Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN HASIL PERCOBAAN

INGENHOUSZ

KELOMPOK CYPRINUS CARVIO

Aldo Maretra Putra (1)

Aqila Faradisa Budiyanti (4)

Celina Hana Syahfudin (5)

Devira Chaiya Ardianti (9)

Razi Arshaq Andrianto (27)

Salsabilla Rayyanisa (30)

SMA NEGERI 5 BOGOR

TAHUN AJARAN 2022/2023


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa, sebab berkat rahmat dan hidayatnya,
kami dapat dengan lancar melaksanakan salah satu tugas dalam mata pelajaran Biologi yakni
mengenai Percobaan Ingenhousz beserta laporannya, tepat pada waktunya.

Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada guru Biologi SMAN 5
Bogor kelas XII MIPA A, Bu Dewi Sugiarti yang telah memberikan tugas ini kepada kami,
sehingga kami dapat memperoleh nilai pada pelajaran Biologi.

Atas perhatiannya, kami mengucapkan terima kasih. Semoga laporan ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca nantinya.
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL………………………………………………………………….………i

KATA PENGANTAR……………………………………………………….……….………ii

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………...….…iii

BAB I: PENDAHULUAN……………………………………………………………………1

1.1 Latar Belakang……………………………………………………………………1


1.2 Rumusan Masalah………….….………………………………………………….2
1.3 Tujuan…………………………………………………………………………….2

BAB II: KAJIAN TEORI…………………………………………………………………....3

2.1 Percobaan Ingenhousz………………………………………………….………….3

2.2 Fotosintesis……………………………………………………………….…......…3

2.3 Proses Fotosintesis……………………………………………………………...…4

2.4 Tumbuhan Hydrilla…………………………………………………………….….5

BAB III: METODE PERCOBAAN…………………………………………………………6

3.1 Alat dan Bahan……………………………………………………….....................6

3.2 Langkah-langkah Kegiatan…………………………………………………...…...6

BAB IV: HASIL DAN PEMBAHASAN……………………………………………………7

4.1 Tabel Hasil Percobaan…………………………………………………………….7

4.2 Dokumentasi Percobaan……………………………………………...…………...7

BAB V: KESIMPULAN………………………………………………………......................8
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tumbuhan merupakan salah satu dari klasifikasi makhluk hidup. Tumbuhan memiliki
klorofil atau zat hijau daun yang berfungsi sebagai media penciptaan makanan dan untuk proses
fotosintesis. Hampir semua anggota tumbuhan bersifat autotrof dan mendapatkan energi
langsung dari cahaya matahari melalui proses fotosintesis. Ciri yang sangat mudah dikenali
pada tumbuhan adalah warna hijau yang dominan akibat kandungan pigmen klorofil yang
berperan vital dalam proses penangkapan energi melalui fotosintesis sehingga tumbuhan secara
umum bersifat autotrof. Beberapa perkecualian, seperti pada sejumlah tumbuhan parasit. Hal
ini terjadi karena akibat adaptasi terhadap cara hidup dan lingkungan yang unik. Sifatnya yang
autotrof, membuat tumbuhan selalu menempati posisi pertama dalam rantai aliran energi
melalui organisme hidup (rantai makanan).

Fotosintesis adalah proses pembuatan molekul makanan berenergi tinggi dari


komponen yang lebih sederhana, yang dilakukan oleh tumbuhan autotroph (tumbuhan yang
dapat membuat makanan sendiri). Fotosintesis berasal dari kata foton yang artinya “cahaya”
dan sintesis yang artinya “penyusun”, jadi fotosintesis juga diartikan dengan proses biokimiawi
yang dilakukan oleh tumbuhan untuk menghasilkan energi (nutrisi) dengan memanfaatkan
energi cahaya. Daun merupakan komponen utama pada tumbuhan yang berperan dalam
fotosintesis ini, pada daun terdapat klorofil (zat hijau daun), nah klorofil inilah yang akan
menyerap energi matahari sehingga dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan energi (nutrisi).
Fotosintesis terjadi pada tumbuhan berklorofil, tepatnya pada jaringan tiang / palisade dan
bunga karang pada mesofil daun. Pada sel palisade atau bunga karang, proses ini terjadi di
dalam sebuah organel yaitu kloroplas. Seperti yang telah diketahui, proses ini hanya dapat
terjadi pada saat ada cahaya. Cahaya itu dapat berupa cahaya matahari maupun cahaya lampu,
yang penting dalam cahaya tersebut terdapat sinar putih yang merupakan spektrum cahaya dari
cahaya mejikuhibiniu (merah-jinggakuning-hijau-biru-nila-ungu). Selain cahaya matahari,
proses fotosintesis juga membutuhkan karbon dioksida dan air.
1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari praktikum percobaan ingenhousz pada tumbuhan


hydrilla adalah sebagai berikut :

- Apakah fotosintesis dapat menghasilkan oksigen,


- Bagaimana pengaruh cahaya terhadap kecepatan fotosintesis,
- Seberapa besar perbedaan fotosintesis antara dengan cahaya dan tanpa cahaya.

1.3 Tujuan

Adapun tujuan dari praktikum percobaan ingenhousz pada tumbuhan hydrilla adalah
untuk membuktikan hasil fotosintesis berupa gas oksigen dan juga pengaruh cahaya terhadap
laju atau kecepatan proses fotosintesis.
BAB II

KAJIAN TEORI

2.1 Percobaan Ingenhousz

Pada tahun 1770, Joseph Priestley seorang ahli kimia Inggris memperlihatkan bahwa
tumbuhan mengeluarkan suatu gas yang dibutuhkan dalam pembakaran. Dia
mendemonstrasikan hal ini dengan cara membakar lilin dalam suatu wadah tertutup sampai api
mati. Lalu ia menyimpan setangkai tumbuhan mint dalam ruang tertutup itu dan dapat
mempertahankan nyala api sampai beberapa hari. Meskipun Priestley tidak tahu jenis gas apa
yang dikeluarkan tumbuhan, tetapi apa yang dilakukannya memperlihatkan bahwa tumbuhan
menghasilkan oksigen ke udara. Pada tahun 1799, seorang dokter berkebangsaan Inggris
bernama Jan Ingenhousz berhasil membuktikan bahwa proses fotosintesis menghasilkan
oksigen (O2). La melakukan percobaan dengan tumbuhan air Hydrilla verticillata di bawah
corong kaca bening terbalik yang dimasukkan ke dalam gelas kimia berisi air. Jika Hydrilla
verticillata terkena cahaya matahari, maka akan timbul gelembung-gelembung gas yang
akhirnya mengumpul di dasar tabung reaksi. Ternyata gas tersebut adalah oksigen. Beliau juga
membuktikan bahwa cahaya berperan penting dalam proses fotosintesis dan hanya tumbuhan
hijau yang dapat melepaskan oksigen.

2.2 Fotosintesis

Fotosintesis adalah proses pembuatan makanan yang dilakukan oleh tumbuhan


menggunakan air (H2O), karbondioksida (CO2) dengan bantuan energi cahaya matahari
sehingga menghasilkan zat makanan dan Oksigen (O2). Atau definisi Fotosintesis yang lainnya
yaitu suatu proses mengolah atau pembentukan bahan organik seperti karbohidrat yang berasal
dari air dan karbondioksida dengan bantuan energi cahaya matahari. Proses fotosintesis dapat
dilakukan oleh tumbuhan hijau, alga dan bakteri yang memiliki klorofil (zat hijau daun) pada
siang hari. Kenapa terjadi pada siang hari? karena untuk melakukan proses fotosintesis
tumbuhan membutuhkan energi cahaya matahari. Tumbuhan dapat menyerap energi cahaya
matahari karena memiliki pigmen yang disebut dengan klorofil, pigmen inilah yang
memberikan warna hijau pada daun tumbuhan. Klorofil ada dalam organel yang disebut dengan
kloroplas. Umumnya energi dari fotosintesis dihasilkan pada daun akan tetapi dapat juga terjadi
pada organ atau bagian tumbuhan lainnya yang memiliki zat hijau.
2.3 Proses Fotosintesis

Proses fotosintesis pada terdapat pada tumbuhan hijau yang bersifat autotrof yakni bisa
menyusun makanannya sendiri. Melalui daun, tumbuhan menyerap molekul karbondioksida
juga air dalam rangka menghasilkan gula dan juga oksigen. Kedua senyawa tersebut kemudian
akan digunakan sebagai penyokong pertumbuhannnya. Adapun persamaan rekaksi yang terjadi
dalam proses fotosintesis adalah sebagai berikut:

6H2O + 6CO2 + cahaya → C6H12O6 (glukosa) + 6O2

Tumbuhan yang melakukan proses fotosintesis memerlukan bantuan cahaya matahari. Mereka
mampu menyerap cahaya tersebut sebab mereka memiliki zat hijau daun atau klorofil. Klorofil
ini sendiri ada di dalam bagian organel bernama kloroplast. Pada bagian daun tumbuhan,
terdapat dua lapisan sel yang dinamai denegan mesofil. Pada bagian ini terdapat kurang lebih
setengah juta kloroplast yang tersebar di setiap millimeter persegi. Cahaya matahari
selanjutnya akan melewati lapisan epidermis yang tanpa warna kemudian melaju menuju
mesofil. Pada bagian inilah sebagian besar kegiatan fotosintesis berlangsung. Proses
fotosintesis ini sendiri cukup kompleks dan masih dalam penelitian beberapa ahli. Masih ada
banyak hal yang belum berhasil diungkapkan. Mengapa proses ini kompleks? Sebab ia
melibatkan hampir semua cabang ilmu sains, misalnya bilologi, kimia dan juga fisika. Organ
utama tempat berlangsungnya fotosintesis adalah daun tepatnya pada bagian stomata atau
mulut daun. Proses fotosintesis ini terdiri atas dua rangkaian reaksi yakni reaksi terang dan juga
reaksi gelap. Dinamakan rekasi terang sebab prosesnya membutuhkan cahaya. Sementara itu
reakasi gelap adalah proses fotosintesis yang tidak lagi melibatkan cahaya tetapi hanya
karbondioksida. Dalam proses fosintesis, reaksi terang merupakan proses yang pada akhirnya
menghasilkan ATP juga NADPH2. Dalam rekasi ini diperlukan molekul air. Proses rekais
terang dimulai dengan menangkap foton yang dilakukan oleh pigmen klorofil yang berperan
sebagai antenna. Di dalam daun, cahaya akan diserap melalui molekul klorofil dan kemudian
dikumpulkan pada pusat-pusat reaksi. Fotosintesis dimulai pada saat cahaya mulai
mengionisasi molekul klorofil dan kemudian terjadi pelepasan elektron.
2.4 Tumbuhan Hydrilla

Hydrilla adalah tumbuhan Spermatophyta yang selalu hidup di dalam air, sehingga
adaptasi tumbuhan ini berbeda dengan Spermatophyta darat. Hydrilla merupakan tumbuhan
yang selalu tenggelam, biasanya berakar, hidup selamanya di air dengan panjang batang
mencapai 9 m (30 kaki). Berasal dari rimpang dan berujung dengan umbi kecil. Dinding selnya
tebal untuk mencegah osmosis air yang dapat menyebabkan lisisnya sel. Sel Hydrilla berbentuk
segi empat beraturan yang tersusun seperti batu bata. Memiliki kloroplas dan klorofil yang
terdapat didalamnya. Pada daun Hydrilla, dapat pula diamati proses aliran sitoplasma, yaitu
pada bagian sel – sel penyusun ibu tulang daun yang memanjang di tengah – tengah daun. Pada
hydrilla juga terdapat trikoma yang berfungsi untuk mencegah penguapan yang
berlebihan.Hydrilla memiliki resistensi yang tinggi terhadap salinitas (> 9-10 ppt)
dibandingkan dengan tanaman air lain yang terkait di air tawar. Hydrilla mirip beberapa
tanaman air lainnya, termasuk Egeria dan Elodea. Kebiasaan dan habitat dari Hydrilla adalah
dapat tumbuh dengan cabang atau akar fragmen walaupun tanaman tersebut rusak. Beberapa
jenis Hydrilla dapat bertahan di iklim tertentu seperti Monoecioes bertahan di iklim utara,
Dioecious kurang toleran dingin, Hydrilla kurang toleran dingin.
BAB III

METODE PERCOBAAN

3.1 Alat dan Bahan

a. Gelas kimia 1000 ml. (1 buah)


b. Corong kaca (1buah)
c. Tabung reaksi (1 buah)
d. Kawat penyangga (3 buah)
e. Silet
f. Ember plastik / baskom
g. Rumput air (Hydrilla sp./Chara sp.) (secukupnya)

3.2 Langkah-langkah Kegiatan

1) Ambillah 2 batang rumput air, kemudian masukan ke bagian tengah/pangkal corong


kaca.
2) Tempatkan corong kaca yang berisi rumput air pada gelas kimia dengan posisi terbalik.
Kemudian isi dengan air.
3) Agar corong kaca seimbang, gunakan kawat penyangga, buatlah 3 (tiga) posisi yang
seimbang.
4) Tutuplah ujung corong kaca dengan tabung reaksi yang berisi penuh air. Usahakan tidak
ada udara pada ujung tabung reaksi.
5) Tempatkanlah ditepat yang terang.
6) Perhatikan gelembung gas yang tertampung pada tabung reaksi, lakukan pengamatan
selama 25 ( dua puluh lima) menit. Catat berapa jumlah gelembung yang muncul.
7) Buatkan tabel hasil pengamatannya.
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Tabel Hasil Percobaan

Kondisi 10 Menit Pertama 10 Menit Kedua 10 Menit Ketiga

Jumlah gelembung di 5 15 32
kondisi terdapat cahaya
Jumlah gelembung di 6 4 2
kondisi tanpa cahaya

4. 2 Dokumentasi Percobaan
BAB V

KESIMPULAN

Adapun kesimpulan yang dapat diambil pada percobaan di atas bahwa proses
fotosintesis menghasilkan gas berupa oksigen dimana jumlah oksigen yang dihasilkan
dipengaruhi oleh laju atau kecepatan fotosintesis itu sendiri. Dalam hal ini cahaya berperan
penting dalam fotosintesis, dari data di atas menunjukkan bahwa di dalam kondisi tanpa cahaya
jumlah gelembung dari tumbuhan hydrilla sangat sedikit dan lambat dibandingkan di kondisi
dengan cahaya yang mencukupi. Namun perlu diketahui bahwa terdapat faktor lain yang dapat
memengaruhi laju fotosintesis selain cahaya seperti konsentrasi karbon dioksida, persediaan
air, kandungan klorofil, penimbunan hasil fotosintesis, suhu, dan lainnya.

Dengan ini telah dibuktikan bahwa hasil dari fotosintesis adalah oksigen, dimana
pernyataan ini diambil dari hasil percobaan di atas yang menujukkan tanaman hydrilla yang
berada di sebuah tabung reaksi dengan kondisi di dalam air, suhu yang memadai, dan cahaya
yang mencukupi yang merupakan peranan penting dalam fotosintesis tumbuhan hydrilla, dapat
mengeluarkan sebuah gelembung-gelembung kecil yang jika kita pahami itu adalah gas-gas
yang dikeluarkan tumbuhan hydrilla ketika proses reaksi itu berlangsung, lalu gas-gas yang
terkumpul itu naik ke permukaan tabung reaksi menandakan hydrilla berhasil berfotosintesis.
Karena itulah terdapat perbedaan jumlah gelembung antara kondisi gelap dan kondisi terang.

Anda mungkin juga menyukai