Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH KIMIA UNSUR GOLONGAN UTAMA

“GOLONGAN IVA”

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK IV (Empat)

DWI AGUSTINI ANGRAINI (06101381722045)

M. AGUNG SATRIYA (06101381722049)

FRIDA RAMADIAN (06101381722057)

DOSEN PENGASUH : Dr. DIAH KARTIKA SARI, M.Si

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

2019
Kata pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. atas segala limpahan karunia-
Nya sehingga Makalah mengenai Golongan IV A pada mata kuliah Kimia Unsur
Golongan Utama ini dapat terselesaikan.

Pada pembuatan makalah ini diharapkan dapat membantu para pembaca atau
mempermudah para pembaca dalam mempelajari Kimia Unsur Golongan Utama
terutama dalam Golongan IV A. Pembuatan makalah ini juga diharapkan semakin
menambah wawasan bagi kita semua , agar tujuan pembuatan dan target yang
diharapkan tercapai .

Kami berharap makalah yang kami buat ini dapat diterapkan dan diaplikasikan
dalam kehidupan sehari-hari. Akhir kata, kami ucapkan terima kasih dan mohon maaf
apabila ada salah kata atau penulisan dalam makalah ini. Mohon kiranya dapat memberi
saran dan kritik kepada kami agar makalah ini bisa menjadi lebih baik lagi . Semoga
makalah pada mata kuliah Kimia Unsur Golongan Utama ini bermanfaat, khususnya
bagi mahasiswa jurusan pendidikan kimia.

Palembang, Februari 2019


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Unsur-unsur golongan IVA merupakan salah satu unsur-unsur yang paling


esensial yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya karbon (C) yang
merupakan unsur yang paling sering dikunjungi dalam kehidupan dalam bentuk arang,
abu, bahkan karbon dioksida yang merupakan gas yang makhluk hidup keluarkan pada
proses respirasi.
Begitu pula dengan silikon (Si) yang juga tidak kalah pentingnya dalam susunan
kehidupan di bumi yang sering digunakan dalam bentuk keramik yang digunakan
sebagai bahan yang sangat penting dalam pembangunan rumah ataupun gedung-gedung
bertingkat.
Dalam golongan IVA, tidak hanya unsur karbon dan silikon saja yang sering
digunakan dalam kehidupan sehari-hari, terdapat pula unsur lain seperti Germanium
(Ge), Timah (Sn), dan Timbal (Pb) yang juga memiliki kegunaan tersendiri yang sering
digunakan dalam kehidupan dan tentunya memiliki sifat/ karakteristik masing-masing.
Oleh karena itulah hendaknya unsur-unsur golongan IVA ini diketahui dan dipelajari
agar lebih dapat memahami karakteristik dan kegunaan unsur-unsur didalamnya.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dalam pembuatan makalah ini diantaranya adalah:

a. Bagaimana sejarah ditemukannya unsur-unsur golongan IVA?

b. Apa saja sifat-sifat unsur golongan IVA?

c. Apa saja kegunaan dari unsur golongan IVA?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Mengetahui sejarah ditemukannya unsur-unsur golongan IVA
b. Mengetahui sifat-sifat unsur golongan IVA
c. Mengetahui kegunaan dari unsur-unsur golongan IVA
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Karbon (C)

A.Sejarah Karbon

Karbon adalah salah satu unsur golongan IVA yang merupakan unsur nonlogam dan
merupakan unsur penyusun senyawa-senyawa organik. Nama karbon berasal dari bahasa latin
carbo yang berarti coal (charcoal) yang artinya arang. Karbon pertama kali ditemukan sebagai
arang di zaman prasejarah, bahkan nama penemunya tidak diketahui. Karbon tidak diakui
sebagai unsur hingga abad ke-17 setelah Robert Boyle menyatakan bahwa unsur adalah zat yang
tidak dapat didekomposisi menjadi zat yang lebih sederhana. Sementara itu, Antoine Laurent
Lavoisier, perintis buku kimia Traité Élémentaire de Chimie yang diterbitkan tahun 1789,
menyatakan karbon sebagai unsur yang dapat teroksidasi dan dapat diasamkan.

Karbon terjadi secara alami dalam beberapa bentuk. Berlian, grafit, dan amorf karbon
telah dikenal sepanjang sejarah tertulis, tapi tidak diketahui bahwa ketiganya adalah bentuk yang
berbeda dari substansi yang sama sampai pada akhir abad ke-18. Lavoisier menunjukkan bahwa
berlian adalah bentuk karbon pada tahun 1772. Dia membakar berlian yang sudah ditimbang
dengan sampel karbon dan menunjukkan bahwa kedua zat tidak menghasilkan uap air dan
menghasilkan jumlah yang sama dari gas karbon dioksida per gram.

B. Sifat-sifat Karbon

Adapun sifat fisis dari karbon adalah sebagai berikut:


Lambang :C
Nomor Atom :6
Golongan : IVA
Periode :2
Blok :s
Massa atom standar : 12,001 sma
Konfigurasi elektron : 1s2 2s22p2
Massa jenis : 2,26 g·cm−3
Titik lebur : 3825 K
Titik didih : 5100 K
Entalpi penguapan : -715 kJ·mol−1
Kapasitas kalor : 0.709 J .g-1. K-1
Elektronegativitas : 2,55
Potensial ionisasi : 11,260 volt
Jari-jari atom : 0,91 Å

Adapun sifat khas dari atom karbon diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Atom Karbon memiliki 4 elektron valensi.
Atom karbon memiliki empat elektron valensi, keempat elektron valensi tersebut dapat
membentuk empat ikatan kovalen melalui penggunaan bersama pasangan elektron dengan atom-
atom lain.
b. Atom - atom karbon dapat mengadakan katenasi yaitu kemampuan untuk membentuk rantai
karbon. Ada dua bentuk rantai karbon, yaitu terbuka (alifatik, yang terdiri atas rantai lurus
dan rantai bercabang) dan tertutup (siklik). Akibat dari katenasi itu adalah timbulnya
peristiwa isomeri, yaitu zat - zat kimia yang mempunyai rumus molekul yang sama tetapi
rumus strukturnya berbeda.
c. Unsur karbon dapat membentuk ikatan-ikatan kimia yang kuat, baik sebagai ikatan tunggal,
ikatan rangkap atau sebagai ganda tiga. Ini terbukti dari besarnya energi ikatan yang dapat
kita lihat di bawah ini :
Ikatan tunggal : C - C dengan enegi ikatan : + 356 kJ 1/mol
Ikatan rangkap: C=C dengan energi ikatan + 598kJ 1/mol
Ikatan ganda tiga: C=C dengan energi ikatan: + 813 kJ 1/mol
Ikatan tunggal: C - H dengan energi ikatan : + 416 kJ 1/mol

C. Keberadaan Unsur Karbon di Alam

Keberadaan karbon di alam terjadi dalam dua wujud, yang pertama dalam wujud mineral
dan yang kedua dalam wujud grafit. Intan merupakan wujud mineral dari karbon. Ini disebabkan
satu atom karbon berikatan kovalen dengan empat atom karbon lain sehingga membentuk
geometri molekul tetrahedral, molekul berkembang ke segala arah menjadi molekul yang sangat
keras. Arang, wujud grafit dari karbon, juga terikat dengan empat atom kabon yang lain, tetapi
geometri molekulnya tidak membentuk tetrahedral, karena hanya ada tiga ikatan yang berikatan
kovalen tetap sedangkan yang satu ikatan lagi membentuk ikatan kovalen sesaat dengan atom
karbon lapisan atas dan bawah secara bergantian.
Selain itu, unsur karbon di alam juga terdapat di dalam kerak bumi dalam bentuk unsur
bebas dan senyawa. Senyawa alamiah karbon yang utama adalah zat-zat organik, misalnya
senyawa organik dalam jaringan tubuh makhluk hidup baik tumbuhan maupun hewan. Selain itu,
dalam bahan yang berasal dari benda hidup seperti arang dan minyak bumi. Juga terdapat dalam
senyawa organik komersial, misalnya senyawa asam asetat (CH3COOH) dan freon (CFC).
Senyawa karbon lainnya adalah senyawa karbon anorganik, yaitu senyawa karbondioksida (CO2)
dan batuan karbonat (CO3) yang dikenal sebagai mineral seperti karbonat dari unsur IIA
(MgCO3, SrCO3, dan BaCO3). Juga kebanyakan terdapat dalam senyawa karbonat dan
bikarbonat, misalnya senyawa natrium karbonat (Na2CO3) dan natrium bikarbonat (NaHCO3).

D. Reaksi karbon dengan senyawa lain


Karbon monoksida(CO)

Karbon monoksida dapat dibuat secara komersil dengan hidrogen melalui pembentukan
uap kembali atau pembakaran sebagian hidrokarbon dengan reaksi:

CO2 + H2 → CO + H2O

Gas ini tidak berwarna dan mempunyai titik didih -190. Dapat digunakan sebagai bahan
bakar industri melalui reaksi:

2CO(g) +O2(g)→2CO2(g)

Gas CO juga dapat trjadi sebagai hasil samping pembakaran senyawa organik dalam
ruang kurang oksigen.

C8H18 +6O2(g) → 8CO +4H2O

Secara besar-besaran dapat dibuat dengan reaksi:

C(S) + H2O → CO +H2


2. Karbon Dioksida(CO2)

Karbon dioksida mempunyai struktur molekul linier dan bersifat non polar. Gas ini larut
dalam air.terdapat diudara dan sangat penting bagi tumbuhan sebagai bahan fotosintesis serta
merupakan komponen nafas yang dikeluarkan oleh hewan ataupun manusia, karena dihasilkan
dari oksidasi makanan dalam tubuh.

CO2 dapat dibuat dengan membakar karbon senyawa hidrokarbon, atau gas CO dengan
oksigen yang cukup.

C + O2 → CO2

CH4 + 2O2 → CO2 + H2O

2CO + O2 → 2CO2

Dilaboratorium gas CO2 dapat dibuat dengan mereaksikan garam karbonat dengan asam
seperti :

CaCO3 + 2HCl → CaCl2 + H2O + CO2

Gas CO2 tidak beracun,tetapi konsentrasi yang terlalu tinggi dalam udara adalah tidak
sehat, karena merendahkan konsentrasi O2 dan menimbulkan efek fisikologis yang
membahayakan.

Jumlah CO2 yang sangat besar sekali. dihasilkan oleh aktifitas manusia, meningkatnya
gas CO2 dikhawatirkan atmosfer mungkin menjadi begitu panas, sehingga akan muncul
perubahan suhu yang serius yang sering juga disebut efek rumah kaca.
3. Karbonat dan Bikarbonat

Karbonat dan bikarbonat adalah senyawa yang melimpah dan sangat berguna serta
terkenal. Kebanyakan karbonat hanya sedikit larut dalam air. Misalnya CaCO3, BaCO3, MgCO3
dan PbCO3. Banyak bikarbonat hanya stabil dalam larutan air. Contohnya ialah Ca(HCO3)2,
Mg(HCO)3. Semua logam IA kecuali Litium membentuk karbonat yang larut, dimana yang
paling murah dan berguna adalah NaHCO3 (Soda kue), Na2CO3 (Soda abu).

4. Karbon Disulfida(CS2)

CS2 adalah cairan yang mudah terbakar dan dapat dipakai sebagai bahan pembuat CCl4,dengan
reaksi:

CS2 + 3Cl2 → CCl4 +S2Cl2


C. Kegunaan Senyawa Karbon

 Digunakan dalam bidang industri baja, plastik, cat, karet dan lain-lain
 Dalam bentuk intan dapat digunakan sebagai perhiasan dan untuk membuat alat pemotong,
karena sifatnya yang sangat keras
 Dalam bentuk senyawa-senyawa hidrokarbon, seperti minyak bumi dan turunannya
digunakan sebagai bahan bakar, obat-obatan, dan industri-industri petrokimia
 Gas karbondioksida (CO2) digunakan oleh tumbuhan hijau untuk proses fotosintesis yang
menghasilkan gas oksigen untuk pernapasan manusia
 Isotop karbon-14 digunakan dalam bidang arkheologi
 Dalam bentuk batu bara digunakan sebagai bahan bakar,
 Arang dapat digunakan untuk mengadsorpsi zat warna dan bahan polutan dalam pengolahan
air serta dalam air tebu pada pengolahan gula, selain sebagai obat sakit perut.
 Asam karbonat (H2CO3), digunakan sebagai bahan baku untuk pembuatan garam-garam
karbonat.
 Glukosa (C6H12O6), yang bermanfaat sebagai sumber energi yang digunakan untuk proses
respirasi
2.2 Silikon (Si)

Silikon adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Si dan nomor
atom 14. Silikon merupakan unsur periode ketiga yang paling banyak terdapat di alam. 28% dari
massa kulit bumi mengandung silikon. Silikon adalah unsur kedua yang paling berlimpah di
kerak bumi, setelah oksigen.

A. Struktur silikon
Atom silikon seperti halnya atom karbon, dapat membentuk empat ikatan secara serentak
silikon dalam susunan petrahedral, unsur Si mengkristal dengan struktur kubus pusat muka
(fcc) seperti intan, silikon bersifat semi konduktor. Dalam siloka SiO2, setiap atom Si terikat
pada empat atom O dan tiap atom O terikat pada dua atom Si. Susunan struktur tersebut
membentuk jaringan yang sangat besar, yaitu struktur kristal kovalen raksasa (seperti intan).
Kuarsa mempunyai titik leleh tinggi dan bersifat insulator. Kuarsa merupakan bentuk umum
untuk silika namun, sesungguhnya bentuk-bentuk silika lain banyak, sehingga umumnya
disebut mineral silika. Sebagian besar silika tidak larut dalam air. Hanya silikat dari logam alkali
yang dapat diperoleh sebagai senyawa yang larut dalam air.

B. Sifat Fisika Silikon

Titik leleh, ºC : 1,412


Titik didih, ºC : 2,680
Distribusi elektron : 2,84
Energi pengionan : 8,2 eV/atm atau kJ/mol
jari-jari kovalen, Å : 1,18
jari-jari ion, Å : 0,41 (Si4+)
keelektronegatifan : 1,8
C. Sifat Kimia Silikon

Silikon murni berwujud padat seperti logam dengan titik lebur 14100C. silikon dikulit bumi
terdapat dalam berbagai bentuk silikat, yaitu senyawa silikon dengan oksigen. Unsur ini dapat
dibuat dari silikon dioksida (SiO2) yang terdapat dalam pasir, melalui reaksi:

SiO2(s) + 2C(s) → Si(s) + 2CO(g)

Silikon murni berstruktur seperti Intan ( tetrahedral) sehingga sangat keras dan tidak
menghantarkan listrik, jika dicampur dengan sedikit unsur lain, seperti alumunium (Al) atau
boron (B). silikon bersifat semikonduktor (sedikit menghantarkan listrik), yang diperlukan dalam
berbagai peralatan, elektronik, seperti kalkulator dan Komputer. Itulah sebabnya silikon
merupakan zat yang sangat penting dalam dunia modern. Untuk itu dibutuhkan silikon yang
kemurniannya sangat tinggi dan dapat dihasilkan dengan reaksi:

SiCl4(g) + 2H2(g) → Si(s) + 4HCl(g)

Jari-jari silikon lebih besar dari karbon, sehingga tidak dapat membentuk ikatan π (rangkap dua
atau tiga) sesamanya, hanya ikatan tunggal (σ). Karena itu silikon tidak reaktif pada suhu kamar
dan tidak bereaksi dengan asam, tetapi dapat bereaksi dengan basa kuat seperti NaOH.

Si(s) + 4OH-(aq) → SiO4(aq) + 2H2(g)

Pada suhu tinggi, silikon dapat bereaksi dengan hidrogen membentuk hidrida, dan dengan
halogen membentuk halide, seperti:

Si(s) + 2H2 → SiH4

Si(s) + 2Cl2 → SiCl4

Batuan dan mineral yang mengandung silikon, umumnya merupakan zat padat yang mempunyai
titik tinggi, keras, yang setiap keping darinya merupakan suatu kisi yang kontinu terdiri dari
atom-atom yang terikat erat. Sebuah contoh dari zat padat demikian, adalah silikon dioksida,
yang terdapat dialam dalam bentuk kuarsa, aqata (akik), pasir, dan seterusnya.

a. Reaksi dengan Halogen

Silikon bereaksi dengan halogen secara umum, bahkan sampai terbakar dalam gas flour
(menggunakan suatu atom halogen).

Si + 2X2 → SiX4

b. Asam-oksi yang umum

Bila dipanaskan dalam udara, unsur ini bereaksi dengan oksigen dalam reaksi pembakaran yang
sangat eksotermik untuk membentuk oksida SiO2, pada hakikatnya tidak reaktif dengan air pada
suhu-suhu biasa. Namun, dua asam silikat sederhana adalah asam ortosilikat, H4SiO4, dan asam
metasilikat, H2SiO3. Kedua senyawa ini praktis dan larut dalam air, tetapi mereka memang
bereaksi dengan basa.

Contohnya:

H4SiO4(s) + 4 NaOH(aq) → Na4SiO4(aq) + H2O(aq)

(nartium ortosilikat)

Bila kering seBagian (parsial) asam silikat disebut gel silika (suatu asam yang agak mirip dengan
garam buatan, NaCl). Dalam bentuk ini ia mempunyai kapasitas menyerap yang besar terhadap
uap air, belerang dioksida, asam sitrat, benzena dan zat-zat lain, ia digunakan secara luas sebagai
bahan untuk menghilangkan kelembaban dalam wadah-wadah kecil yang tertutup.

Garam-garam asam oksi dari kedua asam silikat tadi meliputi;

Na2SiO3 natrium metasilikat


Na4SiO4 natrium ortosilikat

Mg2SiO4 magnesium ortosilikat

LiAl(SiO3)2 litium alumunium metasilikat

Semua silikat ini kecuali silikat dari Na+, K+, Rb+, Cs+, dan NH4+, praktis tidak larut dalam air.

Semua silikat yang larut, membentuk larutan yang berasifat basa bila dilarutkan dalam air. Ion
SiO32-, bertindak sebagai basa dengan menghilangkan proton dari air.

SiO32-(aq) + H2O(aq) → HSiO3-(aq) + OH-(aq)

Suatu sifat kimia yang penting dari silikon adalah kecenderungan yang membentuk molekul
yang signifikan besar. Silikon cenderung membentuk ikatan tunggal (masing-masing membentuk
4 dan 3 ikatan tunggal). Silikon membentuk molekul-molekul dan ion-ion raksasa, atom oksigen
membentuk kedudukan yang berselang-seling.

D. Pembuatan Silikon

Silikon dibuat dengan mereduksi kuarsa (quartz) atau sering disebut juga dengan silika ataupun
silikon dioksida dengan kokas (C). Proses reduksi ini dilangsungkan di dalam tungku listrik pada
suhu 3000 °C. Reaksi yang terjadi adalah:

SiO2(l) + 2C(s) –––→ Si(l) + 2CO2

Silikon yang diperoleh kemudian didinginkan sehingga diperoleh padatan silikon. Namun silikon
yang diperoleh dengan cara ini belum dalam keadaan murni. Agar diperoleh silikon dalam
bentuk murni diawali dengan mereaksikan padatan silikon yang diperoleh melalui cara di atas
direaksikan dengan gas klorin (Cl2), sesuai reaksi berikut:

Si(s) + Cl2(g) –––→ SiCl4(g)

Gas SiCl4 ini mememiliki titik didih 58 °C. Uap yang terbentuk kemudian dilewatkan melalui
sebuah tabung panas berisi gas H2 sehingga terbentuk Si, berikut reaksinya:

SiCl4(g) + 2H2(g) –––→ Si(s) + 4HCl(g)


Padatan Si yang terbentuk berupa batangan yang perlu dimurnikan lebih lanjut denan cara
pemurnian zona (zona refining).

E. Kegunaan silikon dan senyawa silikon

1. Penggunaan penting silikon

Penggunaan penting dari silikon adalah dalam pembuatan transistor, chips, komputer dan sel
surya. Untuk tujuan itu diperlukan silikon ultra murni. Silikon juga digunakan dalam berbagai
jenis alise dengan besi (baja). Sedangkan senyawa silikon digunakan dalam industri. Silica dan
silikat digunakan untuk membuat gelas, keramik, porselin dan semen.

Larutan pekat natrium silikat (Na2SiO3), suatu zat padat amorf yang tidak berwarna, yang disebut
water glass, digunakan untuk pengawetan telur dan sebagai perekat, juga sebagai bahan pengisi
(fillir) dalam detergent.

Silikon karbida (SiC), merupakan zat padat yang sangat keras digunakan untuk ampelas
(abrasive) dan pelindung untuk pesawat ulang alik terhadap suhu yang tinggi sewaktu kembali
kebumi. Silica gel, suatu zat padat amorf yang sangat berfori, dibuat dengan melepas sebagian
air dari asam silikat (H2SiO3) atau (SiO2H2O). silica gel bersifat higroskopis (mengikat air)
sehingga digunakan sebagai pengering dalam berbagai macam produk.

Bahan-bahan yang mengandung silikon yang dikenal baik


a. Keramik.
b. Semen
c. Kaca
d. Silikon
e. Zeolit
2.3 Germanium (Ge)

A.Sejarah Germanium

Germanium berasal dari bahasa Latin: Germania, Jerman. Germanium ditemukan sekitar 100
tahun yang lalu oleh ahli kimia Rusia, Mendeleev Omitri pada tahun 1871. Sementara pada tahun
1886, seorang kimiawan Jerman, Clemens Winkler, memutuskan untuk memberi nama unsur
baru germanium, sebagai penghormatan kepada tanah airnya.
1. Mengambil unsur ini secara komersil dari debu-debu pabrik pengolahan bijih-bijih seng.
2. Sebagai produk sampingan beberapa pembakaran batubara.
3. Germanium dapat dipisahkan dari logam-logam lainnya dengan cara distilasi fraksi
tetrakloridanya yang sangat reaktif. Teknik ini dapat memproduksi germanium dengan
kemurnian yang tinggi

B. Sifat Germanium
 Massa atom :72,59
 Bilangan oksidasi :4
 Nomor atom :32
 Titik didih :2830 c
 Titik leleh :937,4 c
 Massa jenis :5,32 g/ml
 Kerapatan :1,88 gr/ml
 Sifat fisik pada suhu kamar :abu-abu putih
 Jumlah ikatan dalam senyawa :4
 Rumus klorida :GeCl4
 Titik didih kloridanya :84
 Bentuknya :kristal dan rapuh
 Bersifat : semikonduktor dengan kemurnian yang sangat tinggi
C. Reaksi germanium

Pemanasan germanium dioksida dengan germanium serbuk pada 1000 °C membentuk


germanium monoksida (GeO).
Heksagonal (d = 4,29 gr/cm3) membentuk germanium dioksida yang lebih stabil dari bentuk
rutile (d = 6,27 g/cm3) dan larut membentuk asam germanat, H4GeO4 atau Ge(OH)4. GeO2 hanya
sedikit larut dalam asam tetapi lebih mudah larut dalam basa yang menghasilkan germanat.

Sebaliknya dengan asam klorida yang melepaskan germanium tetraklorida yang volatil dan
korosif.

D. Pembuatan Germanium

Unsur ini diambil secara komersil dari debu-debu pabrik pengolahan bijih-bijih seng, dan
sebagai produk sampingan beberapa pembakaran batubara. Germanium dapat dipisahkan dari
logam-logam lainnya dengan cara distilasi fraksi tetrakloridanya yang sangat reaktif. Tehnik ini
dapat memproduksi germanium dengan kemurnian yang tinggi.

E. Kegunaan Germanium

 Ketika germanium didoping dengan arsenik, galium atau unsur-unsur lainnya digunakan
sebagai transistor dalam banyak barang elektronik.
 Sebagai semikonduktor
 Sebagai bahan pencampur logam, sebagai fosfor di bola lampu pijar dan sebagai katalis.
 Germanium dan germanium oksida tembus cahaya sinar infra merah dan digunakan dalam
spekstroskopi infra merah dan barang-barang optik lainnya, termasuk pendeteksi infra merah
yang sensitif
 Index refraksi yang tinggi dan sifat dispersi oksidanya telah membuat germanium sangat
berguna sebagai lensa kamera wide-angle dan microscope objectives. Bidang studi kimia
organogermanium berkembang menjadi bidang yang penting.

2.4 Timah (Sn)

A. Sejarah Timah

Timah dalam bahasa Inggris disebut sebagai Tin dengan symbol kimia Sn. Nama latin dari timah
adalah “Stannum” dimana kata ini berhubungan dengan kata “stagnum” yang dalam bahasa
inggris bersinonim dengan kata “dripping” yang artinya menjadi cair / basah, penggunaan kata
ini dihubungkan dengan logam timah yang mudah mencair.

Timah putih merupakan salah satu logam yang dikenal dan digunakan paling awal. Ditemukan
pada masa sebelum Masehi dan tidak diketahui siapa orang yang pertama kali menemukan
Timah.

Timah tidak ditemukan dalam unsur bebasnya dibumi, akan tetapi diperoleh dari senyawaannya
yaitu SnO2. Timah pada saat ini diperoleh dari mineral cassiterite atau tinstone. Cassiterite
adalah mineral timah oksida dengan rumus SnO2. Berbentuk kristal dengan banyak permukaan
mengkilap sehingga tampak seperti batu perhiasan. Kristal tipis Cassiterite tampak translusen.
Cassiterite adalah sumber mineral untuk menghasilkan logam timah yang utama Cassiterite
banyak ditemukan dalam deposit alluvial/alluvium yaitu tanah atau sediment yang tidak
berkonsolidasi membentuk bongkahan batu dimana dapat dapat mengendap di dasar laut, sungai,
atau danau.
B. Sifat Fisika Timah
 Fasa : padatan
 Densitas : 7,365 g/cm3 (Sn putih) 5,769 g/cm3 (Sn abu-abu)
 Titik didih : 231,93 C
 Titik didih : 2602 C
 Panas fusi : 7,03 kJ/mol
 Kalor jenis : 27,112 J/molK
C. Sifat Kimia Timah
 Bilangan oksidasi : 4,2, -4
 Nomor atom : 50
 Nomor massa : 118,71
 Elektronegatifitas : 1,96 (skala pauli)
 Energi ionisasi 1 : 708,6 kJ/mol
 Jari-jari atom : 140 pm
 Jari-jari ikatan kovalen: 139 pm
D. Reaksi Timah
Timah larut dalam HCl, HNO3, H2SO4, dan beberapa pelarut organic seperti asam
asetat, asam oksalat dan asam sitrat. Timah juga larut dalam basa kuat seperti NaOH dan KOH.
Timah (II) cenderung memiliki sifat logam dan mudah diperoleh dari pelarutan Sn dalam HCl
pekat panas. Berikut adalah reaksi timah dengan unsur/senyawa lain.
1. Hidrida
Hidrida timah yang stabil hanya SnH4.
Sn(s) + 2H2 → SnH4
2. Reaksi dengan Halogen
Timah bereaksi dengan klorin secara langsung membentuk Sn(IV) klorida.
Sn+ 2X2 → SnX4

Contoh: Sn + 2Cl2 → SnCl4


3. Reaksi dengan oksigen
Jika timah dipanaskan dengan adanya udara maka akan terbentuk SnO2, oksida dari timah yang
paling stabil. Sebenarnya SnO ada tetapi sifatnya tidak mantap dan jika dipanaskan di udara akan
berubah menjadi SnO2.
Sn(s) + O2(g) → SnO2(S)

E. Pembuatan timah

Cara pembuatannya yaitu:

1. bijih dicuci dan dipekatkan dengan cara megnetik


2. dipanggang untuk menghilangkan arsen dan belerang
3. reduksi dengan antrasit atau kokas

SnO2 (s) + 2 C (s) Sn (c) + 2 CO(g)

Timah (Sn) dapat dibuat dari SnO2 yang terdapat dalam bijih logam yang disebut
kaseteril. Bila bijih itu dipanaskan kuat di udara akan menguap oksida dan zat lainnya.
Kemudian SnO2 direduksi dengan karbon
SnO2 (s) + C (s) Sn (c) + CO2(g)

Logam timah dapat juga dimurnikan dengan cara elektrolisis dan akan didapat timah pada
katoda.

Berbagai macam metode dipakai untuk membuat timah dari biji timah tergantung dari jenis
biji dan kandungan impuritas dari biji timah
F. Kegunaan Timah
 Timah merupakan logam ramah lingkungan, penggunaan untuk kaleng makanan tidak
berbahaya terhadap kesehatan manusia. Kebanyakan penggunaan timah putih untuk
pelapis/pelindung, dan paduan logam dengan logam lainnya seperti timah hitam dan seng.
 Logam timah banyak dipergunakan untuk solder(52%).Timah dipakai dalam bentuk solder
merupakan campuran antara 5-70% timah dengan timbale akan tetapi campuran 63% timah dan
37% timbale merupakan komposisi yang umum untuk solder. Solder banyak digunakan untuk
menyambung pipa atau alat elektronik
 Industri plating (16%) , logam timah banyak dipergunakan untuk melapisi logam lain
seperti seng, timbale dan baja dengan tujuan agar tahan terhadap korosi. Aplikasi ini banyak
dipergunakan untuk melapisi kaleng kemasan makanan dan pelapisan pipa yang terbuat dari
logam.
 Pewter, merupakan paduan antara 85-99% timah dan sisanya tembaga, antimony, bismuth,
dan timbale. Banyak dipakai untuk vas, peralatan ornament rumah, atau peralatan rumah tangga.
 Untuk bahan dasar kimia (13%)
 Kuningan & perunggu (5,5%)
 Industri gelas (2%)
 Dan berbagai macam aplikasi lain (11%).

2.5 Timbal (Pb)

A. Sejarah Timbal
Timbal dalam bahasa Inggris disebut sebagai “Lead” dengan simbol kimia “Pb”. Simbol
ini berasal dari nama latin timbal yaitu “Plumbum” yang artinya logam lunak. Logam timbal
telah dipergunakan oleh manusia sejak ribuan tahun yang lalu (sekitar 6400 SM) hal ini
disebabkan logam timbal terdapat diberbagai belahan bumi, selain itu timbal mudah di ekstraksi
dan mudah dikelola. Unsur ini telah lama diketahui dan disebutkan di kitab Exodus. Para alkemi
mempercayai bahwa timbal merupakan unsur tertua dan diasosiasikan dengan planet Saturnus.

Timbal didapatkan dari galena (PbS) dengan proses pemanggangan. Timbal tidak ditemukan
bebas dialam akan tetapi biasanya ditemukan sebagai biji mineral bersama dengan logam lain
misalnya seng, perak, dan tembaga. Sumber mineral timbal yang utama adalah “Galena (PbS)”
yang mengandung 86,6% Pb dengan proses pemanggangan, “Cerussite (PbCO3)”, dan
“Anglesite” (PbSO4). Timbal organik ditemukan dalam bentuk senyawa Tetra Ethyl Lead (TEL)
dan Tetra Methyl Lead (TML).
B. Sifat dan Karakteristik Pb
Timbal atau Timah Hitam (Pb) adalah unsur yang bersifat logam, hal ini merupakan anomali
karena unsur-unsur diatasnya (Gol IV) yakni Karbon dan Silikon bersifat non-logam.
1. Berwarna putih kebiru-biruan dan mengkilap.
2. Lunak sehingga sangat mudah ditempa.
3. Tahan asam, karat dan bereaksi dengan basa kuat.
4. Daya hantar listrik kurang baik. (Konduktor yang buruk)
5. Massa atom relative 207,2
6. Memiliki Valensi 2 dan 4.
7. Tahan Radiasi

Sifat Fisika Timbal

Fasa pada suhu kamar : padatan

Densitas : 11,34 g/cm3

Titik leleh : 327,5 0C

Titik didih : 17490C


C. Reaksi dan Senyawaan Timbal
1.Oksida
Ada tiga macam oksida timbal yang penting, yaitu PbO, PbO2, dan Pb3O4.

Timbal(II) oksida (kuning) dapat diperoleh dari pemanasan timbal dengan udara.Untuk reaksinya
adalah sebagai berikut.

2Pb(s) + O2(g) 2PbO(s)

Timbal(IV) oksida (cokelat) dapat diperoleh dari oksidasi senyawa timbal(II) dalam larutan basa;
dengan oksidator larutan natrium hipoklorit, NaClO. Adapun persamaan reaksinya yaitu sebagai
berikut.

ClO-(aq) + H2O(l) + 2e- Cl-(aq) + 2OH-(aq)


Pb2+(aq) + 4OH-(aq) PbO2(s) + 2H2O(l) + 2e-

Pb2+(aq) + 2OH-(aq) + ClO-(aq) PbO2(s) + Cl-(aq) + 2H2O(l)

Pb3O4 (kuning kemerahan) dapat diperoleh dari oksidasi PbO dalam udara terbuka dengan
pemanasan pada temperatur sekitar 4000C-5000C.
Senyawa ini berwarna kuning kemerahan. Reaksinya adalah sebagai berikut.

6PbO(s) + O2(g) 2Pb3O4(s)


2. Senyawa PbCl2

Senyawa ini dapat terbentuk dari reaksi antara timbal dengan klor dan biloks timbal pada
senyawa ini adalah +2. Reaksinya adalah sebagai berikut.

Pb(s) + Cl2(g) PbCl2(s)


3.Timbal sulfide
Timbal sulfida dapat terbentuk dengan mengalirkan gas hidrogen sulfida ke dalam campuran
yang mengandung endapan timbal klorida putih, reaksinya adalah sebagai berikut.
PbCl2(s) + H2S(g) PbS(S) + 2H+ +2Cl-
D. Pembuatan Timbal

Isolasi atau pembuatan timbal adalah sebagai berikut.

1. Ekstraksi
a. Bijih Galena dipekatkan dengan teknik flotasi buih.
b. Ditambah kuarsa, SiO2 lalu dilakukan proses pemanggangan.
2PbS + 3O2 2PbO + 2SO2
c. Direduksi dengan batu bara coke (C) dan air kapur.
PbO (p) + C (p) Pb (c) + CO (g)
PbO (p) + CO (g) Pb (c) + CO2 (g)
Maksudnya dalam proses pemanggangan dengan temperatur tinggi ada kemungkinan
sebagian Galena diubah menjadi PbSO4, dimana oleh kuarsa akan diubah menjadi silikat
menurut persamaan berikut.
PbSiO3 + SO4 PbSO4 + SiO2
Silikat diubah oleh air kapur (CaO) menjadi PbCO dan kalsium silikat (CaSPO3).
PbO + CaSiO3 PbSiO3 (s) + CaO
Alternatif lain pada proses reduksi dipakai reduktan bijih bakar dari Galena segar sebagai
pengganti batu bara.
Pb + SO2 (g) PbS (s) + 2PbO (s)

2. Pemurnian
a. Pb dilelehkan beberapa saat pada suhu di bawah titik leleh tembaga sehingga Cu pengotor
mengkristal dan dapat dipisahkan.
b. Udara ditiupkan di atas permukaan lelehan Pb sehingga pengotor Arsen dan antimon
diubah menjadi Arsenat dan antimonat atau oksidanya.termasuk Bismuth sehingga buih di
atas permukaan yang dapat disendoki keluar.
c. Ditambah 1-2% Zn agar Ag dan Au akan terbawa dalam Zn yang akan mengkristal lebih
dahulu dan dapat dipisahkan dari lelehan Pb.
d. Didinginkan perlahan pada suhu 4800-4200 C.

3. Elektrolisis
a. Menggunakan elektrolit larutan PbSiF6 dan H2SiF6.
b. Lembaran tebal Pb dipasang sebagai katoda.
c. Anoda Pb teroksidasi menjadi logam Pb dan melekat pada katoda.
d. Diperoleh kemurnian Pb 99,9%.
E. Kegunaan Timbal

 Tetra etil lead disingkat sebagai TEL adalah senyawa organometalik yang memiliki rumus
Pb(CH3CH2). TEL dipakai sebagai zat “antiknocking” pada bahan bakar.
 PbCl2 merupakan salah satu reagen berbasis timbal. Banyak digunakan sebagai bahan
untuk produksi kaca yang menstransimisikan inframerah, memproduksi kaca ornament, dan juga
sebagai bahan cat.
 PbO2 (Plumbi oksida atau Timbal(IV) oksida) digunakan sebagai katoda dalam accu.
 Timbal tetroksida (Pb3O4) banyak dipergunakan oleh industri penghasil baterai, kaca
timbal, dan cat anti korosi.
 Timbal dipakai dalam industri plastic PVC untuk menutup kawat listrik.
 Timbal dipakai sebagai proyektil untuk alat tembak dan dipakai pada peralatan pancing
untuk pemberat disebakan timbale memiliki densitas yang tinggi, harganya murah dan mudah
untuk digunakan.
 Lembaran timbal dipakai sebagai bahan pelapis dinding dalam studio musik
 Timbal dipakai untuk pelindung alat-alat kedokteran, laboratorium yang menggunakan
radiasi misalnya sinar X.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
 Unsur-unsur golongna IVA terdiri dari enam unsur, yaitu Karbon (C), Silikon
(Si), Germanium (Ge), Timah (Sn), Timbal (Pb
 Karbon adalah slaah satu unsur golongan IVA yan gmerupakan unsur nonlogam,
dan merupakan unsur penyusun senyawa-senyawa organik.
 Silikon adalah salah satu unsur golongan IVA yang merupakan unsur metaloid
(semi logam), berbentuk serbuk atau dalam bentuk bentuk kristal hitam keabu-
abuan.
 Germanium adalah salah satu unsur golongan IVA yang merupakan unsur
metaloid (semi logam) yang keras, rapuh, dan berwarna putih keabu-abuan.
 Timah merupakan slah satu unsur golongan IVA yang merupakan unsur logam
dan telah digunakan sejak jaman dahulu. Timah mempunyai warna putih perak,
mudah dibentuk dan ditempa, serta dapat bereaksi dengan asam kuat.
 Timbal adalah salah satu unsur golongan IVA yang merupakan unsur logam abu
kebiru-biruan, lunak, mudah ditempa, mudah dibentuk dan padat.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim, A. 2012. Golongan IVA. http://www.chem-is-try.org ( Diakses 8 Juni 2016 )

Anonim, B. 2012. Golongan IVA Karbon. http://belajarkimia.com ( Diakses 8 Juni 2016)

Anonim, C. 2012.Golongan IVA Pada SPU. Belajarkimia.com ( Diakses 8 Juni 2016)

Anonim, D. 2012. Golongan IVA. http://www.artikelkimia.info/ (8 Juni 2016 )

Anonim, E. 2012. Golongan IVA Kimia. http://chemistry-science29.blogspot.com

(8 Juni 2016)

Sutresna, Nana. 2007. Cerdas Belajar Kimia.Bandung : Grafindo Media Pratama.

Anda mungkin juga menyukai