Bagaimana keadaan atom dan elektron yag terlibat dalam ikatan kovalen?
Pada penggabungan dua orbital 1s dari dua atom hidrogen membentuk dua
orbital molekul. Salah satunya mempunyai energi terendah disebut orbital
molekul ikatan yang lainnya orbital molekul anti ikatan
Orbital molekul ikatan memiliki energi yang lebih rendah dan kestabilan yang lebih
besar dibandingkan dengan orbital atom pembentuknya.
Penempatan elektron dalam molekul ikatan menghasilkan
ikatan kovalen yang stabil.
Orbital molekul antiikatan memiliki energi yang lebih tinggi dan kestabilan yang lebih
rendah dibandingkan dengan orbital atom pembentuknya
Penempatan elektron dalam molekul antiikatan menghasilkan
ikatan kovalen yang tidakstabil.
Pengisian elektron dalam orbital molekul sesuai dengan prinsip Aufbau, yaitu orbitalorbital yang berenergi rendah diisi lebih dahulu. Selain itu berlaku juga Aturan Hund
dan Larangan Pauli.
l= 0
n=
1
s
2
s
2
p
3
s
3
p
3
d
4
s
4
p
4
d
4
f
5
s
5
p
5
d
5
f
6
s
6
p
6
d
7
s
7
p
Orbital molekul untuk molekul diatomik homonuklear yang terbentuk dari orbital-orbital
atom dapat dinyatakan sebagai berikut:
1s, *1s terbentuk dari orbital atom 1s
2s, *2s terbentuk dari orbital atom 2s
2px , *2px terbentuk dari orbital atom 2pz
2py , *2py terbentuk dari orbital atom 2py
Urutan tingkat energi dari orbital-orbital molekul mulai dari tingkat energi terendah:
1s < *1s < 2s < *2s < 2p < 2pz= 2py < *2pz = *2py < *2p
Jika ada antaraksi 2s dan 2p, maka tingkat energi 2p > 2px = 2py
Singkat
Tidak mempermasalahkan asal usul orbital atomnya, sehingga dapat digunakan
untuk molekul diatomik heteronuklir.
Kekurangan notasi Mulliken:
px*
py
pz
2p
2p
px
py
pz
2s
2s
2s*
*
1s
1s
1s
1s
Diagram energi OM yang terbentuk dari dua atom yang berbeda, dapat
digambarkan sebagai berikut :
Contoh : 1sA 1sB 1sAB dan 1sAB*
Energi orbital 1sA lebih tinggi daripada energi orbital 1s.B.
*
1sA
1sB
OAA
OMAB
OAB
1s2
: 1s2 1s2*
2
2
: 1s 1s *
2
2
: 1s 1s *
:
2
2s
B2
2s2*
px1 pz1
: ------------------------------------------
C2
: ------------------------------------------
N2
: -------------------------------------------
O2
: ------------------------------------------------------------------
py1* pz1*
F2
: ------------------------------------------------------------------
py2* pz2*
Be2
2
2s
py2 pz2
2
px
Beberapa catatan :
1.
Apakah suatu molekul dapat/ tidak dapat terbentuk, dapat ditentukan dengan
membandingkan cacah elektron ikatan terhadap cacah elektron anti ikatan
Molekul stabil terbentuk apabila ada kelebihanelektron ikatan atau elektron bonding.
Kelebihan pasangan elektron ikatan terhadap pasangan elektron anti ikatan disebut
orde ikatan.
Orde ikatan = Jml elektron dlm orbital ikatan Jml elektron dlm orbital anti ikatan
2
Makin besar orde ikatan, makin panjang ikatan, makin kuat ikatannya.
2.
4.
B
+
2
sama, kedua intinya saling tolak menolak, karena kedua inti tersebut
bermuatan positif, tetapi pada saat bersamaan elektron akan tertarik pada
kedua inti dan seakan-akan berfungsi sebagai perekat molekuler. Apabila
gaya tarik ini lebih besar dari gaya tolaknya, maka akan terbentuk molekul
stabil.
Apabila kedua inti berjauhan, maka ada dua susunan yang mungkin, yaitu
HA HB+ atau HA (1) HB+ , dengan fungsi gelombang I , dan susunan HA+HB
atau HA+ HB(1) dengan fungsi gelombang II. Kedua struktur ini mempunyai
energi yang sama. Apabila kedua inti mendekat terjadi kombinasi linear dari
I dan II membentuk fungsi gelombang.
= CII + CIIII
c = tetapan normalisasi
Untuk molekul H2, ikatan yang terjadi mencakup dua inti dan dua elektron.
Bila inti A dan B berjauhan, maka dikenal dua struktur
e1
e2
r12
ra1
rb1
ra2
rb2
RAB
Gambar 4. Jarak antar kedua inti (A an B) dan antara kedua elektron unt H2
Bila inti A dan B berjauhan, maka dikenal dua struktur, yaitu HA (1) + HB (2)
dan HA (2) + HB (1) karena elektron 1 dan 2 tak dapat dibedakan. Yang
pertama digambarkan dengan fungsi gelombang I , sedang struktur kedua
oleh fungsi gelombang II. Kedua struktur ini mempunyai energi yang sama.
Apabila kedua inti mendekat terjadi kombinasi linear dari I dan II
membentuk fungsi gelombang.
[CII + CIIII]