Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH STRATEGI PEMBELAJARAN

Tentang :

“ TEORI-TEORI PEMBELAJARAN”

Disusun Oleh ː

ARKADIUS RONALDO KAKA PALEN ARAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NUSA NIPA INDONESIA

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya, maka makalah
ini dapat disusun dan diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini kami buat sebagai tugas dari mata
kuliah Strategi Pembelajaran. Dalam menyusun makalah ini banyak kesulitan dan hambatan yang kami
hadapi disebabkan oleh berbagai faktor diantaranya kurangnya pengalaman dan pengetahuan dalam
menyusun makalah ini.
Disadari bahwa makalah ini masih teramat sederhana dan jauh dari kesempurnaan, tetapi diharapkan
mudah-mudahan makalah ini dapat sedikit memberi tambahan terhadap pengembangan wawasan dalam
bidang ilmu Pembelajaran. Akhir kata kami penulis makalah berharap agar makalah ini bermanfaat bagi
semua pembaca.

Maumere, 17 September 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang…………………………………………………………….1
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………1
C. Tujuan…………………………………………………………………….2
BAB II ISI………………………………………………………………..………3
A. Pengertian Pembelajaran…………………………………………………….3
B. Teori Klasik dan Moderen………………………………………………5
C. Teori Behaviorisme dan Kognitif……………………………………….…….…6
BAB III KESIMPULAN………………………………………………………..11
A. Kesimpulan……………………………………………………………….….11
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………….…12
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Belajar merupakan suatu proses usaha sadar yang dilakukan oleh individu untuk suatu perubahan dari
tidak tahu menjadi tahu, dari tidak memiliki sikap menjadi bersikap benar, dari tidak terampil menjadi
terampil melakukan sesuatu. Belajar tidak hanya sekedar memetakan pengetahuan atau informasi yang
disampaikan. Namun bagaimana melibatkan individu secara aktif membuat atau pun merevisi hasil
belajar yang diterimanya menjadi suatu pengalamaan yang bermanfaat bagi pribadinya.
Teori adalah seperangkat azaz tentang kejadian-kejadian yang didalamnnya memuat ide, konsep, prosedur
dan prinsip yang dapat dipelajari, dianalisis dan diuji kebenarannya. Teori belajar adalah suatu teori yang
di dalamnya terdapat tata cara pengaplikasian kegiatan belajar mengajar antara guru dan siswa,
perancangan metode pembelajaran yang akan dilaksanakan di kelas maupun di luar kelas.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian pembelajaran?
2. Bagaimana teori klasik dan modern?
3. Bagaimana teori behaviorisme dan kognitif?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian pembelajaran
2. Untuk mengetahui teori klasik dan modern
3. Untuk mengetahui teori behaviorisme dan kognitif
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran adalah suatu upaya sadar guru untuk membantu siswa atau anak didik, agar mereka dapat
belajar sesuai dengan kebutuhan dan minatnya. Pembelajaran merupakan bagian atau elemen yang
memiliki peran sangat dominan untuk mewujudkan kualitas baik proses maupun output (kelulusan)
pendidikan. Pembelajaran juga memiliki pengaruh yang menyebabkan kualitas pendidikan menjadi
rendah. Artinya pembelajaran sangat tergantung dari kemampuan guru dalam melaksanakan atau
mengemas proses pembelajaran. Pembelajaran yang dilaksanakan secara baik dan tepat, akan
memberikan konstribusi sangat dominan bagi siswa, sebaliknya, pembelajaran yang dilaksnakan dengan
cara yang tidak baik akan menyebabkan potensi siswa sulit di kembangkan atau di berdayakan.
Menurut hasil kajian S. Nasution, bahwa hingga saat ini terdapat tiga model pembelajaran yang sering
dikacaukan dengan pengertian “mengajar”. Pertama, mengajar adalah menanamkan pengetahuan kepada
peserta didik, dengan tujuan agar pengetahuan tersebut dikuasai dengan sebaik-baiknya oleh peserta
didik. Mengajar pada tipe pertama ini dianggap berhasil jika peserta didik menguasai pengetahuan yang
ditransferkan oleh guru sebanyak-banyaknya. Kedua, mengajar adalah menyampaikan kebudayaan
kepada peserta didik. Definisi yang kedua ini pada intinya sama dengan definisi yang pertama yang
menekankan pada guru sebagai pihak yang aktif. Ketiga, mengajar adalah suatu aktifitas mengorganisasi
atau mengatur lingkungan sebaik-baiknya dan menghubungkannya dengan peserta didik sehingga terjadi
proses belajar.
Definisi mengajar model pertama dan kedua yang banyak digunakan pada sebagian besar masyarakat
tradisional. Hasilnya adalah peserta didik yang banyak menguasai bahan pelajaran, namun mereka tidak
tahu cara menggunakan dan mengembangkannya. Mereka seperti seorang anak bayi yang diberikan
makanan atau minuman oleh orang tuanya, namun ia tidak tahu dari mana asalnya makanan dan minuman
tersebut, bagaimana cara membuatnya, dan bagaimana pula cara mendapatkannya. Sementara itu, definisi
mengajar model ketiga, kini mulai banyak digunakan, terutama pada lembaga-lembaga pendidikan pada
masyarakat modern. Hasilnya adalah peserta didik bukan hanya menguasai bahan pelajaran tersebut,
melainkan mereka mengetahui asal usulnya, cara mendapatkan dan mengembangkannya. Di era global
yang mengharuskan lahirnya lulusan yang kreatif, inovatif, dinamis, dan mandiri, model pengajaran yang
ketiga itulah yang perlu dilaksanakan. Dengan menerapkan teori yang ketiga, maka yang terjadi bukan
hanya mengajar yang menghasilkan penguasaan pengetahuan, melainkan juga pembelajaran yang yang
menghasilkan penguasaan terhadap metode pengembangan ilmu pengetahuan, keterampilan, kepribadian,
dan seterusnya. Dengan cara demikian, dengan sendirinya akan terjadi kegiatan pembelajaran.
Berdasarkan pada kajian di atas, maka sebenarnya yang diharapkan dari penggunaan istilah pembelajaran
adalah usaha membimbing peserta didik dan menciptakan lingkungan yang memungkinkan terjadinya
proses belajar untuk belajar
B. Teori Klasik (tradisional)
Pembelajaranan klasik (konsep lama) sangat menekankan pentingnya penguasaan bahan
pelajaran. Pembelajaran tradisional merupakan pembelajaran dimana secara umum, pusat pembelajaran
berada pada guru, dan menempatkan siswa sebagai objek dalam belajar. Jadi, disini guru berperan sebagai
orang yang serba bisa dan sebagai sumber belajar.
Sistem pembelajaran tradisional memiliki ciri bahwa pengelolaan pembelajaran ditentukan oleh
guru. Peran siswa hanya melakukan aktifitas sesuai dengan petunjuk guru. Model tradisional ini lebih
menitik beratkan upaya atau proses menghabiskan materi pelajaran, sehingga model tradisional lebih
berorientasi pada teks materi pelajaran. Guru cenderung menyampaikan materi saja, masalah pemahaman
atau kualitas penerimaan materi siswa kurang mendapatkan perhatian secara serius.[1]
Teori Modern
pembelajaran modern adalah salah satu hasil dari pesatnya perkembangan teknologi dan informasi
yang mengubah konsepsi dan cara berpikir belajar manusia. Semakin meningkatnya perkembangan
teknologi dan informasi tersebut mengakibatkan teori pembelajaran behavioristik dipandang kurang
cocok lagi untuk dikembangkan bagi anak didik di sekolah. Oleh karena itu, munculah sebuah teori
pembelajaran konstruktivisme sebagai jawaban atas berbagai persoalan pembelajaran dalam masa
kontemporer.
Dalam pembelajaran modern ini telah mengalami pergeseran, yang mulanya berpusat pada guru
menjadi berpusatkan pada siswa (Student Centered). Hal ini siswa berfungsi sebagai subjek dalam
pembelajaran. Pada pembelajaran modern ini siswa memiliki kesempatan yang terbuka untuk melakukan
kreativitas dan mengembangkan potensinya melalui aktivitas secara langsung sesuai dengan minat dan
keinginannya. Namun, di sini bukan berarti guru hanya pasif dan tidak melakukan apapun. Guru lebih
berfungsi membekali kemampuan siswa dalam menyeleksi informasi yang dibutuhkan. Pengajar dan
siswa sama-sama aktif, siswa aktif mengkonstruksi pengetahuan dan pengajar sebagai fasilitator yang
membimbing dan mengarahkan para siswanya agar kegiatan belajar mengajar menjadi lebih tearah.
C. Teori Behaviorisme
Menurut teori behaviorisme, belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai akibat adanya
interaksi antara stimulus (rangsangan) dan respon (tanggapan). Dengan kata lain, belajar merupakan
bentuk perubahan yang dialami siswa dalam hal kemampuannya untuk bertingkah laku dengan cara yang
baru sebagai hasil interaksi antara stimulus dan respon. Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika ia
dapat menunjukkan perubahan pada tingkah lakunya.
Menurut teori ini hal yang paling penting adalah input (masukan) yang berupa stimulus dan output
(keluaran) yang berupa respon. Menurut toeri ini, apa yang tejadi diantara stimulus dan respon dianggap
tidak penting diperhatikan karena tidak dapat diamati dan tidak dapat diukur. Yang dapat diamati
hanyalah stimulus dan respon. Oleh sebab itu, apa saja yang diberikan guru (stimulus) dan apa yang
dihasilkan siswa (respon), semuanya harus dapat diamati dan diukur. Teori ini lebih mengutamakan
pengukuran, sebab pengukuran merupakan suatu hal yang penting untuk melihat terjadinya perubahan
tingkah laku tersebut. Faktor lain yang juga dianggap penting adalah faktor penguatan. Penguatan adalah
apa saja yang dapat memperkuat timbulnya respon. Bila penguatan diitambahkan maka respon akan
semakin kuat. Begitu juga bila penguatan dikurangi maka responpun akan dikuatkan. Jadi, penguatan
merupakan suatu bentuk stimulus yang penting diberikan (ditambahkan) atau dihilangkan (dikurangi)
untuk memungkinkan terjadinya respon.
Tokoh-tokoh aliran behaviorisme diantaranya:
1. Thorndike
Menurut thorndike, belajar merupakan proses interaksi antara stimulus dan respon. Dan perubahan
tingkah laku merupakan akibat dari kegiatan belajar yang berwujud konkrit yaitu dapat diamati atau
berwujud tidak konkrit yaitu tidak dapat diamati. Teori ini juga disebut sebagai aliran koneksionisme
(connectinism).
2. Watson
Menurut Watson, belajar merpakan proses interaksi antara stimulus dan respon, namun stimulus
dan respon yang dimaksud harus berbentuk tingkah laku yang dapat diamati dan dapat diukur. Dengan
kata lain, meskipun ia mengakui adanya perubahan-perubahan mental dalam diri seseorang selama proses
belajar, namun ia menganggap hal-hal tersebut sebagai faktor yang tak perlu diperhitungkan. Ia tetap
mengakui bahwa perubahan-perubahan mental dalam bentuk benak siswa itu penting, namun semua itu
tidak dapat menjelaskan apakah seseorang telah belajar atau belum karena tidak dapat diamati.
Behaviorisme merupakan salah aliran psikologi yang memandang individu hanya dari sisi
fenomena jasmaniah, dan mengabaikan aspek – aspek mental. Dengan kata lain, behaviorisme tidak
mengakui adanya kecerdasan, bakat, minat dan perasaan individu dalam suatu belajar. Peristiwa belajar
semata-mata melatih refleks-refleks sedemikian rupa sehingga menjadi kebiasaan yang dikuasai individu.
Dari beberapa tokoh teori behavioristik Skinner merupakan tokoh yang paling besar pengaruhnya
terhadap perkembangan teori behavioristik.
Aliran psikologi belajar yang sangat besar mempengaruhi pengembangan teori dan praktik pendidikan
dan pembelajaran hingga kini adalah aliran behavioristik. Karena aliran ini menekankan pada
terbentuknya perilaku yang tampak sebagai hasil belajar. Teori behavioristik dengan model hubungan
stimulus-responnya, mendudukkan orang yang belajar sebagai individu yang pasif. Respon atau perilaku
tertentu dapat dibentuk karena dikondisi dengan cara tertentu dengan menggunakan metode drill atau
pembiasaan semata. Munculnya perilaku akan semakin kuat bila diberikan faktor-faktor penguat
(reinforcement), dan akan menghilang bila dikenai hukuman.
Teori ini hingga sekarang masih merajai praktik pembelajaran di Indonesia. Hal ini tampak dengan jelas
pada penyelenggaraan pembelajaran dari tingkat paling dini, seperti Kelompok Belajar, Taman Kanak-
Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah, bahkan sampai di Perguruan Tinggi, pembentukan perilaku
dengan cara drill (pembiasaan) disertai dengan reinforcement atau hukuman masih sering dilakukan.
Teori ini memandang bahwa sebagai sesuatu yang ada di dunia nyata telah terstruktur rapi dan teratur,
sehingga siswa atau orang yang belajar harus dihadapkan pada aturan-aturan yang jelas dan ditetapkan
lebih dulu secara ketat. Pembiasaan dan disiplin dan disiplin menjadi sangat esensial dalam belajar,
sehingga pembelajaran lebih banyak dikaitkan dengan penegakan disiplin.
Teori Kognitif
Berbeda dengan teori behavioristik, teori kognitif lebih mementingkan proses belajar dari pada
hasil belajarnya. Teori ini mengatakan bahwa belajar tidak sekedar melibatkan hubungan antara stimulus
dan respon, melainkan tingkah laku seseorang ditentukan oleh persepsi serta pemahamannya tentang
situasi yang berhubungan dengan tujuan belajarnya. Teori kognitif juga menekankan bahwa bagian-
bagian dari suatu situasi saling berhubungan dengan seluruh konteks situasi tersebut. Teori ini
berpandangan bahwa belajar merupakan suatu proses internal yang mencakup ingatan, pengolahan
informasi, emosi, dan aspek-aspek kejiwaan lainnya. Belajar merupakan aktivitas yang melibatkan proses
berpikir yang sangat kompleks.
Teori perkembangan Piaget
Piaget merupakan salah seorang tokoh yang disebut-sebut sebagai pelopor aliran konstruktivisme.
Salah satu sumbangan pemikirannya yang banyak digunakan sebagai rujukan untuk memahami
perkembangan kognitif individu yaitu teori tentang tahapan perkembangan individu. Menurut Piaget,
perkembangan kognitif merupakan suatu proses genetik, yaitu suatu proses yang didasarkan atas
mekanisme biologis perkembangan sistem syaraf. Dengan makin bertambahnya umur seseorang, maka
makin komplekslah susunan sel syarafnya dan makin meningkat pula kemampuannya. Piaget tidak
melihat perkembangan kognitif sebagai sesuatu yang dapat didefinisikan secara kuantitatif. Ia
menyimpulkan bahwa daya piker atau kekuatan mental anak yang berbeda usia akan berbeda pula secara
kualitatif. Menurut Piaget, proses belajar akan terjadi jika mengikuti tahap-tahap asimilasi, akomodasi,
dan ekuilibrasi (penyeimbangan antara asimilasi dan akomodasi)
v  Piaget membagi tahap-tahap perkembangan kognitif menjadi empat, yaitu:
a)      Tahap sensorimotorik (umur 0-2 tahun)
Ciri pokok perkembangan berdasarkan tindakan, dan dilakukan selangkah demi selangkah.
b)      Tahap preoperasional (umur 2-7/8 tahun)
Ciri pokok perkembangan pada tahap ini adalah penggunanaan symbol atau tanda bahasa, dan mulai
berkembangnya konsep-konsep intuitif.
c)      Tahap operasional konkret (umur 7/8-11/12 tahun)
Ciri pokok perkembangan pada tahap ini adalah sudah mulai menggunakan aturan-aturan yang jelas dan
logis, dan ditandai adanya reversible dan kekekalan.
d)     Tahap operasional formal (umur 11/12-18 tahun)
Ciri pokok perkembangan pada tahap ini adalah anak sudah mampu berpikir abstrak dan logis dengan
menggunakan pola berpikir “kemungkinan”.
v  Adapun beberapa prinsip teori perkembangan Piaget, adalah sebagai berikut:
a)      Perkembangan kognitif merupakan suatu proses gentik. Yaitu suatu perkembangan yang didasarkan
atas mekanisme biologis perkembangan sistem syaraf
b)      Semakin bertambah umur maka semakin bertambah kompleks susunan syarafnya dan akan meningkat
pula kemampuannya. Daya pikir anak  yangb berbeda usia akan berbeda secara kualitatif
c)      Proses adaptasi mempunyai dua bentuk dan terjadi secara simultan yaitu akomidasi dan asimilasi
d)     Proses belajar akan terjadi jika mengikuti tahap-tahap asimilasi, akomodasi dan ekuilibrasi
(penyeimbangan)
e)      Asimilasi (proses penyatuan informasi baru ke dalam struktur kognitif yang telah dimiliki individu),
Akomodasi (proses penyesuaian struktur kognitif ke dalam situasi yang baru), Ekuilibrasi (penyesuaian
berkesinambungan  antara asimilasi dan akomodasi)
f)       Seorang anak sudah mempunyai prinsip pengurangan, ketika mempelajri pembagianmaka terjadi prses
intrgtasi antara pengurangan  (telah dikuasai) dan pembagian (info baru) inilah asimilasi.
g)      Jika anak diberi soal pembagian, maka situasi ini disebut akomodasi. Artinya anak sudah dapat
mengaplikasikan  atau memakai prinsip pembagian dalam situasi baru
h)      Proses penyesuaian antara lingkungan luar dan struktur kognitif yang ada dalam dirinya disebut
ekuilibrasi
i)        Proses belajar akan mengikuti tahap-tahap perkembangan sesuai dengan umurnya.
BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Pembelajaran merupakan bagian atau elemen yang memiliki peran sangat dominan  untuk
mewujudkan kualitas baik proses maupun output (kelulusan) pendidikan. Pembelajaran sangat tergantung
dari kemampuan seorang guru dalam proses pembelajaran. Pembelajaran yang dilaksanakan secara baik
dan tepat, akan memberikan konstribusi sangat dominan bagi siswa, sebaliknya, pembelajaran yang
dilaksanakan dengan cara yang tidak baik akan menyebabkan potensi siswa sulit dikembangkan atau
diberdayakan.
Ø Berikut beberapa Teori dalam pembelajaran :
1)      Teori klasik
Pembelajaran klasik merupakan pembelajaran dimana secara umum, pusat pembelajaran berada pada
guru, dan menempatkan siswa sebagai objek dalam belajar. Jadi, disini guru berperan sebagai orang yang
serba bisa dan sebagai sumber belajar.
2)      Teori Modern
pembelajaran modern adalah salah satu hasil dari pesatnya perkembangan teknologi dan informasi yang
mengubah konsepsi dan cara berpikir belajar manusia.
3)      Teori Behaviorisme
perubahan tingkah laku sebagai akibat adanya interaksi antara stimulus (rangsangan) dan respon
(tanggapan). Dengan kata lain, belajar merupakan bentuk perubahan yang dialami siswa dalam hal
kemampuannya untuk bertingkah laku dengan cara yang baru sebagai hasil interaksi antara stimulus dan
respon.

4)      Teori Kognitif
belajar tidak sekedar melibatkan hubungan antara stimulus dan respon, melainkan tingkah laku seseorang
ditentukan oleh persepsi serta pemahamannya tentang situasi yang berhubungan dengan tujuan
belajarnya. Teori kognitif juga menekankan bahwa bagian-bagian dari suatu situasi saling berhubungan
dengan seluruh konteks situasi tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Lestari Dewi, (13 september 2016)  “Teori-teori Belajar dan Pembelajaran”, http://biologi-


lestari.blogspot.co.id
Fitrianah Siti (13 september 2016), “Perbedaan Pembelajaran Klasik dan
Modern”, http://fitrianahhadi.blogspot.co.id
“Teori Pembelajaran”, (13 september 2016)   http://joegolan.wordpress.co.id

Anda mungkin juga menyukai