Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM

BIOLOGI DASAR

FOTOSINTESIS

NAMA : SITTI NURAINI RAHMAH


NIM : H041171509
KELOMPOK : 3
ASISTEN : FAUZAN AKBAR GUSRAN
HARI/TGL PRAKTIKUM : RABU/27 SEPTEMBER 2017

LABORATORIUM BIOLOGI DASAR


UNIT PELAKSANA TEKNIS – MATA KULIAH UMUM
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2017/2018
BAB I
PENDAHULUAN

I.1 LATAR BELAKANG

Fotosintesis adalah suatu proses yang hanya terjadi pada tumbuhan yang
mempunyai klorofil dan bakteri fotosintetik, dimana energi matahari (dalam
bentuk foton) ditangkap dan diubah menjadi energi kimia (ATPdan NADPH).
Energy kimia ini akan digunakan untuk fotosintesa karbohidrat dari air dan
karbondioksida. Jadi, seluruh molekul organic lainnya dari tanaman disintesa dari
energi dan adanya organisme hidup lainnya tergantung pada kemampuan
tumbuhan atau bakteri fotosintetik untuk berfotosintesis. (Delving, 1975).

Proses fotosintesis hanya bisa dilakukan oleh tumbuhan yang mempunyai


klorofil. Proses ini hanya akan terjadi jika ada cahaya dan melalui perantara
pigmen hijau daun yaitu klorofil yang terdapat dalam kloroplas. Selain
fotosintesis juga dipengaruhi oleh beberapa faktor. Kurangnya pengetahuan
tentang proses fotosintesis dan faktor-faktor yang mempengaruhinya baik faktor
internal maupun faktor eksternal yang melatarbelakangi dilakukannya percobaan
tentang fotosintesis ini. Disamping itu percobaan ini ingin membuktikan bahwa
dalam proses fotosintesis dihasilkan glukosa dan dilepaskan oksigen. Teori
Ingenhousz (1799), membuktikan bahwa pada proses fotosintesis dilepaskan O2
(oksigen). Hal ini dibuktikan dalam percobaannya menggunakan tanaman air
Hydrilla verticylata di dalam bekerglas di bawah corong terbalik yang ujungnya
diletakkan sebuah tabung reaksi. Organel yang berperan dalam fotosintesis adalah
kloroplas. Organel tersebut berisi pigmen klorofil yang menyebabkan warna hijau
pada tumbuhan. Di setiap sel terdapat 40-50 kloroplas. Di dalam kloroplas inilah
penyerapan sinar oleh klorofil dimulai pada proses fotosintesis (Rasidin, 1990).

Teori Sachs (1860), membuktikan bahwa pada fotosintesis dihasilkan karbohidrat


amilum. Adanya amilum dapat dibuktikan dengan pengujian memakai
iodine/yodium. Reaksi antara amilum dengan iodine/yodium menghasilkan warna
hitam. Ternyata amilum hanya terdapat pada daun-daun yang terkena sinar
(Rasidin, 1990).

Oleh karena itu, untuk mengetahui dan membuktikan bahwa hasil dari proses
fotosintesis pada tumbuhan menghasilkan amilum atau glukosa (karbohidrat) dan
oksigen (02), maka dilakukanlah percobaan ini.
I.2 TUJUAN PRAKTIKUM
Adapun tujuan praktikum pada percobaan ini adalah:
1. Pada percobaan Sachz, untuk membuktikan bahwa proses fotosintesis
akan menghasilkan glukosa
2. Pada percobaan Ingenhousz, untuk membuktikan bahwa proses
fotosintesis melepaskan O2 atau oksigen.

I.3 WAKTU DAN TEMPAT PRAKTIKUM


Percobaan dilakukan pada hari Jumat tanggal 28 September 2017 dari
pukul 07:30-10:30 WITA. Bertempat di Laboratorium Biologi Dasar, Jurusan
Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas
Hasanuddin, Makassar.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

II.1 FOTOSINTESIS
Fotosintesis adalah suatu proses yang hanya terjadi pada tumbuhan yang
berklorofil dan bakteri fotosintetik, dimana energi matahari (dalam bentuk foton)
ditangkap dan diubah menjadi energi kimia (ATP dan NADPH). Energi kimia ini
akan digunakan untuk fotosintesa karbohidrat dari air dan karbon dioksida. Jadi,
seluruh molekul organik lainnya dari tanaman disintesa dari energi dan adanya
organisme hidup lainnya tergantung pada kemampuan tumbuhan atau bakteri
fotosintetik untuk berfotosintesis. (Devlin, 1975).
Tumbuhan terutama tumbuhan tingkat tinggi, untuk memperoleh makanan
sebagai kebutuhan pokoknya agar tetap bertahan hidup, tumbuhan tersebut harus
melakukan suatu proses yang dinamakan proses sintesis karbohidrat yang terjadi
dibagian daun satu tumbuhan yang memiliki klorofil, dengan menggunakan
cahaya matahari. Cahaya matahari merupakan sumber energi yang diperlukan
tumbuhan untuk proses tersebut. Tanpa adanya cahaya matahari tumbuhan tidak
akan mampu melakukan proses fotosintesis, hal ini disebabkan klorofil yang
berada didalam daun tidak dapat menggunakan cahaya matahari karena klorofil
hanya akan berfungsi bila ada cahaya matahari (Dwidjoseputro,1986).
Reaksi fotosintesis dapat diartikan bahwa enam molekul karobondioksida
dan enam molekul air bereaksi dengan bantuan energi cahaya matahari untuk
dirubah menjadi satu molekul glukosa dan enam molekul oksigen. Glukosa adalah
molekul yang dibentuk sebagai hasil dari proses fotosintesis yang di dalamnya
tersimpan hasil konversi energi cahaya matahari dalam bentuk ikatan-ikatan kimia
penyusun molekul tersebut. Glukosa merupakan senyawa karbon yang nantinya
digunakan bersama elemen-elemen lain di dalam sel untuk membentuk senyawa
kimia lain yang sangat penting bagi organisme tersebut, seperti DNA, protein,
gula dan lemak. Selain itu, organisme dapat memanfaatkan energi kimia yang
tersimpan dalam ikatan kimia di antara atom-atom penyusun glukosa sebagai
sumber energi dalam proses-proses di dalam tubuh (Stone, 2014).
Karbohidrat merupakan senyawa karbon yang terdapat di alam sebagai
molekul yang kompleks dan besar. Karbohidrat sangat beraneka ragam contohnya
seperti sukrosa, monosakarida, dan polisakarida. Monosakarida adalah
karbohidrat yang paling sederhana. Monosakarida dapat diikat secara bersama-
sama untuk membentuk dimer, trimer dan lain-lain. Dimer merupakan gabungan
antara dua monosakarida dan trimer terdiri dari tiga monosakarida (Kimball,
2002).
Organisasi dan fungsi suatu sel hidup bergantung pada persediaan energi
yang tak henti-hentinya. Sumber energi ini tersimpan dalam molekul-molekul
organik seperti karbohidrat. Untuk tujuan praktis, satu-satunya sumber molekul
bahan bakar yang menjadi tempat begantung seluruh kehidupan adalah
fotosintesis. Fotosintesis merupakan salah satu reaksi yang tergolong ke dalam
reaksi anabolisme. Fotosintesis adalah proses pembentukan bahan makanan
(glukosa) yang berbahan baku karbondioksida dan air (Salisbury, 1992).
Fotosintesis terjadi di dalam kloroplas. Kloroplas merupakan organel
plastid yang mengandung pigmen hijau daun (klorofil). Sel yang mengandung
kloroplas terdapat pada mesofil daun tanaman, yaitu sel-sel jaringan tiang
(palisade) dan sel-sel jaringan bunga karang (spons). Di dalam kloroplas terdapat
klorofil pada protein integral membrane tilakoid. Klorofil dapat dibedakan
menjadi klorofil a dan klorofil b. klorofil a merupakan hijau rumput (green grass
pigment) yang mampu menyerap cahaya merah dan biru-keunguan. Klorofil a ini
sangat berperan dalam reaksi gelap fotosintesis. Klorofil b merupakan pigmen
hijau-kebiruan yang mampu menyerap cahaya biru dan merah kejinggaan.
Klorofil b banyak terdapat pada tumbuhan, ganggang hijau dan beberapa bakteri
autotrof (Malcome, 1990)
Klorofil terdapat sebagai butir-butir hijau di dalam kloroplas. Pada
umumnya kloroplas itu berbentuk oval, bahan dasarnya disebut stroma, sedang
butir-butir yang terkandung di dalamnya disebut grana. Pada tanaman tinggi ada
dua macam klorofil, yaitu:
klorofil-a : C55H72O5N4Mg, berwarna hijau tua
klorofil-b : C55H70O6N4Mg, berwarna hijau muda
Rumus bangunnya berupa suatu cincin yang terdiri atas 4 pirol dengan Mg
sebagai inti. Rumus bangun ini hamper serupa dengan rumus bangun haemin (zat
darah), di mana intinya bukan Mg melainkan Fe. Pada klorofil; terdapat suatu
rangkaian yang disebut fitil yang dapat terlepas menjadi fitol C2H39OH, jika kena
air (hidrolisis) dan pengaruh enzim klorofilase. Fitol itu lipofil (suka asam lemak),
sedangkan biasanya disebut rangka porfin, sifatnya hidrofil (suka akan air)
(Dwidjoseputro, 1994)
Berikut adalah beberapa faktor utama yang menentukan laju fotosintesis:
1. Intensitas cahaya
Laju fotosintesis maksimum ketika banyak cahaya.
2. Konsentrasi karbon dioksida
Semakin banyak karbon dioksida di udara, makin banyak jumlah bahan yang dapt
digunakan tumbuhan untuk melangsungkan fotosintesis.
3. Suhu
Enzim-enzim yang bekerja dalam proses fotosintesis hanya dapat bekerja pada
suhu optimalnya. Umumnya laju fotosintensis meningkat seiring dengan
meningkatnya suhu hingga batas toleransi enzim.
4. Kadar air
Kekurangan air atau kekeringan menyebabkan stomata menutup, menghambat
penyerapan karbon dioksida sehingga mengurangi laju fotosintesis.
5. Kadar fotosintat (hasil fotosintesis)
Jika kadar fotosintat seperti karbohidrat berkurang, laju fotosintesis akan naik.
Bila kadar fotosintat bertambah atau bahkan sampai jenuh, laju fotosintesis akan
berkurang.
Pada proses fotosintesis dihasilkan amilum. Adanya amilum dapat
dibuktikan dengan pengujian dengan yodium, amilum dengan yodium
memberikan warna hitam. Amilum hanya terdapat pada bagian daun yang hijau
dan terkena sinar.
Pada percobaaan Sachs, A daun yang sebagian tertutup x, terkena sinar
sepanjang hari. B daun tersebut setelah dipetik, direbus, direndam dalam alcohol
untuk melarutkan klorofilnya dan setelah itu dicelup dalam larutan yodium.
Bagian yang tertutup tampak putih (berarti tanpa amilum), sedang daerah
sekitarnya berwarna hitam yang menunjukkan adanya amilum (Gustav,1962).
II.2 Percobaan Sachs
Pada tahun 1860, sacs membuktikan bahwa fotosintesis menghasilkan
amilum. Dalam percobaannya ia menggunakan daun segar yang sebagian
dibungkus dengan kertas timah kemudian daun tersebut direbus, dimasukkan
kedalam alkohol dan ditetesi dengan iodium. Ia menyimpulkan bahwa warna biru
kehitaman pada daun yang tidak ditutupi kertas timah menandakan adanya
amilum (Malcome, 1990).
Pada uji Sachs ini bertujuan melakukan uji tanpa cahaya daun tidak
berfotosintesis. Percobaan ini berdasar pada ciri hidup yang hanya dimiliki oleh
tumbuhan hijau yaitu kemampuan dalam menggunakaan karbon dioksida dari
udara untuk diubah menjadi bahan organik serta direspirasikan/dessimilasi bahan
organik dalam tubuhnya sehingga zat organik itu bisa digunakan untuk aktivitas
mahluk hidup (Malcome,1990).
II.3 Percobaan Ingenhousz
Orang yang pertama sekali menemukan fotosintesis adalah Jan
Ingenhousz. Fotosintesis merupakan suatu proses yang penting bagi organisme
dibumi, dengan fotosintesis ini tumbuhan menyediakan bagi organisme lain baik
secara langsung maupun tidak langsung. Jan Ingenhousz melakukan percobaaan
dengan memasukkan tumbuhan Hydrilla verticillata kedalam bejana yang berisi
air. Bejana gelas ini ditutup dengan corong terbalik dan diatasnya diberi tabung
reaksi yang diisi air hingga penuh, kemudian bejana itu diletakkan di terik
matahari.tak lama kemudian muncul gelembung udara dari air itu untuk
menandakan adanya oksigen (Kimball, 1993).
BAB III
METODE PRAKTIKUM

III. 1 ALAT
Alat-alat yang digunakan pada praktikum kali ini adalah sebagai berikut:
1. Kertas timah
2. Penjepit
3. Gelas piala
4. Tabung reaksi
5. Alkohol 95-96%
6. JKJ
7. Air panas
8. Corong
9. Spirtus
10. Kawat basa

III.2 BAHAN

Bahan-bahan yang digunakan pada praktikum kali ini adalah sebagai berikut:
1. Tanaman (daun) mangga (Mangivera indica L.).
2. Tanaman Hydrilla verticillata Hoyle

III.3 PROSEDUR KERJA


III.3.1 PERCOBAAN SACHZ

1. Menutup sebagian permukaan daun bagian tengah yang terkena matahari


dengan kertas timah / aluminium foil dan menjepitnya dengan klip kertas
dan membiarkannya selama berjam-jam/berhari-hari.
2. Menyiapkan alat-alat berupa gelas piala, alkohol 95/96%, JKJ, air yang
mendidih, corong, penjepit, dan bahan berupa daun mangga (Mangivera
indica L. )
3. Memasukkan atau mencelupkan daun mangga yang telah ditutupi itu ke
dalam air mendidih sehingga daun tersebut layu, dimana kegiatan ini
berfungsi untuk mematikan sel-sel daun.
4. Mengangkat daun yang telah dimatikan sel-selnya dengan penjepit, lalu
mencelupkannya lagi ke dalam larutan alkohol 96% dimana kegiatan ini
berfungsi untuk melarutkan klorofil pada daun.
5. Mengangkat daun yang telah dilarutkan klorofilnya dengan penjepit, lalu
mencelupkannya lagi ke dalam larutan JKJ selama beberapa saat
6. Mengangkat daun yang telah diuji amilumnya, lalu membilas nya dengan
air mengalir agar sisa larutan JKJ hilang.
7. Mengamati apa yang terjadi terhadap daun mangga tadi.
8. Mencatat hasil pengamatan. Jika daun berwarna hitam atau kebiru-biruan
maka daun menunjukkan adanya amillum sebagai hasil proses fotosintesis.

III.3.2 PERCOBAAN INGENHOUSZ


1. Menyiapkan alat-alat berupa gelas piala, corong, dan tabung reaksi dan
bahan berupa daun Hydrilla verticillata Hoyle.
2. Mengisi gelas piala dengan air kemudian memasukkan daun Hydrilla
verticillata Hoyle kedalamnya.
3. Memasukkan corong dalam keadaan terbalik ke dalam gelas piala
sedemikian rupa sehingga Hydrilla verticillata Hoyle semuanya berada
di bawah corong.
4. Menutup pangkal corong dengan tabung reaksi yang berisi sejumlah
air.
5. Menempatkan percobaan ini di bawah matahari atau cahaya lampu
yang mempunyai intensitas cahaya yang tinggi.
6. Mengamati apa yang terjadi terhadap daun Hydrilla verticillata Hoyle
pada saat berada di bawah corong.
7. Mencatat hasil pengamatan. Jika ada gelembung-gelembung udara
yang terkumpul di dasar tabung reaksi, maka terbentuk oksigen (O2).
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. 1 HASIL
IV.1.1 PERCOBAAN SACHZ

Gambar 4.1 Prosedur kerja percobaan Sachz


IV.1.2 PERCOBAAN INGENHOUSZ

Gambar 4.2 Prosedur Percobaan Ingenhousz

IV.2 TABEL
IV.2.1 PERCOBAAN INGENHOUSZ DI DALAM RUANGAN
Interval waktu n-gelembung
0-5 menit 0
5-10 menit 0
10-15 menit 0
15-20 menit 0

IV.2.2 PERCOBAAN INGENHOUSZ DI BAWAH SINAR MATAHARI

Interval waktu n-gelembung


0-5 menit 2
5-10 menit 56
10-15 menit 390
15-20 menit 494
BAB V
PENUTUP

V.1 KESIMPULAN
Pada percobaan fotosintesis ini dapat ditarik kesimpulan, yaitu:
1. Fotosintesis adalah suatu proses yang hanya terjadi pada tumbuhan yang
mempunyai klorofil dan bakteri sintetik dimana energi matahari (dalam
bentuk foton) ditangkap dan diubah menjadi energi kimia (ATPdan
NADPH). Energi kimia ini akan digunakan untuk pembentukan/sintesis
amilum (karbohidrat) dari air dan karbondioksida. Jadi, seluruh molekul
organic lainnya dari tanaman disintesa dari energi dan adanya organisme
hidup lainnya tergantung pada kemampuan tumbuhan atau bakteri
fotosintetik untuk berfotosintesis.
2. Dari hasil percobaan Sachs, dapat disimpulkan bahwa dalam proses
fotosintesis dihasilkan glukosa/amilum.
3. Dari hasil percobaan Ingenhousz, dapat disimpulkan bahwa pada proses
fotositesis dilepaskan oksigen (O2).

V.2 SARAN
V.2.1 SARAN UNTUK LABORATORIUM

Saran dalam percobaan kali ini yaitu diharapkan Laboratorium Biologi


Dasar Universitas Hasanuddin memiliki kolam yang berisi Hydrilla verticillata
Hoyle tersendiri.

V.2.2 SARAN UNTUK ASISTEN

Saran untuk Asisten yaitu meningkatkan penguasaan materi yang akan


dilakukan di percobaan.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai