Anda di halaman 1dari 7

VOLTAMETRI

I.

TUJUAN
Menentukan konsentrasi K4[Fe(CN)6] dengan menggunakan metode kurva kalibrasi.

II.

PRINSIP
Voltametri merupakan salah satu teknik analisis yang didasrkan pada kurva arus potensial yang diperoleh dengan mengukur arus yang mengalir pada elektroda kerja
selama potensialnya diubah secara perlahan pada daerah potensial tertentu. Pada
dasrnya, analisis kuantitatif dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu :
a.

Metode kurva kalibrasi

dengan mengukur arus puncak dari larutan baku pada konsentrasi yang berbeda
beda.
b.

Metode penambahan standart :


pengukuran pada 2 larutan yaitu larutan analit dan larutan analit yang telah
ditambah dengan larutan standart.

III.

CARA KERJA
a.

Larutan sampel

Larutan sampel diencerkan dengan larutan KCl 0,1 M

10 ml larutan K4[Fe(CN)6] ditambahkan ke dalam larutan sampel lalu


diencerkan kembali dengan KCl 0,1 M..

b.

Metode kurva kalibrasi

Larutan K4[Fe(CN)6] diencerkan dengan menggunakan KCl 0,1 M untuk


menghasilkan larutan dengan konsentrasi 2,4,6,8,10 mM.

Dengan mengatur potensial dari -100 mV s/d 500 mV, voltanogram dibuat
dan ditentukan nilai arus puncaknya.

Dengan cara yang sama, buat juga voltanogram dari larutan sampel dengan
kondisi yang sama seperti diatas.

Dari nilai arus puncak yang diperoleh, konsentrasi K4[Fe(CN)6] dalam larutan
sampel ditentukan.

c.

Metode penambahan standart

Dengan cara yang sama pada metode kurva kalibrasi, buat suatu voltanogram
pulsa difrensial dari sampel + standart, lalu tentukan arus puncaknya.

DATA DAN PENGOLAHAN


Konsentrasi 2 mM =

5,145 mA

Sampel

7,420 mA

Konsentrasi 4 mM =

9,890 mA

Sampel + standart

13,230 mA

Konsentrasi 6 mM =

14,560 mA

Volume sampel

1,5 ml

Konsentrasi 8 mM =

19,250 mA

Volume standart

1 ml

Konsentrasi 10 mM =

23,850 mA

Konsentrasi standart =

0,1 M

2 mM
4mM
6mM
8mM
10mM

0,000025

0,000020

Arus (A)

IV.

Tentukan juga konsentrasi dari analit tersebut.

0,000015

0,000010

0,000005

0,000000
-0,1

0,0

0,1

0,2

Potensial (V)

0,3

0,4

0,5

Dari grafi di atas diperoleh persamaan y = 0,0023 x + 0,0005 dimana dari persamaan
tersebut dapat dicari konsentrasi K4[Fe(CN)6].
y

0,0023 x + 0,0005

7,420 . 10-3 A

0,0023 x + 0,0005

7,420.10 3 0,0005
0,0023

3,0086 mM

Konsentrasi sebelum diencerkan

: M1 . V1

M1

M1

M2 . V2

3,0086.10 3 M .50.10 3 ltr


1,5.10 3 ltr

Maka, dalam sampel terdapat sekitar 0,1 M K4[Fe(CN)6]

0,1 M

sampel
sampel + std

0,000014
0,000013
0,000012
0,000011

Arus (A)

0,000010
0,000009
0,000008
0,000007
0,000006
0,000005
0,000004
0,000003
0,000002
0,000001
0,000000
-0,000001
-0,1

0,0

0,1

0,2

0,3

0,4

0,5

Potensial (V)

Selain dengan metode kurva kalibrasi, konsentrasi K4[Fe(CN)6] dapat juga ditentukan
dengan metode penambahan standart, yaitu membandingkan arus puncak larutan sampel
dan larutan sampel + standart.
i sampel
i sampel s tan dart

Vsampel .C sampel
(Vsampel .C sampel ) (Vsampel s tan dart .C sampel s tan dart )

1,5.10 3 ltr.C sampel


7,420mA

13,230mA (1,5.10 3 ltr.C sampel ) (1,0.10 3 ltr.0,1M )

0,5608 . [(1,5 .10-3 ltr . x) + (10-4 mol)]

1,5 . 10-3 ltr . x

(1-0,5608) . 1,5 . 10-3 ltr x

0,5608 . 10-4 mol

0,4392 . 1,5 10-3 . x

0,5608 . 10-4 mol

0,0851 M

Maka, berdasarkan metode penambahan standart, konsentrasi K4[Fe(CN)6] dalam larutan


sampel
V.

0,0851 M

PEMBAHASAN
Voltametri merupakan teknik analisis yang dilakukan dengan mengukur arus yang
mengalir pada elektroda kerja. Arus yang timbul adalah arus difusi yang terjadi akibat
adanya reaksi redoks pada permukaan elektroda. Karena proses reduksi yang terjadi di

permukaan elektroda sangat sedikit, maka dapat dianggap konsentrasi analit tetap.
Elektroda ini dihubungkan dengan sumber potensial sehingga elektroda menjadi
bermuatan listrik. Potensial ini akan mempengaruhi besarnya muatan dari elektroda
dimana apabila potensial yang diberikan besar, maka elektroda akan bermuatan
negatif, begitu juga sebaliknya. Nantinya, otomatis akan timbul beda muatan antara
permukaan elektroda dengan ion ion pembawa muatan dari dalam larutan. Ion ion
dari dalam larutan yang muatannya berlawanan dengan muatan pada permukaan
elektroda akan tertarik untuk mengimbangi perbedaan muatan yang terjadi. Aliran ion
ion analit dalam larutan ini yang nantinya akan menimbulkan arus difusi. Karena ion
ion yang berdifusi berasal dari dalam larutan, maka arus difusi ini secara langsung
besarnya bergantung pada konsentrasi dari ion ion analit yang ada dalam larutan.
Dalam alat volatameter yang digunakan, terdapat 3 jenis elektroda. Eletroda kerja,
dimana di elektroda inilah terjadinya reaksi redoks antara ion ion yang ada di dalam
larutan dengan adanya arus listrik. Elektroda pembanding yaitu elektroda yang
potensialnya tetap selama pengukuran berlangsung, dan yang ketiga adalah elektroda
pembantu yang berfungsi untuk mengalirkan arus listrik ke dalam larutan (pelengkap
pada voltameter).

Dalam banyak pengukuran, hal yang perlu diperhatikan adalah faktor yang dapat
mengganggu proses pengukuran arus difusi suatu larutan. Salah satunya adalah
perubahan temperatur serta pengadukan yang berlebihan. Adanya perubahan gradien
temperatur akan menghasilkan arus konveksi, sedangkan yang timbul akibat adanya
gaya elektrostatik antara muatan elektroda dengan dengan muatan ion analit akan
menghasilkan arus migrasi. Kedua arus ini tidak diinginkan keberadaannya karena
yang terbaca oleh voltameter bukan lagi arus difusi dari larutan analit. Hal ini
disebabkan arus yang dihasilkan tidak lagi bergantung pada konsentrasi analit. Untuk
mengatasi adanya arus migrasi ini, maka ke dalam larutan ditambahkan larutan inert
pada konsentrasi tertentu. Larutan inert ini bersifat elektrolit yang nantinya akan
melindungi ion analit dari interaksi elektrostatik yang terjadi.
Salah satu teknik dalam voltametri adalah pulsa difrensial dimana selain diberikan
beda potensial yang berbeda pada elektroda, juga diberikan suatu pulsa potensial
dengan amplitudo tertentu. Nantinya, arus yang dipakai adalah arus selisih antara
sebelum pemberian pulsa dan setelah pemberian pulsa, lalu dilalurkan terhadap
potensial yang diberi. Kurva yang didapat berbentuk parabol dengan puncak tertentu.
Nilai arus di titik puncak inilah yang disebut dengan arus difusi suatu pengukuran.
Teknik pulsa difrensial ini dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu metode kurva kalibrasi
dan penambahan standart. Metode kurva kalibrasi dilakukan dengan mengalurkan nilai
arus difusi beberapa larutan sampel terhadap konsentrasinya. Dari persamaan garis
yang diperoleh, dapat ditentukan nilai konsentrasi larutan sampel dengan catatan,
kondisi kedua pengukuran sama. Sedangkan metode penambahan standart dilakukan
dengan membandingkan nilai arus difusi pada larutan sampel dan larutan yang sudah

ditambahkan larutan standart. Dari kedua metode ini, didapat hasil yang berbeda.
Namun metode kalibrasi cenderung akan mengahasilkan nilai yang kurang optimal
apabila dilakukan dengan sedikit pengukuran karena tingkat kesalahannya akan
semakin besar.
VI. KESIMPULAN
Konsentrasi K4[Fe(CN)6] (metode kurva kalibrasi)

Konsentrasi K4[Fe(CN)6] (metode penambahan standart =

0,1 M
0,0851 M

VII. DAFTAR PUSTAKA


Skoog, D.A ; West, D.M ; Holler, F.J Fundamental of Analytical Chemistry Saunders
College 5th , New York 1998, p 424 456
Vogels Text Book of Quantitative Inorganic Analysis 5th Ed, Longman Group Ltd,
London , 1978 p 632 670

Anda mungkin juga menyukai