Anda di halaman 1dari 5

PERTANYAAN:

1. Nilai pKa untuk CH3CO2H and CF3CO2H adalah 4,75 dan 0,23, dan keduanya hampir
tidak bergantung pada suhu.
a. Jelaskan penyebab perbedaan nilai pKa
Jawab:
Akibat adanya gugus yang terikat pada karbon alfa, atom flour menarik kerapatan
elektron kearah gugus tersebut sehingga atom hidogen yang terikat pada gugus
karboksilat akan mudah lepas dari molekul dan terdisosiasi membentuk H+.
Kemudahan suatu molekul melepaskan proton sesuai dengan sifat asam berdasarkan
teori Arhennius sehingga menyebabkan nilai pKa dari molekul yang mengikat gugus
penarik elektron akan lebih kecil. Hal ini berlaku sebaliknya jika karbon alfa
mengikat atom H yang merupakan gugus pendorong elektron sehingga nilai pKa
molekul lebih besar. Oleh karena itu nilai pKa CF3CO2H lebih kecil dari

b. Jelaskan mengapa nilai pKa tersebut tidak terlalu bergantung pada suhu
Jawab:
Karena bergantung pada kemampuan molekul tersebt dalam melepas proton.

2. Dalam pelarut air, asam borat merupakan asam lemah (pKa = 9,1) dan mengikuti
kesetimbangan berikut: B(OH)3(aq) + 2H2O(l)  [B(OH)4](aq) + [H3O](aq)
a. Gambarkan struktur B(OH)3 dan [B(OH)4]
Jawab:
 B(OH)3

 [B(OH)4]

b. Termasuk jenis asam apakah B(OH)3?


Jawab:
Asam triprotik
c. Rumus molekul asam borat dapat ditulis sebagai H3BO3; bagaimana sifat
keasamannya jika dibandingkan dengan H3PO3.
H3BO3 dan H3PO3 memiliki perbedaan pada atom pusatnya. Bila kita tinjau H3BO3
memiliki atom pusatnya B yang berada pada golongan 3, sedangkan H3PO3
memiliki atom pusat P yang berada pada golongan 5. Dengan begitu kekuatan
asam dari H3PO3 lebih kuat.

3. Jika sebanyak 2,5 gram NaCN dilarutkan dalam air (pKa HCN = 9,31):
a. Jelaskan proses yang dapat terjadi dalam larutan tersebut.
Jawab:
Molekul NaCN diadalam air terionisasi menjadi Na+ dan CN-. CN- dalam air
akan mengalami proses hidrolisis menurut reaksi berikut :
CN- + H2O ⇌ HCN + OH-
Proses hidrolisis menghasilkan OH- yang menyebabkan larutan bersifat basa.
Proses yang terjadi adalah proses hidrolisi menurut reaksi:
b. Hitung pH larutan
Jawab:
CN- + H2O ⇌ HCN + OH-

−K w
Kb=
Ka

−( 10−14 )
¿ −9.8
= 2.042 x 10-5
(10 )

Dari persamaan diatas diperoleh Kb :

Kb=−¿¿

2,5 gram
mol NaCN =
g
49
mol
= 0,051 mol

NaCN → Na+ + CN-


Mol CN- = mol NaCN = 0,051 mol
Jika volume air dianggap = 1L
¿
= 0,051 mol
Dimana [CN-] = [HCN] = x
Kb=−¿¿

Kb x 2
=
Ka ¿ ¿
Kb x 2
=
Ka ¿ ¿
Kw
x=
√ Ka
¿¿

x=√ 2.042× 10−5 ×0.051


[OH- ] = 1.020 x 10-3 M
pOH = -log (1.020 x 10-3 M) = 2.99
pH = 14 – pOH
= 14 – 2.99
= 11.09

4. Manakah dari oksida berikut yang bersifat asam, basa atau amfoter dalam air: (a) MgO;
(b) SnO; (c) CO2; (d) P2O5; (e) Sb2O3; (f) SO2; (g) Al2O3; (h) BeO?
Jawab:
Asam : CO2, P2O5, SO2
Basa : MgO, BeO
Amfoter : SnO, Sb2O3, Al2O3

5. KCl adalah garam yang mudah larut dalam air (kelarutan: 35 g per 100 g H2O pada 298
K). Jelakan apa yang menyebabkan kelarutan KCl tinggi dengan menggunakan data
berikut ini: hydHo(K+, g) = -330 kJ/mol; hydHo(Cl-, g) = -370 kJ/mol; kisiHo(KCl, s) =
-715 kJ/mol.
Kelarutan KCI dapat dapat ditentukan melalui entalpi solvasi yang memiliki hubungan
dengan G. Berikut adalah persamaan Hsolvasi :

Reaksi pelarutan KCI


KCI (aq) → K+ (aq) + CI- (aq)
Hsolv = (hydHoK+ + hydHoCl-) – (kisiHoKCl)
Hsolv = (-330-370) – (-715)
Hsolv = 15 kJ/mol
Ketika Hsolvasi bernilai kecil maka kelarutan bertambah begitupun sebaliknya. Pada
molekul KCl memiliki Hsolvasi nilai kecil sehingga mempengaruihi G. Nilai G
pelarutan kecil, maka rekasi lebih spontan ketika G bernilai kecil

6. Jelaskan mengapa MgO lebih mudah larut dalam larutan MgCl dibandingkan dalam air
murni.
Jawab:
Karena dalam air murni, MgO akan bereaksi H 2O membentuk Mg(OH)2 menurut reaksi
berikut:
MgO (s) + H2O (l) → Mg(OH)2(s)
sehingga kelaruutan berkurang MgO berkurang. Sedangkan MgO dalam larutan MgCI
akan terionisasi dan tidak membentuk endapan.

7. Jelaskan mengapa mengapa terjadi penurunan kelarutan untuk senyawa berikut: CaSO4 >
SrSO4 > BaSO4.
Jawab:
Berdasarkan konsep asam-basa keras –lunak, kekerasan atom secara berturut-turut
adalah Ca2+ > Sr2+ > Ba2+. Ini mencerminkan bahwa kelarutan lebih sukar terjadi dari Ca
menuju Ba karena semakin keras asamnya maka semakin mudah larut. Sehingga, terjadi
penurunan kelarutannya dari CaSO4 > SrSO4 > BaSO4.

8. Buat siklus termokimia untuk reaksi phosponium halida: PH4X(s)  PH3(g) + HX(g) dan
jelaskan mengapa senyawa phosponium halida yang paling stabil adalah PH4I?
Jawab :
Berikut siklus termokimia untuk reaksi phosponium halida:

Senyawa phosponium halida yang paling stabil adalah PH4I disebabkan oleh beberapa hal
yaitu:
 Secara termodinamika dapat dilihat dari energi total, dimana energi pembentukan
PH4X negatif sehingga senyawa tersebut stabil.
 Secara struktur dapat ditinjau secara elektrostatik dimana semakin mirip ukuran
anion kationnya maka akan semakin stabil senyawanya.

9. Berapa banyak cincin kelat (chelate rings) yang ada pada senyawa komplek berikut ini:
(a) [Cu(trien)]2+; (b) [Fe(ox)3]3 ; (c) [Ru(bpy)3]2+ ; (d) [Co(dien)2]3+ ; (e) [K(18-crown-6)]
+
.
Jawab:

Jadi pada setiap senyawa kompleks terbentuk 5 cincin kelat.

10. Xenon diflorida, XeF2, dapat bertindak sebagai basa Lewis terhadap ion logam seperti
pada Ag+ dan Cd2+.
a. Jelaskan apakah pasangan elektron bebas (lone pair) dari XeF2 berasal dari Xe
atau F?
Jawab:

b. Senyawa [Ag(XeF2)2]AsF6 dan [Cd(XeF2)2](BF4)2 keduanya telah disintesis.


Disantara AsF6 atau BF4, manakah yang merupakan basa Lewis yang paling
kuat? Jelaskan.
(Hint: Lihat MO untuk spesi-spesi dimaksud)
Jawab:

Anda mungkin juga menyukai