INGENHOUSZ
Puji dan syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa, sebab berkat rahmat dan hidayatnya,
kami dapat dengan lancar melaksanakan salah satu tugas dalam mata pelajaran Biologi yakni
mengenai Percobaan Ingenhousz beserta laporannya, tepat pada waktunya.
Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada guru Biologi SMAN 5
Bogor kelas XII MIPA A, Bu Dewi Sugiarti yang telah memberikan tugas ini kepada kami,
sehingga kami dapat memperoleh nilai pada pelajaran Biologi.
Atas perhatiannya, kami mengucapkan terima kasih. Semoga laporan ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca nantinya.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL………………………………………………………………….………i
KATA PENGANTAR……………………………………………………….……….………ii
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………...….…iii
BAB I: PENDAHULUAN……………………………………………………………………1
2.2 Fotosintesis……………………………………………………………….…......…3
BAB V: KESIMPULAN………………………………………………………......................8
BAB I
PENDAHULUAN
Tumbuhan merupakan salah satu dari klasifikasi makhluk hidup. Tumbuhan memiliki
klorofil atau zat hijau daun yang berfungsi sebagai media penciptaan makanan dan untuk proses
fotosintesis. Hampir semua anggota tumbuhan bersifat autotrof dan mendapatkan energi
langsung dari cahaya matahari melalui proses fotosintesis. Ciri yang sangat mudah dikenali
pada tumbuhan adalah warna hijau yang dominan akibat kandungan pigmen klorofil yang
berperan vital dalam proses penangkapan energi melalui fotosintesis sehingga tumbuhan secara
umum bersifat autotrof. Beberapa perkecualian, seperti pada sejumlah tumbuhan parasit. Hal
ini terjadi karena akibat adaptasi terhadap cara hidup dan lingkungan yang unik. Sifatnya yang
autotrof, membuat tumbuhan selalu menempati posisi pertama dalam rantai aliran energi
melalui organisme hidup (rantai makanan).
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum percobaan ingenhousz pada tumbuhan hydrilla adalah
untuk membuktikan hasil fotosintesis berupa gas oksigen dan juga pengaruh cahaya terhadap
laju atau kecepatan proses fotosintesis.
BAB II
KAJIAN TEORI
Pada tahun 1770, Joseph Priestley seorang ahli kimia Inggris memperlihatkan bahwa
tumbuhan mengeluarkan suatu gas yang dibutuhkan dalam pembakaran. Dia
mendemonstrasikan hal ini dengan cara membakar lilin dalam suatu wadah tertutup sampai api
mati. Lalu ia menyimpan setangkai tumbuhan mint dalam ruang tertutup itu dan dapat
mempertahankan nyala api sampai beberapa hari. Meskipun Priestley tidak tahu jenis gas apa
yang dikeluarkan tumbuhan, tetapi apa yang dilakukannya memperlihatkan bahwa tumbuhan
menghasilkan oksigen ke udara. Pada tahun 1799, seorang dokter berkebangsaan Inggris
bernama Jan Ingenhousz berhasil membuktikan bahwa proses fotosintesis menghasilkan
oksigen (O2). La melakukan percobaan dengan tumbuhan air Hydrilla verticillata di bawah
corong kaca bening terbalik yang dimasukkan ke dalam gelas kimia berisi air. Jika Hydrilla
verticillata terkena cahaya matahari, maka akan timbul gelembung-gelembung gas yang
akhirnya mengumpul di dasar tabung reaksi. Ternyata gas tersebut adalah oksigen. Beliau juga
membuktikan bahwa cahaya berperan penting dalam proses fotosintesis dan hanya tumbuhan
hijau yang dapat melepaskan oksigen.
2.2 Fotosintesis
Proses fotosintesis pada terdapat pada tumbuhan hijau yang bersifat autotrof yakni bisa
menyusun makanannya sendiri. Melalui daun, tumbuhan menyerap molekul karbondioksida
juga air dalam rangka menghasilkan gula dan juga oksigen. Kedua senyawa tersebut kemudian
akan digunakan sebagai penyokong pertumbuhannnya. Adapun persamaan rekaksi yang terjadi
dalam proses fotosintesis adalah sebagai berikut:
Tumbuhan yang melakukan proses fotosintesis memerlukan bantuan cahaya matahari. Mereka
mampu menyerap cahaya tersebut sebab mereka memiliki zat hijau daun atau klorofil. Klorofil
ini sendiri ada di dalam bagian organel bernama kloroplast. Pada bagian daun tumbuhan,
terdapat dua lapisan sel yang dinamai denegan mesofil. Pada bagian ini terdapat kurang lebih
setengah juta kloroplast yang tersebar di setiap millimeter persegi. Cahaya matahari
selanjutnya akan melewati lapisan epidermis yang tanpa warna kemudian melaju menuju
mesofil. Pada bagian inilah sebagian besar kegiatan fotosintesis berlangsung. Proses
fotosintesis ini sendiri cukup kompleks dan masih dalam penelitian beberapa ahli. Masih ada
banyak hal yang belum berhasil diungkapkan. Mengapa proses ini kompleks? Sebab ia
melibatkan hampir semua cabang ilmu sains, misalnya bilologi, kimia dan juga fisika. Organ
utama tempat berlangsungnya fotosintesis adalah daun tepatnya pada bagian stomata atau
mulut daun. Proses fotosintesis ini terdiri atas dua rangkaian reaksi yakni reaksi terang dan juga
reaksi gelap. Dinamakan rekasi terang sebab prosesnya membutuhkan cahaya. Sementara itu
reakasi gelap adalah proses fotosintesis yang tidak lagi melibatkan cahaya tetapi hanya
karbondioksida. Dalam proses fosintesis, reaksi terang merupakan proses yang pada akhirnya
menghasilkan ATP juga NADPH2. Dalam rekasi ini diperlukan molekul air. Proses rekais
terang dimulai dengan menangkap foton yang dilakukan oleh pigmen klorofil yang berperan
sebagai antenna. Di dalam daun, cahaya akan diserap melalui molekul klorofil dan kemudian
dikumpulkan pada pusat-pusat reaksi. Fotosintesis dimulai pada saat cahaya mulai
mengionisasi molekul klorofil dan kemudian terjadi pelepasan elektron.
2.4 Tumbuhan Hydrilla
Hydrilla adalah tumbuhan Spermatophyta yang selalu hidup di dalam air, sehingga
adaptasi tumbuhan ini berbeda dengan Spermatophyta darat. Hydrilla merupakan tumbuhan
yang selalu tenggelam, biasanya berakar, hidup selamanya di air dengan panjang batang
mencapai 9 m (30 kaki). Berasal dari rimpang dan berujung dengan umbi kecil. Dinding selnya
tebal untuk mencegah osmosis air yang dapat menyebabkan lisisnya sel. Sel Hydrilla berbentuk
segi empat beraturan yang tersusun seperti batu bata. Memiliki kloroplas dan klorofil yang
terdapat didalamnya. Pada daun Hydrilla, dapat pula diamati proses aliran sitoplasma, yaitu
pada bagian sel – sel penyusun ibu tulang daun yang memanjang di tengah – tengah daun. Pada
hydrilla juga terdapat trikoma yang berfungsi untuk mencegah penguapan yang
berlebihan.Hydrilla memiliki resistensi yang tinggi terhadap salinitas (> 9-10 ppt)
dibandingkan dengan tanaman air lain yang terkait di air tawar. Hydrilla mirip beberapa
tanaman air lainnya, termasuk Egeria dan Elodea. Kebiasaan dan habitat dari Hydrilla adalah
dapat tumbuh dengan cabang atau akar fragmen walaupun tanaman tersebut rusak. Beberapa
jenis Hydrilla dapat bertahan di iklim tertentu seperti Monoecioes bertahan di iklim utara,
Dioecious kurang toleran dingin, Hydrilla kurang toleran dingin.
BAB III
METODE PERCOBAAN
Jumlah gelembung di 5 15 32
kondisi terdapat cahaya
Jumlah gelembung di 6 4 2
kondisi tanpa cahaya
4. 2 Dokumentasi Percobaan
BAB V
KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang dapat diambil pada percobaan di atas bahwa proses
fotosintesis menghasilkan gas berupa oksigen dimana jumlah oksigen yang dihasilkan
dipengaruhi oleh laju atau kecepatan fotosintesis itu sendiri. Dalam hal ini cahaya berperan
penting dalam fotosintesis, dari data di atas menunjukkan bahwa di dalam kondisi tanpa cahaya
jumlah gelembung dari tumbuhan hydrilla sangat sedikit dan lambat dibandingkan di kondisi
dengan cahaya yang mencukupi. Namun perlu diketahui bahwa terdapat faktor lain yang dapat
memengaruhi laju fotosintesis selain cahaya seperti konsentrasi karbon dioksida, persediaan
air, kandungan klorofil, penimbunan hasil fotosintesis, suhu, dan lainnya.
Dengan ini telah dibuktikan bahwa hasil dari fotosintesis adalah oksigen, dimana
pernyataan ini diambil dari hasil percobaan di atas yang menujukkan tanaman hydrilla yang
berada di sebuah tabung reaksi dengan kondisi di dalam air, suhu yang memadai, dan cahaya
yang mencukupi yang merupakan peranan penting dalam fotosintesis tumbuhan hydrilla, dapat
mengeluarkan sebuah gelembung-gelembung kecil yang jika kita pahami itu adalah gas-gas
yang dikeluarkan tumbuhan hydrilla ketika proses reaksi itu berlangsung, lalu gas-gas yang
terkumpul itu naik ke permukaan tabung reaksi menandakan hydrilla berhasil berfotosintesis.
Karena itulah terdapat perbedaan jumlah gelembung antara kondisi gelap dan kondisi terang.