Penulis
ii
DAFTAR ISI
SAMPUL ................................................................................................................. i
KATA PENGANTAR ......................................................................................... ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii
ANALISIS PEMETAAN KD IPA BIOLOGI DI MI/SD ..............................
TEORI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN IPA ...................................... 1
A. Tujuan Pembelajaran ...................................................................... 1
B. Pendahuluan ....................................................................................... 1
C. Teori Belajar ................................................................................... 2-3
D. Penerapan Teori Belajar dalam Pembelajaran IPA ..... 4-6
E. Rangkuman ..................................................................................... 6-7
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 8
iii
TEORI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN IPA
A. Tujuan Pembelajaran
B. Pendahuluan
1
model pembelajaran inkuiri atau pembelajaran berbasis masalah untuk
meningkatkan keterampilan berfikir kritis dan kreatif siswa.
Dengan demikian, penggunaan teori belajar dalam pembelajaran
IPA di SD atau MI sangat penting untuk mencapai tujuan pembelajaran
yang efektif dan memperoleh hasil belajar yang maksimal.
C. TEORI BELAJAR
2
dianggap belajar karena ia belum dapat menunjukkan perubahan
perilaku sebagai hasil belajar.
2. Teori Belajar Kognitif
Teori belajar kognitivisme adalah suatu teori belajar yang
lebih mementingkan proses belajar dari pada hasil belajar. Dalam
teori ini, belajar bukan Cuma interaksi antara stimulus dan
respon, tetapi juga melibatkan Berbagai faktor yang ada Dalam
diri individu. Karena itu, teori belajar kognitif menekankan
bahwa proses belajar meliputi kegiatan mental yang aktif Dalam
rangka mencapai, mengingatkan, dan menggunakan
pengetahuan.
3. Teori Belajar Konstruktivisme
Teori kontruktivisme adalah teori yang menyatakan
bahwa pengetahuan adalah hasil konstruksi dari kegiatan atau
tindakan seseorang. Dalam belajar, kognitivisme mengakui
pentingnya faktor individu dalam belajar tanpa meremehkan
faktor eksternal atau lingkungan. Bagi kognitivisme, belajar
merupakan interaksi antara individu dan lingkungan, dan hal itu
terjadi terusmenerus sepanjang hayatnya.
Di samping itu, teori ini pun mengenal konsep bahwa
belajar ialah hasil interaksi yang terus-menerus antara individu
dan lingkungan melalui proses asimilasi dan akomodasi. Teori
kognitivisme mengungkapkan bahwa belajar yang dilakukan
individu adalah hasil interaksi mentalnya dengan lingkungan
sekitar sehingga menghasilkan perubahan pengetahuan atau
tingkah laku. Dalam pembelajaran pada teori ini dianjurkan
untuk menggunakan media yang konkret karena anak-anak
belum dapat berfikir secara abstrak.
4. Teori Belajar Humanistik
Menurut teori humanistik, belajar adalah suatu proses
memanusiakan manusia. Proses belajar ini dianggap berhasil jika
siswa telah memahami lingkungannya dan dirinya sendiri.
Indikator dari keberhasilannya adalah siswa merasa senang,
bergairah, berinisiatif dalam belajar dan terjadi perubahan pola
pikir perilaku atas kemauannya sendiri.
3
D. PENERAPAN TEORI BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN IPA
4
Langkah-langkah pembelajaran menurut Piaget yaitu:
a. Menentukan tujuan Pembelajaran.
b. Memilih materi pembelajaran.
c. Menentukan topik-topik yang dapat dipelajari siswa secara
aktif.
d. Menentukan kegiatan belajar yang sesuai dengan topik-topik
tersebut, misalnya penelitian, memecahkan masalah, diskusi,
simulasi dan sebagainya,
e. Mengembangkan metode pembelajaran untuk merangsang
kreativitas dan cara berpikir siswa.
f. Melakukan penilaian proses dan hasil belajar siswa.
3. Penerapan Teori Belajar Konstruktivisme
Penerapan teori kontruktivisme dalam pembelajaran,
guru harus menciptakan suasana pembelajaran yang nyaman dan
kondusif serta mengarahkan peserta didik untuk memahami
materi lalu membimbing peserta didik secara langsung untuk
menyelesaikan permasalahan yang ada dengan mencari dan
menemukan solusi dari permasalahan tersebut. Dengan teori
konstruktivisme siswa dapat berfikir untuk menyelesaikan
masalah, mencari idea dan membuat keputusan. Siswa akan lebih
paham karena mereka terlibat langsung dalam membina
pengetahuan baru, mereka akan lebih paham dan mampu
mengapliklasikannya dalam semua situasi. Selian itu siswa
terlibat secara langsung dengan aktif, mereka akan ingat lebih
lama semua konsep.
4. Penerapan Teori Belajar Humanistik
Pada penerapannya guru disini akan menjadi fasilitator,
yang mana dalam teori humanistik memiliki fungsi sebagai
berikut:
a. Peka terhadap siswa yang kurang percaya diri dalam belajar
sehingga guru akan memberikan motivasi.
b. Guru harus sudah tahu tentang jati diri dan mempunyai self
control agar bisa memahami siswa.
5
c. Guru harus mengetahui sifat-sifat siswa.
d. Guru harus menjadi fasilitator dan mengarahkan dalam
memperoleh referensi untuk belajar.
e. Bisa beradaptasi dengan mudah bersama siswa.
f. Menolong siswa untuk bisa mendapatkan kejelasan dalam
tugas individu dan juga tugas grup dalam pembelajaran.
g. Guru juga harus mempunyai keterampilan komunikasi yang
baik untuk bisa membaur sebagai pembimbing dan sahabat
untuk siswa.
h. Pada implementasinya teori ini memfokuskan pada proses
daripada hasil, berikut merupakan implementasi dan proses
dari teori belajar humanistik:
1) Memformulasikan misi belajar yang jelas.
2) Menumbuhkan perilaku berpikir kritis dan kreatif dan
bisa memahami secara sadar dalam pembelajaran.
3) Memotivasi perasaan siswa sehingga mereka bisa belajar
secara mandiri.
4) Mencari jalan agar siswa proaktif dalam proses
pembelajaran menuntut siswa untuk bisa berkomitmen
dalam menegakan kejujuran dan kegembiraan.
E. Rangkuman
6
tujuan pembelajaran, memilih materi pembelajaran, menentukan topik-
topik yang dapat dipelajari siswa secara aktif, mengembangkan metode
pembelajaran untuk merangsang kreativitas dan cara berpikir siswa, dan
melakukan penilaian proses dan hasil belajar siswa. Ketiga, Penerapan
teori konstruktivisme: guru harus menciptakan suasana pembelajaran
yang nyaman dan kondusif serta mengarahkan peserta didik untuk
memahami materi lalu membimbing peserta didik secara langsung untuk
menyelesaikan permasalahan yang ada dengan mencari dan menemukan
solusi dari permasalahan tersebut. Keempat, Penerapan teori humanistik:
guru disini akan menjadi fasilitator dan mengarahkan dalam
memperoleh referensi untuk belajar, peka terhadap siswa yang kurang
percaya diri dalam belajar sehingga akan memberikan motivasi, guru
sudah mengetahui jati diri dan mempunyai self control agar bisa
memahami siswa dan mengetahui mengetahui sifat-sifat siswa.
7
DAFTAR PUSTAKA