Anda di halaman 1dari 8

BUSINESS PLAN

PENUMBUHAN WIRAUSAHAWAN MUDA PERTANIAN (PWMP)

JUDUL :
USAHA ITIK PETELUR

Diusulkan oleh:
Triyogi gita devarsa 07.2.2.14.1858
M. Supriyadi 07.2.2.14.1844
Isnaini 07.2.2.14.1842

KEMENTERIAN PERTANIAN
BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN
SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN
2018
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Wirausaha merupakan salah satu usaha untuk mengatasi meningkatnya
jumlah pengangguran. Selain menguntungkan dari segi ekonomi, sebagaian
besar kegiatan wirausaha juga sangat membantu usaha-usaha dalam memenuhi
kebutuhan masyarakat banyak, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Potensi pengembangan komoditas peternakan yang masih cukup besar
menjadikan alasan utama untuk menjadikan sektor peternakan sebagai salah
satu sumber pertumbuhan ekonomi. Pengaruh sektor peternakan yang besar
terhadap masyarakat Indonesia tidak terlepas dari fungsi dasar sektor
peternakan dalam pemenuhan pangan dan gizi masyarakat Indonesia, terutama
kebutuhan protein hewani. Peningkatan jumlah penduduk, pendapatan, dan
kadar gizi masyarakat menyebabkan permintaan terhadap hasil sektor
peternakan sebagai sumber protein hewani meningkat. Telur merupakan salah
satu produk peternakan yang menjadi sumber protein hewani yang murah.

1.1 Bidang Usaha


Bidang usaha yang akan dilakukan ialah dibidang peternakan, yaitu usaha itik
petelur.

1.2 Tujuan
Tujuan pembuatan business plan untuk sebuah usaha adalah sebagai
berikut:
1. Mencairkan dana untuk pelaksanaan wirausaha itik petelur.
2. Merencanakan manajemen usaha itik petelur.
3. Mengetahui apa saja yang dibutuhkan dalam menjalankan bisnis.
4. Lebih fokus dan terarah pada tujuan usaha.
5. Sebagai alat pengawasan dan pengendalian kegiatan usaha.

1.3 Manfaat
Manfaat pembuatan business plan untuk sebuah usaha adalah sebagai
berikut:
1. Panduan bagi peserta program Penumbuhan Wirausaha Muda Pertanian
(PWMP), dalam rencana operasi bisnis.
2. Jembatan antara ide dan kenyataan, serta memberikan gambaran yang
jelas dari apa yang hendak dilakukan oleh sang wirausaha.
3. Bahan pertimbangan calon investor untuk mendapatkan bantuan dana.
4. Sebagai instrumen monitoring dan evaluasi oleh pengelola dan pihak yang
berkepentingan dengan bisnis.

1.4 Target Luaran


Target atau luaran yang ingin dicapai dari kegiatan wirausaha itik petelur
ialah:
1. Mampu menjalankan usaha dengan baik, sesuai dengan perencanaan
dalam business plan.
2. Memperoleh laba atau keuntungan dari usaha yang dijalankan.
3. Mahasiswa memiliki jiwa wirausaha.
BAB II
GAMBARAN UMUM BUSINESS PLAN

Usaha bisnis yang akan dilakukan ialah usaha itik petelur. Jumlah itik
yang dipelihara sebanyak 200 dan siap untuk bertelur dengan harga Rp
85.000/ekor.
Pemeliharaan itik petelur akan dilakukan di Lombok Utara, Provinsi Nusa
Tenggara Barat.
Pakan yang akan diberikan ialah konsentrat dan pakan lainnya. Pakan
yang diberikan sebanyak 100 gram per ekor tiap harinya pakan diberikan sehari
dua kali, yaitu pagi dan siang hari.
Itik petelur yang sudah bisa produksi akan menghasilkan telur setiap
harinya yang bisa dijual pada konsumen yang mana permintaan telur itik semakin
meningkat. Harga telur per butir adalah Rp 2000
BAB III
METODE PELAKSANAAN

3.1 Lokasi Usaha


Lokasi dalam suatu peternakan merupakan salah satu syarat penting dalam
kelangsungan hidup usaha tersebut. Secara berkesinambungan dan tidak
mengganggu lingkungan sekitar. Adapun lokasi yang digunakan untuk kegiatan
wirausaha itik petelur adalah di Kabupaten Lombok Utara Provinsi Nusa
Tenggara Barat.

3.2 Metode
3.2.1 Target Produksi
Target produksi yang ingin dicapai adalah menaikkan produksi telur yang
mana dalam analisis usaha presentase produksi adalah 85%.
3.2.2 Perencanaan Manajemen Pemilihan Itik
Itik yang dibeli merupakan itik petelur yang sudah siap bertelur yaitu pada
umur 6 bulan yang mana pada periode ini sudah mampu menghasilkan telur. Itik
yang dibeli harus sehat dan produktif.
3.2.3 Perencanaan Manajemen Pemeliharaan
Pemeliharaan yang dilakukan adalah dengan cara intensif, itik dipelihara
dalam kandang litter yang mana sudah ada tempat pakan dan tempat minum.
3.2.4 Perencanaan Manajemen Pemberian Pakan
Pakan yang diberikan berupa konsentrat . Pemberian pakan dilakukan
setiap pagi dan siang hari, sekitar jam 06.00 WIB dan 13.00 WIB. Pakan yang
diberikan berupa konsentrat sebanyak 100 gram per ekor per hari.
3.2.5 Pemasaran
Pemasaran dilakukan setiap minggu selama sebulan. Cara promosi nya
dengan media sosial dan langsung kepada konsumen. Sasaran penjualan yaitu
pada konsumen yang membeli untuk keperluannya sendiri dan konsumen yang
membeli untuk dijual lagi.
3.2.6 Analisis Kelayakan Usaha Itik Petelur
Asumsi usaha itik petelur yang digunakan sebagai berikut :
 Ititk dibeli pada fase layer yaitu umur 6 bulan.
 Masa produktif sekitar 3 tahun.
 Kebutuhan pakan untuk 200 itik petelur untuk satu bulan, harga pakan
sebesar Rp 4.600/kg.
Analisis usaha itik petelur adalah sebagai berikut :
1. Biaya Produksi Per Periode (1 Bulan)
Biaya produksi (Investasi) yang diperlukan adalah biaya dalam satu
periode pemeliharan yaitu 1 Bulan atau 30 hari pemeliharan. Biaya produksi
dikelompokkan menjadi biaya tetap (Fix Cost) dan biaya tidak tetap (Variable
Cost). Biaya tetap merupakan biaya-biaya yang tidak terpengaruh dengan
volume produksi. Biaya variable merupakan biaya yang berubah-ubah sesuai
dengan volume produksi.
a) Biaya Tetap (Fix Cost)
1 Sewa Kandang dan Peralatan /ekor/periode Rp 5.000.000,-
2 Itik betelur 200 ekor @ Rp. 85.000,-/periode Rp 17.000.000,-

Jumlah Rp 22.000.000,-
b) Biaya Variabel (Variable Cost)
1 Obat, Vaksin, Vitamin dan Desinfektan /periode Rp 500.000,-
2 Listrik per bulan @ Rp 20.000 Rp 20.000,-
3 Tenaga kerja 2 orang @ Rp 750.000,- Rp 1.500.000,-
4 Pakan 100 gram/ekor/hari :
100 g X 200 ekor X 30 hari X Rp 4.600,-/kg Rp 2.760.000,-
(konsentrat)
100 g X 200 ekor X 30 hari X Rp. 3.000/kg (dedak) Rp 1.800.000,-

5 Biaya lainnya Rp 1.500.000,-

Jumlah Rp 8.080.000,-
c) Total Biaya
Total biaya produksi adalah jumlah dari biaya tetap dan biaya variabel
dalam satu periode, maka akan didapatkan hasil yaitu:
Total Biaya = Rp 22.000.000,- + Rp 8.080.000,-
= Rp 30.080.000,-
Dari total biaya produksi diatas dapat diangap sebagai modal pinjaman
yang harus dipinjam yaitu sebesar Rp 30.080.000,-.
Perhitungan Pendapatan
 Asumsi produksi telur adalah 95% dari jumlah ayam sehingga telur yang
didapatkan per hari adalah 190 butir.
 Harga telur per butir adalah Rp 2000,-
1 Penjualan telur:
190 butir X 30 hari X @ Rp 2000,- Rp 11.400.000,-

Jumlah Rp 11.400.000,-
2. Perhitungan Keuntungan
Keuntungan dalam satu periode dihitung berdasarkan selisih antara
pendapatan dengan dengan total biaya produksi dalam satu periode.
Keuntungan = Rp 11.400.000, - Rp 8.080.000,-
= Rp 3.320. 000,-
BAB IV
PENUTUP
Demikian business plan ini kami buat agar dapat disetujui dan kegiatan
usaha itik petelur kami dapat terlaksana. Semoga bermanfaat untuk kita bersama
dan sebagai acuan dalam penyelenggaraan Penumbuhan Wirausaha Muda
Pertanian

Anda mungkin juga menyukai