PAPER
Oleh:
Kelompok 5
(Kelas Paralel 03)
Universitas Andalas
Fakultas Peternakan
2018/2019
RANGKUMAN
Alkali dalam kimia adalah suatu garam ionik basa dari suatu unsur kimia alkali logam
atau alkali tanah. Ada yang mendefinisikan suatu alkali sebagai suatu zat basa yang larut
dalam air. Larutan alkalimempunyai pH lebih dari 7,0. Alkali dan alkali tanah merupakan
unsure logam yang sangat reaktif. Logam alkali adalah logam golongan IA yang terdiri dari
Litium (Li), Natrium (Na), Kalium (K), Rubidium (Rb), Sesium (Cs), dan Fransium (Fr).
Sedangkan logam alkali tanah terdiri dari Berilium (Be), Magnesium (Mg), Kalsium (Ca),
Stronsium (Sr), Barium (Ba), dan Radium (Ra). Radium kadang tidak dianggap sebagai alkali
tanah karena sifat radioaktif yang dimilikinya.
Unsur pada golongan IA dan IIA ini memiliki sifat yang hamper sama, yakni suatu
reduktor, pembentuk basa, dan mempunyai warna nyala yang indah. Alkali dan alkali tanah
memiliki beberapa fungsi dalam tubuh makhluk hidup , khususnya manusia. Antara lain :
1. Kalsium Bermanfaat untuk membangun tulang dan gigi, bertanggung jawab pada kontraksi
otot, impul saraf, kerja jantung, dan pembekuan darah yang benar.
2. Magnesium Mendukung struktur tulang, hati, menjaga keseimbangan alkalin tubuh.
3. Sodium Menjaga keseimbangan elektrolit, volume cairan tubuh, dan impul saraf.
4. Potasium Memaksimalkan membran sel, penting untuk ritme jantung.
5. Zinc Sintesis protein, transportasi karbondioksida, memengaruhi fungsi seksual,
metabolisme karbohidrat, menyembuhkan luka.
6. Besi Penting untuk formasi hemoglobin, transportasi oksigen.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan kami kesehatan, serta
limpahan nikmat, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini. Tidak lupa kami
hadiahkan salawat beserta salam kepada nabi besar kita, Nabi Muhammad S.A.W.
Pada makalah ini, kami membahas tentang “Alkali dan Alkali Tanah serta Mineral
Dalam Makhluk Hidup” , beserta dengan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga
dapat memberikan informasi bagi pembaca makalah ini.
Tidak lupa, kami ucapkan terimakasih, kepada pihak-pihak yang telah membantu
kami dalam menyelesaikan makalah ini. Kami harapkan makalah ini dapat bermanfaat untuk
semua pihak. Bila ada kesalahan penulisan, tolong di maafkan.
Padang, 20 Agust-18
DAFTAR ISI
1. Rangkuman
2. Kata Pengantar
3. Daftar Isi
4. Daftar Tabel
5. Daftar Gambar
6. Pendahuluan
Latar Belakang
7. Isi
Alkali Dalam Makhluk Hidup
Alkali Tanah Dalam Makhluk Hidup
Mineral Dalam Makhluk Hidup
8. Kesimpulan
9. Daftar Pustaka
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1..............................................................................................................................
Tabel 1.2..............................................................................................................................
Tabel 1.3..............................................................................................................................
Tabel 2.1..............................................................................................................................
Tabel 2.2..............................................................................................................................
Tabel 2.3..............................................................................................................................
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 ............................................................................................................................
Gambar 2 ............................................................................................................................
Gambar 3 ............................................................................................................................
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kimia merupakan salah satu cabang ilmu pasti yang erat juga kaitannya terhadap zat –zat
yang ada dikehidupan. Alkali dan alkali tanah serta mineral selain bisa kita temukan bebas di
alam , dapat juga kita temukan dalam tubuh makhluk hidup. Mereka memiliki peran-peran
yang cukup penting sebagai nutrisi dalam tubuh makhluk hidup.
Selain berperan dalam tubuh makhluk hidup alkali dan alkali tanah juga dapat membantu
pekerjaan manusia dalam kehidupan sehari-hari. Baik di bidang kesehatan, teknik, arsitektur,
dan lainnya. Jadi penting sekali bagi kita untuk mengetahui tentang unsur-unsur yang ada di
bumi ini , yang salah satu diantara nya adalah alkali dan alkali tanah agar kita bisa
mendapatkan sedikit pengetahuan mengenai hal tersebut. Dan di harapkan nantinya dapat
berperan aktif dalam upaya mempertahannya jumlahnya di alam agar tidak punah dengan
cara menggunakannya secara tepat dan bermanfaat.
ISI
Berilium. Berilium tidak begitu banyak terdapat di kerak bumi, bahkan hampir bisa dikatakan
tidak ada. Sedangkan di alam berilium dapat bersenyawa menjadi Mineral beril
[Be3Al2(SiO6)3], dan Krisoberil [Al2BeO4].
Kalsium. Kalsium adalah logam alkali yang paling banyak terdapat di kerak bumi. Bahkan
kalsium menjadi nomor 5 terbanyak yang terdapat di kerak bumi, dengan 3,4%
keberadaanya. Di alam kalsium dapat membentuk senyawa karbonat [CaCO3], Senyawa
Fospat [CaPO4], Senyawa Sulfat [CaSO4], Senyawa Fourida [CaF].
Stronsium. Stronsium berada di kerak bumi dengan jumlah 0,03%. Di alam strontium dapat
membuntuk senyawa Mineral Selesit [SrSO4], dan Strontianit
Barium. Barium berada di kerak bumi sebanyak 0,04%. Di alam barium dapat membentuk
senyawa : Mineral Baritin [BaSO4], dan Mineral Witerit [BaCO3]
Seperti logam alkali, logam alkali tanah juga tidak terdapat bebas di alam, melainkan dalam
keadaan terikat dalam bentuk senyawanya. Contoh :
a) Berilium (Be) :
” Senyawa silikat beril 3BeSiO3Al 2(SiO3)3 atau Be3Al2(SiO3)6
” Bertrandit
” Krisoberil
” Fenasit
b) Magnesium (Mg) :
” Magnesit (MgSO3)
” Dolomite (CaCO3MgCO3)
” Epsomit atau garam inggris ( MgSO4.7H2O )
” Kiserit (MgSO4.3H2O)
” Kaimit (KCl.MgSO4.3H2O)
” Olivine (Mg2SiO4)
” Asbes (CaMg(SiO3)4)
c) Kalsium (Ca) :
” Batu kapur atau marmer (CaCO3)
” Gips (CaSO4.2h2O)
” Fosforit (Ca3(PO4)2)
” Fluorsfar (CaF2)
” Apatit (Ca3(PO4)2CaF2)
” Dolomite (CaCO3MgCO3)
d) Stronsium (Sr) :
” Selesit (SrSO4)
” Stronsianit (SrCO3)
e) Barium ( Ba ) :
” Barit (BaSO4)
” Witerit (BaCO3)
f) Radium ( Ra )
Analisis
Sifat – Sifat Logam Alkali
1. Sifat Fisis
Sifat – sifat fisis logam alkali cenderung beraturan. Dari atas ke bawah, jari – jari atom dan
massa jenis bertambah, sedankan titik leleh dan titik didih berkurang. Sementara itu, energi
pengionan dan keelektronegatifan berkurang. Potensial elektrode dari atas ke bawah
cenderung bertambah, kecuali litium, yang mempunya potensial elektroda paling besar.
2. Sifat Kimia
Logam alkali merupakan logam yang paling reaktif. Semakin reaktif
logam, semakin mudah logam itu melepaskan elektron, sehingga energi
ionisasi alkali cenderung rendah. Logam alkali memiliki energi ionisasi yang
semakin rendah dari atas ke bawah. Sehingga kereaktifan logam alkali
semakin meningkat dari atas ke bawah. Hampir semua senyawa logam alkali
bersifat ionik dan mudah larut dalam air
Tabel 1.1
Tabel 1.2
1. masa atom
1. blangan oksidasi +1 +1 +1 +1 +1 +1
Catatan :
[x] unsur –unsur gas mulia (He,Ne,Ar,Kr,Xe,Rn)
Tabel 1.3
Unsur Li Na K Rb dan Cs
Perlahan– Cepat
Terbakar
lahan terjadi Cepat terjadi
1. dengan udara terjadi Rb2O
terjadi Na2O dan K2O
dan Cs2O
Li2O Na2O2
1. dengan air
2L + 2H2O
2LOH + H2 (g)
1. Dengan asam kuat (makin hebat reaksinya sesuai dengan arah panah )
2L + 2H+ 2L+ +
H2(g)
1. Dengan halogen
2L + X2 2LH
Co32+
1. Garam atau basa
yang sukar terlarut –
– ClO4– Dan (CO(NO2)6)3-
OH ,
dalam air
PO43-
Sifat – Sifat Logam Alkali Tanah
1. Sifat Fisika
Dari Berilium ke Barium, jari – jari atom meningkat secara beraturan.
Penambahan jari – jari menyebabkan turunnya energi pengionan dan
keelektronegatifan. Potensial elektrode juga meningkat dari Kalsium ke
Barium. Akan tetapi, Berilium menunjukkan penyimpangan karena potensial
elektrodenya relatif kecil. Titik leleh dan titik didih cenderung menurun dari
atas ke bawah. Sifat – sifat fisis lebih besar jika dibandingkan dengan logam
alkali. Hal ini disebabkan karena logam alkali tanah mempunyai 2 elektron
valensi, sehingga ikatan logamnya lebih kuat.
2. Sifat Kimia
Kereaktifan logam alkali tanah meningkat dari Berilium ke Barium.
Karena dari Berilium ke Barium jari – jari atom bertambah besar, energi
ionisasi serta keelektronegatifan berkurang. Akibatnya, kecenderungan untuk
melepas elektron dan membentuk senyawa ion makin kuat.
Alkali tanah kurang reaktif bila dibandingkan dengan alkali. Hal ini
disebabkan karena jari – jari atom alkali tanah lebih kecil, sehingga energi
pengionannya semakin besar. Alkali tanah memiliki elektron valensi 2,
sehingga kurang reaktif bila dibandingkan dengan alkali yang bervalensi 1(satu).
Tabel 2.1
Tabel 2.2
1. Nomor atom
1. biangan oksidasi +2 +2 +2 +2 +2
Tabel 2.3
Reaksi dengan
Bereaksi dalam
keadaan dingin
Bereaksi dengan uap membentuk
1. air Tidak bereaksi air membentuk MO M(OH)2 dan
dan H2 H2. Makin ke
kanan makin
reaktif
M + H2 MH2 (
1. hydrogen Tidak bereaksi
hidrida )
Catatan :
Gambar 2
Reaksi logam alkali
Gambar 3
Reaksi logam alkali tanah
.
KESIMPULAN
1. Alkali dan alkali tanah merupakan suatu bentuk unsur dan senyawa yang bersifat basa
dan sangat reaktif sehingga di alam hanya ditemukan dalam bentuk senyawanya. Sumber
utama logam alkali adalah air laut, kemudian, secara perlahan mineral Logam Alkali
tersebut tertimbun oleh debu dan tanah sehingga banyak ditemukan tidak jauh dari
pantai.
2. Logam Alkali dan alkali tanah memiliki sifat fisika dan kimia.
3. Beberapa Contoh Alkali dan Alkali Tanah Dalam Makhluk Hidup Adalah:
Kalsium Bermanfaat untuk membangun tulang dan gigi, bertanggung jawab
pada kontraksi otot, impul saraf, kerja jantung, dan pembekuan darah yang
benar.
Magnesium Mendukung struktur tulang, hati, menjaga keseimbangan alkalin
tubuh.
Sodium Menjaga keseimbangan elektrolit, volume cairan tubuh, dan impul
saraf.
Potasium Memaksimalkan membran sel, penting untuk ritme jantung.
Zinc Sintesis protein, transportasi karbondioksida, memengaruhi fungsi
seksual, metabolisme karbohidrat, menyembuhkan luka.
Besi Penting untuk formasi hemoglobin, transportasi oksigen.
.
DAFTAR PUSTAKA
https://nasional.kompas.com/read/2009/09/23/18454167/manfaat.mineral.buat.tubuh
https://nhasrudin.wordpress.com/2012/05/03/logam-alkali-dan-alkali-tanah/
https://intantiarafani.wordpress.com/kimia-unsur-alkali-dan-alkali-tanah/
Lampiran Pertanyaan
1. Isnaini ( kelompok I)
Kenapa logam-logam alkali tanah tidak dapat diperoleh dari larutan ?
Karena apabila dielektrolisis dengan larutan maka hasil yang akan di dapat bukan
alkali melainkan air.
Logam-logam alkali sangat stabil terhadap pemanasan, sehingga logam-logam alkali tidak
dapat diperoleh dari oksidanya melalui proses pemanasan. Logam alkali tidak dapat dihasilkan
dengan mereduksi oksidanya, hal ini disebabkan logam-logam alkali merupakan pereduksi yang
kuat.Semua logam alkali hanya dapat diisolasi dari leburan garam halidanya melalui proses
elektrolisis. Garam-garam halida mempunyai titik lebur yang sangat tinggi, oleh karena itu umumnya
ditambahkan garam halida yang lain untuk menurunkan titik lebur garam halidanya.
Elektrolisis larutan dalam air tidak memperoleh logam kecuali menggunakan katoda merkuri
yang menghasilkan amalgama. Namun sukar memperoleh logam murni dari amalgama. Oleh karena
itu dikembangkan altenatifnya, yaitu elektrolisis lelehan/leburan.
Sumber logam Litium adalah spodumene (LiAl(SO)3). Spodumene dipanaskan pada suhu
100 oC kemudian ditambah H2SO4 pekat panas sehingga diperoleh Li2SO4. Campuran yang terbentuk
dilarutkan ke dalam air. Larutan Li2SO4 ini kemudian direaksikan dengan Na2CO3. Dari reaksi ini
terbentuk endapan Li2CO3.
Setelah dilakukan pemisahan Li2CO3 yang diperoleh direaksikan dengan HCl sehingga
diperoleh garam LiCl.
Garam LiCl ini yang akan digunakan sebagain bahan dasar elektrolisis litium. Namun karena
titik lebur LiCl yang sangat tinggi sekitar 600 °C maka ditambahkan KCl dengan perbandingan volume
55% LiCl dan 45% KCl. Penambahan KCl ini bertujuan untuk menurunkan titik lebur LiCl menjadi 430
ºC. Reaksi yang terjadi pada proses elektrolisis Li adalah sebagai berikut:
Selama elektrolisis berlangsung ion Li+ dari leburan garam klorida akan bergerak menuju katoda.
Ketika tiba dikatoda ion-ion litium akan mengalami reaksi reduksi menjadi padatan Li yang
menempel pada permukaan katoda. Padatan yang terbentuk dapat diambil secara periodik, dicuci
kemudian digunakan untuk proses selanjutnya sesuai keperluan. Sedangkan ion Cl‾ akan bergerak
menuju anoda yang kemudian direduksi menjadi gas Cl2.
Natrium dapat diperoleh dari elektrolisis leburan NaCl dengan menambahkan CaCl2 menggunakan
proses downs cell. Penambahan CaCl2 bertujuan menurunkan titih leleh NaCl dari 801ºC menjadi 580
ºC. Proses ini dilakukan dalam sel silinder meggunakan anoda dari grafit dan katoda dari besi atau
tembaga. Selama proses elektrolisis berlangsung, ion-ion Na+ bergerak menuju katoda kemudian
mengendap dan menempel pada katoda, sedangkan ion Cl‾ memebntuk gas Cl2 pada anoda. Reaksi
yang terjadi pada proses elektrolisis natrium dari lelehan NaCl:
Kalium, Rubidium, dan Cesium tidak dapat diperoleh dengan proses elektrolis karena logam-
logam yang terbentuk pada anoda akan segera larut kembali dalam larutan garam yang digunakan.
Oleh sebab itu untuk memperoleh Kalium, rubidium, dan sesium dilakukan melalui metode reduksi.
Proses yang dilakukan untuk memperoleh ketiga logam ini serupa yaitu dengan mereaksikan
lelehan garamnya dengan natrium.
Dari reaksi di atas L dalam bentuk gas yang dialirkan keluar. Gas yang keluar kemudian
dipadatkan dengan menurunkan tekanan atau suhu sehingga terbentuk padatan logam L. Karena
jumlah produk berkurang maka reaksi akan bergeser ke arah produk. Demikian seterusnya hingga
semua logam L habis bereaksi.Rubidium dapat juga diperloeh dengan cara reduksi biasa pada suhu
tinggi.
Pembuatan logam-logam alkali tanah pada umunya dengan cara elektrolisis leburan
garam-garamnya karena logam alkali tanah cenderung bersifat reaktif (berikatan dengan
unsur lain).
Berilium diperoleh dari elektrolisis lelehan Berilium Klorida. NaCl ditambahkan pada
pelelehan sebagai elektrolit sebab BeCl2 mula-mula bersifat kovalen dan sangat sedikit
menghantar listrik. Selama elektrolisis, logam kurang aktif. Berilium dihasilkan pada katoda
dan Cl2 menempel pada anoda.
Magnesium diekstraksi dari bijih tambang dalam tanah atau dari laut. Apabila mineral
dolumit diekstraksi dan pemanasan awal bijih tersebut pada temperatur tinggi (kalsinasi)
yang diikuti dengan penguraian karbonat-karbonatnya membentuk oksida-oksidanya.
Endapan Mg(OH)2 yang terkumpul kemudian disaring dan dilarutkan dalam asam klorida
membentuk MgCl2.
Apabila larutan diuapkan maka akan dihasilkan padatan MgCl2. Elektrolisis lelehan MgCl2
ini akan menghasilkan logam Mg dan gas Cl2.Apabila tidak terdapat dolomit, maka logam
Magnesium dapat dihasilkan dari air laut. Kadar Magnesium dalam air laut hanya 0.13%.
proses pengolahan Magnesium dari air laut disebut proses Dow. Magnesium diendapkan
sebagai Mg(OH)2 dengan penambahan Ca(OH)2 ke dalam air laut.
Kemudian Mg(OH)2 diubah menjadi larutan MgCl2 dengan cara mereaksikan dengan
asam klorida.
Pada akhirnya, MgCl2 yang terbentuk dikristalkan sebagai MgCl2.6H2O yang kemudian
dielektrolisis untuk mendapatkan logam Mg. namun, proses elektrolisis mempunayi kendala
karena pemanasan akan menghasilkan MgO yang sulit melebur (titik leleh: 28o0C). hal ini
diatasi dengan cara penambahan MgCl2.2H2O ke dalam campuran leburan NaCl dan KCl,
sehingga MgCl akan meleleh dan kehilangan air, tetapi tidak mengalami hidrolisis.
Campuran leburan kemudian dielektrolisis. Magnesium akan terbentuk pada katoda.
Barium, seperti halnya Kalsium, dapat dihasilkan dari proses elektrolisis leburan garam
kloridanya. Proses ini menghasilkan logam Ba dan gas Cl2.Radium bersifat radioaktif dan
terbentuk dari hasil peluruhan radioaktif unsur-unsur berat, misalnya peluruhan 238U. Radium
umumnya didapatkan sebagai impuritis dalam pitcheblend atau dari hasil sisa pemrosesan
Uranium.