Anda di halaman 1dari 5

GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA NAMA : ISBAKHUL LAIL

NPM : 1525010127
MATERI KEWIRAUSAHAAN
Jamur Kardus

Yang dimaksud dengan jamur kardus dalam hal ini adalah media yang
digunakan adalah media olahan dari kardus. Kardus bekas merupakan salah satu
pilihan media yang paling tepat karena mudah didapat baik di daerah maupun
perkotaan dan memiliki hasil kualitas jamur yang baik. Mengapa menggunakan
kardus? Pada dasarnya kardus adalah merupakan serbuk kayu dan kayu adalah
media yang cocok untuk pertumbuhan jamur. Kardus yang digunakan bisa
berasal dari kardus bekas apapun, yang terpenting adalah kardus bebas dari
cairan yang berbahaya seperti minyak atau pestisida dan cairan berbahaya
lainnya. Saat ini baru diuji coba pada jenis jamur merang, tidak tertutup
kemungkinan jenis jamur lain pun bias tumbuh dengan baik pada media ini
asalkan cocok dengan lingkungan.

Ada beberapa keunggulan media kardus diantaranya adalah:


1) Cara pengolahan sangat sederhana tidak perlu pengomposan.
2) Tanpa pasteurisasi pertumbuhan jamur cukup baik asalkan
lingkungan di
sekitar lokasi budi daya bersih.
3) Tidak menimbulkan bau layaknya kompos.
4) Jamur lebih kenyal,putih,wangi dan besar.
Jamur merang dapat tumbuh dengan baik pada lingkungan
5) Biaya relatif murah dan tidak merepotkan.
yangbersuhu
2835C dengan kelembaban udara 6080% dan derajat keasaman
(pH) 4,57.Jamur yang dipanen adalah pada stadium
telur,sedangkan yang sudah
Kandungan Gizi
berbentuk payung nilai ekonomisnya menurun.
Jamur merang merupakan sayuran bernilai gizi tinggi. Selain sebagai bahan
makanan, jamur merang digunakan pula sebagai obat penyakit hepatitis kronis,
mati rasa separuh badan, gangguan pencernaan (Muhlisah dan Hening 2000),
pencegah penyakit anemia, kanker, dan hipertensi (Pasaribu et al. 2002) serta
berkhasiat meningkatkan nafsu makan.
Kandungan Gizi Jamur Merang/100 gram
Faktor SWOT Usaha Budidaya Jamur Kardus
Kelayakan
FAKTOR Usaha Gizi BUDIDAYA JAMUR KARDUS
SWOTUSAHA
No.Kandungan
Banyak cara yang dapat
Lemak0,3%1.
Kekuatan (Strength) Harga digunakan
produk yang untuk mengetahui apakah
murah
suatu usahaProtein0,8%2. Bahan baku yang melimpah
Keunikan produk
tersebut layak atau Kesukaan
Abu1,2%3. tidak didirikan.
konsumen Cara yang
akan paling sering
produk
digunakanKarbo
yaitu hidrat2,68%4. Hasil panen yang cepat
Kandungan gizi yang tinggi
dengan menghitung BEP,
Air93,3%5.
Kelemahan B/C Ratio, dan
Kelangkaan bibitR/C Ratio.
unggul
(Weakness) Ketergantungan terhadap
a) BEP (Break Even
Kalsium30 mg6. Point) merupakan titik dimana modal dapat
temperatursuhu/panas
kembali, Fosfor37 mg7. Keterbatasan informasi usaha ekspor

Peluang
bisa dalam bentuk
Zat besi0,9 mg8. Kesempatan
jumlah biaya produksi
produk maupun murahuang.
dalam bentuk
(Opportunity) Peluang pasar di Surabaya
b) B/C Vitamin
Ratio merupakan perbandingan
B (thiamin)0,03
Peluang mg9. antara keuntungan dengan
pasar internasional
Kesempatan menguasai pasar
biaya Vitamin B12 (riboflavin)0,01
Standarisasimg10.
mutu
produksi.
Ancaman Usaha
(Threath)
dapat dikatakan menguntungkan dan layak jika
Niasin1,7 mg11. Kemungkinan pesaing

>0. Vitamin C1,7 mg12. Perubahan cuaca (cuaca ekstrim)

c)Asam
R/Camino37,4
Ratio merupakan
mg13. perbandingan antara seluruh
pendapatan/pemasukan
Kalori24 mg14.
dengan 1981,
(sumber: Quimino biaya dikutip
produksi.
dariUsaha
Meaty dapat
Sinagadikatakan
1998 dan layak apabila
>1,00.
Rismunandar
1982) Dalam perhitungannya dari satu paket media dalam satu kumbung
Peluang Usaha
(4x3m)
Budidaya jamur merang merupakan usaha yang sangat potensial,
memerlukan sekitar 1 kuintal median kardus. Paket tersebut
karena permintaan dalam negeri terus meningkat sedangkan produksi
menghasilkan
masih terbatas. Selain itu, ekspor jamur merang merupakan salah satu
minimal 50-60kg jamur merang sekali panen. Bahkan jika
target pasar yang prospektif, mengingat MEA akan segera diberlakukan
perawatannya
di tahun 2015. Di DKI Jakarta, budidaya jamur merang masih sangat
bagus dapat menghasilkan lebih dari 1 kuintal jamur. Setiap panen
sedikit, sedangkan hamper semua warung tegal mengolah masakan
paket
dengan bahan utama jamur merang. Berikut adalah beberapa
media jamur harus diganti dengan yang baru agar produksi jamur
pertimbangan faktor SWOT yang bisa ditemukan dalam menganalisis
maksimal.
keberlangsungan usaha budidaya jamur kardus. Dimana terdapat 4
Harga 1 kg jamur merang Rp. 35.000,-/botol. Produk yang akan
faktor yang menjadi pertimbangan yaitu kekuatan (Strength)
dihasilkan
kelemahan (Weakness), peluang (Opportunity), ancaman (Threath)
dalam 1 kumbung mencapai 100 kg (3 tingkat) sehingga akan
diperoleh
pendapatan kotor adalah sebesar Rp. 35.000,- x 300 kg = Rp.
10.500.000,-.
Adapun keseluruhan modal yang dikeluarkan di awal pendirian
usaha
adalah Rp 11.328.000,- (lihat lampiran 2).(Jadi, jika dihitung
berdasarkan
keseluruhan modal awal yang meliputi bahan habis pakai,
peralatan, dan 5

a.biaya
BEP lain-lain sebesar Rp 11.328.000,-maka modal akan kembali
dalam
BEP Volume Produksi = Rp. 5.664.000,- : Rp. 35.000,- = 162 kg
waktu
Maka2/3modal
bulan akan
(2 kalikembali
produksi,setelah
3 kumbung), dengan
diproduksi rincian
jamur Rp.
merang
3.500.000,-
sebanyak 162x 2 kali produksi, 3 kumbung = Rp. 21.000.000,-).Untuk
modal
kg. Jadi apabila dalam 1 kali produksi, 1 kumbung bertingkat 3
tetap meliputi peralatan dan biaya lain-lain dengan jumlah Rp.
dihasilkan
3.398.400,-
300 kg jamur merang maka akan diperoleh keuntungan sebanyak
(lihat
300 kg lampiran2).Sedangkan
modal/biaya produksi yang dikeluarkan
setiap
162 kg = 138 kg.
kali
BEPproduksi sebesar =
Harga Produksi Rp. 5.664.000,-
Rp. (lihat
5.664.000,- lampiran2).
: 300 kg = Rp. 18.880,-
Omset
Harga per produksi
untuk = Rp.
1 kg jamur 10.500.000,-
merang sebesar Rp. 18.880,- merupakan
Pengeluaran per produksi = Rp. 5.664.000,
harga
Keuntungan per produksi =produksi
dimana biaya/modal Rp. 4.836.000,-
kembali sehingga untuk
mendapatkan
keuntungan harga per 1 kg harus di atas Rp. 18.880,-. Jadi
dengan harga
per 1 kg Rp.35.000,.- maka diperoleh keuntungan per 1 kg
sebesar Rp.
35.000,- Rp. 18.880,- = Rp. 16.120,-.
b. B/C Ratio. Keuntungan (B) yang diperoleh per bulan adalah Rp.
4.836.000,- dan biaya produksi (C) per bulan adalah Rp.
5.664.000,-
sehingga diperoleh B/C Ratio = 4.836.000,- : 5.664.000,- = 0,85.
Jadi
dengan B/C Ratio 0,85 (>0) maka usaha ini dinyatakan sangat
layak dan
keuntungan yang diperoleh adalah 85% dari biaya produksi.
c. R/C Ratio. Seluruh pemasukan/pendapatan per bulan (R) adalah
Rp.
10.500.000,- dan biaya produksi per bulan (C) Rp. 5.664.000,-
sehingga
diperoleh R/C Ratio = 10.500.000,- : 5.664.000,- = 1,85. Jadi,
dengan
R/C Ratio 1,85 (>1) maka usaha ini dinyatakan sangat layak
untuk didirikan.

Anda mungkin juga menyukai