Anda di halaman 1dari 24

ANALISIS

GRAVIMETRI
NURUL NISA AYU ALFANI, S.TP, M.Gz
Analisis Gravimetri
1.) Analisis Gravimetri:
(i) suatu teknik penentuan analit dengan mengukur
massa senyawa produk dari analit tersebut
 Massa senyawa produk dari analit yang dianalisis
harus mudah ditimbang

(ii) analit: senyawa atau spesi yang dianalisis di dalam sampel

(iii) gravimetri merupakan teknik yang sederhana


 Kelebihan- bila dilakukan dengan benar akan
menghasilkan akurasi yang tinggi, reprodusibilitas
tinggi, dan menggunakan teknik dan alat yang
sederhana

 Kekurangan- membutuhkan analis yang terampil dan


durasi yang lama.
Analisis Gravimetri
1.) analisis gravimetri:
(iii) contoh:

 Penentuan timbal (Pb+2) dalam air

Pb+2 + 2Cl-  PbCl2(s)


analit Reagen Produk padat

 Dengan menambahkan ion Cl- berlebih ke dalam sampel, semua Pb+2


akan mengendap membentuk PbCl2.

 Massa PbCl2 kemudian dapat diukur dan digunakan untuk


menentukan jumlah Pb2+ di dalam sampel awal.
Analisis Gravimetri

Pendahuluan

1.) Analisis Gravimetri:


Contoh perhitungan:

Berapa %KCl dalam suatu sampel padat, jika 5.1367 g sampel padat
menghasilkan 0.8246 g AgCl?

Cl- + Ag+  AgCl(s)


Analisis Gravimetri

Jenis analisis gravimetri

1.) analisis pembakaran


2.) pengendapan

Analisis pembakaran

• Merupakan metode yang umum digunakan untuk menentukan jumlah


karbon, hidrogen, sulfur, dan nitrogen.

• Teknik analisis pembakaran cukup akurat dan dapat digunakan


untuk berbagai jenis sampel terutama untuk senyawa organik.
 Metode ini seringkali digunakan sebagai bentuk karakterisasi pertama untuk
senyawa baru.
Analisis Gravimetri
Analisis pembakaran
1.) prinsip kerja:
(i) sampel dipanaskan dengan keberadaan oksigen (O2) berlebih
 Mengubah karbon menjadi CO2
 Mengubah hidrogen menjadi H2O
 Mengubah nitrogen menjadi N2
 Mengubah Sulfur menjadi SO2 dan SO3 (diubah lebih lanjut menjadi SO2)
 Oksigen direaksikan dengan Cu menjadi CuO(s)

 C, H, N, S + 1050 oC  CO2(g) + H2O(g) + N2(g) + SO2(g) + SO3(g)


 Cu + SO3 + 850 oC  SO2(g) + CuO
 Cu + O2 (g)  CuO(s)

Pt, CuO, PbO2, WO3, Cu, atau MnO2 dapat digunakan sebagai katalis pada
proses ini.

(ii) gas CO2 dan H2O yang terbentuk dilewatkan melalui serangkaian adsorban
Adsorban ini terdiri atas zat yang dapat mengikat satu atau lebih produk

analit.
Contoh:

- P4O10 dapat digunakan untuk menyerap H2O


Ascarite - Ascarite dapat digunakan untuk meyerap CO2
- Ascarite : NaOH terlapisi silikat non-fiber
(III) Pada peralatan modern, CO2, H2O, dan SO2 diukur dengan serapan inframnerah.
Analisis Gravimetrik
Analisis pembakaran

2.) peralatan:

(i) Setelah sampel terbakar sempurna:


 P4O10 dan Ascarite dambil dari toner dan ditimbang
 Jika dalam sampel terdapat C dan H, massa kedua toner akan
bertambah

(ii) jumlah C dan H pada sampel ditentukan berdasarkan:


 Jumlah sampel ang dibakar
 Perubahan massa dalam tiap toner.
Diagram Analisis pembakaran (Versi Modern)
Analisis Gravimetri

Analisis pembakaran

3.) Contoh perhitungan:

suatu campuran dengan berat 7,290 mg diketahui hanya mengandung sikloheksana,


C6H12 (Mr 84.159), dan oksiran, C2H4O (Mr 44.053). Ketika campuran dianalisis dengan
analisis pembakaran, dihasilkan 21.999 mg CO2 (FM 44.010).

Tentukan persen massa oksiran dalam campuran.


Analisis Gravimetri
Analisis pengendapan

1.) prinsip kerja:


(i)

Reagen + Analit produk padatan (kumpulkan dan timbang massa)

(ii) Sifat produk padatan yang diinginkan:


 Memiliki kelarutan yang sangat rendah
 Mudah disaring (i.e., memiliki ukuran kristal yang besar)
 Sangat murni
 Memiliki komposisi produk padatan yang konstan dan tertentu

Hanya sedikit endapan ang memiliki sifat tersebut, namun kekurangan ini dapat
diatasi dengan optimasi parameter2 yang diinginkan.
Analisis Gravimetri
Analisis pengendapan

2.) Kelarutan:
(i) Kelarutan endapan dapat dikurangi dengan:
 Pengurangan suhu larutan
 Menggunakan pelarut yang berbeda
- biasanya menggunakan pelarut yang kurang polar atau pelarut
organik (like dissolves like)

Kelarutan vs. pH Kelarutan vs. efek konsentrasi ion Kelarutan vs. temperatur
Analisis Gravimetri
Analisis pengendapan

3.) Analsis gravimetri:


(i) Dikendalikan oleh kesetimbangan: AgCl Ksp = 1.8 x 10-10

kelarutan AgCl = [Ag+] + [AgCl] + [AgCl2-]


 AgCl 
Cl- + Ag+  AgCl(ag) pembentukan pasangan ion Ko 
 Ag Cl 
 

AgCl(aq)  AgCl(s) kelarutan intrinsik K i   AgCl 

AgCl +Cl AgCl pembentukan ion komplek 


 AgCl  2


 AgCl Cl 
- 2- Kf 

S
 AgCl  K  AgCl  K Ko
  
 o  Ki   f   K  K K Cl
[Cl  ]K o
i f o
[Cl ] [Cl ]
Analisis pengendapan
Analisis Gravimetri
4.) filterability:
(i) Mengapa kita menginginkan kristal endapan yang besar::
 Tidak menyumbat saringan
 Tidak lolos melalui saringan

(ii) Padatan yang baik: kristal murni

(iii) padatan yang jelek: suspensi koloid


 Sulit disaring karena ukuran yang kecil
Brownian Motion
 Cenderung terus tersuspensi pada larutan  tersuspensi oleh gerak
Brown
- biasanya berukuran 1-100 nm
Terbentuknya kristal atau koloid sangat dipengaruhi oleh kondisi yang digunakan pada proses
pengendapan
Analisis Gravimetri
Analisis pengendapan

5.) proses pertumbuhan kristal:


Pertumbuhan
(i) Terdapat dua fase dalam pertumbuhan kristal
kristal Nukleasi – molekul dalam larutan menyatu bersama-sama secara
random membentuk agregat kecil.

Pertumbuhan partikel – penggumpalan molekul pada nukleus


membentuk kristal.
Analisis Gravimetri
Analisis pengendapan

5.) proses pertumbuhan kristal:


(ii) Nukleasi dan pertumbuhan partikel selalu bersaing dalam pembentukan
endapan.
 Jika proses nukleasi terjadi lebih cepat dibandingkan dengan
pertumbuhan partikel :
-sejumlah besar agregat kecil akan menghasilkan suspensi koloid

 Jika pertumbuhan partikel lebih cepat dibandingkan dengan


nukleasi:
- terbentuk partikel besar yang terdiri atas kristal murni

Berubah

menjadi

Suspensi koloid Pembentukan kristal


Analisis Gravimetri
Analisis pengendapan

5.) proses pertumbuhan kristal:


(iii) Metode memaksimalkan pertumbuhan kristal (menghindari koloid)
menaikkan temperatur larutan
- menaikkan jumlah zat terlarut yang berada pada larutan saat
kesetimbangan
menambahkan reagen pengendap secara perlahan dan mengaduk
larutan dengan cepat
- menghindari konsentrasi tinggi lokal pada larutan
Memperbesar volume larutan
- menjaga konsentrasi analit dan reagen pngendap tetap rendah
Endapkan senyawa ionik dengan keberadaan elektrolit (HNO3 0.1 M )
- mencegah tolakan muatan dan meningkatkan pertumbuhan partikel.
Menghindari Mengendalikan kelarutan zat terlarut melalui treatmen kimia:
pembentukan partikel - menyesuaikan pH
koloid - menambahkan agen mengomplek
- misal: pengendapan Ca2+ dengan C2O42-

Catatan: saat pH ([H+]) berubah,


C2O42- + H+ HC2O4-
kelarutan CaC2O4 berubah Ksp

Ca2+ + C2O42- CaC2O4(s)


Analisis Graimetri
Analisis pengendapan

6.) pengotor dalam kristal:


(i) Pengotor merupakan hal yang tidak diinginkan (dikenal sebagai ko-
presipitasi)
 Mengubah komposisi kimia
 Menghasilkan error pada analisis gravimetri
(iii) Jenis pengotor
 Adsorpsi, Oklusi, inklusi

Ion Pengotor menggantikan


ion analit

Teradsorpsi pada Teradsorpsi atau


permukaan kristal terjebak di dalam celah
kristal
Analisis Gravimetri
Analisis pengendapan

6.) pengotor pada kristal:


(iii) Metode meminimalisasi pengotor
memaksimalkan pertumbuhan kristal
- kristal murni besar mengurangi oklusi dan adsorpsi pengotor

Digestion: membiarkan endapan pada larutan sambil dipanaskan


- meningkatkan penghilangan pengotor dari kristal
- meningkatkan ukuran kristal

mencuci endapan, pelarutan kembali dengan pelarut baru dan


diendapkan kembali (rekristalisasi)
- membantu mengurangi semua jenis pengotor
warna  pengotor

menambahkan masking agent ke dalam larutan


- mencegah pengotor ikut mengendap, tp tidak untuk analit

Masking agent Mg2+ + CPCH  produk padat


Reagen
Mn2+ + 6CN-  Mn(CN)64- pengendap
Analisis Gravimetri
Analisis pengendapan

7.) penyiapan endapan akhir :


(vi) Mencuci endapan
Endapan dari senyawa ionik
- elektrolit ditambahkan pada larutan pencuci untuk mencegah pemecahan
dan pelarutan kembali endapan (peptization)
Elektrolit harus mudah menguap
- dihilangkan melalui pengeringan
- HNO3, HCl, NH4, NO3, dll.
Misalnya:
- AgCl(s) sebaiknya tidak dicuci dengan H2O, tp dengan HNO3 encer

(vii) Pengeringan/pembakaran endapan


Banyak endapan yang mengandung sejumlah tertentu H2O
- diserap dari udara (misalnya: senyawa2 higroskopis)
Endapan dikeringkan untuk menghasilkan pengukuran massa yang akurat
dan stabil.
Endapan juga dibakar untuk mengubah endapan menjadi bentuk senyawa
yang yang diinginkan
Analisis Gravimetri
Cakupan analisis Gravimetri
1.) akurat
2.) murah
 Menggunakan instrumen sederhana
3.) metode relatif lebih rumit
 Harus hati2 dalam meminimalisasi potensi interferensi
Analisis Gravimetri
Perhitungan dalam analisis Gravimetri

8.) Contoh perhitungan

Suatu campuran yang hanya mengandung Al2O3 (Mr 101.96) dan Fe2O3 (Mr 159.69)
ditimbang sebesar 2.019 g. Ketika dipanaskan pada aliran gas H2, Al2O3 tidak
mengalami perubahan, tetapi Fe2O3 diubah menjadi logam Fe dan H2O (g).

Jika residu memiliki massa 1.774 g, berapa persen massa Fe2O3 dalam sempel
awal?

Anda mungkin juga menyukai