Anda di halaman 1dari 19

Laporan Biologi Praktikum IV

Percobaan Ingenhousz Pada Tumbuhan Hydrilla

Disusun oleh:
Firli Rahmawati
NIM :
16030184051
PFB 2016

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
PROGRAM STUDI FISIKA
2016

BAB I

Pendahuluan
A. Latar Belakang
Tumbuhan

merupakan

salah

satu

dari

klasifikasi

makhluk

hidup.

Tumbuhan memiliki klorofil atau zat hijau daun yang berfungsi sebagai media
penciptaan makanan dan untuk proses fotosintesis. Hampir semua anggota tumbuhan
bersifat autotrof dan mendapatkan energi langsung dari cahaya matahari melalui
proses fotosintesis. Ciri yang sangat mudah dikenali pada tumbuhan adalah warna
hijau yang dominan akibat kandungan pigmen klorofil yang berperan vital dalam
proses penangkapan energi melalui fotosintesis sehingga tumbuhan secara umum
bersifat autotrof. Beberapa perkecualian, seperti pada sejumlah tumbuhan parasit.
Hal ini terjadi karena akibat adaptasi terhadap cara hidup dan lingkungan yang unik.
Sifatnya yang autotrof, membuat tumbuhan selalu menempati posisi pertama dalam
rantai aliran energi melalui organisme hidup (rantai makanan).
Fotosintesis adalah proses pembuatan molekul makanan berenergi tinggi dari
komponen yang lebih sederhana, yang dilakukan oleh tumbuhan autotrof
(tumbuhan yang dapat membuat makanan sendiri). Fotosintesis berasal dari kata foton
yang artinya cahaya dan sintesis yang artinya penyusun, jadi fotosintesis juga
diartikan dengan proses biokimiawi yang dilakukan oleh tumbuhan untuk
menghasilkan energi (nutrisi) dengan

memanfaatkan

energi

cahaya. Daun

merupakan komponen utama pada tumbuhan yang berperan dalam fotosintesis ini,
pada daun terdapat klorofil (zat hijau daun), nah klorofil inilah yang akan menyerap
energi matahari sehingga dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan energi (nutrisi).
Fotosintesis terjadi pada tumbuhan berklorofil, tepatnya pada jaringan tiang / palisade
dan bunga karang pada mesofil daun. Pada sel palisade atau bunga karang, proses ini
terjadi di dalam sebuah organel yaitu kloroplas. Seperti yang telah diketahui, proses
ini hanya dapat terjadi pada saat ada cahaya. Cahaya itu dapat berupa cahaya
matahari maupun cahaya lampu, yang penting dalam cahaya tersebut terdapat sinar
putih yang merupakan spektrum cahaya dari cahaya mejikuhibiniu (merah-jinggakuning-hijau-biru-nila-ungu). Selain cahaya matahari, proses fotosintesis juga
membutuhkan karbon dioksida dan air.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari praktikum percobaan ingenhousz pada tumbuhan
hydrilla adalah sebagai berikut :
Bagaimana pengaruh warna cahaya terhadap kecepatan fotosintesis, bagaimana jenis
cahaya yang memiliki pengaruh yang tinggi terhadap proses fotosintesis, dan apakah
fotosintesis menghasilkan oksigen?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum percobaan ingenhousz pada tumbuhan hydrilla adaah
sebagai berikut :
Membuktikan pengaruh warna cahaya terhadap kecepatan fotosintesis, mengetahui
jenis cahaya yang memiliki pengaruh yang tinggi terhadap proses fotosintesis, dan
membuktikan bahwa fotosintesis menghasilkan oksigen.
D. Hipotesis
Ha : Terdapat pengaruh antara warna cahaya terhadap kecepatan fotosintesis
serta fotosintesis menghasilkan oksigen.
Ho : Tidak terdapat pengaruh antara warna cahaya terhadap kecepatan fotosintesis
serta fotosintesis tidak menghailkan oksigen.

BAB II
Kajian Teori
A. Percobaan Ingenhousz
Pada tahun 1770, Joseph Priestley seorang ahli kimia Inggris memperlihatkan
bahwa tumbuhan mengeluarkan suatu gas yang dibutuhkan dalam pembakaran.
Dia mendemonstrasikan hal ini dengan cara membakar lilin dalam suatu wadah
tertutup sampai api mati. Lalu ia menyimpan setangkai tumbuhan mint dalam ruang
tertutup itu dan dapat mempertahankan nyala api sampai beberapa hari. Meskipun
Priestley tidak tahu jenis gas apa yang dikeluarkan tumbuhan, tetapi apa yang
dilakukannya memperlihatkan bahwa tumbuhan menghasilkan oksigen ke udara.
Pada tahun 1799, seorang dokter berkebangsaan Inggris bernama Jan Ingenhousz
berhasil membuktikan bahwa proses fotosintesis menghasilkan oksigen (O2). la
melakukan percobaan dengan tumbuhan air Hydrilla verticillata di bawah corong
kaca bening terbalik
yang
dimasukkan
ke
dalam
gelas
kimia
berisi
air. Jika Hydrilla verticillata terkena cahaya matahari, maka akan timbul
gelembung- gelembung gas yang akhirnya mengumpul di dasar tabung reaksi.
Ternyata gas tersebut adalah oksigen. Beliau juga membuktikan bahwa cahaya
berperan penting dalam proses fotosintesis dan hanya tumbuhan hijau yang dapat
melepaskan oksigen.
B. Fotosintesis
Fotosintesis adalah proses pembuatan makanan yang dilakukan oleh
tumbuhan menggunakan air (H2O), karbondioksida (CO2) dengan bantuan energi
cahaya matahari sehingga menghasilkan zat makanan dan Oksigen (O2). Atau
definisi Fotosintesis yang lainnya yaitu suatu proses mengolah atau pembentukan
bahan organik seperti karbohidrat yang berasal dari air dan karbondioksida dengan
bantuan energi cahaya matahari.
Proses fotosintesis dapat dilakukan oleh tumbuhan hijau, alga dan bakteri yang
memiliki klorofil (zat hijau daun) pada siang hari. Kenapa terjadi pada siang
hari? karena untuk melakukan proses fotosintesis tumbuhan membutuhkan energi
cahaya matahari. Tumbuhan dapat menyerap energi cahaya matahari karena memiliki
pigmen yang disebut dengan klorofil, pigmen inilah yang memberikan warna hijau
pada daun tumbuhan. Klorofil ada dalam organel yang disebut dengan kloroplas.
Umumnya energi dari fotosintesis dihasilkan pada daun akan tetapi dapat juga
terjadi pada organ atau bagian tumbuhan lainnya yang memiliki zat hijau.

C. Proses Fotosintesis
Proses fotosintesis pada terdapat pada tumbuhan hijau yang bersifat autotrof
yakni bisa menyusun makanannya sendiri. Melalui daun, tumbuhan menyerap
molekul karbondioksida juga air dalam rangka menghasilkan gula dan juga oksigen.
Kedua senyawa tersebut kemudian akan digunakan sebagai penyokong
pertumbuhannnya. Adapun persamaan rekaksi yang terjadi dalam proses fotosintesis
adalah sebagai berikut:
6H2O + 6CO2 + cahaya C6H12O6 (glukosa) + 6O2
Tumbuhan yang melakukan proses fotosintesis memerlukan bantuan cahaya
matahari. Mereka mampu menyerap cahaya tersebut sebab mereka memiliki zat hijau
daun atau klorofil. Klorofil ini sendiri ada di dalam bagian organel bernama kloroplast.
Pada bagian daun tumbuhan, terdapat dua lapisan sel yang dinamai denegan mesofil.
pada bagian ini terdapat kurang lebih setengah juta kloroplast yang tersebar di setiap
millimeter persegi. Cahaya matahari selanjutnya akan melewati lapisan epidermis yang
tanpa warna kemudian melaju menuju mesofil. Pada bagian inilah sebagian besar
kegiatan fotosintesis berlangsung.
Proses fotosintesis ini sendiri cukup kompleks dan masih dalam penelitian
beberapa ahli. Masih ada banyak hal yang belum berhasil diungkapkan. Mengapa proses
ini kompleks? Sebab ia melibatkan hampir semua cabang ilmu sains, misalnya bilologi,
kimia dan juga fisika. Organ utama tempat berlangsungnya fotosintesis adalah daun
tepatnya pada bagian stomata atau mulut daun. Proses fotosintesis ini terdiri atas dua
rangkaian reaksi yakni reaksi terang dan juga reaksi gelap. Dinamakan rekasi terang
sebab prosesnya membutuhkan cahaya. Sementara itu reakasi gelap adalah proses
fotosintesis yang
tidak
lagi
melibatkan
cahaya
tetapi
hanya
karbondioksida.
Dalam proses fosintesis, reaksi terang merupakan proses yang pada akhirnya
menghasilkan ATP juga NADPH2. Dalam rekasi ini diperlukan molekul air. Proses rekais
terang dimulai dengan menangkap foton yang dilakukan oleh pigmen klorofil yang
berperan sebagai antenna. Di dalam daun, cahaya akan diserap melalui molekul klorofil
dan kemudian dikumpulkan pada pusat-pusat reaksi. Fotosintesis dimulai pada saat
cahaya mulai mengionisasi molekul klorofil dan kemudian terjadi pelepasan electron.
D. Hydrilla Verticilata

Hydrilla adalah tumbuhan Spermatophyta yang selalu hidup di dalam air,


sehingga adaptasi tumbuhan ini berbeda dengan Spermatophyta darat. Hydrilla
merupakan tumbuhan yang selalu tenggelam, biasanya berakar, hidup selamanya di
air dengan panjang batang mencapai 9 m (30 kaki). Berasal dari rimpang dan
berujung dengan umbi kecil. Dinding selnya tebal untuk mencegah osmosis air
yang dapat menyebabkan lisisnya sel. Sel Hydrilla berbentuk segi empat beraturan
yang tersusun seperti batu bata. Memiliki kloroplas dan klorofil yang terdapat
didalamnya. Pada daun Hydrilla, dapat pula diamati proses aliran sitoplasma, yaitu
pada bagian sel sel penyusun ibu tulang daun yang memanjang di tengah tengah
daun. Pada hydrilla juga terdapat trikoma yang berfungsi untuk mencegah penguapan
yang berlebihan.Hydrilla memiliki resistensi yang tinggi terhadap salinitas (> 9-10
ppt) dibandingkan dengan tanaman air lain yang terkait di air tawar. Hydrilla mirip
beberapa tanaman air lainnya, termasuk Egeria dan Elodea.
Kebiasaan dan habitat dari Hydrilla adalah dapat tumbuh dengan cabang atau akar
fragmen walaupun tanaman tersebut rusak. Beberapa jenis Hydrilla dapat bertahan di
iklim tertentu seperti Monoecioes bertahan di iklim utara, Dioecious kurang toleran
dingin, Hydrilla kurang toleran dingin.

BAB III
Metode Percobaan
A. Jenis Penelitian : Penelitian yang dilakukan adalah jenis penelitian deskriptif
karena diperlukan adanya uji coba dalam pengambilan data berdasarkan teori yang
sudah ada.
B. Variabel Penelitian
Variabel bebas

: Warna katong kresek, waktu

Variabel kontrol : Gelas kimia 100ml, tabung reaksi kecil, corong kaca, tanaman
Hydrilla
Variabel Terikat : Gelembung, suhu
C. Alat dan Bahan
Sebelum melakukan praktikum terlebih dahulu kita mempersiapkan alat dan bahan
untuk mendukung dalam praktikum kosentrasi detergen terhadap kelangsungan hidup
ikan. Alat dan bahan yang dipersiapkan diantaranya sebagai berikut:
Alat :
Gelas kimia 100ml
Tabung reaksi kecil
Corong kaca
Kantong kresek dengan warna : merah, kuning, biru, hijau, hitam, oranye
Termometer
Ember besar

Bahan :
Air
Tumbuhan Hydrilla

D. Langkah Kerja
1. Menyiapkan alat dan bahan.
2. Memastikan semua alat yang hendak digunakan telah bersih dan steril

3. Tutup corong kaca dengan tabung reaksi kecil serta posisikan corong yang telah
ditutup dalam keadaan terbalik kedalam gelas kimia

4. Isilah gelas kimia yang telah terdapat corong kaca dengan air, pastikan tidak
ada gelembung pada tabung reaksi, karena akan membuat hasil percobaan tidak
maksimal
5. Ulangi langkah 3-4 pada ke-5 gelas kimia yang lain
6. Berilah maisng-gelas kimia dengan warna kresek yang berbeda-beda, namun
terdapat 1 gelas kimia yang dibiarkan terbuka
7. Letakkan ke-6 gelas kimia pada tempat yang cukup terkena sinar matahari
8. Biarkan selama 10 menit, kemudian amati perubahannya
9. Ukur suhu dari masing-masing gelas kimia dan catat pada hasil pengamatan
10. Untuk percobaan kedua tutup kembali dengan kresek yang telah digunakan
sebelumnya
11. Diamkan selama 20 menit, kemudian amati perubahannya
12. Ukur suhu dari masing-masing gelas kimia dan catat pada hasil pengamatan

E.Prosedur Kerja
Siapkan alat
dan
bahan

Beri kresek pada


gelas kimia
dengan warna
berbeda, hanya 1
gelas kimia yang
dibiarkan terbuka

Letakkan pada
tempat yang
cukup terkena
sinar matahari

Memastikan
semua alat
bersih

Ulangi langkah
3-4 pada gelas
kimia yang
lain

Diamkan
selama 10
menit, untuk
percobaan
kedua diaman
selama 20
menit

Rangkai gelas
kimia, corong
kaca, dan
tabung reaksi
sesuai instruksi

Isi gelas
kimia
dengan
air

Amati
perubahan
yang terjadi
dan ukur
suhunya

Catat pada
hasil
pengamata
n

BAB IV
Hasil dan Pembahasan
A. Hasil Pengamatan
Tabel hasil percobaan
No.
1.
2.
3.
4.

5.

6.

7.

Perlakuan

Waktu

Suhu

Gelembung *)

10 menit

29,5

++++

20 menit

30

++++

Disungkup plastik

10 menit

29,5

++

biru

20 menit

30

++

Disungkup plastik

10 menit

29,5

+++

oranye

20 menit

30

+++

Disungkup plastik

10 menit

kuning

20 menit

30

+++

Disungkup plastik

10 menit

29,5

++++

merah

20 menit

30

+++

Disungkup plastik

10 menit

29,5

+++

hijau

20 menit

Disungkup plastik

10 menit

hitam

20 menit

Tidak disungkup

Keterangan :
-

Bila tidak ada gelembung

Bila sedikit gelembung

++

Bila jumlah gelembung sedang

+++

Bila banyak gelembung

++++

Bila banyak sekali gelembung

29,5

30

+++

++

29,5

30

B. Analisis data
Dari

hasil

percobaan

yang

telah

dilakukan,

Terdapat

perbedaan

jumlah

gelembung disetiap gelas kimia mulai dari yang tisak disungkup kantong plastik hingga
yang disungkup dengan kantong plastik berwarna hitam. Kemudian suhu pada setiap gelas
kimia adalah sama disetiap sepuluh menitnya, suhu tersebut sama pada seluruh gelas
kimia karena pada saat melakukan percobaan ingenhousz pada hydrilla yang diukur
suhunya hanya yang tidak disungkup oleh kantong plastik dan dianggap suhu pada setiap
gelas kimia sama dengan gelas yang telah diukur suhunya.
Gelas kimia satu untuk tumbuhan hydrilla yang tidak disungkup dengan kantong
plastik. Setelah dilakukan percobaan terdapat banyak sekali gelembung pada sekitar
corong dan tabung reaksi. Hal ini dikarenakan gelas kimia ini memeroleh cahaya yang
optimal dan cukup sebagai kebutuhan untuk fotosintesis dan tidak ada hambatan dari
kantong plastik sehingga laju fotosintesis menjadi lebih optimal.
Gelas kimia dua untuk tumbuhan hydrilla yang disungkup dengan kantong plastik
berwarna biru. Setelah dilakukan percobaan terdapat gelembung dengan jumlah sedang pada
sekitar corong dan tabung reaksi. Hal ini dikarenakan cahaya berwarna biru kurang optimum
untuk mempercepat laju fotosintesis pada tumbuhan sehingga laju fotosintesis pada
tumbuhan hydrillla menjadi lambat dan gelembung yang dihasilkan juga jumlahnya lebih
sedikit dibandingkan dengan gelas kimia yang tidak disungkup oleh kantong plastik.
Gelas kimia tiga untuk tumbuhan hydrilla yang disungkup oleh kantong plastik
berwarna oranye. Setelah dilakukan percobaan terdapat banyak gelembung. Hal ini
dikarenakan cahaya berwarna oranye lebih efektif dibandingkan dengan cahaya berwarna
biru dalam proses fotosintesis, hal tersebut dibuktikan dengan jumlah gelembung pada gelas
kimia yang disungkup kantong plastik berwarna oranye lebih banyak dibandingkan
dengan gelas kimia yang disungkup dengan kantong plastik berwarna biru.
Gelas kimia empat untuk tumbuhan hydrilla yang disungkup oleh kantong
plastik berwarna kuning. Setelah dilakukan percobaan terdapat banyak gelembung yang
jumlahmya hampir sama dengan gelas kimia yang disungkup dengan kantong plastik
berwarna oranye.
Gelas kimia lima untuk tumbuhan hydrilla yang disungkup oleh kantong plastik
berwarna merah. Setelah dilakukan percobaan terdapat perbedaan jumlah gelembung setiap
sepuluh menitnya. Pada sepuluh menit pertama jumlah gelembung pada gelas tersebut
banyak

sekali namun setelah sepuluh menit berikutnya jumlah gelembung pada gelas tersebut
menjadi lebih sedikit dibandingkan dengan sebelumnya.
Gelas kimia enam untuk tumbuhan hydrilla yang disungkup oleh kantong
plastik berwarna hijau. Setelah dilakukan percobaan terdapat pula perbedaan jumlah
gelembung setiap sepuluh menitnya yang notabenenya hampir sama dengan hasil pada
gelas kimia lima yang disungkup dengan kantong plastik berwarna merah. Namun pada
gelas kimia enam jumlah gelembung yang dihasilkan tidak sebanyak yang dihasilkan pada
gelas kimia lima.
Gelas kimia tujuh untuk tumbuhan hydrilla yang disungkup oleh kantong plastik
berwarna hitam. Setelah dilakukan percobaan terdapat gelembung pada sekitar corong kaca
dan tabung reaksi dalam jumlah yang paling sedikit diantara semua perlakuan pada gelas
kimia yang ada. Hal ini dikarenakan cahaya warna hitam sangat tidak optimal dalam
mempercepat laju fotosintesis.

C. Pembahasan
Pada percobaan ingenhousz menggunakan tumbuhan hydrilla diperoleh bahwa
cahaya yang paling optimal dalam mempercepat laju fotosintesis yaitu dapat dilihat dari
jumlah gelembung yang dihasilkan selama percobaan. Sesuai dengan percobaan bahwa
cahaya pada proses fotosintesis optima jika tidak terdapat penghalang selama proses
fotosintesis terjadi, artinya cahaya langsung terkena objek yaitu tumbuhan hydrilla. Warna
cahaya yang paling baik adalah warna merah yang memiliki panjang gelombang 610700nm kemudian disusul olh warna hijau, kuning, oranye yang memiliki panjang
gelombang antara 510-600nm, dan warna biru yang memiliki panjang gelombang 410500nm. Fotosintesis berlangsung lebih lama jika diletakkan ditempat yang kurang cahaya,
yang pada percobaan ingenhousz tersebut disungkup dengan kantong plastik berwarna hitam.
Gelembung yang terdapat pada sekitar corong kaca dan tabung reaksi merupakan
oksigen hasil dari fotosintesis. Hal ini sesuai dengan persamaan reaksi fotosintesis yang dapat
dituliskan sebagai berikut :
6H2O + 6CO2 + cahaya C6H12O6 (glukosa) + 6O2

Hasil tersebut dapat dibuktikan dengan nyala api pada tabung reaksi. Ketika disulut
dengan kayu kecil yang telah dibakar sebelumnya maka api akan menyala, hal tersebut
membuktikan bahwa pada proses fotosintesis menghasilkan oksigen. Jika setelah proses

fotosintesis didapatkan bahwa tidak ada nyala api pada tabung reaksi, itu menandakan tidak
adanya oksigen pada hasil fotosintesis dan merupakan suatu kesalahan karena tidak sesuai
dengan teori yang ada. Sesuai dengan percobaan yang telah dilakukan, terdapat gelembung
yang merupakan oksigen dan sesuai dengan dasar teori yang telah dituliskan. Jika dikaitkan
dengan hipotesis pada percobaan ingenhousz maka terdapat pengaruh antara warna cahaya
terhadap kecepatan fotosintesis serta fotosintesis menghasilkan oksigen (Ha).

D. Diskusi
1. Perlakuan mana yang menghasilkan gelembung udara lebih banyak? Mengapa?
Perlakuan yang menghasilkan

gelembung udara lebih

banyak

adalah

perlakuan pada gelas kimia yang tidak disungkup dengan kantong plastik, hal ini
dikarenakan tidak ada penghalang bagi cahaya untuk proses fotosintesis
sehingga laju fotosintesis menjadi optimal.
2. Perlakuan mana yang menghasilkan gelembung udara paling sedikit? Mengapa?
Perlakuan yang menghasilkan gelembung udara paling sedikit yaitu perlakuan
pada gelas kimia yang disungkup dengan kantong plastik berwarna hitam, hal ini
dikarenakan warna hitam menyerap cahaya matahari dengan sempurna sehingga
cahaya yang diteruskan ke daun sebagai kebutuhan fotosintesis menjadi lebih
sedikit, hal itulah yang menyebabkan gelembung udara yang dihasilkan paling
sedikit yang artinya laju fotosintesis pada gelas kimia yang disungkup dengan
kantong plastik berwarna hitam merupakan laju fotosintesis yang paling lambat.
3. Apakah tujuan penggunaan warna kantong kresek bervariasi?
Tujuan penggunaan warna kantong kresek bervariasi yaitu untuk mengetahui
pengarh warna cahaya terhadap laju fotosintesis dan mengetahui jenis cahaya
seperti apakah yang berpengaruh tinggi terhadap laju fotosintesis.
4. Gelembung gas manakah yang dihasilkan dari percobaan tersebut? Bagaimana
cara membuktikannya?
Gelembung gas yang dihasilkan dari percobaan ingenhousz adalah gas
oksigen, cara membuktikannya yaitu dengan memasukkan kayu kecil yang
telah dibakar sebelumnya. Namun pada saat memasukkan tidak ada api yang
menyala, artinya masih berwujud sedikit terbakar. Setelah dimasukkan maka
nyala api semakin terang daripada sebelumnya.

5. Berdasarkan banyak sedikitnya gelembung gas yang dihasilkan dari tiap-tiap


perangkat eksperimen urutkanlah dari gelembung gas besar ke yang
menghasilkan gelembung gas paling sedikit!
Urutan perlakuan yang menghasilkan gelembung gas paling banyak hingga
yang menghasilkan gelembung gas paling sedikit yaitu :
1. Perlakuan tidak disungkup kantong plastik
2. Perlakuan disungkup dengan kantong plastik berwarna merah
3. Perlakuan disungkup dengan kantong plastik berwarna hijau
4. Perlakuan disungkup dengan kantong plastik berwarna kuning
5. Perlakuan disungkup dengan kantong plastik berwarna oranye
6. Perlakuan disungkup dengan kantong plastik berwarna biru
7. Perlakuan disungkup dengan kantong plastik berwarna hitam
6. Berdasarkan kegiatan di atas tentukan faktor apakah yang memengaruhi
proses fotosintesis?
Sesuai dengan kegiatan yang telah dilakukan, faktor yang memengaruhi
proses fotosintesis yaitu banyak sedikitnya cahaya pada saat fotosintesis
berlangsung serta warna cahaya yang digunakan saat fotosintesis berlangsung.
7. Berdasarkan eksperimenmu warna cahaya manakah yang paling efektif untuk
proses fotosintesis?
Berdasarkan hasil eksperimen, warna cahaya yang paling efektif untuk
proses fotosintesis yaitu cahaya berwarna merah dengan panjang gelombang 610700 nm, namun akan lebih baik jika pada proses fotosintesis tidak diberi
penghalang kantong kresek sehingga dapat terkena cahaya matahari langsung
serta memudahkan daun pada tumbuhan untuk menyerap cahaya.

BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari percobaan yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh antara
warna cahaya terhadap kecepatan fotosintesis. Hal ini dibuktikan dengan adanya perbedaan
jumlah gelembung disetiap perangkat eksperimen yang disungkup dengan kantong
kresek dengan warna yang berbeda-beda.
Berdasarkan percobaan yang dilakukan dapat dibuktikan juga bahwa proses
fotosintesis pada tumbuhan menghasilkan gas oksigen. Hal ini dibuktikan dengan adanya
gelembung udara pada sekitar corong kaca dan tabung reaksi.
B. Saran
Sebaiknya sebelum melaksanakan praktikum para praktikan memahami materi yang
akan diujikan agar kegiatan praktikum dapat berjalan dengan baik sesuai dengan teori yang
ada dan lancar dan dalam melaksanakan praktikum ini lebih teliti lagi agar hasil yang didapat
sesuai dengan teori. Selain itu pada saat melakukan praktikum harus berhati-hati karena
alat yang digunakan berbahan dasar kaca sehingga mudah pecah.

LAMPIRAN

Gelas kimia yang


tidak disungkup
kantong plastik
sebelum di
diamkan dibawah
sinar matahari

Gelas kimia
yang disungkup
kantong plastik
hitam setelah
didiamkan
dibawah sinar
matahari

Gelas kimia
yang disungkup
kantong plastik
hijau sesudah di
diamkan
dibawah sinar
matahari

Gelas kimia yang


disungkup
kantong plastik
merah sesudah di
diamkan dibawah
sinar matahari

Gelas kimia yang


disungkup
kantong plastik
merah sesudah di
diamkan dibawah
sinar matahari

Gelas kimia yang


disungkup
kantong plastik
biru sesudah di
diamkan dibawah
sinar matahari

Gelas kimia
yang disungkup
kantong plastik
oranye sesudah
di diamkan
dibawah sinar
matahari

Gelas kimia yang


disungkup
kantong plastik
hitam sebelum di
diamkan dibawah
sinar matahari

Gelas kimia
yang disungkup
kantong plastik
biru sebelum di
diamkan
dibawah sinar
matahari

Gelas kimia
yang disungkup
kantong plastik
merah sebelum
di diamkan
dibawah sinar
matahari

Gelas kimia
yang disungkup
kantong plastik
kuning sebelum
di diamkan
dibawah sinar
matahari

Gelas kimia
yang disungkup
kantong plastik
oranye sebelum
di diamkan
dibawah sinar
matahari

Gelas kimia
yang disungkup
kantong plastik
biru sebelum di
diamkan
dibawah sinar
matahari

Gelas kimia
yang
tidakdisungkup
kantong plastik
sebelum di
diamkan
dibawah sinar
matahari

Daftar Pustaka
Syamsuri, Istamar. 2007. Biologi 2A untuk SMA/MA kelas XI Semester 1. Jakarta :
Erlangga
Soemarwoto, ijdah, dkk. 1981. Biologi Umum II. Jakarta: Gramedia.
Sulistyowati, Uut. 2010. Biologi. PT. Temprina Media Grafika: Nganjuk.
Pratiwi. 2006. Biologi untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.
Rahmawati, Zuliana. 2012. 50 Reaksi Biologi. Jakarta: Nectar.
AAK. 1983. Dasar-Dasar Bercocok Tanam. Yogyakarta : Kasinius.
Fitter A.H. dan Hay R.K.M. 1991. Fisiologi Lingkungan Tanaman. Yogyakarta :
Gadjah Mada University Press.
Jumin, H.B. 2008. Dasar-Dasar Argonomi. Jakarta : PT. Rajagrafindo Persada.
Tjasjono Bayong. 1995. Klomatologi Umum. Bandung : Penerbit ITB Bandung.
http://ilmuhutan.com/pengertian-tumbuhan-dan-ciri-ciri-tumbuhan/
http://www.softilmu.com/2014/11/selamat-datang-di-softilmu.html
http://www.duniapendidikan.net/2016/03/percobaan-ingenhouszmembuktikan- fotosintesis-menghasilkan-oksigen.html
http://www.pengertianku.net/2015/10/pengertian-fotosintesis-dan-prosesnya.html

Anda mungkin juga menyukai