Anda di halaman 1dari 14

IKATAN KOVALEN

Pada senyawa-senyawa H2 ; HCl ; O2 ; C2H2 ; NO ; C4H4 dsb terjadi ikatan


kovalen .
Ikatan Kovalen: Ikatan yang terjadi arena pemakaian bersama pasangan
elektronH + X H
H
H
H XH
H

pasangan elektron yang digunakan bersama

Bagaimana keadaan atom dan elektron yag terlibat dalam ikatan kovalen?

Ada 2 teori yang menjelaskan masalah ini:


Teori Orbital Molekul (OM) : mengandaikan suatu sistem molekul yang
stabil, dengan berbagai inti yang ada dalam keadaan setimbang, serta
menghasilkan fungsi gelombang molekul yang menggambarkan tingkat
energi molekul atau orbital molekul. Ke dalam orbital molekul ini
dimasukkan elektron-elektron. Orbital molekul dapat dibentuk dari orbital
atom dengan cara kombinasi linier dari orbital-orbital atom (LCAO).
MO = A B
Teori Ikatan Valensi (VB): ikatan terjadi akibat terbentuknya pasangan
elektron dan setiap pasangan elektron mengikat dua inti
= I + II

TEORI ORBITAL MOLEKUL


Kebolehjadian menemukan pasangan elektron dalam suatu daerah tertentu
dalam suatu molekul dapat dinyatakan sebagai ungkapan matematik seperti
yang berlaku untuk atom.
Daerah keboleh jadian tertentu yang ditempati oleh elekron dalam molekul
disebut orbital molekul.
Orbital molekul merupakan kombinasi linier dari orbital atom yang disebut
L.C.A.O (Linier Combination of Atomic Orbitals).
Apabila suatu molekul diatom homonuklir terbentuk dari dua atom A dan B
yang identik saling terikat oleh sejumlah elektron, maka massa dan muatan
atom gabungan tersebut menjadi dua kali lipat dari inti A atau inti B. Atom
gabungan ini dapat diperlakukan seperti atom dengan elektron lainnya.

Gb.1 Atom gabungan berdasarkam teori MO

Pada penggabungan dua orbital 1s dari dua atom hidrogen membentuk dua
orbital molekul. Salah satunya mempunyai energi terendah disebut orbital
molekul ikatan yang lainnya orbital molekul anti ikatan

Gb. 2 Energi orbital molekul

Orbital molekul ikatan memiliki energi yang lebih rendah dan kestabilan yang lebih
besar dibandingkan dengan orbital atom pembentuknya.
Penempatan elektron dalam molekul ikatan menghasilkan
ikatan kovalen yang stabil.
Orbital molekul antiikatan memiliki energi yang lebih tinggi dan kestabilan yang lebih
rendah dibandingkan dengan orbital atom pembentuknya
Penempatan elektron dalam molekul antiikatan menghasilkan
ikatan kovalen yang tidakstabil.
Pengisian elektron dalam orbital molekul sesuai dengan prinsip Aufbau, yaitu orbitalorbital yang berenergi rendah diisi lebih dahulu. Selain itu berlaku juga Aturan Hund
dan Larangan Pauli.
l= 0
n=

1
s

2
s

2
p

3
s

3
p

3
d

4
s

4
p

4
d

4
f

5
s

5
p

5
d

5
f

6
s

6
p

6
d

7
s

7
p

Gb. 3. Pengisian elektron sesuai dengan prinsip Aufbau

Orbital molekul yang terbentuk dari orbital-orbital s dan p berdasarkan


bentuknya dibagi dalam orbital sigma () dan orbital phi (). Masingmasing dapat berupa orbital ikatan dan orbital anti ikatan (, *, , *).
Orbital sigma () adalah orbital molekul yang simetris terhadap sumbu
ikatan, sedangkan orbital phi () mempunyai bidang nodal (bidang tanpa
kerapatan elektron) yang terdapat dalam sumbu antar inti. Orbital phi
terbentuk dari orbital dari orbital-orbital p yang sejajar.

Orbital molekul untuk molekul diatomik homonuklear yang terbentuk dari orbital-orbital
atom dapat dinyatakan sebagai berikut:
1s, *1s terbentuk dari orbital atom 1s
2s, *2s terbentuk dari orbital atom 2s
2px , *2px terbentuk dari orbital atom 2pz
2py , *2py terbentuk dari orbital atom 2py
Urutan tingkat energi dari orbital-orbital molekul mulai dari tingkat energi terendah:
1s < *1s < 2s < *2s < 2p < 2pz= 2py < *2pz = *2py < *2p
Jika ada antaraksi 2s dan 2p, maka tingkat energi 2p > 2px = 2py

Sehingga urutan tingkat energi dari orbital menjadi:


1s < *1s < 2s < *2s < 2px = 2py < 2p < *2px = *2py < *2p
Ini terjadi untuk kebanyakan molekul dwiatom sama inti yang terbuat dari unsur peride
2/molekul ringan spt, B2; C2; N2+ Sedangkan 2p lebih rendah untuk O2; F2.
Penulisan orbital molekul juga dapat menggunakan notasi yang dikemukakan oleh
Mulliken:
z<y<x<w<v <u
Untuk membedakan berbagai kulit, maka notasi Mulliken ditambah dengan (K) atau (M).
Sehingga menjadi (K)z dan (K)y ; (M)z dan (M)y , serta seterusnya.
Keuntungan notasi Mulliken

Singkat
Tidak mempermasalahkan asal usul orbital atomnya, sehingga dapat digunakan
untuk molekul diatomik heteronuklir.
Kekurangan notasi Mulliken:

Kemugkinan timbulnya kekeliruan mengenai arti z, y, x dari notasi Mulliken dan


koordinat Cartes (x, y, z).

Hubungan antara orbital molekul dan orbital atom pembentuknya hilang

DIAGRAM ENERGI ORBITAL MOLEKUL


MOLEKUL MONONUKLIR SEDERHANA

px*

py

pz

2p

2p
px

py

pz

2s

2s

2s*
*

1s

1s

1s
1s

Diagram energi OM yang terbentuk dari dua atom yang berbeda, dapat
digambarkan sebagai berikut :
Contoh : 1sA 1sB 1sAB dan 1sAB*
Energi orbital 1sA lebih tinggi daripada energi orbital 1s.B.
*
1sA
1sB

OAA

OMAB

OAB

KONFIGURASI ELEKTRON MOLEKUL HOMONUKLIR SEDERHANA


H2
He2
Li2

1s2
: 1s2 1s2*
2
2
: 1s 1s *
2
2
: 1s 1s *
:

2
2s

B2

2s2*
px1 pz1
: ------------------------------------------

C2

: ------------------------------------------

N2

: -------------------------------------------

O2

: ------------------------------------------------------------------

py1* pz1*

F2

: ------------------------------------------------------------------

py2* pz2*

Be2

2
2s

py2 pz2
2
px

Beberapa catatan :
1.

Apakah suatu molekul dapat/ tidak dapat terbentuk, dapat ditentukan dengan
membandingkan cacah elektron ikatan terhadap cacah elektron anti ikatan
Molekul stabil terbentuk apabila ada kelebihanelektron ikatan atau elektron bonding.
Kelebihan pasangan elektron ikatan terhadap pasangan elektron anti ikatan disebut
orde ikatan.
Orde ikatan = Jml elektron dlm orbital ikatan Jml elektron dlm orbital anti ikatan
2
Makin besar orde ikatan, makin panjang ikatan, makin kuat ikatannya.

2.

Jenis ikatan yang terjadi ( atau

) dapat ditentukan dengan mengamati jenis

orbital molekul yang ditempati oleh elektron menyebabkan terjadinya ikatan


3.

Tingkat ikatan ( tunggal atau rangkap ) dapat dihitung dari :


cacah elektron ikatan-cacah elektron anti ikatan
2

4.

keunggulan teori orbital molekul, molekul O2 bersifat paramagnetik, sesuai data


experimen.

TEORI IKATAN VALENSI


Terjadinya ikatan kovalen akibat terbentuknya pasangan elektron yang
mengikat dua inti.

Pembahasan tentang teori ikatan valensi dimulai dengan memperhatikan


pembentukan molekul H2 dari dua atom H. Dalam kerangka teori ikatan
valensi, ikatan kovalen H H dibentuk melalui tumpang-tindih dua orbital
1s dalam atom-atom H. Yang dimaksud dengan tumpang tindih adalah
bahwa terdapat daerah dalam ruang yang digunakan bersama kedua orbital.

Gambar diatas dapat dijelaskan dengan meilustrasikan terbentuknya orbital


molekul H2 . Mula-mula kedua atom saling berpisah, tidak ada interaksi
yang terjadi, dikatakan bahwa energi potensial sistem ini (yaitu kedua atom
H) adalah nol. Ketika atom-atom saling mendekat, setiap elektron ditarik
oleh inti atom yang lain; pada saat yang sama, kedua elektron saling tolakmenolak dan begitu juga kedua intinya. Selama kedua atom masih terpisah,
tarik menarik lebih kuat daripada tolak-menolak, sehingga energi potensial
sistem turun (yaitu menjadi negatif) ketika atom-atom saling mendekat,
kecendrungan ini terus berlanjut sampai energi potensial mencapai nilai
minimum. Pada titik ini, ketika sistem memiliki energi potensial terendah,
sistem tersebut paling stabil. Kondisi ini berkaitan dengan tumpang-tindih
yang baik antar orbital 1s dan pembentukan molekul H2 yang stabil. Jika
jarak antar inti diperkecil lagi, energi potensial akan meningkat tajam dan
akhirnya menjadi positif sebagai akibat dari meningkatnya tolakan elektronelektron dan inti-inti.Pada H2, kurva energi potensial minimum pada panjang
ikatan 74 pm.
Gambar. 3 di bawah ini menunjukkan letak kedua inti A dan B serta satu
elektron pada molekul H2+.

B
+
2

Gambar 3. Ion H : A an B menyatakan dua inti (proton) dan e = elektron


tunggal
Gambar diatas dapat dijelaskan dengan meilustrasikan terbentuknya orbital
molekul H2+ . Molekul H2+ adalah molekul yang paling sederhana, karena
mencakup dua inti dan satu elektron. Mula-mula kedua inti berjauhan
sedangkan elektronnya berdekatan dengan salah satu inti dan berjauhan
dengan inti lain. Tidak ada interaksi yang terjadi, kita katakan bahwa energi
potensial sistem (yaitu, kedua atom H) adalah nol. Ketika atom-atom saling
mendekat, setiap elektron ditarik oleh inti atom yang lain pada saat yang

sama, kedua intinya saling tolak menolak, karena kedua inti tersebut
bermuatan positif, tetapi pada saat bersamaan elektron akan tertarik pada
kedua inti dan seakan-akan berfungsi sebagai perekat molekuler. Apabila
gaya tarik ini lebih besar dari gaya tolaknya, maka akan terbentuk molekul
stabil.

Apabila kedua inti berjauhan, maka ada dua susunan yang mungkin, yaitu
HA HB+ atau HA (1) HB+ , dengan fungsi gelombang I , dan susunan HA+HB
atau HA+ HB(1) dengan fungsi gelombang II. Kedua struktur ini mempunyai
energi yang sama. Apabila kedua inti mendekat terjadi kombinasi linear dari
I dan II membentuk fungsi gelombang.
= CII + CIIII

c = tetapan normalisasi

Untuk molekul H2, ikatan yang terjadi mencakup dua inti dan dua elektron.
Bila inti A dan B berjauhan, maka dikenal dua struktur
e1

e2

r12

ra1

rb1
ra2

rb2
RAB

Gambar 4. Jarak antar kedua inti (A an B) dan antara kedua elektron unt H2
Bila inti A dan B berjauhan, maka dikenal dua struktur, yaitu HA (1) + HB (2)
dan HA (2) + HB (1) karena elektron 1 dan 2 tak dapat dibedakan. Yang
pertama digambarkan dengan fungsi gelombang I , sedang struktur kedua
oleh fungsi gelombang II. Kedua struktur ini mempunyai energi yang sama.
Apabila kedua inti mendekat terjadi kombinasi linear dari I dan II
membentuk fungsi gelombang.

[CII + CIIII]

Struktur yang menggambarkan I dan II adalah struktur kovalen.


Disamping struktur kovalen, masih ada struktur ionik sebagai berikut:
HA+ + HB- atau HA + HB (1,2 ) dengan fungsi gelombang III , dan susunan
HA- + HB+ atau HA (1,2) HB dengan fungsi gelombang IV.
Hasil kombinasi linier ari orbital atomnya menghasilkan:
= cII + cIIII + cIIIIII + cIVIV
Kelebihan dari teori VB dapat menjelaskan adanya bentuk ionik
Ikatan dalam molekul diatom heteronuklir
Secara teoritis HF mempunyai 4 struktur, yaitu:
H(1)
+ F(2)
I
H(2)
+ F(1)
II
+ H
+ F(1,2) atau H F III
H(1,2) + F
atau H- F+ IV
Fungsi I dan II adalah kovalen, sedangkan III dan IV adalah ionik.
Fungsi gelombang secara keseluruhan menggambarkan struktur kovalen dan
ionik, yaitu:
= kovalen + ionik
Karena konstribusi struktur keempat sangat kecil, maka diabaikan dalam
fungsi gelombang totalnya. Fluor sangat elektronegatif, oleh karena itu
elektron akan terdistorsi ke ujung fluor dan terjadi asimetris yang dinyatakan
dengan . Bila perbandingan konstribusi kovalen terhadap ionik dinyatakan
sebagai 1: 2, maka karakter ion dapat dinyatakan:
2 x 100%
1: 2
Kekuatan ikatan bergantung pada derajat pertindihan yang terjadi. Makin
besar derajat pertindihan, makin kuat ikatan. Pertindihan antara dua orbital
s tidak kuat karena distribusi muatan yang berbentuk bola. Pada mumnya
ikatan s s relatif lemah. Orbital p dapat bertindihan dengan orbital s

atau orbital p lainnya dengan lebih efektif, karena orbital-orbital p


terkonsentrasi pada arah tertentu.
Pertindihan orbital-orbital dapat menghasilkan ikatan sigma dan ikatan phi.
Ikatan sigma dapat terbentuk dari pertindihan orbital s s, p p dan s p.
Menurut teori ikatan valensi elektron yang digunakan bersama menempati
orbital-orbital atom yang saling bertindihan (overlap)

Gb. 1 Pertindihan orbital


Dalam pembentukan molekul:

Impian boleh besar dan itu harus,


tapi
Harus siap memulai dari yang
kecil.
Siap jatuh, tapi siap juga untuk

Anda mungkin juga menyukai