Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

PERENCANAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA


Hakekat Perencanaan Pembelajaran
(Dosen Pengampuh Matah Kuliah Taulia Damayanti M. Pd)

DISUSUN OLEH
Gusti Ngurah Satria
Dian Saferlin
Siska Pilomali

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
TAHUN PELAJARAN
2022/2023
Kata Pengantar

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini tepat pada waktunya.
Dalam makalah ini, kami akan membahas tentang “Hakekat Perencanaan
Pembelajaran”, dan makalah ini di susun untuk memenuhi salah satu syarat pembelajaran
mata kuliah Perencanaan Pembelajaran Matematika Universitas Negeri Gorontalo. Tidak
lupa kami mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu yang telah memberikan
kesempatan. Dengan harapan dapat menambah wawasan serta pengetahuan.
Dalam penyusunan makala ini, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan.
Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca guna
perbaikan dalam penyusunan makalah selanjutnya.
Akhirnya, kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita smua.

Gorontalo, 20 September 2022

Penyusun

ii
Daftar Isi

Halaman Judul ............................................................................................................ i

Kata Pengantar ............................................................................................................ ii

Daftar Isi ..................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.............................................................................................. 1

1.2 Perumusan Masalah ...................................................................................... 2

1.3 Tujuan Penulisan .......................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Hakekat Perencanaan Pembelajaran .............................................................. 3

2.1.1 Pengertian Perencanaan Pengajaran ...................................................... 3

2.1.2 Tujuan dan Konsep dasar Perencanaan Pengajaran ............................... 4

2.1.3 Hakekat Perencanaan Pengajaran ......................................................... 4

2.1.4 Dasar Pentingnya Perencanaan Pengajaran ........................................... 5

2.1.5 Karakteristik Perencanaan Pengajaran .................................................. 6

2.1.6 Manfaat Perencanaan Pengajaran ......................................................... 6

2.1.7 Prinsip-Prinsip Pengajaran ................................................................... 7

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan................................................................................................... 10

3.2 Saran ............................................................................................................ 10

Daftar Pustaka ....................................................................................................... 11

Soal dan Pembahasan ........................................................................................... 12

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Perencanaan pembelajaran pada dasarnya tersusun dari dua kata, yaitu perencanaan dan
pembelajaran. Hamzah B, Uno mengungkapkan bahwa perencanaan adalah suatu cara yang
memuaskan untuk membuat kegiatan dapat berjalan dengan baik, disertai dengan berbagai
langkah yang antisipatif guna memperkecil kesenjangan yang terjadi, sehingga kegiatan
tersebut mencapai tujuan yang ditetapkan, sementara itu pembelajaran adalah kegiatan
pembelajaran yang bukan sekedar menyampaikan materi pembelajaran, melainkan juga
sebagai proses mengatur lingkungan supaya siswa belajar. Dengan kata lain, dalam proses
belajar mengajar siswa dijadikan sebagai pusat dari kegiatan. Hal ini dimaksudkan untuk lain
dari kedua makna kata, baik makna kata perencanaan maupun kata pembelajaran sesuatu cara
yang memuaskan disertai dengan langkah-langkah antisipatif untuk membuat pembelajaran
dapat berjalan dengan baik sehingga dapat membentuk watak, peradaban dan meningkatkan
mutu kehidupan siswa.

Terdapat berbagai pengertian perencanaan, Hamzah B. Uno, mengemukakan


perencanaan ialah menyeleksi dan menghubungkan pengetahuan, fakta, imajinasi, dan asumsi
untuk masa yang akan datang dengan tujuan memvisualisasi dan memformulasi hasil yang
diinginkan, urutan kegiatan yang diperlukan, dan perilaku dalam batas-batas yang dapat
diterima yang akan digunakan dalam penyelesaian. Perencanaan di sini menekankan pada
usaha menyeleksi dan menghubungkan sesuatu dengan kepentingan masa yang akan datang
serta usaha untuk mencapainya. Apa wujud yang akan datang itu dan bagaimana usaha untuk
mencapainya merupakan perencanaan. Adapun yang menjadi tujuan pengajaran secara umum
adalah

1. supaya proses belajar mengajar dapat berjalan secara efektif dan efisien,
2. supaya tenaga pendidik atau calon tenaga pendidik dapat menjadi tenaga pendidik yang
profesional khususnya dalam mendidik dan memberikan pengajaran kepada peserta
didiknya,
3. agar di dalam proses belajar mengajar diperoleh hasil (output) yang baik, oleh karena
itu, harus menggunakan cara yang baik pula.
Perencanaan pengajaran pada prinsipnya adalah proses penerjemahan kurikulum yang
menjadi program-program pengajaran selanjutnya dapat dijadikan pedoman oleh guru dalam
penyelengaraan proses.

1
1.2 PERUMUSAN MASALAH
a) Apa yang dimaksud dengan Perencanaan Pengajaran?
b) Apa Tujuan dan Konsep dasar Perencanaan Pengajaran?
c) Bagaiman Hakekat Perencanaan Pengajaran?
d) Apa Dasar Pentingnya Perencanaan Pengajaran?
e) Bagaimana Karakteristik Perencanaan Pengajaran?
f) Apa Manfaat Perencanaan Pengajaran?
g) Bagaimana Prinsip-Prinsip Pengajaran?

1.3 TUJUAN PENULISAN


a) Mahasiswa mengetahui pengertian perencanaan pengajaran.
b) Mahasiswa mengetahui tujuan dan konsep dasar perencanaan pengajaran.
c) Mahasiswa mengetahui hakekat dari perencanaan pengajaran.
d) Mahasiswa mengetahui dasar pentingnya perencanaan pengajaran.
e) Mahasiswa mengetahui karakteristik perencanaan pengajaran.
f) Mahasiswa mengetahui manfaat dari perencanaan pengajaran
g) Mahasiswa mengetahui prinsip-prinsip dari perencanaan pengajaran

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Hakekat Perencanaan Pembelajaran


2.1.1 Pengertian Perencanaan Pengajaran
Perencanaan berasal dari kata “rencana” yang berarti pengambilan keputusan untuk
mencapai tujuan. Menurut Ely sebagaimana dikutip Sanjaya mengatakan bahwa perencanaan
itu pada dasarnya suatu proses dan cara berpikir yang dapat membantu menciptakan hasil yang
diharapkan.

Terdapat berbagai pengertian perencanaan, Hamzah B. Uno, mengemukakan


perencanaan ialah menyeleksi dan menghubungkan pengetahuan, fakta, imajinasi, dan asumsi
untuk masa yang akan datang dengan tujuan memvisualisasi dan memformulasi hasil yang
diinginkan, urutan kegiatan yang diperlukan, dan perilaku dalam batas-batas yang dapat
diterima yang akan digunakan dalam penyelesaian. Perencanaan di sini menekankan pada
usaha menyeleksi dan menghubungkan sesuatu dengan kepentingan masa yang akan datang
serta usaha untuk mencapainya. Apa wujud yang akan datang itu dan bagaimana usaha untuk
mencapainya merupakan perencanaan.

Abdul Majid dalam bukunya, Perencanaan Pembelajaran menyebutkan, bahwa


perencanaan berarti menyusun langkah-langkah penyelesaian suatu masalah atau pelaksanaan
suatu pekerjaan yang terarah pada pencapaian tujuan tertentu.

Perencanaan mencakup rangkaian kegiatan untuk menentukan tujuan umum (goal) dan
tujuan khusus (objektivitas) suatu organisasi atau lembaga penyelenggara pendidikan,
berdasarkan dukungan informasi yang lengkap. Setelah tujuan ditetapkan perencanaan
berkaitan dengan penyusunan pola, rangkain, dan proses kegiatan yang akan dilakukan untuk
mencapai tujuan tersebut. Singkatnya, efektivitas perencanaan berkaitan dengan penyusunan
rangkaian kegiatan untuk mencapai tujuan, dapat diukur dengan terpenuhinya faktor kerjasama
perumusan perencanaan, program kerja Madrasah, dan upaya implementasi program kerja
tersebut dalam mencapai tujuan.

Abdul Latif menyebutkan pengajaran adalah pemikiran tentang penerapan prinsip-


prinsip umum mengajar tersebut di dalam pelaksanaan tugas mengajar dalam suatu situasi
interaksi pengajaran (interaksi tenaga pendidik-murid) tertentu yang khusus, baik yang
berlangsung di dalam kelas maupun di luar kelas.

Dari beberapa pengertian di atas dapat di simpulkan bahwa perencanaan pengajaran


adalah suatu persiapan yang mesti dipersiapkan oleh setiap pendidik sebelum mengadakan
interaksi belajar mengajar dengan peserta didik di dalam kelas maupun di luar kelas.

3
2.1.2 Tujuan dan Konsep dasar Perencanaan Pengajaran

Adapun yang menjadi tujuan pengajaran secara umum adalah

1. supaya proses belajar mengajar dapat berjalan secara efektif dan efisien,
2. supaya tenaga pendidik atau calon tenaga pendidik dapat menjadi tenaga pendidik yang
profesional khususnya dalam mendidik dan memberikan pengajaran kepada peserta
didiknya,
3. agar di dalam proses belajar mengajar diperoleh hasil (output) yang baik, oleh karena
itu, harus menggunakan cara yang baik pula.

2.1.3 Hakekat Perencanaan Pengajaran

Perencanaan pengajaran pada prinsipnya adalah proses penerjemahan kurikulum yang


menjadi program-program pengajaran selanjutnya dapat dijadikan pedoman oleh guru dalam
penyelengaraan proses.

Adapun hakekat perencanaan pengajaran adalah sebagai berikut:

1. Pengembangan program perencanaan

Pengembangan program perencanaan merupakan rumusan-rumusan tentang apa


yang akan dilakukan oleh guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran untuk
mencapai tujuan atau kompetensi dasar yang telah ditentukan, sebelum kegiatan belajar
mengajar dilaksanakan. Adapun bentuk pengembangan program perencanaan adalah
sebagai berikut:

1. Menentukan alokasi waktu dan kalender akademik


2. Perencanaan program tahunan
3. Perencanaan program semester
4. Silabus
5. Rencana pelaksanaan pembelajaran
2. Menentukan alokasi waktu
Hal yang perlu diperhatikan guru dalam analisis alokasi waktu adalah sebagai
berikut: Penentuan jumlah minggu pada setiap bulan dalam semester/tahun pelajaran
dengan melihat kalender umum. Penentuan jumlah minggu yang tidak efektif pada
setiap bilan atau semester/tahun pelajaran dengan melihat kalender pendidikan.
Langkah-langkah yang harus ditempuh dalam menentukan alokasih waktu adalah
sebagai berikut:
1. Tentukan pada bulan apa kegiatan belajar dimulai dan bulan apa berakhir pada
semester pertama dan kedua
2. Tentukan jumlah minggu efektif pada setiap bulan setelah diambil minggu-
minggu ujian dan hari libur
3. Tentukan hari belajar efektif dalam setiap minggu.

4
3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
RPP adalah program perencanaan yang disusun sebagai pedoman pelaksanaan
pembelajaran untuk setiap kegiatan proses pembelajaran. RPP dikembangan
berdasarkan silabus.
Komponen RPP adalah:
1. Tujuan pembelajaran
2. Materi/isi
3. Strategi dan metode pembelajaran
4. Media dan sumber belajar
5. Evaluasi

2.1.4 Dasar Pentingnya Perencanaan Pengajaran


Terdapat beberapa orang yang menganggap bahwa perencanaan pembelajaran tidak
penting, dibuktikan dengan banyaknya guru yang tidak membuat program pembelajaran.
Anggapan seperti itu jelas salah besar, segala sesuatu untuk mencapai tujuan harus
direncanakan secara matang. Bahkan yang telah merencanakan pembelajaran banyak yang
gagal saat pembelajaran, apalagi yang tidak merencanakan?. Uraian tersebut merupakan contoh
pentingnya perencanaan pembelajaran. Menurut Sanjaya (2011: 31-33) ada beberapa alasan
pentingnya merencanakan pengajaran, yaitu:
1) Pembelajaran adalah proses yang bertujuan

Sebagai proses yang bertujuan, tentu saja diperlukan strategi untuk mencapainya.
Strategi tersebut dapat efektif jika direncanakan dengan baik. Jadi melalui perencanaan
yang baik, tujuan pun dapat tercapai secara efektif dan maksimal.
2) Pembelajaran adalah proses kerjasama

Pembelajaran merupakan kerja sama antara guru dan siswa dalam memanfaatkan
potensi dan sumber daya yang ada. Sebagai proses kerjasama tentunya diperlukan porsi
masing-masing dalam prosesnya. Dengan demikian peranan perencanaan sangat
dibutuhkan untuk membagi porsinya, seperti hal-hal apa yang harus dilakukan oleh
siswa, dan hal-hal apa yang harus dilakukan guru untuk mencapai tujuan secara
bersamasama.
3) Pembelajaran adalah proses yang kompleks
Pembelajaran tidak hanya dipandang sebagai penyampaian materi saja, tetapi
sebuah kesatuan berupa proses kerjasama antara guru dan siswa dalam merubah tingkah
laku siswa menjadi lebih baik, seperti perubahan kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Siswa adalah organisma yang unik, yang sedang berkembang, siswa memiliki
kemampuan yang berbeda-beda, siswa bukan benda mati, siswa memiliki bakat dan
minat, dan siswa juga mempunyai gaya belajar yang berbeda. Berdasarkan hal itu maka
pembelajaran merupakan proses yang kompleks, yang harus memperhitungkan
berbagai aspek seperti di atas. Memperhitungkan kemungkinan-kemungkinan yang
terjadi, maka diperlukanlah sebuah perencanaan untuk menghadapi kemungkinan-
kemungkinan yang akan terjadi tersebut.

5
4) Pembelajaran adalah proses yang efektif
Sebagai proses yang efektif tentu diperlukan perencanaan bagaimana menyusun
langkah-langkah pembelajaran yang dapat mudah diterima oleh siswa, membuat siswa
tertarik, membuat siswa mudah memahami, membuat siswa senang dan sejenisnya.
2.1.5 Karakteristik Perencanaan Pengajaran

Sebuah karakteristik perencanaan pengajaran dapat dikatakan dengan baik jika


didalamnya terdapat prinsip-prinsip berikut:

a. Terciptanya hubungan interaksi yang baik antara guru dan siswa


b. Sebagai tembat bagi seorang siswa untuk mengembangkan potensinya
c. Ada sikap yang sesuai (rasio objektif) dan sikap yang mengandung suatu arti yang
dilakukan secara terstruktur (komprehensif dan sistematis)
d. Didukung oleh data dan fakta yang valid
e. Dinamis dan fleksibel, dimna nantinya dapat bertumbuh menjadi lebih baik dan tidak
hanya untuk diharapkan pula dapat menyesuaikan dengan kondisi yang ada.

Sejalan dengan hal tersebut, Banghart dan Trull menyebutkan bahwa karakteristik
perencanaan pengajaran seperti dibawah ini:
a. Menjadi sebuah bentuk kegiatan yang rasional
b. Kegiatan yang dilakukan secara dinamik atau sesuai dengan kondisi
c. Mengandung beberapa kegiatan yang dilakukan
d. Berhubungan dengan asal pendapatan suatu yang diharapkan nantinya dapat
mengurangi duplikasi, penyelewengan atau tindakan yang berpengaruh negatif lainnya.

2.1.6 Manfaat Perencanaan Pengajaran


Perecanaan pengajaran sebelum melakukan pembelajaran di kelas sangat penting
dilakukan. Oleh karena itu, hendaknya perencanaan pengajaran disusun atau direncanakan
dengan baik dan matang sehingga tujuan dari pembelajaran dapat tercapai dengan baik.

Manfaat yang didapat dari perencanaan pengajaran yang baik antara lain:

1. Sebagai petunjuk arah kegiatan dalam mencapai tujuan pembelajaran yang dilakukan
2. Sebagai pola dasar dalam mengatur tugas dan wewenang bagi setiap unsur yang terlibat
dalam kegiatan pembelajaran
3. Sebagai pedoman kerja bagi setiap unsur, baik guru maupun murid Sebagai alat ukur
keefektifan suatu proses pembelajaran sehingga setiap saat dapat diketahui ketepatan
dan kelambanan kerja
4. Untuk bahan penyusunan data agar terjadi keseimbangan kerja
5. Untuk menghemat waktu, tenaga, alat-alat, dan biaya
Jika sebuah perencanaan tidak bermanfaat maka itu akan sia-sia, karena hasil dan tujuan
tidak tercapai. Suatu kegiatan merencanakan dilakukan secara matang akan sangat membantu

6
jalannya suatu aktivitas. Sehingga saat melakukan kegiataan telah mempunyai bekal dari
kesalahan yang terdahulu berkat adanya evaluasi, dari hasil tersebut akan tercipta perencanaan
yang bermanfaat kedepannya. Sejalan dengan pendapat Husaini (2009) manfaat dari kegiatan
tersebut antara lain:

1. standar imlementasi dan pemantauan


2. pilihan alternatif yang dirasa palking baik
3. Mendapatkan sakala prioritas
4. Mengurangi upaya pemborosan sumber daya yang dimiliki
5. Mengelola bantuan untuk beradaptasi dengan lingkungan yang berubah
6. Mempermudah koordinasi dengan pihak terkait
7. Mengurangi atau bahkan meniadakan pekerjaan yang dinilai tidak bermanfaat
Dari uraian tersebut, dapat kita simpulkan bahwa perencanaan ialah buah pemikiran
dari suatu aktivitas kegiatan yang telah tersusun berdasarkan tahapan-tahapan, pemikiran,
inovasi, agar dapat memperbaiki kesalahan yang pernah terjadi di kegiatan sebelumnya supaya
terbentuk tatanan yang baru di masa yang akan datang yang tentunya lebih sesuai dengan
kondisi dan zamannya.

Adapun manfaat perencanaan pengajaran menurut Sanjaya (2011) adalah sebagai


berikut:

a. Sebuah perencanaan yang mungkin gagal


Hal ini terjadi karena adanya tujuan yang ingin dicapai dalam proses pembelajaran.
Meskipun banyak pendidik yang gagal dalam pembelajaran, atau masih ada
beberapa atau banyak siswa yang tidak mencapai tujuan yang diharapkan. Dengan
adanya perencanaan yang matang, pendidik dapat mengembangkan strategi-strategi
seperti hak menggunakannya guna mencapai tujuan pembelajaran.
b. Sebagai alat penemu solusi atas suatu permasalahan
Pembelajaran sebagai proses kolaboratif antara pendidik dan siswa mau tidak mau
akan memilih beberapa permasalahan. Tentu saja dalam hal ini berdampak pada
kegagalan belajar. Kegagalan untuk melakukannya dapat mengurangi jumlah
kegagalan. Sehingga keberhasilan belajar dapat tercapai dan pembelajaran juga
dapat berjalan secara normal.
c. Membuat siklus pembelajaran lebih terarah
Peran pendidik yang melakukan kegiatan pendidikan secara terarah dan efektif dapat
meningkatkan angka keberhasilan pembelajaran.

2.1.7 Prinsip-Prinsip Perencanaan pengajaran

Terdapat beberapa prinsip perencanaan pembelajaran yang secara relatif berlaku umum
diantaranya: (1) prinsip perkembangan, (2) prinsip perbedaan individu, (3) prinsip minat dan
kebutuhan anak, dan (4) prinsip motivasi (Sagala, 2012:150)

7
1. Prinsip Perkembangan
Pada prinsipnya siswa yang sedang belajar berada dalam proses perkembangan dan
akan terus berkembang. Kemampuan anak pada jenjang usia dan tingkatan kelas
berbeda-beda sesuai perkembangannya. Anak pada jenjang usia kelas yang lebih tinggi
memiliki kemampuan lebih tinggi dari yang dibawahnya.
Pada waktu pemilihan bahan dan metode mengajar, guru hendaknya memperhatikan
dan menyesuaikan dengan kemampua anak, karena perubahan ada yang cepat dan ada
yang lambat. Oleh karena itu guru hendaknya mengerti dan bersabar dalam
melaksanakan tugas pelayanan 12 | Perencanaan Pembelajaran belajar bagi siswanya.
Bila pada suatu saat siswa belum memperhatikan kemajuannya, mungkin
membutuhkan satu minggu atau lebih baru kemudian anak dapat mengalami kemajuan
yang berarti. Tantangan inilah yang menjadi bagian penting dari profesi seorang guru
dalam melaksanakan tugas pembelajaran.

2. Prinsip Perbedaan Individu


Tiap iswa memiliki ciri dan pembawaan yang berbeda, menerima pengaruh dan
perlakuan dari keluarga yang masing-masing juga berbeda. Ada siswa yang memiliki
badan tinggi, kurus, gemuk, pendek, cekatan, lamban, kecerdasan tinggi ataupun
rendah, berbakat dalam bidang tertentu, mudah tersinggung, ramah, periang,
bersemangat, dan ciri-ciri prilaku lainnya.

Untuk dapat memberikan bantuan belajar bagi siswa, maka guru harus dapat memahami
dengan benar ciri-ciri dari siswanya tersebut, baik dalam menyiapkan dan menyajikan
pelajaran maupun dalam memberikan tugas-tugas dan pembimbingan belajar siswa.
Guru hendaknya menyesuaikan dengan ciri siswanya masingmasing dengan melakukan
penyesuaian belajar dengan memperhatikan perbedaan individu ini sepenuhnya.

3. Prinsip Minat Dan Kebutuhan Anak


Setiap anak mempunyai minat dan kebutuhan sendiri-sendiri, anak di kota misalnya
berbeda minat dan kebutuhan dengan anak di desa, demikian juga anak di daerah pantai
berbeda minat dan kebutuhannya dengan anak di pegunungan demikianlah seterusnya.
Dalam hal pembelajaran, bahan ajaran dan penyampaian sedapat mungkin disesuaikan
dengan minat dan kebutuhan anak tersebut. Walaupun hampir tidakmungkin
menyesuaikan pembelajaran dengan minat dan kebutuhan setiap siswa, meskipun
demikian sedapat mungkin perbedaan- perbedaan minat dan kebutuhan tersebut dapat
dipenuhi. Pembelajaran perlu memperhatikan minat dan kebutuhan, sebab keduanya
akan menjadi penyebab timbulnya perhatian. Sesuatu yang menarik minat dan
dibutuhkan anak, tentu akan menarik perhatiannya, dengan demikian mereka akan
bersungguh-sungguh dalam belajar.

4. Prinsip Motivasi
Motivasi memiliki peranan yang cukup besar dalam upaya belajar, tanpa adanya
motivasi hampir tidak mungkin siswa melakukan kegiatan belajar. Ada beberapa upaya

8
yang dapat dilaukan guru dalam perencanaan pembelajaran untuk membangkitkan
motivasi belajar siswa yaitu:
a. Mempersiapkan untuk menggunakan cara atau metode dan media mengajar yang
bervariasi. Dengan metode dan media yang bervariasi kebosanan dapat dikurangi
atau dihilangkan.
b. Merencanakan dan memilih bahan yang menarik minat dan dibutuhkan siswa.
Sesuatu yang dibutuhkan akan menarik perhatina, pemenuhan kebutuhan belajar ini
akan membangkitkan motivasi untuk mempelajarinya.
c. Memberikan sasaran antara, sasaran akhir belajar adalah lulus ujian atau naik kelas.
Sasaran akhir ini baru dicapai diakhir tahun, untuk membangkitkan motivasi belajar
maka diadakan sasaran antara seperti ujian semester, tengah semester, ulangan akhir
dan sebagainya.
d. Memberikan kesempatan untuk sukses. Bahan atau soal-soal yang sulit hanya bisa
diterima atau dipecahkan oleh siswa pandai, siswa kurang pandai sukar menguasai
atau memecahkannya. Oleh karena itu perencanaan pembelajaran harus dilihat dari
kesesuaian tingkat kemampyan belajar anak yaitu agar siswa yang kurang pandai
juga dapat menguasai dan memecahkan soal, maka berikan bahan/soal yang sesuai
dengan kemampuannya. Keberhasilan yang dicapai siswa dapat menimbulkan
kepuasan dan kemudian membangkitkan motivasi.
e. Diciptakan suasana belajar yang menyenangkan, suasana belajar yang hangat berisi
rasa persahabatan, ada rasa humor, pengakuan akan keberadaan siswa, terhindar
dari celaan, dapat membangkitkan motivasi.
Adakan persaingan sehat atau kompetisi yang dapat membangkitkan motivasi belajar.
Siswa dapar bersaing dengan hasil belajarnya sendiri atau dengan hasil yang dicapai oleh orang
lain. Dalam persaingan ini dapat diberikan ujian, ganjaran ataupun hadiah.

9
BAB I

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Perencanaan berasal dari kata “rencana” yang berarti pengambilan keputusan untuk
mencapai tujuan. Menurut Ely sebagaimana dikutip Sanjaya mengatakan bahwa perencanaan
itu pada dasarnya suatu proses dan cara berpikir yang dapat membantu menciptakan hasil yang
diharapkan.

Hamzah B. Uno, mengemukakan perencanaan ialah menyeleksi dan menghubungkan


pengetahuan, fakta, imajinasi, dan asumsi untuk masa yang akan datang dengan tujuan
memvisualisasi dan memformulasi hasil yang diinginkan, urutan kegiatan yang diperlukan, dan
perilaku dalam batas-batas yang dapat diterima yang akan digunakan dalam penyelesaian

Dari beberapa pengertian diatas sehingga dapat di simpulkan bahwa Perencanaan


pengajaran pada prinsipnya adalah proses penerjemahan kurikulum yang menjadi program-
program pengajaran selanjutnya dapat dijadikan pedoman oleh guru dalam penyelengaraan
proses.

3.2 SARAN

Hakekat perencaan pengajaran perlu dipelajari atau digalih lebih dalam lagi mengenai
berbagai pembahasan yang sesuai dengan hakekat perencanaan pengajaran karena matah
kuliah ini selain penting untuk mahasiswa juga penting untuk pengaplikasian dalam proses
pembelajaran antara guru dan peserta didik.

10
DAFTAR PUSAKA

Aunurrahman, Belajar dan Pembelajaran, Cet. II; Bandung: Alfabeta, 2009

Budianingsih, C. Asri, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta, 2005

Darmadi, Hamid, Kemampuan Dasar Mengajar, Cet.I, Bandung: Alfabeta, 2009

Degeng, N.S., Buku Pegangan Teknologi Pendidikan Pusat Antar Universitas untuk
Peningkatan dan Pengembangan Aktivitas Instruksional Universitas Terbuka, Jakarta:
Depdikbud RI, Dirjen Dikti, 1993

Hamalik, Oemar, Proses Belajar Mengajar, Cet. VI, Jakarta: Bumi Aksara, 2007

_________. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem, Cet. VII, Jakarta:


Bumi Aksara, 2008.

_________. Pendekatan Baru Strategi Belajar Mengajar Berdasarkan CBSA, Bandung: Sinar
Baru Algensindo, 2003

Harjanto, Perencanaan Pengajaran: Komponen MKDK, Cet. VII; Jakarta: Rineka Cipta, 2010.

Ibrahim, R. & Nana Syaodih S., Perencanaan Pengajaran, Cet. II, Jakarta: Rineka Cipta, 2003

Idi, Abdullah, Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek, Cet. II, Yogyakarta: Ar Ruz
Media, 2007

Sagala, Syaiful, Konsep dan Makna Pembelajaran, Cet. II, Bandung: Alfabeta, 2005

Sa’ud, Udin Syaefuddin & Abin Syamsuddin Makmun, Perencanaan Pendidikan, Cet. III;
Bandung: Remaja Rosdakarya, 2007.

Sujana, Nana, Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum di Sekolah, Cet. V, Bandung: Sinar
Baru Algesindo, 2005.

Sudjana, S.H. Djudju Manajemen Program Pendidikan untuk Pendidikan NonFormal dan
Pengembangan Sumber Daya Manusia, Bandung: Falah Production, 2004.

Uno, Hamzah B., Perencanaan Pembelajaran, Cet. III, Jakarta: Bumi Aksara, 200

https://books.google.co.id/books?hl=id&lr=&id=S0FsEAAAQBAJ&oi=fnd&pg
=PP1&dq=info:qOEVi1XyGH8J:scholar.google.com/&ots=h8tR_T3Hrq&sig=
pqG_ZorodtYsVxDv_9rwN4j1KCk&redir_esc=y#v=onepage&q&f=false

http://eprints.unpam.ac.id/8566/2/PIE0103_MODUL%20UTUH_PERENCAN
AAN%20%20PENGAJARAN.pdf

11
SOAL DAN PEMBAHASAN

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan perencanaan pengajaran?


Jawab:
Perencanaan berasal dari kata “rencana” yang berarti pengambilan keputusan untuk
mencapai tujuan. Menurut Ely sebagaimana dikutip Sanjaya mengatakan bahwa
perencanaan itu pada dasarnya suatu proses dan cara berpikir yang dapat membantu
menciptakan hasil yang diharapkan.
2. Bagaimana pandangan anda sebagai mahasiswa mengenai perencanaan pengajaran
pada masa kini? Apakah perencanaan pengajaran yang dilakukan oleh guru bisa
berjalan dengan baik dalam proses pembelajaran yang dilakukan?
Jawab:
Perencanaan sendiri berasal dari kata rencana yang berarti mengambil keputusan,
sebagai mahasiswa yang nantinya akan menjadi tenaga pendidik, pengambilan
keputusan dalam hal untuk melakukan program pengajaran kepada peserta didik
tentulah keputusan yang saya ambil sesuai dengan kurikulum yang berlaku dimasa kini.

Perencanaan pengajaran yang diambil maupun diterapkan oleh guru selalu sesuai
dengan kurikulum yang digunakan oleh sekolah, maka dari itu hal tersebut akan selalu
berjalan dengan kurikulum yang digunakan di setiap tahunya. Mengenai berjalan baik
atau tidaknya tergantung bagaimana peserta didik bisa menyesuaikan proses
pembelajaran yang mereka dapatkan.
3. Apa saja yang menjadi hakekat perencanaan pengajaran?
Jawab:
Adapun hakekat perencanaan pengajaran adalah sebagai berikut:
a. Pengembangan program perencanaan
b. Menentukan alokasi waktu
c. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
4. Apa yang menjadi alasan bahwa perencanaan pengajaran bisa bermanfaat bagi peserta
didik?
Jawab:
Karena pada dasarnya perencanaan pengajaran dibuat untuk peserta didik, oleh sebab
itu dalam pengaplikasian perencanaan pengajaran yang menjadi objeknya adalah
peserta didik, hal itulah yang menjadi alasan bahwa perencanaan pengajaran
bermanfaat bagi peserta didik.
5. Sebutkan manfaat perencanaan pengajaran menurut Sanjaya (2011)!
Jawab:
Manfaat perencanaan pengajaran menurut Sanjaya 2011 adalah sebagai berikut:
1) Sebuah perencanaan yang mungkin gagal
2) Sebagai alat penemu solusi atas suatu permasalahan
3) Membentuk siklus pembelajaran lebih terarah

12
6. Jelaskan maksud dari manfaat perencanaan pengajaran sebagai alat penemu solusi atas
seuatu permasalahan!
Jawab:
Pembelajaran sebagai proses kolaboratif antara pendidik dan siswa mau tidak mau akan
memilih beberapa permasalahan. Tentu saja dalam hal ini berdampak pada kegagalan
belajar. Kegagalan untuk melakukannya dapat mengurangi jumlah kegagalan. Sehingga
keberhasilan belajar dapat tercapai dan pembelajaran juga dapat berjalan secara normal.
7. Apa saja karakteristik perencanaan pengajaran berdasarakan Bnaghart dan Trull!
Jawab:
Banghart dan Trull menyebutkan bahwa karakteristik perencanaan pengajaran seperti
dibawah ini:
a. Menjadi sebuah bentuk kegiatan yang rasional
b. Kegiatan yang dilakukan secara dinamik atau sesuai dengan kondisi
c. Mengandung beberapa kegiatan yang dilakukan
d. Berhubungan dengan asal pendapatan suatu yang diharapkan nantinya dapat
mengurangi duplikasi, penyelewengan atau tindakan yang berpengaruh negatif
lainnya.
8. Mengapa perencanaan pengajaran sangat penting bagi pengajar?
Jawab:
Karena, untuk mencapai tujuan harus direncanakan secara matang. Bahkan yang telah
merencanakan pembelajaran banyak yang gagal saat pembelajaran, apalagi yang tidak
merencanakan. Adapun alasan pentingya perencanaan pengajaran.
a. Pembelajaran adalah proses yang bertujuan
b. Pembelajaran adalah proses kerjasama
c. Pembelajaran adalah proses yang kompleks
d. Pembelajaran adalah proses yang efektif
9. Jelaskan hubungan antara teori sistem dengan perencanaan pembelajaran?
Jawab:
Teori sistem merupakan landasan perencanaan pembelajaran. Menurut konsep sistem
pembelajaran dipandang sebagai suatu sistem, yaitu sebagai satu keutuhan yang terdiri
atas bagian-bagian yang satu sama lain berhubungan dalam rangka mencapai tujuan
sistem.
10. Apa tujuan yang ingin dicapai setelah merancang perancanaan pembelajaran?
Jawab:
Secara ideal tujuan perencanaan pembelajaran adalah menguasai sepenuhnya bahan
dan materi ajar, metode dan penggunaan alat dan perlengkapan pembelajaran,
menyampaikan kurikulum atas dasar bahasan dan mengelola alokasi waktu yang
tersedia dan membelajarkan siswa sesuai yang diprogramkan.

13

Anda mungkin juga menyukai