ANALISIS PENDAHULUAN
`Dosen Pengampu :
Oleh
Kelompok 1 Offering H
JURUSAN KIMIA
SEPTEMBER 2020
Percobaan 1
Analisis Pendahuluan
A. Tujuan Percobaan
1. Melakukan analisis kualitatif pendahuluan secara sifat organoleptik terhadap
sampel yang mengandung senyawa organik.
2. Menganalisis data yang diperoleh untuk menentukan sifat fisika kelarutan sampel
dan uji nyala/ uji mutu.
B. Dasar Teori
Kimia analitik merupakan salah satu cabang ilmu kimia yang mempelajari
tentang pemisahan dan pengukuran unsur atau senyawa kimia. Dalam melakukan
pemisahan dan pengukuran unsur atau senyawa kimia memerlukan metode atau
teknik analisis kimia salah satunya analisis kualitatif.
C. Alat bahan
C.1 Alat :
1. Tabung reaksi
2. Rak
3. Gelas arloji
4. Gelas kimia
5. Pipet tetes
6. Mikroskop
7. Pengaduk gelas
8. Cawan penguapan
9. Spatula
10. Lampu spiritus
11. Kaki 3 dan kasa
12. Kertas lakmus merah dan biru
13. Kertas saring
C.2 Bahan :
1. HgNO3
2. NiSO4.6H2O
3. CuSO4.5H2O
4. Bi(NO3)2
5. CoCl2.6H2O
6. AgNO3
7. FeCl3.6H2O
8. CuCl2.2H2O
9. Aquades
10. HCl encer
11. HCl pekat
12. HNO3 encer
13. HNO3 pekat
14. Air regja
D. Langkah kerja
1. Uji Organoleptis
Hasil
2.Uji Pemanasan
NiSO4.6H2O, CuSO4.5H2O, CoCl2.6H2O, FeCl3.6H2O, CuCl2.2H2O
- Sepucuk sendok spatula bahan (sampel) ditempatkan pada cawan penguapan.
- Dilakukan pemanasan, diamati warna sebelum dan sesudah pemasanasan.
Diulangi prosedur diatas pada bahan (sampel) selanjutnya.
- Dicatat data pengamatan.
Hasil
3. Uji Kelarutan
HgNO3, NiSO4.6H2O, CuSO4.5H2O, Bi(NO3)2, CoCl2.6H2O, , FeCl3.6H2O, CuCl2.2H2O
- Diambil sedikit bahan(sampel) seujung sendok spatula dan dimasukkan kedalam
tabung reaksi.
- Dilakukan uji kelarutan menggunakan pelarut yang sesuai.
- Urutan pelarut pertama dengan air dingin. Ditambahkan kurang lebih 3 mL.
- Dikocok hingga homogeny, atau diaduk dengan batang pengaduk.
- Jika tidak larut dilakukan pemanasan.
- Jika masih belum larut, dilarutkan pada urutan pelarut selanjutnya yaitu HCl encer
dalam keadaan dingin
- Jika masih belum larut, dilanjutkan pada urutan pelarut selanjutnya hingga
diperoleh pelarut yang sesuai.
- Tidak boleh melompati urutan pelarut dan jika bahan(sampel) sudah larut
dihentikan proses pelarutannya.
- Dicatat data pengamatan
Hasil
Hasil
5.Uji Nyala
Hasil
Perak Nitrat
7 FeCl3.6H2O Padat Kuning Sedikit Serbuk
Besi (III) klorida berbau
heksahidrat
8 CuCl2.2H2O Padat Hijau - Kristal
Tembaga(II) klorida
dihidrat
5. CuCl2.2H2O Hijau
Tembaga(II) klorida dihidrat
F. Analisis Data
1. Analisis Orgnoleptik
Uji organoleptik merupakan cara untuk mengidentifikasi suatu sampel dengan
menggunakan panca indera dengan mengamati warna, bentuk dan bau.
hasil percobaan uji oragoleptik dengan mata telanjang :
HgNO3 : Padat, kuning, bau menyengat, Kristal
NiSO4.6H2O : Padat, hijau, tidak berbau, gumpalan
CuSO4.5H2o : Padat, merah karmin, berbau menyengat, kristal
Bi(NO3)2 : Padat, putih, tidak berbau, serbuk
CoCl2.6H2O : Padat, merah karmin, tidak berbau, serbuk
AgNO3 : Bening
FeCl3.6H2O :Padat, kuning, sedikit berbau, serbuk
CuCl2.2H2O : Padat, hijau, tidak berbau kristal
Setiap senyawa memiliki ciri fisik yang berbeda-beda. Ciri fisik khas tersebut
dapat diamati dengan mata telanjang ataupun mikroskop. Adapaun perbedaan
pengamatan menggunakan mikroskop dengan mata telanjang yaitu apabila
menggunakan mikroskop maka, pengamatan seperti warna keakuratannya semakin
tinggi.
2. Pemanasan
Uji pemanasan menyebabkan perubahan warna pada senyawa. Perubahan
warna secara teoritis seperti: pemanasan NiSO4.6H2O yang awalnya berwarna hijau
tua berubah menjadi di warna putih, CuSO4.5H2O yang awalnya berwarna biru
berubah menjadi putih, CoCl2.6H2O yang awalnya berwarna merah karmin berubah
menjadi biru keunguan, FeCl3.6H2O yang awalnya berwarna kuning berubah menjadi
hitam, dan pada CuCl2.6H2O yang awalnya berwarna hijau berubah menjadi warna
coklat. Terjadi perubahan warna tersebut karena kristal kehilangan kandungan air
saat dipanaskan. Hasil teoritis ternyata sama dengan hasil pada percobaan ini. Sesuai
dengan persamaan berikut.
NiSO4.6H2O(s) NiSO4(s) + 6H2O
(hujau tua) (putih)
CuSO4.5H2O(s) CuSO4(s) + 5H2O
(biru) (putih)
CoCl2.6H2O(s) CoCl2(s) + 6H2O
(merah karmin) (biru keunguan)
FeCl3.6H2O(s) FeCl3(s) + 6H2O
(kuning) (hitam)
CuCl2.6H2O(s) CuCl2(s) + 6H2O
(hijau) (coklat)
3. Analisis Kelarutan
uji kelarutan ini digunakan untuk mengubah sampel anorganik padatan menjadi larutan
yang siap dianalisis memerlukan beberapa tahapan proses pelarutan menggunkan air hingga
menggunakan asam pengoksidasinya. Adapun pelarut yang paling utama adalah air karena air
memiliki berbagai keuntungan antara lain memiliki tetapan diekektrikum yang tinggi, rentangan
suhu fasa cair yang lebar , stabil dan dapat melarutkan berbagai jenis bahan kimia.
Hasi percobaan uji kelarutan :
1. Sampel yang larut dalam air dingin adalah NiSO4.6H2O, CoCl2.6H2O, FeCl3.6H2O,
CuCl2.6H2O,
2. Sampel yang larut dalam air panas adalah CuSO4.5H2O .
3. Sampel yang larut dalam HCL pekat adalah HgNO3 dan Bi(NO3)2.
4. Uji Amonium
Uji terhadap ion amonium ini bertujuan untuk mengetahui ada tidak nya
ion amonium pada sampel tersebut. Hasil uji pada semua unsur ( Ni, Cu, Co)
menunjukkan hasil mengandung ion amonium, kecuali pada Fe yang tidak
mengandung ion amonium.
5. Uji Nyala
Adanya warna nyala pada unsur saat berada pada api pemanasan dikarenakan
elektron yang tereksitasi memancarkan foton.Uji nyala setiap unsur atau senyawa
berbeda karena adanya perbedaan tingkat energy. Warna nyala sebagai berikut :
G. Kesimpulan
H. Daftar Pustaka
Chang, Raymond. 2004. Kimia Dasar: Konsep-Konsep Dasar Inti Edisi Ketiga Jilid
1. Jakarta: Erlangga.
Hidayat, Reza Nur dkk. 2019. Analisis Desain Jaring GNSS Berdasarkan Fungsi
Presisi (Studi Kasus : Titik Geoid Geometri Kota Semarang). Vol 8 nomor 1
(online), diakses 04 September 2020.
(https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/geodesi/article/viewFile/22451/20587)
Ibnu S. Hayuni, W.D., Budiasih, E dan Munzil. 2004. Kimia Analitik I. Malang: UM
Press
J.R., R.A Day dan A. L. Underwood. 2002. Analisis Kuantitatif Edisis Keenam.
Jakarta: Erlangga (online), diakses 04 September 2020.
(https://books.google.co.id/books?id=63qleQuMe40C&pg=PP10&dq=underwo
od+analisis+kimia+kuantitatif&hl=id&sa=X&sqi=2&redir_esc=y&auth=0wfNg
NqgxWOyaeE6jqJMemVNGvinC4V7ZFWT0SxWCj_sGWADWlg5sjxRj5fJY
8MrVeS62A.#v=onepage&q&f=false)
Miller, J.C. dan J.N. Miller. 2010. Statistics and Chemometrics for Analytical
Chemistry Sixth edition. England: Pearson Education Limited.
(https://books.google.co.id/books?id=U0FVDwAAQBAJ&pg=PA49&dq=rerata
+dalam+analitik&hl=en&sa=X&ved=2ahUKEwiP66zxndLrAhWFYysKHc6bA
DwQ6AEwAHoECAEQAg#v=onepage&q=rerata%20dalam%20analitik&f=fal
se)
I. Lampiran
Pertanyaan.
1. Tuliskan minimal 4 alat untuk kegiatan praktikum pendahuluan ini, diberi
penjelasan fungsi masing-masing alat !
Tabung Reaksi
sebagai wadah mencampur atau memanaskan bahan-bahan kimia di laboratorium.
Rak tabung reaksi
sebagai tempat untuk meletakkan tabung reaksi yang berjumlah banyak.
Gelas Arloji
media atau wadah untuk tempat bahan kimia yang ditimbang, menggunakan kaca
arloji sebagai penutup gelas beaker, untuk menguapkan zat cair dalam jumlah kecil.
Gelas kimia
sebagai media reaksi, untuk menyimpan dan menampung bahan kimia, untuk
melarutkan bahan kimia tertentu, dan lain lain.
Pipet tetes
Pipet tetes digunakan untuk mengambil dan memindahkan larutan dalam volume kecil
yang tidak memerlukan akurasi tinggi
Mikroskop
Mikroskop digunakan untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat secara
kasat mata.
Pengaduk gelas
Pengaduk gelas digunakan untuk mengaduk suatu campuran atau larutan zat-zat kimia
pada waktu melakukan reaksi-reaksi kimia atau saat melarutkan padatan, dipakai juga
sebagai alat bantu pada prosedur dekantasi.
Cawan penguapan
Cawan penguapan digunakan untuk mengeringkan bahan atau menguapkan cairan.
kertas saring
untuk memisahkan partikel suspensi dengan cairan ,atau untuk memisahkan antara
zat terlarut dengan zat padat.
lakmus merah dan biru
untuk menguji suatu zat atau larutan bersifat asam atau basa. .
kawat kassa
digunakan untuk melindungi gelas piala, labu erlenmeyer dari kontak langsung
dengan pembakar spiritus.
kaki tiga
digunakan untuk menyimpan atau menahan alat-alat yang dipanaskan di atas bunsen
atau lampu spiritus
spatula
digunakan untuk mengambil zat yang berbau atau oksidator.
A. Uji pemanasan
pengamatan yang dilakukan dalam tabung reaksi untuk mengamati suatu zat
yang jika dipanaskan menibulkan gejala-gejala seperti terjadi sublimasi
,pelelehan,atau penguraian yang disertai dengan perubahan warna atau dapat
dibebaskan suatu gas yang dapat dikenali dari sifat-sifat khas tertentu.
B. Uji kelarutan
C. Uji nyala
pengamatan yang dilakukan dengan cara melihat perubahan warna nyala api
karenbeberapa logam memeberikan warna nyala yang khas bila dibakar pada nyala
Bunsen.
Foto
Garam Hidrat
HgNO3
NiSo4.6H2O
CuSO4.5H2O
COCl2.6H2O
AgNO3
FeCl3.6H2O
CuCl2.2H2O
Garam anhidrat