Anda di halaman 1dari 4

26

PERCOBAAN 7
TITRASI KOMPLEKSOMETRI

A TUJUAN
Menentukan kadar zat (logam) dengan cara
titrimetri melalui pembentukan senyawa
kompleks.

B LATAR BELAKANG

Zat pengompleks yang digunakan adalah etilen


diamin tetra asetat atau EDTA. Reaksi secara
umum yang terjadi dengan ion logam adalah :

Mn2+ + H2Y= → MY(n-4) + 2 H+

Oleh karena terbentuk ion H+ selama titrasi,


maka untuk mencegah perubahan pH harus
digunakan larutan buffer.
Salah satu penggunaan titrasi kompleksometri
adalah untuk kadar logam Mg secara titrasi
langsung, menentuan kandungan Ca secara
titrasi displacement dan penentuan kesadahan
air yang disebabkan oleh adanya ion Ca2+ dan
Mg2+. Titrasi ini dapat diukur langsung dengan
EDTA pada pH 10 yang menggunakan
indicator Eriochrom Black T (H3In). Titik akhir
titrasi ditandai dengan perubahan warna dari
merah menjadi biru. Pada pH 10 EBT (HIn=
berwarna biru) bentuk ini bereaksi dengan
magnesium membentuk kompleks yang
berwarna merah :

Mg2+ + HInd= → MgInd + H+


27

Kompleks MgInd lebih lemah dari MgY=.


Dengan demikian kelebihan EDTA akan
mengikat Mg dari MgIn membentuk kompleks
MgY=

MgInd + H2Y= → MgY= + HIn= + H+


Merah tak berwarna biru
C ALAT DAN BAHAN

Alat yang dibutuhkan pada percobaan ini :

Peralatan gelas seperti labu ukur, buret,


erlenmeyer, pipet tetes dan peralatan gelas
lainnya yang menunjang

Bahan yang dibutuhkan :

EDTA, Calmagit, EBT, CaCO3 , HCl , NaOH,


Mg2+, KCN dan aquades

D CARA KERJA:

1. Standarisasi larutan EDTA

a. Timbang 0,06 – 0,08 gram CaCO3


yang telah dikeringkan, lalu masukkan
ke dalam labu ukur 100 mL.
Tambahkan  0,5 mL HCl pekat dan
aduk. Tambahkan aquades hinggga
batas.
b. Timbang 0,4 gram Na2H2Y.2 H2O dan
MgCl2. 6 H2O, masukkan ke dalam labu
ukur 100 mL.
c. Tambahkan 1 pelet NaOH kemudian
28

tambahkan aquades hingga batas.


d. Pipet 10 mL larutant CaCO3 ke dalam
erlenmeyer
e. Tambahkan 2 mL buffer pH 10 dan 2
tetes indicator EBT
f. Isi buret dengan larutan EDTA
g. Lakukan titrasi hingga terjadi
perubahan warna dari merah violet
menjadi biru
h. Hitung normalitas EDTA

2. Menentukan magnesium dengan titrasi


langsung

a. Pipet 20 mL cuplikan air ke dalam labu


ukur 100 mL, encerkan dengan air
sampai tanda batas. Kocok.
b. Ambil 10 mL aliquot, masukkan
dalam erlenmeyer kemudian
tambahkan 1 mL buffer pH 10 dan 3
tetes indicator calmagit, selanjutnya
titrasi dengan EDTA yang telah
distandarisasi sampai warna berubah
dari merah ke biru (Untuk mengatasi
logam alkali tanah yang lain dapat
ditambahkan (NH4)2CO3 sebagai
reagen penopeng)

E TUGAS

1. Apa reagen penopeng itu? Jelaskan


cara kerja reagen ini!
2. Berapa pH yang harus digunakan jika
hanya ditentukan ion Mg2+ ?
29

3. Apa yang dimaksud dengan reaksi


displacement ?
4. Apakah indicator calmagit juga dapat
digunakan untuk penentuan Ca?
Jelaskan

F HASIL PENGAMATAN

1. Standarisasi larutan EDTA

Volume EDTA Volume rerata


EDTA

V CaCO3 x N CaCO3
Normalitas EDTA = ------------------------------
V EDTA

2. Menentukan magnesium dengan titrasi


langsung

V EDTA x N EDTA x 24,312 x FP


Kadar Mg (mg/L) = ------------------------------------
V cuplikan (L)

FP = factor pengenceran

Anda mungkin juga menyukai