Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRATIKUM

ASAM DAN BASA

NAMA ANGGOTA :

1. Zahra Salsabilla arindi


2. Aiyla Zahra Baharany
3. Alifia Rahma
4. Arya Nugroho
5. Demiyan Rizky
6. Elsiana Amelianti
7. Muhamad Ibrahim
8. Winda Frestisa Amelina

SMA NEGERI 7 TAMBUN SELATAN

KABUPATEN BEKASI

2023
PENDAHULUAN

I. Latar Belakang

Asam dan basa memiliki pengaruh yang besar pada indicator alami. Indikator

alami adalah senyawa kimia yang digunakan untuk menentukan tingkat keasaman atau

kebasaaan suatu larutan. Beberapa contoh indicator alami belerang asam, kertas

lakmus, dan daun ubi jalar. Asam akan menyebabkan perubahan warna pada indicator

alami dari warna asli menjadi warna yang lebih merah atau ungu. Sedangkan basa akan

menyebabkan perubahan warna dari warna asli menjadi warna yang lebih hijau atau

kuning.

II. Rumusan Masalah

Bagaimana cara menentukan sifat asam dan basa serta besar PH nya?

III. Tujuan Penelitian

1. Menjelaskan cara menentukan sifat asam dan basa serta mencari besar PH nya.

2. Mencari besar PH nya


IV. Landasan Teori

Teori asam dan basa dapat didefinisikan sebagai suatu konsep yang digunakan

untuk menjelaskan reaksi kimia yang terjadi antara asam dan basa. Teori asam dan

basa yang paling umum digunakan adalah teori Arrhenius, yang menyatakan bahwa

asam adalah zat yang mengeluarkan ion hidrogen (H+) dalam air, sementara basa

adalah zat yang mengeluarkan ion hidroksida (OH-) dalam air. Teori ini juga

menyatakan bahwa reaksi asam-basa akan menghasilkan garam dan air. (Anonim,

2003.)

Mencetuskan tentang senyawa yang terpisah atau terurai menjadi bagian ion

ion dalam larutan. Arrhenius juga menjelaskan bagaimana kekuatan asam dalam

larutan aqua (air) tergantung pada konsentrasi ion-ion hydrogen didalamnya. menurut

Arrhenius, asam adalah zat larutan dalam air akan melepaskan ion H + atau ion H3 O+ .

Sedangkan Basa adalah zat yang dalam air melepaskan ion OH − 50 (Sutresna, 2023)

Pengertian asab-basa menurut Bronsted-Lowry, asam adalah larutan yang

dapat mendonorkan H + , sedangkan basa adalah larutan yang menerima H + 50

pasangan asam-basa konjugasi, dalam pengertian asam-basa Bronsted-Lowry reaksi

kiri dan kanan saling berhubungan jika larutan tersebut bersifat asam maka akan

terbentuk basa konjugasi dari asam tersebut. (Tim guru maple kimia, 2023, Hal-6)
V. Alat dan bahan

Alat:

1. PH universial

2. Gelas

Bahan :

1. Kertas Lakmus 21. Larutan Tolak Angin

2. Larutan Jus Pir 22. Larutan Coca-Cola

3. Larutan Jeruk Nipis 23. Larutan Kiranti

4. Larutan Cuka 24. Larutan Isocup

5. Larutan NutriBoost 25. Larutan Oncom

6. Larutan Marimas Blewah 26. Larutan Orange Water

7. Larutan Madu 27. Larutan Teh Kotak

8. Larutan Sprite 28. Larutan Tomat

9. Larutan Kratingdaeng 29. Larutan Yakult

10. Larutan Soda Bintang 30. Larutan Jahe

11. Larutan Fanta 31. Larutan Anggur

12. Larutan Marimas Mangga 32. Larutan A&W

13. Larutan Kecap 33. Larutan Nutrisari

14. Larutan Kopi

15. Larutan Susu

16. Larutan Air Kelapa

17. Larutan Lemon

18. Larutan Jasjus Jeruk

19. Larutan Garam

20. Larutan Floridina


VI. PROSEDUR KERJA

Cara pengguanaan kertas lakmus sebagai berikut:

1. Basahi kertas lakmus dengan larutan yang ingin diuji. Anda dapat menggunakan

sepotong kertas lakmus yang kecil dan memasukkannya ke dalam larutan atau

menyentuh permukaan larutan dengan kertas lakmus.

2. Tunggu beberapa saat hingga kertas lakmus menyerap cukup cairan sehingga warna

akan terlihat jelas.

3. Perhatikan warna yang muncul pada kertas lakmus. Jika warna biru menjadi merah,

maka larutan tersebut bersifat asam. Jika warna merah, menjadi biru maka larutan

tersebut bersifat basa.

4. Jika ingin mengetahui PH suatu larutan secara lebih akurat, Anda dapat

menggunakan skala PH..

5. Ingatlah untuk menjaga kertas lakmus dari cahaya matahari langsung dan udara

karena dapat mengubah warna kertas.

6. Bersihkan dan jangan lupa untuk menyimpan kertas lakmus dalam kondisi yang

baik.
VII. Data Pengamatan

7.1 Uji Asam-Basa Menggunakan Kertas Lakmus (Merah-Biru)


Perubahan
No Nama Zat Lakmus Keterangan
Merah Biru
1 Larutan Jus Pir Tetap Merah Asam
2 Larutan Jeruk Nipis Tetap Merah Asam
3 Larutan Cuka Tetap Merah Asam
4 Larutan NutriBoost Tetap Merah Asam
5 Larutan Marimas Blewah Tetap Tetap Netral
6 Larutan Madu Tetap Tetap Netral
7 Larutan Sprite Tetap Merah Asam
8 Larutan Kratingdaeng Tetap Merah Asam
9 Larutan Soda Bintang Tetap Tetap Netral
10 Larutan Fanta Tetap Merah Asam
11 Larutan Marimas Mangga Tetap Merah Asam
12 Larutan Kecap Tetap Merah Asam
13 Larutan Kopi Tetap Merah Asam
14 Larutan Susu Tetap Tetap Netral
15 Larutan Air Kelapa Tetap Tetap Netral
16 Larutan Lemon Tetap Merah Asam
17 Larutan Jasjus Jeruk Tetap Merah Asam
7.2 Uji Asam-Basa Menggunakan Kertas Indikator Universal
No. Nama Zat PH No. Nama Zat PH
1 Larutan Jeruk Nipis 2 14 Larutan Garam 6
2 Larutan NutriBoost 4 15 Larutan Floridina 5
3 Larutan Blewah 4 16 Larutan Tolak Angin 6
4 Larutan Jus Pir 5 17 Larutan Jasjus Jeruk Peras 4
5 Larutan Kratingdaeng 3 18 Larutan Kiranti 4
6 Larutan Cuka 2 19 Larutan IsoCup 4
7 Larutan Kecap 4 20 Larutan Oncom 6
8 Larutan Sprite 6 21 Larutan Orange Water 4
9 Larutan Air Madu 5 22 Larutan Teh Kotak 5
10 Larutan Tomat 4 23 Larutan Fanta 4
11 Larutan Coca-Cola 5 24 Larutan Yakult 6
12 Larutan AW 6 25 Larutan Jahe 7
13 Larutan Nutrisari 4 26 Larutan Anggur 4

VIII. Hasil Pembahasan

Asam dan basa dapat mempengaruhi warna kertas lakmus. Kertas lakmus adalah

kertas yang digunakan untuk menentukan PH suatu larutan. Kertas lakmus memiliki dua

warna yang berbeda di setiap ujungnya, biru dan merah, yang digunakan untuk

menentukan jika suatu larutan asam atau basa. Jika kertas lakmus yang dibasahi dengan

suatu larutan menunjukkan warna biru, maka larutan tersebut bersifat asam. Sebaliknya,

jika kertas lakmus yang dibasahi dengan suatu larutan menunjukkan warna merah, maka

larutan tersebut bersifat basa.


IX. Kesimpulan

Dalam percobaan asam dan basa, dapat ditarik kesimpulan bahwa:

1. Warna kertas lakmus yang awalnya biru akan berubah menjadi merah jika ditetesi

dengan sampel yang bersifat asam.

2. Kertas lakmus yang ditetesi dengan sampel asam akan menghasilkan pH di bawah

7.

3. Jika sampel yang ditetesi pada kertas lakmus menghasilkan pH di bawah 7, maka

sampel tersebut dikatakan bersifat asam.

4. Reaksi kertas lakmus dengan sampel asam akan membentuk warna merah yang

lebih intens jika sampel yang ditetesi lebih asam.

5. Reaksi kertas lakmus dengan sampel asam akan membentuk warna merah yang

kurang intens jika sampel yang ditetesi kurang asam.

6. Warna kertas lakmus yang awalnya merah akan berubah menjadi biru jika ditetesi

dengan sampel yang bersifat basa.

7. Kertas lakmus yang ditetesi dengan sampel basa akan menghasilkan pH di atas 7.

8. Jika sampel yang ditetesi pada kertas lakmus menghasilkan pH di atas 7, maka

sampel tersebut dikatakan bersifat basa.

9. Reaksi kertas lakmus dengan sampel basa akan membentuk warna biru yang lebih

intens jika sampel yang ditetesi lebih basa.

10.Reaksi kertas lakmus dengan sampel basa akan membentuk warna biru yang

kurang intens jika sampel yang ditetesi kurang basa.


DAFTAR PUSTAKA

Sutresna, dkk. 2016. Buku Siswa Aktif dan Kreatif dan Belajar
Bandung: Grafindo Media Pratama

Anonim, 2013 https://www.academia.edu/11337136/LAPORAN_PRAKTIKUM_%20


%20%20%20%20%20%20%20%20KIMIA_INDIKATOR_ASAM_BASA

Tim guru mape SMAN 7 Tambun Selatan. 2022. Buku modul pengayaan KIMIA.
Bekasi: SMAN 7 Tambun Selatan
DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai