Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

PERENCANAAN PROGRAM PEMBELAJARAN


Karya tulis ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Perencanaan dan Desain
Pembelajaran program studi Pendidikan Agama Islam

OLEH:

Putri Mardhatillah (2120202085)


Nur Rohmah Fitriyani (2120202091)
Laila Rahmi Hasanah (2120202095)

DOSEN PENGAMPU:
Mukti Ali, M. Pd. I

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG

2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Puji syukur penulis ucapkan kepada kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua berupa, ilmu dan amal. Berkat rahmat dan
karunia-Nya pula, penulis dapat membuat tugas makalah Mata Kuliah Perencanaan dan
Desain Pembelajaran tentang “Perencanaan Program Pembelajaran” yang InsyaAllah
makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Terima kasih penulis ucapkan kepada Bapak dosen mata kuliah Perencanaan dan
Desain Pembelajaran, Bapak Mukti Ali, M.Pd. I yang telah memberikan arahan terkait tugas
ini. Tanpa bimbingan dari beliau, mungkin penulis tidak akan dapat menyelesaikan sesuai
dengan format yang telah ditentukan.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Penulis berharap
kedepannya dapat lebih baik dalam membuat suatu karya tulis ini. Dan juga penulis
mengharapkan kritik dan saran bagi pembaca agar menjadi suatu pelajaran dan dapat
diperbaiki sehingga kedepannya akan menjadi lebih baik. Aamiin.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Palembang, Maret 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................................iii
PENDAHULUAN.....................................................................................................................1
A. Latar Belakang........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................................1
C. Tujuan Makalah.......................................................................................................2
D. Manfaat Makalah.....................................................................................................2
PEMBAHASAN.......................................................................................................................3
A. Hakikat Perencanaan................................................................................................3
1. Pengertian Perencanaan Pembelajaran....................................................................3
2. Dimensi-Dimensi Perencanaan...............................................................................5
B. Pengembangan Program Perencanaan........................................................................7
1. Pengertian Program Perencanaan............................................................................7
2. Fungsi Program Bagi Guru....................................................................................8
3. Program Tahunan (Prota) dan Program Semester (Promes).....................................10
4. Teknik Menyusun Program Tahunan dan Program Semester..................................11
5. Contoh Program Tahunan dan Program Semester..................................................12
PENUTUP...............................................................................................................................13
A. Kesimpulan...........................................................................................................13
B. Saran....................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................14

iii
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap pendidik harus menguasai materi pelajaran yang diampunya dan dapat
menyampaikan materi tersebut secara efektif dan efisien kepada peserta didik. Agar
pendidik dapat melaksanakan tugasnya tersebut dengan baik, diperlukan pengalaman dan
pengetahuan tentang siapa peserta didik, serta bagaimana menyampaikan materi tersebut
dengan baik. Untuk itu, pendidik perlu mendalami kemampuan yang berkaitan dengan
cara menyajikan materi yang menarik, teratur dan terpadu. Hal ini sesungguhnya
merupakan bagian yang terintegrasi dengan kinerja mengajar seorang pendidik untuk
segala jenis dan jenjang pendidikan.1
Kinerja mengajar berhubungan dengan kemampuan pendidik menjelaskan isi
pelajaran, menghadapi peserta didik, membantu memecahkan masalah, mengelola kelas,
menata bahan ajar, menentukan kegiatan kelas, menyusun evaluasi belajar, menentukan
metode, media, atau bahkan menjawab pertanyaan dengan baik dan bijaksana. Untuk
dapat melaksanakan hal-hal yang berkaitan dengan kinerja mengajar tersebut pendidik
perlu menyiapkan perencanaan pembelajaran.2
Perencanaan pembelajaran ini tertuju pada program pembelajaran yang akan
dilaksanakan, yang mana program pembelajaran adalah rancangan atau perencanaan satu
unit atau kesatuan kegiatan yang berkesinambungan dalam proses pembelajaran, yang
memiliki tujuan, dan melibatkan sekelompok orang (guru dan siswa) untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan. Tujuan yang dimaksud adalah pencapaian hasil belajar yang
berasal dari standar kompetensi.3
Maka dari itu pada kesempatan kali ini penulis akan menjelaskan tentang
perencanaan program pembelajaran yang terdiri dari sub bab materi hakikat perencanaan
dan pengembangan program pembelajaran.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang dihasilkan adalah :
1. Bagaimana hakikat Perencanaan?
2. Bagaimana pengembangan program perencanaan?
1
Wahyudin Nur Nasution, “Perencanaan Pembelajaran : Pengertian, Tujuan dan Prosedur, ITTIHAD,
Vol. I, No.2, Juli – Desember 2017, hal. 185
2
Ibid.,
3
Eka Nur’aini, “Program Pembelajaran”, https://amaeka.files.wordpress.com/2012/11/program-
pembelajaran.pdf, di akses pada tanggal 18 Maret 2023, hal. 2

1
C. Tujuan Makalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka tujuan makalah yang dihasilkan adalah :
1. Untuk mengetahui hakikat perencanaan.
2. Untuk mengetahui pengembangan program perencanaan.

D. Manfaat Makalah
1. Bagi penulis, yaitu agar dapat menginformasikan dan menjelaskan tentang
Perencanaan Program Pembelajaran.
2. Bagi pembaca, yaitu untuk menambah wawasan dan mengetahui tentang Perencanaan
Program Pembelajaran.

2
PEMBAHASAN
A. Hakikat Perencanaan

1. Pengertian Perencanaan Pembelajaran


Perencanaan pembelajaran terdiri dari penggalan kata “perencanaan” dan
“pembelajaran”. Oleh karena itu perlu dipahami terlebih dahulu masing-masing
maknanya, untuk itu terlebih dahulu dibahas terminologi dari masing-masing kata
tersebut.
a. Perencanaan
Perencanaan dalam arti yang sederhana dapat dijelaskan sebagai suatu proses
mempersiapkan hal-hal yang akan dikerjakan pada waktu yang akan datang untuk
mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu (Enoch, 1995:1). Hal
senada dengan penjelasan ini, Hamalik (1991:22) menjelaskan perencanaan adalah
proses manajerial dalam menentukan apa yang akan dikerjakan dan bagaimana
mengerjakannya, dan didalamnya digariskan tujuan-tujuan yang akan dicapai dan
dikembangkan pula program kerja untuk mencapai tujuan-tujuan itu.4
Anwar (1986:73) menjelaskan bahwa perencanaan merupakan kegiatan awal
dalam setiap tindakan yang dilaksanakan nanti, apakah itu dilaksanakan secara tertulis,
ataukah hanya dalam pemikiran-pemikiran seseorang. Kast dan Rosenzweig (2002:685)
menjelaskan perencanaan adalah proses memutuskan di depan, apa yang akan
dilakukan dan bagaimana. Perencanaan meliputi keseluruhan misi, identifikasi hasil-
hasil kunci dan penetapan tujuan tertentu disamping pengembangan kebijaksanaan,
program dan prosedur untuk mencapai tujuan tersebut.5
Maka dapat disimpulkan bahwa perencanaan adalah suatu proses mempersiapkan
hal-hal yang akan dikerjakan yang di dalamnya digariskan tujuan-tujuan yang akan
dicapai dan dikembangkan pula program kerja untuk mencapai tujuan-tujuan itu.
b. Pembelajaran
Pembelajaran sebagai suatu proses yang dilakukan oleh para guru dalam
membimbing, membantu, dan mengarahkan peserta didik untuk memiliki pengalaman

4
Rusydi Ananda, Perencanaan Pembelajaran, (Cet. I : Medan : Lembaga Peduli Pengembangan
Pendidikan Indonesia (LPPPI), 2019) hal. 1
5
Ibid.,

3
belajar. Dengan kata lain pembelajaran adalah suatu cara bagaimana mempersiapkan
pengalaman belajar bagi peserta didik (Jones dalam Majid, 2005:16).6
Pembelajaran berkenaan dengan kegiatan bagaimana guru mengajar serta bagaimana
siswa belajar. Dalam hal ini pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang disadari dan
direncanakan yang menyangkut tiga hal yaitu perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi
(Ibrahim dan Syaodih, 2010:50). Selanjutnya menurut Sudjana (2002:136) pembelajaran
adalah proses yang diatur sedemikian rupa menurut langkah-langkah tertentu agar
pelaksanaannya mencapai hasil yang diharapkan.7
Ki Hajar Dewantara menyatakan pembelajaran (onderwijs) itu tidak lain dan tidak
bukan adalah salah satu bagian dari pendidikan. Jelasnya, pembelajaran tidak lain jalan
pendidikan dengan cara memberikan ilmu atau pengetahuan serta kecakapan (Tafsir,
2003:7). Sementara itu Hamalik (2004:54) memberikan makna terhadap pembelajaran
adalah interaksi belajar dan mengajar yang berlangsung sebagai suatu proses saling
mempengaruhi antara guru dan siswa, dimana antara keduanya terdapat hubungan atau
komunikasi interaksi yaitu guru mengajar di satu pihak dan siswa belajar di lain pihak.8
Maka dapat disimpulkan perencanaan pembelajaran adalah suatu proses seorang
guru dalam mempersiapkan hal-hal yang akan dilaksanakan pada proses pembelajaran
dengan menjelaskan isi pelajaran, menghadapi peserta didik, membantu memecahkan
masalah, mengelola kelas, menata bahan ajar, menentukan kegiatan kelas, menyusun
evaluasi belajar, menentukan metode, media, atau bahkan menjawab pertanyaan dengan
baik dan bijaksana.
Kemudian perencanaan pengajaran dapat dilihat dari berbagai sudut pandang, yaitu:9
1) Perencanaan pengajaran sebagai teknologi adalah suatu perencanaan yang mendorong
penggunaan teknikteknik yang dapat mengembangkan tingkah laku kognitif dan teori-
teori konstruktif terhadap solusi dan problemproblem pengajaran
2) Perencanaan pengajaran sebagai suatu sistem adalah sebuah susunan dari sumber-
sumber dan prosedurprosedur untuk menggerakkan pembelajaran.
3) Perencanaan pengajaran sebagai sebuah disiplin adalah cabang dari pengetahuan yang
senantiasa memperhatikan hasil-hasil penelitian dan teori tentang strategi pengajaran
dan implementasinya terhadap strategi tersebut.
6
Ibid., hal. 5
7
Ibid.,
8
Ibid., hal. 6
9
Rustam Efendy Rasyid, dkk., Buku Ajar Perencanaan pembelajaran, (Cet. I : Jawa Barat :
Perkumpulan Rumah Cemerlang Indonesia, 2022) hal. 2-3

4
4) Perencanaan pengajaran sebagai sains (science) adalah mengkreasi secara detail
spesifikasi dari pengembangan, implementasi, evaluasi, dan pemeliharaan akan situasi
maupun fasilitas pembelajaran terhadap unit-unit yang luas maupun yang lebih sempit
dari materi pelajaran dengan segala tingkatan kompleksitasnya.
5) Perencanaan pengajaran sebagai sebuah proses adalah pengembangan pengajaran
sistemik yang digunakan secara khusus atas dasar teori-teori pembelajaran dan
pengajaran untuk menjamin kualitas pembelajaran.
6) Perencanaan pengajaran sebagai sebuah realitas adalah ide pengajaran dikembangkan
dengan memberikan hubungan pengajaran dari waktu ke waktu dalam suatu proses
yang dikerjakan perencana dengan mengecek secara cermat bahwa semua kegiatan
telah sesuai dengan tuntutan sains dan dilaksanakan secara sistematik.
Dengan mengacu kepada berbagai sudut pandang tersebut, maka perencanaan
program pengajaran harus sesuai dengan konsep pendidikan dan pengajaran yang
dianut dalam kurikulum. Penyusunan program pengajaran sebagai sebuah proses,
disiplin ilmu pengetahuan, realitas, sistem dan teknik pembelajaran bertujuan agar
pelaksanaan pengajaran berjalan dengan efektif dan efisien.10

2. Dimensi-Dimensi Perencanaan
Pertimbangan terhadap dimensi-dimensi itu menurut Harjanto (1997:5)
memungkinkan diadakannya perencanaan komprehensif yang menalar dan efisien,
yakni:11
a. Signifikasi
Tingkat signifikansi tergantung pada tujuan pendidikan yang diajukan dan
signifikansi dapat ditentukan berdasarkan kriteria-kriteria yang dibangun selama proses
perencanaan.
b. Feasibilitas
Maksudnya perencanaan harus disusun berdasarkan pertimbangan realistis baik yang
berkaitan dan biaya maupun pengimplementasiannya.
c. Relevansi
Konsep relevansi berkaitan dengan jaminan bahwa perencanaan memungkinkan
penyelesaian persoalan secara lebih spesifik pada waktu yang tepat agar dapat dicapai
tujuan spesifik secara optimal.
d. Kepastian
10
Ibid.,
11
Ibid., hal. 4-6

5
Konsep kepastian minimum diharapkan dapat mengurangi kejadian-kejadian yang
tidak terduga.
e. Ketelitian
Prinsip utama yang perlu diperhatikan ialah agar perencanaan pengajaran disusun
dalam bentuk yang sederhana, serta perlu diperhatikan secara sensitif kaitan-kaitan yang
pasti terjadi antara berbagai komponen.
f. Adaptabilitas
Diakui bahwa perencanaan pengajaran bersifat dinamis, sehingga perlu senantiasa
mencari informasi sebagai umpan balik. Penggunaan berbagai proses yang tidak
diharapkan.
g. Waktu
Faktor yang berkaitan dengan waktu cukup banyak, selain keterlibatan perencanaan
dalam memprediksi masa depan, juga validasi dan reliabilitas analisis yang dipakai, serta
kapan untuk menilai kebutuhan pendidikan masa kini dalam kaitannya dengan masa
mendatang.
h. Monitoring
Monitoring merupakan proses pengembangan kriteria untuk menjamin bahwa
berbagai komponen bekerja secara efektif.
i. Isi perencanaan
Isi perencanaan merujuk pada hal-hal yang akan direncanakan. Perencanaan
pengajaran yang baik perlu memuat:
1) Tujuan apa yang diinginkan, atau bagaimana cara mengorganisasi aktivitas belajar
dan layanan-layanan pendukungnya. Program dan layanan, atau bagaimana cara
mengorganisasi aktivitas belajar dan layanan-layanan pendukungnya.
2) Tenaga manusia, yakni mencakup cara-cara mengembangkan prestasi, spesialisasi,
perilaku, kompetensi, maupun kepuasan mereka.
3) Keuangan, meliputi rencana pengeluaran dan rencana penerimaan.
4) Bangunan fisik mencakup tentang cara-cara penggunaan pola distribusi dan kaitannya
dengan pengembangan psikologis.
5) Struktur organisasi, maksudnya bagaimana cara memungkinkan perencanaan yang
fleksibel atau mengorganisasi dan manajemen operasi dan pengawasan program dan
aktivitas kependidikan yang direncanakan.
6) Konteks sosial atau elemen-elemen lainnya yang perlu dipertimbangkan dalam
perencanaan pengajaran.

6
Dalam hal ini, kegiatan pembelajaran yang mampu mengembangkan dan
meningkatkan kompetensi, kreativitas, kemandirian, kerjasama, solidaritas,
kepemimpinan, empati, toleransi dan kecakapan hidup peserta didik guna membentuk
watak serta meningkatkan peradaban dan martabat bangsa. 12
Dalam pembelajaran berbasis kompetensi perlu ditentukan standar minimum
kompetensi yang dikuasai oleh siswa. Sesuai dengan pendapat tersebut, komponen materi
pokok pembelajaran berbasis kompetensi meliputi: (1) kompetensi yang akan dicapai; (2)
strategi penyampaian untuk mencapai kompetensi; (3) sistem evaluasi atau penilaian yang
digunakan untuk menentukan keberhasilan siswa dalam mencapai kompetensi.13

B. Pengembangan Program Perencanaan

1. Pengertian Program Perencanaan


Program merupakan pernyataan yang berisi kesimpulan dari beberapa harapan
atau tujuan yang saling bergantung dan saling terkait, untuk mencapai suatu sasaran
yang sama. Biasanya suatu program mencakup seluruh kegiatan yang berada di bawah
unit administrasi yang sama, atau sasaran‐sasaran yang saling bergantung dan saling
melengkapi, yang semuanya harus dilaksanakan secara bersamaan atau berurutan.
Program sering dikaitkan dengan perencanaan, persiapan, dan desain atau rancangan.
Desain berasal dari bahasa Inggris yaitu dari kata decline. 14 Jadi desain dalam
perspektif pembelajaran adalah rencana pembelajaran.
Rencana pembelajaran disebut juga dengan program pembelajaran. Berbagai
definisi tentang desain saling berbeda antara satu dengan yang lainnya misalnya, dalam
kamus bahasa Indonesia disebutkan bahwa desain berarti kerangka, persiapan atau
rancangan. Menurut Harjanto mengemukakan bahwa desain adalah berkaitan dengan
penentuan apa yang akan dilakukan.15 Desain/perencanaan merupakan gambaran
beberapa kegiatan, siapa yang bertanggung jawab mengerjakannya dan faktor
pendukung berupa dana dan waktu, semakin jelas pekerjaan pencapaiannya karena ada
petunjuk pelaksanaan serta alat bantu yang mempermudah untuk melaksanakannya,
semakin terarah suatu pekerjaan karena dalam perencanaan itu ada target yang menjadi

12
Ibid.,
13
Ibid.,
14
Wahyudin Nur Nasution, “Perencanaan Pembelajaran: Pengertian, Tujuan Dan Prosedur,”
Ittihad 1, no. 2 (December 29, 2017) hal. 55-58
15
Isnawardatul Bararah, “Efektifitas Perencanaan Pembelajaran Dalam Pembelajaran Pendidikan
Agama Islam Di Sekolah,” Jurnal MUDARRISUNA: Media Kajian Pendidikan Agama Islam 7, no. 1
(2017): hal. 131–147.

7
sasaran pencapaian sekaligus barometer pencapaian serta persentase pencapaian
kegiatan dalam waktu tertentu. Perencanaan dapat menjadi penentu keberhasilan serta
menjadi bahan analisis terhadap kebenaran dan kinerja seseorang agar dapat diketahui
ketepatan seseorang dan kelompok dalam bekerja.

2. Fungsi Program Bagi Guru


Bagi seorang guru perencanaan pembelajaran sangat banyak fungsi, terutama dalam
kesusksesan mengaja, pada saat seorang pengajar tidak memiliki perencanaan dalam
pembelajaran tentu akan sulit dan akan bingung ketika akan menyampaikan, bahkan
tujuan dari materi yang akan disampaikan terkadang menjadi tidak tersampaikan. Tentu
hal itu menjadi sangat sia-sia.16 Oleh karena itu bagi seorang guru lebih baik melakukan
perencanaan pembelajaran dari pada akan gagal proses pebelajarannya nanti. Untuk lebih
detailnya lagi akan di bahas mengenai apasaja fungsi dari perencanaan pembelajaran itu.

a. Memudahkan dalam memprediksi keberhasilan


Sebuah perencanaan sudah pasti akan memmbantu dalam mengapa keberhasilan
lebih besar, karena dengan perencanaan yang matang terutama dalam pembelajaran akan
membantu untuk memudahkan dalam pengeplotan dalam setiap yang akan digarab. Tak
hanya dalam pembeljaran saja, bahkan dalam hiup ketika memiliki mimpi atau keinginnan
menciptakan suatu hal saja membutuhkan perencanaan agar apa yang dicita-citakan itu
dapat terwujud.17 Ketika keberhasilan sudah didapatka setiap orang akan tersenyum
padahal ternyata tersenyum memiliki manfaat yaitu manfaat senyum bagi tubuh. Senyum
akan memberikan stimulus sehingga akan merasakan sangat bahagia.

b. Alat pemecahan masalah


Bagi seorang guru, menhagadapi masalah yang terjadi saat proses pemelajaran
bukanlah hal yang harus ditakuti, bahkan seharusnya guru akan merasa tertantang ketika
ada masalah dalam pembelajarannya. Misal saja perencanaan pembelajaran pada hari ini
adalah praktek, namun ternyata anak murid tidak membaw peralatan praktek.18 Maka

16
Annisa Fitri, Sri Saparahayuningsih, and Nesna Agustriana, “Perencanaan Pembelajaran
Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini,” Jurnal Ilmiah Potensia 2, no. 1 (2017): hal. 12–13.
17
Enda Puspitasari, “Menyusun Perencanaan Pembelajaran Anak Usia Dini,” Jurnal Educhild:
Pendidikan Dan Sosial 1, no. 1 (2012): hal. 67–76.
18
Weni Kurniawati, “Desain Perencanaan Pembelajaran,” JURNAL AN-NUR: Kajian Ilmu-Ilmu
Pendidikan Dan Keislaman 7, no. 01 (2021): hal. 9–10.

8
lihatlah RPP apakah itu harus urut praktek terlebih dahulu atau bisa teori terlebih dahulu,
jika bisa teori maka berikan teori dahulu.

c. Memudahkan dalam penyampaian materi


Penyampaian materi secara teratur akan lebih mudah dipahami oleh anak didik, jika
materi yang disampaikan tidak berurutan, maka anak didikpu akan sulit dalam
menanggapi materi itu ahkan ketika materitidak disiapkan dengan benar melalui
perencanaan pembelaaran, materi teori itu bisa menjadi sia-sia saja.

d. Sebagai sumber belajar yang tepat


Tidak hanya murid yang belajra, guru pun belajar, terutama dalam pembuatn
perencanaan pembelajaran itu sendiri, apa bila proses perencanaan pembelajaran kali ini
kurang baik kedepanny aakn lebih diperbaiki. Jadi pembuatan perencanaan pembelajaran
pun dapat digunakan untuk belajar guru agar proses pembelajaran dapat lebih sukses
kedepannya.

e. Pembelajaran dapat berlangsung sistematis


Sebuah rencana yang direncanakan secara matang akan berlangsung sistematis,
perencanaan pembelajaran pun demikian, dengan adanya perencanaan pembelajaran maka
proses belajar mengajar pada suatu kelas itu akan berjalan sistematis. Pembelajaran akan
lebih disnangi murid, dari pada menggunakan pembelajaran yang itu-itu saja. dalam
pembuatan perencanaan pembelajaran tentu dapat digunakan untuk memberi sisipan
sisipan hiburna agar pembeljaran itu menjadi asik.19 Selain pembelajaran sistematis
pembelajaran yang baik sangat bermanfaat untuk menstimulus kecerdasan otak jika otak
mudah terkena stimulus maka seorang akan mudah untuk menjadi cerdas.

f. Pola mengatur tugas pembelajaran


Perencanaan dalam pembelajaran biasa disebut sebagai RPP, RPP bagi seorang guru
sangatlah penting, karena ia dapat dimanfaatkan untuk memberikan tugas-tugas
pembelajaran, tugas pembelajaran tersebut dapat berkaitan dengan materi yang akan
dipelajari dan materi yang setelahnya akan dipelajari. 20 Jadi RPP ini dibuat agar materi
sebelumnya dan materi sesudahnya tidak terlalu jauh perbedaannya, semua materi saling
19
Nana Suryapermana, “Manajemen Perencanaan Pembelajaran,” Tarbawi: Jurnal Keilmuan
Manajemen Pendidikan 3, no. 02 (2017): hal.183–193.
20
Ana Widyastuti et al., Perencanaan Pembelajaran, (Yayasan Kita Menulis, 2021), hal. 23-24

9
berkesinambungan. Dengan adanya RPP pun guru tidak akan bingung mengaur penugasan
yang akan diberikan kepada siswa selama pembelajaran.

g. Pembelajaran lebih efektif


Pembelajaran akan terjadi lebih optimal dan lebih efekif, tidak membuang-buang
waktu untuk megnajarkan hal yang tdak penting pun ketika akan memberikan game harus
sesuai dengan apa yang akan disampaikan dalam pembelajaran nanti. Agar keduanya
saling berkaitan dan pembelajaran akan berjalan efektif.
Itulah fungsi yang akan didapatkan bila melakukan perencanaan pembelajaran,
perencanaan pembelajaran ini tidak boleh diremehkan, karena segalah sesuatu berhasil
50% ditentukan dari bagaimana seseorang merencanakan hal tersebut. Begitu pula dalam
pembelajaran yang disampaikan guru, pembelajaran akan berhasil bila perencanaan yang
dibuat tepat pada sasaran. selain keberhasilan didapatkan oleh guru keberhasilan dengan
perencanaan pembelajaran akan di dapatkan oleh murid pula. dengan perencanaan
pembelajaran murid akan banyak berhasil.

3. Program Tahunan (Prota) dan Program Semester (Promes)


Prota (program tahunan) dan promes (program semester) merupakan administrasi
pembelajaran yang menjadi dasar bagi susunan administrasi pembelajaran lainnya, artinya
prota dan promes merupakan gambaran umum yang akan Bapak/Ibu lakukan selama satu
tahun atau satu semester tersebut. Untuk pengertiannya secara spesifik adalah sebagai
berikut.

1. Prota
Prota adalah susunan alokasi waktu pembelajaran selama satu tahun untuk
mencapai standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD) yang diharapkan. Alokasi
waktu sangat diperlukan agar seluruh SK dan KD bisa diterapkan dan diterima oleh para
peserta didik. Bapak/Ibu bisa menyusun prota setelah jumlah jam mengajar untuk mapel
tertentu sudah diketahui.21 Dari banyaknya waktu yang diberikan, Bapak/Ibu harus
mengalokasikan waktu tersebut melalui prota dan biasanya dilakukan di awal tahun ajaran
baru. Keberhasilan Bapak/Ibu membuat protas akan berpengaruh pada administrasi
pembelajaran yang lain, misalnya program semester silabus, RPP, dan lainnya.

21
Sukarno Sukarno, “Peningkatan Pemanfaatan Jam Belajar Efektif Melalui Penyusunan Program
Tahunan Dan Program Semester Pada Sekolah Dasar,” Js (Jurnal Sekolah) 1, no. 2 (n.d.): hal. 60–65

10
2. Promes
Promes adalah bentuk penjabaran dari prota yang memuat gambaran
pembelajaran dan pencapaian yang ingin diraih selama satu semester. 22 Dengan adanya
promes ini, Bapak/Ibu akan lebih mudah dalam menuntaskan mata pelajaran yang
Bapak/Ibu ampu.
4. Teknik Menyusun Program Tahunan dan Program Semester
Untuk menyusun prota dan promes, Bapak/Ibu tidak bisa asal membuat. Hal itu
karena prota dan promes merupakan acuan yang akan digunakan dalam proses
pembelajaran. Itulah mengapa, terdapat beberapa langkah untuk menyusun prota dan
promes. Adapun langkah penyusunannya adalah sebagai berikut.23

1. Langkah penyusunan prota


a. Menganalisis kalender pendidikan dan menyesuaikan kebutuhan berdasarkan
ciri/karakter unit satuan pendidikan Bapak/Ibu.
b. Memberikan tanda untuk hari libur, permulaan tahuan ajaran baru, pekan/minggu
efektif untuk belajar, dan jam efektif belajar setiap minggu. Adapun hari libur yang
perlu diberi tanda meliputi:
 Libur akhir tahun ajaran;
 Libur keagamaan;
 Libur hari besar nasional; dan
 Libur untuk hari khusus.
Memperhatikan minggu efektif guna menyusun alokasi waktu di setiap kompetensi
dasar. Menetapkan alokasi waktu yang diperlukan untuk setiap mata pelajaran, kompetensi
dasar, dan pokok bahasannya di pekan efektif. Alokasi waktu yang disediakan harus sesuai
dengan ruang lingkup materi, tingkat kesulitan, pentingnya materi, dan waktu untuk
melakukan review pada materi tersebut.

2. Langkah penyusunan promes


Memasukkan kompetensi dasar, topik, dan sub topik materi/bahasan ke dalam
format promes yang tersedia. Menentukan banyaknya jam yang tersedia di kolom minggu

22
Saringatun Mudrikah et al., Perencanaan Pembelajaran Di Sekolah: Teori Dan Implementasi
(Pradina Pustaka, 2021) hal. 61-68
23
Dwi Setyo Astuti, “Analisa Kesulitan Penyusunan Program Tahunan Dan Program Semester Bagi
Calon Guru Biologi FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta,” in Prosiding SNPS (Seminar Nasional
Pendidikan Sains), 2018, hal. 58–62.

11
dan banyaknya tatap muka setiap minggu per mata pelajaran. Menambahkan catatan di
setiap bagian yang membutuhkan keterangan.

5. Contoh Program Tahunan dan Program Semester

12
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perencanaan proses pembelajaran menurut Permendiknas No. 41 Tahun2007
Tentang Standar Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengahadalah meliputi
Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yangmemuat identitas mata
pelajaran, standar kompetensi (SK), kompetensi dasar(KD), indikator pencapaian
kompetensi, tujuan pembelajaran, materi ajar,alokasi waktu, metode pembelajaran,
kegiatan pembelajaran, penilaian hasil belajar, dan sumber belajar.
Perencanaan pembelajaran mempunyai beberapa fungsi di antaranya sebagai berikut:
 Fungsi kreatif
 Fungsi Inovatif
 Fungsi selektif
 Fungsi Komunikatif
 Fungsi prediktif
 Fungsi akurasi
 Fungsi pencapaian tujuan
 Fungsi control
Program pembelajaran yang sudah dituangkan di dalam silabusdiimplementasikan
oleh guru dengan menyusun Rencana PelaksanaanPembelajaran (RPP) untuk tiap
pertemuan. Langkah-langkah penyusunan RPPmeliputi: mencantumkan identitas, tujuan
pembelajaran, materi pembelajaran,metode pembelajaran, langkah-langkah kegiatan
pembelajaran, sumber belajar,alat dan bahan, dan mencantumkan evaluasi.

B. Saran
Dengan adanya makalah ini di harapkan kepada teman-teman mahasiswa agar dapat
meningkatkan pemahaman tentang perencanaan progam pembelajaran. Dengan
keterbatasan pemikiran dan sumber materi yang menjadi acuan dalam pembuatan makalah
ini maka kami harapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dalam penyusunan
makalah selanjutnya.

13
DAFTAR PUSTAKA

Astuti, Dwi Setyo. “Analisa Kesulitan Penyusunan Program Tahunan Dan Program Semester
Bagi Calon Guru Biologi FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta.” In Prosiding
SNPS (Seminar Nasional Pendidikan Sains) 2018.
Bararah, Isnawardatul. “Efektifitas Perencanaan Pembelajaran Dalam Pembelajaran
Pendidikan Agama Islam Di Sekolah.” Jurnal MUDARRISUNA: Media Kajian
Pendidikan Agama Islam 7, no. 1 (2017)
Fitri, Annisa, Sri Saparahayuningsih, and Nesna Agustriana. “Perencanaan Pembelajaran
Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini.” Jurnal Ilmiah Potensia 2, no. 1 (2017)
Kurniawati, Weni. “Desain Perencanaan Pembelajaran.” JURNAL AN-NUR: Kajian Ilmu-
Ilmu Pendidikan Dan Keislaman 7, no. 01 (2021)
Mudrikah, Saringatun, Muhammad Rizal Pahleviannur, Miftahus Surur, Nani Rahmah, Merri
Natalia Siahaan, Fadela Septi Wahyuni, Ratna Widyaningrum, Dian Saputra, Ema Butsi
Prihastari, and Shefa Dwijayanti Ramadani. Perencanaan Pembelajaran Di Sekolah:
Teori Dan Implementasi. Pradina Pustaka, 2021.
Nasution, Wahyudin Nur. “PERENCANAAN PEMBELAJARAN: PENGERTIAN,
TUJUAN DAN PROSEDUR.” ITTIHAD 1, no. 2 (December 29, 2017)
Puspitasari, Enda. “Menyusun Perencanaan Pembelajaran Anak Usia Dini.” Jurnal
Educhild: Pendidikan Dan Sosial 1, no. 1 (2012)
Sukarno, Sukarno. “PENINGKATAN PEMANFAATAN JAM BELAJAR EFEKTIF
MELALUI PENYUSUNAN PROGRAM TAHUNAN DAN PROGRAM SEMESTER
PADA SEKOLAH DASAR.” JS (JURNAL SEKOLAH) 1, no. 2 (n.d.) 2020.
Suryapermana, Nana. “Manajemen Perencanaan Pembelajaran.” Tarbawi: Jurnal Keilmuan
Manajemen Pendidikan 3, no. 02 (2017)
Widyastuti, Ana, Eko Sudarmanto, Bertha Natalina Silitonga, La Ili, Sri Rezeki Fransiska
Purba, Muh Fihris Khalik, Michael Recard, Dina Chamidah, Bonaraja Purba, and
Muhamad Zulfikar Mansyur. Perencanaan Pembelajaran. Yayasan Kita Menulis, 2021.

14

Anda mungkin juga menyukai