HAKEKAT MANUSIA
MENURUT ISLAM
A. KONSEP MANUSIA
1. Siapakah Manusia?
Ibnu Sina yang terkenal dengan filsafat jiwanya
menjelaskan bahwa manusia adalah makhluk sosial dan
sekaligus sebagai makhluk ekonomi. Sebagai makhluk
sosial, manusia tidak bisa hidup dengan baik tanpa ada
orang lain, ini sebagai penyempurnaan jiwa manusia
demi kebaikan hidupnya.
Dan sebagai makhluk ekonomi manusia selalu
memikirkan dan menyiapkan segala sesuatu untuk
masa depannya, terutama mengenai materi sebagai
kebutuhan jasmaninya.
: "(Orang) ini tidak lain hanyalah manusia seperti kamu, Dia Makan dari apa
yang kamu makan, dan meminum dari apa yang kamu minum.
2. Martabat Manusia
Dibanding makhluk lain manusia mempunyai
kelebihan, kemampuan untuk bergerak dalam segala
ruang, baik darat, laut maupun udara. Sedangkan binatang
mampu bergerak di ruang terbatas. Ini semua karunia Allah,
berupa akal dan hati nurani, sehingga manusia dapat
memahami ilmu yang diturunkan Allah. Dan dengan
ilmunya itu manusia mampu berbudaya.
Allah menciptakan manusia dalam keadaan sebaikbaiknya ciptaan. Karena keunggulan-keunggulan yang
dimilikinya. Manusia akan tetap bermartabat mulia, kalau
mereka tetap hidup dengan ilmu dan ajaran Allah, tapi jika
manusia meninggalkan ajaran Allah, yaitu iman dan amal
sholeh (taqwa) maka manusiapun tidak bermartabat lagi,
karena dalam keadaan demikian manusia bermartabat
sangat rendah.
mereka (maksudnya manusia) punya hati tetapi tidak
dipergunakan untuk memahami (ayat2 Allah), punya mata
tetapi tidak dipergunakan utk melihat (tanda2 kekuasaan
Allah), punya telinga tetapi tdk mendengar (ayat2 Allah).
Mereka (manusia) yg seperti itu sama (martabatnya) dg
hewan bahkan lebih rendah lagi dari binatang.
B. EKSISTENSI MANUSIA
1. Tujuan Penciptaan Manusia.
Tujuan penciptaan manusia adalah untuk penyembahan
(ibadah) kepada penciptanya, yaitu Allah. Pengertian
penyembahan kepada Allah tidak boleh diartikan secara
sempit, dengan hanya membayangkan aspek ritual yang
tercermin dalam sholat saja. Penyembahan berarti
ketundukan manusia kepada ajaran Allah dalam
menjalankan kehidupan di muka bumi, baik yang
menyangkut hubungan vertikal (manusia dengan Allah)
maupun horizontal (manusia dengan manusia dan alam
semesta). (QS. Al Bayyinah : 5). Padahal mereka tidak
disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan
memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan)
agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat
dan menunaikan zakat; dan yang demikian Itulah agama
yang lurus.
2.
Kemudian air mani itu kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah
Kami jadikan segumpal daging dan segumpal daging itu Kami jadikan
tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging,
kemudian Kami jadikan ia makhluk yang berbentuk lain, maka Maha
sucilah Allah. Penciptaan yang paling baik .
4. Surat as-Sajdah;7;
(Dialah) yg membuat
segala sesuatu dg ciptaan yg
sebaik-baiknya yg memulai penciptaan manusia dari
tanah.
5. S.as-Sajdah;8.
Kemudian Dia jadikan keturunannya dari saripati air yg
hina(air mani).
6. S.as-Sajdah;9.
Sesungguhnya Kami telah menempatkan kamu sekalian
di muka bumi dan Kami adakan bagimu di muka bumi
(sumber) penghidupan. Amat sedikit kamu bersyukur.