b. Sifat-sifat alkuna
1. Titik didih alkuna mirip dengan alkana dan alkena. Semakin
bertambah jumlah atom C harga Mr makin besar maka titik
didihnya makin tinggi.
2. Alkuna dapat bereaksi adisi dengan H2, halogen (X2 = F2,
Cl2, Br2, I2) dan asam halida (HX = HF, HCl, HBr, HI).
• 1. Penamaan Senyawa Alkuna Yang Memiliki
Rantai Lurus
• Sama halnya dengan penamaan senyawa alkena
yang memiliki rantai lurus, kita juga harus
memberikan awalan berupa nomor dari ikatan
rangkap yang terdapat pada senyawa alkuna
tersebut, dan diakhiri dengan - una
• Contoh :
• Tata Nama Senyawa Alkuna
• Tata Nama Senyawa Alkuna
2. Penamaan Senyawa Alkuna Yang Memiliki
Rantai Bercabang
• Untuk aturan penamaan senyawa alkuna yang
memiliki rantai bercabang sama seperti aturan
penamaan senyawa alkena yang memiliki
rantai bercabang.
• Berikanlah nama pada senyawa alkuna di
bawah ini !
• Sama seperti penamaan senyawa alkena, langkah pertama yang kudu
kita lakukan adalah mencari rantai terpanjangnya / rantai induk.
• No Cabang = 2
• Nama Cabang = Metil
• Nomor Ikatan Rangkap = 3
• Nama Rantai Induk = Heksuna
Karena rantai cabangnya disusun dari 2 jenis senyawa yang berbeda yaitu Etil dan
Metil, maka yang lebih duluan ditulis ialah Etil karena penamaanya harus sesuai abjad.
Terakhir, berikan nama pada rantai induknya. karena rantai induknya disusun oleh 6
atom C maka nama dari rantai induk tersebut ialah Heksuna
Maka untuk penamaanya kita gunakan rumus berikut.
No Cabang 1 =3
Nama Cabang 1 = Etil
No Cabang 2 =2
Nama Cabang 2 = Metil
Nomor Ikatan Rangkap = 2
Nama Rantai Induk = Heksuna
Maka nama dari senyawa alkuna diatas ialah 3 - Etil - 2 - Metil - 2 - Heksuna