Afni. 2011. Fotosintesis. Afni22.blogspot.com. Diakses pada tanggal 4 Oktober; pukul 19.23 WITA
Mustahib. 2010. Fotosintesis. Biologi.blogsome.com. Diakses pada tanggal 4 Oktober; pukul 19.40
WITA
Rani. 2013. Fotosintesis Tumbuhan. Rani.blogspot.com. Diakses pada tanggal 5 Oktober; pukul
21.31 WITA
Slriadi. 2013. Fotosintesis. Slriadi.blogspot.com. Diakses pada tanggal 5 Oktober; pukul 20.51
WITA
Wawang. 2013. Pengertian Fotosintesis. Biologisel.com. Diakses pada tanggal 4 Oktober; pukul
19.06 WITA
Wikipedia. 2013. Fotosintesis. id.wikipedia.org. Diakses pada tanggal 4 Oktober 19.00 WITA
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Suatu sifat fisiologi yang hanya dimiliki khusus oleh tumbuhan ialah kemampuannya
untuk menggunakan zat-karbon dari udara untuk diubah menjadi bahan organik serta
diasimilasikan di dalam tubuh tanaman. Peristiwa ini hanya berlangsung cukup cahaya dan
oleh karena itu maka asimilasi zat-karbon disebut juga fotosintesis. Lengkapnya adalah bahwa
fotosintesis atau asimilasi zat-karbon itu suatu proses di mana zat-zat anorganik H2O dan CO2
oleh klorofil diubah menjadi zat organik karbohidrat dengan pertolongan cahaya matahari.
Pengubahan energi sinar menjadi energy kimia (karbohidrat) dan kemudian pengubahan energi
kimia menjadi energi kerja pada peristiwa pernefasan dalam tubuh tumbuhan merupakan
kebutuhan pokoknya agar tetap bertahan hidup, tumbuhan tersebut harus melakukan suatu
proses yang dinamakan proses sintesis karbohidrat yang terjadi dibagian daun satu tumbuhan
yang memiliki kloropil, dengan menggunakan cahaya matahari. Cahaya matahari merupakan
Fotosintesis merupakan suatu proses biologi yang kompleks, proses ini menggunakan
energi dan cahaya matahari yang dapat dimanfaatkan oleh klorofil yang terdapat dalam
kloroplas. Seperti halnya mitokondria, kloroplas mempunyai membran luar dan membran
dalam. Membran dalam mengelilingi suatu stroma yang mengandung enzim-enzim tang larut
dalam struktur membran yang disebut tilakoid. Proses fotosintesis dipengaruhi oleh beberapa
faktor antara lain air (H2O), konsentrasi CO2, suhu, umur daun, translokasi karbohidrat dan
cahaya yang diperlukan tumbuhan untuk proses tersebut. Tanpa adanya cahaya matahari
tumbuhan tidak akan mampu melakukan proses fotosintesis, hal ini disebabkan klorofil yang
berada didalam daun tidak dapat menggunakan cahaya matahari karena klorofil hanya akan
Fotosintesis merupakan salah satu cara asimilasi karbon karena dalam fotosintesis
karbon bebas dari CO2 diikat (difiksasi) menjadi gula sebagai molekul penyimpan energi. Cara
lain yang ditempuh organisme untuk mengasimilasi karbon adalah melalui kemosintesis, yang
percobaannya tersebut ia mengguanakan daun segar yang sebagian dibungkus dengan kertas
timah kemudian daun tersebut direbus, dimasukkan kedalam alkoholdan ditetesi dengan
iodium. Ia menyimpulkan bahwa warna biru kehitaman pada daun yang tidak ditutupi kertas
Karbohidrat merupakan senyawa karbon yang terdapat di alam sebagai molekul yang
kompleks dan besar. Karbohidrat sangat beraneka ragam contohnya seperti sukrosa,
Monosakarida dapat diikat secara bersama-sama untuk membentuk dimer, trimer dan lain-lain.
Dimer merupakan gabungan antara dua monosakarida dan trimer terdiri dari tiga monosakarida
(Kimball, 2002).
Orang yang pertama kali menemukan fotosintesis adalah Jan Ingenhousz. Fotosintesis
merupakan suatu proses yang penting bagi organisme di bumi, dengan fotosintesis ini
tumbuhan menyediakan bagi organisme lain baik secara langsung maupun tidak langsung. Jan
dalam bejana yang berisi air. Bejana gelas itu ditutup dengan corong terbalik dan diatasnya
diberi tabung reaksi yang diisi air hingga penuh, kemudian bejana itu diletakkan di terik
matahari. Tak lama kemudian muncul gelembung udara dari tumbuhan air itu yang
Fotosintesis (dari bahasa Yunani φώτο- [fó̱to-], "cahaya," dan σύνθεσις [sýnthesis],
karbohidrat yang dilakukan oleh tumbuhan, terutama tumbuhan yang mengandung zat hijau
daun atau klorofil. Selain tumbuhan berklorofil, makhluk hidup non-klorofil lain yang
berfotosintesis adalah alga dan beberapa jenis bakteri. Organisme ini berfotosintesis dengan
menggunakan zat hara, karbon dioksida, dan air serta bantuan energi cahaya matahari
(wikipedia, 2013).
diketahui terlebih dahulu sifat-sifat cahaya. Cahaya memiliki sifat gelombang (wave nature)
dan sifat partikel (particle nature). Cahaya mencakup bagian dari energi matahari dengan
panjang gelombang antara 390 nm sampai 760 nm, dan tergolong cahaya tampak. Kisaran ini
Fotosintesis dipengaruhi oleh faktor internal maupun faktor eksternal. Faktor-faktor yang
Konsentrasi karbon dioksida (CO2) di udara. Semakin tinggi konsentrasi CO2 di udara, maka
Klorofil, semakin banyak jumlah klorofil dalam daun maka proses fotosintesis berlangsung
ditumbuhkan di tempat gelap tidak dapat membuat klorofil dengan sempurna. Kecambah ini
dikatakan mengalami etiolasi, yaitu tumbuh sangat cepat (lebih tinggi/panjang dari seharusnya)
dan batang dan daunnya tampak bewarna pucat karena tidak mengandung klorofil. Umur daun
juga mempengaruhi laju fotosintesis. Semakin tua daun, kemampuan berfotosintesis semakin
Cahaya, intensitas cahaya yang cukup diperlukan agar fotosintesis berlangsung dengan efisien.
Air, ketersediaan air mempengaruhi laju fotosintesis karena air merupakan bahan baku dalam
proses ini.
Suhu, umumnya semakin tinggi suhunya, laju fotosintesis akan meningkat, demikian
juga sebaliknya. Namun bila suhu terlalu tinggi, fotosintesis akan berhenti karena
enzimenzim yang berperan dalam fotosintesis rusak. Oleh karena itu tumbuhan
menghendaki suhu optimum (tidak terlalu rendah atau terlalu tinggi) agar fotosintesis
Proses fotosintesis terdiri dari reaksi terang dan reaksi gelap, untuk pembahasan leibh
Reaksi Terang
Reaksi terang terjadi dalam membran tilakoid dan mengubah energi cahaya menjadi
energi kimia. Ini reaksi kimia harus terjadi karena itu berlangsung di siang hari. Klorofil dan
pigmen lainnya antara lain beta-karoten yang diselenggarakan dalam kelompok dalam
membran tilakoid dan terlibat dalam reaksi terang. Masing-masing pigmen yang berbeda
berwarna dapat menyerap warna yang sedikit berbeda dari cahaya dan lulus energi ke molekul
krofil pusat untuk melakukan fotosintesis. Bagian tengah dari struktur kimia dari molekul
klorofil adalah cincin porfirin, yang terdiri dari cincin menyatu beberapa karbon dan nitrogen
Energi yang dihasilkan melalui reaksi terang disimpan dengan membentuk zat kimia
yang disebut ATP (adenosin trifosfat) yaitu suatu senyawa yang digunakan oleh sel untuk
penyimpanan energi. Senyawa kimia ini terbuat dari adenin nukleotida yang terikat pada gula
ribosa dan yang terikat dengan tiga gugus fosfat. Molekul ini sangat mirip dengan blok
Reaksi gelap
Reaksi gelap terjadi di stroma dalam kloroplas, dan mengubah CO2 menjadi gula.
Reaksi ini tidak secara langsung perlu cahaya untuk terjadi, tapi itu tidak membutuhkan produk
dari reaksi terang (ATP dan lain kimia yang disebut NADPH). Reaksi gelap melibatkan siklus
yang disebut siklus Calvin dimana CO2 dan energi dari ATP digunakan untuk membentuk
gula. Perhatikan baik-baik bahwa produk pertama fotosintesis adalah senyawa tiga karbon yang
disebut gliseraldehida 3-fosfat. Dua di antaranya bergabung untuk membentuk molekul
glukosa.
senyawa organik pertama yang stabil yang terbentuk adalah gliseraldehida 3-fosfat. Karena
molekul yang mengandung tiga atom karbon, tanaman ini disebut tanaman C3. Untuk semua
tanaman, cuaca musim panas meningkatkan jumlah air yang menguap dari pabrik. Tanaman
mengurangi jumlah air yang menguap dengan menjaga stomata-stomata tetap tertutup selama
cuaca kering dan panas. Sayangnya, ini berarti bahwa setelah CO2 dalam daun mereka
mencapai tingkat yang rendah, mereka harus berhenti melakukan fotosintesis. Bahkan jika ada
sedikit kiri CO2, enzim yang digunakan untuk meraih dan memasukkannya ke dalam siklus
Calvin hanya tidak memiliki cukup CO2 untuk digunakan. Biasanya rumput di pekarangan
Beberapa tanaman seperti crabgrass, jagung, dan tebu memiliki modifikasi khusus
untuk menghemat air. Tanaman ini menangkap CO2 dengan cara yang berbeda: mereka
melakukan langkah tambahan pertama, sebelum melakukan siklus Calvin. Tanaman ini
memiliki enzim khusus yang dapat bekerja lebih baik, bahkan pada tingkat CO2 yang sangat
rendah, untuk mengambil CO2 dan mengubahnya pertama ke oksaloasetat, yang berisi empat
karbon. Dengan demikian, tanaman ini disebut tanaman C4. CO2 ini kemudian dilepaskan dari
oksaloasetat dan dimasukkan ke dalam siklus Calvin. Inilah sebabnya mengapa crabgrass dapat
tetap hijau dan terus tumbuh ketika semua sisa rumput Anda kering dan coklat.
Pigmen Fotosintesis
Proses fotosintesis tidak dapat berlangsung pada setiap sel, tetapi hanya pada sel yang
mengandung pigmen fotosintetik. Sel yang tidak mempunyai pigmen fotosintetik tidak mampu
melakukan proses fotosintesis. Pada percobaan Jan Ingenhousz dapat diketahui bahwa
intensitas cahaya memengaruhi laju fotosintesis pada tumbuhan. Hal ini dapat terjadi karena
perbedaan energi yang dihasilkan oleh setiap spektrum cahaya. Di samping adanya perbedaan
energi tersebut, faktor lain yang menjadi pembeda adalah kemampuan daun dalam menyerap
berbagai spektrum cahaya yang berbeda tersebut. Perbedaan kemampuan daun dalam
menyerap berbagai spektrum cahaya tersebut disebabkan adanya perbedaan jenis pigmen yang
terkandung pada jaringan daun. Di dalam daun terdapat mesofil yang terdiri atas jaringan bunga
karang dan jaringan pagar. Pada kedua jaringan ini, terdapat kloroplas yang mengandung
pigmen hijau klorofil. Pigmen berwarna hijau ini merupakan salah satu dari pigmen fotosintesis
Meskipun fotosintesis dapat berlangsung dalam berbagai cara pada berbagai spesies,
beberapa cirinya selalu sama. Misalnya, prosesnya selalu dimulai dengan energi cahaya diserap
oleh protein berklorofil yang disebut pusat reaksi fotosintesis. Pada tumbuhan, protein ini
tersimpan di dalam organel yang disebut kloroplas, sedangkan pada bakteri, protein ini
tersimpan pada membran plasma. Sebagian dari energi cahaya yang dikumpulkan oleh klorofil
disimpan dalam bentuk adenosin trifosfat (ATP). Sisa energinya digunakan untuk memisahkan
elektron dari zat seperti air. Elektron ini digunakan dalam reaksi yang mengubah karbondioksia
menjadi senyawa organik. Pada tumbuhan, alga, dan cyanobacteria, ini dilakukan dalam suatu
rangkaian reaksi yang disebut siklus Calvin, namun rangkaian reaksi yang berbeda ditemukan
pada beberapa bakteri, misalnya siklus Krebs terbalik pada Chlorobium. Banyak organisme
membantu mengurangi proses boros yang disebut fotorespirasi yang dapat menghabiskan
Proses fotosintesis terjadi di daun yang berwarna hijau karena mengandung klorofil
yang dapat menyerap sinar matahari. Daun memiliki permukaan atas dan bawah yang
dilindungi lapisan epidermis yang mempunyai lapisan lilin. Fungsi lapisan lilin mencegah
penguapan air (transpirasi) yang berlebihan. Lapisan epidermis tersusun atas sel-sel epidermis,
di antara sel-selnya terdapat stomata. Di antara epidermis bawah dan atas terdapat jaringan
terjadi. Dalam kloroplas terdapat pigmen warna hijau, yaitu klorofil (Rani, 2013).
Tumbuhan menyerap cahaya karena mempunyai pigmen yang disebut klorofil. Pigmen
inilah yang memberi warna hijau pada tumbuhan. Klorofil terdapat dalam organel yang disebut
kloroplast. klorofil menyerap cahaya yang akan digunakan dalam fotosintesis. Sebagian besar
energi fotosintesis dihasilkan di daun tetapi juga dapat terjadi pada organ tumbuhan yang
berwarna hijau. Di dalam daun terdapat lapisan sel yang disebut mesofil yang mengandung
setengah juta kloroplas setiap milimeter perseginya. Cahaya akan melewati lapisan epidermis
tanpa warna dan yang transparan, menuju mesofil, tempat terjadinya sebagian besar proses
fotosintesis. Permukaan daun biasanya dilapisi oleh kutikula dari lilin yang bersifat anti air
untuk mencegah terjadinya penyerapan sinar matahari ataupun penguapan air yang berlebihan
(Mardawati, 2013).
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Fotosintesis merupakan suatu proses biologi yang kompleks, proses ini menggunakan
energi dan cahaya matahari yang dapat dimanfaatkan oleh klorofil yang terdapat dalam
kloroplas. Seperti halnya mitokondria, kloroplas mempunyai membran luar dan membran
dalam. Membran dalam mengelilingi suatu stroma yang mengandung enzim-enzim tang larut
dalam struktur membran yang disebut tilakoid. Proses fotosintesis dipengaruhi oleh beberapa
faktor antara lain air (H2O), konsentrasi CO2, suhu, umur daun, translokasi karbohidrat, dan
cahaya. Tetapi yang menjadi faktor utama fotosintesis agar dapat berlangsung adalah cahaya,
air, dan karbondioksida (Salisbury, 1992).
Fotosintesis berasal dari kata foton yang berarti cahaya, dan sintesis yang berarti
menyusun.Jadi fotosintesis dapat diartikan sebagai suatu penyusunan senyawa kimia kompleks
yang memerlukan energi cahaya. Sumber energi cahaya alami adalah matahari. Proses ini dapat
berlangsung karena adanya suatu pigmen tertentu dengan bahan CO2 dan H2O. Cahaya
matahari terdiri atas beberapa spektrum, masing-masing spektrum mempunyai panjang
gelombang berbeda, sehingga pengaruhnya terhadap proses fotosintesis juga berbeda. Untuk
mengetahui ada atau tidaknya amilum yang terdapat dalam proses fotosintesis dapat dilakukan
dengan berbagai percobaan, diantaranya dengan memberi perlakuan variasi cahaya matahari
yang berbeda pada daun tumbuhan dan mengujinya dengan larutan JKJ untuk memperoleh
hasil dan data yang bervariasi antara daun tumbuhan sampel. Organisasi dan fungsi suatu sel
hidup bergantung pada persediaan energi yang tak henti-hentinya. Sumber energi ini tersimpan
dalam molekul-molekul organik seperti karbohidrat. Organisme heterotrofik, seperti ragi dan
kita sendiri, hidup dan tumbuh dengan memasukan molekul-molekul organik ke dalam sel-
selnya (Lakitan, 2007).
Klorofil adalah pigmen hijau fotosintesis yang terdapat dalam tanaman, algae dan
cyanobakteria. Nama klorofil barasal dari bahasa yunani yaitu chlorophyll (choloros = green
(hijau) dan phyllon = leaf (daun)). Fungsi klorofil pada tanaman adalah menyerap energy dari
sinar matahari untuk digunakan dalam proses fotosintesis. Fotosintesis adalah Proses
perubahan zat anorganik H2O dan CO2 oleh klorofil dengan bantuan cahaya/sinar matahari
menjadi zat organik karbohidrat. Reaksi dari fotosintesis dapat dituliskan pada persamaan
sebagai berikut (Heddy, 1990):
O2H6 + 2O6 + 6O12H6C klorofil
O + energy cahaya2H12 + 2CO6
Persamaan ini dihasilkan bahan organic yang mengandung energy kimia potensial dan
oksigen. Oleh karena itu dalam fotosintesis, energy radiasi cahaya diubah menjadi energy
kimia dalam senyawa organik yang stabil (semacam karbohidrat). Proses fotosintesis
merupakan bagian penting bagi kehidupan, karena:
1. Sebagai sumber energi bagi semua mahluk hidup.
2. Pertumbuhan dan hasil tumbuh dipengaruhi oleh kecepatan fotosintesis.
3. Diperlukan untuk sintesis berbagai senyawa organic yang diperlukan.
4. Menyediakan oksigen bagi kehidupan (Guritno, 1995).
Filter (1991) menyatakan bahwa warna daun berasal dari klorofil, pigmen warna hijau yang
terdapat di dalam kloroplas. Energi cahaya yang diserap klorofil inilah yang menggerakkan
sitesis molekul makanan dalam kloroplas. Kloroplas ditemukan terutama dalam sel mesofil,
yaitu jaringan yang terdapat di bagian dalam daun. Karbon dioksida masuk ke dalam daun, dan
oksigen keluar, melalui pori mikroskopik yang di sebut stomata.
Menurut Dwijoseputro (1983) tumbuhan terutama tumbuhan tingkat tinggi, untuk
memperoleh makanan sebagai kebutuhan pokoknya agar tetap bertahan hidup, tumbuhan
tersebut harus melakukan suatu proses yang dinamakan proses sintesis karbohidrat yang terjadi
dibagian daun satu tumbuhan yang memiliki klorofil, dengan menggunakan cahaya matahari.
Cahaya matahari merupakan sumber energi yang diperlukan tumbuhan untuk proses tersebut.
Tanpa adanya cahaya matahari tumbuhan tidak akan mampu melakukan proses fotosintesis,
hal ini disebabkan klorofil yang berada didalam daun tidak dapat menggunakan cahaya
matahari karena klorofil hanya akan berfungsi bila ada cahaya matahari.
Dartius (1991) menyatakan bahwa kloroplas berasal dari proplastid kecil (plastid yang
belum dewasa, kecil dan hampir tak berwarna, dengan sedikit atau tanpa membran dalam).
Pada umumnya proplastid berasal hanya dari sel telur yang tak terbuahi, sperma tak berperan
disini. Proplastid membelah pada saat embrio berkembang, dan berkembang menjadi kloroplas
ketika daun dan batang terbentuk. Kloroplas muda juga aktif membelah, khususnya bila organ
mengandung kloroplas terpajan pada cahaya. Jadi, tiap sel daun dewasa sering mengandung
beberapa ratus kloroplas.
Walkins (1989) menyatakan bahwa Fotosintesis adalah suatu proses biokimia yang
dilakukan tumbuhan, alga, dan beberapa jenis bakteri untuk memproduksi energi terpakai
(nutrisi) dengan memanfaatkan energi cahaya. Hampir semua makhluk hidup bergantung dari
energi yang dihasilkan dalam fotosintesis. Akibatnya fotosintesis menjadi sangat penting bagi
kehidupan di bumi. Fotosintesis juga berjasa menghasilkan sebagian besar oksigen yang
terdapat di atmosfer bumi. Organisme yang menghasilkan energi melalui fotosintesis (photos
berarti cahaya) disebut sebagai fototrof. Fotosintesis merupakan salah satu cara asimilasi
karbon karena dalam fotosintesis karbon bebas dari CO2 diikat (difiksasi) menjadi gula sebagai
molekul penyimpan energi.
Heddy (1990) menyatakan bahwa fotosintesis hanya dapat dilakukan oleh tumbuhan
dan ganggang hijau yang bersifat autotrof. Artinya keduanya mampu menangkap energi
matahari untuk menyintesis molekul-molekul organik kaya energi dari precursor organik H2O
dan CO2. Sementara itu, hewan dan manusia tergolong heterotrof, yaitu memerlukan suplay
senyawa-senyawa organik dari lingkungan (tumbuhan) karena hewan dan manusia tidak dapat
menyintesis karbohidrat. Karena itu, hewan dan manusia bergantung pada organisme autotrof.
DAFTAR PUSTAKA
Dartius. 1991. Dasar-dasar Fisiologi Tumbuhan. USU-Press. Medan.
Dwijoseputro, D. 1983. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Gramedia. Jakarta.
Filter, A. H. dan R. K. M. Hay. 1991. Fisiologi Lingkungan Tanaman. UGM Press.
Yogyakarta.
Guritno, B. dan Sitompul, S. M. 1995. Analisis Pertumbuhan Tanaman.UGM Press.
Yogyakarta.
Heddy, S. 1990. Biologi Pertanian. Rajawali Press. Jakarta.
Lakitan, B. 2007. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Salisbury, dan Ross. 1992. Fisiologi Tumbuhan. ITB Press. Bandung.
Sitompul, S. M. dan Guritno. B. 1995. Pertumbuhan Tanaman. UGM Press. Yogyakarta.
Tjitrosoepomo, H.S. 1998. Botani Umum. UGM Press. Yogyakarta.
Wilkins, M. B. 1989. Fisologi Tanaman. Bumi Aksara. Jakarta.
BAB I
PENDAHULUAN
Tuhan telah menciptakan beraneka ragam makhluk hidup yang saling bergantung.
Misalnya ketika sedang berteduh di bawah pohon pada siang hari, kita yang dapat merasakan
kesejukan dan kesegaran udara di sekitarnya. Udara di sekitarnya terasa sejuk karena banyak
oksigen murni yang berasal dari hasil fotosintesis yang terjadi pada daun tumbuhan, demikian
pula tumbuh-tumbuhan yang memerlukan CO2 (karbon dioksida) yang berasal dari udara
kompleks dari senyawa-senyawa yang lebih sederhana dengan bantuan sinar matahari. Hasil
akhir dari fotosintesis berupa karbohidrat yang akan digunakan sebagai sumber makanan dan
oksigen yang terlepas ke udara bebas sehingga orang yang berada di sekitarnya dapat
menghirup udara segar. Oksigen yang dihasilkan tumbuhan diperlukan manusia dan hewan
Tumbuhan merupakan makhluk hidup yang autotrof, yaitu makhluk hidup yang mampu
menghasilkan makanannya sendiri. Makanannya itu dalam bentuk senyawa kimia, yang
H, dan O) menjadi zat organik berupa senyawa glukosa (karbohidrat), dengan menggunakan
membuktikan hasil apa yang dapat diperoleh dari reaksi yang berlangsung pada proses
fotosintesis tersebut.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Metabolisme adalah seluruh proses kimia yang berlangsung di dalam tubuh organisme
/ makhluk hidup. Dalam suatu reaksi kimia terjadi perubahan struktur molekul dari satu zat
atau lebih disertai dengan pelepasan atau penyerapan energi. Secara keseluruhan, metabolisme
berkaitan dengan pengelolaan / pengaturan sumber daya materi dan energi di dalam sel
(Hadisumarto, 1997).
Metabolisme terdiri atas dua proses, yaitu anabolisme dan katabolisme. Anabolisme
merupakan penyusunan zat kompleks dari zat yang lebih sederhana dan memerlukan energi.
Salah satu contoh anabolisme adalah sintesis protein dari asam amino. Sebaliknya, katabolisme
merupakan pemecahan zat kompleks menjadi zat yang lebih sederhana disertai dengan proses
pelepasan energi. Anabolisme adalah penyusunan senyawa kimia sederhana menjadi senyawa
Proses ini membutuhkan energi dari luar. Energi yang digunakan dalam reaksi ini dapat
berupa energi cahaya ataupun energi kimia. Energi tersebut, selanjutnya digunakan untuk
mengikat senyawa-senyawa sederhana tersebut menjadi senyawa yang lebih kompleks. Jadi,
dalam proses ini energi yang diperlukan tersebut tidak hilang, tetapi tersimpan dalam bentuk
ikatan-ikatan kimia pada senyawa kompleks yang terbentuk. Anabolisme meliputi tiga tahapan
dasar. Pertama, produksi prekursor seperti asam amino, monosakarida, dan nukleotida. Kedua,
ATP. Ketiga, penggabungan prekursor tersebut menjadi molekul kompleks, seperti protein,
polisakarida, lemak, dan asam nukleat. Anabolisme yang menggunakan energi cahaya dikenal
dengan fotosintesis, sedangkan anabolisme yang menggunakan energi kimia dikenal dengan
misalnya glikogen dan protein sebagai bahan bakar dalam tubuh, asam nukleat untuk
pengkopian informasi genetik. Protein, lipid, dan karbohidrat menyusun struktur tubuh
makhluk hidup, baik intrasel maupun ekstrasel. Bila sintesis bahan-bahan ini lebih cepat dari
Fotosintesis berasal dari kata foton yang berarti cahaya, dan sintesis yang berarti
menyusun.Jadi fotosintesis dapat diartikan sebagai suatu penyusunan senyawa kimia kompleks
yang memerlukan energi cahaya. Sumber energi cahaya alami adalah matahari. Proses ini dapat
berlangsung karena adanya suatu pigmen tertentu dengan bahan CO2 dan H2O. Cahaya
(Salisbury, 1995).
Fotosintesis berasal dari kata foton yang berarti cahaya dan sintesis yang berarti
penyusunan. Jadi fotosintesis adalah proses penyusunan dari zat organik H2O dan CO2
menjadi senyawa organik yang kompleks yang memerlukan cahaya. Fotosintesis hanya dapat
terjadi pada tumbuhan yang mempunyai klorofil, yaitu pigmen yang berfungsi sebagai
Fotosintesis merupakan suatu proses biologi yang kompleks, proses ini menggunakan
energi dan cahaya matahari yang dapat dimanfaatkan oleh klorofil yang terdapat dalam
kloroplas. Seperti halnya mitokondria, kloroplas mempunyai membran luar dan membran
dalam. Membran dalam mengelilingi suatu stroma yang mengandung enzim-enzim tang larut
dalam struktur membran yang disebut tilakoid. Proses fotosintesis dipengaruhi oleh beberapa
faktor antara lain air (H2O), konsentrasi CO2, suhu, umur daun, translokasi karbohidrat, dan
cahaya. Tetapi yang menjadi faktor utama fotosintesis agar dapat berlangsung adalah cahaya,
berasal dari oksidasi dan zat-zat organik tertentu. Organisme yang demikian disebut
kemoautotrof, karena menggunakan zat – zat kimiawi dalam memproduksi senyawa organik
dari senyawa non-organik. Sedangkan peristiwa fotosintesis sendiri dilakukan oleh organisme
autotrof yang seringkali disebut dengan organisme fotoautotrof, karena dalam proses
pembentukan senyawa organiknya menggunakan energi yang berasal dari cahaya matahari
(Kimball, 1992).
karbondioksida serta air yang dilakukan sel-sel yang berklorofil dengan adanya cahaya
matahari yang disebabkan oleh oksigen (O2). Ada juga yang mengartikan fotosintesis dengan
suatu peristiwa pengolahan atau pemasakan makanan yang terjadi pada daun dengan bantuan
Reaksi fotosintesis :
Sinar matahari
Klorofil
Organisasi dan fungsi suatu sel hidup bergantung pada persediaan energi yang tak
Fotosintesis adalah suatu proses biokimia yang dilakukan tumbuhan, alga, dan beberapa
jenis bakteri untuk memproduksi energi terpakai (nutrisi) dengan memanfaatkan energi cahaya.
Hampir semua makhluk hidup bergantung dari energi yang dihasilkan dalam fotosintesis.
Akibatnya fotosintesis menjadi sangat penting bagi kehidupan di bumi. Fotosintesis juga
berjasa menghasilkan sebagian besar oksigen yang terdapat di atmosfer bumi. Organisme yang
menghasilkan energi melalui fotosintesis (photos berarti cahaya) disebut sebagai fototrof.
Fotosintesis merupakan salah satu cara asimilasi karbon karena dalam fotosintesis karbon
bebas dari CO2 diikat (difiksasi) menjadi gula sebagai molekul penyimpan energi. Cara lain
yang ditempuh organisme untuk mengasimilasi karbon adalah melalui kemosintesis, yang
Fotosintesis dikenal sebagai suatu proses sintesis makanan yang dimiliki oleh
mensintesis makanannya sendiri disebut sebagai organisme autrotof. Autotrof dalam rantai
makanan menduduki sebagai produsen. Pada prinsinya komponen yang dibutuhkan dalam
reaksi fotosintesis adalah CO2 yang berasal dari udara dan H2O yang diserap dari dalam tanah.
Selain itu sesuai dengan namanya, foto “cahaya” reaksi ini membutuhkan cahaya matari
sebagai energi dalam pembuatan atau sintesis produk (senyawa gula dan oksigen) (Stone,
2004).
Reaksi fotosintesis dapat diartikan bahwa enam molekul karobondioksida dan enam
molekul air bereaksi dengan bantuan energi cahaya matahari untuk dirubah menjadi satu
molekul glukosa dan enam molekul oksigen. Glukosa adalah molekul yang dibentuk sebagai
hasil dari proses fotosintesis yang di dalamnya tersimpan hasil konversi energi cahaya matahari
dalam bentuk ikatan-ikatan kimia penyusun molekul tersebut. Glukosa merupakan senyawa
karbon yang nantinya digunakan bersama elemen-elemen lain di dalam sel untuk membentuk
senyawa kimia lain yang sangat penting bagi organisme tersebut, seperti DNA, protein, gula
dan lemak. Selain itu, organisme dapat memanfaatkan energi kimia yang tersimpan dalam
ikatan kimia di antara atom-atom penyusun glukosa sebagai sumber energi dalam proses-proses
Seperti organisme lainnya, tanaman tersusun atas sel-sel sebagai unit dasar penyusun
(Chloroplast) yang merupakan tempat terjadinya fotosintesis. Kloroplas adalah organel khusus
yang dimiliki oleh tanaman, berbentuk oval dan mengandung klorofil (chlorophyll) yang
dikenal dengan zat hijau daun. Seluruh bagian tumbuhan yang merupakan struktur berwarna
hijau, termasuk batang dan buah memiliki kloroplas dalam setiap sel penyusunnya. Namun
secara umum aktifitas fotosintesis terjadi di dalam daun. Dalam kepadatan kloroplas di
permukaan daun suatu tanaman rata-rata sekitar satu setengah juta per milimeter persegi
(Michael 2006).
Fotosintesis memiliki dua macam reaksi, yaitu reaksi terang dan reaksi gelap. Selama
reaksi terang, klorofil bersama dengan pigmen-pigmen lain di dalam kloroplas menyerap
energi cahaya matahari dan mengkonversinya menjadi energi kimia yang disimpan dalam
ikatan kimia penyusun glukosa. Energi yang diserap merupakan energi kaya elektron yang
nantinya akan terlibat dalam serangkaian rantai reaksi yang disebut transpot elektron. Air
melalui reaksi terang akan dipecah (fotolisis) menjadi proton, elektron dan O2. Proton dan
elektron yang dihasilkan dari pemecahan ini bergabung dengan senyawa aseptor elektron
proton bergerak melalui membran kloroplas , dan energi yang dibentuk berupa ATP
(Adenosine triphospat). NADPH dan ATP adalah komponen yang masuk ke dalam reaksi gelap
(siklus Calvin), yang merubah molekul CO2 menjadi molekul gula berantai karobon tiga.
energi kimia hasil konversi dari energi cahaya matahari tersimpan dalam senyawa karbon
Karbohidrat merupakan senyawa karbon yang terdapat di alam sebagai molekul yang
kompleks dan besar. Karbohidrat sangat beraneka ragam contohnya seperti sukrosa,
Monosakarida dapat diikat secara bersama-sama untuk membentuk dimer, trimer dan lain-lain.
Dimer merupakan gabungan antara dua monosakarida dan trimer terdiri dari tiga monosakarida
(Kimball, 2002).
kebutuhan pokoknya agar tetap bertahan hidup, tumbuhan tersebut harus melakukan suatu
proses yang dinamakan proses sintesis karbohidrat yang terjadi dibagian daun satu tumbuhan
yang memiliki klorofil, dengan menggunakan cahaya matahari. Cahaya matahari merupakan
sumber energi yang diperlukan tumbuhan untuk proses tersebut. Tanpa adanya cahaya matahari
tumbuhan tidak akan mampu melakukan proses fotosintesis, hal ini disebabkan klorofil yang
berada didalam daun tidak dapat menggunakan cahaya matahari karena klorofil hanya akan
Dalam percobaannya tersebut ia menggunakan daun segar yang sebagian dibungkus dengan
kertas timah kemudian daun tersebut direbus, dimasukkan kedalam alcohol dan ditetesi dengan
iodium. Ia menyimpulkan bahwa warna biru kehitaman pada daun yang tidak ditutupi kertas
Untuk mengetahui ada atau tidaknya amilum yang terdapat dalam proses fotosintesis
dapat dilakukan dengan berbagai percobaan, diantaranya dengan memberi perlakuan variasi
cahaya matahari yang berbeda pada daun tumbuhan dan mengujinya dengan larutan JKJ untuk
memperoleh hasil dan data yang bervariasi antara daun tumbuhan sampel (Ellis, 1986).
Salah satu contoh daun yang dapat digunakan pada percobaan sachs adalah daun
mangga.
Klasifikasi (Gembong,1993) :
Regnum: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Dycotiledoneae
Ordo: Sapindales
Famili: Anacardiaceae
Genus: Mangifera
Jan Ingenhousz merupakan orang yang pertama kali melakukan penelitian tentang
Hydrilla verticillata ke dalam bejana yang diisi air. Bejana gelas itu ditutup denagn corong
terbalik dan diatasnya di beri tabung reaksi yang diisi air hingga penuh. Bejana itu diletakkan
di terik matahari. Tak lama kemudian muncul gelembung udara dari tumbuhan air tersebut.
Gelembung udara tersebut menandakan adanya gas. Setelah diuji ternyata adalah oksigen.
Klasifikasi (Gembong,1993):
Regnum: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Dycotiledoneae
Ordo: Hydrocharitales
Famili: Hydrocharitaceae
Genus: Hydrilla
Fotosintesis terjadi hanya di bagian hijau tanaman. Untuk efisiensi fotosintesis harus
daun tipis dan memiliki luas permukaan besar. Ini membantu dalam penyerapan cahaya dan
difusi gas, dan sarana untuk mencegah kehilangan air yang berlebihan melalui stomata dan
epidermis. Jumlah besar kloroplas dalam sel-sel mesofil palisade menyediakan jaringan
fotosintetik utama. Ruang antara spons berbentuk tidak teratur di dalam sel-sel mesofil daun
izin difusi gas gratis. Turgor sel penjaga berubah menjadi gas mengizinkan pertukaran dengan
atmosfer. Kutikula pada berlapis tunggal transparan epidermis atas dan bawah melindungi daun
Berikut adalah beberapa faktor utama yang menentukan laju fotosintesis (Desrizal,
2012) :
1. Intensitas cahaya.
Semakin banyak karbon dioksida di udara, makin banyak jumlah bahan yang dapt digunakan
3. Suhu.
Enzim-enzim yang bekerja dalam proses fotosintesis hanya dapat bekerja pada suhu
optimalnya. Umumnya laju fotosintensis meningkat seiring dengan meningkatnya suhu hingga
4. Kadar air.
fotosintat bertambah atau bahkan sampai jenuh, laju fotosintesis akan berkurang.
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Daun merupakan salah satu organ tumbuhan yang tumbuh dari batang, umumnya berwarna
hijau (mengandung klorofil) dan terutama berfungsi sebagai penangkap energi dari
cahaya matahari melalui fotosintesis. Daun merupakan organ terpenting bagi tumbuhan dalam
melangsungkan hidupnya karena tumbuhan adalah organisme autotrof obligat, ia harus memasok
kebutuhan energinya sendiri melalui konversi energi cahaya menjadi energi kimia (Anonim, 2011).
Fotosintesis adalah suatu proses biokimia yang dilakukan tumbuhan, alga, dan beberapa jenis
bakteri untuk memproduksi energi terpakai (nutrisi) dengan memanfaatkan energi cahaya. Hampir
semua makhluk hidup bergantung dari energi yang dihasilkan dalam fotosintesis. Akibatnya
fotosintesis menjadi sangat penting bagi kehidupan di bumi. Fotosintesis juga berjasa menghasilkan
sebagian besar oksigen yang terdapat di atmosfer bumi. Organisme yang menghasilkan energi melalui
fotosintesis (photos berarti cahaya) disebut sebagai fototrof. Fotosintesis merupakan salah satu cara
asimilasi karbon karena dalam fotosintesis karbon bebas dari (CO2) diikat (difiksasi) menjadi gula
sebagai molekul penyimpan energi. Cara lain yang ditempuh organisme untuk mengasimilasi karbon
adalah melalui kemosintesis, yang dilakukan oleh sejumlah bakteri belerang (Anonim, 2011).
Fotosintesis yang dilakukan tumbuhan ini dilakukan dalam bagian daun dari tumbuhan yaitu
bagian yang mengandung klorofil. Selain itu ada pula bagian dari dalam daun yang berperan dalam
proses terjadinya fotosintesis tersebut yaitu stoma. Stoma merupakan mulut daun yang dalam
fotosintesis ini berfungsi menangkap karbondioksida dari lingkungan yang berikutnya digunakan
pori stomata untuk fotosintesis dan transpirasi. Konsentrasi CO2 pada substomata dapat digunakan
untuk menganalisa keberadaan CO2 dan air yang menguap di udara melalui permukaan daun (Anonim,
2011)
Sehingga dapat dikatakan bahwa stomata memegang perna penting dalam terjadinya proses
fotosintesis. Dan fotosintesis tidak dapat dilakukan ketika stomata daun ini menutup. Oleh karena itu,
untuk mengetahui lebih lanjut tentang bagaimana hubungan dari stomata dan proses fotosintesisi itu
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Stomata berasal dari bahasa Yunani yaitu stoma yang berarti lubang atau porus, jadi
stomata adalah lubang-lubang kecil berbentuk lonjong yang dikelilingi oleh dua sel epidermis
khusus yang disebut sel penutup (Guard Cell), dimana sel penutup tersebut adalah sel-sel
epidermis yang telah mengalami kejadian perubahan bentuk dan fungsi yang dapat mengatur
Stomata adalah suatu celah pada epidermis yang dibatasi oleh dua sel penutup yang
berisi kloroplas dan mempunyai bentuk serta fungsi yang berl;ainan dengan epidermis.Stomata
berfungsi sebagai jalan masuknya CO2 dari udara pada proses fotosintesis, sebagai jalan
penguapan (transpirasi), dan sebagai jalan pernafasan (respirasi). Sel yang mengelilingi
stomata atau biasa disebut dengan sel tetangga berperan dalam perubahan osmotik yang
Sel penutup letaknya dapat sama tinggi, lebih tinggi atau lebih rendah dari sel epidermis
lainnya. Bila sama tinggi dengan permukaan epidermis lainnya disebut faneropor, sedangkan
jika menonjol atau tenggelam di bawah permukaan disebut kriptopor. Setiap sel penutup
mengandung inti yang jelas dan kloroplas yang secara berkala menghasilkan pati. Dinding sel
Berdasarkan hubungan ontogenetik antara sel penjaga dan sel tetangga, stomata dapat
1. Stomata mesogen, yaitu sel tetangga dan sel penjaga asalnya sama.
2. Stomata perigen, yaitu sel tetangga berkembang dari sel protoderm yang berdekatan dengan
beberapa sel tetangga dan sel penjaga asalnya sama, sedangkan yang lainnya tidak demikian.
Pada tumbuhan dikotil, berdasarkan susunan sel epidermis yang ada di samping sel
1. Anomositik, sel penutup dikelilingi oleh sejumlah sel yang tidak beda ukuran dan bentuknya
2. Anisositik, sel penutup diiringi 3 buah sel tetangga yang tidak sama besar. Misalnya pada
3. Parasitik, setiap sel penutup diiringi sebuah sel tetangga/lebih dengan sumbu panjang sel
tetangga itu sejajar sumbu sel penutup serta celah. Pada Rubiaceae, Magnoliaceae,
Convolvulaceae, Mimosaceae.
4. Diasitik, setiap stoma dikelilingi oleh 2 sel tetangga yang tegak lurus terhadap sumbu panjang
a. Type apel atau murbei dimana stomata didapatkan hanya tersebar pada sisi bawah daun saja,
b. Type kentang dimana stomata didapatkan tersebar lebih banyak pada sisi bawah daun dan
sedikit pada sisi atas daun seperti pada kentang, kubis, buncis, tomat, pea dan lain-lain.
c. Type oat, yaitu stomata tersebar sama banyak baik pada sisi atas maupun pada sisi bawah daun,
d. Type lily hutan, yaitu stomata hanya terdapat pada epidermis atas saja, misalnya lily air dan
e. Type potamogeton yaitu stomata sama sekali tidak ada atau kalau ada vestigial, misalnya pada
jenis bakteri untuk memproduksi energi terpakai (nutrisi) dengan memanfaatkan energi cahaya.
Hampir semua makhluk hidup bergantung dari energi yang dihasilkan dalam fotosintesis.
Akibatnya fotosintesis menjadi sangat penting bagi kehidupan di bumi. Fotosintesis juga
berjasa menghasilkan sebagian besar oksigen yang terdapat di atmosfer bumi. Organisme yang
menghasilkan energi melalui fotosintesis (photos berarti cahaya) disebut sebagai fototrof.
Fotosintesis merupakan salah satu cara asimilasi karbon karena dalam fotosintesis karbon
bebas dari [[CO2]] diikat (difiksasi) menjadi gula sebagai molekul penyimpan energi. Cara lain
yang ditempuh organisme untuk mengasimilasi karbon adalah melalui kemosintesis, yang
Dari semua radiasi matahari yang dipancarkan, hanya panjang gelombang tertentu yang
dimanfaatkan tumbuhan untuk proses fotosintesis, yaitu panjang gelombang yang berada pada
kisaran cahaya tampak (380-700 nm). Cahaya tampak terbagi atas cahaya merah (610 - 700
nm), hijau kuning (510 - 600 nm), biru (410 - 500 nm) dan violet (< 400 nm). Masing-masing
jenis cahaya berbeda pengaruhnya terhadap fotosintesis. Hal ini terkait pada sifat pigmen
penangkap cahaya yang bekerja dalam fotosintesis. Pigmen yang terdapat pada membran grana
menyerap cahaya yang memiliki panjang gelombang tertentu. Pigmen yang berbeda menyerap
cahaya pada panjang gelombang yang berbeda. Kloroplast mengandung beberapa pigmen.
Sebagai contoh, klorofil a terutama menyerap cahaya biru-violet dan merah. Klorofil b
menyerap cahaya biru dan oranye dan memantulkan cahaya kuning-hijau. Klorofil a berperan
langsung dalam reaksi terang, sedangkan klorofil b tidak secara langsung berperan dalam reaksi
Stomata akan membuka jika kedua sel penjaga meningkat. Peningkatan tekanan turgor
sel penjaga disebabkan oleh masuknya air ke dalam sel penjaga tersebut. Pergerakan air dari
satu sel ke sel lainnya akan selalu dari sel yang mempunyai potensi air lebih tinggi ke sel ke
potensi air lebih rendah. Tinggi rendahnya potensi air sel akan tergantung pada jumlah bahan
yang terlarut (solute) didalam cairan sel tersebut. Semakin banyak bahan yang terlarut maka
potensi osmotic sel akan semakin rendah. Dengan demikian, jika tekanan turgor sel tersebut
tetap, maka secara keseluruhan potensi air sel akan menurun. Untuk memacu agar air masuk
ke sel penjaga, maka jumlah bahan yang terlarut di dalam sel tersebut harus ditingkatkan
(Lakitan, 1993).
Aktivitas stomata terjadi karena hubungan air dari sel-sel penutup dan sel-sel pembantu.
Bila sel-sel penutup menjadi turgid dinding sel yang tipis menggembung dan dinding sel yang
tebal yang mengelilingi lobang (tidak dapat menggembung cukup besar) menjadi sangat
cekung, karenanya membuka lobang. Oleh karena itu membuka dan menutupnya stomata
tergantung pada perubahan-perubahan turgiditas dari sel-sel penutup, yaitu kalau sel-sel
penutup turgid lobang membuka dan sel-sel mengendor pori/lobang menutup (Lakitan, 1993).
Stomata membuka karena sel penjaga mengambil air dan menggembung dimana sel
penjaga yang menggembung akan mendorong dinding bagian dalam stomata hingga merapat.
Stomata bekerja dengan caranya sendiri karena sifat khusus yang terletak pada anatomi
submikroskopik dinding selnya. Sel penjaga dapat bertambah panjang, terutama dinding
luarnya, hingga mengembang ke arah luar. Kemudian, dinding sebelah dalam akan tertarik oleh
mikrofibril tersebut yang mengakibatkan stomata membuka (Salisbury dan Ross, 1995).
Pada saat stomata membuka akan terjadi akumulasi ion kalium (K+) pada sel penjaga.
Ion kalium ini berasal dari sel tetangganya. Cahaya sangat berperan merangsang masuknya ion
kalium ke sel penjaga dan jika tumbuhan ditempatkan dalam gelap, maka ion kalium akan
Stomata tumbuhan pada umumnya membuka pada saat matahari terbit dan menutup saat
hari gelap sehingga memungkinkan masuknya CO2 yang diperlukan untuk fotosintesis pada
siang hari. Umumnya, proses pembukaan memerlukan waktu 1 jam dan penutupan berlangsung
secara bertahap sepanjang sore. Stomata menutup lebih cepat jika tumbuhan ditempatkan
dalam gelap secara tiba-tiba. Terbukanya stomata pada siang hari tidak terhambat jika
tumbuhan itu berada dalam udara tanpa karbon dioksida, yaitu keadaan fotosintesis tidak dapat
BAB V
V.1. Kesimpulan
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan dapat ditarik kesimpulan yaitu daun yang
berada di tempat terang menghasilkan bercak berwarna hitam yang menunjukkan adanya
amilum yang berarti terjadi proses fotosintesis. Sedangkan daun yang berada di tempat terang
dan yang diolesi vaselin tidak terdapat bercak kehitaman yang berarti daun tidak mengalami
proses fotosintesis.
V.2. Saran
Sebaiknya praktikan diberitahukan terlebih dahulu guna dari bahan yang digunakan
pada setiap percobaan agar bisa mengerti dalam melakukan prosedur kerja.
Jan
BAB I
PENDAHULUAN
hijau (mengandung klorofil) dan terutama berfungsi sebagai penangkap energi dari
cahaya matahari melalui fotosintesis. Daun merupakan organ terpenting bagi tumbuhan dalam
melangsungkan hidupnya karena tumbuhan adalah organisme autotrof obligat, ia harus memasok
kebutuhan energinya sendiri melalui konversi energi cahaya menjadi energi kimia (Anonim, 2011).
Fotosintesis adalah suatu proses biokimia yang dilakukan tumbuhan, alga, dan beberapa jenis
bakteri untuk memproduksi energi terpakai (nutrisi) dengan memanfaatkan energi cahaya. Hampir
semua makhluk hidup bergantung dari energi yang dihasilkan dalam fotosintesis. Akibatnya
fotosintesis menjadi sangat penting bagi kehidupan di bumi. Fotosintesis juga berjasa menghasilkan
sebagian besar oksigen yang terdapat di atmosfer bumi. Organisme yang menghasilkan energi melalui
fotosintesis (photos berarti cahaya) disebut sebagai fototrof. Fotosintesis merupakan salah satu cara
asimilasi karbon karena dalam fotosintesis karbon bebas dari (CO2) diikat (difiksasi) menjadi gula
sebagai molekul penyimpan energi. Cara lain yang ditempuh organisme untuk mengasimilasi karbon
adalah melalui kemosintesis, yang dilakukan oleh sejumlah bakteri belerang (Anonim, 2011).
Fotosintesis yang dilakukan tumbuhan ini dilakukan dalam bagian daun dari tumbuhan yaitu
bagian yang mengandung klorofil. Selain itu ada pula bagian dari dalam daun yang berperan dalam
proses terjadinya fotosintesis tersebut yaitu stoma. Stoma merupakan mulut daun yang dalam
fotosintesis ini berfungsi menangkap karbondioksida dari lingkungan yang berikutnya digunakan
pori stomata untuk fotosintesis dan transpirasi. Konsentrasi CO2 pada substomata dapat digunakan
untuk menganalisa keberadaan CO2 dan air yang menguap di udara melalui permukaan daun (Anonim,
2011)
Sehingga dapat dikatakan bahwa stomata memegang perna penting dalam terjadinya proses
fotosintesis. Dan fotosintesis tidak dapat dilakukan ketika stomata daun ini menutup. Oleh karena itu,
untuk mengetahui lebih lanjut tentang bagaimana hubungan dari stomata dan proses fotosintesisi itu
Tujuan diadakannya percobaan ini adalah untuk melihat hubungan antara stomata dengan
Percobaan ini dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal 13 Desember 2011, pukul 14.00 - 17.00
WITA. Dilaksanakan di Laboratorium Botani Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Hasanuddin Makassar. Pengamatan dilakukan selama 1 hari untuk
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Stomata berasal dari bahasa Yunani yaitu stoma yang berarti lubang atau porus, jadi stomata
adalah lubang-lubang kecil berbentuk lonjong yang dikelilingi oleh dua sel epidermis khusus yang
disebut sel penutup (Guard Cell), dimana sel penutup tersebut adalah sel-sel epidermis yang telah
mengalami kejadian perubahan bentuk dan fungsi yang dapat mengatur besarnya lubang-lubang yang
Stomata adalah suatu celah pada epidermis yang dibatasi oleh dua sel penutup yang berisi
kloroplas dan mempunyai bentuk serta fungsi yang berl;ainan dengan epidermis.Stomata berfungsi
sebagai jalan masuknya CO2 dari udara pada proses fotosintesis, sebagai jalan penguapan
(transpirasi), dan sebagai jalan pernafasan (respirasi). Sel yang mengelilingi stomata atau biasa disebut
dengan sel tetangga berperan dalam perubahan osmotik yang menyebabkan gerakan sel penutup
(Anonim, 2011).
Sel penutup letaknya dapat sama tinggi, lebih tinggi atau lebih rendah dari sel epidermis
lainnya. Bila sama tinggi dengan permukaan epidermis lainnya disebut faneropor, sedangkan jika
menonjol atau tenggelam di bawah permukaan disebut kriptopor. Setiap sel penutup mengandung
inti yang jelas dan kloroplas yang secara berkala menghasilkan pati. Dinding sel penutup dan sel
Berdasarkan hubungan ontogenetik antara sel penjaga dan sel tetangga, stomata dapat dibagi
1. Stomata mesogen, yaitu sel tetangga dan sel penjaga asalnya sama.
2. Stomata perigen, yaitu sel tetangga berkembang dari sel protoderm yang berdekatan dengan sel induk
stomata.
3. Stomata mesoperigen, yaitu sel-sel yang mengelilingi stomata asalnya berbeda, yang satu atau
beberapa sel tetangga dan sel penjaga asalnya sama, sedangkan yang lainnya tidak demikian.
Pada tumbuhan dikotil, berdasarkan susunan sel epidermis yang ada di samping sel penutup
1. Anomositik, sel penutup dikelilingi oleh sejumlah sel yang tidak beda ukuran dan bentuknya dari sel
2. Anisositik, sel penutup diiringi 3 buah sel tetangga yang tidak sama besar. Misalnya pada Cruciferae,
Nicotiana, Solanum.
3. Parasitik, setiap sel penutup diiringi sebuah sel tetangga/lebih dengan sumbu panjang sel tetangga itu
sejajar sumbu sel penutup serta celah. Pada Rubiaceae, Magnoliaceae, Convolvulaceae, Mimosaceae.
4. Diasitik, setiap stoma dikelilingi oleh 2 sel tetangga yang tegak lurus terhadap sumbu panjang sel
a. Type apel atau murbei dimana stomata didapatkan hanya tersebar pada sisi bawah daun saja, seperti
b. Type kentang dimana stomata didapatkan tersebar lebih banyak pada sisi bawah daun dan sedikit
pada sisi atas daun seperti pada kentang, kubis, buncis, tomat, pea dan lain-lain.
c. Type oat, yaitu stomata tersebar sama banyak baik pada sisi atas maupun pada sisi bawah daun,
d. Type lily hutan, yaitu stomata hanya terdapat pada epidermis atas saja, misalnya lily air dan banyak
tumbuhan air.
e. Type potamogeton yaitu stomata sama sekali tidak ada atau kalau ada vestigial, misalnya pada
Fotosintesis adalah suatu proses biokimia yang dilakukan tumbuhan, alga, dan beberapa jenis
bakteri untuk memproduksi energi terpakai (nutrisi) dengan memanfaatkan energi cahaya. Hampir
semua makhluk hidup bergantung dari energi yang dihasilkan dalam fotosintesis. Akibatnya
fotosintesis menjadi sangat penting bagi kehidupan di bumi. Fotosintesis juga berjasa menghasilkan
sebagian besar oksigen yang terdapat di atmosfer bumi. Organisme yang menghasilkan energi melalui
fotosintesis (photos berarti cahaya) disebut sebagai fototrof. Fotosintesis merupakan salah satu cara
asimilasi karbon karena dalam fotosintesis karbon bebas dari [[CO2]] diikat (difiksasi) menjadi gula
sebagai molekul penyimpan energi. Cara lain yang ditempuh organisme untuk mengasimilasi karbon
adalah melalui kemosintesis, yang dilakukan oleh sejumlah bakteri belerang (Anonim, 2011).
Dari semua radiasi matahari yang dipancarkan, hanya panjang gelombang tertentu yang
dimanfaatkan tumbuhan untuk proses fotosintesis, yaitu panjang gelombang yang berada pada
kisaran cahaya tampak (380-700 nm). Cahaya tampak terbagi atas cahaya merah (610 - 700 nm), hijau
kuning (510 - 600 nm), biru (410 - 500 nm) dan violet (< 400 nm). Masing-masing jenis cahaya berbeda
pengaruhnya terhadap fotosintesis. Hal ini terkait pada sifat pigmen penangkap cahaya yang bekerja
dalam fotosintesis. Pigmen yang terdapat pada membran grana menyerap cahaya yang memiliki
panjang gelombang tertentu. Pigmen yang berbeda menyerap cahaya pada panjang gelombang yang
berbeda. Kloroplast mengandung beberapa pigmen. Sebagai contoh, klorofil a terutama menyerap
cahaya biru-violet dan merah. Klorofil b menyerap cahaya biru dan oranye dan memantulkan cahaya
kuning-hijau. Klorofil a berperan langsung dalam reaksi terang, sedangkan klorofil b tidak secara
Stomata akan membuka jika kedua sel penjaga meningkat. Peningkatan tekanan turgor sel
penjaga disebabkan oleh masuknya air ke dalam sel penjaga tersebut. Pergerakan air dari satu sel ke
sel lainnya akan selalu dari sel yang mempunyai potensi air lebih tinggi ke sel ke potensi air lebih
rendah. Tinggi rendahnya potensi air sel akan tergantung pada jumlah bahan yang terlarut (solute)
didalam cairan sel tersebut. Semakin banyak bahan yang terlarut maka potensi osmotic sel akan
semakin rendah. Dengan demikian, jika tekanan turgor sel tersebut tetap, maka secara keseluruhan
potensi air sel akan menurun. Untuk memacu agar air masuk ke sel penjaga, maka jumlah bahan yang
Aktivitas stomata terjadi karena hubungan air dari sel-sel penutup dan sel-sel pembantu. Bila
sel-sel penutup menjadi turgid dinding sel yang tipis menggembung dan dinding sel yang tebal yang
mengelilingi lobang (tidak dapat menggembung cukup besar) menjadi sangat cekung, karenanya
membuka lobang. Oleh karena itu membuka dan menutupnya stomata tergantung pada perubahan-
perubahan turgiditas dari sel-sel penutup, yaitu kalau sel-sel penutup turgid lobang membuka dan sel-
Stomata membuka karena sel penjaga mengambil air dan menggembung dimana sel penjaga
yang menggembung akan mendorong dinding bagian dalam stomata hingga merapat. Stomata
bekerja dengan caranya sendiri karena sifat khusus yang terletak pada anatomi submikroskopik
dinding selnya. Sel penjaga dapat bertambah panjang, terutama dinding luarnya, hingga mengembang
ke arah luar. Kemudian, dinding sebelah dalam akan tertarik oleh mikrofibril tersebut yang
Pada saat stomata membuka akan terjadi akumulasi ion kalium (K+) pada sel penjaga. Ion
kalium ini berasal dari sel tetangganya. Cahaya sangat berperan merangsang masuknya ion kalium ke
sel penjaga dan jika tumbuhan ditempatkan dalam gelap, maka ion kalium akan kembali keluar sel
Stomata tumbuhan pada umumnya membuka pada saat matahari terbit dan menutup saat
hari gelap sehingga memungkinkan masuknya CO2 yang diperlukan untuk fotosintesis pada siang hari.
Umumnya, proses pembukaan memerlukan waktu 1 jam dan penutupan berlangsung secara bertahap
sepanjang sore. Stomata menutup lebih cepat jika tumbuhan ditempatkan dalam gelap secara tiba-
tiba. Terbukanya stomata pada siang hari tidak terhambat jika tumbuhan itu berada dalam udara
tanpa karbon dioksida, yaitu keadaan fotosintesis tidak dapat terlaksana (Salisbury dan Ross, 1995).
BAB III
METODE PERCOBAAN
III. 1 Alat
Alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah gelas piala 400 cc, pinset, gegep, panci, kaki
III. 2 Bahan
Bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah jengger ayam Celosia cristata, alkohol, JKJ,
A. Prosedur A
1. Mengambil dua tumbuhan sehat yang ditanam dalam pot, meletakkan satu di tempat gelap dan yang
3. Memberi tanda sobekan yang berbeda pada masing-masing daun, agar dapat membedakan tanaman
4. Memasukkan kedua daun tersebut ke dalam gelas piala yang berisi air mendidih.
5. Setelah itu memanaskan alkohol dengan alat pemanas listrik selama 10 menit.
6. Mengambil daun tersebut dari alkohol dan memasukkannya ke dalam air dengan suhu kamar selama
beberapa menit.
8. Mengangkat daun dari larutan iodium kemudian merentangkan ke dalam cawan petri yang berisi air
B. Prosedur B
4. Memetik daun dan membersihkan vaselin dengan menggunakan kapas yang diberi bensin.
6. Memperhatikan dan mencatat perubaha warna yang terjadi di antara keempat daun tersebut.
BAB IV
IV.2. Pembahasan
Percobaan ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh stomata terhadap fotosintesis. Pada
percobaan stomata dan fotosintesis, digunakan daun jengger ayam Celosia cristata yang diberikan
perlakuan berbeda. Pada percobaan stomata, daun jengger ayam yang diolesi oleh vaselin hanya pada
bagian atas daun. Sedangkan pada percobaan fotosintesis menggunakan daun yang ditempatkan di
Untuk percobaan fotosintesis, daun pada kedua tempat dipetik. Daun-daun tersebut direndam
dalam air biasa terlebih dahulu lalu direndam dalam air panas yang bertujuan untuk melayukan daun.
Kemudian dilanjutkan dengan perendaman menggunakan alkohol untuk melarutkan klorofil yang
terdapat dalam daun Setelah itu dilanjutkan dengan perendaman menggunakan larutan JKJ untuk
menguji ada tidaknya amilum. Adanya amilum ini ditunjukkan dengan adanya bercak berwarna hitam
Daun yang berada pada tempat terang dan gelap, setelah direndam dengan air panas daunnya
menjadi hijau kekuningan yang menunjukkan daun telah layu. Setelah direndam dalam alkohol, daun
menjadi kuning. Setelah penambahan Larutan JKJ, daun yang berada di tempat gelap tetap kuning
karena tidak mengalami proses fotosibntesis sehingga tidak menghasilkan amilum. Sedangkan daun
yang ditempatkan di tempat terang terdapat titik menhitam pada beberapa bagian daun yang
Pada daun gelap, tidak terjadi pembentukan amilum karena CO2 yang merupakan bahan
utama pembentuk amilum yang dapat masuk tapi jumlahnya tidak cukup untuk digunakan dalam
proses fotosintesis. Daun yang ditempatkan di tempat yang gelap tidak menimbulkan bercak berwarna
Berdasarkan teori, daun yang menunjukkan adanya amilum yang terkandung di dalamnya
setelah pemberian larutan JKJ akan muncul bercak berwarna hitam yang menandakan terjadinya
fotosintesis. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhinya yaitu adanya CO2 yang cukup dan energi
Sedangkan pada percobaan stomata, dimana daun diolesi vaselin pada bagian permukaan juga
tidak mengalami fotosintesis. Hal ini disebabkan karena terhambatnya gas CO2 pada stomata karena
tersumbat oleh vaselin. Pada saat dibersihkan dengan bensin untuk membersihkan vaselin pada daun
dan direndam di larutan JKJ menimbulkan hasil pada daun tidak terdapat bercak-bercak amilum pada
daun.
Pemberian vaselin pada percobaan stomata berfungsi untuk menutup lapisan stomata
sehingga proses respirasi pada daun terhambat. Lalu bensin berfungsi untuk membersihkan vaselin
pada daun, sedangkan larutan JKJ berfungsi untuk menandakan adanya amilum atau tidak.
BAB V
V.1. Kesimpulan
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan dapat ditarik kesimpulan yaitu daun yang berada di
tempat terang menghasilkan bercak berwarna hitam yang menunjukkan adanya amilum yang berarti
terjadi proses fotosintesis. Sedangkan daun yang berada di tempat terang dan yang diolesi vaselin
tidak terdapat bercak kehitaman yang berarti daun tidak mengalami proses fotosintesis.
V.2. Saran
Sebaiknya praktikan diberitahukan terlebih dahulu guna dari bahan yang digunakan pada
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2011, Stomata Biosintesis, Mekanisme Kerja Dan Peranannya Dalam Metabolisme,
http://pustaka.ut.ac.id/, diakses pada tanggal 14 Desember 2011 pukul 20.25 WITA.
Kartasaputra, A.G., 1998, Pengantar Anatomi Tumbuh-tumbuhan, tentang sel dan jaringan, Bina Aksara,
Jakarta.
Lakitan, B., 1993, Dasar-dasar Fisiologi Tumbuhan, Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Salisbury, F.B., dan C.W. Ross, 1995, Fisiologi Tumbuhan Jilid 2, ITB Press, Bandung.