Anda di halaman 1dari 9

Laporan Observasi Eksperimental

Tugas Bahasa Indonesia

Anggota kelompok IV:

1. Adra Zahra Nabila - 16


2. Citra Nur Ilahiyah - 20
3. Dian Mega Pertiwi - 22
4. Fauzan Akbar - 25
5. Ikhsan Abdurrahman - 34
6. M. Taqy Al-farisy - 25

SMA NEGERI 2 KS CILEGON

Jl. Semang Raya No. 1 Komplek KS

Telp. (0254) 384813

CILEGON

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadiran Allah swt yang telah melimpahkan rahmat dan
karunianya serta memberi kesempatan kepada kami untuk membuat Laporan Hasil
Observasi Eksperimental yang berjudul "Menguji Kadar Asam dan Basa dengan
Kertas Lakmus pada benda benda yang selalu di pakai setiap hari"
Laporan eksperimental ini kami lakukan untuk memenuhi tugas Bahasa
Indonesia yang diberi oleh Ibu Eti Hasnayati, S.Pd, Hj. Walaupun waktunya cukup
singkat, tapi kegiatan ini menghasilkan sesuatu yang berharga yaitu kami sebagai
kelompok dapat mengetahui langkah-langkah dalam menyusun laporan eksperimental
dan dapat mengaplikasikannya di dunia nyata.
Demikian kami segenap kelompok 4 ingin menyampaikan rasa terima kasih
kepada seluruh pihak pendukung. Karena masih terdapat banyak kekurangan dalam
penulisan laporan ini, maka kami menerima setiap masukan yang tentunya
membangun kinerja kami sebagai kelompok dalam membuat sebuah laporan.
Semoga laporan ini dapat memberikan setetes ilmu bagi kalian semua dan
memberi manfaat untuk setiap pembaca dan juga menambah ilmu bagi kami. Terima
kasih.

Cilegon, Agustus 2019

Penulis
DAFTAR ISI
Kata pengantar…………………………………………………………I
Daftar Isi……………………………………………………………….II

Bab 1
Pendahuluan….............................................................................1
1.1Latar Belakang ………………………………………………...1
1.2Permasalahan…………………………………………………..1
1.3Tujuan……………………………………………………….....1
1.4Manfaat………………………………........…………………...1

Bab 2

Landasan Teori…………………………………………………..2

Bab 3

Metodologi Observasi…………………………………………….3

3.1 Alat dan Bahan…………………………………………………3

3.2 Langkah Kerja…………………………………………………3

3.3 Hasil Kerja……………………………………………………..4

Bab 4 Pembahasan……………………………………………………..5

Bab 5 Penutup………………………………………………………….6

Bab 6 Daftar Pustaka………………………………………………….6


BAB I

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Asam basa sudah dikenal sejak zaman dahulu. Istilah asam (acid) berasal
dari bahasa latin acetum yang berarti cuka. Istilah basa (alkali) berasal dari bahasa
arab yang berarti abu. Asam dan basa secara tidak sadar merupakan bagian dari
kehidupan kita. Kita senantiasa berinteraksi dengan asam dan basa setiap hari.
Makanan yang kita konsumsi sebagian besar besifat asam, sedangkan pembersih
yang sering kita gunakan (sabun. Deterjen, dll) adalah basa.

Selain itu, asam dan basa sangat berpengaruh terhadap kondisi tumbuhan
yang ada diatasnya. Kualitas air juga dapat ditetntukan dengan mengukur tingkat
keasamannya. Suatu daerah yang dilanda hujan.

Suatu larutan dapat diketahui sifat asam atau basanya dengan menggunakan
indikator asam-basa, yaitu zat yang mempunyai warna berbeda dalam larutan asam
dan larutan basa. Salah satu contohnya adalah kertas lakmus.

1.2 Permasalahan
2. Apakah kertas lakmus dapat mengidentifikasi larutan asam-basa?
3. Apakah yang dimaksud dengan asam basa?
4. Apa sajakah contoh asam basa?
5. Apa sajakah alat dan bahan dalam melakukan praktikum menguji larutan asam basa
menggunakan kertas lakmus?
6. Bagaimana cara kerja menguji larutan asam basa menggunakan kertas lakmus?
7. Apa sajakah indikator-indikator dalam menguji larutan asam basa?

1.3 Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji sifat larutan asam-basa dengan
menggunakan kertas lakmus.

1.4 Manfaat
Manfaat dari penelitian ini adalah dapat mengetahui dan membedakan larutan asam
dan basa dengan menggunakan kertas lakmus dari berbagai macam indikator.
BAB II

Landasan Teori
Asam merupakan zat yang larutannya berasa asam, sehingga dapat memerahkan
kertas lakmus biru. Asam merupakan larutan elektrolit yang dapat terurai dalam air dan
memiliki ion positif dan ion negatif. Basa merupakan zat yang larutannya kebalikan dari
asam, sehingga dapat membirukan kertas lakmus merah. Jika basa dilarutkan dalam air akan
-
terjadi reaksi ionisasi dan terjadi ion OH yang membawa sifat basa. Larutan dapat dikatakan
bersifat netral apabila direaksikan dengan larutan asam dan larutan basa dalam jumlah yang
sama.
Ada larutan bersifat asam seperti larutan asam cuka, ada bersifat basa seperti larutan
air kapur dan ada bersifat netral seperti larutan garam dapur. Sifat asam ditentukan oleh
konsentrasi ion H+ dalam larutan. Sifat basa ditentukan oleh ion OH- dalam larutan.
Sedangkan sifat netral akibat adanya ion H+ dan ion OH- dalam keadaan yang seimbang.
Sifat asam , basa, atau netral larutan dapat ditentukan dengan indikator . Indikator adalah
zat yang dapat berubah warna dalam lingkungan yang berbeda. Contoh indikator adalah
kertas lakmus. Kertas lakmus ada berwarna merah dan ada berwarna biru. Lakmus merah
berwarna merah dalam asam dan biru dalam basa, sedangkan lakmus biru berwarna biru
dalam basa dan merah dalam asam
BAB III

Metodologi Observasi
A. Judul Percobaan
Larutan Asam-Basa

B. Alat dan Bahan

Alat:
1. Gelas Kimia
2. Plat Tetes
3. Pipet Tetes

Bahan:

1. Kertas Lakmus
2. Cuka
3. Deterjen
4. Jeruk Nipis
5. Kapur Sirih
6. Garam
7. Gula
8. NaOH
9. Air Aki (H2SO2)

C. Cara Kerja
1. Siapkan bahan yang akan diuji dalam bentuk latutan.
2. Masukkan ±3 tetes larutan cuka kertas lakmus merah, amati perubahan warna yang terjadi.
3. Lakukan percobaan 2 pada semua larutan.
4. Ulangi percobaan 2 dan 3 dengan mengamati kertas lakmus biru.

D. Hasil Pengamatan

Kertas Lakmus

No Larutan Merah Biru Sifat Zat

1 Cuka Merah Merah Asam

2 Detrejen Biru Biru Basa

3 Jeruk nipis Merah Merah Asam


4 Kapur sirih Biru Biru Basa

5 Garam Merah Biru Netral

6 Gula Merah Biru Netral

7 NaOH Biru Biru Basa

8 Air aki (H2SO4) Merah Merah Asam


BAB IV

Pembahasan

Dalam teorinya telah disebutkan bahwa asam mempunyai rasa masam, sedangkan
basa mempunyai rasa pahit. Namun begitu, tidak dianjurkan untuk mengenali asam dan basa
dengan cara mencicipinya, sebab banyak diantaranya yang dapat merusak kulit (korosif) atau
bahkan bersifat racun.

Asam dan basa dapat dikenali dengan menggunakan zat indikator, yaitu zat yang memberi
warna berbeda dalam lingkungan asam dan lingkungan basa (zat yang warnanya dapat
berubah saat berinteraksi atau bereaksi dengan senyawa asam maupun senyawa basa). Seperti
pada pengujian yang telah dilakukan dan memperoleh hasil sebagai berikut :

Pada pengujian Air Cuka, Air Kapur, Air Suling menghasilkan kertas lakmus merah
tetap berwarna merah dan kertas lakmus biru berubah menjadi warna merah. Hal ini
menunjukkan bahwa Air Cuka, Air Kapur, Air Suling bersifat asam.

Pada pengujian NaOH, Amonia, NaCl, menghasilkan kertas lakmus merah berubah
menjadi warna biru dan kertas lakmus biru tetap berwarna biru. Hal ini menunjukkan bahwa
NaOH, Amonia, NaCl, bersifat basa.

Pada pengujian Air Kapur menghasilkan kertas lakmus merah berwarna merah dan
kertas lakmus biru tetap berwarna biru. Hal ini menunjukkan bahwa Air Kapur bersifat netral.
Pada Pengujian asam ini seharusnya Air kapur bersifat basa namun pada pengujian kali ini
kami ini bersifat asam hal ini di karenakan kertas lakmus yang kurang peka atau larutan
kapur yang kurang peka.
BAB V

Penutup

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari praktik larutan asam basa ini adalah sebagai
berikut:

1. Larutan yang mengubah lakmus biru menjadi merah berarti larutan bersifat asam,
2. Larutan yang mengubah lakmus merah menjadi biru berarti larutan bersifat basa.
3. Larutan yang tidak mengubah warna kertas lakmus berarti llarutan bersifat netral.

BAB VI

Daftar Pustaka
1. http://sitinurjannah.blogspot.com
2. http://chemistrytobeeasy2014.blogspot.com
3. http://srielfyra.blogspot.com
4. https://id.m.wikipedia.org
5. sitkes.com
6. http://Biologi1a.blogspot.com
7. http://zindriasihlinati.blogspot.com
8. ilmukimia.org

Anda mungkin juga menyukai