NITROGEN
Kelompok I
Weny Agustin
F0B023012
Asisten Laboratorium:
Dosen Pengampu:
1. Mampu memahami reaksi redoks asam nitrat, garam nitrit dan senyawa nitrit
2. memahami cara pembuatan senyawa nitrogen.
Gas nitrogen bisa diproduksi secara besar-besaran dalam skala pabrik dengan distilasi
fraksinasi dari udara cair. Gas nitrogen yang terjadi bisa dimanfaatkan untuk membuat
amoniak. Gas nitrogen monooksida (NO) adalah tidak stabil, maka dengan adanya oksigen
atau ozon akan dirubah menjadi nitrogen dioksida (NO 2). Sementara gas nitrogendioksida
jika ada gas oksigen radikal juga dengan mudah akan terurai kembali menjadi gas
nitrogen-monooksida. Namun pada temperatur kamar, jika pengepakkan nitrogen
tetraoksida (N2O4) tersebut kurang bagus, maka bisa saja reaksi tersebut terjadi. Indikasi
yang tampak adalah N2O4 adalah padatan yang tak berwarna/ bening, sedangkan NO 2
adalah cairan yang berwarna coklat (titik didih gas NO2 adalah 21°C), jadi pasti dalam botol
pengepakkan akan ada cairan yang berwarna kecoklatan. (Sriatun et al., 2012).
Asam nitrat merupakan salah satu bahan baku penting yang digunakan pada industri
pupuk, tekstil, farmasi, plastik, dan bahan peledak. Produksi asam nitrat pada skala
industri umumnya melalui proses Otswald yaitu oksidasi ammonia yang berasal dari
proses Haber Bosch. Proses ini membutuhkan konsumsi energi yang tinggi dan kurang
ramah lingkungan sehingga metode alternatif untuk produksi asam nitrat melalui fiksasi
nitrogen terus dikembangkan, dimana salah satunya melalui fiksasi oksidatif elektrokimia
dari molekul nitrogen untuk mendorong reaksi endotermik pada suhu ruang untuk
pembentukan ion nitrat (Waskito et al., 2022).
Nitrat memiliki banyak keuntungan, seperti harga murah dan korosif rendah, dll. Pada
saat yang sama, titik lelehnya sekitar 300 °C dan suhu dekomposisi lebih tinggi dari 500
°C, yang membuat nitrat dapat digunakan secara luas di pembangkit listrik utama . Saat
ini, ada banyak penelitian tentang garam monobasa, garam biner dan garam cair multi-
komponen, seperti garam matahari, garam cair hetik, dll. Konduktivitas termal dan panas
spesifik adalah indikator paling penting untuk mengukur kinerja bahan penyimpanan
panas. Y.J. Zhao, menggunakan aditif konduktivitas termal yang tinggi dari ENG-TSA
(grafit alami yang diperluas yang diolah dengan asam sulfat) untuk meningkatkan
konduktivitas termal dari campuran nitrat KNO3-NaNO3. Konduktivitas termal maksimum
yang meyakinkan dari bahan perubahan fase komposit (PCM) adalah 50,78 W/ (m K), yang
110 kali lebih besar dari garam meningkatkan konduktivitas termal dari garam cair HTS
(Heat Transfer Salt) dengan menambahkan nano-silicon carbide. Meningkatkan panas
spesifik pada materjal (Zheng et al.,2020).
A. Alat
Batang pengaduk
Cawan porselen
Gelas beaker
Gelas ukur
Kaca arloji
Labu erlenmeyer
Spatula
Tabung reaksi
B. Bahan
Aquades
Bulu domba (wol)
Bulu putih
Gabus
Garam nitrit
HNO3 encer
HNO3 pekat
H2SO4 encer
H2SO4 pekat
Kain putih
Kertas lakmus
Keping Cu
Keping Al
KOH padat
KNO3 Padat
Mahkota bunga kembang sepatu
NaNO2
Hasil
HNO3
Diamati perubahan
Hasil
Dipanaskan
Hasil
Hasil
- Pembuatan amoniak
Ditambahkan 5 g serbuk Fe
Hasil
air
Hasil
HNO3 pekat
warna
Hasil
Es dan Air
Dimasukkan ke dalam gelas piala 20 ml
didinginkan
Hasil
- Sifat mengikis
HNO3 pekat
Hasil
- Oksidasi karbon
Dimatikan api
Hasil
Nitrogen (Latin nitrum, Bahasa Yunani Nitron berarti "soda asli", "gen"
"pembentukan") secara resmi ditemukan oleh Daniel Rutherford pada 1772, yang
menyebutnya udara beracun atau udara tetap. Nitrogen atau zat lemas adalah sebuah
unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang N dan nomor atom 7. Biasanya
ditemukan sebagai gas tanpa warna, tanpa bau, tanpa rasa dan merupakan gas diatomik
bukan logam yang stabil, sangat sulit bereaksi dengan unsur atau senyawa lainnya.
Dinamakan zat lemas karena zat ini bersifat malas, tidak aktif bereaksi dengan unsur
lainnya. Nitrogen adalah zat non logam, dengan elektronegatifitas 3.0. Mempunyai 5
elektron di kulit terluarnya.
Nitrogen mempunyai konfigurasi elektron 1s2 2s2 2p3. Dalam pembentukan senyawa
dengan atom-atom lain, atom N dapat memperoleh atau lebih dapat dikatakan memakai
bersama tiga elektron untuk mencapai kulit valensi oktet 1s 2 2s2 2p6. Bilangan oksidasi N
dalam senyawanya berkisar dari 3 sampai +5. Bilangan oksidasi maksimum sesuai dengan
nomor golongan berkalanya, VA.
Pada percobaan reaksi redoks asam nitrit dan garam nitrit, direaksikan logam Cu
dengan HNO3 pekat. Perlakuan ini dilakukan untuk mengindentifikasi apakah Cu dapat
bereaksi HNO3 menghasilkan asam nitrit/garam nitrit. Dalam percobaan ini, praktikan
mengamati saat terjadi reaksi. Hasil reaksinya adalah terbentuk gas berwarna kuning
kecokelatan dan berbau menyengat. Dalam reaksi ini, asam nitrat mendonorkan oksigen
yang mengakibatkan tembaga teroksidasi. Dalam percobaan ini HNO 3 berperan sebagau
oksdator dan Cu berperan sebagai reduktor.Asam nitrat memfasilitasi transfer elektron
dari tembaga, yang memungkinkan terjadinya reaksi redoks. Reaksi ini dapat dituliskan
sebagai berikut :
Dalam percobaan ini H2SO4 terlebih dahulu didinginkan, perlakuan ini bertujuan
untuk mengendalikan suhu dan mencegah terjadi reaksi berlebih. Karena reaksi H 2SO4
dengan NaNO3 merupakan reaksi eksoterm, yang artinya melepaskan panas dalam jumlah
besar. NaNO3 larut dalam H2SO4 karena terjadi reaksi antara ion natrium (Na +) dan ion
sulfat (SO42-) yang dihasilkan dari pelarutan asam sulfat dalam air. Proses ini melibatkan
interaksi ionik yang memungkinkan larutan natrium nitrat dalam asam sulfat. Dalam
percobaan reaksi dapat dituliskan sebagai berikut:
A. Pembuatan amoniak
Tabel 17. Pembuatan amoniak
Saat dipanaskan campuran NaNO3, KOH dan Fe akan meleleh karena reaksi yang
terjadi antara natrium nitrat dan kalium hidroksida membentuk campuran yang lebih
rendah titik lelehnya dibandingkan dengan bahan-bahan aslinya. Pada saat yang sama,
besi (Fe) akan berfungsi sebagai katalisator dalam reaksi tersebut. Amoniak adalah
senyawa kimia dengan rumus NH3. Ini adalah gas tak berwarna yang memiliki bau yang
khas, tajam, dan menyengat. Amoniak bersifat basa, karena hal inilah lakmus biru akan
tetap biru dan lakmus merah akan berubah warna menjadi merah. Amoniak adalah hasil
dari reaksi antara nitrogen dan hidrogen dalam kondisi tertentu, dan digunakan secara
luas dalam industri kimia untuk pembuatan pupuk, produk pembersih, dan dalam proses
pembuatan bahan kimia lainnya. Selain itu, amoniak juga digunakan dalam industri
makanan dan minuman sebagai agen pengawet dan dalam pemrosesan makanan tertentu.
Dalam percobaan pembuatan asam nitrat dengan menggunakan asam sulfat yang
direaksikan dengan kalium nitrat, perlakuan ini menghasilkan gas oksigen sebagai sisa
produk dan mengasilkan asam nitrat dan kalium sulfat. Perlakuan dimana tabung reaksi
yang berisi asam sulfat diletakkan dalam es bertujuan untuk meminimalisir terjadinya
reaksi yang terlalu besar. Kelebihan dari pembuatan asam nitrat dari kalium nitrat dengan
asam sulfat antara lain adalah lebih aman daripada menggunakan kalium klorat atau
natrium nitrit, ketersediaan bahan baku yakni kalium nitrat relatif mudah ditemukan,
proses yang sederhana dan efesiensi hasil rendeman yang baik. Reaksi ini dapat dituliskan
sebagai berikut:
A. Sifat mengikis
Pada percobaan ini yakni membuktikan sifat asam nitrat, pada perlakuan pertama
membuktikan bahwa asam nitrat bersifat korosif. Pada perlakuan asam nitrat ditetesi di
atas kain putih, asam nitrat mampu merusak serat kain dan bahkan warna pada kain,
juga pada bulu putih, asam nitrat bahkan merusak warna bulu dan menimbulkan bau
yang tajam. Pada saat ditetesi ke mahkota kembang sepatu, warna mahkota kembang
sepatu berubah menjadi ungu kehitaman dan mahkota menjadi layu. Hal ini karena asam
nitrat bersifat korosif. Korosif adalah kemampuan suatu zat untuk merusak atau
menghancurkan bahan atau jaringan yang berada dalam kontak dengannya.
B. Oksidasi karbon
Dalam percobaan ini dilakukan dengan menggunakan sumbu pada batang lidi
korek api, didapatkan hasil berupa endapan putih menjadi sedikit menghitam. Perlakuan
memasukkan ujung lidi korek api yang telah dibakar ke dalam larutan NaNO 2 (natrium
nitrit) dan HNO3 (asam nitrat) menghasilkan reaksi kimia yang menghasilkan gas nitrogen
dioksida (NO2) yang berbahaya dan bersifat beracun. Reaksi ini berlangsung sebagai
berikut:
Reaksi ini dapat digunakan untuk menghasilkan NO 2 dalam jumlah kecil untuk
berbagai eksperimen atau tujuan laboratorium tertentu. Namun, perlu diingat bahwa NO 2
adalah gas beracun yang harus ditangani dengan hati-hati karena dapat menyebabkan
iritasi pada saluran pernapasan dan berbahaya jika terhirup dalam jumlah besar. Oleh
karena itu, perlakuan ini harus dilakukan dengan peralatan pelindung yang sesuai dan di
bawah pengawasan yang ketat. Ditambahkannya HNO 3 ke dalam larutan NaNO3 dalam
percobaan oksidasi karbon bisa memiliki beberapa fungsi: Memfasilitasi reaksi oksidasi:
Asam nitrat (HNO3) adalah oksidator kuat yang dapat membantu mengoksidasi senyawa
organik, termasuk karbon. Meningkatkan efesiensi reaksi : HNO3 dapa membantu
meningkatkan kecepatan dan efesiesi reaksi oksidasi karbon. Pengendalian kondisi reaksi :
penambahan HNO3 dapat membantu mengatur ph dan kondisi reaksi lainnya untuk
memastikan reaksi okdidasi berjalan dengan baik. Dan memperluas jangkauan reaksi :
dengan adanya HNO3, reaksi okdidasi karbon mencakup lebih banyak senyawa organik
yang berpotensi teroksidasi.
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
Dalam praktikum ini masih ada kesalahan pengamatan, hal ini mungkin karena
praktikan kurang teliti dalam melakukan percobaan, dan adapun alat dan bahan yang
diperlukan dalam percobaan ini masih kurang. Untuk itu diharapkan dalam praktikum
selanjutnya, alat dan bahan sudah terlengkapi. Jadi, praktikum dapat berjalan sesuai
dengan prosedur, dan hasil yang didapat lebih akurat, serta sesuai dengan sebenarnya.
DAFTAR PUSTAKA
Sriatun., Taslimah dan Suhartana. 2012. KIMIA UNSUR. Semarang : UPT UNDIP Press
Semarang.
DISCHARGE”. Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi. Vol. 12 (1) : 20-25.
Zheng, H., Li, Y, Shi, D, Cheng, X, Gong, S., dan Wang, X. 2020. “Preparation and thermal
LAMPIRAN
A. Pra praktikum
1. Tuliskan semua reaksi kimia yang terjadi pada percobaan ini.
2. Tentukan bilangan oksidasi nitrogen pada senyawa NO, NO2, NH3 dan
NaNO3
Jawab :
proses ini dapat memproduksi amonia secara efisien dalam skala industri.
Jawab : Reaksi antara asam nitrat (HNO3) dengan protein menghasilkan senyawa
nitrat dan zat-zat lainnya. Reaksinya dapat direpresentasikan sebagai berikut:
Senyawa nitrat yang dihasilkan dapat bervariasi tergantung pada jenis protein yang