Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PERENCANAAN PEMEBELAJARAN
MENJELASKANI PENGERTIAN DAN FUNGSI PERENCANAAN
PEMBELAJARAN SERTA MENGIDENTIFIKASI SYARAT PERANCANA
PEMBELAJARAN
Sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Strategi dan Metode
Pembelajaran Matematika

Dosen Pengampuh : Suryana, M. Pd.

DISUSUN OLEH : KELOMPOK 3

1. Asyraful Akbar (12018006)


2. Dita Lestari (12018011)
3. Nafisatul wardiyah (12018004)
4. Sarvia (12018002)
5. Sulis Andryani (12018005)

PRODI TADRIS MATEMATIKA


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONTIANAK
2022
KATA PENGANTAR

Assalamu  Alaikum Wr. Wb

              Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat dan hidayah-
Nya lah sehingga Makalah ini dapat terselesaikan. Tak lupa pula salam dan taslim tak henti-
hentinya kita haturkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW.
Ucapan terimakasih kami berikan kepada pihak-pihak yang telah memberikan
masukan yang bermanfaat sehingga makalah kami ini dapat terselesaikan tepat pada
waktunya. Permohonan maaf dan kritikan yang bersifat membangun sangat kami harapkan
karena kami menyadari masih banyak kekurangan dan kekhilafan di dalam makalah  kami
ini, karena kesempurnaan sesungguhnya hanya datangnya dari Allah SWT. Semoga makalah
kami ini dapat bermanfaat bagi para pembaca pada khususnya dan masyarakat pada
umumnya.

Wassalamu Alaikum Wr. Wb

Penulis
Pontianak, 26 Maret 2022

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................4
A. Latar Belakang.........................................................................................................4
B. Rumusan Masalah....................................................................................................5
C. Tujuan......................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................6
A. Pengertian Perencanaan Pembelajaran....................................................................6
B. Fungsi Perencanaan Pembelajaran..........................................................................7
C. Syarat Perencanaan Pembelajaran...........................................................................10
D. Prinsip-Prinsip Perencanaan Pembelajaran.............................................................11
BAB III PENUTUP.............................................................................................................12
A. Kesimpulan..............................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................13

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pengembangan kualitas sumberdaya manusia sebagai rangkaian upaya untuk
mewujudkan manusia seutuhnya dan masyarakat Indonesia seluruhnya serta untuk
kesejahteraan bangsa mencakup pengembangan manusia, baik sebagai insan maupun
sebagai sumberdaya pembangunan.
Manusia sebagai insan menjadi perhatian karena dalam peningkatan sumberdaya,
manusia menjadi dasar dari kehidupan dirinya. Tentunya keberhasilan membangun
manusia sebagai insan seutuhnya akan menentukan keberhasilan membangun manusia
pada sisi lainnya, yaitu pelaku dalam membangun diri dan lingkungannya.
Dari berbagai bentuk pengembangan kualitas sumber daya manusia, pendidikan
dapat dikatakan sebagai katalisator utama pengembangan sumberdaya manusia.
Berkenaan perbincangan pendidikan, dalam konteks ke Indonesiaan, maka hal tersebut
identik dengan pendidikan formal di sekolah yang paradigma, pendekatan, bentuk,
pengelolaan, kurikulum dan manajemennya dari pemerintah.
Meskipun telah dilakukan upaya peningkatan pendidikan oleh pemerintah dengan
melakukan perubahan paradigma dan kurikulum, namun perubahan tersebut dari masa ke
masa masih belum memberikan hasil yang memuaskan.
Dalam sebuah kutipan Adang Rukhiyat tentang survey mutu pendidikan
Internasional, Indonesia setia menempati peringkat bawah. Human Development
Index (HDI) memposisikan Indonesia di peringkat 102 dari 106 negara yang disurvey.
Sementara PERC (The Political Economic Risk Consultation) menempatkan sistem
pendidikan Indonesia pada peringkat ke-12 dari 12 negara yang disurvey, satu peringkat
di bawah Vietnam.
Dengan melihat data tersebut, maka diperlukan upaya keras untuk meningkatkan
kualitas pendidikan di Indonesia. Upaya terkecil yang dapat dilakukan oleh satuan
pendidikan adalah dengan membuat perencanaan pendidikan atau pembelajaran. Dengan
adanya perencanaan yang strategis akan dengan mudah mengukur dan mencapai tujuan
yang diimpikan. Tentunya dalam membuat perencanaan pembelajaran tersebut harus
melihat dan melibatkan komponen-komponen yang ada dalam lingkungan pendidikan.

4
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian perencanaan pembelajaran?
2. Apa fungsi perencanaan pembelajaran?
3. Apa syarat perencanaan pembelajaran?
4. Bagaimana prinsip-prinsip pembuatan perencanaan pembelajaran?

C. Tujuan Makalah
Makalah sederhana ini bertujuan untuk:
1. Mengetahui pengertian perencanaan pembelajaran
2. Mengetahui fungsi perencanaan pembelajaran
3. Megetahui syarat perencanaan pembelajaran
4. Mengetahui prinsip-prinsip perencanaan pembelajaran

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Perencanaan Pembelajaran


Memahami definisi Perencanaan Pembelajaran dapat dikaji dari kata-kata yang
membangunnya. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia bahwa perencanaan adalah
proses, cara, perbuatan merencanakan (merancangkan), sementara pembelajaran adalah
proses, cara, perbuatan menjadikan orang atau makhluk hidup belajar.
Sementara Herbert Simon mendefinisikan perencanaan adalah sebuah proses
pemecahan masalah, yang bertujuan adanya solusi dalam suatu pilihan. Bintoro
Cokroamijoyo menyebut perencanaan adalah proses mempersiapkan kegiatan secara
sistematis yang akan dilakukan utuk mencapai tujuan tertentu. Sedang Hamzah B. Uno
menjelaskan perencanaan sebagai suatu cara yang memuaskan untuk membuat kegiatan
dapat berjalan dengan baik, disertai dengan berbagai langkah yang antisipatif guna
memperkecil kesenjangan yang terjadi sehingga kegiatan tersebut mencapai tujuan yang
telah ditetapkan. Jadi, perencanaan dapat diartikan sebagai suatu proses pemecahan
masalah dengan mempersiapkan secara sistematis yang akan dilakukan untuk mencapai
tujuan tertentu.
Berkaitan dengan pengertian perencanaan pembelajaran, para ahli memiliki
pendapat berlainan meskipun memiliki tujuan yang sama, diantaranya adalah: Branch
yang mengartikan perencanaan pembelajaran sebagai suatu sistem yang berisi prosedur
untuk mengembangkan pendidikan dengan cara yang konsisten dan reliable. Ritchy
memberi arti perencanaan pembelajaran sebagai ilmu yang merancang detail secara
spesifik untuk pengembangan, evaluasi dan pemeliharaan situasi dengan fasilitas
pengetahuan diantara satuan besar dan kecil persoalan pokok. Sementara Smith & Ragan
menyebut rencana pembelajaran sebagai proses sistematis dalam mengartikan prinsip
belajar dan pembelajaran kedalam rancangan untuk bahan dan aktifitas pembelajaran,
sumber informasi dan evaluasi.
Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa perencanaan pembelajaran
sebagai suatu proses kerjasama, tidak hanya menitikberatkan pada kegiatan guru atau
kegiatan siswa saja, akan tetapi guru dan siswa secara bersama-sama berusaha mencapai
tujuan pembelajaran yang telah ditentukan.
Tujuan dari pembelajaran adalah perubahan perilaku siswa baik perubahan perilaku
dalam bidang kognitif, afektif, maupun psikomotorik. Pengembangan perilaku dalam

6
bidang kognitif adalah pengembangan kemampuan intelektual siswa, misalnya
kemampuan penambahan pemahaman, dan informasi agar pengetahuan menjadi lebih
baik. Pengembangan perilaku dalam bidang afektif adalah pengembangan sikap siswa
terhadap bahan dan proses pembelajaran, maupun pengembangan sikap sesuai dengan
norma-norma yang berlaku di masyarakat. Pengembangan perilaku dalam bidang
psikomotor adalah pengembangan kemampuan menggunakan otot atau alat tertentu,
maupun menggunakan potensi otak untuk memecahkan permasalahan tertentu.
Dari pengertian perencanaan dan pembelajaran yang telah diuraikan di atas,
maka juga dapat disimpulkan pengertian dari perencanaan pembelajaran adalah proses
pengambilan keputusan hasil berpikir secara rasional tentang sasaran dan tujuan
pembelajaran tertentu, yaitu perubahan tingkah laku serta rangkaian kegiatan yang hatus
dilakukan sebagai upaya pencapaian tujuan tersebut dengan memanfaatkan segala
potensi dan sumber belajar yang ada. Hasil dari proses pengambilan keputusan tersebut
adalah tersusunnya dokumen yang dapat dijadikan acuan dan pedoman dalam
melaksanakan proses pembelajaran.
Dari pengertian tersebut, maka dapat diketahui bahwa perencanaan pembelajaran
mempunyai karakteristik sebagai berikut:
1. Perencanaan pembelajaran merupakan hasil dari proses berpikir, artinya suatu
perencanaan pembelajaran tidak disusun sembarangan tetapi dengan
mempertimbangkan segala aspek yang mungkin dapat berpengaruh, dan segala
sumber daya yang tersedia yang dapat mendukung keberhasilan proses pembelajaran.
2. Perencanaan pembelajaran disusun untuk mengubah perilaku siswa sesuai dengan
tujuan yang hendak dicapai. Sehingga ketercapaian tujuan merupakan fokus utama
dalam perencanaan pembelajaran.
3. Perencanaan pembelajaran berisi tentang rangkaian kegiatan yang harus dilaksanakan
untuk mencapai tujuan. Perencanaan pembelajaran dapat berfungsi sebagai pedoman
dalam mendesain pembelajaran sesuai dengan kebutuhan.

B. Fungsi Perencanaan Pembelajaran


Perencanaan pembelajaran memainkan peranan penting dalam pelaksanaan
pembelajaran yang meliputi rumusan tentang apa yang akan diajarkan pada siswa,
bagaimana cara mengajarkannya, dan seberapa baik siswa dapat menyerap semua bahan
ajar ketika siswa telah menyelesaikan proses pembelajarannya.

7
Perencanaan tersebut sangat penting bagi guru karena kalau tidak ada perencanan
yang baik, tidak hanya siswa yang akan tidak terarah dalam proses belajarnya tapi guru
juga tidak akan terkontrol, dan bisa salah arah dalam proses belajar yang
dikembangkannya pada siswa.
Berkaitan dengan fungsi perencanaan pembelajaran, mungkin pendapat Oemar
Hamalik bisa dijadikan sebagai acuan, yakni;
1. Memberi guru pemahaman yang lebih luas tentang tujuan pendidikan sekolah, dan
hubungannya dengan pembelajaran yang dilaksanakan untuk mencapai tujuan
tersebut.
2. Membantu guru memperjelas pemikiran tentang sumbangan pengajarannya terhadap
pencapaian tujuan pendidikan.
3. Mengurangi kegiatan yang bersifat trial and error dalam mengajar dengan adanya
organisasi kurikuler yang baik, metode yang tepat dan hemat waktu.
4. Murid-murid akan menghormati guru yang dengan sungguh-sungguh mempersiapkan
diri untuk mengajar sesuai dengan harapan-harapan mereka.
5. Memberikan kesempatan bagi guru-guru untuk memajukan pribadinya dan
perkembangan profesionalnya.
6. Membantu guru memiliki perasaan percaya diri pada diri sendiri dan jaminan atas
diri sendiri.
7. Sebagai acuan untuk melaksanakan proses belajar mengajar di kelas agar dapat
berjalan lebih efektif dan efisien.
Sementara itu juga ada yang menjabarkan kegunaan atau fungsi perencanaan
pembelajaran sebagai berikut:
1. Fungsi kreatif
Pembelajaran dengan menggunakan perencanaan yang matang akan dapat
memberikan umpan balik yang dapat menggambarkan berbagai kelemahan yang ada
sehingga akan dapat  meningkatkan dan memperbaiki program.
2. Fungsi Inovatif
Suatu inovasi pasti akan muncul jika direncanakan karena adanya kelemahan dan
kesenjangan antara harapan dan kenyataan. Kesenjangan tersebut akan dapat
dipahami jika kita memahami proses yang dilaksanakan secara sistematis dan
direncanakan dan diprogram secara utuh.

8
3. Fungsi selektif
Melalui proses perencanaan akan dapat diseleksi strategi mana yang dianggap lebih
efektif dan efisien untuk dikembangkan. Fungsi selektif ini juga berkaitan dengan
pemilihan materi pelajaran yang dianggap sesuai dengan tujuan pembelajaran.  
4. Fungsi Komunikatif
Suatu perencanaan yang memadai harus dapat menjelaskan kepada setiap orang yang
terlibat, baik guru, siswa, kepala sekolah, bahkan pihak eksternal  seperti orang tua
dan masyarakat. Dokumen perencanaan harus dapat mengkomunikasikan kepada
setiap orang baik mengenai tujuan dan hasil yang hendak dicapai dan strategi yang
dilakukan.
5. Fungsi prediktif
Perencanaan yang disusun secara benar dan akurat, dapat menggambarkan apa yang
akan terjadi setelah dilakukan suatu tindakan sesuai dengan program yang telah
disusun. Melalui fungsi prediktifnya, perencanaan dapat menggambarkan berbagai
kesulitan yang akan terjadi, dan menggambarkan hasil yang akan diperoleh.
6. Fungsi akurasi
Melalui proses perencanaan yang matang, guru dapat mengukur setiap waktu yang
diperlukan untuk menyampaikan bahan pelajaran tertentu, dapat menghitung jam
pelajaran efektif.
7. Fungsi pencapaian tujuan
Mengajar bukanlah sekedar menyampaikan materi, tetapi juga membentuk manusia
yang utuh yang tidak hanya berkembang dalam aspek intelektualnya saja, tetapi juga
dalam sikap dan ketrampilan. Melalui perencanaan yang baik, maka proses dan hasil
belajar dapat dilakukan secara seimbang.
8. Fungsi kontrol dan evaluatif
Mengontrol keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan merupakan bagian yang tidak
dapat dipisahkan dalam suatu proses pembelajaran. Melalui perencanaan akan dapat
ditentukan sejauh mana materi pelajaran telah dapat diserap oleh siswa dan dipahami,
sehingga akan dapat memberikan balikan kepada guru dalam mengembangkan
program pembelajaran selanjutnya.
Dengan perencanaan yang matang seorang guru akan lebih sistematis dan lebih
mudah dalam memantau dan mengontrol pelaksanaan proses pembelajaran dan
pencapaian tujuan. Guru yang mengajar tanpa perencanaan pembelajaran yang matang
maka sudah dapat dipastikan hasilnya tidak akan memuaskan dan tidak akan dapat

9
mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Oleh karena itu, perencanaan pembelajaran
merupakan langkah pertama yang harus dilakukan oleh guru dalam melaksanakan tugas
dan fungsinya sebagai pengelola pembelajaran.
Perencanaan pembelajaran dapat membantu guru dalam proses pembelajaran, akan
tetapi perencanaan pembelajaran tersebut harus dapat diimplementasikan secara terpadu
dan dikombinasikan secara harmonis pula dengan kegiatan lainya seperti pengawasan
dan evaluasi pelaksanaan pembelajaran.. Perencanaan pembelajaran sebagai alat perlu
didampingi dengan pengetahuan dan kemampuan guru secara tepat dalam situasi
kepemimpinan pendidikan yang baik.
Berdasarkan uraian di atas dapat kita simpulkan bahwa fungsi perencanaan
pembelajaran adalah sebagai alat untuk membentuk, mempola, membuat model, dan
mengkonstruksi proses pembelajaran agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara
efektif dan efisien sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Sasaran akhir perencanaan
pembelajaran adalah memudahkan belajar siswa. Bukan untuk mempersulit belajar
siswa. Untuk mendapatkan fungsi di atas, perencanaan pembelajaran harus mencakup
semua variabel yang mempengaruhi belajar, walaupum inti perencanaan pembelajaran
adalah menetapkan metode pembelajaran yang optimal bagi pencapaian tujuan.

C. Syarat Perencanaan Pembelajaran


Yang dimaksud dengan syarat perencanaan pembelajaran adalah seperangkat
pengetahuan atau kemampuan yang harus dimiliki perancang pembelajaran, yange
meliputi:
1. Kemampuan Analitik
Kemampuan menganalisis adalah kemampuan mengidentifikasi faktor-faktor yang
mempengaruhi keberhasilan pembelajaran.
2. Kemampuan Pengembangan
Kemampuan pengembangan adalah kemampuan untuk memilih, menetapkan, dan
mengembangkan strategi pembelajaran yang paling tepat untuk mencapai hasil
pembelajaran yang optimal
3. Kemampuan Pengukuran
Kemampuan pengukuran adalah kemampuan untuk menetapkan tingkat keefektifan,
keefisienan, dan daya tarik rancangan pembelajaran. Kemampuan ini meliputi
pemilihan, penetapan, dan pengembangan alat ukur yang paling tepat untuk mengukur
pencapaian tujuan/indikator.

10
D. Prinsip-prinsip Perencanaan Pembelajaran
Berdasarkan pengertian-pengertian perencanaan pembelajaran di atas dapat ditarik
suatu penegasan, bahwa perencanaan pembelajaran adalah sebagai kegiatan yang terus
menerus dan menyeluruh, dimulai dari penyusunan suatu rencana, evaluasi pelaksanaan
dan hasil yang dicapai dari tujuan yang sudah ditetapkan.
Sementara dalam prakteknya, pengembangan perencanaan pembelajaran harus
memperhatikan prinsip-prinsip sehingga proses yang ditempuh dapat dapat dilaksanakan
secara efektif, diantara prinsip-prinsip tersebut adalah:
1. Kompetensi yang dirumuskan dalam perencanaan pembelajaran harus jelas, makin
konkrit kompetensi makin mudah diamati, dan makin tepat kegiatan- -kegiatan yang
harus dilakukan untuk membentuk kompetensi tersebut.
2. Perencanaan pembelajaran harus sederhana dan fleksibel, serta dapat dilaksanakan
dalam kegiatan pembelajaran, dan pembentukan kompetensi siswa
3. Kegiatan-kegiatan yang disusun dan dikembangkan dalam perencanaan pembelajaran
harus menunjang, dan sesuai dengan kompetensi yang telah ditetapkan.
4. Perencanaaan pembelajaran yang dikembangkan harus utuh dan menyeluruh, serta
jelas pencapaiannya.
Lebih jauh Oemar Hamalik menyoroti hal-hal yang harus diperhatikan dalam
membuat perencanaan pembelajaran, yakni:
1. Rencana yang dibuat harus disesuaikan dengan tersedianya sumber- sumber.
2. Organisasi pembelajaran harus senantiasa memperhatikan situasi dan kondisi
masyarakat sekolah.
3. Guru selaku pengelola pembelajaran harus melakssiswaan tugas dan fungsinya
dengan penuh tanggung jawab.

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Perencanaan pembelajaran sebagai suatu proses kerjasama tidak hanya
menitikberatkan pada kegiatan guru atau kegiatan siswa saja, akan tetapi guru dan siswa
secara bersama-sama berusaha mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan.
Tujuan akhir dari proses ini adalah perubahan perilaku siswa.
Perencanaan pembelajaran juga merupakan proses pengambilan keputusan hasil
berpikir secara rasional tentang sasaran dan tujuan pembelajaran tertentu, yaitu
perubahan tingkah laku serta rangkaian kegiatan yang hatus dilakukan sebagai upaya
pencapaian tujuan tersebut dengan memanfaatkan segala potensi dan sumber belajar
yang ada. Hasil dari proses pengambilan keputusan tersebut adalah tersusunnya dokumen
yang dapat dijadikan acuan dan pedoman dalam melaksanakan proses pembelajaran.
Yang dimaksud dengan syarat perencanaan pembelajaran adalah seperangkat
pengetahuan atau kemampuan yang harus dimiliki perancang pembelajaran, yange
meliputi: (1) kemampuan analitik, (2) kemampuan pengembangan, dan (3) kemampuan
pengukuran.
Dalam melakukan perencanaan pembelajaran, harus juga memperhatian prinsip-
prinsip yang bisa menghantarkan pada sebuah tujuan. Dengan demikian, hasil akhir dari
proses pembelajaran akan menciptakan kualitas sumberdaya manusia yang mumpuni.

12
DAFTAR PUSTAKA

http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/presenting/2035422-defenisi-perencanaan-
pembelajaran-menurut-para/#ixzz4OhTWGQiw
http://id.shvoong.com/social-sciences/counseling/2173798-fungsi-perencanaan-
pembelajaran-pai/
http://andinurdiansah.blogspot.com/2011/11/manfaat-dan-fungsi-perencanaan.html
http://proskripsi.blogspot.com/2011/12/download-makalah-prinsip-prinsip.html
Pusat Bahasa DEPDIKNAS. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Ketiga. Jakarta: Balai
Pustaka. 2005.
Rukhiyat, Adang, Paradigma Baru Hubungan Guru dengan Murid, Jakarta: Uhamka Press.
2003.

13

Anda mungkin juga menyukai