Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN KIMIA

PENURUNAN TITIK BEKU LARUTAN

Nama Kelompok:
1. Adinda Tiara
2. Agna Arun Aulia
3. Deandra Novita Rani
4. Dinda Frestisa Amelina

SMAN 7 TAMBUN SELATAN


Jl. Komp. Graha Prima No. 1, Mangunjaya, kec. Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa
Barat, 1751
PENDAHULUAN
I. Tujuan
Menentukan titik beku larutan & konsentrasi larutan air, larutan cuka, larutan gula.

II. Landasan Teori

Sifat koligatif adalah sifat larutan yang tidak bergantung pada jenis zat pelarut,
tetapi hanya pada konsentrasi pertikel pelarutnya. Istilah koligatif berasal dari bahasa
latin yang artinya kolega atau kelompok. Sifat koligatif hanya bergantung pada
jumlah partikel atau kelompok partikel atau kelompok partikel zat pelarut didalam
larutan. Oleh kerena itu, sifat koligati larutan elektrolit akan berbeda dengan sifat
koligatif larutan non elektrolit, meski jumlah mol zat terlarutnya sama.

[Purba, 2006]

Sifat koligatif larutan elektrolit merupakan sifat koligatif yang dimiliki oleh
larutan yang zat terlarutnya dapat terionisasi atau terurai menjadi ion-ion. Larutan
elektrolit meliputi larutan asam, basa, dan garam. Akibat ionisasi tersebut, jumlah
partikel bertambah sehingga sifat koligatif larutan elektrolit lebih besar daripada sifat
koligatif larutan nonelektrolit dengan konsentrasi yang sama. Dengan demikian,
Jacobus Henricus Van't Hoff mengoreksi hukum Raoult agar sesuai untuk larutan
elektrolit. Hukum Raoult kemudian dikalikan dengan suatu faktor yang diberi
lambang i dan disebut faktor Van't Hoff. Sifat koligatif larutan nonelektrolit
merupakan sifat koligatif yang dimiliki oleh larutan yang zat terlarutnya tidak terurai
menjadi ion-ion. Jadi, sifat koligatif larutan nonelektrolit sangat dipengaruhi oleh
jumlah zat terlarut (nonelektrolit) yang ada dalam larutan.

[LKS KIMIA, tim guru mata pelajaran kimia, 2021, Hal : 8]

Penurunan titik beku dan kenaikan titik didih larutan tersebut merupakan
contoh sifat koligatif, yaitu sifat yang bergantung hanya pada jumlah partikel zat
terlarut dan tidak bergantung pada jenis partikelnya. Jadi, suatu larutan yang berbeda
jenisnya, namun memiliki jumlah partikel yang sama akan memiliki sifat koligatif
yang sama pula. Suatu zat cair akan mendidih jika tekanan uapnya sama dengan
tekanan atmosfer. Suhu pada saat zat cair mulai mendidih disebut titik didih (boiling
point). Titik didih normal adalah suhu pada saat tekanan zat cair sama dengan tekanan
luar sebesar 1 atm. Air memiliki titik didih 100°C. Pada suhu ini, molekul ter molekul
air berada pada kesetimbangan cair-gas. Di sisi lain, titik beku (freezing point) adalah
suhu pada saat tekanan uap zat cair sama dengan tekanan uap zat padat. Air memiliki
titik beku 0°C. Pada suhu ini, molekul-molekul air berada pada kesetimbangan cair-
padat.

[Nana Sutresna, dkk, 2016, Hal : 7]


Alat dan Bahan
Alat:
1. Gelas Beaker

2. Tabung Reaksi

3. Termometer Laboratorium

Bahan:
1. Air (𝐻2 𝑂)
2. Es Batu (𝐻2 𝑂)

3. Gula (𝐶12 𝐻22 𝑂11 )

4. Cuka (𝐶𝐻3 𝐶𝑂𝑂𝐻)

5. Garam (NaCl)
III. Cara Kerja
Adapun langkah langkah dalam praktikum sebagai berikut :
Praktikum Pertama yaitu Pelarut Air
1. Siapkan alat dan bahan yang di perlukan
2. Letakkan es batu didalam gelas beker secukupnya lalu masukan garam.
3. Setelah itu masukan air kedalam tabung reaksi dan masukan pipet ukur letakkan
ditengah atau dalam gelas beker . diaduk secara perlahan atau didiamkan. Hingga air
tersebut membeku
4. Setelah membeku kita dapat mengetahui suhu pada air tersebut dengan melihat garis
merah di pipet yang digunakan
5. Mencatat hasil suhu pada air.
Praktikum Kedua yaitu larutan Cuka
1. Siapkan alat dan bahan yang di perlukan
2. Letakkan es batu didalam gelas beker secukupnya lalu masukan garam
3. Setelah itu masukan larutan cuka kedalam tabung reaksi dan masukan pipet ukur
letakkan ditengah atau dalam gelas beker . diaduk secara perlahan atau didiamkan.
Hingga larutan cuka tersebut membeku
4. Setelah membeku kita dapat mengetahui suhu pada larutan cuka tersebut dengan
melihat garis merah di pipet yang digunakan
5. Mencatat hasil suhu pada larutan cuka.
Praktikum Ketiga yaitu larutan gula
1. Siapkan alat dan bahan yang di perlukan
2. Letakkan es batu didalam gelas beker secukupnya lalu masukan garam
3. Setelah itu masukan larutan gula kedalam tabung reaksi dan masukan pipet ukur
letakkan ditengah atau dalam gelas beker . diaduk secara perlahan atau didiamkan.
Hingga larutan gula tersebut membeku
4. Setelah membeku kita dapat mengetahui suhu pada larutan gula tersebut dengan
melihat garis merah di pipet yang digunakan
5. Mencatat hasil suhu pada larutan gula.
Praktikum selesai
1. Alat dan bahan yang di gunakan di bersihkan seperti gelas beker,tabung reaksi. Dan
pipet di masukan kedalam tempatnya
2. Setelah melakukan praktikum meja basah. Lalu dibersihkan agar meja tidak basah.
Dan meja di kembalikan seperti tempat semula
3. Setelah alat dan bahan serta peralatan lain sudah di bersihkan dan ditempat kan di
tempat semula tempat kami melakukan praktikum menjadi bersih dan rapih.
IV. Hasil Penelitian

No Nama Larutan Suhu


1 Air (H₂O) 0°C
2 Cuka (CH₃COOH) -4°C
3 Gula (C₁₂H₂₂O₁) -1°C

V. Analisa Data

❖ Cuka (𝐶𝐻3 𝐶𝑂𝑂𝐻)

ΔTF = 𝑇𝐹 0 − 𝑇𝐹
ΔTF = 0 − (−4)
ΔTF = 4

𝑖 = 1 + (𝑛 − 1)𝛼
𝑖 = 1 + (2 − 1)20%
𝑖 = 1 + (1)0.2
𝑖 = 1.2

ΔTF = 𝑀 × 𝐾𝑓
ΔTF = 𝑀 × 𝐾𝑓 × 1.2
4 = 𝑀 × 𝐾𝑓 × 1.2
4 𝐾𝑓 ×1.2
=𝑀 ×
𝐾𝑓 ×1.2 𝐾𝑓 ×1.2

3.3
=𝑀
𝐾𝑓
❖ Gula (𝐶12 𝐻22 𝑂11 )

ΔTF = 𝑇𝐹 0 − 𝑇𝐹
ΔTF = 0 − (−1)
ΔTF = 1

ΔTF = 𝑀 × 𝐾𝑓
1 = 𝑀 × 𝐾𝑓
1
=𝑀
𝐾𝑓

Dari hasil praktikum yang telah dilakukan dapat dianalisa. Pada air titik beku
adalah 0°C.

Pada larutan cuka titik beku adalah -4°C. Pada Larutan Cuka terdapat zat pelarut
(air) dan zat terlarut (cuka). Titik beku cuka lebih rendah dari pada gula karena cuka
termasuk larutan elektrolit mengalami ionisasi (terurai). 𝐶𝐻3 𝐶𝑂𝑂𝐻 → 𝐶𝐻3 𝐶𝑂𝑂− +
𝐻 + untuk membeku larutan pada cuka membutuhkan suhu lebih rendah dari pada gula.
Jumlah partikel pada cuka lebih banyak dari pada larutan gula.

Pada larutan gula titik beku adalah -1°C. Terdapat zat pelarut (air )dan zat terlarut
(gula). larutan gula lebih tinggi karena larutan non elektrolit dan tidak mengalami
ionisasi atau tetap (tidak terurai). Partikel dalam gula lebih sedikit.

Kesimpulan

Dari hasil praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa titik beku larutan
akan mengalami penurunan titik beku dari pada pelarut murni (air). Pada larutan
elektrolit mengalami penurunan lebih besar dari pada larutan non elektrolit. Dan
semakin tinggi molalitas maka semakin banyak jumlah partikel ion. Semakin rendah
molalitas maka semakin sedikit jumlah partikel ion.
DAFTAR PUSTAKA

Sutresna Nana, dkk, 2016. Buku siswa aktif dan kreatif belajar kimia untuk SMA/MA.
Bandung: Grafindo media Pratama.

Tim guru mata pelajaran kimia, 2021. Modul Pengayaan Kimia Peminatan Matematika & Ilmu
Alam untuk SMA/MA.

Kania Zahrah Nadhirah, https://id.scribd.com/document/39271348/283165332-sifat-koligatif-


larutan-docx : Diakses pada hari Selasa, 5 September 2023. Pukul 18.50 WIB.
DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai