Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PRAKTIKUM

PENGUKURAN SIFAT FISIKA KIMIA BAHAN


PERCOBAAN 3
KELARUTAN DUA CAIRAN YANG BERCAMPUR SEBAGIAN

Dosen Pengampu:
1. Dr. Nazriati, M. Si
2. Endang Ciptawati, S.Si, M. Si

Disusun Oleh :
Kelompok 1 Offering D
1. Affriza Sefi Azzahra (200331618909) *
2. Agustin Tria Retnani (200331618836)
3. Dyna Silviana (200331618914)

LABORATORIUM KIMIA FISIKA


DEPARTEMEN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
SEPTEMBER 2022
A. TUJUAN PERCOBAAN
Dapat membuat kurva kelarutan dua zat yang bercampur sebagian dan menentukan
suhu kritis larutan dua zat cair yang mencampur sebagian.
B. DASAR TEORI
Campuran homogen antara zat terlarut dan pelarut disebut dengan larutan. Suatu
larutan disebut campuran karena susunannya dapat berubah-ubah. Kemampuan suatu
zat kimia tertentu untuk larut dalam suatu pelarut disebut kelarutan atau solubilitas
(Atkins,1999). Kelarutan dinyatakan dalam jumlah maksimum zat terlarut yang larut
dalam suatu pelarut pada kesetimbangan. Zat-zat tertentu bisa larut dengan
perbandingan apapun terhadap suatu pelarut. Pelarut dapat berupa suatu cairan zat
murni atau campuran. Zat yang terlarut dapat berupa gas, cairan lain atau padatan.
Kelarutan suatu senyawa bergantung pada sifat fisika dan kimia zat terlarut dan pelarut,
selain itu dipengaruhi juga oleh temperatur, tekanan, pH larutan dan untuk jumlah yang
kecil bergantung pada terbaginya zat terlarut (Martin dkk,1993). Kecocokan sifat antara
zat terlarut dan pelarut sangat menentukan kelarutan dalam suatu zat ke dalam suatu
pelarut atau biasa disebut like dissolve like. Like dissolve like dapat diartikan dengan
zat yang polar cenderung larut dengan zat polar dan zat yang nonpolar cenderung larut
dengan zat yang nonpolar. Jika dua zat cair dicampur dengan komposisi yang berbeda-
beda, maka ada tiga kemungkinan yang dapat terjadi yaitu:
1. Kedua zat cair dapat bercampur dalam tiap komposisi, seperti campuran alkohol
dengan air
2. Kedua zat cair tidak dapat bercampur sama sekali, seperti air dan air raksa
3. Kedua zat cair hanya dapat bercampur pada komposisi tertentu, misalnya antara
campuran air-butanol atau air-fenol

Kelarutan timbal balik adalah kelarutan dari suatu larutan yang bercampur
sebagian bila temperaturnya di bawah temperatur kritis. Jika mencapai temperatur
kritis, maka larutan tersebut dapat bercampur sempurna (homogen) dan jika
temperaturnya telah melewati temperatur kritis maka sistem larutan tersebut akan
kembali dalam kondisi bercampur sebagian lagi. Salah satu contoh dari temperatur
timbal balik adalah kelarutan fenol dalam air yang membentuk kurva parabola yang
berdasarkan pada bertambahnya persen fenol dalam setiap perubahan temperatur baik
di bawah temperatur kritis (Karyadi, 1990). Jika komposisi campuran fenol air
dilukiskan terhadap suhu akan diperoleh kurva sebagai berikut:

Gambar diatas merupakan sistem biner fenol-air, yaitu sistem yang


memperlihatkan sifat kelarutan timbal balik antara fenol dan air pada suhu tertentu dan
tekanan tetap. Disebut sistem biner karena jumlah komponen campuran terdiri dari dua
zat yaitu fenol dan air. Fenol dan air kelarutanya akan berubah apabila dalam campuran
itu ditambahan salah satu komponen penyusunnya yaitu fenol atau air. Jika temperatur
dari dalam kelarutan fenol-air dinaikkan diatas 50°C maka komposisi larutan dari
sistem larutan tersebut akan mengalami perubahan. Kandungan fenol dalam air untuk
lapisan atas akan bertambah (lebih dari 11,8 %) dan kandungan fenol dari lapisan
bawah akan berkurang (kurang dari 62,6%). Pada saat suhu kelarutan mencapai 66°C
maka komposisi sistem larutan tersebut menjadi seimbang dan akan bercampur
sempurna (bercampur seluruhnya), seperti gambar grafik berikut:

Temperatur kritis (Tc) adalah batas atas temperatur dimana terjadi pemisahan
fase. Diatas temperatur batas atas, kedua komponen benar-benar tercampur.
Temperatur ini ada gerakan termal yang lebih besar menghasilkan kemampuan campur
yang lebih besar pada kedua komponen. Dalam hal ini pada temperatur rendah kedua
komponen lebih dapat campur karena komponen-komponen itu membentuk kompleks
yang lemah, pada temperatur lebih tinggi kompleks itu terurai dan kedua komponen
kurang dapat bercampur (Atkins, 1999).

C. PERALATAN YANG DIGUNAKAN


- Tabung reaksi besar - Termometer
- Beaker glass 800 mL - Pemanas
- Pipet ukur 10 mL - Buret 50 mL
- Botol semprot - Gelas ukur 50 mL
- Neraca - Corong
- Pengaduk

D. BAHAN YANG DIGUNAKAN


- Aquades
- N-butanol atau fenol

E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Penambahan Fenol ke dalam Air

Aquades(aq)

Disiapkan penangas air dan alat seperti pada gambar

Dimasukkan melalui buret 10mL air ke dalam tabung reaksi A

Dimasukkan 1mL fenol melalui buret atau pipet ke dalam air dalam
tabung. Dipanaskan tabung dan isinya dalam penangas sambil diaduk
sampai tidak tampak kekeruhannya

Diangkat tabung dari penangas, dibiarkan cairan dingin secara


perlahan sambil diaduk. Dicatat suhu larutan ketika larutan mulai
menjadi keruh

Diulangi langkah (3) dan (4) dengan setiap penambahan 1mL fenol ke
dalam tabung A sampai 10mL

Hasil
2. Penambahan Air ke dalam Fenol

Fenol(aq)

Disiapkan penangas air dan alat seperti pada gambar

Dimasukkan melalui buret 10mL fenol ke dalam tabung reaksi A

Dimasukkan 1mL air melalui buret atau pipet ke dalam fenol dalam
tabung. Dipanaskan tabung dan isinya dalam penangas sambil diaduk
sampai tidak tampak kekeruhannya

Diangkat tabung dari penangas, dibiarkan cairan dingin secara


perlahan sambil diaduk. Dicatat suhu larutan ketika larutan mulai
menjadi keruh

Diulangi langkah (3) dan (4) dengan setiap penambahan 1mL air ke
dalam tabung A sampai 10mL

Hasil

F. SKEMA ALAT PERCOBAAN


G. DATA PENGAMATAN.
Massa jenis air : 1 gram/mL
Massa jenis fenol : 1,07 gram/mL
Percobaan 1 : Suhu larutan jenuh pada penambahan fenol ke dalam air

Volume Fenol yang ditambahkan (mL) Suhu ( °C)

1 47

2 63

3 64,5

4 65

5 66

6 66,5

7 65

8 65

9 65

10 65

Percobaan 2 : Suhu larutan jenuh pada penambahan air ke dalam fenol

Volume Fenol yang ditambahkan (mL) Suhu ( °C)

1 -

2 -

3 -

4 -

5 39

6 49

7 56

8 61

9 63

10 65
H. ANALISIS DATA
1. Penambahan fenol dalam air
Menghitung massa air yang digunakan
Volume air = 10 mL
Massa jenis air = 1 g/mL
Massa air = V.air x ρ.air = (10 mL) x (1 g/mL) = 10 g
Menghitung massa fenol tiap penambahan :
ρ.fenol = 1,07 g/mL
• Volume fenol = 1 mL
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 fenol = 𝜌 × 𝑣 = 1,07 𝑔⁄𝑚𝐿 × 1 𝑚𝐿 = 1,07 𝑔𝑟𝑎𝑚
• Volume fenol = 2 mL
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 fenol = 𝜌 × 𝑣 = 1,07 𝑔⁄𝑚𝐿 × 2 𝑚𝐿 = 2,14 𝑔𝑟𝑎𝑚
• Volume fenol = 3 mL
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 fenol = 𝜌 × 𝑣 = 1,07 𝑔⁄𝑚𝐿 × 3 𝑚𝐿 = 3,21 𝑔𝑟𝑎𝑚
• Volume fenol = 4 mL
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 fenol = 𝜌 × 𝑣 = 1,07 𝑔⁄𝑚𝐿 × 4 𝑚𝐿 = 4,28 𝑔𝑟𝑎𝑚
• Volume fenol = 5 mL
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 fenol = 𝜌 × 𝑣 = 1,07 𝑔⁄𝑚𝐿 × 5 𝑚𝐿 = 5,35 𝑔𝑟𝑎𝑚
• Volume fenol = 6 mL
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 fenol = 𝜌 × 𝑣 = 1,07 𝑔⁄𝑚𝐿 × 6 𝑚𝐿 = 6,42 𝑔𝑟𝑎𝑚
• Volume fenol = 7 mL
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 fenol = 𝜌 × 𝑣 = 1,07 𝑔⁄𝑚𝐿 × 7 𝑚𝐿 = 7,49 𝑔𝑟𝑎𝑚
• Volume fenol = 8 mL
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 fenol = 𝜌 × 𝑣 = 1,07 𝑔⁄𝑚𝐿 × 8 𝑚𝐿 = 8,56 𝑔𝑟𝑎𝑚
• Volume fenol = 9 mL
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 fenol = 𝜌 × 𝑣 = 1,07 𝑔⁄𝑚𝐿 × 9 𝑚𝐿 = 9,63 𝑔𝑟𝑎𝑚
• Volume fenol = 10 mL
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 fenol = 𝜌 × 𝑣 = 1,07 𝑔⁄𝑚𝐿 × 10 𝑚𝐿 = 10,7 𝑔𝑟𝑎𝑚

Menghitung massa total dengan rumus = massa air + massa fenol


Volume fenol Suhu (0C) Massa air Massa fenol Massa total
(mL) (gram) (gram) (gram)
1 47 10 1,07 11,07
2 63 10 2,14 12,14
3 64,5 10 3,21 13,21
4 65 10 4,28 14,28
5 66 10 5,35 15,35
6 66,5 10 6,42 16,42
7 65 10 7,49 17,49
8 65 10 8,56 18,56
9 65 10 9,63 19,63
10 65 10 10,7 20,7

Menghitung persen massa fenol dalam persen massa air


Menggunakan rumus :
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑓𝑒𝑛𝑜𝑙
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑓𝑒𝑛𝑜𝑙 = × 100%
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑓𝑒𝑛𝑜𝑙 + 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑎𝑖𝑟
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑎𝑖𝑟
%𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑎𝑖𝑟 = × 100%
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑓𝑒𝑛𝑜𝑙 + 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑎𝑖𝑟

Volume %massa fenol (%) %massa air (%) Suhu saat


air (mL) keruh (ºC)
1 1,07 10 47
× 100% = 9,7% × 100% = 90,3%
11,07 11,07
2 2,14 10 63
× 100% = 17,6% × 100% = 82,4%
12,14 12,14
3 3,21 10 64,5
× 100% = 24,3% × 100% = 75,7%
13,21 13,21
4 4,28 10 65
× 100% = 29,9% × 100% = 70,1%
14,28 14,28
5 5,35 10 66
× 100% = 34,9% × 100% = 70,1%
15,35 15,35
6 6,42 10 66,5
× 100% = 39,1% × 100% = 60,9%
16,42 16,42
7 7,49 10 65
× 100% = 42,8% × 100% = 57,2%
17,49 17,49
8 8,56 10 65
× 100% = 46,1% × 100% = 53,9%
18,56 18,56
9 9,63 10 65
× 100% = 49,1 % × 100% = 50,9 %
19,63 19,63
10 10,70 10 65
× 100% = 51,7% × 100% = 48,3%
20,7 20,7
2. Penambahan air dalam fenol
Menghitung massa fenol yang digunakan
Volume fenol = 10 mL
Massa jenis fenol = 1,07 g/mL
Massa fenol = V.fenol x ρ.fenol = (10mL) x (1,07 g/mL) = 10,70 g
Menghitung massa air tiap penambahan
ρ.air = 1,0 gr/mL
ρ.fenol = 1,07 gr/mL
• Massa fenol dengan volume 10 mL
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑓𝑒𝑛𝑜𝑙 = 𝜌 × 𝑣 = 1,07 𝑔⁄𝑚𝐿 × 10 𝑚𝐿 = 10,70 𝑔𝑟𝑎𝑚
• Volume air = 1 mL
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑎𝑖𝑟 = 𝜌 × 𝑣 = 1,0 𝑔⁄𝑚𝐿 × 1 𝑚𝐿 = 1,0 𝑔𝑟𝑎𝑚
• Volume air = 2 mL
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑎𝑖𝑟 = 𝜌 × 𝑣 = 1,0 𝑔⁄𝑚𝐿 × 2 𝑚𝐿 = 2,0 𝑔𝑟𝑎𝑚
• Volume air = 3 mL
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑎𝑖𝑟 = 𝜌 × 𝑣 = 1,0 𝑔⁄𝑚𝐿 × 3 𝑚𝐿 = 3,0 𝑔𝑟𝑎𝑚
• Volume air = 4 mL
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑎𝑖𝑟 = 𝜌 × 𝑣 = 1,0 𝑔⁄𝑚𝐿 × 4 𝑚𝐿 = 4,0 𝑔𝑟𝑎𝑚
• Volume air = 5 mL
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑎𝑖𝑟 = 𝜌 × 𝑣 = 1,0 𝑔⁄𝑚𝐿 × 5 𝑚𝐿 = 5,0 𝑔𝑟𝑎𝑚
• Volume air = 6 mL
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑎𝑖𝑟 = 𝜌 × 𝑣 = 1,0 𝑔⁄𝑚𝐿 × 6 𝑚𝐿 = 6,0 𝑔𝑟𝑎𝑚
• Volume air = 7 mL
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑎𝑖𝑟 = 𝜌 × 𝑣 = 1,0 𝑔⁄𝑚𝐿 × 7 𝑚𝐿 = 7,0 𝑔𝑟𝑎𝑚
• Volume air = 8 mL
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑎𝑖𝑟 = 𝜌 × 𝑣 = 1,0 𝑔⁄𝑚𝐿 × 8 𝑚𝐿 = 8,0 𝑔𝑟𝑎𝑚
• Volume air = 9 mL
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑎𝑖𝑟 = 𝜌 × 𝑣 = 1,0 𝑔⁄𝑚𝐿 × 9 𝑚𝐿 = 9,0 𝑔𝑟𝑎𝑚
• Volume air = 10 mL
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑎𝑖𝑟 = 𝜌 × 𝑣 = 1,0 𝑔⁄𝑚𝐿 × 10 𝑚𝐿 = 10,0 𝑔𝑟𝑎𝑚
Menghitung massa total dengan rumus = massa air + massa fenol
Volume fenol Suhu (0C) Massa air Massa fenol Massa total
(mL) (gram) (gram) (gram)
1 - 1,0 10,70 11,70
2 - 2,0 10,70 12,70
3 - 3,0 10,70 13,70
4 - 4,0 10,70 14,70
5 39 5,0 10,70 15,70
6 49 6,0 10,70 16,70
7 56 7,0 10,70 17,70
8 61 8,0 10,70 18,70
9 63 9,0 10,70 19,70
10 65 10,0 10,70 20,70
Menghitung persen massa fenol dan persen massa air
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑓𝑒𝑛𝑜𝑙
%𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑓𝑒𝑛𝑜𝑙 = × 100%
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑓𝑒𝑛𝑜𝑙 + 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑎𝑖𝑟
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑎𝑖𝑟
%𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑎𝑖𝑟 = × 100%
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑓𝑒𝑛𝑜𝑙 + 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑎𝑖𝑟
Volume air %massa fenol (%) %massa air (%) Suhu saat
(mL) keruh (ºC)
1 10,70 1,0 -
× 100% = 91,45 × 100% = 8,54
11,70 11,70
2 10,70 2,0 -
× 100% = 84,25 × 100% = 15,74
12,70 12,70
3 10,70 3,0 -
× 100% = 78,10 × 100% = 21,89
13,70 13,70
4 10,70 4,0 -
× 100% = 72,78 × 100% = 27,21
14,70 14,70
5 10,70 5,0 39
× 100% = 68,15 × 100% = 31,84
15,70 15,70
6 10,70 6,0 49
× 100% = 64,07 × 100% = 35,92
16,70 16,70
7 10,70 7,0 56
× 100% = 60,45 × 100% = 39,54
17,70 17,70
8 10,70 8,0 61
× 100% = 57,21 × 100% = 42,78
18,70 18,70
9 10,70 9,0 63
× 100% = 54,31 × 100% = 45,68
19,70 19,70
10 10,70 10,0 65
× 100% = 51,69 × 100% = 48,30
20,70 20,70
I. PEMBAHASAN
Percobaan Kelarutan dua cairan yang bercampur sebagian ini bertujuan untuk
membuat kurva kelarutan dua zat yang bercampur sebagian dan memperoleh suhu kritis
dari kedua larutan tersebut. Suhu kritis adalah kenaikan suhu tertentu dimana akan
diperoleh komposisi larutan yang berada dalam kesetimbangan. Pada percobaan ini
menggunakan metode kelarutan timbal balik dengan cara memanaskan campuran dua
cairan sampai diperoleh suhu terendah kedua cairan saling melarutkan, dimana
kelarutan suatu larutan yang bercampur sebagian bila suhunya dibawah suhu kritis.
Sedangkan pada saat suhu kritis larutan bercampur sempurna. Pada percobaan ini
digunakan larutan fenol dan air. Fenol merupakan senyawa dengan rumus kimia
C6H5OH dengan gugus hidroksil yang dapat larut dalam air pada temperature kamar,
setiap 1 gram fenol dapat larut dalam 15 mL air. Dalam percobaan ini dilakukan dua
tahapan yakni penambahan fenol dalam air dan penambahan air dalam fenol dengan
menggunakan alat sebagai berikut
• Termometer : mengukur suhu
• Pengaduk: menghomogenkan larutan
• Tabung reaksi: wadah dari larutan
• Penangas air: untuk menghantarkan panas sehingga diperoleh suhu yang
merata
• Pemanas spritus: untuk memanaskan penangas air
1. Penambahan fenol dalam air
Tahap pertama percobaan ini yakni penambahan fenol dalam air. Disiapkan 10
ml air dalam tabung reaksi kemudian ditambahkan fenol sebanyak 1 ml dengan
menggunakan pipet volume agar pengukuran lebih akurat. Pada awal penambahan
fenol kedua larutan tidak langsung bercampur tetapi terbentuk dua lapisan, lapisan
bawah adalah fenol dan lapisan atas adalah air. Hal ini terjadi karena massa jenis fenol
lebih besar dibandingkan air. Penambahan fenol juga membuat larutan sedikit keruh
yang menandakan kedua larutan bercampur sebagian untuk menghilangkan kekeruhan
tersebut larutan dipanaskan sambal diaduk hingga larutan saling melarutkan. Setelah
campuran jernih atau tidak berwarna diangkat tabung reaksi dan didinginkan sambil
tetap diaduk. Suhu larutan ketika mulai keruh kembali dicatat sebagai suhu
terbentuknya system dua fase. Kemudian ditambahkan kembali fenol sebanyak 1 ml
hingga penambahan total fenol mencapai 10 ml dilakukan dengan langkah yang sama,
setiap kali penambahan fenol larutan dipanaskan sambil diaduk hingga larutan jernih
atau tidak berwarna. Kemudian diangkat larutan dan didinginkan sambil tetap diaduk,
saat mulai muncul kekeruhan dicatat suhu larutan. Pada penambahan fenol 5 ml dan 6
ml diperoleh suhu yang cukup tinggi. Hal ini dipengaruhi oleh penangas air yang terlalu
panas dan posisi thermometer yang tidak tepat sehingga suhu yang diperoleh cukup
tinggi. semakin banyak volume fenol yang ditambakan maka komposisi persen massa
fenol semakin besar.
2. Penambahan air dalam fenol
Pada percobaan kedua, dilakukan percobaan penambahan air kedalam fenol.
Pada percobaan ini digunakan suatu metode yang bertujuan untuk memperoleh suhu
terendah ketika kedua cairan saling melarutkan. Metode yang digunakan adalah
kelarutan timbal balik dua cairan yang dilakukan dengan cara proses pemanasan
campuran dua cairan. Percobaan ini dilakukan dengan menambahkan air dengan
volume air yang bervariasi mulai dari 1mL hingga 10mL. Fenol dimasukan kedalam
tabung sebanyak 10 mL , ditambahkan air sebanyak 1mL dengan menggunakan pipet
tetes. Pencampuran air ke dalam fenol akan memperoleh larutan yang tidak bercampur
dan membentuk dua lapisan, lapisan atas adalah air dan bagian bawah adalah fenol. Hal
ini dikarenakan air mempunyai massa jenis yang lebih rendah disbanding fenol. Pada
penambahan 1mL pertama sampai keempat setelah pengocokan beberapa saat larutan
tidak menjadi keruh(jernih). Hal ini menandakan bahwa suhu kelarutan air dalam fenol
atau suhu kedua larutan dalam mencapai 1 fasa dibawah suhu ruang, semakin banyak
volume air yang ditambahkan kedalam larutan fenol akan menyebabkan suhu kedua
larutan dalam membentuk satu fasa menjadi meningkat dan akan mempengaruhi suhu
untuk kedua larutan kembali menjadi keruh atau mencapai 2 fasa. Pada penambahan
1mL yang kelima larutan menjadi keruh menandakan bahwa larutan bercampur
sebagian. Kemudian dilakukan pemanasan yang bertujuan untuk mengetahui kelarutan
suatu zat saat mencapai suhu kritis, setelah mencapai suhu kritis dan setelah melewati
suhu kritis. Setelah dipanaskan dan kekeruhan hilang menandakan bahwa suhu tersebut
kedua larutan dapat saling melarutkan, bercampur secara sempurna dan membentuk 1
fasa. Kemudian tabung diangkat lalu didinginkan sambal tetap diaduk kemudian
ditambahkan dengan 1mL kembali sampai tahap ke 10mL air yang ditambahkan dan
catat suhu larutan ketika mulai keruh kembali yang disebut sebagai suhu terbentuknya
2 fasa. Percobaan ini didapatkan bahwa terdapat pengaruh suhu dan komposisi terhadap
kelarutan yaitu semakin banyak air yang ditambahkan kedalam fenol, semakin tinggi
suhu yang dibutuhkan untuk membuat larutan menjadi 1 fasa sehingga suhu ketika
larutan kembali mencapai 2 fasa meningkat. Diperoleh suhu dari penambahan 5mL air
sampai 10mL air sebesar 39°𝐶, 49°𝐶, 56°𝐶, 61°𝐶,63°𝐶,lalu 65°𝐶.Pada percobaan ini
diperoleh suhu kritis sebesar 65°𝐶, menandakan bahwa fasa cair dan fasa uap tidak
dapat dibedakan.
Berdasarkan teori, pada peningkatan suhu akan menyebabkan kelarutan dari air
dan fenol meningkat. Hal ini ditunjukkan fakta bahwa dua garis menjadi lebih dekat
pada peningkatan suhu. Oleh karena itu dikatakan bahwa untuk menghasilkan larutan
jenuh air di dalam fenol diperlukan kelebihan dari air yang ditambahkan dan sebaliknya
untuk menghasilkan larutan jenuh fenol di dalam air diperlukan kelebihan dari fenol
yang ditambahkan. Akhirnya dua kurva akan bertemu pada suhu yang sama yaitu suhu
kritis atas dan komposisi atas masing-masing. Pada suhu kritis ini menandakan bahwa
hanya terdapat satu fasa dimana sebagai cairan air dan fenol benar-benar larut pada
semua komposisi.
3. Kurva
Berdasarkan percobaan sistem biner fenol-air didapatkan hasil suhu kritis 66,5
oC hal tersebut kurang sesuai dengan literatur yang ada, suhu kritis sistem biner air-
fenol 65,85oC dengan % massa fenol 34% (Hougen & Watson, 1948) ada pula yang
menyatakan 65,3oC dengan % massa fenol 36,50% (Wilcox and Bailey, 1929). Hal
tersebut dapat terjadi karena ketidaktepatan praktikan saat membaca suhu.
70

60

50
Suhu (°C)

40

30

20

10

0
0 10 20 30 40 50 60 70 80
% Fenol
J. KESIMPULAN
Dari hasil percobaan kelarutan dua cairan yang bercampur sebagian, didapatkan kesimpulan
sebagai berikut:
• Kurva campuran biner air-fenol berbentuk parabola menghadap (terbuka) ke bawah
dengan titik kritis 66,5oC.
K. DAFTAR PUSTAKA
Atkins, P.W.. 1999. Kimia Fisika. Ed ke-2 Kartahadiprojo Irma I, penerjemah; Indarto.
Darmaji. 2005. Kimia Fisika I. Jambi: Universitas Jambi.
Hougen, O.A. &Watson, K.M. 1948. Chemical Process Principles, 2nd Ed. New York:
John Wiley and Sons Inc.
Karyadi. 1990. Dasar-dasar Kimia Fisika. Jakarta: Bumi Pustaka.
Kiswandono, Agung Abadi. 2016. Metode Membran Cair Untuk Pemisahan Fenol.
Lampung. Jurusan Kimia FMIPA Universitas Lampung Bandar Lampung.
Martin, A., Swarbick, J., dan A. Cammarata. 1993. Farmasi Fisik 2. Edisi III. Jakarta: UI
Press. Pp. 940-1010, 1162, 1163, 1170.
Nurdiana, Rita. 2009. Kelarutan Dua Cairan yang Bercampur Sebagian. Online, diakses
3 Oktober 2022.
Putri, Anisa Helmilia. dkk. Kelarutan Dua Cairan yang Saling Bercampur Sebagian.
Padang. Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Padang.
Sanga L, Purba L et al. 2020. KIMIA FISIKA 1. Jakarta: UKI PRESS.
Sujardjo. 19997. Kimia Fisika. Jakarta : Rineka Cipta
Wahyuni, Sri.2003. Buku Ajar Kimia Fisika 2. Semarang: UNNES.
Wilcox, K.W. & Bailey, C. R. 1929. Critical Solution – Temperature Phenomena in the
Ternary System Phenol – Thymol – Water. J. Phys. Chem. 33(5), 705 -708.
L. TUGAS
Massa jenis air : 1 gram/mL
Massa jenis fenol : 1,07 gram/mL
1. Hitunglah massa fenol dan air pada tiap komposisi dari tabel 1 menjadi seperti pada
tabel 3.
Jawab :
Menghitung massa air yang digunakan
Volume air = 10 mL
Massa jenis air = 1 g/mL
Massa air = V.air x ρ.air = (10 mL) x (1 g/mL) = 10 g
Menghitung massa fenol tiap penambahan :
ρ.fenol = 1,07 g/mL
• Volume fenol = 1 mL
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 fenol = 𝜌 × 𝑣 = 1,07 𝑔⁄𝑚𝐿 × 1 𝑚𝐿 = 1,07 𝑔𝑟𝑎𝑚
• Volume fenol = 2 mL
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 fenol = 𝜌 × 𝑣 = 1,07 𝑔⁄𝑚𝐿 × 2 𝑚𝐿 = 2,14 𝑔𝑟𝑎𝑚
• Volume fenol = 3 mL
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 fenol = 𝜌 × 𝑣 = 1,07 𝑔⁄𝑚𝐿 × 3 𝑚𝐿 = 3,21 𝑔𝑟𝑎𝑚
• Volume fenol = 4 mL
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 fenol = 𝜌 × 𝑣 = 1,07 𝑔⁄𝑚𝐿 × 4 𝑚𝐿 = 4,28 𝑔𝑟𝑎𝑚
• Volume fenol = 5 mL
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 fenol = 𝜌 × 𝑣 = 1,07 𝑔⁄𝑚𝐿 × 5 𝑚𝐿 = 5,35 𝑔𝑟𝑎𝑚
• Volume fenol = 6 mL
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 fenol = 𝜌 × 𝑣 = 1,07 𝑔⁄𝑚𝐿 × 6 𝑚𝐿 = 6,42 𝑔𝑟𝑎𝑚
• Volume fenol = 7 mL
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 fenol = 𝜌 × 𝑣 = 1,07 𝑔⁄𝑚𝐿 × 7 𝑚𝐿 = 7,49 𝑔𝑟𝑎𝑚
• Volume fenol = 8 mL
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 fenol = 𝜌 × 𝑣 = 1,07 𝑔⁄𝑚𝐿 × 8 𝑚𝐿 = 8,56 𝑔𝑟𝑎𝑚
• Volume fenol = 9 mL
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 fenol = 𝜌 × 𝑣 = 1,07 𝑔⁄𝑚𝐿 × 9 𝑚𝐿 = 9,63 𝑔𝑟𝑎𝑚
• Volume fenol = 10 mL
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 fenol = 𝜌 × 𝑣 = 1,07 𝑔⁄𝑚𝐿 × 10 𝑚𝐿 = 10,7 𝑔𝑟𝑎𝑚

Menghitung massa total dengan rumus = massa air + massa fenol


Volume fenol Suhu (0C) Massa air Massa fenol
yang (gram) (gram)
ditambahkan(mL)
1 47 10 1,07
2 63 10 2,14
3 64,5 10 3,21
4 65 10 4,28
5 66 10 5,35
6 66,5 10 6,42
7 65 10 7,49
8 65 10 8,56
9 65 10 9,63
10 65 10 10,7

2. Dengan cara yang sama, hitunglah massa fenol dan air pada tiap komposisi dari Tabel
2 seperti dituliskan pada tabel 3.
Jawab :
Menghitung massa fenol yang digunakan
Volume fenol = 10 mL
Massa jenis fenol = 1,07 g/mL
Massa fenol = V.fenol x ρ.fenol = (10mL) x (1,07 g/mL) = 10,70 g
Menghitung massa air tiap penambahan
ρ.air = 1,0 gr/mL
ρ.fenol = 1,07 gr/mL
• Massa fenol dengan volume 10 mL
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑓𝑒𝑛𝑜𝑙 = 𝜌 × 𝑣 = 1,07 𝑔⁄𝑚𝐿 × 10 𝑚𝐿 = 10,70 𝑔𝑟𝑎𝑚
• Volume air = 1 mL
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑎𝑖𝑟 = 𝜌 × 𝑣 = 1,0 𝑔⁄𝑚𝐿 × 1 𝑚𝐿 = 1,0 𝑔𝑟𝑎𝑚
• Volume air = 2 mL
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑎𝑖𝑟 = 𝜌 × 𝑣 = 1,0 𝑔⁄𝑚𝐿 × 2 𝑚𝐿 = 2,0 𝑔𝑟𝑎𝑚
• Volume air = 3 mL
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑎𝑖𝑟 = 𝜌 × 𝑣 = 1,0 𝑔⁄𝑚𝐿 × 3 𝑚𝐿 = 3,0 𝑔𝑟𝑎𝑚
• Volume air = 4 mL
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑎𝑖𝑟 = 𝜌 × 𝑣 = 1,0 𝑔⁄𝑚𝐿 × 4 𝑚𝐿 = 4,0 𝑔𝑟𝑎𝑚
• Volume air = 5 mL
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑎𝑖𝑟 = 𝜌 × 𝑣 = 1,0 𝑔⁄𝑚𝐿 × 5 𝑚𝐿 = 5,0 𝑔𝑟𝑎𝑚
• Volume air = 6 mL
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑎𝑖𝑟 = 𝜌 × 𝑣 = 1,0 𝑔⁄𝑚𝐿 × 6 𝑚𝐿 = 6,0 𝑔𝑟𝑎𝑚
• Volume air = 7 mL
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑎𝑖𝑟 = 𝜌 × 𝑣 = 1,0 𝑔⁄𝑚𝐿 × 7 𝑚𝐿 = 7,0 𝑔𝑟𝑎𝑚
• Volume air = 8 mL
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑎𝑖𝑟 = 𝜌 × 𝑣 = 1,0 𝑔⁄𝑚𝐿 × 8 𝑚𝐿 = 8,0 𝑔𝑟𝑎𝑚
• Volume air = 9 mL
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑎𝑖𝑟 = 𝜌 × 𝑣 = 1,0 𝑔⁄𝑚𝐿 × 9 𝑚𝐿 = 9,0 𝑔𝑟𝑎𝑚
• Volume air = 10 mL
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑎𝑖𝑟 = 𝜌 × 𝑣 = 1,0 𝑔⁄𝑚𝐿 × 10 𝑚𝐿 = 10,0 𝑔𝑟𝑎𝑚
Menghitung massa total dengan rumus = massa air + massa fenol
Volume fenol Suhu (0C) Massa air Massa fenol Massa total
(mL) (gram) (gram) (gram)
1 - 1,0 10,70 11,70
2 - 2,0 10,70 12,70
3 - 3,0 10,70 13,70
4 - 4,0 10,70 14,70
5 39 5,0 10,70 15,70
6 49 6,0 10,70 16,70
7 59 7,0 10,70 17,70
8 61 8,0 10,70 18,70
9 63 9,0 10,70 19,70
10 65 10,0 10,70 20,70
3. Hitunglah persen massa fenol dan persen massa air pada tiap komposisi dari Tabel 1
seperti dituliskan pada Tabel 4
Jawab :
Menghitung persen massa fenol dalam persen massa air
Menggunakan rumus :
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑓𝑒𝑛𝑜𝑙
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑓𝑒𝑛𝑜𝑙 = × 100%
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑓𝑒𝑛𝑜𝑙 + 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑎𝑖𝑟
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑎𝑖𝑟
%𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑎𝑖𝑟 = × 100%
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑓𝑒𝑛𝑜𝑙 + 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑎𝑖𝑟

Volume %massa fenol (%) %massa air (%) Suhu saat


air (mL) keruh (ºC)
1 1,07 10 47
× 100% = 9,7% × 100% = 90,3%
11,07 11,07
2 2,14 10 63
× 100% = 17,6% × 100% = 82,4%
12,14 12,14
3 3,21 10 64,5
× 100% = 24,3% × 100% = 75,7%
13,21 13,21
4 4,28 10 65
× 100% = 29,9% × 100% = 70,1%
14,28 14,28
5 5,35 10 66
× 100% = 34,9% × 100% = 70,1%
15,35 15,35
6 6,42 10 66,5
× 100% = 39,1% × 100% = 60,9%
16,42 16,42
7 7,49 10 65
× 100% = 42,8% × 100% = 57,2%
17,49 17,49
8 8,56 10 65
× 100% = 46,1% × 100% = 53,9%
18,56 18,56
9 9,63 10 65
× 100% = 49,1 % × 100% = 50,9 %
19,63 19,63
10 10,70 10 65
× 100% = 51,7% × 100% = 48,3%
20,7 20,7

4. Dengan cara yang sama, Hitunglah persen massa fenol dan persen massa air pada tiap
komposisi dari tabel 2 seperti dituliskan pada tabel 4.
Jawab : Menghitung persen massa fenol dan persen massa air
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑓𝑒𝑛𝑜𝑙
%𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑓𝑒𝑛𝑜𝑙 = × 100%
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑓𝑒𝑛𝑜𝑙 + 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑎𝑖𝑟
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑎𝑖𝑟
%𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑎𝑖𝑟 = × 100%
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑓𝑒𝑛𝑜𝑙 + 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑎𝑖𝑟
Volume air %massa fenol (%) %massa air (%) Suhu saat
(mL) keruh (ºC)
1 10,70 1,0 -
× 100% = 91,45 × 100% = 8,54
11,70 11,70
2 10,70 2,0 -
× 100% = 84,25 × 100% = 15,74
12,70 12,70
3 10,70 3,0 -
× 100% = 78,10 × 100% = 21,89
13,70 13,70
4 10,70 4,0 -
× 100% = 72,78 × 100% = 27,21
14,70 14,70
5 10,70 5,0 39
× 100% = 68,15 × 100% = 31,84
15,70 15,70
6 10,70 6,0 49
× 100% = 64,07 × 100% = 35,92
16,70 16,70
7 10,70 7,0 56
× 100% = 60,45 × 100% = 39,54
17,70 17,70
8 10,70 8,0 61
× 100% = 57,21 × 100% = 42,78
18,70 18,70
9 10,70 9,0 63
× 100% = 54,31 × 100% = 45,68
19,70 19,70
10 10,70 10,0 65
× 100% = 51,69 × 100% = 48,30
20,70 20,70

5. Berdasarkan data persen berat fenol dan suhu terbentuknya kekeruhan, buatlah satu
kurva yang merupakan gabungan data (dari tabel 1 dan tabel 2) antara suhu sebagai
ordinat dan komposisi(persen berat) sebagai absis.
Jawab :
70

60

50
Suhu (°C)

40

30

20

10

0
0 10 20 30 40 50 60 70 80
% Fenol

6. Tentukan suhu kritis larutan dari kurva yang diperoleh?


Jawab :
Dari hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa dalam campuran air fenol suhu
kritisnya adalah 66,5˚C sehingga di atas suhu 66,5˚C air dan fenol dapat saling
melarutkan di setiap komposisi. Komponen berada pada satu fasa ketika campurannya
larut secara homogen (jernih), sedangkan komponen berada pada dua fasa ketika
dilakukan penambahan air yang menghasilkan 2 lapisan (keruh).
M. LAMPIRAN
aquades fenol

Penambahan 1 ml Cairan keruh


fenol dalam air setelah
penambahan
fenol dalam air

Penambahan 1 ml Cairan jernih


air dalam fenol ketika
penambahan air
dalam fenol

Cairan keruh
setelah
penambahan air
dalam fenol

Anda mungkin juga menyukai