‘RESPIRASI TUMBUHAN’
Dosen pengampu:
Apt. Nur Fadilah Bakri, S.Si., M.Si
Disusun oleh:
Kezia Claudia Saul (2022051064010) (A)
Mahaputri Dyta Meidazalsa (2022051064020) (A)
Irene Riang Wangloan (2022051064040) (A)
Nadya Ode (2022051064006) (B)
Kezia Blessing Mambi (2022051064025) (B)
Tristania M R Wulan (2022051064036) (B)
Olivia sarid Taudufu (2022051064055) (B)
Sarah Laba (2022051064007) (C)
Stephanie N C Mamoribo (2022051064017) (C)
Angella Ekhad Prakoso (2022051064038) (C)
Lita Febrianti Tampang (2022051064078) (C)
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah
membantu kami dalam penyusunan makalah ini, khususnya ibu Apt. Nur Fadilah
Bakri, S.Si., M.Si sebagai dosen pengampu mata kuliah botani farmasi yang telah
membantu memberikan arahan dan pemahaman dalam penyusunan makalah ini.
Makalah ini dapat kami selesaikan tepat pada waktunya tidak lepas dari
berbagai sumber di internet dan buku yang akan kami paparkan sumbernya pada
daftar pustaka. Untuk itu kami ucapkan terima kasih.
Demikian, semoga makalah ini dapat di terima dan dapat bermanfaat bagi
pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………....i
DAFTAR ISI………………………………………………………………..ii
BAB I: PENDAHULUAN…………………………….……………………1
1.1 Latar Belakang …………………………………….…….…………1
1.2 1.3 Rumusan Masalah ………………………………………………….2
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
Contoh dari keseluruhan proses respirasi aerob pada tumbuhan ini terlihat
dalam suatu penelitian yang dilakukan oleh Ayala et al. (2015). Penelitian ini
menunjukkan bahwa tumbuhan lada melakukan respirasi saat menanggapi stres
persekitaran, seperti kekeringan. Penelitian menemukan bahwa meskipun respirasi
pada tanaman lada meningkat ketika terjadi kekeringan, fotosintesis tetap
berlangsung. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun respirasi aerob pada
tumbuhan dapat dimodifikasi oleh kondisi lingkungan, fotosintesis pada
tumbuhan tetap berlangsung.
Proses respirasi aerob pada tumbuhan meliputi tiga tahapan utama, yaitu
glikolisis, siklus Krebs, dan fosforilasi oksidatif. Glikolisis terjadi dalam
sitoplasma sel dan memecah molekul glukosa menjadi dua molekul piruvat,
menghasilkan sedikit energi dalam bentuk ATP. Selanjutnya, piruvat masuk ke
dalam mitokondria dan terlibat dalam reaksi siklus Krebs, yang menghasilkan
lebih banyak energi dalam bentuk ATP. Proses ini juga menghasilkan karbon
dioksida sebagai produk sampingan. Akhirnya, molekul yang kaya akan energi
yang dihasilkan dari siklus Krebs digunakan dalam proses fosforilasi oksidatif,
yang menghasilkan lebih banyak ATP dan air sebagai produk akhir.
Contoh dari proses respirasi aerob pada tumbuhan adalah saat tumbuhan
mengambil nutrisi dari tanah dan melakukan fotosintesis untuk menghasilkan
glukosa dan oksigen. Glukosa kemudian digunakan oleh tumbuhan untuk
melakukan respirasi aerob, menghasilkan energi yang diperlukan untuk berbagai
fungsi sel.
Glikolisis adalah tahap pertama respirasi aerob pada tumbuhan dan terjadi
di sitoplasma. Tahap ini memecah glukosa menjadi piruvat melalui serangkaian
reaksi kimia. Pada tahap ini, glukosa yang bersumber dari fotosintesis atau
metabolisme bahan organik dipecah menjadi dua molekul asam piruvat, yang
disertai dengan produksi ATP dan NADH. Selain itu, tahap glikolisis memerlukan
sedikit energi untuk dimulai, namun menghasilkan banyak energi
energi.
DHAP.
- Molekul DHAP kemudian diubah menjadi PGAL sehingga menghasilkan
2 molekul PGAL.
NADH.
(PEP)
Inti dari proses yang terjadi pada siklus ini adalah untuk mengubah 2 atom
karbon yang terikat didalam molekul Acetyl-CoA menjadi 2 molekul karbon
dioksida (CO2), membebaskan koenzim A serta, memindahkan energi yang
dihasilkan pada siklus ini ke dalam senyawa NADH, FADH dan GTP. Selain
menghasilkan CO dan GTP, dari persamaan reaksi dapat terlihat bahwa satu
putaran Siklus Krebs juga akan menghasilkan molekul NADH & molekul FADH .
Untuk melanjutkan proses metabolisme energi, kedua molekul ini kemudian akan
diproses kembali secara aerobik di dalam membran sel mitokondria melalui
proses Rantai Transpor Elektron untuk menghasilkan produk akhir berupa ATP
dan air (Irawan, 2007).
Contoh dari proses siklus Krebs pada tumbuhan adalah ketika tumbuhan
menggunakan asam piruvat yang dihasilkan dari glikolisis dalam proses respirasi
aerob untuk menghasilkan lebih banyak energi jangka panjang, seperti yang
dibutuhkan untuk pertumbuhan dan reproduksi.
1. Tahap Awal:
• Dalam reaksi ini, NAD+ diubah menjadi NADH + H+, dan satu
molekul CO2 dilepaskan.
• Dalam reaksi ini, NAD+ diubah menjadi NADH + H+, dan satu
molekul CO2 dilepaskan.
4. Reaksi Suksinil-CoA:
5. Reaksi Suksinat:
6. Reaksi Fumarat:
7. Reaksi Malat:
Setelah reaksi malat, siklus asam sitrat kembali ke tahap awal di mana
oksaloasetat bergabung dengan asetil-CoA untuk memulai siklus baru.
• Dalam reaksi ini, NAD+ diubah menjadi NADH + H+, dan satu
molekul CO2 dilepaskan.
• Dalam reaksi ini, NAD+ diubah menjadi NADH + H+, dan satu
molekul CO2 dilepaskan.
4. Reaksi Suksinil-CoA:
5. Reaksi Suksinat:
6. Reaksi Fumarat:
7. Reaksi Malat:
Setelah reaksi malat, siklus asam sitrat kembali ke tahap awal di mana
oksaloasetat bergabung dengan asetil-CoA untuk memulai siklus baru.
3. Kemudian elektron diteruskan pada komplek protein III. Hal ini akan
memicu dipompanya H+ keluar menuju ruang antar membran.
5. Elektron akan diteruskan kepada komplek protein IV. Hal ini juga akan
memicu dipompanya H+ keluar menuju ruang antar membran.
Penjelasan di atas adalah proses transfer elektron yang berasal dari molekul
NADH. Bagaimana dengan elektron yang berasal dari FADH2 ?
Jadi pada satu NADH yang menjalani transfer elektron akan menghasilkan 3
molekul ATP. Sedangkan satu molekul FADH2 yang menjalani transfer elektron
akan menghasilkan 2 molekul ATP. Dan pada akhir dari respirasi aerob molekul
glukosa. Respirasi ini akan menghasilkan energi sebanyak 36 / 38 ATP dengan
hasil akhir berupa CO2 dan H2O yang akan dikeluarkan dari tubuh sebagai zat
sisa respirasi. Satu molekul glukosa dengan 6 atom C, ketika mengalami respirasi
aerob akan melepaskan 6 molekul CO2. Karbondioksida tersebut dibebaskan pada
tahap dekarboksilasi oksidatif dan siklus krebs.
Fermentasi asam laktat : Pada sel hewan ( juga manusia ) terutama pada
sel-sel otot yang bekerja keras , energi yang tersedia tidaklah seimbang dengan
kecepatan pemanfaatan energi karena kadar O2 yang tersedia tidak mencukupi
untuk kegiatan respirasi aerob ( reaksi yang membutuhkan oksigen ). Proses
fermentasi asam laktat dimulai dari lintasan glikolisis yang menghasilkan asam
piruvat. Karena tidak tersedianya oksigen maka asam piruvat akan mengalami
degradasi molekul ( secara anaerob ) dan dikatalisis oleh enzim asam laktat
dehidrogenase dan direduksi oleh NADH untuk menghasilkan energi dan asam
laktat. Secara sederhana reaksi fermentasi asam laktat ditulis sebagai berikut.
1. Faktor Internal
Faktor internal dalam respirasi adalah faktor yang berasal dari dalam tumbuhan
sendiri, seperti :
Jumlah substrat respirasi pada tumbuhan merupakan hal yang penting dalam
melakukan respirasi. Tumbuhan dengan kandungan substrat yang sedikit akan
melakukan respirasi dengan laju yang rendah pula. Sebaliknya, tumbuhan dengan
kandungan substrat yang banyak akan melakukan respirasi dengan laju yang
tinggi. Substrat utama respirasi adalah karbohidrat.
Tingkat respirasi yang terjadi pada tumbuhan muda akan lebih tinggi dari
tumbuhan yang sudah dewasa atau lebih tua. Hal ini dikarenakan pada tumbuhan
muda jaringannya juga masih muda dan sedang berkembang dengan baik. Umur
tumbuhan juga akan memepengaruhi laju respirasi. Laju respirasi tinggi pada saat
perkecambahan dan tetap tinggi pada fase pertumbuhan vegetatif awal (di mana
laju pertumbuhan juga tinggi) dan kemudian akan menurun dengan bertambahnya
umur tumbuhan.
2. Faktor eksternal
Faktor eksternal dalam respirasi merupakan faktor yang berasal dari luar sel atau
lingkungan, yaitu:
a. Suhu.
b. Kandungan O2 udara.
Pada umumnya dengan naiknya kandungan air dalam jaringan kecepatan respirasi
juga akan meningkat. Ini nampak jelas pada biji yang sedang berkecambah.
e. Cahaya.
Cahaya akan mendorong laju respirasi pada jaringan tumbuhan yang berklorofil
karena cahaya berpengaruh pada tersedianya substrat respirasi yang dihasilkan
dari proses fotosintesis.
g. Garam-garam mineral.
Bila terjadi penyerapan garam-garam mineral dari dalam tanah, maka laju
respirasi akan meningkat. Hal ini dikaitkan dengan energi yang diperlukan pada
saat garam/ion diserap dan diangkut. Keperluan energi itu dipenuhi dengan
menaikkan laju respirasi. Fenomena ini dikenal dengan respirasi garam.
A. Kesimpulan
Respirasi adalah suatu proses biologis, yaitu oksigen diserap untuk digunakan
pada proses pembakaran (oksidatif) yang menghasilkan energi diikuti oleh
pengeluaran sisa pembakaran berupa gas karbondioksida dan air. Respirasi
tumbuhan memiliki peran krusial dalam menghasilkan energi bagi tumbuhan dan
mempengaruhi perkembangan. Respirasi tumbuhan penting dalam produksi ATP,
Pertumbuhan dan perkembangan sel , Transportasi Nutrisi, Reaksi metabolisme,
dan adaptasi terhadap lingkungan . Dengan demikian, respirasi tumbuhan adalah
proses yang berkelanjutan dan vital bagi kehidupan mereka. Melalui respirasi
yang berkesinambungan, tumbuhan dapat memenuhi kebutuhan energi, tumbuh
dengan baik, menjalankan berbagai fungsi seluler, dan beradaptasi terhadap
perubahan lingkungan.
DAFTAR PUSTAKA
Alberts, B., Johnson, A., Lewis, J., et al. Molecular Biology of the Cell. 6th edition
Garland Science, 2014.
Anonim ,2022, Respirasi Aerob: Pengertian Tahapan & Perbedaan pada Anaerob
, Jakarta, sampoernaacademy.
Berg, J.M., Tymoczko, J.L., Gatto, G.J. Stryer, L. Biochemistry. 8th edition. W.H
Freeman and Company, 2015.
Campbell, N.A., Reece, J.B., Urry, L.A., et al. Biology. 11th edition. Pearson,
2016.
Lodish, H., Berk, A., Zipursky, S.L., et al. Molecular Cell Biology. 4 th edition.
W.H. Freeman and Company, 2000.
Salisbury, J.W. dan Ross. 1995. Fisiologi Tumbuhan Jilid 2. ITB. Bandung.
Siedow, J.N., dkk (2000) Respiration and photorespiration. In: Buchanan, B.B.,
Gruissem, W., Jones, R.L. (eds) Biochemistry & molecular biology of
plants. American Society of Plant Physiologists, Rockville, MD, pp 676–
728.
Taiz, L., & Zeiger, E. (2013). Plant physiology (5th ed.). Sunderland, MA: Sinauer
Associates, Inc
von Caemmerer, S., Furbank, R.T., dkk(2012). The C4 pathway: an efficient CO2
pump. Photosynthesis Research, 114(1): 269-281.
Winarno, F.G dan M. Aman Kartakusuma. 1981. Fisiologi Lepas Panen. Sentra
Hudaya. Jakarta.