Anda di halaman 1dari 35

KIMIA UNSUR TRANSISI GOLONGAN

VII B

DISUSUN OLEH
KELOMPOK 4:
ACNES OKTAVIANI (06101381722063)
CLAUDIA LABURA (06101381722055)
RIZKY MUTIARA AYU (06101281722027)
SERLY TASIA PUTRI (06101381722053)
TRIANI MELLADHEA (06101381722065 )
DOSEN PENGASUH : M. HADELI L., DRS. M.SI
PENGERTIAN UNSUR GOLONGAN VII B

Golongan VII B disebut juga golongan Mangan. Golongan VII B


mempunyai 4 unsur anggota yaitu mangan, taknesium, renium, dan
bohrium. Golongan VII B mempunyai konfigurasi elektron (n-1)d5ns2.
Berikut tabel nomor atom dan konfigurasi elektronnya:
Konfigurasi
Nama Unsur Nomor Atom Wujud
Elektron

Mangan 25 Padat [Ar]3d54s2

Taknesium 43 Padat [Kr]4d55s2

Renium 75 Padat [Xe]4f145d56s2

Bohrium 107 Padat [Rn]5f146d57s2


Sifat Fisika dari Unsur Golongan VII B

• Jari-jari atom :Dari mangan sampai taknesium jari-jari atom


semakin kecil, sedangkan renium mempunyai jari-
jari atom yang sama dengan taknesium
• Titik didih :Dari atas ke bawah kecenderungan titik didih
semakin besar
• Titik leleh :Dari atas ke bawah titik leleh juga semakin besar
• Keelektronegatifan :Dari mangan sampai taknesium keelektronegatifan
nya semakin besar, sedangkan renium mempunyai
keelektronegatifan yang sama
• Energi ionisasi :Dari atas ke bawah energy ionisasi menunjukkan
ketidakaturan
• Aktivitas kimia :Dari atas ke bawah aktivitas kimia semakin kecil
Unsur-unsur Golongan VII B

Mangan (Mn)
Mangan adalah kimia logam aktif, abu-abu merah muda yang di
tunjukkan pada symbol Mn dan nomor atom 25. Mangan merupakan
dua belas unsur paling berlimpah di kerak bumi (sekitar 0,1%) yang
terjadi secara alamiah. Mangan merupakan logam keras dan sangat
rapuh. Sulit untuk meleleh, tetapi mudah teroksidasi. Mangan bersifat
reaktif ketika murni, dan sebagai bubuk itu akan terbakar dalam
oksigen, bereaksi dengan air dan larut dalam asam encer. Menyerupai
besi tapi lebih keras dan lebih rapuh.
ISOTOP

• Mangan alami terdiri dari 1 stabil isotop; 55


Mn. 18 radioisotop telah ditandai dengan
yang paling stabil dengan 53 Mn dengan
waktu paruh dari 3,7 juta tahun, 54 Mn
dengan waktu paruh dari 312,3 hari, dan
52 Mn dengan waktu paruh 5,591 hari.
Semua sisa radioaktif isotop memiliki waktu
paruh yang kurang dari 3 jam dan
mayoritas ini memiliki waktu paruh yang
kurang dari 1 menit.
KETERSEDIAAN

• Mangan membuat sampai sekitar 1000 ppm (0,1%) dari


kerak bumi, sehingga ke-12 unsur paling berlimpah di sana.
Tanah mengandung mangan 7-9.000 ppm dengan rata-
rata 440 ppm. Air laut yang hanya 10 ppm mangan dan
suasana mengandung 0,01 μg/m3. Mangan ditemukan di
alam dalam bentuk Pyrolusite (MnO2), Brounite (Mn2O3),
Housmannite (Mn3O4), Mangganite (Mn2O3.H2O),
Psilomelane [(BaH2O)2.Mn5O10] dan Rhodochrosite (MnCO3).
SIFAT-SIFAT

• Mangan logam yang sangat keras, rapuh, sedikit keabu-


abuan masa jenis 7,2.Logam murni tak bereaksi dengan air
tetapi bereaksi dengan uap air, larut dalam asam. Dengan
HNO3 yang sangat encer melepaskan H2. Pemanasan
dalam N2 pada suhu 12000C membentuk Mn3N2.
mangan juga dapat bereaksi dengan karbon, belerang
dan klor.
SIFAT FISIKA

Fase Padat

Massa jenis (suhu kamar) 7.21 g/c m3

Titik lebur 1519 K

Titik didih 2334 K

Kalor peleburan 12.91 kJ/mol

Kalor penguapan 221 kJ/mol

Kapasitas kalor 26.32 J/mol K

elektronegativitas 1.55

Energy ionisasi 717.3 kJ/mol

Jari-jari atom 140 pm


SIFAT KIMIA

a. Sifat-sifat oksida mangan


Mangan memiliki tingkat oksidasi lebih banyak dimana menyebabkan mangan
memiliki beberapa sifat dari senyawa oksida mangan tersebut, yaitu:

N
Oksida Bilangan Oksidasi Sifat
o

Basa
1 MnO +2
MnO + H2SO4  MnSO4 + H2O
Basa lemah
2 Mn2O3 +3
MnO2 + 6HCl  2MnCl3 + 3H2O
Amfoter
3 MnO2 +4 MnO2 + 4HCl  MnCl2 + 2H2O + Cl2
MnO + Ca(OH)2  CaO.MnO2 + H2O
Asam
4 MnO3 +6
3MnO4 + H2O  2HMnO4 + MnO2
Asam
5 Mn2O7 +7
Mn2O7 + H2O  2HMnO4
b. Reaksi kimia
1. Reaksi dengan air
Mangan bereaksi dengan air dapat berubah menjadi basa
secara perlahan dan gas hydrogen akan dibebaskan sesuai
reaksi:
Mn(s) + 2H2O  Mn(OH)2 + H2
2. Reaksi dengan udara
Logam mangan terbakar diudara sesuai dengan reaksi:
3Mn(s) + N2  Mn3N2(s)
3. Reaksi dengan halogen
Mangan bereaksi dengan halogen membentuk mangan (II) halida, reaksi:
Mn(s) + Cl2  MnCl2
Mn(s) + Br2  MnBr2
Mn(s) + I2  MnI2
Mn(s) + F2  MnF2
Selain bereaksi dengan flourin membentuk mangan (II) flourida, juga menghasilkan mangan (III)
flourida sesuai reaksi:
2Mn(s) + 3F2  2MnF3(s)
4. Reaksi dengan asam
Logam mangan bereaksi dengan asam-asam encer secara cepat menghasilkan gas hidrogen
sesuai reaksi:
Mn(s) + H2SO4  Mn2+(aq) + SO42-(aq) + H2(g)
5. Reaksi ion mangan(II) dalam larutan:
Ion yang paling sederhana dalam bentuk mangan dalam larutan adalah ion
heksaaquomangan(II) – [Mn(H2O)6]2+.
PEMBUATAN

1. Reduksi dengan karbon


Oksida mangan yang telah diekstraksi dicampur dengan karbon lalu dipanaskan,
sehingga terjadi reaksi:
Mn3O4 + 4C  3Mn + 4CO
MnO + 2C  Mn + 2CO
2. Proses alumino thermic
Bijih dicuci dengan mengalirkan air dan dipanggang dengan dialiri udara lalu
dipanaskan terus sampai pijar (merah) dimana MnO2 akan berubah menjadi Mn3O4
MnO2  Mn3O4 + O2
Oksida yang terbentuk dicampur dengan bubuk aluminium dalam kurs, lalu ditimbuni
dengan bubuk magnesium dan barium peroksida. Reduksi terjadi dalam pemanasan
3Mn3O4 + 8Al  4Al2O3 + 9Mn
3. Metode elektrolisa
Mangan secara besar-besaran diproduksi dengan cara ini:
• Bijih digiling dan dipekatkan dengan proses gravity. Bijih yang sudah
dipekatkan dipanggang (elumino proses) sampai terbentuk Mn3O4
• Mn3O4 diubah menjadi MnSO4
• Mn3O4 dipanaskan bersama H2SO4 (larut) dan MnO2 (tak larut). MnO2
dapat dpijarkan lagi menjadi Mn3O4 dan proses diulang seperti diatas.
Elektrolisa larutan MnSO4 dielektrolisa menggunakan katoda merkuri.
Mangan dibebaskan pada katoda ini membentuk amalgam.
Selanjutnya amalgam didestilasi dimana Hg akan menguap lebih dulu
dan tinggal mangan.
KEGUNAAN

• Penggunaan mangan dalam produksi baja


• Penggunaan kalium manganat(VII) sebagai agen
pengoksidasi dalam kimia organik
• Pada pengujian untuk ikatan rangkap C=C
• Penggunaan kalium manganat(VII) sebagai agen
pengoksidasi dalam titrasi
• Melakukan titrasi
BAHAYA

Efek mangan terjadi terutama di saluran pernapasan


dan di otak. Gejala keracunan mangan adalah halusinasi,
pelupa dan kerusakan saraf. Mangan juga dapat
menyebabkan Parkinson, emboli paru-paru dan bronkitis.
Ketika orang-orang yang terkena mangan untuk jangka
waktu lama mereka menjadi impoten. Suatu sindrom yang
disebabkan oleh mangan memiliki gejala seperti skizofrenia,
kebodohan, lemah otot, sakit kepala dan insomnia.
KEKURANGAN MANGAN
Mangan merupakan elemen penting bagi kesehatan manusia
kekurangan mangan juga dapat menyebabkan efek kesehatan.
- Kegemukan
- Glukosa intoleransi
- Darah pembekuan
- Masalah kulit
- Menurunkan kadar kolesterol
- Gangguan Skeleton
- Kelahiran cacat
- Perubahan warna rambut
- Gejala Neurological
TEKSENIUM (TC)

Teknesium adalah suatu unsur kimia


dalam table periodik yamg mempunyai
lambang Tc dan nomor atom 43. Logam
teknesium berwarna putih keabu-abuan.
Isotop yang paling stabil adalah 69Tc
dengan waktu paruh 2.2 x 105 tahun.
Isotop
• Ada 22 isotop teknesium, dengan massa 90 – 111 dan semua isotop teknesium
bersifat radioaktif.
• Tedapat tiga isotop dengan masa paruh waktu radioaktif yang cukup panjang
yaitu: Tc (T1/2 = 2.6 x 10 tahun), Tc (T1/2 = 4.2 x 10 tahun) dan Tc (T1/2 = 2.1 x 10
tahun).
• Kegunaan Isotop Tc antara lain dalam keadaaan meta (meluruh) dengan paruh
waktu (T1/2 = 61 hari) digunakan dalam dunia penyelidikan (forensik). Namun,
isotop Tc yang paling berguna adalah Tc yang berada dalam kondisi meta
state (T1/2 = 6.01 jam) digunakan dalam dunia medis
Keberadaan
Logam dan senyawa teknesium jarang ditemukan di alam.
Kebanyakan diperoleh dari radiasi kosmik yang sangat kuat dari Mo
(molybdenum), Nb (niobium), Ru (Ruthenium) atau melalui pemecahan
spontan dari uranium. Sekarang, technetium sudah tersedia secara komersil
di bawah izin O.R.N.L (Oak Ridge National Laboratory, yayasan milik
Departemen Energi Amerika Serikat) dengan harga $60/gram.
SIFAT-SIFAT

Teknesium adalah logam abu- a. Sifat fisika


abu keperak-perakan yang dapat
menjadi kusam perlahan -lahan Fase Padat

dalam udara lembab. Bilangan Massa jenis (suhu kamar) 11 g/c m3

oksidasi Teknesium adalah +7, +5, Titik lebur 2430 K

dan +4. Titik didih 4538 K

Kalor peleburan 33.29 kJ/mol

Kalor penguapan 585.2 kJ/mol

Kapasitas kalor 24.27 J/mol K

elektronegativitas 1.9

Energy ionisasi 703 kJ/mol

Jari-jari atom 135 pm

Avinitas eletron -53 kJ/mol


b. Sifat kimia
1. Reaksi dengan air
Taknesium tidak bereaksi dengan air
2. Reaksi dengan udara
Taknesium dalam bentuk bubuk dan sponge lebih reaktif. Ketika
dibakar dengan oksigen menghasilkan taknesium (VII) oksida sesuai reaksi:
4Tc(s) + 7O2(g)  2Tc2O7(s)
3. Reaksi dengan halogen
Taknesium direaksikan dengan fluorin menghasilkan campuran
taknesium (VI) fluoride, sesuai reaksi:
Tc(s) + F2(g)  2TcF7(s)
4. Reaksi dengan asam
Teknesium tidak larut dalam asam hidroklorik (HCl) dan asam hidroflourik
(HF). Teknesium dapat larut dalam asam nitrit (HNO3) atau H2SO4, dimana
dalam keduanya akan teroksidasi untuk membentuk larutan asam
perteknetik (HTcO4), yang memiliki bilangan oksidasi stabil +7.
e. Pembuatan
Teknesium dibuat pertama kali dengan menembakkan molybdenum
dengan deuteron (hydrogen berat) di siklotron dan merupakan elemen buatan
pertama. Di bumi teknesium diproduksi melalui peluruhan uranium 235 di
reactor nuklir. Teknesium juga dideteksi pada spektra bintang dan matahari.
f. Kegunaan
• Teknesium dapat mencegah korosi dan stabil dalam melawan aktivitas neutron, sehingga
dapat digunakan untuk membangun reactor nuklir.
• Isotop Tc-99m digunakan untuk memberikan sumber radiasi/terapi dengan memancarkan
sinar gamma murni dalam pengobatan karena dapat mendeteksi tumor di organ hati,
otak, tiroid dan limpa.
• Campuran antara Tc-99m dan senyawa timah dapat menjepit sel darah merah yang
selanjutnya dapat digunakan untuk memetakkan gangguan sirkulatori.
• Isotop teknesium-99m digunakan untuk kalibrasi peralatan.
g. Bahaya
99Tc membahayakan lingkungan hidup dan harus ditangani dengan
kemasan boks bersarung tangan.
RENIUM (RE)

Renium adalah suatu unsur kimia dengan


simbol dan Re nomor atom 75. Ini adalah putih
keperakan, berat, baris ketiga logam transisi
dalam kelompok 7 dari tabel periodik. Dengan
konsentrasi rata-rata dari 1 bagian per miliar (ppb).
a. Isotop
Renium memiliki isotop stabil, renium-185, yang tetap terjadi dalam
kelimpahan minoritas, situasi hanya ditemukan pada satu elemen lain
(indium). Renium alami terjadi adalah 185Re 37,4%, yang stabil, dan 187Re
62,6%, yang tidak stabil namun memiliki sangat panjang paruh (~ 1010
tahun).
b. Keberadaan
Renium tidak terdapat di alam atau sebagai senyawa dalam mineral
teertentu. Tetapi, renium tersebar di kerak bumi dengan jumlah 0.001 ppm.
Selain itu, sejumlah molibden mengandung renium sebanyak 0.002%
hingga 0.2% dan Renium dapat ditemukan dalam sejumlah kecil gadolinite
dan molybdenite. Renium sering disuplai dalam bentuk bubuk atau sponge
dan dalam bentuk ini renium lebih reaktif
SIFAT-SIFAT

a. Sifat fisika
Renium adalah logam perak- Fase Padat

putih dengan salah satu titik Massa jenis (suhu kamar) 21.02 g/c m3
leleh tertinggi dari semua Titik lebur 3459 K
elemen, hanya dilampaui oleh Titik didih 5869 K
tungsten dan karbon.
Kalor peleburan 60.43 kJ/mol

Kalor penguapan 704 kJ/mol

Kapasitas kalor 25.48 J/mol K

elektronegativitas 1.9

Energy ionisasi 760 kJ/mol

Jari-jari atom 135 pm


b. Sifat kimia
1. Reaksi dengan air
Renium tidak bereaksi dengan air
2. Reaksi dengan udara
Renium bereaksi dengan oksigen membentuk renium (VII)
oksida sesuai reaksi 4Re(s) + 7O2(g)  2Re2O7
3. Reaksi dengan halogen
Renium bereaksi dengan fluorin menghasilkan senyawa
renium (VI) fluoride dan renium (VII) fluoride, reaksi:
Re(s) + 3F2(g)  ReF(6)(s)
2Re(s) + 7F2(g)  2ReF7(s)
4. Reaksi dengan asam
Renium tidak dapat larut dalam asam hidroklorik (HCl) dan
asam hidroflorik (HF), tetapi dapat larut dalam asam nitrit (HNO3)
dan asam sulfat (H2SO4) dimana dalam keduanya renium akan
teroksidasi membentuk larutan perrhenic (HReO4) yang memiliki
bilangan oksidasi yang stabil +7.
e. Pembuatan
Renium dapat dibuat dengan mereaksikan NH4ReO4 dalam
streamatau aliran hidrogen melalui reaksi:
2NH4ReO4 + 4H2  2Re + N2 + 8H2O
f. Kegunaan
• Digunakan secara luas sebagai filamen dalam spektrograf massa dan
gauge ion.
• Renium juga digunakan seagai bahan kontak listrik karena tahan lama
dan tahan terhadap korosi akibat percikan api.
• Termokopel yang terbuat dari renium-tungsten digunakan untuk
mengukur suhu hingga 2200 C.
• kawat renium digunakan dalam lampu kilat fotografi.
• Renium digunakan untuk proses hidrogenasi senyawa kimia tertentu.
• Kegunaan lain:
• Isotop Re-186 dan Re-188 disamping memancarkan sinar gamma
juga memancarkan sinar beta dengan energi sesuai yang
digunakan untuk kepentingan terapi.
• Untuk campuran dalam tungsten dan molybdenum yang
digunakan untuk pembuatan komponen misil, filament elektronik,
kontak listrik, elektroda dan filament oven.
• Digunakan untuk pembuatan bohlam, permata, pelat atau logam
elektrolisis.
f. Perbedaan renium dan teksenium
Secara kinetik kimia, senyawa renium dalam berbagai kasus
lebih sulit disintesis daripada teknesium. Hal ini disebabkan
senyawa renium yang lebih lembam, potensial reduksi lebih rendah
dan sifatnya yang paling stabil pada tingkat oksidasi yang lebih
tinggi. Karena perbedaan kinetik kimia ini, maka metode sintesis
senyawa Re dan Te umumnya berbeda.
g. Bahaya
Sangat sedikit informasi yang didapatkan mengenai toksisitas
renium. Meski demikian, tetap diperlukan penanganan hati-hati
hingga tersedia data terbaru.
BOHRIUM (BH)

Bohrium merupakan suatu unsur kimia dalam tabel


periodic yang memiliki lambang Bh dan nomer atom 107.
bohrium berwujud padat pada suhu 298 K dan kemungkinan
berwarna putih silver atau keabu-abuan.
a. Sejarah
Pada tahun 1976, seorang ahli Soviet di Dubna
mengumumkan bahwa mereka telah membuat unsur 107
dengan menembak 209Bi dengan inti atom berat 54Cr.
209 54 262
83 𝐵𝑖 + 𝐶𝑟 →
24 107 𝐵ℎ + n
Isotop
Seperti semua elemen buatan, bohrium tidak memiliki isotop
stabil. Yang pertama isotop dapat disintesis adalah 262Bh pada tahun
1981. Ada 12 isotop dikenal mulai dari 267Bh sampai 278Bh. Isotop
berumur terpanjang adalah 270Bh dengan waktu paruh sebesar 1
menit.
Keberadaan
Bohrium adalah elemen sintetis yang tidak terdapat dialam
sama sekali. Bohrium bersifat radioaktif. Sumbernya berasal dari
penembakan Bi-209 dengan nuclei Cr-54.
SIFAT-SIFAT

Informasi tentang kegunaan Sifat Fisika


bohrium, sifat fisika, dan sifat kimia
yang lain sampai saat ini belum Nomor atom 107

diketahui karena waktu paruhnya


sangat singkat. Namun ada Berat atom 276

beberapa sifat fisik yang bisa Fase pada suhu kamar Padat (prediksi)
diprediksi dari unsur ini.
Periode 7

Golongan VII B

Kepadatan 37,1 g/cm3


Bahaya
Karena sangat tidak stabil, setiap jumlah terbentuk akan
terurai menjadi unsur-unsur lain begitu cepat bahwa tidak ada
alasan untuk mempelajari dampaknya pada kesehatan
manusia.Dampak lingkungan bohrium yaitu karena sangat pendek
paruh-nya (17 detik), tidak ada alasan untuk mempertimbangkan
efek dari bohrium di lingkungan.
KESIMPULAN

• Golongan VII B disebut juga golongan Mangan. Golongan VII B mempunyai 4 unsur
anggota yaitu mangan, teknesium, renium dan bohrium.
• Sifat Fisika Golongan VII B:
Jari-jari atom: Dari mangan sampai taknesium jari-jari atom semakin kecil,
sedangkan renium mempunyai jari- jari atom yang sama dengan
taknesium
Titik didih : Dari atas ke bawah kecenderungan titik didih semakin besar
Titik leleh : Dari atas ke bawah titik leleh juga semakin besar
Keelektronegatifan: Dari mangan sampai taknesium keelektronegatifannya semakin
besar, sedangkan renium mempunyai keelektronegatifan yang
sama
Energi ionisasi : Dari atas ke bawah energy ionisasi menunjukkan ketidakaturan
Aktivitas kimia : Dari atas ke bawah aktivitas kimia semakin kecil
• Manfaat unsur Golongan VII B sangat banyak dalam kehidupan
sehari-hari. Mangan sangat penting untuk produksi besi dan baja.
Teknesium dapat mencegah korosi. Renium untuk kepentingan
terapi. Namun, bahaya dari keempat unsure-unsur tersebut juga harus
diperhatikan. Mangan adalah salah satu dari tiga elemen penting
beracun. 99Tc membahayakan lingkungan hidup. Sangat sedikit
informasi mengenai toksisitas renium, namum diperlukan penanganan
hati-hati hingga tersedia data baru. Dampak lingkungan Bohrium
yaitu karena sangat pendek paruh- nya (17 detik), tidak ada alasan
untuk mempertimbangkan efek dari Bohrium di lingkungan.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai