Anda di halaman 1dari 14

Efek fotolistrik adalah pengeluaran elektron dari suatu permukaan (biasanya logam) ketika dikenai, dan

menyerap, radiasi elektromagnetik (seperti cahaya tampak dan radiasi ultraungu) yang berada di atas frekuensi
ambang tergantung pada jenis permukaan. Efek fotolistrik membutuhkan foton dengan energi dari beberapa
electronvolts sampai lebih dari 1 MeV unsur yang nomor atomnya tinggi

Mekanisme Emisi
Foton dari sinar memiliki energi karakteristik yang ditentukan oleh frekuensi cahaya. Dalam proses
photoemission, jika elektron dalam beberapa bahan menyerap energi dari satu foton dan dengan demikian
memiliki lebih banyak energi daripada fungsi kerja (energi ikat elektron) dari materi, itu dikeluarkan. Jika
energi foton terlalu rendah, elektron tidak bisa keluar dari materi. Peningkatan intensitas sinar meningkatkan
jumlah foton dalam berkas cahaya, dan dengan demikian meningkatkan jumlah elektron, tetapi tidak
meningkatkan energi setiap elektron yang dimemiliki. Energi dari elektron yang dipancarkan tidak tergantung
pada intensitas cahaya yang masuk, tetapi hanya pada energi atau frekuensi foton individual. Ini adalah interaksi
antara foton dan elektron terluar.

Elektron dapat menyerap energi dari foton ketika disinari, tetapi mereka biasanya mengikuti prinsip "semua
atau tidak" . Semua energi dari satu foton harus diserap dan digunakan untuk membebaskan satu elektron dari
atom yang mengikat, atau energi dipancarkan kembali. Jika energi foton diserap, sebagian energi membebaskan
elektron dari atom, dan sisanya dikontribusi untuk energi kinetik elektron sebagai partikel bebas.

Tidak ada elektron yang dilepaskan oleh radiasi di bawah frekuensi ambang, karena elektron tidak mendapatkan
energi yang cukup untuk mengatasi ikatan atom. Elektron yang dipancarkan biasanya disebut fotoelektron
dalam banyak buku pelajaran.

Efek fotolistrik banyak membantu penduaan gelombang-partikel, dimana sistem fisika (seperti foton dalam
kasus ini) dapat menunjukkan kedua sifat dan kelakuan seperti-gelombang dan seperti-partikel, sebuah konsep
yang banyak digunakan oleh pencipta mekanika kuantum. Efek fotolistrik dijelaskan secara matematis oleh
Albert Einstein yang memperluas kuanta yang dikembangkan oleh Max Planck.

Hukum emisi fotolistrik:

1. Untuk logam dan radiasi tertentu, jumlah fotoelektro yang dikeluarkan berbanding lurus dengan
intensitas cahaya yg digunakan.
2. Untuk logam tertentu, terdapat frekuensi minimum radiasi. di bawah frekuensi ini fotoelektron tidak bisa
dipancarkan.
3. Di atas frekuensi tersebut, energi kinetik yang dipancarkan fotoelektron tidak bergantung pada intensitas
cahaya, namun bergantung pada frekuensi cahaya.
4. Perbedaan waktu dari radiasi dan pemancaran fotoelektron sangat kecil, kurang dari 10−9 detik.

Deskripsi matematis

Diagram energi kinetik maksimum sebagai fungsi frekuensi cahaya pada seng

Energi kinetik maksimum dari elektron yang terlepas dirumuskan dengan


dengan adalah konstanta Planck dan adalah frekuensi foton. Istilah adalah fungsi kerja
[1]
(terkadang dilambangkan , atau ), yang menghasilkan energi minimum yang dibutuhkan untuk
memindahkan elektron terdelokalisasi dari permukaan logam. Fungsi kerja ini dirumuskan

dengan adalah frekuensi ambang logam. Energi kinetik maksimum dari sebuah elektron yang terlepas
adalah

Energi kinetik bernilai positif, maka harus ada sehingga efek fotolistrik bisa muncul.[2]

Potensial Penghenti
Hubungan antara arus dan tegangan diterapkan menggambarkan sifat efek fotolistrik. Untuk diskusi, sumber
cahaya menerangi P piring, dan lain elektrode pelat Q mengumpulkan setiap elektron yang dipancarkan. Kami
bervariasi potensial antara P dan Q dan mengukur arus yang mengalir dalam sirkuit eksternal antara dua
lempeng.

Jika frekuensi dan intensitas radiasi insiden adalah tetap, arus fotolistrik meningkat secara bertahap dengan
peningkatan potensi positif sampai semua foto elektron yang dipancarkan dikumpulkan. Arus fotolistrik
mencapai nilai saturasi dan tidak meningkatkan lebih lanjut untuk peningkatan potensi positif. Arus saturasi
tergantung pada intensitas pencahayaan, tetapi tidak panjang gelombang.

Jika kita menerapkan potensi negatif ke piring Q sehubungan dengan plat P dan secara bertahap meningkatkan
itu, berkurang saat fotolistrik sampai nol, pada potensial negatif tertentu di piring Q. potensi negatif minimum
yang diberikan ke piring Q di mana arus fotolistrik menjadi nol disebut potensial menghentikan atau memotong
potensial. [7]

Untuk frekuensi yang diberikan radiasi insiden, potensi berhenti adalah independen dari intensitasnya.

Untuk frekuensi yang diberikan radiasi insiden, potensi Vo berhenti berhubungan dengan energi kinetik
maksimum fotoelektron yang hanya berhenti dari T. piring mencapai Jika m adalah massa dan v adalah
kecepatan maks maksimum fotoelektron dipancarkan, maka

Jika e adalah muatan pada elektron dan V 0 adalah potensial penahan, maka pekerjaan yang dilakukan oleh
potensi perlambatan dalam menghentikan elektron = e V 0, yang memberikan

Hubungan di atas menunjukkan bahwa kecepatan maksimum fotoelektron dipancarkan tidak tergantung pada
intensitas cahaya insiden. Oleh karena itu,

Tegangan menghentikan bervariasi secara linear dengan frekuensi cahaya, tetapi tergantung pada jenis bahan.
Untuk materi tertentu, ada frekuensi ambang yang harus dilampaui, independen dari intensitas cahaya, untuk
mengamati emisi elektron.

Tiga langkah model


Dalam rezim sinar-X, efect fotolistrik dalam bahan kristal sering didekomposisi menjadi tiga langkah: [8]

1. Inner efek fotolistrik (lihat diode di bawah). Lubang tertinggal dapat menimbulkan efek auger , yang
terlihat bahkan ketika elektron tidak meninggalkan materi. Dalam padatan molekul fonon sangat
antusias dalam langkah ini dan dapat terlihat sebagai garis dalam energi elektron akhir. The inner
photoeffect has to be dipole allowed. Bagian dalam photoeffect akan terbebaskan dari dipolnya. Para
aturan transisi untuk atom menerjemahkan melalui model ketat mengikat ke kristal. Mereka adalah
serupa geometri untuk osilasi plasma dalam bahwa mereka harus transversal.
2. Balistik transportasi setengah dari elektron ke permukaan. Some electrons are scattered. Elektron-
elektron akan memencar.
3. Elektron melarikan diri dari bahan di permukaan.

Dalam model tiga langkah, elektron dapat mengambil beberapa jalur melalui tiga langkah. Semua jalan dapat
mengganggu dalam arti formulasi jalan terpisahkan. Untuk negara permukaan dan molekul model tiga langkah
apakah masih masuk akal bahkan beberapa sebagai yang paling atom memiliki elektron yang dapat
menyebarkan beberapa elektron yang meninggalkan.

Efek Fotolistrik

Suatu eksperimen dilakukan pada akhir abad ke-19 untuk mengamati fenomena radiasi. Hasil eksperimen
menunjukkan bahwa cahaya yang menumbuk permukaan logam tertentu menyebabkan elektron terlepas dari
permukaan logam tersebut. Fenomena ini dikenal sebagai Efek Fotolistrik dan elektron yang terlepas disebut
sebagai fotoelektron. Skema eksperimen yang dilakukan dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Skema eksperimen fotolistrik.

Soal dan Pembahasan atau Jawaban Efek Foto Listrik.


Soal dan pembahasan efek foto listrik ini yang saya akan bahasa kali ini
Soal nomer 1

Amati dengan baik pada gambar diwabah, gambar yang menerangkan percobaan penyinaran suatu lempeng logam dengan menggunakan cahaya berikut:
Pertanyaan
Jikala fungsi pada kerja logam = 2,2 eV & cahaya yang akan di sinarkan memiliki panjang gelombang λ serta frekuensi f tentukanlah :
a. Energi pada cahaya, yang minimal di perlukan supaya elektron-elektron terlepas dari logam tersebut!
b. Frekuensi pada cahaya, yang minimal diperlukan supaya elektron-elektron tersebut lepas dari logam!
a. Panjang gelombang maksimum yang diperbolehkan supaya elektron-elektron terlepas dari logam tersebut!
Gunakanlah data-data berikut untuk membantu menyelesaikan:
Cepat rambat cahaya c = 3 x 10 m/s
8

Tetapan Planck h = 6,6 x 10


−34 Js

1 eV = 1,6 x 10
−19 joule

Jawaban/Pembahasaan
a. Energi pada cahaya, yang minimal di perlukan supaya elektron-elektron terlepas dari logam!
energi cahaya yang minimal tidak lain ialah energi ambang atau fungsi daripada kerja logam. Sehingga
Wo = 2,2 eV

Wo = 2,2 x (1,6 x 10
−19 ) joule = 3,52 x 10−19 joule

b. Frekuensi pada cahaya, yang minimal diperlukan supaya elektron-elektron tersebut lepas dari logam!
Ingatlah energi foton atau cahayanya adalah E = hf, E disini terlambangkan sebagai W o jadi :

Wo = h fo
−19 = 6,6 x 10−34 x f
3,52 x 10 o
fo = 0,53 x 10
15 joule

c. Panjang gelombang maksimum yang diperbolehkan supaya elektron-elektron terlepas dari logam tersebut!
Hubungkan dengan kecepatan cahaya
λmax =
c/
fo
λmax =
3 x 108 / 15
0,53 x 10
λmax = 5,67 x 10
−7 m

2
Amati dengan Cermat gambar percobaan penyinaran suatu lempeng logam dengan cahaya berikut:

Jika fungsi kerja logam ialah 2,1 eV serta cahaya yang disinarkan memiliki panjang gelombang 2500 Å dengan konstanta Planck
6,6 x 10
−34 Js dan 1 eV = 1,6 x 10
−19
joule,
tentukan :
a) energi ambang logam dalam satuan joule
b) frekuensi ambang
c) panjang gelombang maksimum yang diperlukan untuk melepas elektron dari logam
d) panjang gelombang dari cahaya yang disinarkan dalam meter
e) frekuensi dari cahaya yang disinarkan dalam Hz
f) energi foton cahaya yang disinarkan
g) energi kinetik dari elektron yang lepas dari logam

Jawaban/Pembahasaan
Skemanya seperti ini

Logam yang di dalamnya terdapat elektron-elektron disinari oleh cahaya yang memiliki energi E. Jika energi cahaya ini cukup besar, maka energi ini akan dapat
melepaskan elektron dari logam, dengan syarat, energi cahayanya lebih besar dari energi ambang bahan. Elektron yang lepas dari logam atau istilahnya fotoelektron akan
bergerak dan memiliki energi kinetik sebesar Ek

Hubungan energi cahaya yang disinarkan E, energi ambang bahan W o dan energi kinetik fotoelektron Ek adalah
E = Wo + Ek
atau
hf = hfo + Ek
a) energi ambang logam dalam satuan joule
Wo = 2,1 x (1,6 x 10
−19 ) joule = 3,36 x 10−19 joule

b) frekuensi ambang
Wo = h fo
−19 = 6,6 x 10−34 x f
3,36 x 10 o
fo = 0,51 x 10
15

c) panjang gelombang maksimum yang diperlukan untuk melepas elektron dari logam
λmax =
c/
fo
λmax =
3 x 108 / 15
0,51 x 10
λmax = 5,88 x 10
−7 m d) panjang gelombang dari cahaya yang disinarkan dalam meter

λ = 2500 Å = 2500 x 10
−10 m = 2,5 x 10−7 m

e) frekuensi dari cahaya yang disinarkan dalam Hz


c
f = /λ
3 x 10 8/ −7
f= 2,5 x 10
f = 1,2 x 10
15 Hz

f) energi cahaya yang disinarkan


E = hf
E = (6,6 x 10
−34) x 1,2 x 10 15 = 7,92 x 10 −19 joule

g) energi kinetik dari elektron yang lepas dari logam


E = Wo + Ek 7,92 x 10
−19 = 3,36 x 10−19 + Ek

Ek = 7,92 x 10
−19 − 3,36 x 10−19 = 4,56 x 10−19 joule

3
Sebuah keping logam yang mempunyai energi ambang 2 ev disinari dengan cahaya monokromatis dengan panjang gelombang 6000 Å hingga elektron meninggalkan
permukaan logam. Jika h = 6,6 × 10
−34 Js dan kecepatan cahaya 3 × 108 m/detik, maka energi kinetik elektron yang lepas....

A. 0,1 × 10
–19 joule

B. 0,16 × 10
–19 joule

C. 1,6 × 10
–19 joule

D. 3,2 × 10
–19 joule

E. 19,8 × 10
–19
joule
Literatur : Ebtanas tahun 1986

Jawaban/Pembahasaan
Data dari soal:
Energi ambang Wo = 2 eV = 2 x (1,6 x 10
−19 ) = 3,2 x 10−19joule

Panjang gelombang λ = 6000 Å = 6000 x 10


−10 = 6 x 10−7 m

Menentukan energi kinetik foto elektron:

4
Permukaan katode disinari cahaya sampai pada frekuensi tertentu, ternyata tidak terjadi foto elektron. Agar permukaan katode memancarkan foto elektron, usaha yang
dapat dilaksanakan adalah …
A. mengurangi tebal katode dan memperbesar intensitas cahaya
B. memperbesar panjang gelombang dan memperbesar intensitasnya
C. mengurangi tebal katode dan memperbesar panjang gelombang
D. memperbesar frekuensi cahaya sampai frekuensi batas dan memperbesar intensitasnya
E. memperbesar frekuensi cahaya sampai di atas frekuensi batas dan memperbesar intensitasnya
Literatur : Ebtanas 1987

Jawaban/Pembahasaan
Foto elektron tidak terjadi berarti energi cahaya yang disinarkan masih dibawah energi ambang, untuk itu frekuensi cahaya harus diperbesar hingga menghasilkan energi
yang melebihi energi ambang. Untuk memperbanyak jumlah foto elektron yang terjadi, maka intensitas cahaya harus dinaikkan.

5
Hubungan energi kinetik elektron dan frekuensi penyinaran pada gejala foto listrik terlihat pada grafik di bawah ini.
Apabila konstanta Planck h, besarnya fungsi kerja logam adalah …
A. 1 h
B. 2 h
C. 3 h
D. 4 h
E. 8 h
Sumber soal : Ebtanas 1989

Jawaban/Pembahasaan
Dari gambar terlihat frekuensi ambang adalah 4 HZ, sehingga nilai fungsi kerja logam
Wo = hfo = h(4) = 4h

6
Cahaya dengan panjang gelombang 500 nm meradiasi permukaan logam yang fungsi kerjanya 1,86 × 10
–19 joule. Energi kinetik maksimum foto elektron adalah …

A. 2 × 10
–19 joule

B. 4 × 10
–19 joule

C. 5 × 10
–19 joule

D. 6 × 10
–19 joule

E. 9 × 10
–19
joule
Literatur : Ebtanas 1990

Jawaban/Pembahasaan
Data dari soal sebagai berikut:
λ = 500 nm = 500 x 10
–9 m = 5 x 10–7 m

Wo = 1,86 x 10
–19
Ek = ....?

7
Frekuensi ambang suatu logam sebesar 8 × 10
14
Hz, dan logam tersebut disinari dengan cahaya yang mempunyai frekuensi 10
15 Hz. Jika tetapan Planck = 6,6 × 10–34 J s,
maka energi kinetik foto elektron yang terlepas dari permukaan logam tersebut adalah …
A. 1,32 × 10
–19 joule

B. 1,32 × 10
–19 joule

C. 1,32 × 10
–19 joule

D. 1,32 × 10
–19joule

E. 1,32 × 10
–19joule
Literatur : Ebtanas 1991

Jawaban/Pembahasaan
Data yang diberikan oleh soal:
frekuensi ambang fo = 8 × 10
14 Hz

frekuensi cahaya f = 10
15 = 10 × 1014 Hz
Ek = ...?

8
Frekuensi ambang natrium adalah 4,4 x 10
14 Hz. Besar potensial penghenti dalam volt bagi natrium saat disinari dengan cahaya yang frekuensinya 6,0 x 10 14 Hz adalah...
A. 0,34
B. 0,40
C. 0,44
D. 0,66
E. 0,99
Literatur : UMPTN 1999

Jawaban/Pembahasaan
Data dari soal:
f = 6,0 x 10
14 Hz

fo = 6,0 x 10
14
Hz
Potensial penghenti = ...?
Ek = h(f−fo)
Ep = qV
dimana muatan elektron adalah 1,6 x 10
−19 Coulomb

Sumebr artikel : FSC

Soal 1: (UMPTN 1999 rayon C)

Frekuensi natrium adalah 4,4 x 10-14 Hz. Besar potensial penhenti dalam volt bagi natrium saat disinari dengan
cahaya yang frekuensinya 6,0 x 1014 Hz adalah …volt.

a. 0,34

b. 0,4

c. 0,44

d. 0,66

e. 0,99

Penyelesaian:

energi kinetik maksimum elektron adalah:

Ekmaks = hf – hfo

= h (f – fo)

= h (6 – 4,4) x 10-14

= 6,6 x 1,6 x 10-20

Energi kinetik ini sama dengan energi potensi penghenti

Ekmaks = eV
Soal 2 : (UMPTN 2000 rayon A)

Grafik di atas merupakan data fotolistrik maka ….

1. energi fotoelektron yang terpancar besarnya antara 0 – 4,4 eV


2. energi minimal untuk melepaskan elektron 1,6 eV
3. panjang gelombang cahaya maksimum yang digunakan sekitar 8 x 10-7 m
4. jia intensitas cahaya diperbesar, bentuk grafik tidak berubah

Penyelesaian:

 dari grafik dapat diketahui berada di antara 0 hingga 4,4 eV (pernyataan 1 benar) sedang energi untuk
melepas elektron dari ikatannya 1,6 eV (pernyataan 2 benar)
 Panjang gelombang minimum dapat dicari:

 Intensitas tidak berpengaruh pada energi foto elektron atau energi kinetik (pernyataan 4 benar)
 1. Soal UN Fisika SMA/MA U-ZC-2013/2014 No.37
Perhatikan pernyataan berikut!
(1) Elektron yang terpancar pada peristiwa efek fotolistrik disebut elektron foton
(2) Laju elektron yang terpancar tidak bergantung pada intensitas cahaya yang mengenai permukaan
logam
(3) Energi kinetik elektron yang terpancar tergantung pada energi gelombang cahaya yang mengenai
permukaan logam
(4) Untuk mengeluarkan elektron dari permukaan logam tidak bergantung pada frekuensi ambang (fo)
Pernyataan yang benar tentang efek fotolistrik adalah…..
A. (1) dan (2)
B. (1) dan (3)
C. (2) dan (3)
D. (2) dan (4)
E. (3) dan (4)
Pembahasan
(1) Elektron yang terpancar disebut elektron foto
(2) Laju elektron yang terpancar berkaitan dengan banyak atau sedikitnya elektron yang terpancar
selama selang waktu tertentu. Laju elektron yang terpancar dipengaruhi oleh intensitas cahaya, di mana
intensitas cahaya berkaitan dengan banyak atau sedikitnya cahaya yang terpancar selama selang waktu
tertentu. Intensitas cahaya berpengaruh hanya ketika energi cahaya lebih besar daripada energi ambang
logam. Jika energi cahaya lebih kecil daripada energi ambang logam, intensitas cahaya tidak
berpengaruh.
(3) Pernyataan ini benar. Energi kinetik elektron yang terpancar tergantung pada energi gelombang
cahaya yang mengenai permukaan logam. Elektron terlepas dari permukaan logam hanya ketika energi
cahaya lebih besar daripada energi ambang logam.
(4) Pernyataan ini salah. Jika frekuensi gelombang cahaya yang datang lebih kecil daripada frekuensi
ambang logam maka elektron tidak terlepas. Jadi keluarnya elektron bergantung pada frekuensi ambang.
Jawaban yang benar adalah C.
 2. Soal UN Fisika SMA/MA U-ZC-2013/2014 No.37
Perhatikan pernyataan berikut!
(1) frekuensi cahaya yang menyinari katoda harus lebih besar dari frekuensi ambang
(2) fungsi kerja logam katoda lebih besar dari energi cahaya yang menyinari katoda
(3) panjang gelombang ambang harus lebih besar dari panjang gelombang cahaya yang menyinari
katoda
(4) energi kinetik elektron yang terlepas dari katoda harus lebih besar dari energi ambang
Agar terjadi fotoelektron maka harus memenuhi :
A. (1) dan (2)
B. (1) dan (3)
C. (2) dan (3)
D. (2) dan (4)
E. (3) dan (4)
Pembahasan
(1) Pernyataan ini benar. Fotolistrik terjadi jika frekuensi cahaya yang menyinari logam katoda, lebih
besar daripada frekuensi ambang logam katoda.
(2) Pernyataan ini salah. Fungsi kerja adalah kerja minimum atau energi minimum yang dibutuhkan
untuk melepaskan elektron. Agar terjadi fotolistrik maka energi cahaya harus lebih besar daripada fungsi
kerja logam katoda.
(3) Pernyataan ini salah. Fotolistrik terjadi jika panjang gelombang cahaya yang menyinari katoda, lebih
besar daripada panjang gelombang ambang logam katoda.
(4) Pernyataan ini benar. Agar bisa terlepas dari logam maka energi kinetik elektron harus lebih besar
dari energi ambang logam katoda.
Jawaban yang benar adalah (1) dan (4).
 1. Soal UN Fisika SMA 2012/2013 SA 55 No.37
 Perhatikan pernyataan berikut!
(1) Lepas tidaknya elektron dari logam ditentukan oleh panjang gelombang cahaya yang datang
(2) Intensitas cahaya yang datang tidak menjamin keluarnya elektron dari permukaan logam
(3) Di bawah frekuensi ambang, elektron tetap keluar dari logamnya asal intensitas cahaya yang datang
diperbesar
Pernyataan yang benar yang berkaitan dengan efek fotolistrik adalah…
 A. (1), (2), dan (3)
B. (1) dan (2) saja
C. (1) dan (3) saja
D. (2) dan (3) saja
E. (3) saja
 Pembahasan
 Pernyataan (1) : Pernyataan ini benar. Jika panjang gelombang cahaya yang datang lebih kecil dari
panjang gelombang ambang logam maka elektron tidak terlepas.
Pernyataan (2) : Pernyataan ini benar. Keluarnya elektron dari permukaan logam bergantung pada
frekuensi atau panjang gelombang atau energi cahaya. Intensitas cahaya mempengaruhi jumlah elektron
yang terlepas hanya ketika energi cahaya atau frekuensi cahaya lebih besar daripada energi ambang
logam atau frekuensi ambang logam.
Pernyataan (3) : Pernyataan ini salah. Elektron keluar dari logam jika frekuensi cahaya lebih besar
daripada frekuensi ambang logam. Terlepasnya elektron dari permukaan logam bergantung pada energi
cahaya. Energi cahaya bergantung pada frekuensi atau panjang gelombang (E = hf). Intensitas cahaya
berkaitan dengan laju pemancaran energi cahaya, tidak mempengaruhi besar atau kecilnya energi
cahaya.
 Apabila energi cahaya lebih besar daripada fungsi kerja logam (energi minimum yang dibutuhkan untuk
melepaskan elektron dari permukaan logam), intensitas cahaya mempengaruhi jumlah elektron yang
terlepas dari logam. Sebaliknya jika energi cahaya lebih kecil daripada fungsi kerja logam, intensitas
cahaya tidak mempengaruhi jumlah elektron yang terlepas dari logam.
Jawaban yang benar adalah B.
 2. Soal UN Fisika SMA 2012/2013 SA 60 No.37
 Perhatikan pernyataan berikut!
(1) Elektron dapat keluar dari permukaan logam saat logam disinari gelombang elektromagnetik
(2) Lepas tidaknya elektron dari permukaan logam bergantung pada frekuensi cahaya yang datang
(3) Besar fungsi kerja untuk setiap logam sama
Pernyataan yang benar berkaitan dengan efek fotolistrik adalah…
 A. (1), (2), dan (3)
B. (1) dan (2)
C. (1) dan (3)
D. (2) dan (3)
E. (3) saja
 Pembahasan
Pernyataan (1) : Pernyataan ini benar. Gelombang elektromagnetik terdiri dari banyak jenis gelombang
yang mempunyai frekuensi atau panjang gelombang yang berbeda-beda. Hanya gelombang
elektromagnetik yang mempunyai frekuensi atau panjang gelombang lebih besar dari frekuensi ambang
atau panjang gelombang yang dapat mengeluarkan elektron dari logam.
Pernyataan (2) : Pernyataan ini benar. Jika frekuensi cahaya lebih kecil daripada frekuensi ambang
logam maka elektron tidak terlepas dari logam. Sebaliknya apabila frekuensi cahaya lebih besar dari
frekuensi ambang logam maka elektron terlepas dari logam.
Pernyataan (3) : Pernyataan ini salah. Fungsi kerja logam adalah kerja minimum atau energi minimum
yang dibutuhkan untuk melepaskan elektron dari permukaan logam. Fungsi kerja untuk setiap logam
bergantung pada karakteristik logam tersebut.
Jawaban yang benar adalah B.

Penjelasan Lengkap Materi Fisika Inti Dan Radioativitas – 11 Inti


Induk dan Inti Baru radioaktivitas Beserta Rumus Soal
Di dalam inti atom terdapat proton dan netron. Proton – proton dalam inti atom saling tolak menolak. Semakin
dekat proton – proton dalam inti atom, semakin besar gaya tolaknya. Mengapa proton – proton dalam inti atom
saling terikat?

Proton-proton pada inti atom tolak menolak dengan gaya elektrostatik (gaya Coulomb), antara nukleon –
nukleon dalam inti juga terjadi tarik menarik dengan gaya gravitasi. Gaya tarik gravitasi antar nukleon jauh
lebih kecil daripada gaya tolak elektrostatik antar proton. Jadi, jika tidak ada gaya lain maka proton – proton
akan lepas dari inti atom. Karena proton – proton atom tetap bersatu dalam inti, maka pastilah ada gaya kuat
yang mengikat nukleon – nukleon tetap bersatu dalam inti. Gaya kuat ini disebut gaya tarik inti.

Inti atom disusun oleh proton dan neutron. Tetapi massa inti selalu lebih kecil daripada jumlah massa proton
dan neutron pembentuk inti, “selisih massa” (∆m) disebut defek massa. Defek massa akan menyatakan nilai
energi ikat inti, sesuai dengan hukum kesetaraan massa energi Einstein.

∆E =∆m c2

Jika defek massa (∆m) dinyatakan dalam sma: maka energi ikat inti ∆E dirumuskan dengan:

∆E = ∆m (931 MeV/sma)

Menghitung Energi ikat Inti


Energi ikat inti ∆E, sebuah atom AZ (Z = nomor atom dan A = nomor massa ) dapat dihitung dengan persamaan,

∆E = {Zmp + (A – Z) mn – minti} 931 MeV/sma

Dengan Keterangan:
mm = massa proton
mn = massa netron
mi = massa inti

Radioaktivitas

Radioaktivitas didefinisikan sebagai pemancar sinar radioaktif (sinar α, β atau Ƴ) secara spontan oleh inti —
inti yang tak stabil (misal U -238) menjadi inti – inti yang lebih stabil. Inti yang memancarkan sinar radioaktif
disebut inti induk dan inti baru yang terjadi disebut inti anak.

1. Pemancaran Sinar Alfa


Sinar alfa tak lain adalah inti atom 42 He. Sesuai dengan hukum kekekalan nomor massa dan nomor atom, suatu
inti induk yang memancarkan sinar α akan menghasilkan inti anak yang nomor massanya berkurang 4 dan
nomor atomnya berkurang 2. Reaksi pemancaran a ditulis sebagai:

A X → A-4Z-2 Y + 42 α
Z
Contoh:
238 U → 234 Th + 4 α
92 90 2

Jika massa inti induk mx, intianak my dan sinar alfa adalah mα (semuanya dalam sma) maka sesuai dengan
hukum kekekalan energi, energi yang dibebaskan, Q adalah:

Q = (mx – (my + mα) 931 MeV/sma.

2. Pemancaran Sinar Beta


Sinar beta tak lain adalah eiektron (diberi lambang 0-1β atau 0-1e. Sesuai dengan hukum kekekalan nomor massa
dan nomor atom, suatu inti induk yang secara spontan memancarkan sinar β akan menghasilkan inti anak yang
nomor massanya tetap dan nomor atomnya bertambah 1. reaksi inti pemancaran β ditulis sebagai berikut:

A X
Z → AZ+1 Y + 0-1β + v
Contoh:
14 C → 14 N + 0 β +v
Z 7 -1

3. Pemancaran Sinar Gamma


Sinar gamma adalah foton- foton yang memiliki energi paling tinggi. Karena sinar Ƴ tidak bermassa dan tidak
bermuatan maka pemancaran sinar Ƴ tidak menghasilkan inti baru. Pemancaran sinar Ƴ diawali oleh inti induk
x yang secara spontan memancarkan sinar β dan membentuk inti baru yang berada dalam keadaan eksitasi
(metastabil). Selanjutnya inti baru dalam keadaan eksitasi ini secara spontan memancarkan sinar Ƴ untuk
menjadi inti stabil. Reaksi inti pemancaran sinar Ƴ ini biasanya dituliskan sebagai:

A X → AZ+1 Y + 0-1β + 00 Ƴ
Z
Contoh:
12 B → 12 C + 0 β + 0 Ƴ
5 6 -1 0

4. Aktivasitas Radiasi
Aktivitas radiasi (A) diidentifikasikan sebagai banyaknya inti yang meluruh persatuan waktu atau laju
peluruhan inti atom. Tetapan peluruhan, λ, didefinisikan sebagai perbandingan antara banyaknya irt yanc
meluruh persatuan waktu dengan total banyak inti yang ada dalam zat (N). Jadi hubungan antara aktivitaas
radiasi, A, dengan tetapan peluruhan(λ) dinyatakan sebagai:

A = λN

Satuan Aktivitas radiasi, dalam SI adalah bequerel radiasi, disingkat Bq, dimana:
1 Bq = 1 peluruhan / sekon

Satuan aktivitas radiasi lainnya adalah curie (disingkat Ci)


1 Ci = 3,7 x 1010Bq
5. Hukum Peluruhan Radioaktif
Aktivitas radiasi dapat didefinisikan juga sebagai laju berkurangnya inti yang belum meluruh terhadap waktu.

A = -dN/dt

Karena A = λN
Maka N (t) = N0e–λt

Secara nyata kita tidak dapat mengukur banyak inti yang belum meluruh. Yang dapat kita ukur adalah aktivitas
radiasi atau A.

A(t) = A0e–λt

N0 = banyak inti mula-mula.


N (t)= banyaknya inti yang belum meluruh setelah waktu t.
A0 = aktivitas inti mula-mula
A(t) = aktivitas inti setelah meluruh dalam waktu t
λ = tetapan peluruhan (s‘1)
t = selang waktu peluruhan dihitung mulai dari t = 0

6. Waktu Paro
Waktu paro (lambang T) didefinisikan sebagai selang waktu yang dibutuhkan olah zat radioaktif yang meluruh
hingga aktivitas radiasinya (atau banyak inti yang helum meluruh) tinggal separo dari aktivitas (atau banyak
inti) semula.

7. Deret Radioaktif
Peluruhan radioaktif berantai adaiah proses peluruhan berantai dimana setiap hasil peluruhan pertama, kedua,
dan seterusnya yang masih bersifat radioaktif terus meluruh sampai pada akhirnya tercapai isotop stabil. Proses
peluruhan radioaktif berantai mengikuti suatu deret radioaktif. Ada empat deret radioaktif antara lain: Uranium,
Aktinium, Thorium, dan Neptunium.

8. Reaksi Inti
Dalam reaksi ini berlaku hukum kekekalan nomor atom dan nomor massa, hukum kekekalan energi dan
momentum. Hukum kekekalan energi memberikan energi reaksi Q sebagai.:

Q = (ma+m-x) – (my+mb)931 MeV/sma

9. Pembuatan Isotop Radioaktif


Isotop radioaktif dapat dibuat dengan cara menembak nuklida-nuklida stabil dengan neutron – neutron. Sebagai
sumber neutron adalah reaktor nuklir fisi.

10. Reaksi Fisi


Reaksi fisi adalah reaksi pembelahan suatu inti berat ketika ditembaki oleh partikel Helium (proton) berenergi
tinggi yang keluardari siklotron atau ketika menyerap neutron lambat (terjadi dalam reaktor nuklir). Inti yang
membelah menghasilkan dua inti baru yang lebih ringan sambil membebaskan (memproduksi) energi Q sangat
besar.

11. Reaksi Fusi


Reaksi fusi adalah bergabungnya dua inti ringan menjadi sebuah inti lebih berat sambil membebaskan
(memproduksi) energi sangat besar. Untuk berlangsungnya fusi diperlukan suhu sangat tinggi (dalam orde 108
K) seperti yang terdapat dalam inti matahari dan bintang- bintang. Karena prasyarat suhu sangat tinggi ini, maka
reaksi fusi tersebut juga reaksi termonuklir.
Pemanfaatan Sifat Pancaran Radioaktif dan Reaksi Inti

Pemanfaatan sifat pancaran radioaktif (sinar α,β, Ƴ) dan reaksi inti misalnya untuk mendeteksi kebocoran pipa
digunakan partikel β sedang untuk mendeteksi datangnya pasokan minyak dari tempat jauh memalui saluran
pipa digunakan sinar Ƴ.

Pemanfaatan radioisotop dalam kedokteran misalnya menggunakan radioisotop iodine untuk mengetahui fungsi
keienjar tiroid. Menggunakan radioisotop Co – 60 untuk mengontrol pertumbuhan beberapa jenis kanker.
Reaksi berantai terkendali U-235 yang sangat besar dimanfaatkan dalam PLTN. Secara teoritis energi yang
dihasilkan dari reaksi fisi adalah paling besar dibandingkan dengan energi – energi yang lainnya. Tetapi
membangun PLTN memerlukan biaya investasi yang sangat besar dan dalam pengoperasiannya harus ditangani
secara hati – hati.

Demikian penjelasan yang bisa kami sampaikan tentang Fisika Inti Dan Radioativitas – 11 Inti Induk dan Inti
Baru radioaktivitas Beserta Rumus . Semoga postingan ini bermanfaat bagi pembaca dan bisa dijadikan sumber
literatur untuk mengerjakan tugas. Sampai jumpa pada postingan selanjutnya.

Inti Atom dan Radioaktivitas

Contoh Soal Inti Atom (Nukleus)

Contoh 1:

Tentukan jumlah proton, neutron dan elektron dari unsur-unsur berikut ini.

(a) (b)

Penyelesaian:

(a) menunjukkan A=39, Z=19, P=e=19, n=A-19=20

Jadi, mempunyai jumlah proton = jumlah elektron = 19 dan jumlah neutron = 20.

(b) menunjukkan A=9, Z=p=4, e=Z-2=4-2 =2, n=9-4=5

Jadi, mempunyai jumlah proton = 4, jumlah elektron = 2 dan jumlah neutron = 5.

Contoh 2:

Gunakan bilangan Avogadro (6,02 x1023 ) untuk menunjukkan bahwa 1 u = 1,66×10-27kg.

Penyelesaian:

Bilangan Avogadro NA ,memiliki nilai 6,02 ×1023 atom.

1 mol atom C-12 = 12 g.


6,02 ´1023 atom C-12 = 12 ×1023 kg.

Massa 1 atom C-12 = ×12×10-3 kg .

Massa 1 atom C-12 = 1,99 × 10-26 kg.

Sesuai dengan definisi, 1 u tepat sama dengan kali massa isotop C-12,

maka, 1 u = × (1,99 × 10-26 kg) = 1,66 × 10-26 kg.

Anda mungkin juga menyukai