Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

MIKROBIOLOGI
“Struktur Fisiologi dan Peranan Fungi”

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 7

SRI RAHAYU 18.84206.021

RAFLIANSYAH RAMADHAN 18.84296.023

WANDA EKAWATI 18.84206.031

Tadris IPA
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PARE-PARE
2020/2021
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahir Wabarakatuh

Puji dan syukur senantiasa kami panjatkan kepada Allah SWT, karena berkat rahmat
dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah dengan tepat, yang berjudul
“Struktur Fisiologi dan Peranan Fungi”

Kami mengucapkan terimaksih kepada teman-teman yang telah membantu


menyelesaikan makalah ini, kami ucapkan banyak teriamkasih.

Kami berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Semoga dengan
laporan yang belum begitu sempurna ini bias menambah wawasan dan ilmu kita
AamiinyaRabbal’Alamiin. Karna sesungguhnya manusia tidak luput dari salah dan dosa.
Maka, kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca, demi perbaikan menuju arah yang
lebih baik.

Demikianlah yang dapat kami sampaikan dalam makalah ini, semoga bermanfaat bagi
kita semua. AamiinyaRabbal ‘Alamiin.

Wassalamu’alaikumWarahmatullahi Wabarakatuh

Jumat, 30 Oktober 2020

Penulis

i
Daftar isi

KATA PENGANTAR ................................................................................................................ i


Daftar isi.....................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................... 1
1. Latar Belakang ................................................................................................................ 1
2. Rumusan Masalah ........................................................................................................... 1
3. Tujuan Penulisan............................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................... 2
A. Pengertian Fungi (Jamur)................................................................................................ 2
B. Struktur Fungi ................................................................................................................. 3
C. Cara Hidup Fungi ............................................................................................................ 4
E. Peranan Fungi dalam Kehidupan Manusia ..................................................................... 8
F. Penyakit Penyebab Fungi ................................................................................................ 8
BAB III PENUTUP ................................................................................................................. 10
A. Kesimpulan ................................................................................................................... 10
B. Saran ............................................................................................................................. 10
Daftar Pustaka .......................................................................................................................... 11

ii
BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Dalam hidup ini, kita selalu dikelilingi dengan spesies-spesies makhluk hidup
yang beranekaragam salah satunya fungi. Fungi ada yang bersifat menguntungkan dan
ada pula yang bersifat merugikan. Kita telah mengenal jamur dalam kehidupan sehari-hari
meskipun tidak sebaik tumbuhan lainnya. Hal itu disebabkan karena jamur hanya tumbuh
pada waktu tertentu, pada kondisi tertentu yang mendukung, dan lama hidupnya terbatas.
Sebagai contoh, jamur banyak muncul pada musim hujan di kayu-kayu lapuk, serasah,
maupun tumpukan jerami.namun, jamur ini segera mati setelah musim kemarau tiba.
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, manusia telah mampu
membudidayakan jamur dalam medium buatan, misalnya jamur merang, jamur tiram, dan
jamur kuping.

Fungi akan terus menjadi bahan bagi penelaah ilmiah dasar, terutama yang
berkaitan dengan morfogenesis. Mereka akan menjadi sangat penting di dalam proses-
proses komersial untuk menyediakan produk-produk yang bermanfaat, termasuk
antibody seperti penisilin.

Berdasarkan hal di atas, maka penulis tertarik untuk lebih mendalami dan
mengidentifikasi tentang fungi dan peranannya. Oleh karena itu dalam makalah ini
penulis membahas tentang ciri fungi, klasfikasi fungi, reproduksi fungi, dan peranan
dalam kehidupan manusia.

2. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Ciri-ciri Fungi?
2. Bagaimana Peranan Fungi dalam kehidupan sehari-hari?
3. Apa saja Penyakit yang disebabkan oleh jamur?

3. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui Ciri-ciri Fungi
2. Untuk mengetahui Peranan Fungi dalam kehidupan sehari-hari
3. Untuk mengetahui Penyakit yang disebabkan oleh jamur

1
BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Fungi (Jamur)


Jamur merupakan salah satu tumbuhan tingkat rendah yang tidak berklorofil,
namun memiliki potensi bisnis cukup besar. Tumbuhan ini umumnya bersifat sebagai
saprofit atau parasit untuk memenuhi kebutuhan pangannya. Sebagai saprofit, jamur
hidup pada sisa makhluk hidup yang telah mati, seperti di tumpukan sampah organik,
tumbuhan, atau kotoran hewan. Sedangkan sebagai parasit, jamur hidup menempel pada
organisme lain dan biasanya merugikan media yang ditempelinya.
Jamur adalah organisme yang terdapat dimana-mana di bumi, baik di daerah
tropik, subtropik, di kutub utara, maupun antarika. Fungi juga ditemukan di darat, di
perairaian tawar, di laut, di mangrove, di bawah permukaan tanah, di kedalaman laut,
dipengunungan, maupun di udara. Banyak faktor lingkungan yang mempengaruhi
kehidupan fungi, antara lain kelembapan, suhu, keasaman substrat, pengudaraan, dan
kehadiran nutrien-nutrien yang diperlukan.
Sedangkan pendapat lain mengatakan bahwa Fungi adalah nama regnum dari
sekelompok besar makhluk hidup eukariotik heterotrof yang mencerna makanannya di
luar tubuh lalu menyerap molekul nutrisi ke dalam sel-selnya. Fungi memiliki bermacam-
macam bentuk. Awam mengenal sebagian besar anggota Fungi sebagai jamur, kapang,
khamir, atau ragi, meskipun seringkali yang dimaksud adalah penampilan luar yang
tampak, bukan spesiesnya sendiri. Kesulitan dalam mengenal fungi sedikit banyak
disebabkan adanya pergiliran keturunan yang memiliki penampilan yang sama sekali
berbeda (ingat metamorfosis pada serangga atau katak). Fungi memperbanyak diri secara
seksual dan aseksual.
Sedangkan dari sudut lain mengatakan bahwa fungi adalah mikroorganisma
eukaryotik yang hidup secara saprofit karena tidak dapat berfotosintesa. Pada dasarnya sel
-sel fungi hampir sama dengan sel - sel hewan. Bahkan hal ini juga yang menjadi salah
satu alasan mengapa sulit ditemukan strategi yang tepat dalam mengobati infeksi oleh
jamur tanpa berefek toksik bagi inang / host nya. Di alam ini fungi dapat bersifat sangat
merugikan manusia dengan menimbulkan infeksi (penyakit) dan toksin yang dihasilkan
ataupun bersifat menguntungkan dengan menghasilkan produk - produk yang dapat
digunakan oleh manusia sebagai contoh antibiotika, vitamin, asam organik dan enzim.

2
B. Struktur Fungi

Struktur tubuh jamur tergantung pada jenisnya. Ada jamur yang satu sel, misalnya
khamir, ada pula jamur yang multiseluler membentuk tubuh buah besar yang ukurannya
mencapai satu meter, contohnya jamur kayu. Berdasarkan kenampakannya jamur
dibedakan menjadi 3 yaitu khamir (yeast), kapang (mold), dan cendawan (mashroom).
Jamur kecuali khamir pada keadaan biasa mempunyai badan yang terdiri dari benang-
benang hifa (miselium) dan spora.
 Struktur tubuh fungi terdiri atas sel eukariotik yang tersusun oleh dinding sel yang
mengandung zat kitin. Uniknya zat kitin pada jamur mirip dengan zat kitin pada
kerangka luar athropoda sobat. Zat kitin ini tersusun atas polisakarida, sifatnya
kuat dan fleksibel.
 Hifa merupakan Benang-benang halus yang menyusun tubuh jamur,Hifa pada
jamur memiliki pembatas atau sekat antar sel yang disebut Septa. Septa pada
jamur memiliki pori yang cukup besar sehingga organel sel dapat mengalir dari
sel ke sel lainnya.
 Akan tetapi, adapula hifa yang tidak bersepta atau hifa senositik. Struktur hifa
senositik dihasilkan oleh pembelahan inti sel berkali-kali yang tidak diikuti
dengan pembelahan sitoplasma.
 Hifa pada jamur dapat bercabang-cabang yang nantinya akan membentuk
jaringan yang disebut miselium.
 Tubuh atau talus, pada dasarnya memiliki dua bagian : miselium dan spora (sel
resisten, istirahat atau dorman). Miselium merupakan kumpulan beberapa
filament yang dinamakan hifa, Miselium ini yang akan membentuk jalinan hingga
terbentuknya tubuh buah seperti pada jamur merang.
 Adapun hifa yang bercabang-cabang dan membentuk miselium memungkinkan
jamur mengabsorbsi nutrisi lebih banyak.

3
 Jamur yang sifatnya parasitisme memiliki hifa yang termodifikasi yang
dinamakan dengan haustorium. Haustorium ini memiliki ujung yang fungsinya
menembus jaringan host dan mengabsorbsi nutrisi dari host.
 Adapun hifa pada sebagian miselium berdiferensiasi membentuk alat reproduksi
yang fungsinya menghasilkan spora. Miselium ini dinamakan dengan miselium
generative.

C. Cara Hidup Fungi


Semua jenis jamur bersifat heterotrof. Namun, berbeda dengan organisme
lainnya, jamur tidak memangsa dan mencernakan makanan. Untuk memperoleh
makanan, jamur menyerap zat organik dari lingkungan melalui hifa dan miseliumnya,
kemudian menyimpannya dalam bentuk glikogen. Oleh karena jamur merupakan
konsumen maka jamur bergantung pada substrat yang menyediakan karbohidrat,
protein, vitamin, dan senyawa kimia lainnya. Semua zat itu diperoleh dari
lingkungannya. Sebagai makhluk heterotrof, jamur dapat bersifat parasit obligat,
parasit fakultatif, atau saprofit.
a. Parasit obligat merupakan sifat jamur yang hanya dapat hidup pada inangnya,
sedangkan di luar inangnya tidak dapat hidup. Misalnya, Pneumonia carinii
(khamir yang menginfeksi paru-paru penderita AIDS).
b. Parasit fakultatif adalah jamur yang bersifat parasit jika mendapatkan inang yang
tidak cocok, tetapi bersifat saprofit jika tidak mendapatkan inang yang cocok
c. Saprofit merupakan jamur pelapuk dan pengubah susunan zat organik yang mati.
Jamur saprofit menyerap makanannya dari organisme yang telah mati seperti
kayu tumbang dan buah jatuh. Sebagian besar jamur saprofitmengeluar-kan
enzim hidrolase pada substrat makanan untuk mendekomposisi molekul
kompleks menjadi molekul sederhana sehingga mudah diserap oleh hifa. Selain
itu, hifa dapat juga langsung menyerap bahan-bahan organik dalam bentuk
sederhana yang oleh inangnya.

Cara hidup jamur lainnya adalah melakukan simbiosis mutualisme. Jamur yang
hidup bersimbiosis, selain menyerap makanan dari organisme lain juga menghasilkan
zat tertentu yang bermanfaat bagi simbionnya. Simbiosis mutualisme jamur dengan
tanaman dapat dilihat pada mikoriza, yaitu jamur yang hidup di akar tanaman kacang-
kacangan atau pada liken.

4
Jamur berhabitat pada bermacam-macam lingkungan dan berasosiasidengan
banyak organisme. Meskipun kebanyakan hidup di darat, beberapa jamur ada yang
hidup di air dan berasosiasi dengan organisme air. Jamur yang hidup di air biasanya
bersifat parasit atau saprofit, dan kebanyakan dari kelas Oomycetes.

D. Klasifikasi Fungi
Mc-Kane (1996) mengatakan setiap jamur tercakup di dalam salah satu dari
kategori taksonomi, dibedakan atas dasar tipe spora, morfologi hifa dan siklus
seksualnya. Kelompok-kelompok ini adalah : Oomycetes, Zygomycetes,
Ascomycetes, Basidiomycetes dan Deuteromycetes. Terkecuali untuk
deuteromycetes, semua jamur menghasilkan spora seksual yang spesifik.
1. Oomycetes

Oomycetes, memiliki ciri-ciri sebagai berikut :


 Reproduksi seksual dengan cara oogami yang melibatkan penggabungan satu oosfer
(gamet betina) dengan gamet jantan yang terbentuk dalam anteridium, menghasilkan
oospora, sedangkan reproduksi aseksual terjadi dengan membentuk zoospora yang
dihailkan dalam sporangium.
 Hifa fungi ini adalah hifa non-septat (tidak bersepta). Contoh: Phytophthora infestans,
menyebabkan penyakit pada tanaman kentang, cokelat, lada, kina, dll. Saprolegnia,
yaitu fungi yang sering ditemukan pada bangkai serangga. Fungi ini adalah contoh
fungi saprofit .Phytium, fungi tersebut dapat menyebabkan busuk pada kecambah
tembakau, kina, bayam dan nanas. Fungi ini mudah menyerang pada persemaian yang
tanahnya sangat lembab.

5
2. Zygomycetes

Zygomycetes, memiliki ciri-ciri sebagai berikut :


 Reproduksi seksual dengan cara konjugasi yang melibatkan fusi dua gamet
menghasilkan zigospora, sedangkan reproduksi aseksualnya dengan menghasilkan
spora yang terkandung dalam konidium atau sporangium.
 Hifa dari fungi ini sama halnya dengan Oomycotina, tidak bersepta (non-septa).
Hifa relatif besar dan berkembang baik dengan miselium yang bercabang-cabang
pada umumnya hidup terestrial contoh: Rhyzopus dan Mucor. Keduanya
mempunyai struktur dan penampilan yang hampir sama, hanya pada Rhyzopus
dapat ditemukan adanya percabangan hifa khusus yang menembus substrat yang
menyerupai akar disebut rhizoid.
 Zygomycotina mempunyai miselium yang bercabang banyak dan tidak bersekat-
sekat. Hifanya bersifatsenositik. Septa hanya ditemukan pada sel-sel bereproduksi.
 Zygomycetes dapat bereproduksi secara aseksual dan seksual. Reproduksi secara
aseksual adalah dengan spora yang dihasilkan oleh sporangium. Reproduksi
seksualnya dengan konjugasi.
3. Ascomycetes

6
Kelompok Ascomycetes, memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
 pembiakan seksual dengan menghasilkan spora yang disebut askospora., yaitu
spora seksual yang dihasilkan dalam suatu struktur khusus yang disebut askus,
sedangkan reproduksi aseksual dilakukan dengan menghasilkan konidia
 hifanya bersepta
 kelompok ini meliputi ragi, bermacam-macam kapang bahkan beberapa
cendawan
 contoh: Penicillium, species ini juga dikenal sebagai penghasil bahan
antibiotik penisilin.Piedraia hotai, sebagai penyebab infeksi rambut pada
manusia yang dinamakan piedra hitam.Candida albicans, yang menimbulkan
suatu keadaan yang disebut candidiasis yaitu penyakit pada selaput lendir,
mulut, vagina dan saluran pencernaan. Saccharomyces cerevisiae , digunakan
dalam pembuatan roti, anggur dan bir, memperbanyak dir dengan
pembentukan tunas. Jamur Aspergillus niger, untuk fermentasi asam sitrat,
Aspergillus oryzae dan Aspergillus wentiiuntuk fermentasi kecap.
4. Basidiomycetes

Jamur ini memiliki ciri khusus yaitu mempunyai basidium yang berbentuk seperti
gada, tidak bersekat, dan mengandung 4 basidiospora di ujungnya. Pada jamur
tertentu mempunyai hymenium atau lapisan-lapisan dalam badan buah. Hymenium ini
terdapat pada mushroom, maka disebut juga Hymenomycetes. Contoh jamur ini
adalah Pleurotus sp. (Jamur Tiram), jamur kuping (Auricularia polytricha), jamur
merang (Volvariella volvaceae).
5. Deuteromycetes

7
Deuteromycotina adalah semua jamur yang tidak mempunyai bentuk (fase) seksual
atau belum diketahui fase generatifnya sehingga disebut dengan jamur imperpekti.
Tubuh berukuran mikrospopis dengan hifa bersekat-sekat. Jamur ini kemungkinan
merupakan bentuk konidial dari kelas Ascomycetes, dengan askus tidak bertutup atau
hilang karena evolusi. Jamur ini juga tidak lengkap secara seksual, atau disebut
paraseksual. Contoh jamur ini adalah beberapa spesies Aspergillus, Penicillium.
Monilia sitophila (jamur oncom).

E. Peranan Fungi dalam Kehidupan Manusia

Jamur sangat berperan dalam kehidupan manusia.Di dalam ekosistem jamur


dan bakteri berperan sebagai pengurai (decomposer). Beberapa jenis jamur dapat
dimanfaatkan dalam industry makanan dan minuman, disamping itu jamur ada juga
yang dapat menyebabkan penyakit pada tumbuhan, hewan, dan manusia. Berikut ini
beberapa jamur yang menguntungkan dan merugikan dalam kehidupan manusia.

a. Jamur yang menguntungkan adalah sebagai berikut:


 Rhizopus Oryzae, untuk pembuatan tempe
 Mucor Javanicus, untuk pembuatan tape
 Saccharomyces cereviceae, untuk pembuatan roti dan minuman alcohol.
 Aspergillus oryzae, untuk pembuatan roti
 Aspergillus wentii, untuk pembuatan kecap
 Penicillum notatum dan penicillum chrysogenum, menghasilkan antibiotic.
b. Jamur yang merugikan antara lain sebagai berikut:
 Aspergillus flavus, menghasilkan racun aflatoksin
 Aspergillus fumigates, penyebab penyakit paru-paru pada burung
 Exobasidium vexans, parasit pada tanaman teh.
 Amanita phalloides, menghasilkan racun balin.
 Epidermophyton flocosum, penyebab penyakit kaki atlet.

F. Penyakit Penyebab Fungi

Beberapa contoh penyakit yang disebabkan oleh Fungi, ciri-ciri dari penyakit
tersebut dan cara penularannya:

8
a. Jamur Mycrosporum dan Trichophyton menyebabkan penyakit Tinea capitis,
ditularkan melalui pemakaian sisir dan gunting rambut. Rambut yang terkena tampak
kusam, mudah patah dan tinggal rambut yang pendek-pendek. Pada infeksi yang berat
dapat menyebabkan edematous dan bernanah.
b. Jamur Sporotrichum schencki menyebabkan pennyakit Sporotrichosis, berupa
Benjolan (nodul) di bawah kulit kemudian membesar, merah, meradang, mengalami
nekrosiskemudian terbentuk ulcus. Nodul yang sama terjadi sepanjang jaringan
lympha. Di sebabkan oleh Bersentuhan langsung manupun tidak langsung , langsung
dapat berupa sentuhan langsung sedangkan tidak langsung dapat berupa
menggunakan pakaian atau handuk yang sama.
c. Jamur Epidermophyton floccosum dan Trichophyton sp menyebabkan penyakit
Otomycosis (Mryngomycosis) menyerang lubang telinga dan kulit di sekitarnya
yang menimbulkan rasa gatal dan sakit. Bila ada infeksi sekunder akan menjadi
bernanah. Ditularkan ketika Bersentuhan dan menggaruk kulit yang terkena jamur
ini.
d. Jamur Malassezia furfur, menyebabkan penyakit Panu (Pitriyasis versikolor)
Ditandai dengan bercak yang terdapat pada kulit disertai rasa gatal pada saat
berkeringat.Bercak ini bisa berwarna putih, coklat atau merah tergantung kepada
warna kulit penderita. Dapat terinfeksi lewat persentuhan kulit yang terinfeksi oleh
jamur atau terinfeksi lewat pakaian yang terkena spora jamur.
e. Jamur Trichophyton schoenleini, menyebabkan penyakit Tinea favosa yang
menginfeksi kulit kepala, kulit badan yang tidak berambut dan kuku, penularannya
dapat melalui penggunaan handuk atau kain orang yang terinfeksi.yang ditandai
dengan Bintik-bintik putih pada kulit kepala kemudian membesar membentuk kerak
yang berwarna kuning kotor. Kerak ini sangat lengket daln bila diangkat akan
meninggalkan luka basah atau bernanah.
f. Jamur Trichophyton sp, menyebabkan penyakit Dermatophytosis (Tinea pedis,
Athele foot) Merupakan infeksi jamur superfisial yang kronis mengenai kulit
terutama kulit di sela-sela jari kaki. Dalam kondisi berat dapat bernanah.
Menginfeksi kulit terutama kulit di sela-sela jari kaki dapat tertular apabila berjalan
di tempat-tempat kotor yang berair

9
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari penulisan karya tulis tentang materi jamur/
fungi ini adalah:

a. Jamur merupakan salah satu tumbuhan tingkat rendah yang tidak berklorofil,
tumbuhan ini umumnya bersifat sebagai saprofit atau parasit untuk memenuhi
kebutuhan pangannya.
b. Jamur atau fungi memiliki beberapa sifat umum, yaitu hidup di tempat-tempat
yang lembab, sedikit asam, dan tidak begitu memerlukan cahaya matahari.
Jamur tidak berfotosintesis, sehingga hidupnya bersifat heterotrof. Jamur
hidup dari senyawa-senyawa organik yang diabsorbsi dari organisme lain.
c. Cara hidup jamur terdiri dari tiga jenis, yaitu adalah jamur yang bersifat
parasit obligat, parasit fakultatif, dan saprofit
d. Jamur Berkembang biak secara seksual dan aseksual, Secara aseksual jamur
menghasilkan spora, sedangkan seksual terjadi melalui kontak gametangium
dan konjugasi
e. Peran jamur dalam kehidupan manusia sangat banyak, ada yang merugikan da
nada yang menguntungkan. Salah satu yang menguntungkan adalah jamur
Saccharomyces yang berguna sebagai fermentor dalam pembuatan keju.
Sedangkan contoh jamur yang merugikan adalah Phythophthora inf'estan
menyebabkan penyakit pada daun tanaman kentang.

B. Saran
Hendaknya mahasiswa khususya mahasiswa Tadris IPA membaca referensi
lain utnutk menambah wawasan dan dapat lebih memahami tentang Struktur dan
peranan yang terdapat pada Fungi.

10
Daftar Pustaka

Anonymous. (2020, Mei 16). Kingdom Fungi. Dipetik Oktober 13, 2020, dari Dosen
Pendidikan: https://www.dosenpendidikan.co.id/kingdom-fungi/

Anonymous. (2020, September 28). Makalah Jamur (Fungi). Dipetik Oktober 13, 2020, dari
Buku IPA: https://bukuipa.co.id/klasifikasi-jamur/

Creager, A.N.H. (2002) (Didigitalisasi oleh Google Penelusuran Buku). Mengenal lebih
dalam mengenai jamur (edisi ke-Edisi ke-2). Chicago: University of Chicago Press. hlm.
hlm. 119. ISBN 0226120260, 9780226120263.

Entjang, I. (2003). Mikrobiologi & Parasitologi. Bandung: PT.Citra Aditya Bakti.

Nurlina, C. (2016, Februari 7). MAKALAH FUNGI DAN PERANANNYA. Dipetik Oktober
13, 2020, dari Campur Sari: http://chandranurlina.blogspot.com/2016/02/makalah-fungi-dan-
peranannya.html?m=1

11

Anda mungkin juga menyukai