PERCOBAAN 4
Disusun Oleh :
Kelas : Kimia B1
LABORATORIUM KIMIA
UNIVERSITAS PAKUAN
2021
BAB I
PENDAHULUAN
Kelarutan atau solubilitas adalah kemampuan suatu zat kimia tertentu, zat
terlarut (solute), untuk larut dalam suatu pelarut (solvent). Kelarutan dinyatakan
dalam jumlah maksimum zat terlarut yang larut dalam suatu pelarut pada
kesetimbangan. Pelarut umumnya merupakan suatu cairan yang dapat berupa zat
murni atau campuran. Zat yang terlarut, dapat berupa gas, cairan lain, atau padat.
Larutan adalah campuran yang bersifat homogen antara molekul, atom ataupun ion
dari dua zat atau lebih. Disebut campuran karena susunannya begitu seragam sehingga
tidak dapat diamati adanya bagian-bagian yang berlainan, bahkan dengan mikroskop
optis sekalipun.
Terdapat tiga keadaan larutan yaitu larutan garam tak jenuh, larutan garam
jenuh, dan larutan garam super jenuh.
1. Larutan garam tak jenuh partikel padatan garam terlepas dari kristalnya menuju
ke larutan,sehingga masih dapat menerima kristal garam untuk dilarutkan.
Artinya, kondisi saat konsentrasi nyata suatu garam belum melampaui
kelarutannya, sehingga masih bias larut.
2. Larutan garam jenuh adalah larutan garam dimana partikel garam yang
melepaskan diri menuju ke larutan berkesetimbangan dengan jumlah partikel
garam yang yang bergabung kembali membentuk kristal garam. Artinya, kondisi
saat konsentrasi nyata suatu garam sama dengan kelarutannya, sehingga zat tepat
mengendap.
3. Larutan garam super jenuh adalah suatu keadaan dimana partikel-partikel kristal
yang berada dalam lartuan terdeposit pada permukaan kristal garam, kristal garam
tumbuh membesar membentuk endapan. Artinya, kondisi saat konsentrasi nyata
suatu garam melampaui kelarutannya, sehingga zat yang mengendap lebih banyak
daripada yang larut.
Jika larutan garam jenuh yang dibuat pada suhu tertentu dibiarkan dingin,
kelebihan partikel garam akan terpisah dari larutannya mengkristal dan membentuk
endapan. Namun demikian apabila larutan garam jenuh yang dibuat pada suhu
tertentu dan kelebihan garam dihilangkan, seringkali tak terjadi kristalisasi jika
larutan dibiarkan mendingin tanpa diganggu. Larutan akan dapat mengandung garam
lebih banyak daripada jumlah garam normalnya untuk mencapai keadaan
berkesetimbangan. Larutan yang demikian disebut larutan super jenuh. Agitasi
larutan atau penambahan sedikit Kristal garam akan memicu proses kristalisasi
kelebihan partikel garam. Setelah kristalisasi selesai diperoleh larutan jenuh.
BAB II
ALAT DAN BAHAN
1. Neraca digital
2. Gelas ukur
3. Tabung reaksi
4. Spatula
5. Penutup tabung reaksi
1. NaCl
2. NaNO3
3. Aquadest
BAB III
METODE PERCOBAAN
IV.2. Perhitungan
massa
Kelarutan=
10 mL
PEMBAHASAN
Praktikum kali ini bertujuan untuk mengukur kelarutan garam dalam air. Dilakukan
dengan melarutkan garam NaCl dan NaNO3 dalam 10 mL aquadest. Kelarutan dinyatakan
dalam jumlah maksimum zat terlarut yang larut dalam suatu pelarut pada kesetimbangan atau
zat yang bisa larut dalam sejumlah pelarut.
Reaksi kesetimbangan :
NaC l (s ) ⇌ Na+¿ −¿
( aq ) +Cl ( aq ) ¿ ¿
Faktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan antara lain jenis zat terlarut, jenis pelarut,
temperatur dan tekanan.
Soal latihan