OLEH :
Dunia perunggasan saat ini sangat berkembang pesat. Tidak hanya jenis unggas konsumsi,
tetapi juga unggas hias. Salah satu unggas hias yang paling diminati para pecinta satwa ini adalah
burung kicauan. Burung ini dipelihara karena kicauannya yang indah, unik dan merdu. Tren hobi
memelihara burung kicauan ini terus meningkat dari waktu ke waktu. Berbagai jenis burung kicauan
juga telah berhasil dibudidayakan. Hal tersebut merupakan suatu peluang bisnis yang sangat
menjanjikan. Segmen bisnis yang sangat berpeluang dari bisnis ini adalah penyediaan pakan-pakan
bagi burung-burung peliharaan tersebut. Pakan yang sering diberikan dari burung kicauan yaitu
biji-bijian, buah-buahan, maupun pur serta pakan berupa serangga. Pakan serangga yang sering
diberikan antara lain: jangkrik, dan kroto (larva semut). Bahan-bahan pakan berupa biji-bijian,
buah-buahan maupun pur saat ini telah banyak diproduksi oleh pabrik-pabrik skala besar maupun
industri rumah tangga berskala kecil. Lain halnya pakan yang berupa serangga. Beberapa jenis
serangga seperti jangkrik memang telah berhasil dibudidayakan, akan tetapi sampai saat ini pakan
berupa kroto masih sangat sulit diperoleh. Hal ini dikarenakan pencarian kroto masih dilakukan secara
tradisional (tangkapan alam), belum banyak orang yang membudidayakan semut yang dapat
menghasilkan kroto.
Kroto yang sering digunakan sebagai pakan burung adalah kroto yang berasal dari semut
krangkang (Oecophylla smaragdina). Selama ini pasokan pasar burung atau toko yang menjual pakan
burung hanya menggantungkan dari pengumpul kroto yang berasal dari tangkapan alam. Kita tahu
alam setiap saat tidak selalu menyediakan kroto, apalagi saat musim penghujan. Kondisi ini
menjadikan usaha budidaya semut krangkang sebagai penghasil kroto sangatlah menjanjikan. Hal lain
yang menjadi faktor pendorong kegiatan budidaya kroto ini adalah tidak banyak membutuhkan modal
dan juga tingkat teknologi yang tinggi. Usaha ini akan semakin menjanjikan bila dilaksanakan dengan
manajemen yang baik.
Berdasarkan pengamatan perilakunya, semut rangrang termasuk binatang malam. Binatang ini
memiliki mobilitas tinggi, lebih agresif dan mencari makan pada malam hari. Pada siang hari mereka
lebih banyak tinggal di dalam dan sekitar sarang. Fakta lain bahwa semut rangrang biasa membuat
sarang pada pohon yang berada dekat dengan tumpukan sampah / serasah. Semut biasa mencari
makanan dari tumpukan sampah / serasah tersebut.
Konsumen kroto di wilayah Tegal khususnya cukup banyak, dari mulai pasar burung, kios
pakan burung hingga peternak ikan atau usaha pemancingan. Selain itu untuk menjalankan usaha ini
tidak perlu lahan luas seperti budidaya lele atau ikan lainnya, karena dengan lahan yang minim dan
peralatan seadanya kita bisa menjalankan budidaya kroto, dan juga membudidayakan kroto
memerlukan media budidaya yang tidak terlalu sulit dicari.
Bisaurus.farm merupakan kegiatan usaha yang bergerak dalam bidang peternakan dan sudah
beroperasi sejak bulan januari tahun 2022. Pada awalnya usaha ini memulai bisnis budidaya kambing
dan domba. Usaha ini berlokasi di Jl.Kamboja No.6 Rt 02 Rw 02, Desa Srengseng, Kec.Pagerbarang,
Kab.Tegal. Lokasi tersebut kami pilih dikarenakan sumber daya alam yang cukup melimpah, karena
desa srengseng dikelilingi hutan jati, sehingga stok pakan untuk kambing dan domba tidak sulit di cari.
Seiring berjalannya waktu, tepatnya pada bulan April 2022 kami tertarik untuk mencoba
membudidayakan kroto. Ide tersebut didapat saat mencari pakan kambing di hutan, kami sering
menjumpai petani pemburu kroto di alam, yang kemudian setelah tau peluang bisnisnya kami
mencoba mempelajari serta mengaplikasikan proses budidaya kroto ini di rumah.
THE TEAM
MANAGEMENT PROFILE
Saya akan menjadi ketua tim pada usaha rintisan ini. Akan bekerjasama dengan dua
teman saya sebagai partner dalam budidaya kroto karena sudah berpengalaman dalam
budidaya kroto. Dapat kami gambarkan pembagian tugas sesuai dengan keahlianya
masing-masing.
1. Sebagai pemberdaya dan Motivator bagi peternak di wilayah Desa Srengseng dan sekitarnya
2. Sebagai pemasok kebutuhan kroto di wilayah Tegal dan sekitarnya
3. Berusaha meningkatkan pengetahuan peternak menuju usaha peternakan yang efektif-efisien.
Nilai Lebih (Values) usaha rintisan kami adalah kami mencoba untuk membuat model usaha
budidaya kroto yang ramah lingkungan serta mengaplikasikan sistem penjualan yang akurat
dan menjaga kualitas produk.
VALUE PROPOSITION
1. Bagi Lingkungan
Membuka lapangan pekerjaan untuk pemuda desa srengseng, edukasi potensi usaha.
2. Bagi Konsumen
Produk yang fresh, berkualitas tinggi serta akurat dalam timbangan.
TARGET MARKET
Target market kami yang utama adalah para pecinta burung. dimana para pecinta
burung pasti akan mencari kroto untuk pakan burung, kemudian kedepan setelah berhasil
mempelajari proses kroto menjadi essen, maka market kami meluas ke pecinta lomba
mancing (galatama) dan peternak ikan. Karena itu target market kami akan sangat beragam,
tetapi kami akan memfokuskan pada kalangan middle-up, millennial, pecinta burung
kicau/ternak dan pecinta lomba mancing.
MARKETING PLAN
Marketing Plan akan kami bagi dua yaitu marketing dunia nyata dan dunia maya,
antara lain sebagai berikut:
Key Activities : dalam aktivitas diantaranya kami melakukan: (1) Riset dengan melakukan
observasi atau mengamati koloni semut rangrang dalam membuat sarang di media toples,
dimana karakteristik pakan semut yang mempengaruhi bobot panen, pengolahan telur semut
rangrang menjadi tepung kroto, essen kroto dan pellet kroto. (2) produksi diantaranya:
pemberian rutin pakan, perawatan kendang semut, proses panen, dll) (3) delivery. (4) packing
dan (5) workshop pelatihan.
FINANCIAL
ANALYSIS
BREAK EVEN ANALYSIS
BIaya Operasional
No Nama Bahan Kebutuhan Satuan Nilai
1 pakan 30 ons 150.000
2 gula pasir 3 kg 45.000
3 handglove 5 pcs 5.000
4 Tepung terigu 1 kg 10.000
5 Listrik 1 bulan 50.000
6 transportasi 1 bulan 500.000
7 Telephone/internet 1 bulan 350.000
8 Packaging 40 pcs 120.000
9 ATK 1 bulan 150.000
Total 1.380.000
Biaya Tenaga Kerja
Tenaga Kerja
1 produksi 1 HKO 2.000.000
2 Tenaga Pemasaran 1 HKO 2.000.000
Total 4.000.000
Estimasi Pendapatan
Pendapatan
1 penjualan kroto 40 250.000 10.000.000
Total 10.000.000
Dengan harga jual Rp. 250.000, titik balik modal tercapai jika terjual sebanyak 24 Kg.
PROJECTIONS
Kami memiliki proyeksi dalam usaha rintisan kami dari 6 bulan (April sampai Oktober 2022)
masih tahap eksperimen budidaya, mulai bulan November 2022 dengan skala budidaya 100
toples/koloni semut, yang akan menghasilkan panen sebanyak 40kg dalam satu bulan dan akan
mendapat pemasukan sebesar Rp.10.000.000, dan 6 bulan berikutnya (Mei 2023) dengan skala
budidaya 200 toples/koloni semut, yang akan menghasilkan panen sebanyak 80Kg dalam satu bulan
dan akan mendapat pemasukan sebesar Rp.20.000.000. Kedepan riset mengembangkan produk kroto
untuk dijadikan essen dan tepung kroto perlu dilakukan guna memperluas pangsa pasar.
Capital Spending
NO URAIAN BANYAK SATUAN HARGA JUMLAH
A MODAL INVESTASI
TOTAL 15.452.000
Tenaga Kerja
TOTAL 4.000.000
Funding Requirements
Sumber pembiayaan usaha rintisan kami adalah dari dana pribadi dan dana pembinaan program
Wirausaha Pemuda Kab.Tegal.
EXTERNAL ENVIRONMENT
The Economy
Faktor kestabilan ekonomi akan berdampak pada usaha rintisan kami. Produk dari
usaha rintisan kami yaitu budidaya kroto salah satu produk pilihan konsumen sekunder dan
substitusi karena itu semakin tinggi pendapatan masyarakat akan semakin besar juga peluang
produk kami untuk dibeli oleh masyarakat.
Competitor Analysis
Mayoritas kompetitor kami yaitu petani/pencari kroto hasil tangkap alam, maka dengan brand
yang saya buat dengan model kemasan yang baik dan akurat dalam penimbangan, dan kami yakin
mampu bersaing.
IMPLEMENTATION ROADMAP
PROJECTS
1. Kegiatan yang kami lakukan pada bulan April sampai Oktober 2022:
a. Riset dan pelatihan
b. Pendataan, survey pasar
c. Belanja peralatan
d. Persiapan budidaya / pembuatan kandang
e. Pengadaan bibit semut
f. Proses budidaya
g. Pembuatan izin usaha
h. membuat sosial media dan marketplace
i. mengikuti event pameran produk
2. Kegiatan yang kami lakukan pada bulan November 2022 dan seterusnya
a. Belanja peralatan
b. Perekrutan karyawan
c. Pembuatan kandang dan media kolam
d. Pengadaan bibit kroto 100 koloni/toples
e. Memanen kroto setiap 2 minggu sekali
f. Menjual atau memasarkan produk
g. Riset pengembangan produk
h. Survey pasar lanjutan
MILESTONE
1. Setelah satu tahun kami akan menambah variasi produk yaitu essen kroto dan
tepung kroto
2. Setelah dua tahun kami akan menambah kandang untuk memperbanyak skala
produksi dan hasil panen bisa dibuat harian
RISK
ANALYSIS
Weakness (Kelemahan)
1. Jika tidak benar-benar mengerti mengenal pembibitan atau budidaya semut kroto, maka
tidak akan menghasilkan kroto yang baik.
2. Permintaan banyak akan tetapi penawaran kurang, karena proses hasil pembuahan kroto
per 15 hari.
Opportunities (Kesempatan)
1. Kesempatan emas untuk mendapatkan penghasilan, karena jika kita melakukannya
dengan tekun dan benar dalam pembibitan kita akan mendapatkan kualitas baik.
2. Bisnis kroto selalu dibutuhkan bagi pecinta burung.
Threat (Ancaman)
Banyaknya pendatang atau pesaing budidaya kroto. Dengan banyaknya
saingan kita harus bisa mencari relasi, sehingga hasil kroto kita mudah di
supply ke konsumen sasaran.
CONCLUSION
Budidaya kroto yang saya jalani merupakan bisnis yang belum familiar di wilayah
Tegal khususnya. Hal ini menjadi peluang besar untuk mengembangkan bisnis ini sebagai
produsen kroto untuk memenuhi kebutuhan pasar di wilayah Tegal dan sekitarnya.
Saya berharap semoga tugas yang sudah kami buat menjadi pertimbangan bagi team
panitia Wirausaha Pemuda, serta dapat ditindaklanjuti agar kegiatan usaha budidaya kroto
yang saya jalankan dapat berkembang, sehingga dapat meningkatkan taraf ekonomi kami
khususnya dan masyarakat pada umumnya.