Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

MATA KULIAH ‘KONSEP DASAR BIOLOGI’

FOTOSINTESIS DAN SISITEM TRANSPORTASI PADA TUMBUHAN

Dosen Pengampu: Fahrur Rozi, S.Pd., M.Pd.

Disusun Oleh:

Kelompok 5
Jhon Agus Winata Aritonang – 1223111052
Debora Falensia Hutahaean – 1223111142
Wika Syahriani – 1221111067
Novi Fhitri Ade – 1222111004

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“FOTOSINTESIS DAN SISTEM PERKEMBANGAN PADA TUMBUHAN” ini
tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
dari bapak Fahrur Rozi, S.Pd., M.Pd. pada mata kuliah KONSEP DASAR BIOLOGI.
Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang
FOTOSINTESIS DAN SISTEM PERKEMBANGAN PADA TUMBUHAN bagi
para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada bapak Fahrur Rozi, S.Pd., M.Pd.
selaku dosen bidang studi KONSEP DASAR BIOLOGI yang telah memberikan tugas
ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi
yang kami tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.

Medan, 26 September 2022

Kelompok 5

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................. i

DAFTAR ISI ................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1

A. Latar Belakang .................................................................................. 1


B. Rumusan Masalah ............................................................................. 2
C. Tujuan .............................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................. 3

A. Definisi Fotosintesis .......................................................................... 3


B. Proses Fotosintesis ............................................................................ 3
C. Faktor Fotosintesis ............................................................................ 5
D. Definisi Transportasi Pada Tumbuhan ............................................... 6
E. Jenis-jenis Transportasi Pada Tumbuhan ........................................... 6
F. Jaringan Pengangkut Pada Tumbuhan ............................................... 7
G. Penyerapan Cairan Oleh Tumbuhan ................................................ 10

BAB III KESIMPULAN ........................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 14

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Makhluk hidup memiliki beberapa ciri di antaranya adalah tumbuh
dan berkembang. Untuk melalui proses ini makanan merupakan salah satu
penunjang utama agar proses tumbuh dan berkembang makhluk hidup
dapat terlaksana dengan baik. Bagi tumbuhan fotosintesis merupakan cara
untuk memasak makanan mereka. Fotosintesis adalah peristiwa
penyusunan (sintesis) zat organik (gula) dari zat anorganik (air dan karbon
dioksida) dengan bantuan energi cahaya (foton) matahari. Dalam
fotosintesis dihasilkan glukosa (karbohidrat) dan oksigen. Hampir semua
makhluk hidup terutama tumbuhan bergantung pada hasil fotosintesis.
Sehingga fotosintesis menjadi sangat penting bagi kehidupan di bumi.
Organisme yang mampu menyusun senyawa organik dari senyawa
anorganik dinamakan organisme autrotof.
Tumbuhan memerlukan beberapa zat dari lingkungannya, terutama
air, mineral, oksigen dan karbon dioksida. Oksigen dan karbon dioksida
dari udara diambil oleh tumbuhan tingkat tinggi melalui daun. Air dan
garam mineral yang terkandung di dalam air diserap tumbuhan dari dalam
tanah melalui rambut akar. Unsur-unsur makro dan mikro yang diperlukan
oleh tumbuhan diserap dalam bentuk ion-ion dari garam yang terlarut di
dalam air. Tumbuhan membutuhkan air sepanjang hidupnya. Agar air
tetap tersedia, tumbuhan memiliki sistem transportasi air dan garam
mineral yang terdapat di dalam tubuh tumbuhan. Sistem transportasi pada
makhluk hidup berperan penting dalam mendistribusikan nutrisi yang telah
diambil dari lingkungan menuju seluruh bagian tubuh makhluk hidup.
Dengan terpenuhnya nutrisi maka fungsi dari setiap bagian tubuh dapat
berjalan optimal. Karena struktur anatomi tubuh tumbuhan dengan hewan
berbeda, maka berbeda pula fisiologisnya dalam mentransportasi nutrisi ke
seluruh tubuh.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi fotosintesis?
2. Bagaimana proses terjadinya fotosintesis?
3. Faktor apa saja yang mempengaruhi proses berlangsungnya
fotosintesis?
4. Apa definisi transportasi pada tumbuhan?
5. Apa jenis-jenis transportasi pada tumbuhan?
6. Apa jaringan pengangkut pada tumbuhan?
7. Bagaimana penyerapan cairan oleh tumbuhan?
C. Tujuan
1. Menjelaskan definisi fotosintesis
2. Menjelaskan proses yang terjadi selama fotosintesis
3. Mengetahui apa saja faktor yang mempengaruhi proses
berlangsungnya fotosintesis
4. Menjelaskan definisi transportasi pada tumbuhan
5. Mengetahui jenis-jenis transportasi pada tumbuhan
6. Mengetahui jaringan pengangkut pada tumbuhan
7. Mengetahui proses penyerapan cairan oleh tumbuhan

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Fotosintesis
Menurut buku Konsep Dasar BIOLOGI PGSD FIP UNIMED 2022
fotosintesis (dari bahasa Yunani υώTO- [fό to-], “cahaya”, dan σύνθεσϛ
[synthesis], “menggabungkan”, “penggabungan”) adalah suatu proses
biokimia pembentukan zat makanan seperti karbohidrat yang dilakukan
oleh tumbuhan, terutama tumbuhan yang mengandung zat hijau daun atau
klorofil. Atau bisa juga dikatakan bahwa definisi dari fotosintesis
merupakan proses pembuatan makanan pada tumbuhan hijau. Proses
fotosintesis ini memerlukan bantuan sinar matahari. Fotosintesis
berlangsung di bagian daun. Namun, proses ini terkadang juga terjadi di
bagian lain yang mengandung klorofil.
B. Proses Fotosintesis
Menurut buku Konsep Dasar BIOLOGI FIP UNIMED 2022 proses
fotosintesis mereaksikan (menggabungkan) karbon dioksida dan air
menjadi gula dengan menggunakan energi cahaya matahari. Proses
fotosintesis umumnya hanya berlangsung pada tumbuhan yang berklorofil
pada waktu siang hari asalkan ada sumber cahaya.
Proses fotosintesis merupakan proses mengolah bahan yang
sederhana menjadi bahan yang kompleks dengan menggunakan bantuan
dari cahaya. Bahan sederhana yang digunakan oleh tumbuhan untuk
fotosintesis adalah karbon dioksida dan air. Karbon dioksida diubah
menjadi gula. Hasil sampingan proses ini adalah oksigen. Proses atau
reaksi ini sangat memerlukan energi yang secara alami didapat dari cahaya
matahari. Energi dari cahaya matahari itu diserap dari klorofil yang
terdapat pada tumbuhan.
Sebenarnya, proses fotosintesis bukanlah reaksi tunggal, melainkan
terdiri dari beberapa tahap reaksi yang kompleks. Reaksi tersebut dapat
menghasilkan oksigen dari glukosa. Glukosa tersebut dapat digunakan

3
untuk membentuk senyawa organik lain seperti selulosa dan dapat pula
digunakan sebagai bahan bakar. Proses ini berlangsung melalui respirasi
seluler yang terjadi baik pada hewan maupun tumbuhan. Secara umum
reaksi yang terjadi pada respirasi seluler berkebalikan dengan persamaan
di atas. Pada proses respirasi, gula atau glukosa dan senyawa lain akan
bereaksi dengan oksigen untuk menghasilkan karbon dioksida, air, dan
energi kimia.
Tumbuhan menangkap cahaya menggunakan pigmen yang disebut
klorofil. Pigmen inilah yang memberi warna hijau pada tumbuhan.
Klorofil terdapat dalam organel yang disebut kloroplas. Klorofil menyerap
cahaya yang akan digunakan dalam fotosintesis. Meskipun seluruh bagian
tubuh tumbuhan yang berwarna hijau mengandung kloroplas, namun
sebagian besar energi dihasilkan di daun. Proses fotosintesis yang terjadi
di kloroplas melalui dua tahap reaksi. Kedua reaksi tersebut di antaranya
adalah reaksi terang dan reaksi gelap.
a) Reaksi Terang
Reaksi terang adalah reaksi yang terjadi pada proses fotosintesis di
mana pada tahap ini diperlukan cahaya dalam prosesnya. Energi yang
terdapat pada cahaya matahari akan digunakan oleh pigmen
fotosintesis pada grana/tumpukan tilakoid. Tujuan dari reaksi terang
adalah menghasilkan ATP, NADPH, dan O2.
Reaksi terang berlangsung di dalam membran tilakoid di grana.
Grana adalah struktur bentukan membran tilakoid yang terbentuk
dalam stroma, yaitu salah satu ruangan dalam kloroplas. Di dalam
grana terdapat klorofil, yaitu pigmen yang berperan dalam proses
fotosintesis. Dalam reaksi terang ini, klorofil menyerap cahaya nila.
b) Reaksi Gelap
Reaksi gelap sering disebut juga sebagai Siklus Calvin merupakan
reaksi lanjutan dari reaksi terang dalam proses fotosintesis. Proses
yang terjadi pada reaksi gelap fotosintesis tidak membutuhkan cahaya
matahari secara langsung. Maksud dari reaksi gelap fotosintesis bukan

4
berarti berlangsung di tempat yang gelap atau malam hari, namun
proses berlangsung cahaya matahari secara langsung. Bagian
tumbuhan sebagai tempat terjadinya reaksi gelap adalah stroma yang
terdapat pada kloroplas.
Energi pada reaksi gelap diperoleh dari ATP yang dihasilkan pada
reaksi terang. Dalam kata lain, dapat disimpulkan bahwa reaksi gelap
tidak akan berlangsung tanpa adanya reaksi terang. Komponen yang
dibutuhkan pada reaksi gelap fotosintesis:
 CO2 dari udara bebas
 ATP dan NADPH dari reaksi terang
Reaksi gelap terdiri atas 3 fase yaitu fiksasi, reduksi, dan
regenerasi.
C. FAKTOR FOTOSINTESIS
Menurut buku Konsep Dasar BIOLOGI PGSD FIP UNIMED 2022
berikut ini adalah beberapa faktor utama yang menentukan laju
fotosintesis:
 Intensitas cahaya, yaitu laju fotosintesis maksimun ketika banyak
cahaya.
 Konsentrasi karbon dioksida, semakin banyak karbon dioksida di
udara, semakin banyak jumlah bahan yang dapat digunakan tumbuhan
untuk melangsungkan
Fotosintesis.
 Suhu, enzim-enzim yang bekerja dalam proses fotosintesis hanya
dapat bekerja pada suhu optimalnya. Umumnya laju fotosintesis
meningkat seiring dengan meningkatnya suhu hingga batas toleransi
enzim.
 Kadar air, kekurangan air atau kekeringan menyebabkan stomata
tertutup, menghambat penyerapan karbon dioksida sehingga
mengurangi laju fotosintesis.
 Kadar fotosintat (hasil fotosintesis), kadar fotosintat seperti
karbohidrat berkurang, laju fotosintesis akan naik. Bila kadar

5
fotosintat bertambah atau bahkan sampai jenuh, laju fotosintesis akan
berkurang.
D. DEFINISI TRANSPPORTASI PADA TUMBUHAN
Transportasi pada tumbuhan adalah proses pengambilan dan
pengedaran zat-zat ke seluruh tubuh organisme, mengambil zat-zat yang
diperlukan dari sumbernya untuk diedarkan ke seluruh tubuh yang
memerlukannya serta mengambil zat-zat sisa yang tidak digunakan lagi
untuk dibuang ke luar tubuh.
E. JENIS-JENIS TRANSPORTASI PADA TUMBUHAN
Menurut buku Konsep Dasar BIOLOGI PGSD FIP UNIMED 2022
jenis-jenis transportasi pada tumbuhan adalah sebagai berikut:
1. Transportasi Ekstravaskuler
Transportasi ekstravaskuler merupakan pengangkutan air dan
garam mineral di luar berkas pembuluh pengangkut. Pengangkutan ini
berjalan dari sel ke sel biasanya dengan arah horizontal. Pengangkutan
air dimulai dari epidermis bulu-bulu akar, kemudian masuk ke lapisan
korteks, lalu ke endodermis dan sampai ke berkas pembuluh angkut.
Pengangkutan ektravaskuler dibedakan menjadi dua, yaitu:
a. Transportasi atau lintasan apoplas, yaitu menyusupnya air tanah
secara bebas atau transpor pasif melalui semua bagian tak hidup
dari tumbuhan seperti dinding sel dan ruang antar sel. Air melalui
jalur ini tidak dapat sampai ke xilem karena terhalang oleh bagian
endodermis yang memiliki penebalan dinding sel yang disebut pita
kaspari. Untuk menembus halangan ini, air harus dipompa agar
dapat melalui sel-sel endodermis. Pergerakan air tersebut akhirnya
menjadi jalur simplas karena melalui sel-sel peresap (sel-sel
penerus).
b. Transportasi atau lintasan simplas, yaitu bergeraknya air dan garam
mineral menembus bagian hidup dari sel tumbuhan seperti
sitoplasma dan vakoula melalui plasmodesma. Pada jalur simplas,
air dapat mencapai xilem bahkan silinder pusat.

6
2. Transportasi Intravaskuler
Pengangkutan intravaskuler adalah proses pengangkutan zat yang
terjadi di dalam pembuluh angkut, yaitu dalam xilem dan floem.
Proses pengangkutan dalam pembuluh angkut terjadi secara vertikal.
Air dan garam mineral akan diangkut ke daun melalui pembuluh kayu
(xilem). Sedangkan pengangkutan hasil fotosintesis dari daun ke
seluruh bagian tumbuhan dilakukan oleh pembuluh tapis (floem) dan
disebut pula dengan istilah translokasi.
F. JARINGAN PENGANGKUT PADA TUMBUHAN
Menurut buku Konsep Dasar BIOLOGI PGSD FIP UNIMED 2022
jaringan pengangkut (vascular tissue) adalah salah satu kelompok jaringan
permanen yang dimiliki tumbuhan hijau berpembuluh (Tracheophyta).
Jaringan ini disebut juga pembuluh dan berfungsi utama sebagai saluran
utama transportasi zat-zat hara yang diperlukan dalam proses vital
tumbuhan.
Ada dua kelompok jaringan pengangkut, berdasarkan arah aliran
hara. Pembuluh kayu (xilem) mengangkut cairan dan zat hara menuju
daun. Sumbernya dapat berasal dari akar (yang utama) maupun dari bagian
lain tumbuhan. Pembuluh tapis (floem) mengangkut hasil fotosintesis
(terutama gulasukrosa) dan zat-zat lain dari daun menuju bagian-bagian
tubuh tumbuhan yang lain.
Pada akar dan batang, xilem dan floem biasanya tersusun
konsentri, xilem berada di bagian dalam sedangkan floem di bagian
luarnya. Terdapat beberapa perkecualian pada susunan ini. Sebagian
anggota Asteraceae memiliki posisi yang terbalik. Di antara keduanya
terdapat lapisan kambium pembuluh atau vaskular. Kambium inilah yang
merupakan jaringan meristematik yang membentuk kedua jaringan
pengangkut tadi. Pada tumbuhan dikotil antara xilem dan floem dipisahkan
oleh lapisan kambium. Sedangkan pada tumbuhan monokotil tidak
terdapat lapisan kambium antara xilem dan floem.

7
Pada daun, kedua pembuluh ini akan terletak berdampingan dan
jaringannya tersusun pada tulang daun maupun susunan jala yang tampak
pada daun. Kedua jaringan ini akan di satukan dalam berkas-berkas
(bundles) yang direkatkan oleh pektin dan selulosa. Pada daun jagung dan
tumbuhan C4 tertentu lainnya, berkas-berkas ini terlindungi oleh sel-sel
khusus, dikenal sebagai sel-sel seludang berkas (bundle sheath) yang
secara fisiologi berperan dalam jalur fotosintesis yang khas.
Pembuluh tapis (floem) biasanya terletak di sisi bawah (abaksial)
atau punggung daun, sedangkan pembuluh kayu berada pada sisi yang
lainnya (adaksial). Ini menjadi penyebab kutu daun lebih suka bertengger
pada sisi punggung daun karena mereka lebih mudah mencapai pembuluh
tapis untuk menghisap gula.
1. Xilem
Kata xilem berasal dari bahasa Yunani kuno yaitu xylon, yang
berarti “kayu”. Xilem berfungsi mengangkut air dan zat hara lain yang
terlarut dari akar menuju daun dengan melewati batang. Bagian yang
sangat berperan dalam proses ini adalah pembuluh dan trakeid. Xilem
tersusun atas:
a. Parenkim xilem
b. Serabut xilem
c. Trakeida
d. Pembuluh (Trakea)

Sel-sel xilem memiliki beberapa tipe, yaitu trakea (tidak dimiliki


oleh tumbuhan paku dan tumbuhan berbiji terbuka), trakeida, dan
serabut trakeida. Sel-sel xilem tidak memiliki protoplasma. Pada sistem
pembuluh kayu ditemukan pula parenkima kayu, yang mengisi ruang-
ruang kosong di antara pembuluh dan membantu melekatkan
pembuluh-pembuluh tersebut.

Trakea dapat dikatakan pembuluh yang sebenarnya. Ia adalah


sekumpulan sel-sel yang dinding sel lateralnya mengalami penebalan

8
oleh lignin (zat kayu) sedangkan bagian ujung atas dan bawahnya
mengalami perforasi (perlubangan) sehingga berhubungan dengan sel-
sel sejenis di atas dan bawahnya membentuk pipa kapiler memanjang.

Trakeida berukuran lebih kecil daripada trakea, bentuknya juga


memanjang dan juga mengalami penebalan pada dinding lateralnya.
Ujung-ujungnya tidak berperforasi sehingga pergerakan air seakan-
akan melalui katup-katup. Dinding selnya banyak memiliki noktah-
noktah. Serabut trakeida mirip dengan trakeida namun memiliki
dinding sel yang lebih tebal sehingga lumennya (ruang dalam dinding
sel) sempit dan selnya lebih memanjang.

Selain trakea dan trakeid xilem juga mengandung sel parenkim


(parenkim kayu) yang merupakan sel hidup dan berfungsi untuk
menyimpan bahan makanan. Ixlem juga mengandung serabut kayu
yang berfungsi sebagai penguat (penyokong).

2. Floem
Pembuluh tapis atau floem berasal dari bahasa Yunani phloos,
berarti “pepagan” adalah jaringan pengangkut pada tumbuhan
berpembuluh (Tracheophyta) yang berfungi dalam transportasi hasil
fotosintesis, terutama gulasukrosa, dan berbagai metabolit lainnya dari
daun menuju bagian-bagian tumbuhan lainnya, seperti batang, akar,
bunga, buah, biji, dan umbi. Proses transpor ini disebut sebagai
translokasi.
Daun merupakan sumber fotosintat (source), sedangkan organ lain
menjadi penampungnya (sink). Arah pergerakan zat dalam pembuluh
tapis berlawanan dengan pembuluh kayu. Dalam proses ini, bagian
yang sangat berperan adalah sel-sel berbentuk silindris memanjang
pada bagian ujung. Floem terdiri atas:
a. Parenkim floem
b. Serabut floem
c. Sklereid

9
d. Sel pengiring
e. Pembuluh

Berbeda dengan pembuluh kayu, sel-sel pembuluh tapis bersifat


“aktif” dalam mengatur pergerakan hara di dalamnya. Dinding sel-
selnya tipis dan memiliki struktur lubang-lubang. Sel-sel buluh tapis
dihasilkan oleh kambium pembuluh dan setelah “masak” tidak
kehilangan protoplasma yang lebih kecil.

Translokasi gula diatur oleh kebutuhan dari organ-organ pada jarak


yang jauh dan bergantung pada tahap perkembangan tumbuhan. Proses
yang umum dikenal sebagai aliran tekanan. Konsentrasi gula yang
tinggi di daun akan bergerak ke sel-sel dengan gradien konsentrasi
yang lebih rendah. Pergerakan ini dikendalikan oleh proses biokimia
pada organ-organ lainnya. Sebagai contoh, perkembangan buah dan
biji memerlukan energi tinggi. Proses perkembangan ini akan menarik
banyak gula dan substansi-substansi yang diperlukan dari daun dan
organ lainnya. Kompetisi antar organ untuk mendapatkan pasokan
energi dapat terjadi. Dalam pertanian, pemangkasan atau pengurangan
banyaknya buah kerap dilakukan untuk menekan kompetisi dan
menghasilkan produk dengan ukuran yang dikehendaki pasar.

G. PENYERAPAN CAIRAN OLEH TUMBUHAN


Mekanisme proses penyerapan dapat berlangsung karena adanya
proses imbibisi, difusi, osmosis, dan transpor aktif.
1. Imbibisi
Imbibisi merupakan penyusupan atau peresapan air ke dalam
ruangan antar dinding sel, sehingga dinding selnya akan mengembang.
Misal masuknya air pada biji saat berkecambah dan biji kacang yang
direndam dalam air beberapa jam.
2. Difusi
Difusi merupakan perpindahan zat-zat atau moleku-molekul dari
daerah konsentrasi tinggi (hipertonik) ke konsentrasi rendah

10
(hipotonik), misalnya pengembalian oksigen dan pengeluaran karbon
dioksida saat pernapasan dan penyebaran setetes tinta dalam air. Difusi
dapat berlangsung dalam sel-sel hidup termasuk pada sel tumbuhan. Isi
sel hidup adalah protoplasma yang merupakan salah satu larutan. Tubuh
tumbuhan dibangun oleh sel-sel tumbuhan yang setiap memiliki
dinding sel dari selulosa. Dinding tersebut umumnya bersifat permeable
sehingga dapat dilewati air dan zat-zat yang terlarut di dalamnya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi difusi yaitu:
a. Suhu, semakin tinggi suhu, maka difusi semakin cepat
b. Kelarutan dalam medium (semakin besar maka difusi juga semakin
cepat)
c. Beda potensial kimia (semakin besar maka difusi juga semakin
cepat)
3. Osmosis
Osmosis adalah proses perpindahan air dari daerah yang
berkonsentrasi rendah (hipotonik) ke daerah yang berkonsentrasi tinggi
(hipertonik) melalui membran semipermiabel Membran semipermiabel
adalah selaput pemisahan yang hanya bisa ditembus oleh air dan zat
tertentu yang terlarut. Osmosis adalah kasus khusus dari transpor pasif,
dimana molekul air berdifusi melewati selaput membran yang bersifat
selektif permiabel.
4. Tranport Aktif
Transport aktif merupakan proses pengangkutan lintas membran
dengan menggunakan energi ATP, melibatkan pertukaran ion Na+ dan
K+ (pompa ion) serta protein kontraspor yang akan mengangkut ion Na+
bersama molekul lain seperti asam amino dan gula. Arahnya dari
daerah berkonsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. Misal perpindahan
air dari korteks ke stele.

11
BAB III

KESIMPULAN

Berdasarkan makalah tentang fotosintesis dan trasnportasi pada tumbuhan


yang dijelaskan melalui beberapa materi di atas maka dapat disimpulkan beberapa
hal sebagai berikut:

 Fotosintesis (dari bahasa Yunani υώTO- [fό to-], “cahaya”, dan σύνθεσϛ
[synthesis], “menggabungkan”, “penggabungan”) adalah suatu proses
biokimia pembentukan zat makanan seperti karbohidrat yang dilakukan
oleh tumbuhan, terutama tumbuhan yang mengandung zat hijau daun atau
klorofil.
 Proses fotosintesis ini memerlukan bantuan sinar matahari. Fotosintesis
berlangsung di bagian daun. Namun, proses ini terkadang juga terjadi di
bagian lain yang mengandung klorofil.
 Proses fotosintesis juga menghasilkan reaksi yaitu reaksi terang dan reaksi
gelap.
 Beberapa fakktor utama yang menentukan laju fotosintesis: 1.Intensitas
cahaya; 2. Konsentrasi karbon dioksida; 3. Suhu; 4. Kadar; 5. Kadar
fotosintat (hasil fotosintesis).
 Transportasi pada tumbuhan adalah proses pengambilan dan pengedaran
zat-zat ke seluruh tubuh organisme, mengambil zat-zat yang diperlukan
dari sumbernya untuk diedarkan ke seluruh tubuh yang memerlukannya
serta mengambil zat-zat sisa yang tidak digunakan lagi untuk dibuang ke
luar tubuh.
 Jenis-jenis transportasi pada tumbuhan yaitu: 1.Transportasi
ekstravaskuler; 2. Transportasi intravaskuler
 Jaringan pengangkut (vascular tissue) adalah salah satu kelompok jaringan
permanen yang dimiliki tumbuhan hijau (Tracheaophyta).

12
 Penyerapan cairan oleh tumbuhan adalah mekanisme proses penyerapan
dapat berlangsung karena adanya proses ambibisi, difusi, osmosis, dan
transport aktif.

13
DAFTAR PUSTAKA

Rozi, Fahrur, Lala Jelita Ananda.(2022). Konsep Dasar BIOLOGI PGSD FIP
UNIIMED. Medan: BINA GUNA PRESS

14

Anda mungkin juga menyukai