Catatan :
Ikatan kimia belum tentu DAPAT TERJADI dengan serta
merta meskipun ada dua unsur (ada yang
menyerahkan dan ada yangmenerima) didekatkan
atau bersentuhan
TETAPI
Akan sangat bergantung pada tingkat energi sebelum
dan sesudah reaksi.
SECARA ENERGETIKA PEMBENTUKAN SENYAWA
IONIK DAPAT TERJADI apabila :
XA = Ke-elektronegatifan A
XB = Ke-elektronegatifan B
Persamaan Born
Lande :
Keterangan :
Uo = Energi kisi pada keadaan
setimbang
A = Tetapan Madelung
N = Bilangan Avogadro
Z+= Muatan kation
Z- = Muatan anion
e = Muatan elektron (1,602. 10 -19 C)
o = 8,854185. 10-1 C2 J-1 m-1
ro = Jarak antar kation dan anion
n = Harga rata-rata eksponen Born
MENGHITUNG ENERGI KISI KRISTAL SENYAWA IONIK
Persamaan
Kapustinskii :
Keterangan :
Uo = Energi kisi (kJ/mol)
v = Jumlah ion per molekul senyawa ionik
Z+= Muatan kation
Z- = Muatan anion
ro = Jumlah jari-jari kation dan anion (ro = r+ + r- )(pm)
Catatan :
Persamaan diatas digunakan untuk menghitung energi
kisi YANG TIDAK DIKETAHUI STRUKTUR KRISTALNYA
KISI KRISTAL SENYAWA IONIK
Kristal senyawa ionik terdiri dari kation kation dan anion
anion yang tersusun secara teratur, bergantian dan
berulang (periodik), oleh karena pola tersebut
menghasilkan kisi kristal dengan bentuk tertentu pula.
CATATAN :
CsCl
Struktur ZnS Struktur
DAUR BORN HABER Pada PEMBENTUKAN KRISTAL
NaCl
ATOMISASI NATRIUM
Pada tahap ini padatan Na diubah menjadi atom- atom
Na dalam fasa gas. Energi yang menyertai tahap ini
disebut : ENERGI ATOMISASI (HA).
Pada tahap ini berlangsung secara endotermik karena
diperlukan sejumlah energi untuk memutuskan ikatan
logam atom-aton Na
(g)
HD (Cl2) Uo
HA (Na)
Ternyata :
Sumber kestabilan senyawa ionik adalah ENERGI KISI
KRISTAL yang dilepaskan pada pembentukan kristal senyawa
ionik dari ion-ionnya dalam fasa gas.
1. Energi kisi kristal tersebut dapat mengatasi energi yang
diperlukan untuk mengatasi energi yang diperlukan untuk
membentuk ion-ion yang memenuhi aturan oktet dari
atom-atom netralnya.
2. Energi kisi kristal juga digunakan untuk mengatasi energi
lain yang terlibat dalam pembentukan senyawa ionik dari
unsur-unsurnya seperti energi atomisasi dan energi
disosiasi.
JARI JARI ION
Di dalam kristal senyawa ionik, panjang ikatan antara
kation dan anion (ro) dapat ditentukan melalui
eksperimen dengan ketelitian yang tinggi
ro = r+ + r -
Tapi persoalannya adalah harga r+ dan r- sangat susah
untuk ditentukan secara tepat hal ini disebabkan
karena :
Bilangan Koordinasi
Jari jari kation bertambah besar dengan
bertambahnya bilangan koordinasi dari ion
tersebut. Hal ini dapat terjadi dikarenakan,
dengan bertambahnya bilangan koordinasi
menyebabkan bertambahnya tolakan antara ion
ion negatif yang terikat oleh kationnya.
Tolakan antar ion negatif dapat dikurangi
dengan jalan jarak antar ion negatif bertambah.
Akibatnya dengan bertambahnya jarak antar ion
negatif menyebabkan semakin besar jarak antar
kation dengan anion yang diikatnya, akibatnya jari
jari ion positif akan bertambah besar.
Muatan Ion
bertambahnya muatan ion positif akan memperkecil
jari jari ion tersebut. Hal ini dikarenakan karena
semakin banyak jumlah proton yang dimiliki suatu
ion (pada kation-kation iso elektron) akan
menyebabkan tarikan proton ke elektron sisa
semakin kuat sehngga JARI-JARI KATION dengan
muatan ion positif lebih besar AKAN SEMAKIN KECIL.
SCHOMAKER
STEVENSON
PORTEFIELD
PETER
Dengan :
rA-B = Panjang ikatan kovalen A-B
rA = Jari-jari kovalen ikatan tunggal atom A
rB = Jari-jari kovalen ikatan tunggal atom B
XA = Kelektronegatifan A
XB = Kelektronegatifan B
CA dan CB = Parameter ikatan
n = orde ikatan
KESIMPULAN
Apabila panjang ikatan senyawa AB yang diperoleh
dari hasil eksperimen SAMA ATAU LEBIH KECIL dari
panjang ikatan kovalen berdasarkan 3 persamaan
diatas maka ikatan AB dianggap ikatan kovalen
sehingga senyawa AB juga dianggap SENYAWA
KOVALEN, tapi kalau LEBIH BESAR maka ikatan AB
dianggap ikatan ionik sehingga senyawa AB juga
dianggap SENYAWA IONIK
SIFAT SIFAT SENYAWA
IONIK
Memiliki daya hantar listrik yang rendah dalam
keadaan padat TETAPI cukup tinggi dalam
keadaan terlarut dalam pelarut polar.
Daya hantar yang tinggi tersebut disebabkan oleh
adanya kation dan anion yang dapat bergerak
bebas dibawah pengaruh medan listrik. Sedang
dalam keadaan padat ion ion dalam senyawa ionik
terikat secara kuat dalam kisi kristal dan tidak bebas
bergerak sehingga daya hantar listriknya rendah.
O2 Ni2 O2 Ni2 O2
+ +
- - -
O2 Ni2 O2 Ni2 O2
Ion O hilang dari
2-
-
+
-
+
- Ion Ni2+ hilang
tempat dari tempat
normalnya Ni2 O2 O2 Ni2 normalnya
+ - - +
O2 Ni2 O2 Ni2 O2
+ +
- - -
CACAT FRENKEL
- - - - Tempat
Selitan
- - - -
- - - -
- - - -
Tempat
Selitan
MEKANISME KONDUKSI ION - ION
KRISTAL
Dapat dibagi :
+ + +
- - -
- - -
+ + +
+ +
- - -
- - -
+ + +
2. Mekanisme Selitan (Vacancy
mechanism)
+ + +
- - -
- - -
+ + +
+
+ + +
- - -
- - -
+ + +
3. Mekanisme Kekosongan -
Selitan
+ + +
- - -
- - -
+ + +
+
+ +
- - -
- - -
+ + +