PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA
Reaksi identifikasi yang lebih sederhana dikenal sebagai reaksi spesifik untuk
golongan tertentu. Reaksi golongan untuk anion golongan III adalah
AgNO3 yang hasilnya adalah endapan coklat merah bata (Ismail Besari: 1982).
Pada anion, istilah yang perlu dipakai adalah gugus lain yang terikat pada ion
logam, yang dikelompokkan sebagai berikut:
Anion kompleks halida seperti anion kompleks berbasa banyak seperti oksalat misalnya
(CO(C2O4)3)3- dan anion oksa dari oksigen (Ismail Besari:1982). Klorat, Bromat dan iodat
merupakan ion yang bipiramidal yang terutama dijumpai pada garam lokal alkali. Anion okso
logam transisi jarang digunakan, yang paling dikenal adalah kalium permanganat (KMnO4) dan
Kimia analisis dapat dibagi dalam 2 bidang, yaitu analisis kualitatif dan analisis
kuantitatif. Analisis kualitatif membahas tentang identifikasi zat-zat. Urusannya adalah unsur
atau senyawa apa yang terdapat dalam suatu sampel. Sedangkan analisis kuantitatif berurusan
dengan penetapan banyaknya satu zat tertentu yang ada dalam sampel (A.L. Underwood:
1993).
Anion berinti banyak dijumpai pada anion okso yang berinti 2, 3 atau 4 atom
oksigen yang terikat pada atom inti dan menghasilkan atom deskret. Namun
demikian, mungkin hanya terdiri dari 2 atom oksigen dan menghasilkan ion dengan
jembatan oksigen seperti ion bikarbonat yang terbentuk dari CrO4 yang diasamkan
(Ismail Besari: 1982).
Anion merupakan ion yang muatan totalnya negatif akibat adanya kenaikan
jumlah elektron. Misalnya: atom klorin (Cl) dapat memperoleh tambahan satu
elektron untuk mendapat ion klorida (Cl-). Natrium klorida (NaCl), yang dikenal
sebagai garam dapur, disebut senyawa ionik (ionik compound) karena dibentuk dari
kation dan anion. Atom dapat kehilangan atau memperoleh lebih dari satu elektron.
Contoh ion-ion yang terbentuk dengan kehilangan atau memperoleh lebih dari satu
elektron adalah Mg2+, Fe3+, S22-, dan N3-, Na+ dan Cl- Ion-ion ini disebut ion
monoatomik karena ion-ion ini mengandung hanya satu atom.
Pengujian anion dilakukan setelah uji kation. Pengujian terhadap anion relatif
lebih sederhana karena gangguan-gangguan dari ion-ion lain yang ada dalam
larutan minimal (dapat diabaikan). Pada umumnya anion-anion dapat digolongkan
sebagai berikut:
1. Golongan sulfat:
Anion golongan ini mengendap dengan Ag+ dalam larutan asam (HNO3).
3. Golongan nitrat:
Analisis anion tidak jauh berbeda dengan analisis kation, hanya saja pada
analisis anion tidak memiliki metode yang sistematis seperti analisis kation. Uji
analisis anion juga berdasarkan pada sifat fisika seperti warna, bau, terbentuknya
gas, dan kelarutannya.
BAB III
METODE PERCOBAAN
A. Alat
1. 10 tabung reaksi 5. Kapas 9. Korek api
2. Rak tabung 6. Cawan uap 10. Label
3. Penjepit tabung 7. Pipet tetes 11. Batang pengaduk
4. Gelas ukur 8. Pembakar bunses
B. Bahan
1. Larutan 11. Larutan HNO3 22. Larutan CH3COOH
CH3COONa 12. Larutan Na2S 23. Larutan KCL
2. Larutan H2SO4 13. Larutan Pb(NO3)2 24. Larutan KBr
3. Padatan KHSO4 14. Larutan AgNO3 25. Larutan KI
4. Etanol 15. Larutan Na2S2O3 26. Larutan NH4OH
5. Larutan H3BO3 16. Larutan FeCl3 27. Larutan KMnO4
6. Methanol 17. Larutan I2 28. Larutan Amilum
7. Larutan Na2SO4 18. Larutan KSCN 29. Larutan Kloroform
8. Larutan Na2CO3 19. Larutan CuSO4 30. Padatan FeSO4
9. Larutan NaNO3 20. Larutan K2CrO4 31. Larutan Na2HPO4
10. Larutan BaCl2 21. Larutan Ba(NO3)2 32. Larutan Mg Mixtura
5
3.3 Prosedur Kerja dan Hasil Pengamatan
1. Reaksi ion CH3COO- (Asetat)
a. Sampel ion CH3COONa dimasukan ke dalam plat tetes, ditambahkan
KHSO4 padat, lalu diaduk dengan batang pengaduk. Bau yang timbul
dicium.
b. Reaksi Esterifikasi
Sampel ion CH3COONa dimasukan ke dalam tabung reaksi, ditambahkan
etanol dan H2SO4 pekat. Mulut tabung ditutup dengan kapas basa. Lalu
tebung tersebut dipanaskan. Wangi yang timbul dicium.
Tabel pengamatan
No Zat yang Perubahan yang Hasil
Diperiksa Terjadi Pengamatan
1. CH3COONa + Berbau kecut dan
KHSO4 padat, menyengat seperti cuka
digerus
6
Persamaan reaksi:
1. CH3COONa + KHSO4
H2SO4
2. CH3COONa + C2H5OH
Persamaan Reaksi:
H3BO3 + 3CH3OH
H2SO4 pekat
7
terjadi. Lalu ditambahkan larutan HNO3 encer ke dalam tiap tabung,
perubahan yang terjadi diamati.
Tabel Pengamatan
No. Zat Perubahan yang Terjadi
+BaCl2 + HNO3 encer
1. Na2SO4 Timbul endapan putih Tetap timbul endapan
putih (tidak terjadi
perubahan)
Hasil Pengamatan
Hasil Pengataman
Persamaan reaksi
1. Na2SO4 + BaCl2
Endapan sukar larut dalam asam kuat encer
2. Na2CO3 + BaCl2
Endapan sukar larut dalam asam kuat encer
8
4. Reaksi Ion S2- (Sulfida)
Sebanyak 3 tabung reaksi disiapkan, lalu dimasukan larutan Na2S ke dalam tiap
tabung, lalu:
1. Tabung no.1 ditambah larutan Pb(NO3)2. Perubahan yang terjadi diamati
2. Tabung no.2 ditambah larutan HNO3. Bau yang timbul dicium.
3. Tabung no.3 ditambah larutan AgNO3. Perubahan yang terjadi diamati.
Tabel pengamatan
Pereaksi Perubahan
No. Zat Hasil Pengamatan
yang Terjadi
1. Na2S Pb(NO3)2 Timbul endapan
hitam, warna
larutan menjadi
ke abu-an
9
Persamaan reaksi
1. Na2S + Pb(NO3)2
2. Na2S + HNO3
3. Na2S + AgNO3
10
2. Na2S2O3 FeCl3 Warna larutan
coklat tua, setelah
didiamkan
menjadi kuning
keemasan
Persamaan reaksi
1. Na2S2O3 + 2HCl
2. Na2S2O3 + FeCl3 ↔
Na [Fe(S2O3)2] + NaCl + FeCl3
3. Na2S2O3 + AgNO3
Ag2S2O3 + H2O dipanaskan
4. I2 + Na2S2O3
Warna I2 dilunturkan oleh Na2S2O3
11
5. Reaksi Ion SCN- (tiosianat)
Sebanyak 3 tabung reaksi disediakan. Kemudian ke dalam tiap tabung dimasukan
larutan KSCN, lalu pada:
Tabung no.1 ditambahkan larutan HNO3 encer dan larutan AgNO3.
Tabung no.2 ditambahkan larutan HNO3 encer dan larutan FeCl3.
Tabung no.3 ditambahkan larutan CuSO4
Perubahan yang terjadi diamati pada masing-masing tabung.
Tabel pengamatan
No. Zat Pereaksi Perubahan Hasil Pengamatan
yang Terjadi
1. KSCN HNO3 + AgNO3 Terdapat
endapan putih
12
3. KSCN CuSO4 Warna larutan
hijau bening,
terdapat
endapan abu
Persamaan reaksi
1. KSCN + AgNO3
Endapan tidak larut dalam asam nitrat (HNO3) encer
2. 3KSCN + FeCl3 ↔
3. 2KSCN + CuSO4 ↔
Pada awal reaksi terjadi pewarnaan hiaju, lalu terbentuk endapan
hitam
13
Tabel pengamatan
14
3. K2CrO4 Ba(NO3)2
Persamaan reaksi
1. K2CrO4 + AgNO3
2. K2CrO4 + Pb(NO3)2
3. K2CrO4 + Ba(NO3)2
Endapan-endapan yang terbentuk mudah larut dalam asam kuat encer
15
Tabel pengamatan
Hasil
Pengamatan
sesudah + NH4OH
16
Persamaan reaksi
1. KCl + AgNO3
Endapan sukar larut dalam HNO3 encer, mudah larut dalam NH4OH encer
2. KBr + AgNO3
Endapan sukar larut dalam HNO3 encer dan dalam NH4OH encer
3. KI + AgNO3
Endapan sukar larut dalam HNO3 encer dan dalam NH4OH encer
17
2. KBr Warna larutan menjadi Terbentuk 2 fase, dimana
kuning jernih lapisan bawah berwarna
silver
Persamaan Reaksi
1. KCl + KMnO4 + H2SO4
Gas Cl2 dapat dikenal dari baunya, dari warna hijau-kuning, atau dengan
kertas KI-amilum warna kertas jadi biru
18
2. KBr + KMnO4 + H2SO4
Uap Br2 dapat dikenal dari warna dan baunya
Dengan amilum terbentuk warna merah-jingga
Dengan CHCl3 terbentuk lapisan berwarna jingga/kuning emas pada
lapisan bawah
3. KI + KMnO4 + H2SO4
Uap I2 dapat dikenal dengan amilum terbentuk warna biru tua
Dengan CHCl3 terbentuk lapisan berwarna ungu pada lapisan bawah
19
Persamaan reaksi
Na2HPO4
20
2. + BaCl2
3. + Magnesium
Mixtura
Persamaan reaksi
1. Na2HPO4 + AgNO3
2. Na2HPO4 + BaCl2
3. Na2HPO4 + MgCl2 + NH3
3.4 PEMBAHASAN
3.5 KESIMPULAN
21
3.6 SARAN
1. Untuk Laboratorium
Agar alat-alat yang ada akan digunakan bisa terjaga mutu dan kualitasnya agar
dapat dilakukan oleh para praktikan.
2. Untuk Asisten
Janganlah bosan dalam mengawasi jalannya praktikum yang dilakukan
praktikan dalam laboratorium diharapkan agar dapat lebih baik untuk
mengurangi faktor kesalahan pada praktikum.
22
DAFTAR SUMBER
23
LAMPIRAN
24
LAPORAN TAMBAHAN MODUL III
ANALISA KATION
25
Persamaan reaksi
26