Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH ANATOMI DAN FISIOLOGI

TUMBUHAN
“RESPIRASI TUMBUHAN”
Dosen Pengampuh: Ariyanti Dianita,S.Pd,M

DISUSUN OLEH
KELOMPOK 6
 RIDHA ANUGRAH KAHAR (18.84206.001)
 NUR AMEILIA (18.84206.012)
 SRI WAHYUNI (18.84206.022)
 LINDAH (18.84206.032)

Fakultas Tarbiyah Prodi Tadris IPA


Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare
Tahun Ajaran 2020/2021
KATA PENGANTAR
` Puji Syukur kami Panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kesehatan dan
kenikmatan kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik .

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai “RESPIRASI TUMBUHAN”
kami juga menyadari sepenuhnya bahwa didalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari
kata sempurna . Oleh sebab itu , kami berharap adanya kritik dan saran demi perbaikan makalah
yang akan kami buat dimasa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna
tanpa saran yang membangun .

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
sekiranya materi Yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang
membacanya .
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................................1
DAFTAR ISI...................................................................................................................................2
BAB 1 PENDAHULUAN...............................................................................................................3
A. Latar Belakang........................................................................................................................3
B. Rumusan Masalah...................................................................................................................3
C. Tujuan......................................................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................4
A. Pengertian Respirasi Tumbuhan.............................................................................................4
B. Macam-macam Respirasi Tumbuhan......................................................................................4
C. Substrat Respirasi Tumbuhan..................................................................................................5
D. Mekanisme Respirasi Tumbuhan............................................................................................5
E. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Respirasi Tumbuhan.......................................................8
BAB III PENUTUP.......................................................................................................................10
A. Kesimpulan...........................................................................................................................10
B. Saran......................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................11
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Semua sel aktif melakukan respirasi sepanjang hidupnya menyerap oksigen dan
melepaskan karbondioksida. Namun respirasi adalah bukan semata-mata tentang pertukaran gas,
bahkan lebih dari pertukaran gas. Respirasi adalah proses oksidasi reduksi yang
mengoksidasikan senyawa-senyawa menjadi karbondioksida, sedangkan oksiigen yang diserap
reduksi menjadi air (H2O). proses utama respirasi adalah mobilitas senyawa organic dan
mengoksidasi senyawa-senyawa tersebut secara terkendali untuk untuk menghasilkan energy
bagi pemeliharaan tumbuhan dan perkembangannya.
Fisiologi tumbuhan adalah cabang botani yang mempelajari tentang proses metabolisme
kehidupan di dalam tubuh tumbuhan dan pengaruhnya terhadap pengaruh lingkungan sekitarnya
sehingga tumbuhan tersebut dapat hidup. Laju proses-proses metabolisme ini dipengarui oleh
(dan dapat pula tergantung pada ) fakto-faktor lingkungan mikro di sekitar tumbuhan tersebut.
Fotosintesis dan respirasi merupakan proses metabolism dasar yang terjadi di dalam sel hidup.

B. Rumusan Masalah
Dalam makalah ini kami penulis akan membahas lebih lanjut:
1. apa itu respirasi tumbuhan, macam-macam respirasi tumbuhan, mekanisme yang terjadi
dalam respirasi tumbuhan beserta subratnya dan faktor-faktor yang mempengaruhi respirasi
tumbuhan.

C. Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini:
1. untuk memahami pengertian respirasi tumbuhan, macam-macam respirasi tumbuhan,
mekanisme yang terjadi dalam respirasi tumbuhan beserta subratnya dan faktor-faktor yang
mempengaruhi respirasi tumbuhan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Respirasi Tumbuhan
Respirasi secara umum adalah seluruh proses mulai dari pemasukan udara, pengambilan
oksigen (O2) dan penggunaan oksigen untuk oksidasi, sampai dengan pengeluaran zat-zat sisa
pernafasan. Proses oksidasi didalam sel-sel tubuh disebut juga oksidasi biologi. Oksidasi biologi
menghasilkan energy dan mengeluarkan zat sisa berupa karbon dioksida (CO2) dan uap air.
Respirasi Tumbuhan adalah suatu proses di mana tumbuhan menyerap molekul oksigen
yang terdapat di udara untuk menghasilkan air, karbon dioksida, dan energi, yang dibutuhkan
tanaman untuk tumbuh dan berkembang. Respirasi pada tumbuhan diketahui terjadi di pagi dan
siang hari bersamaan dengan proses fotosintesis dan juga pada malam hari saat tumbuhan tidak
melakukan fotosintesis. Bisa pula dikatakan bahwa 100% proses respirasi juga terjadi saat
tumbuhan berfotosintesis.
Proses respirasi pada tanaman melibatkan penggunaan gula yang dihasilkan selama
fotosintesis serta oksigen untuk menghasilkan energi bagi pertumbuhan tanaman. Dalam banyak
hal, respirasi merupakan kebalikan dari fotosintesis. Di lingkungan alami, tanaman menghasilkan
makanannya sendiri untuk bertahan hidup.
Dalam proses fotosintesis tumbuhan menggunakan karbon dioksida (CO2) dari
lingkungan untuk menghasilkan gula dan oksigen (O2), yang nantinya dapat dimanfaatkan
sebagai sumber energi. Perbedaan yang lainnya antara fotosintesis dan respirasi adalah
fotosintesis hanya terjadi pada daun dan batang saja, respirasi terjadi pada daun, batang dan akar
tanaman. Proses respirasi direpresentasikan sebagai berikut ini.
Rumus Kimia Respirasi Pada Tumbuhan :
C₆H₁₂O₆ + 6O₂ → 6CO₂ + 6H₂O + 38 ATP (Energi)

B. Macam-macam Respirasi Tumbuhan


Berdasarkan kebutuhannya terhadap oksigen respirasi di bedakan menjadi dua macam
yaitu:
1. Respirasi Aerob, yaitu respirasi yang memerlukan oksigen, serta penguraiannya lengkap
sampai menghasilkan energy, karbondioksida, dan uap air.
2. Respirasi Anaerob, yaitu respirasi yang tidak memerlukan oksigen, tetapi penguraian bahan
organiknya tidak lengkap. Dan respirasi ini jarang terjadi, respirasi ini terjadi dalam keadaan
khusus saja.
Perbedaan antara respirasi aerob dan anaerob dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. respirasi aerob: umumnya terjadi pada semua makhluk hidup terutama oadda tumbuhan,
berlangsung seumur hidup, energy yang diihasilkan besar, tidak merugikan tumbuhan,
memerlukan oksigen dan hasil akhir berupa karbondioksida dan uap air.
2. Respirasi anaeob: hanya bisa terjadi dalam keadaaan khusus, bersifat sementara (hanya pada
fase tertentu saja), energy yang dihasilkan kecil, jika terjadi terus menerus akan menghasilkan
senyawa yang bersiifat racun bagi tumbuhan, hasil akhirnya berupa alcohol atau asam laktat dan
karbondioksida’

C. Substrat Respirasi Tumbuhan


Substrat respirasi adalh setiap bahan organik tumbuhan yang teroksidasi sebagian
(menjadi senyawa teroksidasi) atau reduksi sempurna (menjadi karbondioksida dan uap air)
dalam metabolism respiratoris. Umumya respirasi adalah zat yang tertimbun dalam jumlah yang
relative banyak dan bukan zat yang merupkan senyawa antara hasil penguraian. Dan hasil
penguraian biasanya disebut metabolic antara.
Karbohidrat adalah substrat yang utama respirasi dalam sel-sel tumbuhan dengan
glukosa sebagai molekul pertama. Substrat respirasi yang paling penting di antara karbohidrat
adalah sukrosa (disakarida= glukosa dan fruktosa) dan pati (sering terdapat dalam sel tumbuhan
sebagai cadangan karbohidrat). Dalam beberapa jaringan tumbuhan, selain karbohidrat, senyawa
lain kadang-kadang dapat menjadi substrat respirasi. Pada biji-biji tertentu, seperti jarak,
mengandung lemak yang sangat tinggi sebagai bahan cadangan yang terdapat di dalam jaringan
endosperma yang mengelilingi embrio. Selama beberapa hari pertama perkecambahan, lemak ini
akan diubah menjadi sukrosa yang selanjutnya diserap dan direspirasi oleh embrio yang sedang
tumbuh.
Pada keadaan tertentu dalam beberapa jaringan tumbuhan juga, beberapa asam organik
dapat digunakan sebagai substrat respirasi, misalnya asam organik berkerbon empat (asam malat)
yang ditimbun dalam daun tumbuhan sukulen familia Crassulaceae, asam malat ini direspirasi
menjdi karbondioksida dan air melalui mekanisme khusus; asam organik berkarbon dua (asam
glikolat), yang ditimbun dalam daun yang disinari sebagian besar tumbuhan tinggi juga dapat
digunakan untuk respirasi. Protein jarang direspirasi kecuali dalam keadaan tertentu. Protein
berperan sebagai substrat respirasi selama tahap awal perkecambahan biji yang mengandung
protein tinggi sebagai cadangan makanan. Protein akan diubah menjadi asam-asam amino yang
kemudian asam amino diubah menjadi senyawa antara respirasi karbohidrat. Dengan demikian,
asam amino direspirasi oleh jalur yang digunakan oleh respirasi glukosa.

D. Mekanisme Respirasi Tumbuhan


Mekanisme respirasi di bagi menjadi dua respirasi Yaitu mekanisme respirasi aerob dan
mekkanisme respirasi anaerob.
1. Mekanisme Respirasi Aerob
Reaksi respirasi (disebut juga oksidasi biologis) suatu karbohidrat, misalnya glukosa,
berlangsung dalam empat tahapan, yaitu glikolisis, dekarboksilasi oksidatif piruvat, daur sitrat,
dan oksidasi terminal dalam rantai respiratoris.
1.1 Glikolisis
Glikolisis adalah serangkaian reaksi kimia yang mengubah gula heksosa, biasanya
glukosa, menjadi asam piruvat. Reaksi glikolisis berlangsung di dalam sitoplasme sel dan tidak
memerlukan adanya oksigen. Glikolisis di bagi menjadi dua fase yaitu Fase Persiapan (Glukosa
diubah menjadi dua senyawa tiga karbon) dan Fase Oksidasi (Senyawa tiga karbon diubah
menjadi asam piruvat)
1.2 Dekarboksilasi Oksidatif Piruvat
Dekarboksilasi oksidatif piruvat adalah reaksi antara yang menghasilkan asetil-CoA.
Dekarboksilasi oksidatif piruvat adalah proses pengubahan asam piruvat yang dihasilkan pada
tahap akhir glikolisis menjadi senyawa asetil-CoA, yang jika direaksikan dengan asam
oksaloasetat akan masuk ke dalam siklus krebs. Reaksi berlangsung pada membran luar
mitokondria. Reaksi ini sangat kompleks dan memerlukan beberapa kofaktor dan suatu kompleks
enzim.
Langkah pertama adalah pembentukan suatu kompleks antara TPP dan piruvat diikuti
dengan dekarboksilasi asam piruvat. Pada langkah kedua, unit asetaldehida yang tertinggal
setelah dekarboksilasi, bereaksi dengan asam lipoat membentuk kompleks asetil-asam lipoat.
Asam lipoat tereduksi dan aldehida dioksidasi menjadi asam yamg membentuk suatu tioster
dengan asam lipoat. Pada langkah ketiga, terjadi pelepasan gugus asetil dari asam lipoat ke
CoASH, hasil reaksinya adalah asetil-ScoA dan asam lipoat tereduksi. Langkah terakhir, adalah
regenerasi asam lipoat dengan memindahkan elektron dari asam lipoat tereduksi ke NAD. Reaksi
terakhir ini penting agar suplai asam lipoat teroksidasi secara berkesinambungan selalu tersedia
untuk pembentukan asetil-SCoA dari asam piruvat. Pada reaksi ini dihasilkan dua molekul asetil-
CoA, energi sebanyak 2 NADH2, dan 2 CO2.
Berikut ini adalah reaksi sederhana dekarboksilasi oksidatif piruvat:

Asam piruvat + CoA + NAD+ → Asetil-CoA + CO2 + NADH + H+


1.3 Siklus Kreb
Siklus krebs (daur asam sitrat atau daur trikarboksilat) merupakan pembongkaran asam
piruvat secara aerob menjadi karbondioksida dan air serta sejumlah energi kimia. Asetil-CoA
merupakan mata rantai penghubung antara glikolisis dan siklus krebs. Reaksi ini berlangsung di
dalam matriks mitokondria. Siklus kreb dibagi menjadi dua fase yaitu fase Pembentukan Asam
Sitrat dan fase Regenerasi Asam Oksaloasetat.
1.4 Transpor Elektron dan Fosforilasi Oksidatif
Proses glikolisis dan siklus krebs menghasilkan energi yang tersimpan dalam bentuk
NADH dan FADH. Untuk menghasilkan ATP diperlukan sistem transpor elektron. Transpor
elektron ini berlangsung di dalam membran mitokondria sebelah dalam. Walaupun dalam reaksi
ini akan diserap O2 dan dihasilkan H2O, namun NADH dan FADH tidak dapat bereksi langsung
dengan oksigen dan molekul air tersebut. Elektron yang terlibat ditransfer melalui beberapa
senyawa perantara sebelum H2O dibentuk. Senyawa-senyawa ini membentuk sistem
pengangkutan elektron pada mitokondria.
1,5 Jalur Pentosa Fosfat
Beberapa senyawa lintasan pentosa fosfat juga anggota daur calvin, tempat gula fosfat
disintesis di kloroplas. Perbedaan utama antara daur calvin dan lintasan pentosa fosfat adalah
pada lintasan pentosa fosfat gula fosfat tidak disintesis melainkan dirombak. Dalam hal ini,
reaksi pentosa fosfat serupa dengan reaksi glikolisis hanya perbedaannya lintasan pentosa fosfat
penerima elektronnya selalu NADP+, sedangkan di glikolisis penerima elektronnya adalah
NAD+. Jalur pentosa fosfat ini terjadi di dalam sitoplasma sel.
2. Mekanisme Respirasi Anaerob
Pada kebanyakan tumbuhan dan hewan respirasi yang berlangsung adalah respirasi aerob,
namun demikian dapat saja terjadi respirasi aerob terhambat pada suatu hal, maka hewan dan
tumbuhan tersebut akan melangsungsungkan respirasi anaerob untuk dapat bertahan hidup. Pada
umumnya respirasi anaerob pada makhluk hidup hanya terjadi jika persediaan oksigen bebas ada
di bawah batas minimum. Respirasi anaerob lazim disebut sebagai fermentasi.
1.1 Fermentasi
Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel tanpa membutuhkan oksigen. Gula
adalah bahan yang umum dalam fermentasi. Beberapa contoh hasil fermentasi adalah etanol,
asam laktat, dan hidrogen. Akan tetapi beberapa komponen lainnya dapat juga dihasilkan dari
proses fermentasi ini seperti asam butirat dan aseton. Ragi dikenal sebagai bahan yang umum
digunakan dalam fermentasi untuk menghasilkan etanol dalam bir, anggur, dan minuman
beralkohol lainnya.
Pada banyak tumbuhan yang biasa tumbuh di darat, penggenangan dalam air dalam
waktu yang lama merupakan ancaman bagi kehidupannya. Hal ini dikarenakan respirasi aerob
akan terhenti sama sekali, sehingga terjadilah respirasi anaerob yang terkadang tidak mencukupi
energi yang dibutuhkannya, dan akumulasi zat beracun akibat respirasi anaerob dalam waktu
yang lama akan mengakibatkan kematian bagi tumbuhan tersebut.
Fermentasi yang umum terjadi pada tumbuhan adalah fermentasi alkohol atau fermentasi
etanol. Pada proses fermentasi, satu molekul glukosa diubah menjadi dua molekul etanol dan dua
molekul karbondioksida. Seperti pada glikolisis, glukosa diubah menjadi asam piruvat selama
proses fermentasi. Kemudian asam piruvat diubah menjadi etanol dan karbondioksida dengan
bantuan enzim karboksilase dan alkohol dehidrogenase. Berikut ini adalah gambar proses
fermentasi etanol.
1.2 . Respirasi IntraMolekuler
Respirasi antar atau intramolekul terjadi sama seperti pada proses fermentasi. Respirasi
anaerob pada tumbuhan disebut juga respirasi intramolekul, mengingat, bahwa respirasi ini
hanya terjadi di dalam molekul saja.dalam respirasi anaerob, oksigen tidak diperlukan; juga di
dalam proses ini hanya ada pengubahan zat organik yang satu menjadi zat organik yang lain.
Contohnya perubahan gula menjadi alkohol, di mana pada hakikatnya hanya ada pergeseran
tempat-tempat antara molekul glukosa dan molekul alkohol.
Respirasi anaerob dapat berlangsung pada biji-bijian seperti jagung, kacang, padi, biji
bunga matahari dan lain sebagainya yang tampak kering. Akan tetapi pada buah-buhan yang
basah mendaging pun terdapat respirasi anaerob. Hasil dari respirasi anaerob di dalam jaringan-
jaringan tumbuhan tinggi tersebut kebanyakan bukanlah alkohol, melainkan bermacam-macam
asam organik seperti asam sitrat, asam malat, asam oksalat, asam tartarat dan asam susu.

E. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Respirasi Tumbuhan


Faktor-faktor yang mempengaruhi respirasi dapat dibedakan menjadi dua faktor, yaitu:
1. Faktor internal, merupakan faktor yang berasal dari dalam tubuh tumbuhan itu sendiri, yaitu :
a. Jumlah plasma dalam sel
Jaringan-jaringan meristematis muda memiliki sel-sel yang masih penuh dengan plasma
dengan viabilitas tinggi biasanya mempunyai kecepatan respirasi yang lebih besar daripada
jaringan-jaringan yang lebih tua di mana jumlah plasmanya sudah lebih sedikit.
b. Jumlah substrat respirasi dalam sel
Tersedianya substrat respirasi pada tumbuhan merupakan hal yang penting dalam
melakukan respirasi. Tumbuhan dengan kandungan substrat yang sedikit akan melakukan
respirasi dengan laju yang rendah pula. Sebaliknya, tumbuhan dengan kandungan substrat yang
banyak akan melakukan respirasi dengan laju yang tinggi. Substrat utama respirasi adalah
karbohidrat.
c. Umur dan tipe tumbuhan
Respirasi pada tumbuhan muda lebih tinggi dari tumbuhan yang sudah dewasa atau lebih
tua. Hal ini dikarenakan pada tumbuhan muda jaringannya juga masih muda dan sedang
berkembang dengan baik. Umur tumbuhan juga akan memepengaruhi laju respirasi. Laju
respirasi tinggi pada saat perkecambahan dan tetap tinggi pada fase pertumbuhan vegetatif awal
(di mana laju pertumbuhan juga tinggi) dan kemudian akan menurun dengan bertambahnya umur
tumbuhan.
2. Faktor eksternal, adalah faktor yang berasal dari luar sel atau lingkungan, terdiri atas:
a. Suhu
Pada umumnya dalam batas-batas tertentu kenaikan suhu menyebabkan pula kenaikan
laju respirasi. Kecepatan reaksi respirasi akan meningkat untuk setiap kenaikan suhu sebesar
10oC, namun hal ini tergantung pada masing-masing spesies tumbuhan. Perlu diingat, kenaikan
suhu yang melebihi batas minimum kerja wnzim, akan menurunkan laju respirasi karena enzim
respirasi tidak dapat bekerja dengan baik pada suhu tertalu tinggi.
b. Kadar O2 udara
Pengaruh kadar oksigen dalam atmosfer terhadap kecepatan respirasi akan berbeda-beda
tergantung pada jaringan dan jenis tumbuhan, tetapi meskipun demikian makin tinggi kadar
oksigen di atmosfer maka makin tinggi kecepatan respirasi tumbuhan.
c. Kadar CO2 udara
Semakin tinggi konsentrasi karbondioksida diperkirakan dapat menghambat proses
respirasi. Konsentrasi karbondioksida yang tinggi menyebabkan stomata menutup sehingga tidak
terjadi pertukaran gas atau oksigen tidak dapat diserap oleh tumbuhan. Pengaruh hambatan yang
telah diamati pada respirasi daun mungkin disebabkan oleh hal ini.
d. Kadar air dalam jaringan
Pada umumnya dengan naiknya kadar air dalam jaringan kecepatan respirasi juga akan
meningkat. Ini nampak jelas pada biji yang sedang berkecambah.
e. Cahaya
Cahaya dapat meningkatkan laju respirasi pada jaringan tumbuhan yang berklorofil
karena cahaya berpengaruh pada tersedianya substrat respirasi yang dihasilkan dari proses
fotosintesis.
f. Luka dan stimulus mekanik
Luka atau kerusakan jaringan (stimulus mekanik) pada jaringan daun menyebabkan laju
respirasi naik untuk sementara waktu, biasanya beberapa menit hingga satu jam. Luka memicu
respirasi tinggi karena tiga hal, yaitu: (1) oksidasi senyawa fenol terjadi dengan cepat karena
pemisahan antara substrat dan oksidasenya dirusak; (2) proses glikolisis yang normal dan
katabolisme oksidatif meningkat karena hancurnya sel atau sel-sel sehingga menambah
mudahnya substrat dicapai enzim respirasi; (3) akibat luka biasanya sel-sel tertentu kembali ke
keadaan meristematis diikuti pembentukan kalus dan penyembuhan atau perbaikan luka.
g.Garam-garam mineral
Jika akar menyerap garam-garam mineral dari dalam tanah, laju respirasi meningkat. Hal
ini dikaitkan dengan energi yang diperlukan pada saat garam/ion diserap dan diangkut.
Keperluan energi itu dipenuhi dengan menaikkan laju respirasi. Fenomena ini dikenal dengan
respirasi garam.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Respirasi adalah reaksi oksidasi senyawa organic untuk menghasilkan energy. Respirasi
Tumbuhan adalah suatu proses di mana tumbuhan menyerap molekul oksigen yang terdapat di
udara untuk menghasilkan air, karbon dioksida, dan energi, yang dibutuhkan tanaman untuk
tumbuh dan berkembang. Respirasi tumbuhan terjadi pada pagi hari untuk berfotosintesis dan
malam hari tidak melakukan fotosintesis. Respirasi tumbuhan dibagi menjadi dua macam yaitu
Respirasi Aerob, yaitu respirasi yang memerlukan oksigen, serta penguraiannya lengkap sampai
menghasilkan energy, karbondioksida, dan uap air. Dan Respirasi Anaerob, yaitu respirasi yang
tidak memerlukan oksigen, tetapi penguraian bahan organiknya tidak lengkap. Dan respirasi ini
jarang terjadi, respirasi ini terjadi dalam keadaan khusus saja. Mekanisme respirasi di bagi
menjadi dua respirasi Yaitu mekanisme respirasi aerob dan mekkanisme respirasi anaerob. Dan
ada pun faktor-faktor yang mempengaruhi respirasi tumbuhan yaitu faktor internal dan faktor
eksternal. Di mana faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam tubuh tumbuhan
sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar atau lingkungan sekitar
tumbuhan.

B. Saran
Dalam pembuatan makalah ini masih terdapat banyak kesalahan untu itu kami penuis
memohon maaf atas segala kekurangan. Kami mohon kritik dan saran yang membangun untuk
memperbaiki makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
antach. (2013, desember 17). Retrieved april 10, 2020, from makalah respirasi tumbuhan:
https://googleweblight.com
Ata, K. (2011, maret 05). ata seulanga. Retrieved april 10, 2020, from makalah respirasi pada tumbuhan:
http://googleweblight.com
gusti ayu dewi setiawati, i. b. (2014). identifikasi miskonsepsi dalam materi fotosintesis dan respirasi
tumbuhan pada siswa kelas IX kota dempasar. bakti saraswati , 02.
kumpulan tugas kuliah qu. (2016, januari 10). Retrieved april 10, 2020, from makalah fisiologi tumbuhan
respirasi: http://sarinanew8.blogspot.com

Anda mungkin juga menyukai