DISUSUN OLEH
Gusti Ngurah Satria
Dian Saferlin
Siska Pilomali
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini tepat pada waktunya.
Dalam makalah ini, kami akan membahas tentang “Hakekat Perencanaan
Pembelajaran”, dan makalah ini di susun untuk memenuhi salah satu syarat pembelajaran
mata kuliah Perencanaan Pembelajaran Matematika Universitas Negeri Gorontalo. Tidak
lupa kami mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu yang telah memberikan
kesempatan. Dengan harapan dapat menambah wawasan serta pengetahuan.
Dalam penyusunan makala ini, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan.
Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca guna
perbaikan dalam penyusunan makalah selanjutnya.
Akhirnya, kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita smua.
Penyusun
ii
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan................................................................................................... 10
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1. supaya proses belajar mengajar dapat berjalan secara efektif dan efisien,
2. supaya tenaga pendidik atau calon tenaga pendidik dapat menjadi tenaga pendidik yang
profesional khususnya dalam mendidik dan memberikan pengajaran kepada peserta
didiknya,
3. agar di dalam proses belajar mengajar diperoleh hasil (output) yang baik, oleh karena
itu, harus menggunakan cara yang baik pula.
Perencanaan pengajaran pada prinsipnya adalah proses penerjemahan kurikulum yang
menjadi program-program pengajaran selanjutnya dapat dijadikan pedoman oleh guru dalam
penyelengaraan proses.
1
1.2 PERUMUSAN MASALAH
a) Apa yang dimaksud dengan Perencanaan Pengajaran?
b) Apa Tujuan dan Konsep dasar Perencanaan Pengajaran?
c) Bagaiman Hakekat Perencanaan Pengajaran?
d) Apa Dasar Pentingnya Perencanaan Pengajaran?
e) Bagaimana Karakteristik Perencanaan Pengajaran?
f) Apa Manfaat Perencanaan Pengajaran?
g) Bagaimana Prinsip-Prinsip Pengajaran?
2
BAB II
PEMBAHASAN
Perencanaan mencakup rangkaian kegiatan untuk menentukan tujuan umum (goal) dan
tujuan khusus (objektivitas) suatu organisasi atau lembaga penyelenggara pendidikan,
berdasarkan dukungan informasi yang lengkap. Setelah tujuan ditetapkan perencanaan
berkaitan dengan penyusunan pola, rangkain, dan proses kegiatan yang akan dilakukan untuk
mencapai tujuan tersebut. Singkatnya, efektivitas perencanaan berkaitan dengan penyusunan
rangkaian kegiatan untuk mencapai tujuan, dapat diukur dengan terpenuhinya faktor kerjasama
perumusan perencanaan, program kerja Madrasah, dan upaya implementasi program kerja
tersebut dalam mencapai tujuan.
3
2.1.2 Tujuan dan Konsep dasar Perencanaan Pengajaran
1. supaya proses belajar mengajar dapat berjalan secara efektif dan efisien,
2. supaya tenaga pendidik atau calon tenaga pendidik dapat menjadi tenaga pendidik yang
profesional khususnya dalam mendidik dan memberikan pengajaran kepada peserta
didiknya,
3. agar di dalam proses belajar mengajar diperoleh hasil (output) yang baik, oleh karena
itu, harus menggunakan cara yang baik pula.
4
3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
RPP adalah program perencanaan yang disusun sebagai pedoman pelaksanaan
pembelajaran untuk setiap kegiatan proses pembelajaran. RPP dikembangan
berdasarkan silabus.
Komponen RPP adalah:
1. Tujuan pembelajaran
2. Materi/isi
3. Strategi dan metode pembelajaran
4. Media dan sumber belajar
5. Evaluasi
Sebagai proses yang bertujuan, tentu saja diperlukan strategi untuk mencapainya.
Strategi tersebut dapat efektif jika direncanakan dengan baik. Jadi melalui perencanaan
yang baik, tujuan pun dapat tercapai secara efektif dan maksimal.
2) Pembelajaran adalah proses kerjasama
Pembelajaran merupakan kerja sama antara guru dan siswa dalam memanfaatkan
potensi dan sumber daya yang ada. Sebagai proses kerjasama tentunya diperlukan porsi
masing-masing dalam prosesnya. Dengan demikian peranan perencanaan sangat
dibutuhkan untuk membagi porsinya, seperti hal-hal apa yang harus dilakukan oleh
siswa, dan hal-hal apa yang harus dilakukan guru untuk mencapai tujuan secara
bersamasama.
3) Pembelajaran adalah proses yang kompleks
Pembelajaran tidak hanya dipandang sebagai penyampaian materi saja, tetapi
sebuah kesatuan berupa proses kerjasama antara guru dan siswa dalam merubah tingkah
laku siswa menjadi lebih baik, seperti perubahan kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Siswa adalah organisma yang unik, yang sedang berkembang, siswa memiliki
kemampuan yang berbeda-beda, siswa bukan benda mati, siswa memiliki bakat dan
minat, dan siswa juga mempunyai gaya belajar yang berbeda. Berdasarkan hal itu maka
pembelajaran merupakan proses yang kompleks, yang harus memperhitungkan
berbagai aspek seperti di atas. Memperhitungkan kemungkinan-kemungkinan yang
terjadi, maka diperlukanlah sebuah perencanaan untuk menghadapi kemungkinan-
kemungkinan yang akan terjadi tersebut.
5
4) Pembelajaran adalah proses yang efektif
Sebagai proses yang efektif tentu diperlukan perencanaan bagaimana menyusun
langkah-langkah pembelajaran yang dapat mudah diterima oleh siswa, membuat siswa
tertarik, membuat siswa mudah memahami, membuat siswa senang dan sejenisnya.
2.1.5 Karakteristik Perencanaan Pengajaran
Sejalan dengan hal tersebut, Banghart dan Trull menyebutkan bahwa karakteristik
perencanaan pengajaran seperti dibawah ini:
a. Menjadi sebuah bentuk kegiatan yang rasional
b. Kegiatan yang dilakukan secara dinamik atau sesuai dengan kondisi
c. Mengandung beberapa kegiatan yang dilakukan
d. Berhubungan dengan asal pendapatan suatu yang diharapkan nantinya dapat
mengurangi duplikasi, penyelewengan atau tindakan yang berpengaruh negatif lainnya.
Manfaat yang didapat dari perencanaan pengajaran yang baik antara lain:
1. Sebagai petunjuk arah kegiatan dalam mencapai tujuan pembelajaran yang dilakukan
2. Sebagai pola dasar dalam mengatur tugas dan wewenang bagi setiap unsur yang terlibat
dalam kegiatan pembelajaran
3. Sebagai pedoman kerja bagi setiap unsur, baik guru maupun murid Sebagai alat ukur
keefektifan suatu proses pembelajaran sehingga setiap saat dapat diketahui ketepatan
dan kelambanan kerja
4. Untuk bahan penyusunan data agar terjadi keseimbangan kerja
5. Untuk menghemat waktu, tenaga, alat-alat, dan biaya
Jika sebuah perencanaan tidak bermanfaat maka itu akan sia-sia, karena hasil dan tujuan
tidak tercapai. Suatu kegiatan merencanakan dilakukan secara matang akan sangat membantu
6
jalannya suatu aktivitas. Sehingga saat melakukan kegiataan telah mempunyai bekal dari
kesalahan yang terdahulu berkat adanya evaluasi, dari hasil tersebut akan tercipta perencanaan
yang bermanfaat kedepannya. Sejalan dengan pendapat Husaini (2009) manfaat dari kegiatan
tersebut antara lain:
Terdapat beberapa prinsip perencanaan pembelajaran yang secara relatif berlaku umum
diantaranya: (1) prinsip perkembangan, (2) prinsip perbedaan individu, (3) prinsip minat dan
kebutuhan anak, dan (4) prinsip motivasi (Sagala, 2012:150)
7
1. Prinsip Perkembangan
Pada prinsipnya siswa yang sedang belajar berada dalam proses perkembangan dan
akan terus berkembang. Kemampuan anak pada jenjang usia dan tingkatan kelas
berbeda-beda sesuai perkembangannya. Anak pada jenjang usia kelas yang lebih tinggi
memiliki kemampuan lebih tinggi dari yang dibawahnya.
Pada waktu pemilihan bahan dan metode mengajar, guru hendaknya memperhatikan
dan menyesuaikan dengan kemampua anak, karena perubahan ada yang cepat dan ada
yang lambat. Oleh karena itu guru hendaknya mengerti dan bersabar dalam
melaksanakan tugas pelayanan 12 | Perencanaan Pembelajaran belajar bagi siswanya.
Bila pada suatu saat siswa belum memperhatikan kemajuannya, mungkin
membutuhkan satu minggu atau lebih baru kemudian anak dapat mengalami kemajuan
yang berarti. Tantangan inilah yang menjadi bagian penting dari profesi seorang guru
dalam melaksanakan tugas pembelajaran.
Untuk dapat memberikan bantuan belajar bagi siswa, maka guru harus dapat memahami
dengan benar ciri-ciri dari siswanya tersebut, baik dalam menyiapkan dan menyajikan
pelajaran maupun dalam memberikan tugas-tugas dan pembimbingan belajar siswa.
Guru hendaknya menyesuaikan dengan ciri siswanya masingmasing dengan melakukan
penyesuaian belajar dengan memperhatikan perbedaan individu ini sepenuhnya.
4. Prinsip Motivasi
Motivasi memiliki peranan yang cukup besar dalam upaya belajar, tanpa adanya
motivasi hampir tidak mungkin siswa melakukan kegiatan belajar. Ada beberapa upaya
8
yang dapat dilaukan guru dalam perencanaan pembelajaran untuk membangkitkan
motivasi belajar siswa yaitu:
a. Mempersiapkan untuk menggunakan cara atau metode dan media mengajar yang
bervariasi. Dengan metode dan media yang bervariasi kebosanan dapat dikurangi
atau dihilangkan.
b. Merencanakan dan memilih bahan yang menarik minat dan dibutuhkan siswa.
Sesuatu yang dibutuhkan akan menarik perhatina, pemenuhan kebutuhan belajar ini
akan membangkitkan motivasi untuk mempelajarinya.
c. Memberikan sasaran antara, sasaran akhir belajar adalah lulus ujian atau naik kelas.
Sasaran akhir ini baru dicapai diakhir tahun, untuk membangkitkan motivasi belajar
maka diadakan sasaran antara seperti ujian semester, tengah semester, ulangan akhir
dan sebagainya.
d. Memberikan kesempatan untuk sukses. Bahan atau soal-soal yang sulit hanya bisa
diterima atau dipecahkan oleh siswa pandai, siswa kurang pandai sukar menguasai
atau memecahkannya. Oleh karena itu perencanaan pembelajaran harus dilihat dari
kesesuaian tingkat kemampyan belajar anak yaitu agar siswa yang kurang pandai
juga dapat menguasai dan memecahkan soal, maka berikan bahan/soal yang sesuai
dengan kemampuannya. Keberhasilan yang dicapai siswa dapat menimbulkan
kepuasan dan kemudian membangkitkan motivasi.
e. Diciptakan suasana belajar yang menyenangkan, suasana belajar yang hangat berisi
rasa persahabatan, ada rasa humor, pengakuan akan keberadaan siswa, terhindar
dari celaan, dapat membangkitkan motivasi.
Adakan persaingan sehat atau kompetisi yang dapat membangkitkan motivasi belajar.
Siswa dapar bersaing dengan hasil belajarnya sendiri atau dengan hasil yang dicapai oleh orang
lain. Dalam persaingan ini dapat diberikan ujian, ganjaran ataupun hadiah.
9
BAB I
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Perencanaan berasal dari kata “rencana” yang berarti pengambilan keputusan untuk
mencapai tujuan. Menurut Ely sebagaimana dikutip Sanjaya mengatakan bahwa perencanaan
itu pada dasarnya suatu proses dan cara berpikir yang dapat membantu menciptakan hasil yang
diharapkan.
3.2 SARAN
Hakekat perencaan pengajaran perlu dipelajari atau digalih lebih dalam lagi mengenai
berbagai pembahasan yang sesuai dengan hakekat perencanaan pengajaran karena matah
kuliah ini selain penting untuk mahasiswa juga penting untuk pengaplikasian dalam proses
pembelajaran antara guru dan peserta didik.
10
DAFTAR PUSAKA
Degeng, N.S., Buku Pegangan Teknologi Pendidikan Pusat Antar Universitas untuk
Peningkatan dan Pengembangan Aktivitas Instruksional Universitas Terbuka, Jakarta:
Depdikbud RI, Dirjen Dikti, 1993
Hamalik, Oemar, Proses Belajar Mengajar, Cet. VI, Jakarta: Bumi Aksara, 2007
_________. Pendekatan Baru Strategi Belajar Mengajar Berdasarkan CBSA, Bandung: Sinar
Baru Algensindo, 2003
Harjanto, Perencanaan Pengajaran: Komponen MKDK, Cet. VII; Jakarta: Rineka Cipta, 2010.
Ibrahim, R. & Nana Syaodih S., Perencanaan Pengajaran, Cet. II, Jakarta: Rineka Cipta, 2003
Idi, Abdullah, Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek, Cet. II, Yogyakarta: Ar Ruz
Media, 2007
Sagala, Syaiful, Konsep dan Makna Pembelajaran, Cet. II, Bandung: Alfabeta, 2005
Sa’ud, Udin Syaefuddin & Abin Syamsuddin Makmun, Perencanaan Pendidikan, Cet. III;
Bandung: Remaja Rosdakarya, 2007.
Sujana, Nana, Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum di Sekolah, Cet. V, Bandung: Sinar
Baru Algesindo, 2005.
Sudjana, S.H. Djudju Manajemen Program Pendidikan untuk Pendidikan NonFormal dan
Pengembangan Sumber Daya Manusia, Bandung: Falah Production, 2004.
Uno, Hamzah B., Perencanaan Pembelajaran, Cet. III, Jakarta: Bumi Aksara, 200
https://books.google.co.id/books?hl=id&lr=&id=S0FsEAAAQBAJ&oi=fnd&pg
=PP1&dq=info:qOEVi1XyGH8J:scholar.google.com/&ots=h8tR_T3Hrq&sig=
pqG_ZorodtYsVxDv_9rwN4j1KCk&redir_esc=y#v=onepage&q&f=false
http://eprints.unpam.ac.id/8566/2/PIE0103_MODUL%20UTUH_PERENCAN
AAN%20%20PENGAJARAN.pdf
11
SOAL DAN PEMBAHASAN
Perencanaan pengajaran yang diambil maupun diterapkan oleh guru selalu sesuai
dengan kurikulum yang digunakan oleh sekolah, maka dari itu hal tersebut akan selalu
berjalan dengan kurikulum yang digunakan di setiap tahunya. Mengenai berjalan baik
atau tidaknya tergantung bagaimana peserta didik bisa menyesuaikan proses
pembelajaran yang mereka dapatkan.
3. Apa saja yang menjadi hakekat perencanaan pengajaran?
Jawab:
Adapun hakekat perencanaan pengajaran adalah sebagai berikut:
a. Pengembangan program perencanaan
b. Menentukan alokasi waktu
c. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
4. Apa yang menjadi alasan bahwa perencanaan pengajaran bisa bermanfaat bagi peserta
didik?
Jawab:
Karena pada dasarnya perencanaan pengajaran dibuat untuk peserta didik, oleh sebab
itu dalam pengaplikasian perencanaan pengajaran yang menjadi objeknya adalah
peserta didik, hal itulah yang menjadi alasan bahwa perencanaan pengajaran
bermanfaat bagi peserta didik.
5. Sebutkan manfaat perencanaan pengajaran menurut Sanjaya (2011)!
Jawab:
Manfaat perencanaan pengajaran menurut Sanjaya 2011 adalah sebagai berikut:
1) Sebuah perencanaan yang mungkin gagal
2) Sebagai alat penemu solusi atas suatu permasalahan
3) Membentuk siklus pembelajaran lebih terarah
12
6. Jelaskan maksud dari manfaat perencanaan pengajaran sebagai alat penemu solusi atas
seuatu permasalahan!
Jawab:
Pembelajaran sebagai proses kolaboratif antara pendidik dan siswa mau tidak mau akan
memilih beberapa permasalahan. Tentu saja dalam hal ini berdampak pada kegagalan
belajar. Kegagalan untuk melakukannya dapat mengurangi jumlah kegagalan. Sehingga
keberhasilan belajar dapat tercapai dan pembelajaran juga dapat berjalan secara normal.
7. Apa saja karakteristik perencanaan pengajaran berdasarakan Bnaghart dan Trull!
Jawab:
Banghart dan Trull menyebutkan bahwa karakteristik perencanaan pengajaran seperti
dibawah ini:
a. Menjadi sebuah bentuk kegiatan yang rasional
b. Kegiatan yang dilakukan secara dinamik atau sesuai dengan kondisi
c. Mengandung beberapa kegiatan yang dilakukan
d. Berhubungan dengan asal pendapatan suatu yang diharapkan nantinya dapat
mengurangi duplikasi, penyelewengan atau tindakan yang berpengaruh negatif
lainnya.
8. Mengapa perencanaan pengajaran sangat penting bagi pengajar?
Jawab:
Karena, untuk mencapai tujuan harus direncanakan secara matang. Bahkan yang telah
merencanakan pembelajaran banyak yang gagal saat pembelajaran, apalagi yang tidak
merencanakan. Adapun alasan pentingya perencanaan pengajaran.
a. Pembelajaran adalah proses yang bertujuan
b. Pembelajaran adalah proses kerjasama
c. Pembelajaran adalah proses yang kompleks
d. Pembelajaran adalah proses yang efektif
9. Jelaskan hubungan antara teori sistem dengan perencanaan pembelajaran?
Jawab:
Teori sistem merupakan landasan perencanaan pembelajaran. Menurut konsep sistem
pembelajaran dipandang sebagai suatu sistem, yaitu sebagai satu keutuhan yang terdiri
atas bagian-bagian yang satu sama lain berhubungan dalam rangka mencapai tujuan
sistem.
10. Apa tujuan yang ingin dicapai setelah merancang perancanaan pembelajaran?
Jawab:
Secara ideal tujuan perencanaan pembelajaran adalah menguasai sepenuhnya bahan
dan materi ajar, metode dan penggunaan alat dan perlengkapan pembelajaran,
menyampaikan kurikulum atas dasar bahasan dan mengelola alokasi waktu yang
tersedia dan membelajarkan siswa sesuai yang diprogramkan.
13