NPM : 1525010127
MATERI KEWIRAUSAHAAN
Jamur Kardus
Yang dimaksud dengan jamur kardus dalam hal ini adalah media yang
digunakan adalah media olahan dari kardus. Kardus bekas merupakan salah satu
pilihan media yang paling tepat karena mudah didapat baik di daerah maupun
perkotaan dan memiliki hasil kualitas jamur yang baik. Mengapa menggunakan
kardus? Pada dasarnya kardus adalah merupakan serbuk kayu dan kayu adalah
media yang cocok untuk pertumbuhan jamur. Kardus yang digunakan bisa
berasal dari kardus bekas apapun, yang terpenting adalah kardus bebas dari
cairan yang berbahaya seperti minyak atau pestisida dan cairan berbahaya
lainnya. Saat ini baru diuji coba pada jenis jamur merang, tidak tertutup
kemungkinan jenis jamur lain pun bias tumbuh dengan baik pada media ini
asalkan cocok dengan lingkungan.
a.biaya
BEP lain-lain sebesar Rp 11.328.000,-maka modal akan kembali
dalam
BEP Volume Produksi = Rp. 5.664.000,- : Rp. 35.000,- = 162 kg
waktu
Maka2/3modal
bulan akan
(2 kalikembali
produksi,setelah
3 kumbung), dengan
diproduksi rincian
jamur Rp.
merang
3.500.000,-
sebanyak 162x 2 kali produksi, 3 kumbung = Rp. 21.000.000,-).Untuk
modal
kg. Jadi apabila dalam 1 kali produksi, 1 kumbung bertingkat 3
tetap meliputi peralatan dan biaya lain-lain dengan jumlah Rp.
dihasilkan
3.398.400,-
300 kg jamur merang maka akan diperoleh keuntungan sebanyak
(lihat
300 kg lampiran2).Sedangkan
modal/biaya produksi yang dikeluarkan
setiap
162 kg = 138 kg.
kali
BEPproduksi sebesar =
Harga Produksi Rp. 5.664.000,-
Rp. (lihat
5.664.000,- lampiran2).
: 300 kg = Rp. 18.880,-
Omset
Harga per produksi
untuk = Rp.
1 kg jamur 10.500.000,-
merang sebesar Rp. 18.880,- merupakan
Pengeluaran per produksi = Rp. 5.664.000,
harga
Keuntungan per produksi =produksi
dimana biaya/modal Rp. 4.836.000,-
kembali sehingga untuk
mendapatkan
keuntungan harga per 1 kg harus di atas Rp. 18.880,-. Jadi
dengan harga
per 1 kg Rp.35.000,.- maka diperoleh keuntungan per 1 kg
sebesar Rp.
35.000,- Rp. 18.880,- = Rp. 16.120,-.
b. B/C Ratio. Keuntungan (B) yang diperoleh per bulan adalah Rp.
4.836.000,- dan biaya produksi (C) per bulan adalah Rp.
5.664.000,-
sehingga diperoleh B/C Ratio = 4.836.000,- : 5.664.000,- = 0,85.
Jadi
dengan B/C Ratio 0,85 (>0) maka usaha ini dinyatakan sangat
layak dan
keuntungan yang diperoleh adalah 85% dari biaya produksi.
c. R/C Ratio. Seluruh pemasukan/pendapatan per bulan (R) adalah
Rp.
10.500.000,- dan biaya produksi per bulan (C) Rp. 5.664.000,-
sehingga
diperoleh R/C Ratio = 10.500.000,- : 5.664.000,- = 1,85. Jadi,
dengan
R/C Ratio 1,85 (>1) maka usaha ini dinyatakan sangat layak
untuk didirikan.