Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

KONSEP.DASAR PERENCANAAN PEMBELAJARAN

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Kelompok


Pada Mata Kuliah Perencanaan Pembelajaran di SD
Dosen Pengampu Atun Khoimatun M. Pd

Disusun Oleh :
Kelompok 2
1. Sullamuddiyanah: 1986206099
2. Ela Nabilla : 1986206078

KELAS 7C
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR (PGSD)
STKIP NU INDRAMAYU
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬


Assalamualaikum Wr. Wb.
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah kelompok guna memenuhi tugas kelompok pada Mata
Kuliah Perencanaan Pembalajaran di SD dengan Judul “Konsep Dasar
Perencanaan Pembelajaran”.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini. Terlepas dari semua itu, kami
menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan baik dari segi susunan
kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah ini dapat memberikan
manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
Wassalamualaikum Wr. Wb.

Indramayu, September 2022

KELOMPOK 1

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................................1
C. Tujuan.................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................3
A. Pengertian Perencanaan Pembelajaran...............................................................3
B. Dasar Pentingnya Perencanaan Pembelajaran....................................................4
C. Primsip-prinsip Perencanaan Pembelajaran.......................................................4
D. Tipe-tipe Belajar.................................................................................................7
Fungsi Perencanaan Pembalajaran.....................................................................8

BAB III PENUTUP.....................................................................................................12


A. Kesimpulan.......................................................................................................12
B. Kritik dan Saran................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................14

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Seiring dengan berkembangnya pendidikan dan sistem pendidikan di


Indonesia, seluruh elemen masyarakat, utamanya yang terkait langsung
dengan pendidikan dituntut untuk lebih kreatif dan profesional untuk
mengembangkan pendidikan. Selain itu, para pelaku pendidikan juga
diharapkan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan bersama sesuai
dengan kebutuhan dan tantangan pendidikan.

Untuk itulah perlu adanya cara atau metode untuk menjawab


tangtangan – tantangan yang muncul seiring dengan berkembangnya waktu,
maka muncullah cara atau metode yang disebut perencanaan dan desain
pembelajaran yang diharapkan akan lebih memudahkan proses belajar
mengajar, dan khususnya yang berkaitan dengan pendidikan. Maka dari itu
pada makalah ini akan dibahas mengenai pengertian perencanaan, beserta
primsip-prinsip dalam pembelajaran yang tujuannya untuk mempermudah
dalam prosese belajar mengajar.

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang diambil pada makalah ini meliputi:
1. Apa definisi perencanaan pembealajaran?
2. Apa saja yang menjadi dasar pentingnya perencanaan pembelajaran?
3. Bagiamanakah prinsip-prinsip yang ada dalam perencanaan
pemebalajran?
4. Apa sajakah tipe-tipe dalam belajar?
5. Apa fungsi dalam perencanaan pembelajaran?

1
C. Tujuan
Adapun tujuan dalam pembuatan makalah ini yaitu :
1. Untuk mengetahui pengertian perencanaan pembelajaran.
2. Untuk mengetahui dasar pentingnya perencanaan pembelajaran.
3. Untuk mengetahui apa yang menjadi prinsip-prinsip dalam
perencanaan pembelajaran.
4. Untuk mengetahui apa saja tipe-tipe dalam belajar.
5. Untuk memahami fungsi perencanaan sebelum pembelajaran.
6. Untuk mengevaluasi pengaruh perubahan dalam kondisi belajar di SD.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Perencanaan Pembelajaran


Perencanaan pembelajaran terdiri dari penggalan kata “perencanaan” dan
“pembelajaran”. Oleh karena itu perlu dipahami terlebih dahulu masing-masing
maknanya, untuk itu terlebih dahulu dibahas terminologi dari masing-masing kata
tersebut.
Perencanaan dalam arti yang sederhana dapat dijelaskan sebagai suatu
proses mempersiapkan hal-hal yang akan dikerjakan pada waktu yang akan datang
untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu (Enoch,
1995:1). Hal senada dengan penjelasan ini, Hamalik (1991:22) menjelaskan
perencanaan adalah proses manajerial dalam menentukan apa yang akan
dikerjakan dan bagaimana mengerjakannya, dan didalamnya digariskan
tujuantujuan yang akan dicapai dan dikembangkan pula program kerja untuk
mencapai tujuan-tujuan itu.
Anwar (1986:73) menjelaskan bahwa perencanaan merupakan kegiatan awal
dalam setiap tindakan yang dilaksanakan nanti, apakah itu dilaksanakan secara
tertulis, ataukah hanya dalam pemikiran-pemikiran seseorang. Kast dan
Rosenzweig (2002:685) menjelaskan perencanaan adalah proses memutuskan di
depan, apa yang akan dilakukan dan bagaimana. Perencanaan meliputi
keseluruhan missi, identifikasi hasil-hasil kunci dan penetapan tujuan tertentu
disamping pengembangan kebijaksanaan, program dan prosedur untuk mencapai
tujuan tersebut.
Perencanaan adalah awal dari semua proses yang rasional dan
mengandung sifat optimisme yang didasarkan atas kepercayaan bahwa akan dapat
mengatasi berbagai macam permasalahan (Banghart dan Trull dalam Majid,
2015:16). Selanjutnya menurut Ely sebagaimana dikutip Sanjaya (2013:24)
menjelaskan perencanaanpada dasarnya adalah suatu proses dan cara berpikir
yang dapat membantu menciptakan hasil yang diharapkan. Menurut Sanjaya

3
(2013:23) menjelaskan perencanaan dimulai dari penetapan tujuan yang akan
dicapai melalui analisis kebutuhan serta dokumen yang lengkap, kemudian
menetapkan langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan
tersebut. Ketika merencanakan maka pola pikir diarahkan bagaimana agar tujuan
itu dapat dicapai secara efektif dan efisien.
Berdasarkan penjelasan di atas maka dapatlah dipahami bahwa
perencanaan memiliki empat unsur yang melingkupinya. Keempat unsur tersebut
yaitu: (1) adanya tujuan yang harus dicapai, (2) adanya strategi untuk mencapai
tujuan, (3) sumber daya yang dapat mendukung, dan (4) implementasi setiap
keputusan. Tujuan merupakan arah yang harus dicapai. Agar perencanaan dapat
disusun dan ditentukan dengan baik, maka tujuan itu perlu dirumuskan dalam
bentuk sasaran yang jelas dan terukur. Dengan adanya sasaran yang jelas, maka
ada target yang harus dicapai. Target itulah yang selanjutnya menjadi fokus dalam
menentukan langkah-langkah selanjutnya.
Strategi berkaitan dengan penerapan keputusan yang harus dilakukan oleh
perencana, misalnya keputusan tentang waktu pelaksanaan dan jumlah waktu
yang diperlukan untuk mencapai tujuan, pembagian tugas dan wewenang setiap
orang yang terlibat, langkahlangkah yang harus dikerjakan oleh setiap orang yang
terlibat, penetapan kriteria keberhasilan dan lain sebagainya.
Penetapan sumber daya yang diperlukan untuk mencapai tujuan, di
dalamnya meliuti penerapan sarana dan prasarana yang diperlukan, anggaran
biaya dan sumber daya lainnya, misalnya pemanfaatan waktu yang diperlukan
untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan.
Implementasi adalah pelaksanaan dari strategi dan penetapan sumber daya.
Implemengtasi merupakan unsur penting dalam proses perencanaan. Untuk
menilai efektivitas suatu perencanaan dapat dilihat dari implementasinya. Apalah
artinya sebuah keputusan yang tekad diambil, tanpa diimplementasikan dalam
kegiatan nyata.
Pembelajaran sebagai suatu proses yang dilakukan oleh para guru dalam
membimbing, membantu, dan mengarahkan peserta didik untuk memiliki
pengalaman belajar. Dengan kata lain pembelajaranadalah suatu cara bagaimana
4
mempersiapkan pengalaman belajar bagi peserta didik. Ki Hajar Dewantara
menyatakan pembelajaran(onderwijs) itu tidak lain dan tidakbukan ialah salah
satu bagian dari pendidikan.
Kemudian, apakah makna dari kedua konsep tersebut? Dapat disimpulkan
dari keterangan diatas bahwa perencanaan pembelajaran adalah proses
penganbilan keputusan hasil berfikir rasional tentang sasaran dan tujuan
pembelajaran tertentu, yakni perubahan prilaku serta rangkaian kegiatan yang
harus dilaksanakan sebagai upaya pembelajaran tujuan tersebut dengan
memanfaatkan segala potensi dan sumber belajra yang ada.

B. Dasar Pentingnya Perencanaan Pembelajaran

Mengapa perencanaa diperlukan dalam pembelajaran? Hal ini


disebbabkan.
Pertama, sejarah telah membuktikan bahwa sejak zaman kuno para ahli filsafat
dan pendidikan sudah memiliki gagasan perancanaan pendidikan yang bersifat
murni spekulatif. Plato pernah mengungkakan dalam bukunya, Republik,
membuat suatu rencana pendidikan bisa memenuhi kebutuhan kepemimpinan dan
kebutuhan politik Negara.
Kedua, suatu proses belajar mengajar pasti mempunyai tujuan (visi).
sebaimana yang telah kami sebutkan diawal bahwa perencanaan minimal
mempunyai empat unsur dan yang pertama adalah visi. Dalam pembelajaran,
tidak semua guru sama metode pembelajarannya, karne mereka menyesuaikan
dengan rencana yang mereka miliki sendiri, ada yang ceramah, ada juga yang
menganalisis masalah, karna itu semakin kompleks tujuan yang harus dicapai
maka semakin kompleks juga parancanaannya.
Ketiga, pembelajaran adalah proses kerja sama antra siswa dan guru. Guru
tidak ada gunanya jika tidak ada siswanya, begitu juga dengan siswa, siswa tidak
akan mendapatkan apa-apa kalau tidak ada gurunya, apalagi bai siswa yang
sepenuhnya memerlukan seorang guru. Guru adalah pengelola pelajaran dan siswa
5
adalah yang dikelola, karna itu peran seorang guru dan siswa sangat penting
dalam suau pembelajaran. Dalam pentingnya pembelajaran guru harus
merencanakan tujuan yang harus dicapai oleh siswa dan juga guru harus
merencanakan apa yang sebaiknya diperankan oleh dirinya sebagai pengelola
pembelajara.

C. Prinsip-prinsip Perencanaan Pembalajaran


Terdapat beberapa prinsip perencanaan pembelajaran yang secara relatif
berlaku umum diantaranya: (1) prinsip perkembangan, (2) prinsip perbedaan
individu, (3) prinsip minat dan kebutuhan anak, dan (4) prinsip motivasi (Sagala,
2012:150).
1. Prinsip Perkembangan
Pada waktu pemilihan bahan dan metode.mengajar, guru hendaknya
memperhatikan dan menyesuaikan dengan kemampua anak, karena perubahan ada
yang cepat dan ada yang lambat. Oleh karena itu guru hendaknya mengerti dan
bersabar dalam melaksanakan tugas pelayanan belajar bagi siswanya.
2. Prinsip Perbedaan Individu
Untuk dapat memberikan bantuan belajar bagi siswa, maka guru harus
dapat memahami dengan benar ciri-ciri dari siswanya tersebut, baik dalam
menyiapkan dan menyajikan pelajaran maupun dalam memberikan tugas-tugas
dan pembimbingan belajar siswa. Guru hendaknya menyesuaikan dengan ciri
siswanya masingmasing dengan melakukan penyesuaian belajar dengan
memperhatikan perbedaan individu ini sepenuhnya.
3. Prinsip Minat dan Kebutuhan Anak
Setiap anak mempunyai minat dan kebutuhan sendiri-sendiri, anak di kota
misalnya berbeda minat dan kebutuhan dengan anak di desa, demikian juga anak
di daerah pantai berbeda minat dan kebutuhannya dengan anak di pegunungan
demikianlah seterusnya. Dalam hal pembelajaran, bahan ajaran dan penyampaian
sedapat mungkin disesuaikan dengan minat dan kebutuhan anak tersebut.
4. Prinsip Motivasi

6
Motivasi adalah Usaha-usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau
kelompok orang tertentu tergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai
tujuan yang ingin dicapai. Jhon P. Campbell menambahkan definisinya bahwa
Motivasi mencakup didalamnya arah atau tujuan tingkah laku kekuatan respond
dan kegigihan. Dan akhimya membentuk suatu konsep seperti Drive (dorongan),
Need (Kebutuhan), Incentive(Rangsangan), Reward (Ganjaran),Reinforcement
(penguatan), GoalSetting (Ketetapan Tujuan) expectancy (Harapan).
D. Tipe-tipe Belajar
Dikutip dari kemdikbud.go.id tipe belajar siswa ada 3 jenis, yaitu :

a. Visual

Tipe belajar visual mengandalkan penglihatan sebagai alat utama dalam


menerima informasi. Artinya bukti bukti konkret harus diperlihatkan terlebih
dahulu agar mereka paham. Siswa dengan tipe belajar visual memiliki ciri sebagai
berikut:

 Lebih mudah memahami sesuatu dari apa yang dilihat dibandingkan apa
yang didengar.
 Memiliki catatan yang rinci, rapi, dan teratur.
 Lebih suka membaca dari pada dibacakan.
 Cenderung duduk di depan agar dapat melihat dengan jelas.
 Tertarik dengan metode belajar demonstrasi dari pada pidato.
 Tidak mudah terdistraksi dengan keramaian.
  Mengingat dengan asosiasi visual

Strategi mengajar yang dapat dilakukan oleh guru untuk siswa yang
memiliki tipe belajar visual adalah sebagai berikut:

 Memberikan bahan bacaan yang memiliki ilustrasi (gambar, diagram, peta


dll).
 Sumber belajar melalui video.
 Membuat tampilan powerpoint yang menarik.
7
 Meminta siswa memberi tanda warna-warni pada kata kunci materi.

b. Auditory

Tipe belajar auditori mengandalkan pendengaran sebagai alat utama dalam


menerima informasi. Kebalikan dari tipe belajar visual, siswa tipe auditori lebih
mudah memahami dan mengingat dari apa yang mereka dengar dari pada apa
yang dilihat. Siswa yang memiliki tipe belajar auditori memiliki ciri sebagai
berikut:

 Biasanya merupakan pembicara yang fasih.


 Berbicara dalam irama yang terpola.
 Menggerakkan bibir dan mengucapkan tulisan di buku ketika
membaca.
 Mudah mengingat lagu atau cerita.
 Suka menjelaskan sesuatu dengan panjang lebar.
 Mudah terganggu dengan kebisingan.

Strategi mengajar yang dapat dilakukan oleh guru dalam menghadapi


siswa dengan tipe belajar auditori adalah sebagai berikut :

 Belajar dengan sistem diskusi.


 Mengulang-ulang kata yang ingin dipahami.
 Meminta siswa untuk merekam informasi-informasi yang penting,
setelah itu dengarkan kembali saat di rumah (bisa menggunakan tape recorder).

c. Kinesthetic

Tipe belajar kinestetik mengandalkan gerak tubuh sebagai alat utama


dalam menerima informasi. Siswa dengan tipe kinestetik sering dianggap
mengganggu karena kerap tidak bisa duduk diam saat pembelajaran sedang
berlangsung. Berikut ini adalah ciri-ciri siswa dengan gaya belajar kinestetik :

 Selalu berorientasi pada fisik dan banyak bergerak.


8
 Menggerakan anggota tubuh tertentu saat belajar (misal mengetuk-
ngetukan jari, menggoyangkan kaki dll).
 Menghafal dengan cara berjalan.
 Banyak menggunakan isyarat tubuh.
 Senang belajar melalui praktik.
 Menyukai kegiatan yang membuatnya terus bergerak seperti olah
raga dan menari.
 Menggunakan jari sebagai penunjuk ketika membaca

Strategi mengajar yang dapat dilakukan oleh guru dalam menghadapi


siswa dengan tipe belajar kinestetik adalah sebagai berikut :

 Melakukan eksperimen / praktik sesuai materi belajar (jika


memungkinkan).
 Belajar sambil melibatkan aktivitas yang melibatkan gerakan.
 Menggunakan model, lego, alat praktik, kerajinan tangan, dan
puzzle.

E. Fungsi Perencanaan Pembelajaran


Menurut Majid (2005:22) manfaat perencanaan pembelajaran khususnya
dalam proses belajar mengajar sebagai berikut:
a. Sebagai petunjuk arah kegiatan dalam mencapai tujuan.
b. Sebagai pola dasar dalam mengatur tugas dan wewenang bagi setiap unsur yang
terlibat dalam kegiatan.
c. Sebagai pedoman kerja bagi setiap unsur, baik unsur guru maupun unsur murid.
d. Sebagai alat ukur efektif tidaknya suatu pekerjaan, sehingga setiap saat
diketahui ketepatan dan kelambatan kerja.
e. Untuk bahan penyusunan data agar terjadi keseimbangan kerja.
f. Untuk menghemat waktu, tenaga, alat-alat dan biaya.
Selanjutnya menurut Nurdin dan Usman (2002:87) fungsi dari
perencanaan pembelajaran yang dipersiapkan guru antara lain adalah: (1)
menentukan arah kegiatan pembelajaran, (2) memberi isi dan makna tujuan, (3)
9
menentukan cara bagaimana mencapai tujuan yang diharapkan, dan (4) mengukur
seberapa jauh tujuan itu telah tercapai dan tindakan apa yang harus dilakukan
apabila tujuan belum tercapai.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pengertian perencanaan pembelajaran adalah proses pengambilan
keputusan hasil berfikir rasional tentang sasaran dan tujuan pembelajaran
tertentu. Pentingnya perencanaan pembelajaran dilihat dari tiga aspek, yang
pertama sejarah telah membuktikan. Yang kedua, adanya tujuan (visi) dan yang
ketiga, proses kerja sama guru dan murid. 
Prinsip-prinsip perencanaan pembelajaran meliputi : Prinsip
Perkembangan, Prinsip Perbedaan individu, Prinsip Minat dan Kebutuhan Anak
dan Prinsip motivasi belajar.
Tipe-tipe belajar siswa secara umum ada 3 jenis, yaitu tipe belajar visual
(penglihat) tipe belajar auditory (pendengaran), dan tipe belajar kinestetik (gerak
tubuh).
Fungsi perencanaan pembelajaran diantaranya ialah : ) menentukan arah
kegiatan pembelajaran, (2) memberi isi dan makna tujuan, (3) menentukan cara
bagaimana mencapai tujuan yang diharapkan, dan (4) mengukur seberapa jauh
tujuan itu telah tercapai dan tindakan apa yang harus dilakukan apabila tujuan
belum tercapai.

10
B. Kritik dan Saran
Diharapkan semua maklhuk hidup dapat menjaga alam semesta ini dengan
baik, agar kita bisa tinggal dengan nyaman dan tentram di bumi ini.

DAFTAR PUSTAKA

Muttaqin. 2017. “Perencanaan dan desain Pembelajaran PAI”. Jakarta:


muttaqin.id. https://www.muttaqin.id/2017/11/makalah-tentang-
perencanaan-desain-pembelajaran.html?m=1
Rusydi Ananda. 2019 “Perencanaan Pembalajaran”. Medan : Lembaga Peduli
Pengembangan Pendidikan Indonesia (LPPPI) Jl. Seser Komplek Citra
Mulia Blok D. 14
Wiwin Indriyani. 2021. “Pentingnya Memahami Gaya Belajar”. Jakarta:
Direktorat Jenderal. Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan
Teknologi. https://ayoguruberbagi.kemdikbud.go.id/artikel/yuk-kenali-gaya-
belajar-siswa/
Sagala, Syaiful. 2005. “Manajemen Berbasis Madrasah, dan Masyarakat Strategi
Memenangkan Persaingan Mutu”. Jakarta: Nimas Multima.
Majid, Abdul. 2005. “Perencanaan Pembelajaran, Mengembangkan Standar
Kompetensi Guru.” Bandung: Remaja Rosdakarya.D

11

Anda mungkin juga menyukai