Filter flame fotometer menggunakan filter pada monokromatornya dan analisa terbatas hanya untuk
unsur Na, K dan Li.
2.
Pada spektro flame fotometer yang berfungsi sebagai monokromatornya adalah pengatur panjang
gelombang baik prisma atau kisi difraksi dan digunakan untuk analisa unsur K, Ca, Mg, Sr, Ba, dll.
Perbedaan alat ini terletak pada monokromatornya, dimana alat pertama menggunakan filter sebagai
monokromatornya dan alat kedua yang berfungsi sebagai monokromatornya adalah pengatur panjang
gelombang.
Diantara sumber-sumber yang biasa digunakan dalam spektroskopi emisi nyala, plasma, dan busur
listrik. Nyala merupakan sumber yang paling sedikit energinya dan mengeksitasi paling sedikit unsur
yaitu sekitar 50 unsur logam. Akan tetapi nyala mempunyai keuntungan yang cukup banyak
diantaranya :
1.
Merupakan unsur yang jauh lebih stabil dari pada busur api atau bunga api.
2.
3.
Spektrum yang sederhana membuat beban yang jauh lebih ringan pada daya
Jika terdapat garis spektrum yang berdekatan dengan garis spectrum logam yang ditentukan sehingga
memungkinkan terjadinya interferensi.
b.
Penambahan kation
Interferensi anion
Pada percobaan ini dilakukan penentuan kadar logam natrium dan kalium dengan cara pengukuran
intensitas nyala masing-masing logam alkali tersebut. Karena intensitas nyala merupakan fungsi dari
konsentrasi atau kadar unsur dalam sampel.
a) Gangguan spektral
Ialah gangguan yang disebabkan oleh spektrum unsur-unsur lain yang terdapat bersama unsur
yang dicari. Gangguan ini dijumpai terutama kalau dipakai filter untuk memperoleh panjang
gelombang yang akan diukur intensitasnya. Dengan monokromator seperti prisma dsb. Gangguan ini
akan berkurang.
Contoh gangguan spektral ini misalnya : Pita jingga dari CaOh mengganggu pengamatan
intensitas garis Na pada 590 mu gangguan ini sukar diatasi walaupun dengan monokromator bukan
filter karena Sisitin Ca tumpang suh ( overlap) dengan panjang gelombang Na. Suatu keuntungan
adalah bawa kebanyakan garis-garis spektrum yang berguna dalam fotometri nyala terdapat dalam
daerah biru dan ultra lembayung, sedang kebanyakan pita spektrum molekul dan spektrum kontinu
yang mengganggu terdapt didaerah hijau dan daerah merah spektrum tampak.
Gangguan spektral jenis lain disebabkan karena garis unsur pengganggu berimpit dengan garis
spektrum unsur yang akan diselidiki. Kedua garis spektrum dapat berimpit (overlap) sebagian saja
atau keseluruhan. Intensitas yang dibaca adalah intensitas kedua-duanya, Cara mengatasi gangguan
spektral ini dapat dengan memilih panjang gelombang pancaran lain dari unsur lain yang akan
dianalisa jika tidak ada dilakukan pemisahan unsur yang dianalisa dari unsur pengganggu dengan
pertolongan cara-cara pemisahan seperti ekstraksi pelarut, penukaran ion, pengendapan dll. Gangguan
spektral jenis lain adalah intensitas pancaran latar belakang atau background.
b) Gangguan karena variasi karena sifat-sifat fisik larutan
Gangguan gangguan sifat fisik yang dimaksud antara lain adalah
1.
viskositas ini mempengaruhi kecepatan larutan atau kabut larutan mencapai nyala. Semakin
besar viskositas larutan semakin lambat larutan mencapai nyala, sehingga intensitas yang dibaca lebih
kecil dari konsentrasi sebenarnya.
2.
tekanan uap dan tegangan permukaan larutan mempengaruhi ukuran tekanan kabut larutan.
Terutama pada alat-alat filter fotometer nyala, dimana atomizer (pengabut) tidak menjadi satu dengan
pembakar. Tetesan tetesan kabut yang besar menyebabkan tetesan tetesan kabut tersebut mencapai
nyala, sehingga intensitas yang dibaca lebih kecil daripada intensitas yang sesuai dengan konsentrasi
yang dicari.
3.
garam-garam yang ditanmbahkan kedalam larutan yang akan dianalisa secara fotometri akan
memperlambat penguapan pelarut yang akan mengurangi intensitaspancaran sehingga tidak sebanding
lagi dengan konsentrasi unsur.
c) Gangguan ionisasi
Ionisai akan mengurangi jumlah-jumlah atom netral unsur yang dianalisa. Akibatnya intensitas
spektrum atom berkurang sehingga tidak sesuai lagi dengan konsentrasi logam. Gangguan ionisai ini
misalnya dapat terjadi kalau logam alkali dan alkali tanah dianalisa dengan nyala yang suhunya terlalu
tinggi.
d) Gangguan karena absorbsi sendiri
Sinar pancaran yang berasal dari atom-atom unsur yang dianalisa dapat diabsorbsi kembali oleh atomatom lain unsur yang sama yang ada dalam nyala, taetapi masih ada dalam keadaan belum tereksitasi.
Dengan sendirinya gangguan ini akan menyebabkan intensitas yang yang dipancarkan oleh unsur
tersebut, dan yang dibaca pada alat akan lebih rendah dengan yang sesuai dengan konsentrasi unsur
ybs. Gejala absorbsi sendiri ini terutama nyata sekali kalu intensitas yang diukur intensitasnya adalah
panjang gelombang yang sesuai dengan perpindahan elektron antara tingkat energi dasar ( ground
state) dan tingkat energi tereksitasi pertama diatasnya. Gejala absorbsi sendiri ini dapat dihindari
dengan menggunakan konsentrasi rendah.
e) Gangguan dari anion
Intensitas pancara logam akan turun (hingga tidak sesuai lagi dengan konsentrasinya) apabila
tercampur dengan asam-asam HNO3, H2SO4, H3PO4 dan atau garam dari asam-asam tersebut dalam
jumlah yang besar.
DAN
DENGAN
CARA
PENAMBAHAN
STANDAR
Beberapa point yang harus diperhatikan pada cara standar dalam :
1.
Cuplikan
unsur
yang
dianalisa
,maupun
kepada
larutan
standar
3.
4.
unsur
tersebut
5.
Kurva tersebut sebagai kurva kalibrasi yang digunakan mencari konsentrasi lar.X
6.
7.
pada,
polimer
karena
memasuki
pencampuran
dynaBLEND
pencampuran
chamberchamber. Pada titik ini, satu-satunya titik di mana energi tinggi ada dalam ruang
pencampuran, polimer melingkar dan tidak rentan terhadap kerusakan.
Tahap 2: Resirkulasi
Dalam ruang pencampuran konsentris dynaBLEND 's, polimer baru dicampur recirculates beberapa
kali untuk eksposur tambahan untuk non-merusak turbulensi, menyelesaikan proses blending.
Resirkulasi ini memastikan bahwa larutan polimer hadir langsung setelah titik rapi, injeksi polimer
terkonsentrasi, untuk aktivasi yang ideal dan lingkungan blending.
Tahap 3: mengurangi Mixing Energi
Pencampuran energi alami berkurang di ruang konsentris yang dynaBLEND itu. Jalur aliran melalui
ruang konsentris sistem lebih menjamin kinerja optimal dengan mencegah polimer polimer dari
hubungan arus pendek proses tiga tahap.
3.Flame
Campuran udara dengan gas pembakar menghasilkan nyala dan ke dalamnyala ini pula kabut halus
dari larutan contoh menguap. Kalor nyalamenyebabkan larutan contoh menguap, sehingga contoh
berubah menjadi butir-butir halus padat (garam). Molekul-molekul garam ini (uap) selanjutnyaakan
terdisosiasi menjadi atom-atom netral. Atom-atom netral ini akanmenyerap energi kalor dari nyala
sehingga tereksitasi dan kemudian memancarkan sinar pancaran yang terdiri dari berbagai panjang
gelombang
4.Reflektor
Sinar pancaran yang keluar dari nyala akan dipantulkan kembali ke nyala.
5.Optical Lens
Lensa pancaran yang bersifat polikromatik akan difokuskan oleh lensa melaluisuatu celah
(diafragma).
6.Filter
Filter akan meneruskan cahaya sinar pancaran dengan panjang gelombangyang khas dan berintensitas
tinggi dari unsur yang dianalisis dan akanmenyerap sinar-sinar lain yang berasal dari nyala.
7.Photo Tube
Intensitas sinar pancaran tersebut oleh photo tube diubah menjadi arus listrik yang besarnya
berbanding lurus dengan intensitas sinar pancaran tersebut.
8.Amplifier
Arus listrik yang berasal dari photo tube, oleh amplifier akan diperkuat danditeruskan ke recorder.
9.Recorder
Output dari amplifier dicatat oleh recorder yang skalanya terkalibrasi oleh suatu intensitas.
Peralatan Fotormeter Nyala :
1.
2.
Udara / O2
Atomiser / Nebuliser
Suatu peralatan yang digunkan untuk mengubah larutan menjadi butiran-butiran halus yang
menyerupai atom
4.
Ruang pembakar
Digunakan untuk membakar butiran - butiran halus yang menyerupai atom, sehingga terjadi peristiwa
eksitasi atom menghasilkan nyala yang berwarna.
5.
Filter cahaya
Digunakan untuk menseleksi warna-warna nyala dari unsur - unsur yang mengalami eksitasi, warna
filter yang digunakan harus sama dengan warna nyala yang akan ditentukan.
6.
Foto Sel
Foto sel bertujuan untuk mengubah warna nyala menjadi energy listrik berupa kuat arus yang lemah.
7.
Amplifler
Recorder
Menentukan kadar kalium dalam pupuk, pupuk alam dan pupuk sintesis pada umumnya
mengandung unsur hara kalium yang berfungsi untuk tumbuh tanaman, unsur hara kalium yang
terdapat pada kadarnya dapat menggunakan fotometer nyala.
b.
Unsur kalium, Natrium dan kalsium (Ca) merupakan mineral-mineral yang terdapat dalam air, air
minum kemasan dan minuman ringan lainnya. Mineral-mineral yang terdapat dalam air sesuai dengan
batas toleransinya berguna bagi tubuh manusia. Dan kadar mineralnya dapat di tentukan dengan
menggunakan peralatan fotometer nyala.
c.
molekul akan kembali ke orbitsemula dan akan memancarkan cahaya pada panjang gelombang
tertentu.
Dengan fotometer nyala kebanyakan atom berada dalam keadaan dasar (ground state energy),
sehingga mempunyai kecenderungan untuk menyerapenergi yang dipancarkan oleh atom yang
tereksitasi ketika kembali ke keadaandasar. Peristiwa ini disebut dengan self absorption. Untuk
mendapatkan kondisinyala yang optimum dipergunakan pengaturan untuk mengendalikan tekanan
gasdengan cermat dan pengukur untuk memonitor laju alir.
Filter
dapatmenggantikan
monokromator
dalam
suatu
instrumen
yang
menggunakan
sumber bertemperatur rendah.Penerapan fotometri nyala yang paling penting adalah yang
menyangkutanalisa yang sukar atau tidak mungkin dilakukan dengan cara yang lain, palingtidak
apabila kecepatan jauh lebih penting daripada ketepatan. Penggunaanfotometri nyala sangat penting
dalam riset biomedis, analisa air, pengetahuan, gizi, dan bidang-bidang lain yang perlu untuk
1. Prinsip Alat
"Udara dengan tekanan tertentu dimasukkan kedalam pengatom (atomizer), larutan sampel akan
diserap oleh atomizer yang bergabung dengan aliran udara sebagai kabut halus. Kemudian masuk ke
pembakar. Radiasi nyala yang dihasilkan masuk ke lensa dan akhirnya bergerak ke filter sehingga
radiasi nyala yang memiliki karakteristik yang diinginkan saja yang akan masuk kedalam fotosel.
Data input dari fotosel dicatat oleh sistem pencatat digital."
2. Prinsip Percobaan
"Berdasarkan pada proses atomisasi ion logam dan larutan bila diaspirasikan kedalam nyala,
elektronnya akan tereksitasi ketingkat energi yang lebih tinggi, pada suatu saat akan kembali
kekeadaan dasar maka eksitasi akan hilang dan memancarkannya sebagai diskrit panjang gelombang
sinar tampak. Jumlah sinar yang dipancarkan sebanding dengan konsentrasi analit."
3. Pengertian dari:
- Disosiasi : pemecahan molekul-molekul sederhana menjadi ion-ion
- Pemisahan : metode yang digunakan untuk memisahkan atau memurnikan suatu senyawa
- Elektron valensi : elektron yang berada pada orbital terluar yag dapat membentuk ikatan kimia
dengan atom lain
- Sublimasi : perubahan wujud dari padat ke gas tanpa mencair terlebih dahulu
- Flamefotometri : metode yang digunakan untuk mengukur intensitas cahaya