Anda di halaman 1dari 17

KONSEP DASAR PERENCANAAN PEMBELAJARAN

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Perencanaan Pembelajaran PAI

Dosen Pengampuh : Reny Yuliana, M.Pd

Disusun oleh :

Anggiani 20.02.0002

Fani Kusumawati 20.02.0004

Eldina Sriwani Saragih 20.02.0008

KELOMPOK II

SEMETER VI-1

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM “UISU”

PEMATANGSIANTAR

TAHUN AJARAN 2021/2022


KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Subhanahu wa Ta'ala, Tuhan semesta
alam. Atas izin dan karunia-Nya, saya dapat menyelesaikan makalah tepat waktu. Tak lupa
pula pemakalah haturkan shalawat serta salam kepada Rasulullah Shalallahu'alaihi
wassalam. Semoga syafaatnya mengalir pada kita di hari akhir kelak. Aamiin Ya Rabbal
'Alaamiin.

Penulisan makalah berjudul "Konsep Dasar Perencanaan Pembelajaran" bertujuan


untuk memenuhi tugas dari dosen Reny Yuliana, M.Pd dosen mata kuliah Perencanaan
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam.

Akhirul kalam, penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna.
Besar harapan penulis agar pembaca berkenan memberikan umpan balik berupa kritik dan
saran. Semoga makalah ini bisa memberikan manfaat bagi berbagai pihak. Aamiin ya rabbal
'Alaamiin.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Pematangsiantar, Februari 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................... i

DAFTAR ISI.................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................ 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................................... 1


1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................... 1
1.3 Tujuan ............................................................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................. 2

2.1 Konsep Perencanaan Mengajar ...................................................................... 2


2.2 Dimensi-Dimensi Perencanaan Pengajaran. .................................................. 4
2.3 Tujuan dan Fungsi Perencanaan Pembelajaran............................................... 7

BAB III PENUTUP ....................................................................................................... 13

3.1 Kesimpulan ................................................................................................... 13


3.2 Saran ............................................................................................................. 13

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 14

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perencanaan adalah pemikiran sebelum pelaksanaan sesuatu tugas. Jadi perencanaan


pengajaran berarti pemikiran tentang penerapan prinsip-prinsip umum mengajar tersebut
didalam pelaksanaan tugas mengajar dalam suatu situasi interkasi guru dan murid, baik
dikelas maupun di luaaar kelas. Perencanaan pembelajaran didasari oleh beberapa konsep.
Konsep-konsep itu dibahas pada awal usaha menguraikan perencanaan pendidikan ini,
dengan maksud agar pemahaman tentang perecanaan lebih mudah dan lebih mendalam.

Selain itu setiap uraian yang didasari oleh konsep tertentu mempunyai ciri tersendiri,
walaupun uraian itu mempunyai tujuan yang sama. Dengan demikian konsep-konsep yang
akan dipilih akan memberikan warna kepada perencanaan ini. Oleh karena itu, dalam
makalah ini kan dibahas penjelasan tentang konsep perencanaan pembelajaran.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian konsep perencanaan mengajar ?


2. Apa saja dimensi-dimensi perencanaan pengajaran?
3. Apa Tujuan dan Fungsi Perencanaan Pembelajaran?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian konsep perencanaan mengajar


2. Untuk mengetahui apa saja dimensi-dimensi perencanaan pengajaran
3. Untuk mengetahui Tujuan dan fungsi perencanaan pembelajaran

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Konsep Perencanaan Pembelajaran

Perencanaan bermakna sangat kompleks. Perencanaan didefinisikandalam berbagai


macam ragam tergantung dari sudut pandang mana melihat, serta latar belakang apa yang
mempengaruhi orang tersebut dalam merumuskan definisi. Diantara beberapa definisi
tersebut dirumuskan sebagai berikut1;

1. Menurut Prajudi Atmusudirdjo, perencanaan adalah perhitungan dan penentuan tentang


sesuatu yang akan dijalankan dalam mencapai tujuan tertentu, oleh siapa dan bagaimana.

2. Perencanaan dalam arti seluas-luasnya tidak lain adalah proses mempersiapkan kegiatan-
kegiatan secara sistematis yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu.

3. Perencanaan dapat diartikan sebagai proses penyusunan berbagai keputusan yang akan
dilaksanakan pada masa yang akan datang untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.

Sedangkan pembelajaran merupakan suatu sistem yang terdiri atas berbagai


komponen yang saling berhubungan dan mempengaruhi. Komponen tersebut mencakup
pendidik, peserta didik, materi, metode, dan evaluasi.

1. Pembelajaran dapat diartikan sebagai suatu proses yang dilakukan oleh para guru dalam
membimbing, membantu dan mengarahkan peserta didik untuk memiliki pengalaman dan
mengarahkan peserta didik untuk memiliki pengalaman belajar. Dengan kata lain
pembelajaran adalah suatu cara bagaimana mempersiapkan pengalaman belajar bagi peserta
didik. Sampai saat ini riset tentang perencanaan pembelajaran masih jarang, tetapi beberapa
konsep dapat membantu guru dalam meningkatkan efektifitas pembuatan perencanaan
pengajaran. Konsep tersebut mengandung dua pemikiran utama, yaitu proses pengambilan
keputusan dan pengetahuan profesional tentang proses pengajaran. Keputusan yang diambil
oleh guru bisa bermacam-macam, mulai dari yang sederhana sampai pada tingkat yang
komplek2.

Berdasarkan uraian diatas, konsep perencanaan pembelajaran dapat dilihat dari


berbagai sudut pandang, yaitu:

1
Dimyati, Mujiono Belajar&Pembelajaran, (Penerbit: PT. Rineka Cipta Jakarta 2012),2011, hlm. 198
2
Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran, Mengembangkan Standar Kompetensi Guru, (Penerbit: PT. Remaja
Rosdakarya, Bandung), 2011, hlm.17

2
1. Perencanaan pembelajaran sebagai teknologi adalah suatu perencanaan yang mendorong
penggunaan teknik-teknik yang dapat mengembangkan tingkah laku kognitif dan teori-teori
konstruktif terhadap solusi dan problem-problem pengajaran3.

2. Perencanaan pembelajaran sebagai suatu sistem adalah sebuah susunan dari sumber-
sumber dan prosedur-prosedur untuk menggerakkan pembelajaran. Pengembangan sistem
pengajaran melalui proses yang sistematik selanjutnya diimplementasikan dengan mengacu
pada sistem perencanaan itu.

3. Perencanaan pembelajaran sebagai sebuah disiplin adalah cabang dari pengetahuan yang
senantiasa memperhatikan hasil-hasil penelitian dan teori tentang strategi pengajaran dan
implementasinya terhadap strategi tersebut.

4. Perencanaan pembelajaran sebagai sains (science) adalah mengkreasi secara detail


spesifikasi dari pengembangan, implementasi, evaluasi, dan pemeliharaan akan situasi
maupun fasilitas pembelajaran terhadap unit-unit yang luas maupun yang lebih sempit dari
materi pelajaran dengan segala tingkatan kompleksitasnya4.

5. Perencanaan pembelajaran sebagai sebuah proses adalah mengembangkan pengajaran


secara sistematik yang digunakan secara khusus atas dasar teori-teori pembelajaran dan
pengajaran untuk menjamin kualitas pembelajaran. Dalam perencanaan ini dilakukan analisis
kebutuhan dari proses belajar dengan alur yang sistematik untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Termasuk di dalamnya melakukan evaluasi terhadap materi pelajaran dan
aktifitas-aktifitas sistematik.

6. Perencanaan pembelajaran sebagai sebuah realitas adalah ide pengajaran dikembangkan


dengan memberikan hubungan pengajaran dari waktu kewaktu dalam suatu proses yang
dikerjakan perencana dengan mengecek secara cermat bahwa semua kegiatan telah sesuai
dengan tuntutan sainsdan dilaksanakan secara sistematik. Beberapa definisi perencanaan
pembelajaran menurut para ahli, antara lain sebagai berikut:

1. Definisi yang dikemukakan oleh Guruge (1972) bahwa: “A simple definision of


educational planning is the process of preparing decisionsfor action in the future in the field
of educational development is the funtion of educational planning”. Dengan demikian
menurut Guruge bahwa perencanaan pembelajaran adalah proses mempersiapkan kegiatan di
masa depan dalam bidang pembangunan pendidikan adalah tugas perencanaan pendidikan.

2. Definisi yang lain sebagaimana dikemukakan oleh Albert Waterston bahwa: “Functional
planning involves the application of a rational system of choices among feasibel cources of
educational invesment andthe other development actions based on a consideration of
economic and social cost and benefits”. Atau dengan kata lain bahwa perencanaan
pembelajaran adalah investasi pendidikan yang dapat dijalankan dan kegiatan-kegiatan

3
Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran, Mengembangkan Standar Kompetensi Guru,(Penerbit: PT. Remaja
Rosdakarya, Bandung), 2011, hlm.17
4
http://koreshinfo.blogspot.co.id/2015/10/v-behaviorurldefaultvmlo.html

3
pembangunan lain yang didasarkan atas pertimbangan ekonomi dan biaya serta keuntungan
sosial.

3. Menurut Coombs (1982) bahwa perencanaan pembelajaran adalah suatu penerapan yang
rasional dari analisis sistematis proses perkembangan pendidikan dengan tujuan agar
pendidikan itu lebih efektif dan efisien serta sesuai dengan kebutuhan dan tujuan para peserta
didik dan masyarakatnya.

Dalam konteks pengajaran, perencanaan dapat diartikan sebagai proses penyusunan


materi pelajaran, penggunaan media, pendekatan dan metode pembelajaran, dan penilaian
dalam suatu alokasi waktu yang akan dilaksanakan pada masa tertentu untuk mencapai tujuan
yang telah ditentukan. Konsep perencanaan pengajaran dapat dilihat dari berbagai sudut
pandang, yaitu5:

1. Perencanaan pengajaran sebagai teknologi

2. Perencanaan pengajaran sebagai suatu sistem

3. Perencanaan pengajaran sebagai sebuah

4. Perencanaan pengajaran sebagai sains (science)

5. Perencanaan pengajaran sebagai sebuah proses

6. Perencanaan pengajaran sebagai sebuah realitas6

Dengan mengacu kepada berbagai sudut pandang tersebut, maka perencanaan


program pengajaran harus sesuai dengan konsep pendidikan dan pengajaran yang dianut
dalam kurikulum. Penyusunan program pengajaran sebagai sebuah proses, disiplin ilmu
pengetahuan, realitas, sistem dan teknologi pembelajaran bertujuan agar pelaksanaan
pengajaran berjalan dengan efektif dan efisien. Kurikulum khususnya silabus menjadi acuan
utama dalam penyusunan perencanaan program pengajaran, namun kondisi sekolah/madrasah
dan lingkungan sekitar, kondisi siswa dan guru merupakan hal penting jangan sampai
diabaikan.

2.2 Dimensi Dimensi Pengajaran

Dimensi perencanaan pengajaran yakni berkaitan dengan cakupan dansifat-sifat dari


beberapa karakteristik yang ditemukan dalam perencanaanpengajaran. Pertimbangan terhadap
dimensi-dimensi itu memungkinkan diadakannya perencanaan komprehensif yang menalar
dan efesien, yakni:

5
Abdul Majid,Perencanaan Pembelajaran, Mengembangkan Standar Kompetensi Guru,(Penerbit: PT. Remaja
Rosdakarya, Bandung), 2011, hlm.17
6
Pidarta, Made,Perencanaan Pendidikan Partisipatori Dengan Pendekatan Sistem,(Penerbit Asdikarya Jakarta),
2005,hlm 21

4
1.Signifikan7

Tingkat signifikansi tergantung apada tujuan pendidikan yang diajukan dana


signifikansi dapat ditentukan berdasarkan kriteria-kriteria yang dibangun selama proses
pembelajaran.

2. Fleksibilitas

Maksudnya adalah bahwa perencanaan harus disusun berdasarkan pertimbangan


realistis baik yang berkaitan dan biaya maupun pengimplementasiannya.

3. Relevansi

Konsep relevansi berkaitan dengan jaminan bahwa perencanaan memungkinkan


penyelesaian persoalan secara lebih spesifik pada waktu yang tepat agar dapat dicapai tujuan
spesifik secara optimal

4. Kepastian

Konsep kepastian diharapkan dapat mengurangi kejadian-kejadian yang tidak terduga.

5. Ketelitian8

Prinsip utama yang perlu diperhatikan ialah agar perencanaan pengajaran disusun
dalam bentuk yang sederhana, serta perlu diperhatikan secra sensitif kaitan-kaitan yang pasti
terjadi antar berbagai komponen.

6.Adaptabilitas

Perencanaan pengajaran bersifat dinamis, sehingga perlu senantiasa mencari


informasi sebagai umpan balik.

7. Waktu

Faktor yang berkaitan dengan waktu yang cukup banyak, selain keterlibatan
perencanaan dalam memprediksi masa depan, juga validasi dan readibilitas analisis yang
dipakai, serta kapan untuk menilai kebutuhan kependidikan masa kini dalam kaitannya
dengan masa mendatang.

8. Monitoring atau pemantauan9

Monitoring merupakan mengembangkan criteria untuk menjamin bahwa berbagai


komponen bekerja secara efektif.

9.Isi perencanaan

7
Abdul Majid,Perencanaan Pembelajaran, Mengembangkan Standar Kompetensi Guru,(Penerbit: PT. Remaja
Rosdakarya, Bandung), 2011, hlm.17
8
http://yosiabdiantindaon.blogspot.co.id/2012/05/dimensi-dimensi-perencanaan-pengajaran.html
9
Abdul Majid,Perencanaan Pembelajaran, Mengembangkan Standar Kompetensi Guru,(Penerbit: PT. Remaja
Rosdakarya, Bandung), 2011, hlm.20

5
Isi perencanaan merujuk pada hal-hal yang akan direncanakan. Perencanaan
pengajaran yang baik perlu memuat:

a. Tujuan apa yang diinginkan atau bagaimana cara mengorganisasi aktivitas belajar dan
layanan-layanan pendukungnya.

b. Program dan layanan, atau bagaimana cara mengorganisasi aktivitas belajar dan layanan-
layanan pendukungnya.

c. Tenaga manusia, yakni mencakup cara-cara mengembangkan prestasi, spesialisasi,


perilaku, kompetensi, maupun kepuasan mereka.

d. Keuangan, meliputi rencana pengeluaran dan penerimaan.

e. Bangunan fisik mencakup tentang cara-cara penggunaan pola distribusi dan kaitannya
dengan pengembangan psikologis.

f. Struktur organisasi, maksudnya bagaimana cara mengorganisasi dan manajemen operasi


dan pengawasan program dan aktivitas kependidikan yang direncanakan.

g. Konteks sosial atau elemen-elemen lainnya yang perlu dipertimbangkan dalam


perencanaan pengajaran. Hal ini menunjukkan bahwa guru harus mempersiapkan perangkat
yang harus dilaksanakan dalam merencanakan program. Hidayat (1990) mengemukakan
bahwa perangkat yang harus dipersiapkan dalam perencanaan pembelajaran antara lain:

1. Memahami kurikulum10

2. Menguasai bahan ajar

3. Menyusun program pengajaran

4. Melaksanakan program pengajaran5.

Menilai program pengajaran dan hasil proses belajar mengajar yang telah
dilaksanakan. Dalam pembelajaran berbasis kompetensi perlu ditentukan standar kompetensi
yang harus dikuasai siswa. Komponen materi pokok pembelajaran berbasis kompetensi
meliputi:

1. Kompetensi yang akan dicapai

2. Strategi penyampaian untuk mencapai kompetensi

3. Sistem evaluasi atau penilaian yang digunakan untuk menentukan keberhasilan siswa
dalam mencapai kompetensi. Komponen minimal pembelajaran berbasis kompetensi adalah:

1. Pemilihan dan perumusan kompetensi yang tepat

2.Spesifikasi indikator penilaian untuk menentukan pencapaian kompetensi


10
Dimyati,Mujiono Belajar&Pembelajaran, (Penerbit: PT. Rineka Cipta Jakarta 2012),2011, hlm. 263

6
3. Pengembangan sistm pencapaian yang fungsional dan relevan dengan kompetensi dan
sistem penilai

a. Karakteristik Perencanaan Pendidikan11

Karakteristik perencanaan pendidikan ditentukan oleh konsep dan pemahaman


tentang pembelajaran. Pembelajaran mempunyai ciri unik dalam kaitanya dengan
pembangunan nasional dan mempunyai ciri khas karena yang menjadi muara garapannya
adalah manusia. Dengan mempertimbangkan ciri-ciri pembelajaran dalam perannya dalam
proses pembangunan, maka perencanaan pembelajaran, mempunyai ciri-ciri seperti antara
lain :

1. Perencanaan pembelajaran harus mengutamakan nilai-nilai manusiawi, karena


pembelajaran itu membangun manusia yang harus mampu membangun dirinya dan
masyarakatnya12.

2. Perencanaan pembelajaran harus memberikan kesempatan untuk memngembangkan segala


potensi pesrta didik se-optimal mungkin.

3. Perencanaan pembelajaran harus memberikan kesempatan yang sama bagi setiap peserta
didik.

4. Perencanaan pembelajaran harus komprehensip dan sistematis dalam arti tidak praktikal
atau segmentaris tapi menyeluruh dan terpadu serta di susun secara logis dan rasional serta
mencakup berbagai jalur, jenis dan jenjang pendidikan.

5. Perencanaan pembelajaran harus diorientasi pada pembangunan, dalam arti bahwa program
pendidikan haruslah ditujukan untuk membantu mempersiapkan man power (SDM) yang
dibutuhkan oleh berbagai sektor pembangunan.

6. Perencanaan pembelajaran harus dikembangkan dengan memperhatikan keterkaitanya


dengan berbagai komponen pendidikan secara sistematis.

7. Perencanaan pembelajaran harus menggunakan resources secermat mungkin karena


resources yang tersedia adalah langka.

8. Perencanaan pembelajaran haruslah berorientasi kepada masa datang, karena pembelajaran


adalah proses jangka panjang dan jauh menghadapi masa depan.

9. Perencanaan pembelajaran haruslah kenyal dan responsif terhadap kebutuhan yang


berkembang di masyarakat, tidak setatis tapi dinamis.

10. Perencanan pembelajaran haruslah merupakan sarana untukmengembangkan inovasi


pendidikan hingga pembaharuan terusmenerus berlangsung.

2.3 Tujuan dan Fungsi Perencanaan Pembelajaran

11
http://muhitachyuni.blogspot.co.id/2011/11/karakteristik-pendidikan-islam-menurut.html
12
Dimyati,Mujiono Belajar&Pembelajaran, (Penerbit: PT. Rineka Cipta Jakarta), 2011,hlm. 13

7
1. Tujuan :

Menguasai sepenuhnya bahan dan materi ajar, metode dan penggunaan alat dan
perlengkapan pembelajaran, menyampaikan kurikulum atas dasar bahasan dan mengelola
alokasi waktu yang tersedia dan membelajarkan siswa sesuai yang diprogramkan.

2. Fungsi13 :

a. Memberi guru pemahaman yang lebih jelas tentang tujuan pendidikan sekolah dan
hubungannya dengan pembelajaran yang dilaksanakan untuk mencapai tujuan tersebut.

b. Guru memperjelas pemikiran tentang pembelajarannya terhadap pencapaian tujuan


pendidikan.

c. Keyakinan guru atas nilai-nilai pembelajaran yang diberikan dan prosedur yang
dipergunakan14.

d. Kegiatan yang bersifat trial dan error dalam mengajar membantu guru dalam rangka
mengenal kebutuhan-kebutuhan siswa, minat-minat siswa, dan mendorong motivasi belajar.

e. Mengurangi dengan adanya organisasi yang baik dan metode yang tepat.

f. Membantu guru memelihara kegairahan mengajar dan senantiasa memberikan bahan-


bahan yang up to date kepada siswa.

a. Dasar Perlunya Perencanana Pembelajaran15

Perlunya perencanana pembelajaran sebagiamana disebutkan diatas, dimaksudkan


agar dapat dicapai perbaikan pembelajaran. Upaya perbaikan pembelajaran ini dilakukan
dengan asumsi sebagai berikut:

1. Untuk memperbaiki kualitas pembelajaran perlu diawali dengan perencanaan pembelajaran


yang diwujudkan dengan adanya desain pembelajaran.

2. Untuk merancang suatu pembelajaran perlu menggunakan pendekatan sistem.

3. Perencanaan desain pembelajaran diacukan pada bagaimana seseorang belajar.

4. Untuk merencanakan suatu desain pembelajaran diacukan pada siswa secara perseorangan.

5. Pembelajaran yang dilakukan akan bermuara pada ketercapaian tujuan pembelajaran,


dalam hal ini akan ada tujuan langsung pembelajaran, dan tujuan pengiring dari
pembelajaran.

6. Sasaran akhir dari perencanaan desain pembelajaran adalah mudahnya siswa untuk belajar.

13
http://www.wawasanpendidikan.com/2014/11/tujuan-dan-fungsi-pembelajaran-aqidah.html
14
Muhibin Syah.Psikologi Pendidkan, (Penerbit: PT. Remaja Rosdakarya, Jakarta), 2011,hlm. 13
15
https://sumberbelajarsmkn10.wordpress.com/kompetensi-profesional/konsep-dasar-perencanaan-
pembelajaran/

8
7. Perencanaan pembelajaran harus melibatkan semua variabel pembelajaran.

8. Inti dari desain pembelajaran yang dibuat adalah penetapan metode pembelajaran yang
optimal untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Tiga prinsip yang perlu dipertimbangkan dalam upaya menetapkan metode


pembelajaran16:

1. Tidak ada satu metode pembelajaran yang unggul untuk semua tujuan dalam semua
kondisi.

2. Metode pembelajaran yang berbeda memiliki pengaruh yang berbedadan konsistensi pada
hasil pembelajaran.

3. Kondisi pembelajaran bisa memiliki pengaruh yang konsisten pada hasil pengajaran.

b. Manfaat Perencanaan Pembelajaran

Perencanaan pembelajaran memainkan peran penting dalam memandu guru untuk


melaksanakan tugas sebagai pendidik dalam melayani kebutuhan belajar siswanya.
Perencanaan pembelajaran juga dimaksudkan sebagai langkah awal sebelum proses
pembelajaran berlangsung.

Terdapat beberapa manfaat perencanaan pembelajaran dalam proses belajar mengajar


17
yaitu :

1. Sebagai petunjuk arah kegiatan dalam mencapai tujuan.

2. Sebagai pola dasar dalam mengatur tugas dan wewenang bagi setiap unsur yang terlibat
dalam kegiatan.

3. Sebagai pedoman kerja bagi setiap unsur, baik unsur guru maupun unsur murid.

4. Sebagai alat ukur efektif tidaknya suatu pekerjaan, sehingga setiap saat diketahui ketepatan
dan kelambatan kerja.

5. Untuk bahan penyusunan data agar terjadi keseimbangan kerja.

6. Untuk menghemat waktu, tenaga, alat-alat, dan biaya.

Sedangkan penerapan konsep dan prinsip pembelajaran berbasis kompetensi


diharapkan bermanfaat untuk:

1. Menghindari duplikasi dalam memberikan materi pelajaran18. Dengan menyajikan materi


pelajaran yang benar-benar relevan dengan kompetensi yang ingin dicapai, dapat dihindari
terjadinya duplikasi dan pemberian materi pelajaran yang terlalu banyak.
16
Abdul Majid,Perencanaan Pembelajaran, Mengembangkan Standar Kompetensi Guru,(Penerbit: PT. Remaja
Rosdakarya, Bandung), 2011, hlm.135
17
Abdul Majid,Perencanaan Pembelajaran, Mengembangkan Standar Kompetensi Guru,(Penerbit: PT. Remaja
Rosdakarya, Bandung), 2011, hlm.22

9
2. Mengupayakan konsistensi kompetensi yang ingin dicapai mengajarkan suatu mata
pelajaran. Dengan kompetensi yang telah ditentukan secara tertulis, siapapun yang
mengajarkan mata pelajaran tertentu.

3. Meningkatkan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan, kecepatan, dan kesempurnaan


siswa.

4. Membantu mempermudah pelaksanaan akreditasi. Pelaksanaan akreditasi akan lebih


dipermudah dengan menggunakan tolak ukur standar kompetensi

5. Memperbarui sistem evaluasi dan laporan hasil belajar siswa. Dalam pembelajaran
berbasis kompetensi, keberhasilan siswa diukur dan dilaporkan berdasar pencapaian
kompetensi atau subkompetensi tertentu, bukan didasarkan atas perbandingan dengan hasil
belajar siswa yang lain.

6. Memperjelas komunikasi dengan siswa tentang tugas, kegiatan, atau pengalaman belajar
yang harus dilakukan, dan cara yang digunakan untuk menentukan keberhasilan belajarnya.

7. Meningkatkan akuntabilitas publik. Kompetensi yang telah disusun, divalidasikan, dan


dikomunikasikan kepada publik, sehingga dapat digunakan untuk mempertanggung-jawabkan
kegiatan pembelajaran kepada publik.

8. Memperbaiki sistem sertifikasi. Dengan perumusan kompetensi yang lebih spesifik dan
terperinci, sekolah/madrasah dapat mengeluarkan sertifikat atau transkrip yang menyatakan
jenis dan aspek kompetensi yang dicapai.

c. Jenis jenis Perencanaan

1. Silabus19

Merupakan seperangkat rencana dan pengaturan kegiatan pembelajaran, pengelolaan


kelas, dan penilaian hasil belajar. Silabus harus disusun secara sistematis dan berisikan
komponen-komponen yang saling berkaitan untuk memenuhi target pencapaian Kompetensi
Dasar.

2. Standar Kompetensi

Merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh peserta didik dalam suatu
bidang pengembangan.

3. Kompetensi Dasar 20

18
Abdul Majid,Perencanaan Pembelajaran, Mengembangkan Standar Kompetensi Guru,(Penerbit: PT. Remaja
Rosdakarya, Bandung), 2011, hlm.23
19
Abdul Majid,Perencanaan Pembelajaran, Mengembangkan Standar Kompetensi Guru,(Penerbit: PT. Remaja
Rosdakarya, Bandung), 2011, hlm.38
20
https://nurfitriyanielfima.wordpress.com/2013/10/09/pengertian-standar-kompetensi-sk-kompetensi-
dasar-kd-dan-indikator/

10
Merupakan pernyataan yang diharapkan dapat diketahui, disikapi dan dilakukan
peserta didik.

4. Hasil Belajar

Merupakan pernyataan kemampuan peserta didik yang diharapkan dalam menguasai


sebagian atau seluruh kompetensi yang dimaksud.

5. Indikator

Merupakan kompetensi dasar yang lebih spesifik dan operasional yang dapat
dijadikan ukuran untuk menilai ketercapaian hasil pembelajaran.

6. Perencanaan Semester 21

Merupakan program pembelajaran yang dipetakan berisi jaringan tema, bidang


pengembangan, kompetensi dasar, hasil belajar, dan indikator yang ditata secara urut dan
sistematis, alokasi waktu yang diperlukan untuk setiap jaringan tema, dan sebarannya ke
dalam semester 1 dan 2.

7. Perencanaan Mingguan22

Disusun dalam bentuk satuan kegiatan mingguan (SKM). SKM merupakan


penjabaran dari perencanaan semester yang berisi kegiatan-kegiatan dalam rangka mencapai
indikator yang telah direncanakan dalam satu minggu sesuai dengan keluasan pembahasan
tema dan subtema.

8. Perencanaan Harian

Disusun dalam bentuk satuan kegiatan harian (SKH). SKH merupakan penjabaran
dari satuan kegiatan mingguan (SKM). SKH memuat kegiatan-kegiatan pembelajaran, baik
yang dilaksanakan secara individual, kelompok, maupun klasikal dalam satu hari.

❖ Kegiatan awal

Merupakan kegiatan untuk pemanasan dan dilaksanakan secara klasikal. Kegiatan


yang dapat dilakukan antara lain, misalnya berdoa/mengucap salam, membicarakan tema atau
subtema, dan sebagainya.

❖ Kegiatan inti

Merupakan kegiatan yang dapat mengaktifkan perhatian, kemampuan, sosial dan


emosional anak. Kegiatan ini dapat dicapai melalui kegiatan yang memberi kesempatan
kepada anak untuk bereksplorasi dan bereksperimen sehingga dapat memunculkan inisiatif,
kemandirian dan kreativitas anak, serta kegiatan yang dapat meningkatkan pengertian
pengertian, konsentrasi dan mengembangkan kebiasaan bekerja yang baik.

21
http://dheanurulagustina.blogspot.co.id/2011/12/pengertian-prinsip-tujuan-dan-fungsi.html
22
https://mardiatiaceh.wordpress.com/2013/05/09/makalah-perencanaan-pembelajaran/

11
❖ Istirahat/Makan

Merupakan kegiatan yang digunakan untuk mengisi kemampuan anak yang berkaitan
dengan makan, misalnya mengenalkan kesehatan, makanan yang bergizi, tata tertib makan
yang diawali dengan cuci tangan kemudian makan dan berdoa sebelum dan sesudah makan.
Setelah kegiatan makan selesai, anak melakukan kegiatan bermain dengan alat permainan di
luar kelas dengan maksud untuk mengembangkan motorik kasar anak dan bersosialisasi.

❖ Kegiatan akhir

Merupakan kegiatan penenangan yang dilaksanakan secara klasikal. Kegiatan yang


dapat diberikan pada kegiatan akhir, misalnya membacakan cerita dari buku,
mendramatisasikan suatu cerita.

12
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Perencanaan adalah proses penetapan dan pemanfaatan sumber daya secara terpadu
yang diharapkan dapat menunjang kegiatan kegiatan dan upaya-upaya yang akan
dilaksanakan secara efesien dan efektif dalam mencapai tujuan. Pembelajaran adalah proses
yang diatur sedemikian rupa menurut langkah-langkah tertentu agar pelaksanaannya
mencapai hasil yang diharapkan. Keberhasilan suatu proses pembelajaran sangat ditentukan
olehrencana yang dibuat guru, oleh karena itu komponen-komponen dalam perencanaan
belajar harus disusun atau dikembangkan secara sistematis dan sistemik.

Perencanaan pembelajaran dapat diartikan sebagai suatu rangkaian yang saling


berhubungan dan saling menunjang antara berbagai unsur atau komponen yang ada didalam
pembelajaran, atau dengan pengertian lain yaitu suatu proses mengatur, mengkoordinasi, dan
menetapkan unsur-unsur atau komponen-komponen pembelajaran. Dalam menyusun
perencanaan pembelajaran harus memperhatikan langkah-langkah, karakteristik dan faktor-
faktor yang lain.

3.2 Saran

Setelah mempelajari dan memahami isi makalah ini, sebaiknya penulis dan pembaca dapat
menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari dan dalam ruang lingkup pendidikan.

13
DAFTAR PUSTAKA

Majid, Abdul, Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan StandarKompetensi Guru,


Bandung: Remaja Rosda Karya, 2011.

Pidarta, Made, Perencanaan Pendidikan Partisipatori DenganPendekatan Sistem, Jakarta:


Asdi Mahasatya, 2005.

Sa’ud, Udin Syaefudin, Abin Syamsuddin Makmun, Perencanaan Pendidikan Suatu


Pendekatan Komprehensif, Bandung: Remaja RosdaKarya, 2011.4.

http://mardiatiaceh.wordpress.com/2013/05/09/makalah-perencanaan- pembelajaran/.29
September 2013, 11.30 WIB

14

Anda mungkin juga menyukai