KELOMPOK 2
Disusun oleh :
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehing
ga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Teori Keterampilan Proses” ini tepat pada
waktunya. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Dosen penga
mpuWendi NilpaA. M.Pd. mata kuliyah Belajar Dan Pembelajaran SD .
Selain itu makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan bagi para pembaca juga
bagi penulis, dan dibuat untuk memperdalam pemahaman kita mengenai mata kuliah Belajar
Dan Pembelajaran SD yang sangat diperlukan dalam materi perkuliahan demi mendapatkan
pemahaman yang maksimal sekaligus melakukan apa yang menjadi tugas mahasiswa untuk
memenuhi tugas pembuatan makalah ini.
Kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini. Kami menyadari, makalah yang kami buat ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan sangat kami nantikan demi kesempurnaan ma
kalah ini.
Kelompok 2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah...........................................................................
B. Rumusan Masalah ....................................................................................
C. Tujuan..........................................................................................
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Teori Keterampilan Proses………………………………………………..
B. Konsep Dan Prinsip Teori Keterampilan Proses……………………………………..
C. Tokoh- Tokoh Teori Keterampilan Proses…………………………………………….
D. Kelebihan Dan Kekurangan Teori Keterampilan Proses………………………………
E. IMplementasi / Aplikasi………………………………………………………………..
BAB III
Simpulan………………………………………………………………………..
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………
BAB 1
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
Keterampilan proses adalah keterampilan memproses informasi yang diwarnai dengan prinsip-prinsip
Cara Belajar Siswa Aktif yang secara umum hampir sama dengan pembelajaran kontekstual (Contextual
Teaching and Learning/CTL) seperti termuat dalam Kurikulum 2004 dan 2006.
b) Secara psikologis siswa dalam usia perkembangan lebih mudah memahami konsep yang rumit
dan abstrak jika disertai contoh konkret dan berhubungan dengan kehidupan sehari-hari.
c) Ilmu pengetahuan bersifat relatif, artinya suatu teori dapat terbantahkan bila ditemukan teori yang
lebih baik.
d) Dalam proses pembelajaran seharusnya pengembangan konsep tidak lepas dari pengembangan
sikap dan nilai dalam diri anak didik, selain mengajar guru seharusnya pandai memotivasi agar
siswa memiliki rasa ingin tahu dan berusaha mencari jawaban atas keingintahuannya.
Penerapan keterampilan proses dalam pembelajaran bertujuan untuk meningkatkan aktivitas siswa
selama pembelajaran berlangsung sehingga siswa tidak hanya pasif menerima penjelasan dari guru.
Penerapan keterampilan proses agar siswa lebih aktif dapat dilakukan dengan memberi pengertian pada
siswa tentang hakekat ilmu pengetahuan, sehingga siswa paham bahwa pengetahuan tidak hanya
dipelajari tetapi juga diterapkan dalam kehidupan. Cara lain yang bisa dilakukan yaitu memberikan
kesempatan siswa untuk bekerja dengan ilmu pengetahuan misalnya dengan melaksanakan praktikum
sehingga membuat siswa belajar proses dan produk ilmu pengetahuan sekaligus.
B. Rumusan Masalah
BAB II
PEMBAHASAN
Pendekatan keterampilan proses dapat diartikan sebagai wawasan atau anutan pengembangan
keterampilan- keterampilan intelektual, sosial dan fisik yang bersumber dari kemampuan- kemampuan
mendasar yang prinsipnya telah ada dalam diri siswa (DEPDIKBUD, dalam Moedjiono, 1992/ 1993 : 14)
Menurut Semiawan, dkk (Nasution, 2007 : 1.9-1.10) menyatakan bahwa keterampilan proses
adalah keterampilan fisik dan mental terkait dengan kemampuan- kemampuan yang mendasar yang
dimiliki, dikuasai dan diaplikasikan dalam suatu kegiatan ilmiah, sehingga para ilmuan berhasil
menemukan sesuatu yang baru.
Pendekatan Keterampilan Proses (PKP) adalah suatu pendekatan pembelajaran yang menekankan
kepada proses belajar siswa (learn how to learn). PKP adalah pendekatan pembelajaran yang melibatkan
aspek intelektual, sosial, emosional, maupun aspek fisik siswa secara optimal yang bersumber dari
kemampuan dasar yang telah ada pada siswa.
Pendekatan ini merupakan suatu pendekatan yang didasarkan atas suatu pengamatan, proses-
proses ini dijabarkan dari pengamatan terhadap apa yang dilakukan oleh seorang guru disebut pendekatan
ketrampilan proses. Dalam ketrampilan proses ini guru diharapkan bisa memaksimalkan perannya,
diupayakan agar siswa terlibat langsung dan aktif. Sehingga siswa dapat mencari dan menemukan konsep
serta prinsip berdasar dari pengalaman yang dilakukannya.
Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) merupakan istilah yang bermakna sama dengan Student Active
Learning (SAL). Dalam dunia pendidikan dan pengajaran termasuk matematika, CBSA bukanlah hal
yang baru. Bahkan beberapa teori menunjukkan bahwa CBSA merupakan tuntutan logis dari hakikat
pembelajaran yang sebenarnya. Hampir tidak mungkin terjadi proses pembelajaran yang tidak
memerlukan keterlibatan siswa di dalamnya.
Sebagai suatu konsep, CBSA adalah suatu proses pembelajaran yang subjek didiknya terlibat
secara fisik, mental-intelektual, maupun sosial dalam memahami ide-ide dan konsep-konsep
pembelajaran (Ahmadi, 1991). Dengan kata lain, arah pembelajaran CBSA mengacu pada siswa atau
“student oriented” yang bermakna pembentukan sejumlah keterampilan untuk membangun pengetahuan
sendiri baik melalui proses asimilasi maupun akomodasi. Dalam proses pembelajaran yang seperti ini,
siswa dipandang sebagai objek dan sekaligus sebagai subjek.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa CBSA adalah salah satu strategi
pembelajaran yang menuntut aktivitas atau partisipasi peserta didik seoptimal mungkin sehingga mereka
mampu mengubah tingkah lakunya dalam proses internalisasi secara lebih efektif dan efisien.
Ada beberapa prinsip belajar yang dapat digunakan dalam menunjang tumbuhnya CBSA di dalam
pembelajaran (Ahmadi, 1991), yaitu:
1. motivasi belajar siswa,
2. pengetahuan prasyarat,
3. tujuan yang akan dicapai,
4. hubungan sosial,
5. belajar sambil bekerja,
6. perbedaan individu,
7. menemukan, dan
8. pemecahan masalah.
Motivasi belajar merupakan prinsip utama dalam CBSA. Tanpa adanya motivasi, hasil belajar
yang dicapai siswa tidak akan optimal. Oleh karena itu, peranan guru dalam mengembangkan motivasi
belajar ini sangat diperlukan sekali. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan guru untuk menumbuhkan
motivasi belajar siswa dalam CBSA, antara lain melalui penggunaan metode atau cara belajar yang
bervariasi, mengadakan pengulangan informasi, menggunakan media dan alat bantu yang bervariasi,
memberikan pertanyaan-pertanyaan pengiring atau pelacak, dan lain-lain.
(7) Menemukan
Menemukan merupakan prinsip yang harus banyak mewarnai CBSA. Dalam CBSA, siswa harus
diberi kesempatan yang seluas-luasnya untuk mencari dan menemukan sendiri informasi-informasi yang
ada di dalam pembelajaran. Dengan cara demikian, siswa akan merasa lebih bersemangat dalam belajar
dan belajar menjadi pekerjaan yang tidak membosankan bagi siswa.
Menurut Semiawan, dkk (Nasution, 2007 : 1.9-1.10) menyatakan bahwa keterampilan proses adalah
keterampilan fisik dan mental terkait dengan kemampuan- kemampuan yang mendasar yang dimiliki,
dikuasai dan diaplikasikan dalam suatu kegiatan ilmiah, sehingga para ilmuan berhasil menemukan
sesuatu yang baru.
Pendekatan Keterampilan Proses (PKP) adalah suatu pendekatan pembelajaran yang menekankan
kepada proses belajar siswa (learn how to learn). PKP adalah pendekatan pembelajaran yang melibatkan
aspek intelektual, sosial, emosional, maupun aspek fisik siswa secara optimal yang bersumber dari
kemampuan dasar yang telah ada pada siswa.
Pendekatan ini merupakan suatu pendekatan yang didasarkan atas suatu pengamatan, proses-
proses ini dijabarkan dari pengamatan terhadap apa yang dilakukan oleh seorang guru disebut pendekatan
ketrampilan proses. Dalam ketrampilan proses ini guru diharapkan bisa memaksimalkan perannya,
diupayakan agar siswa terlibat langsung dan aktif. Sehingga siswa dapat mencari dan menemukan konsep
serta prinsip berdasar dari pengalaman yang dilakukannya.
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan pendekatan keterampilan proses adalah
merupakan suatu cara untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi guna mengembangkan dan
membantu siswa dalam memahami konsep.
E. Implementasi /Aplikasi
1) Pemanasan Tujuan kegiatan ini untuk megarahkan siswa pada pokok permasalahan agar
siswa
a) siap, baik secara mental, emosional maupun fisik. Kegiatan ini antara lain dapat berupa:
b) Pengulasan langsung pengalaman yang pernah dialami siswa ataupun guru.
c) Pengulasan bahan pengajaran yang pernah dipelajari pada waktu sebelumnya.
d) Kegiatan-kegiatan yang menggugah dan mengarahkan perhatian siswa antara lain meminta
pendapat/saran siswa, menunjukkan gambar, slide, film, atau benda lain
2) Proses Pembelajaran Proses pembelajaran hendaknya selalu mengikutkan siswa secara aktif
guna mengembangkan kemampuan-kemampuan siswa, antara lain kemampuan mengamati,
menginterpretasikan, meramalkan, mengaplikasikan konsep, merencanakan dan 4 Nunuk
Suryani & Leo Agung, Strategi Belajar Mengajar, (Yogyajarta: Penerbit Ombak, 2012), hlm.
25 5 Suryosubroto, Proses Belajar Mengajar di Sekolah, (Jakarta: Rineka Cipta, 2009), hlm.
60-62 12 melaksanakan penelitian, serta mengkomunikasikan hasil penemuannya.
3) Pengamatan Tujuan kegiatan ini untuk melakukan pengamatan yang terarah tentang gejala /
fenomena sehingga mempu membedakan yang sesuai dan yang tidak sesuai dengan
pokokpermasalahan. Yang dimaksud pengamatan disini adalah penggunaan indera secara optimal
dalam rangka memperoleh informasi yang memadai. Untuk itu perlu ditingkatkan dengan
peragaan dengan kata-kata.
4) Interpretasi hasil pengamatan Tujuan kegiatan ini untuk menyimpulkan hasil pengamatan
yang telah dilakukan berdasarkan pada pola hubungan antara hasil pengamatan yang satu dengan
yang lainnya. Kesimpulan tersebut merupakan konsep yang perlu dimanfaatkan / digunakan.
5) Peramalan Hasil interpretasi dari suatu pengamatan kemudian digunakan untuk meramalkan
atau memperkirakan kejadian yang belum diamati atau yang akan datang. Ada perbedaan antara
ramalan dan terkaan. Ramalan didasarkan atas hubungan logis dari hasil pengamatan yang telah
diketahui, sedangkan terkaan kurang didasarkan pada hasil pengamatan.
6) Aplikasi konsep Yang dimaksud dengan aplikasi konsep adalah menggunakan konsep yang
telah diketahui / dipelajari dalam situasi baru atau dalam menyelesaikan masalah, umpamanya
yang memberikan tugas mengarang tentang sesuatu masalah yang dibicarakan dalam mata
pelajaran yang lain.
7) Komunikasi Kegiatan ini bertujuan mengkomunikasikan proses dan hasil penelitian kepada
berbagai pihak yang berkepentingan, baik dalam bentuk kata-kata, grafik, bagan. Maupun tabel,
secara lisan atau tertulis.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Pendekatan keterampilan proses dapat diartikan sebagai wawasan atau anutan pengembangan
keterampilan- keterampilan intelektual, sosial dan fisik yang bersumber dari kemampuan- kemampuan
mendasar yang prinsipnya telah ada dalam diri siswa (DEPDIKBUD, dalam Moedjiono, 1992/ 1993 : 14)
Keterampilan proses dasar, meliputi keterampilan mengobservasi, mengklasifikasi, mengobservasi,
mengklasifikasikan, mengukur, mengkomunikasikan, menginferensi, memprediksi, mengenal hubungan
ruang dan waktu, serta mengenal hubungan- hubungan angka.
DAFTAR PUSTAKA
http://groups.yahoo.com/group/sd-islam/message/1907
Moedjiono dan Moh. Dimyati. 1992/ 1993. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: DEPDIKBUD
Sumantri, Mulyani dan Johar Permana.1998/ 1999. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: DEPDIKBUD