Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK

ANALISIS PENDAHULUAN

`Dosen Pengampu :

Dr. Yudhi Utomo, M.Si

Dr. Sc. Anugrah Ricky Wijaya, S. Si, M. Sc

Oleh

Kelompok 1 Offering H

Eka Bella Corisa (190332622411)

Galih Candra Nugraha (190332622431)

Putri Dwi Lestari (190332622406)

Zulfikar Wildan Arabilah (190332622494)

LABORATURIUM KIMIA ANALITIK

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

SEPTEMBER 2020
Percobaan 1

Analisis Pendahuluan

A. Tujuan Percobaan
1. Melakukan analisis kualitatif pendahuluan secara sifat organoleptik terhadap
sampel yang mengandung senyawa organik.
2. Menganalisis data yang diperoleh untuk menentukan sifat fisika kelarutan sampel
dan uji nyala/ uji mutu.

B. Dasar Teori
Kimia analitik merupakan salah satu cabang ilmu kimia yang mempelajari
tentang pemisahan dan pengukuran unsur atau senyawa kimia. Dalam melakukan
pemisahan dan pengukuran unsur atau senyawa kimia memerlukan metode atau
teknik analisis kimia salah satunya analisis kualitatif.

Analisis kualitatif merupakan metode analisa kimia yang digunakan untuk


mengidentifikasi suatu unsur atau senyawa kimia (anion atau kation) yang terdapat
dalam sebuah sampel berdasarkan sifat kimia dan fisika nya. Analisis kualitatif yang
didasarkan pada sifat kimia akan terdapat reaksi-reaksi kimia yang terjadi untuk
menentukan kea rah mana reaksi berjalan dalam analisis tersebut, seperti : reaksi
redoks, reaksi asam basa, reaksi kompleks, dan reaksi pengendapan. Sedangkan
analisis kualitatif yang didasarkan pada sifat fisika akan dapat diamati langsung
secara organoleptis, seperti : terbentuknya gelembung gas, muncul bau, warna.

Pengamatan secara organoleptik merupakan langkah awal dalam pemeriksaan


pendahuluan yang meliputi:
1) Bentuk dan warna zat
Diamati apakah zat yang akan diselidiki berada dalam bentuk larutan atau zat padat.
Masing-masing ion dalam larutan akan memberikan warna yang khas.
2) Bau zat
Mengenai bau , jangan sekali-kali mendekatkan muka (hidung) pada zat tersebut ,
tetapi dikipas-kipaskan ke hidung.
3) Sifat higroskopis atau tidak
Ada beberapa zat yang mempunyai sifat mudah menyerap uap air.
Berdasarkan fase zat yang dinalisis terdapat dua metode analisis yaitu
reaksi kering dan reaksi basah. Reaksi kering dilakukan terhadap zat yang dalam
bentuk padatan tanpa melarutkan contoh padatan tersebut. Reaksi basah
dilakukan terhadap contoh dalam bentuk larutan dengan demikian jika sampel
dalam bentuk padatan maka harus dilakukan pelarutan terlebih dahulu.
Reaksi kering dapat diterapkan untuk zat-zat padat. Reaksi kering ialah
sejumlah uji yang berguna dapat dilakukan dalam keadaan kering, yakni tanpa
melarutkan contoh. Petunjuk untuk operasi semacam ialah pemanasan, uji pipa
tiup, uji nyala, uji spektroskopi dan uji manik. Reaksi kering dilakukan dalam
keadaan kering yaitu tanpa melarutkan.
Reaksi basah ialah uji yang dibuat dengan zat-zat dalam larutan. Suatu
reaksi diketahui berlangsung dengan terbentuknya endapan, dengan pembebasan
gas dan dengan perubahan warna. Mayoritas reaksi analisis kualitatif dilakukan
dengan cara basah. Reaksi basah dilakukan terhadap zat-zat dalam larutan. Suatu
reaksi diketahui berlangsung dengan terbentuknya endapan, pembebasan gas dan
perubahan warna. Reaksi basah merupakan jenis identifikasi zat secara kualitatif
yang sering digunakan pada umumnya.
Setelah tahap pemeriksaan secara organoleptik, maka tahap selanjutnya adalah
uji kelarutan. kebanyakan senyawa kimia larut dalam pelarut tertentu secara berurutan
sampel dicoba dilarutkan dalam larutan yang sesuai. Urutan pelarut yang digunakan
adalah air, asam klorida encer, asam klorida pekat, asam nitrat encer dan pekat, dan
air aja semuanya masing-masing dalam keadaan dingin terlebih dahulu jika tidak larut
dalam kondisi dingin dilanjutkan dalam kondisi panas. Pemeriksaan kelarutan
bertujuan untuk memeriksa apakah zat tersebut larut dalam air atau tidak dimana jika
diketahui kelarutannya maka bisa dihilangkan kemungkinan-kemungkinan lain.
Misalnya, jika suatu zat sukar larut maka sudah pasti :

1. Zat tersebut bukan garam-garam dari unsur Na, K, atau NH4


2. Zat tersebut bukan garam-garam dari persenyawaan Nitrat. kecuali Sb, Bi, Stano,
dan Merkuro dimana Unsur tesebut sebagian terhidrolisis oleh air
3. Zat tersebut merupakan Logam atau Oksida Logam KECUALI oksida dari Na, K,
Ba, Sr, dan Ca
Dalam analisis pendahuluan klasik meliputi pula uji mutu boraks , uji nyala,
dan uji reaksi dengan asam sulfat encer dan pekat. Pengamatan pada uji mutu boraks
dilakukan dengan mengamati pembentukan warna tertentu suatu senyawa yang
melekat pada manik yang dipanaskan. Beberapa logam membentuk warna yang khas
pada manik yang dipanaskan pada nyala.
Uji nyala dapat mengamati warna nyala senyawa yang dipanaskan dengan
pembakar Bunsen. Beberapa logam memberikan warna spektrum yang khas apabila
dikenakan pada nyala Bunsen. Natrium memberikan nyala kuning keemasan, kalium
memberikan nyala lembayung, borat memberikan nyala hijau dan sebagainya.

C. Alat bahan
C.1 Alat :
1. Tabung reaksi
2. Rak
3. Gelas arloji
4. Gelas kimia
5. Pipet tetes
6. Mikroskop
7. Pengaduk gelas
8. Cawan penguapan
9. Spatula
10. Lampu spiritus
11. Kaki 3 dan kasa
12. Kertas lakmus merah dan biru
13. Kertas saring

C.2 Bahan :

1. HgNO3
2. NiSO4.6H2O
3. CuSO4.5H2O
4. Bi(NO3)2
5. CoCl2.6H2O
6. AgNO3
7. FeCl3.6H2O
8. CuCl2.2H2O
9. Aquades
10. HCl encer
11. HCl pekat
12. HNO3 encer
13. HNO3 pekat
14. Air regja

D. Langkah kerja
1. Uji Organoleptis

HgNO3, NiSO4.6H2O, CuSO4.5H2O, Bi(NO3)2, CoCl2.6H2O, AgNO3, FeCl3.6H2O,


CuCl2.2H2O
- Diamati warna dari tiap garam yang disediakan. Bahan (sampel) tetap dalam
tempatnya. Dan dicatat data pengamatan.
- Diamati bentuk beberapa garam dengan mata telanjang dan mikrospok.
- Diambil garam secukupnya dan diletakkan di gelas arloji dan di amati dengan
mata telanjang.
- Dibandingkan dengan menggunakan mikroskop untuk beberapa senyawa seperti
AgNO3, NiSO4.xH2O, CuSO4.5H2O).
- Dicatat hasil pengamatan.

Hasil

2.Uji Pemanasan
NiSO4.6H2O, CuSO4.5H2O, CoCl2.6H2O, FeCl3.6H2O, CuCl2.2H2O
- Sepucuk sendok spatula bahan (sampel) ditempatkan pada cawan penguapan.
- Dilakukan pemanasan, diamati warna sebelum dan sesudah pemasanasan.
Diulangi prosedur diatas pada bahan (sampel) selanjutnya.
- Dicatat data pengamatan.

Hasil
3. Uji Kelarutan
HgNO3, NiSO4.6H2O, CuSO4.5H2O, Bi(NO3)2, CoCl2.6H2O, , FeCl3.6H2O, CuCl2.2H2O
- Diambil sedikit bahan(sampel) seujung sendok spatula dan dimasukkan kedalam
tabung reaksi.
- Dilakukan uji kelarutan menggunakan pelarut yang sesuai.
- Urutan pelarut pertama dengan air dingin. Ditambahkan kurang lebih 3 mL.
- Dikocok hingga homogeny, atau diaduk dengan batang pengaduk.
- Jika tidak larut dilakukan pemanasan.
- Jika masih belum larut, dilarutkan pada urutan pelarut selanjutnya yaitu HCl encer
dalam keadaan dingin
- Jika masih belum larut, dilanjutkan pada urutan pelarut selanjutnya hingga
diperoleh pelarut yang sesuai.
- Tidak boleh melompati urutan pelarut dan jika bahan(sampel) sudah larut
dihentikan proses pelarutannya.
- Dicatat data pengamatan

Hasil

4. Uji Ion Amonium


NiSO4.6H2O, CuSO4.5H2O, CoCl2.6H2O, FeCl3.6H2O
- Dididihkan seujung spatula kecil zat yang mengandung ion ammonium
(NH4NO3) dengan larutan NaOH dalam tabung reaksi.
- Dimiringkan tabungnya jika ada gas yang dilepaskan, diuji sifat gas yang
terbentuk dengan kertas lakmus.
- Dibandingkan bahan (sampel) dengan prosedur yang sama untuk mengetahui
keberadaan ion ammonium.
- Dicatat data pengamatan.

Hasil
5.Uji Nyala

NiSO4.6H2O, CuSO4.5H2O, CoCl2.6H2O, FeCl3.6H2O, CuCl2.2H2O


- Dicelupkan kawat Pt dalam HCl, kemudian dicelupkan lagi pada bahan(sampel),
lalu dipanaskan pada nyala Bunsen atau lampu spiritus. (warna nyala lampu
spiritus yang digunakan harus biru).
- Diamati warna nyala yang terjadi.

Hasil

E. Data Hasil Pengamatan

1. Analisis Organoleptik ( pengamatan sifat fisik zat)


No Nama dan Rumus Kimia Bentuk/wujud Warna Bau Rasa/Raba
1 HgNO3 Padat Kuning Menyengat Kristal
Raksa(II) nitrat
2 NiSO4.6H2O Padat Hijau - Gumpalan
Nikel (II) sulfat heksahidrat Tua
3 CuSO4.5H2O Padat Merah Berbau Kristal
Tembaga(II) sulfat Karmin logam
pentahidrat menyengat
4 Bi(NO3)2 Padat Putih - Serbuk
Bismut(III) nitrat
5 CoCl2.6H2O Padat Merah - Serbuk
Kobalt(II) klorida Karmin
heksahidrat
6 AgNO3 - Bening - -

Perak Nitrat
7 FeCl3.6H2O Padat Kuning Sedikit Serbuk
Besi (III) klorida berbau
heksahidrat
8 CuCl2.2H2O Padat Hijau - Kristal
Tembaga(II) klorida
dihidrat

Analisis organoleptic dengan mikroskop


No Sampel Bentuk Warna
AgNO3
1 Kristalnya besar Putih
Perak Nitrat
NiSO4.xH2O
2 Nikel (II) sulfat Kristal Hijau
heksahidrat
CuSO4.5H2O
3 Tembaga(II) sulfat Kristal Biru
pentahidrat

2. Perubahan wujud/bentuk, warna, bau pada pemanasan

No. Nama & Rumus Kimia Pengamatan: perubahan wujud, bentuk,


warna, bau,rasa/raba
1. NiSO4.6H2O Berwarna putih
Nikel (II) sulfat heksahidrat
2. CuSO4.5H2O Berwarna putih dan ada endapan
Tembaga(II) sulfat pentahidrat
3. CoCl2.6H2O Berwarna biru, berbau menyengat
Kobalt(II) klorida heksahidrat

4. FeCl3.6H2O Berwarna hitam, berbau menyengat


Besi (III) klorida heksahidrat

5. CuCl2.2H2O Berwarna coklat, berbau menyengat


Tembaga(II) klorida dihidrat
3. Uji Kelarutan sampel/ cuplikan/ contoh

Sampel : Berbagai jenis pelarut anorganik


Nama & Air Air HCl HCl Aqua Regia
Rumus Kimia Dingin Panas (encer) (pekat) (encer) (pekat) (HCl
+
3:1
HgNO3
Raksa(II)
nitrat
NiSO4.6H2O
Nikel (II)
sulfat
heksahidrat
CuSO4.5H2O
Tembaga(II)
sulfat
pentahidrat
Bi(NO3)2
Bismut(III)
nitrat
CoCl2.6H2O
Kobalt(II)
klorida
heksahidrat
FeCl3.6H2O
Besi (III)
klorida
heksahidrat
CuCl2.2H2O
Tembaga(II)
klorida
dihidrat
4. Uji Kation dalam sampel asli :

No. Sampel: Pereaksi Basa: Uji Pengamatan ada /


Asli/buatan tidaknya
1. Ni +
2. Cu NaOH +
3. Co +
4. Fe -

5. Uji nyala / Uji Mutu (Boraks / Arang karbona / Fosfat)

No. Sampel : Nama & Rumus Kimia Warna nyala (nyala


oksidasi/reduksi)
1. NiSO4.6H2O Putih Perak
Nikel (II) sulfat heksahidrat
2. CuSO4.5H2O Hijau
Tembaga(II) sulfat pentahidrat
3. CoCl2.6H2O Putih Perak

Kobalt(II) klorida heksahidrat


4. FeCl3.6H2O Coklat jigga
Besi (III) klorida heksahidrat

5. CuCl2.2H2O Hijau
Tembaga(II) klorida dihidrat
F. Analisis Data
1. Analisis Orgnoleptik
Uji organoleptik merupakan cara untuk mengidentifikasi suatu sampel dengan
menggunakan panca indera dengan mengamati warna, bentuk dan bau.
hasil percobaan uji oragoleptik dengan mata telanjang :
 HgNO3 : Padat, kuning, bau menyengat, Kristal
 NiSO4.6H2O : Padat, hijau, tidak berbau, gumpalan
 CuSO4.5H2o : Padat, merah karmin, berbau menyengat, kristal
 Bi(NO3)2 : Padat, putih, tidak berbau, serbuk
 CoCl2.6H2O : Padat, merah karmin, tidak berbau, serbuk
 AgNO3 : Bening
 FeCl3.6H2O :Padat, kuning, sedikit berbau, serbuk
 CuCl2.2H2O : Padat, hijau, tidak berbau kristal

hasil percobaan uji oragoleptik mikroskop :


- AgNO3 : putih, kristal
-NiSO4.6H2O : Hijau, kristal
-CuSO4.5H2O : Biru, kristal

Setiap senyawa memiliki ciri fisik yang berbeda-beda. Ciri fisik khas tersebut
dapat diamati dengan mata telanjang ataupun mikroskop. Adapaun perbedaan
pengamatan menggunakan mikroskop dengan mata telanjang yaitu apabila
menggunakan mikroskop maka, pengamatan seperti warna keakuratannya semakin
tinggi.
2. Pemanasan
Uji pemanasan menyebabkan perubahan warna pada senyawa. Perubahan
warna secara teoritis seperti: pemanasan NiSO4.6H2O yang awalnya berwarna hijau
tua berubah menjadi di warna putih, CuSO4.5H2O yang awalnya berwarna biru
berubah menjadi putih, CoCl2.6H2O yang awalnya berwarna merah karmin berubah
menjadi biru keunguan, FeCl3.6H2O yang awalnya berwarna kuning berubah menjadi
hitam, dan pada CuCl2.6H2O yang awalnya berwarna hijau berubah menjadi warna
coklat. Terjadi perubahan warna tersebut karena kristal kehilangan kandungan air
saat dipanaskan. Hasil teoritis ternyata sama dengan hasil pada percobaan ini. Sesuai
dengan persamaan berikut.
 NiSO4.6H2O(s) NiSO4(s) + 6H2O
(hujau tua) (putih)
 CuSO4.5H2O(s) CuSO4(s) + 5H2O
(biru) (putih)
 CoCl2.6H2O(s) CoCl2(s) + 6H2O
(merah karmin) (biru keunguan)
 FeCl3.6H2O(s) FeCl3(s) + 6H2O
(kuning) (hitam)
 CuCl2.6H2O(s) CuCl2(s) + 6H2O
(hijau) (coklat)
3. Analisis Kelarutan

uji kelarutan ini digunakan untuk mengubah sampel anorganik padatan menjadi larutan
yang siap dianalisis memerlukan beberapa tahapan proses pelarutan menggunkan air hingga
menggunakan asam pengoksidasinya. Adapun pelarut yang paling utama adalah air karena air
memiliki berbagai keuntungan antara lain memiliki tetapan diekektrikum yang tinggi, rentangan
suhu fasa cair yang lebar , stabil dan dapat melarutkan berbagai jenis bahan kimia.
Hasi percobaan uji kelarutan :
1. Sampel yang larut dalam air dingin adalah NiSO4.6H2O, CoCl2.6H2O, FeCl3.6H2O,
CuCl2.6H2O,
2. Sampel yang larut dalam air panas adalah CuSO4.5H2O .
3. Sampel yang larut dalam HCL pekat adalah HgNO3 dan Bi(NO3)2.

4. Uji Amonium
Uji terhadap ion amonium ini bertujuan untuk mengetahui ada tidak nya
ion amonium pada sampel tersebut. Hasil uji pada semua unsur ( Ni, Cu, Co)
menunjukkan hasil mengandung ion amonium, kecuali pada Fe yang tidak
mengandung ion amonium.
5. Uji Nyala

Adanya warna nyala pada unsur saat berada pada api pemanasan dikarenakan
elektron yang tereksitasi memancarkan foton.Uji nyala setiap unsur atau senyawa
berbeda karena adanya perbedaan tingkat energy. Warna nyala sebagai berikut :

 NiSO4.6H2O Putih perak


 CuSO4.5H2O Hijau
 CoCl2.6H2O Putih perak
 FeCl3.6H2O Coklat jingga
 CuCl2.6H2O Hijau

G. Kesimpulan

 Analisis kimia kualitatif merupakan analisis kimia yang digunakan untuk


mengidentifikasi keberadaan suatu unsur/senyawa berdasarkan sifat kimia dan sifat
fisika.
 Setiap unsur/senyawa memiliki ciri kimi dan fisik yang berbeda sehingga dalam
mengidentifikasi kebaradaan suatu unsur/senyawa didasarkan pada perbedaan tersebut
dengan metode seperti Uji Organoleptik, Uji Pemanasan, Uji Kelarutan, Uji
Amonium, Uji Nyala.

H. Daftar Pustaka

Buku Panduan Petunjuk Praktikum Dasar-Dasar Kimia Analitik.

Chang, Raymond. 2004. Kimia Dasar: Konsep-Konsep Dasar Inti Edisi Ketiga Jilid
1. Jakarta: Erlangga.

D. Christian, Gary et.all. 2013. Analytical Chemistry Seventh Edition. USA:


Wiley.

Hidayat, Reza Nur dkk. 2019. Analisis Desain Jaring GNSS Berdasarkan Fungsi
Presisi (Studi Kasus : Titik Geoid Geometri Kota Semarang). Vol 8 nomor 1
(online), diakses 04 September 2020.
(https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/geodesi/article/viewFile/22451/20587)

Ibnu S. Hayuni, W.D., Budiasih, E dan Munzil. 2004. Kimia Analitik I. Malang: UM
Press

J.R., R.A Day dan A. L. Underwood. 2002. Analisis Kuantitatif Edisis Keenam.
Jakarta: Erlangga (online), diakses 04 September 2020.
(https://books.google.co.id/books?id=63qleQuMe40C&pg=PP10&dq=underwo
od+analisis+kimia+kuantitatif&hl=id&sa=X&sqi=2&redir_esc=y&auth=0wfNg
NqgxWOyaeE6jqJMemVNGvinC4V7ZFWT0SxWCj_sGWADWlg5sjxRj5fJY
8MrVeS62A.#v=onepage&q&f=false)

Miller, J.C. dan J.N. Miller. 2010. Statistics and Chemometrics for Analytical
Chemistry Sixth edition. England: Pearson Education Limited.

Praptomo, Agus Joko. 2018. Pengendalian Mutu Laboratotium Medis. Yogyakarta:


Deepublish.

(https://books.google.co.id/books?id=U0FVDwAAQBAJ&pg=PA49&dq=rerata
+dalam+analitik&hl=en&sa=X&ved=2ahUKEwiP66zxndLrAhWFYysKHc6bA
DwQ6AEwAHoECAEQAg#v=onepage&q=rerata%20dalam%20analitik&f=fal
se)

Sugiyono. 2007. Statistika untuk Penelitian. Bandung: CV Alvabeta.

I. Lampiran

Pertanyaan.
1. Tuliskan minimal 4 alat untuk kegiatan praktikum pendahuluan ini, diberi
penjelasan fungsi masing-masing alat !
 Tabung Reaksi
sebagai wadah mencampur atau memanaskan bahan-bahan kimia di laboratorium.
 Rak tabung reaksi
sebagai tempat untuk meletakkan tabung reaksi yang berjumlah banyak.
 Gelas Arloji
media atau wadah untuk tempat bahan kimia yang ditimbang, menggunakan kaca
arloji sebagai penutup gelas beaker, untuk menguapkan zat cair dalam jumlah kecil.
 Gelas kimia
sebagai media reaksi, untuk menyimpan dan menampung bahan kimia, untuk
melarutkan bahan kimia tertentu, dan lain lain.
 Pipet tetes
Pipet tetes digunakan untuk mengambil dan memindahkan larutan dalam volume kecil
yang tidak memerlukan akurasi tinggi
 Mikroskop
Mikroskop digunakan untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat secara
kasat mata.
 Pengaduk gelas
Pengaduk gelas digunakan untuk mengaduk suatu campuran atau larutan zat-zat kimia
pada waktu melakukan reaksi-reaksi kimia atau saat melarutkan padatan, dipakai juga
sebagai alat bantu pada prosedur dekantasi.
 Cawan penguapan
Cawan penguapan digunakan untuk mengeringkan bahan atau menguapkan cairan.
 kertas saring
untuk memisahkan partikel suspensi dengan cairan ,atau untuk memisahkan antara
zat terlarut dengan zat padat.
 lakmus merah dan biru
untuk menguji suatu zat atau larutan bersifat asam atau basa. .
 kawat kassa
digunakan untuk melindungi gelas piala, labu erlenmeyer dari kontak langsung
dengan pembakar spiritus.
 kaki tiga
digunakan untuk menyimpan atau menahan alat-alat yang dipanaskan di atas bunsen
atau lampu spiritus
 spatula
digunakan untuk mengambil zat yang berbau atau oksidator.

2. Pengetahuan apa ketrampilan apakah yang bisa diambil dari kegiatan


praktikum pendahuluan pada analisis kualitatif ?
 Keterampilan untuk mengetahui keberadaan suatu unsur/senyawa dengan berbagai
metode.
 Keterampilan mengamati sifat fisik garam ataupun senyawa mata telanjang maupun
mikroskop.
 Keterampilan melakukan uji kelarutan sesuai dengan urutan dan dilakukan dengan
tepat.

3. Jelaskan teori yang mendasari :

A. Uji pemanasan

pengamatan yang dilakukan dalam tabung reaksi untuk mengamati suatu zat
yang jika dipanaskan menibulkan gejala-gejala seperti terjadi sublimasi
,pelelehan,atau penguraian yang disertai dengan perubahan warna atau dapat
dibebaskan suatu gas yang dapat dikenali dari sifat-sifat khas tertentu.

B. Uji kelarutan

kearutan merupakan ukuran berapa banyaknya zat terlarutyang larut dalam


suatu pelarut pada suhu tertentu. senyawa organik yang memiliki polaritas rendah
seperti aseton sukar larut dalam air. Sedangkan beberapa zat yang memiliki polaritas
tinggi mudah larut dalam air seperti senyawa nitrat dan seperti senyawa organik yang
memiliki polaritas tinggi contohnya alkohol, glukosa dan asam asetat.

C. Uji nyala

pengamatan yang dilakukan dengan cara melihat perubahan warna nyala api
karenbeberapa logam memeberikan warna nyala yang khas bila dibakar pada nyala
Bunsen.
Foto
Garam Hidrat

HgNO3

NiSo4.6H2O

CuSO4.5H2O

COCl2.6H2O

AgNO3
FeCl3.6H2O

CuCl2.2H2O

Garam anhidrat

NiSO4 anhidrat CuSO4 anhidrat COCl2 anhidrat

FeCl3 anhidrat CuCl2 anhidrat

Anda mungkin juga menyukai