Anda di halaman 1dari 15

PROPOSAL

PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN

USAHA BUDIDAYA TERNAK BURUNG PUYUH PETELUR

Oleh

SUHERNI GUSTIASARI

WA VINA LESTU

AMANDA CHAROLIN

JODI NOVER

SENO YULIANTO

AHMAD SYAUKI

SMA NEGERI 2 BUNGURAN TIMUR

XII MIPA 1

2022
DAFTAR ISI

I. PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
I.2 Tujuan
I.3 Peluang Pasar
II. ANALISIS BIAYA
II.1 Biaya Tetap
 Sewa Kandang
 Penyusutan Alat
 Pajak Bumi dan Bangunan
II.2 Biaya Variable
 Bibit
 Pakan
 Vitamin
 Obat – Obatan
 Tenaga Kerja
II.3 Analisis Laba – Rugi
III. PELAKSANAAN WIRAUSAHAN
III.1 Penentuan Lokasi Kandang
III.2 Pemilihan Jenis Komoditas
III.3 Pelaksanaan Budidaya
IV. RENCANA PEMASARAN
V. PENUTUP
BAB 1
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Mencari pekerjaan dimasa sekarang ini merupakan hal yang cukup sulit.
Banyak sekali calon pekerja yang berkeinginan untuk bekerja di instansi
pemerintahan atau swasta,tetapi lapangan pekerjaan saat ini sangat terbatas, hal ini
menyebabkan jumlah pengangguran semakin banyak. Dilihat dari segi ekonomi
individual tentu saja masalah pengangguran itu sangat merugikan karena manusia
mempunyai kebutuhan yang tidak terbatas. Oleh karena itu sebagai calon tenaga
kerja, kita harus mampu berpikir kreatif dan inovatif yang mampu membaca
peluang serta pandai memanfaatkannya sesuai dengan kemampuan yang dimiliki
dan tidak terfokus hanya pada satu jenis pekerjaan saja. Wirausaha merupakan
salah satu usaha untuk mengatasi meningkatnya jumlah pengangguran. Selain
menguntungkan dari segi ekonomi, sebagaian besar kegiatan wirausaha juga
sangat membantu usaha-usaha dalam memenuhi kebutuhan masyarakat banyak,
baik secara langsung maupun tidak langsung.
Salah satu usaha yang mudah dikembangkan yaitu pemeliharaan burung
puyuh, karena banyak orang yang membutuhkannya. Sebahagian masyarakat
pedesaan mengenal puyuh sebagai burung yang banyak bertebaran di ladang dan
di persawahan. Burung kecil yang enggan terbang ini, sering dijadikan buruan
sebagai tambahan protein hewani yang murah. Berbeda dengan masyarakat di
pedesaan, masyarakat perkotaan jarang mengenal burung puyuh. Kebanyakan dari
mereka hanya mengenal telur puyuh yang dijajakan sebagai cemilan atau untuk
campuran susu. Telur puyuh juga banyak dikenal dimasyarakat karena banyak
dijual oleh pedagang asongan di bus, terminal, warung,  dan perempatan lampu
merah di kota. Sebagai contoh di wilayah Kotamadya Tebing Tinggi dan
sekitarnya banyak telur puyuh, daging puyuh goreng yang telah dijual oleh
pedagang. Puyuh sebagai salah satu ternak unggas, cocok diusahakan sebagai
usaha sambilan maupun komersial sebab, telur dan dagingnya semakin popular
dan dibutuhkan sebagai salah satu sumber protein hewani yang cukup penting.
Dewasa ini banyak penggemar jamu tradisional memilih telur puyuh untuk
campuran jamu. Para ibu menggunakan telur dan daging puyuh dalam menu
makanan keluarga mereka, terutama untuk balita dan anak dalam masa
pertumbuhan. Namun, tidak sedikit pula orang dewasa membiasakan diri
mengkonsumsi daging dan telur puyuh sebagai usaha menjaga kesehatan tubuh.
Hal ini mendorong beternak puyuh semangkin popular dan banyak
penggemarnya. Demikian pula penulis, tertarik untuk merencanakan wirausaha
beternak puyuh yang akan diwujudkan nantinya.

I.2 Tujuan
Tujuan dari  kegiatan wirausaha beternak puyuh ini, adalah:
1. Dapat melakukan wirausaha beternak  burung puyuh dengan baik dan  
memberikan manfaat yang besar bagi kehidupan masyarakat,
2. Dapat memenuhi pasokan telur dan daging burung puyuh sesuai dengan
kebutuhan.
3. Bulunya sebagai bahan aneka kerajinan atau perabot rumah tangga
lainnya
4. Kotorannya sebagai pupuk kandang ataupun kompos yang baik dapat
digunakan sebagai pupuk tanaman.
5. Dapat menjalankan kelangsungan usaha semestinya dan
mengembangkannya.
6. Dengan usaha ini diharapkan dapat memberikan pengalaman dan
menambah pendapatan penulis.

I.3 Peluang Pasar


Dilihat dari sisi konsumen, produk yang dihasilkan usaha ternak burung
puyuh banyak peminatnya. Sebagai contoh,permintaan telur puyuh tidak pernah
surut. Jika berkunjung ke pasar swalayan maupun pasar tradisional, hampir bisa
dipastikan selalu tersedia telur puyuh. Itu menggambarkan bahwa pasar telur
puyuh berprospek baik.
Dilihat dari sisi kesehatan, telur puyuh merupakan sumber protein yang baik.
Selain telut, daging puyuh saat ini sudah banyak dibutuhkan oleh masyarakat.
Selain rasanya yang lezat, kandungan gizinya pun cukup baik.
Di Indonesia masih belum ada yang membudidayakan puyuh secara khusus
sebagai pedaging. Namun, di luar negeri seperti Malaysia dan Arab Saudi telah
ada peternak puyuh khusus pedaging. Kebutuhan daging puyuh hanya di peroleh
dari puyuh betina atau puyuh jantan apkir yang dimanfaatkan sebagai pedaging.
Karena kebutuhan daging puyuh yang hanya dipenuhi dari hasil sampingan proses
produksi, ketersediaan tidak mampu menutupi permintaan pasar.
BAB II

ANALISIS BIAYA

2.1. Biaya Tetap (FC)

a. Sewa Kandang Rp. 1.000.000,-


b. Peralatan Alat
1. 8 buah tempat minum Rp. 6.000,-
2. 4 buah ember Rp. 15.000,-
3. Keranjang Rp. 5.625,-
c. Pajak Bumi dan Bangunan Rp. 60.000,- +
Total Biaya Rp. 1.079.125,-
2.2. Biaya Variabel (VC)

a. 100 Bibit Puyuh jantan + betina 8 Rp. 800.000,-


b. Pakan Rp 9.000.000,-
c. Obat obatan Rp. 6.000.000,-
d. Vitamin Rp. 7.500.000,-
e. Tenaga kerja
1. Pembersihan Kandang Rp. 1.125.000,-
2. Pemeliharaan Rp. 1.125.000,-
3. Panen Rp. 562.500,- +
Total Biaya Rp. 26.112.500,-
2.3. Analisis Laba Rugi

a. Total Biaya (TC)


TC = FC + VC
= Rp. 1.079.125,- + Rp. 26.112.500,-
= Rp. 27.191.625,-
b. Total Penerimaan ( R )

Jumlah Unit 1.800 butir/bulan × 3 = 5.400 butir

Harga Jual Rp.8.000,-/bungkus


R = Jumlah Unit × Harga Jual

= 5.400 butir × Rp. 8.000,-/bungkus

= Rp. 43.200.000,-

c. Total Pendapatan (B)


B = Penerimaan −¿ Total Biaya

= Rp. 43.200.000,- −¿ Rp. 27.191.625,-

= Rp. 16.008.375,-

R
d. R/C Ratio =
C
¿
= Rp . 43.200.000 ,− Rp . 27.191.625 ,−¿ ¿ ¿

= 1,5
B
e. B/C Ratio =
C
¿
= Rp .16.008 .375 ,− Rp .27.191 .625 ,−¿ ¿ ¿

= 0,5
f. BEP Unit
VC
VC/Unit =
Jumlah unit

¿
= Rp .26.112 .500 ,− 5.400 ¿

= 4.838

FC
BEP Unit =
Harga Jual−VC /Unit
Rp .1.079 .125
=
Rp . 8.000−4.838
Rp . 1.079 .125
= 3.162
= 341
FC
g. BEP Rupiah = 1− VC /Unit
Harga Jual

Rp . 1.079 .125
= 4.838
1−
341
Rp . 1.079 .125
=
1−14
Rp . 1.079 .125
= 13
= Rp. 83.010,-
BAB III
PELAKSANAAN WIRAUSAHAAN

3.1. Penentuan Lokasi Kandang


Lokasi wirausaha yang akan dibangun adalah :
Tempat            : Di Kelurahan Ranai Darat
Areal               : Lahan Perternakan
Alasan        : Tempatnya begitu nyaman untuk usaha beternak puyuh dan
tidak mengganggu lingkungan pemukiman masyarakat setempat.
Terlindung dari kondisi alam, tidak dekat dengan potensi penyakit, dan
selain itu, transportasi juga lancar, jadi mempermudah pemasaran produk
kepada pelanggan.
3.2. Pemilihan Jenis Komoditi
Karena puyuh salah satu ternak yang memiliki prospek usaha yang
cukup bagus Karena beberapa keunggulannya. Keunggulan dari usaha
burung puyuh adalah bisa di lahan yang sempit, bisa sebagai usaha
sampingan, mudah budidayanya, multi usaha, dan modal tidak harus besar.
3.3. Pelaksanaan Budidaya
1. Waktu dan Tempat
Waktu : 5 Desember 2022
Tempat : Di Lahan Perternakan
2. Alat dan Bahan
Alat : 1). Tempat Minum
2). Ember
3). Keranjang
Bahan : 1). Pakan
2). Vitamin
3). Obat – obatan
3. Pelaksanaan
Waktu ( Bulan )
Kegiatan I II III
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Persiapan
Kandang
Pemasukan
Bibit
Pemeliharaan
Panen
Pasca Panen

BAB IV
RENCANA PEMASARAN

A. Lokasi tempat usaha


Lokasi wirausaha yang akan dibangun adalah :
Tempat            : di Kelurahan Ranai Darat
Areal               : di Lahan Perternakan
B. Jadwal kegiatan
Berdasarkan rencana yang sudah saya rencanakan,pembuatan usaha telur
puyuh ini akan kami laksanakan pada akhir tahun 2022 mendatang, jika itu tidak
ada halangan.
C. Penyiapan Sarana dan Peralatan
1. Perkandangan
Dalam sistem perkandangan yang perlu diperhatikan adalah temperatur
kandang yang ideal atau normal berkisar 20-25 derajat C; kelembaban
kandang berkisar 30-80%; penerangan kandang pada siang hari cukup 25-40
watt, sedangkan malam hari 40-60 watt (hal ini berlaku untuk cuaca
mendung/musim hujan). Tata letak kandang sebaiknya diatur agar sinar
matahari pagi dapat masuk kedalam kandang.
Model kandang puyuh ada 2 (dua) macam yang biasa diterapkan yaitu
sistem litter (lantai sekam) dan sistem sangkar (batere). Ukuran kandang
untuk 1 m2 dapat diisi 90-100 ekor anak puyuh, selanjuntnya menjadi 60
ekor untuk umur 10 hari sampai lepas masa anakan. Terakhir menjadi 40
ekor/m2 sampai masa bertelur.
Adapun kandang yang biasa digunakan dalam budidaya burung puyuh,
adalah:
a. Kandang untuk induk pembibitan
Kandang ini berpegaruh langsung terhadap produktifitas dan kemampuan
menghasilkan telur yang berkualitas. Besar atau ukuran kandang yang akan
digunakan harus sesuai dengan jumlah puyuh yang akan dipelihara. Idealnya
satu ekor puyuh dewasa membutuhkan luas kandang 200 m2.

b. Kandang untuk induk petelur


Kandang ini berfungsi sebagai kandang untuk induk pembibit. Kandang
ini mempunyai bentuk, ukuran, dan keperluan peralatan yang sama.
Kepadatan kandang lebih besar tetapi bisa juga sama.
c. Kandang untuk anak puyuh/umur stater (kandang indukan)
Kandang ini merupakan kandang bagi anak puyuh pada umur starter, yaitu
mulai umur satu hari sampai dengan dua sampai tiga minggu. Kandang ini
berfungsi untuk menjaga agar anak puyuh yang masih memerlukan
pemanasan itu tetap terlindung dan mendapat panas yang sesuai dengan
kebutuhan. Kandang ini perlu dilengkapi alat pemanas. Biasanya ukuran yang
sering digunakan adalah lebar 100 cm, panjang100 cm, tinggi 40 cm, dan
tinggi kaki 50 cm. (cukup memuat 90-100 ekor anak puyuh).
d. Kandang untuk puyuh umur grower (3-6 minggu) dan layer (lebih dari
minggu). Bentuk, ukuran maupun peralatannya sama dengan kandang
untuk induk petelur. Alas kandang biasanya berupa kawat ram.
e. Peralatan
Perlengkapan kandang berupa tempat makan, tempat minum, tempat
bertelur, lampu dan  tempat obat-obatan.
D. Penyiapan Bibit
Yang perlu sebelum memulai usaha beternak puyuh, adalah memahami 3
(tiga) unsur produksi usaha perternakan yaitu bibit/pembibitan, pakan (ransum)
dan pengelolaan usaha peternakan.
Pemilihan bibit burung puyuh disesuaikan dengan tujuan pemeliharaan, ada 3
(tiga) macam tujuan pemeliharaan burung puyuh, yaitu:
a. Untuk produksi telur konsumsi, dipilih bibit puyuh jenis ketam betina
yang sehat atau bebas dari kerier penyakit.
b. Untuk produksi daging puyuh, dipilih bibit puyuh jantan dan puyuh petelur
afrikan.
c. Untuk pembibitan atau produksi telur tetas, dipilih bibit puyuh betina yang baik
produksi telurnya dan puyuh jantan yang sehat yang siap membuahi puyuh betina
agar dapat menjamin telur tetas yang baik.
E. Pemeliharaan
1) Sanitasi dan Tindakan Preventif
Untuk menjaga timbulnya pada pemeliharaan puyuh kebersihan
lingkungan kandang dan faksinasi terhadap puyuh perlu dilakukan sedini
mungkin.
2) Pemberian Pakan
Ransum (pakan) yang dapat diberikan untuk puyuh terdiri dari beberapa
bentuk, yaitu: bentuk pallet, remah-remah dan tepung. Karena puyuh yang
suka usil mematuk temannya akan mempunyai kesibukan dengan mematuk-
matuk pakannya. Pemberian ransum puyuh anakan diberikan 2 (dua) kali
sehari pagi dan siang. Sedangkan puyu remaja/dewasa diberikan ransum
hanya satu kali sehari yaitu di pagi hari. Untuk pemberian minum pada anak
puyuh pada bibitan terus-menerus.
3) Pemberian Vaksinasi dan Obat
Pada umur 4-7 hari puyuh di vaksinasi dengan dosis separo dari dosis
untuk ayam. Vaksin dapat diberikan melalui tetes mata (intra okuler) atau air
minum (peroral). Pemberian obat segera dilakukan apabila puyuh terlihat
gejala-gejala sakit dengan meminta bantuan petunjuk dari PPL setempat
ataupun dari toko peternakan (Poultry Shoup), yang ada di dekat Anda
beternak puyuh.
F. Pengangkutan
Setiap pembelian dan penjualan ternak burung puyuh menggunakan jasa
pengabkutan milik usaha. Hal ini, dilakukan untuk mempercepat proses
pengangkutan dan menghindari berbagai macam kendala lainnya. Direncanakan
alat pengangkutan untuk wirausaha beternak puyuh adalah sepeda motor dan
mobil. Sepeda motor untuk pengangkutan produk dalam jumlah yang sedikit,
sedangkan mobil untuk jumlah yang banyak dan lokasi yang cukup jauh.

G. Usaha Bersaing
Usaha yang direncanakan untuk dapat bersaing dengan wirausaha beternak
puyuh yang lain adalah dengan meningkatkan pelayan terhadap para konsuman.
Diantaranya dengan memberikan bonus pembelian burung puyuh pada konsumen
berupa barang maupun jasa, memberikan bingkisan Hari Raya dan Tahun Baru
pada pelanggan atau patner wirausaha sebagai wujud terimakasih terhadap
kepercayaannya, dan laian - lain.
H. Luaran yang Diharapkan
Setelah kegiatan ini dilaksanakan diharapkan akan diperoleh suatu hasil
produksi  yang lebih bagus dari usaha tersebut dimana konsumen puas dengan
produk yang ditawarkan. Masyarakat lebih mengenal dan dapat memberdayakan
manfaat burung puyuh,  karena dapat memberikan manfaat besar bagi masyarakat
dan dapat meningkatkan produksi beternak puyuh ke arah yang lebih maju.
Dari segi pemanfaatan, usaha ini dapat menambah wawasan dari masyarakat
dan pelajar/mahasiswa, bahwa pemeliharaan burung puyuh dengan baik dan teliti
dapat meningkatkan pendapatan usaha kecil – kecilan, yang selanjutnya usaha ini
dapat mengurangi angka penganguran  di Indonesia karena  banyak perusahaan
yang melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap karyawannya.
BAB V

PENUTUP

Kami berharap tulisan proposal ini dapat diwujudkan nantinya serta dapat
memberikan manfaat bagi pembaca lainnya guna menambah pengetahuan tentang
beternak burung puyuh dan dapat melakukan persentasi yang baik.
Kami juga mengakui banyak kekurangan dalam pembuatan proposal ini.
Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan masukan dari pembaca, guna
unutuk perbaikan ke depan.
Kami juga mengucapkan banyak terimakasih kepada ibu yang mengajarkan
Kewirausahaan, karena telah membantu pelajar kami untuk memiliki atau
memikirkan suatu prospek usaha ke depan yang mampu diciptakan mahasiswa itu
sendiri serta teman-teman yang telah membantu dalam membuat proposal ini.

Anda mungkin juga menyukai