METABOLISME HETEROTROF
DI SUSUN
Nurrahim F.T
Masni D. Salim
Rani Panopi
Lus Mpangulu
2018
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaiakan karya tulis ilmiah
dengan judul “REPRODUKSI TUMBUHAN DAN HEWAN”. Karya tulis ilmiah ini disusun
dalam rangka memenuhi tugas kelompok dalam mata kuliahan Kimia.
Atas bimbingan bapak/ibu dosen dan saran dari teman-teman maka disusunlah karya tulis
ilmiah ini. Semoga dengan tersusunnya makalah ini diharapkan dapat berguna bagi kami semua
dalam memenuhi salah satu syarat tugas kami di perkuliahan. Karya tulis ini diharapkan bisa
bermanfaat dengan efisien dalam proses perkuliahan.
Dalam menyusun makalah ini, penulis banyak memperoleh bantuan dari berbagai pihak,
maka penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang terkait. Dalam menyusun
karya tulis ini penulis telah berusaha dengan segenap kemampuan untuk membuat karya tulis
yang sebaik-baiknya.
Sebagai pemula tentunya masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam makalah ini,
oleh karenanya kami mengharapkan kritikdan saran agar makalah ini bisa menjadi lebih baik.
Demikianlah kata pengantar karya tulis ini dan penulis berharap semoga karya ilmiah ini
dapat digunakan sebagaimana mestinya. Amin.
POSO, 13 NOVEMBER 2018
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN.........................................................................................1
A. Latar belakang.................................................................................................1
B. Rumusan masalah............................................................................................1
C. Tujuan..............................................................................................................1
BAB 2 PEMBAHASAN...........................................................................................2
A. Heterotrof........................................................................................................2
B. Jenis-jenis organism heterotrof………………………………………...…....2
C. Bakteri heterotrof.............................................................................................4
D. Peran bakteri heterotrof...................................................................................5
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.Latar Belakang
Bakteri autotrof dan bakteri heterotrof
Berdasarkan cara memperoleh makanan, bakteri dibedakan menjadi dua, yaitu
bakteri autotrof dan bakteri heterotrof. Bakteri dapat hidup di berbagai habitat
sesuai dengan cara hidupnya. Ada yang hidup di dalam tubuh organisme lainnya
(hewan, tumbuhan, manusia), di air tawar, air laut, tanah, sampah-sampah, pada
sisa-sisa organisme yang sudah mati, dan pada bahan-bahan makanan.
Pada umumnya, bakteri akan tumbuh subur pada lingkungan yang cenderung basah
dan lembap, pada suhu sekitar 25°C — 37°C. Beberapa jenis bakteri mampu hidup
di lingkungan dengan kondisi yang sangat ekstrem, misalnya terlalu asam, basa,
panas, dingin, asin, manis, ada oksigen, maupun tidak ada oksigen.
2.Rumusan Masalah
1. Jenis-jenis bakteri Heterotrof?
2. Peranan Heterotrof bagi manusia?
3.Tujuan
Adapun tujuan yang dari penulisan makalah ini yaitu dapat mengetahui
hewan tentang organism Heterotrof
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. HETEROTROF
Heterotrof (dari bahasa Yunani: heterone = lainnya; trophe = nutrisi)
adalah organisme yang membutuhkan senyawa organik di mana karbon diekstrak
untuk pertumbuhannya. Heterotrof dikenal sebagai "konsumer" atau tidak dapat
membuat makanan sendiri dalam rantai makanan dan hanya bergantung pada yang
lain. Sebagian besar makhuk heterotrof adalah parasit. Yang termasuk ke dalam
heterotrof adalah semua hewan, jamur dan bakteri. Heterotrof merupakan
kebalikan dari autotrof.
B. JENIS-JENIS ORGANISME HETEROTROF
Berdasarkan jenis makanannya, organisme heterotrof dibedakan menjadi herbivor,
karnovor, omnivor dan scavenger. dan detritivor.
1. Herbivor
2. Karnivor
3. Omnivor
Omnivor adalah pemakan segala. Hewan omnobor dapat memakan tumbuhan atau
daging. Contoh omnivor adalah beruang, kera, orangutan, siamang, dan manusia.
Hewan omnivor biasanya mendominasi ekosistem, kecuali jika ekosistem telah
terganggu. Manusia merupakan organisme omnivor yang mampu beradaptasi
dengan segala jenis kondisi lingkungan, terutama karena akal pikirannya. Oleh
karena itu, manusia mendominasi bumi. Sekarang kita harus sadar, bahwa manusia
tidak berada diluar lingkungan, melainkan menjadi bagian dari lingkungan
tersebut. Dengan demikian kita harus menjaga lingkungan dengan baik.
Dekomposer adalah jasad renik yang berperan dengan menguraikan bahan organik
yang berasal dari organisme yang telah mati maupun hasil pembuangan sisa
pencernaan. Dengan adanya organisme pengurai, organisme akan terurai serta
meresap ke dalam tanah menjadi unsur hara yang kemudian akan diserap oleh
tumbuhan (produsen). Selain itu aktivitas pengurai juga akan menghasilkan gas
karbon dioksida yang akan dipakai dalam proses fotositesis. Contoh : bakteri dan
jamur.
Pemakan bangkai adalah hewan yang memakan tubuh hewan lainnya yang sudah
mati disebut pemakan bangkai (scavenger). Contohnya hewan pemakan bangkai
adalah burung nasar.
5. Detritivor
C. Bakteri Heterotrof
a. Bakteri saproba (pengurai)
b. Bakteri parasit
Bakteri parasit adalah bakteri yang mendapatkan makanan dari tubuh organisme
lain yang dirumpanginya. Bakteri parasit pada umumnya bersifat patogen
(menimbulkan penyakit) bagi tubuh inang. Beberapa bakteri patogen bersifat
oportunis, artinya bakteri tersebut hidup di dalam tubuh inang dan dapat
menyebabkan penyakit ketika sistem pertahanan tubuh inang melemah akibat
berbagai faktor. Conroh bakteri parasit, antara lain Corynebacterium
diphtheriae (menyebabkan penyakit difteri), Bordetella pertussis (penyebab batuk
rejan), Francisella tularensis (menyebabkan penyakit tularemia pada hewan dan
dapat menular pada manusia), Mycobacterium leprae (penyebab penyakin
lepra), Mycobacterium tuberculosis (penyebab TBC), Mycobacterium
bovis (parasit pada lembu), Chlamydia trachomatis (penyebab keburaan),
dan Mycobacterium avium (parasin pada unggas).
D. Peranan Bakteri
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hubungan antar makhluk hidup dengan lingkungannya sangat erat dan saling
ketergantungan, karena makhluk yang satu membutuhkan bantuan makhluk lain.
Makhluk hidup membutuhkan lingkungan untuk membantu memenuhi kebutuhan
hidupnya. Sebaliknya lingungan juga membutuhkan makhluk hidup dalam
kelangsungan hidupnya.
Ekosistem adalah kesatuan komunitas dengan lingkungannya yang membentuk
hubungan timbal balik. Ekosistem tersusun atas dua komponen utama, yaitu
komponen biotik dan komponen abiotik. Komponen biotik adalah komponen
ekosistem yang hidup yang terdiri dari makhluk hidup yang meliputi tumbuhan,
hewan dan manusia. Komponen abiotik adalah komponen ekosistem yang tak
hidup yang meliputi tanah, air, udara, cahaya matahari, suhu atau temperature,
mineral dan gas.
B. Saran
Adapun saran yang dapat penulis berikan dalam penulisan karya ilmiah ini
yaitu :
1. Sebaiknya pihak perpustakaan universitas lebih banyak menyediakan literatur
mengenai intervetebrata, baik dalam Bahasa Indonesia maupun dalam Bahasa
Inggris.
2. Sebaiknya pihak universitas membatasi mahasiswa dalam pengambilan materi
penulisan karya ilmiah melalui internet agar mahasiswa lebih termotivasi dalam
menemukan bahan atau materi lewat beberapa buku di perpustakaan dan agar
mahasiswa lebih termotivasi untuk membaca buku.
3. Sebaiknya mahasiswa lebih mendalami pemahaman materi struktur atom karena
materi ini merupakan materi dari salah satu mata kuliah umum yang perlu
diluluskan untuk pengambilan SKS berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA
JOHN W.KIMBALL
H.Siti Soetarmi Tjitromo
Nawangsari Sugiri
ERLANGGA