Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN HASIL PRATIKUM KIMIA

LARUTAN ASAM DAN BASA

Disusun Oleh:
- Allya Julianti Safitri
- Galuh Pradiptya Apriyanti
- Raisya Kamila
- Raizha Shyla
- Razan M. Ihsan
- Nayla Putri Dewanto

XI MIPA 3

SMAN 1 JASINGA
Jl. Sukamanah No. 3, RT. 04/02, Desa Setu, Kec. Jasinga, Kab. Bogor,
Prov. Jawa Barat, Kode Pos 16670
A. Tujuan Pratikum
- Menentukan sifat larutan asam dan basa
- Memperkirakan pH larutan dengan beberapa indikator

B. Dasar Teori
Indikator asam basa adalah zat-zat warna yang dapat memperlihatkan warna berbeda dalam
larutan yang bersifat asam dan dalam larutan yang bersifat basa. Beberapa jenis bunga dengan
warna menyolok dapat dijadikan sebagai bahan indikator asam dan basa. Ada tiga pengertian
mengenai asam dan basa, yaitu:
Menurut Arrhenius, asam merupakan senyawa yang jika dilarutkan dalam air dapat
menghasilkan ion H+. Basa merupakan senyawa yang jika dilarutkan dalam air dapat
menghasilkan ion OH-
Menurut Bronsted dan Lowry, asam sebagai donor proton (ion hidrogen) dan basa
sebagai akseptor proton (ion hidrogen).
Menurut Lewis, asam sebagai suatu zat yang dapat menerima sepasang elektron, dan
basa adalah zat yang dapat memberikan sepasang elektron.
Asam adalah senyawa yang jika dilarutkan ke dalam air menghasilkan ion H+. Basa adalah
senyawa yang bila dilarutkan ke dalam air menghasilkan ion OH-.

C. Alat dan Bahan

a. Alat
- Kertas lakmus
- Metil jingga
- Indikator universal
- Plat tetes
- Pipet tetes
- Metil merah
- Bromtimol biru
- Larutan PP
- Tabung reaksi
- Gelas kimia

b. Bahan
- Cuka
- Air jeruk
- Air garam
- Larutan HCl
- Larutan NaOH
- Air sabun
- Larutan obat lambung
- Larutan gula
- Larutan kunyit
- Larutan kulit manggis
- Larutan kembang bunga sepatu
- Larutan urea

D. Cara Kerja
A. Menentukan sifat larutan asam dan basa
1. Masukkan larutan yang akan di uji kedalam gelas kimia
2. Ambil larutan cuka dengan menggunakan pipet tetes kemudian tuangkan
sebanyak 3 tetes ke dalam wadah plat tetes
3. Ambillah selembar kertas lakmus merah dan biru yang sudah di potong jadi 4
bagian
4. Celupkan potongan kertas lakmus merah dan biru ke dalam plat tetes
5. Amati perubahan warna pada kertas lakmus
6. Lakukan pengujian yang sama terhadap larutan yang lainnya
B. Menentukan sifat larutan asam basa dengan menggunakan indikator alami
1. Menyiapkan beberapa tabung reaksi kemudian di isi larutan yang akan di uji
2. Meneteskan indikator kunyit ke dalam tabung reaksi sebanyak 3 tetes,kemudian
amati perubahan warnanya
3. Lakukan percobaan yang sama dengan menggunakan indikator alami lainnya
C. Memperkirakan pH larutan dengan beberapa indikator
1. Siapkan 4 tabung reaksi dan isilah dengan larutan cuka
2. Tambahkan kedalam 4 tabung reaksi sebanyak 2 tetes larutan metal jingga. Metil
merah, bromtimol biru dan larutan PP
3. Catat warna yang terjadi pada tabel pengamatan
4. Ulangi langkah di atas dengan mengganti larutan cuka dengan larutan yang lain.
D. Memperkirakan pH dengan indikator universal dengan mencelupkan kertas indikator
ke dalam plat tetes yang sudah diisi dengan larutan yang akan di uji kemudian
cocokkan warnanya dengan peta warna yang terdapat pada kotak kemasan indikator
universal.

E. Tabel Pengamatan

Perubahan Warna Kertas Lakmus Sifat


No Larutan
Lakmus Merah Lakmus Biru Larutan
1 Gula Berubah biru Tetap Basa
2 Lemon Tetap Berubah merah Asam
3 Obat lambung Berubah biru Tetap Basa
4 Garam Berubah biru Tetap Basa
5 Alkohol Berubah biru Tetap Basa
6 Urea Berubah biru Tetap Basa
7 Sabun Berubah biru Tetap Basa
8 NaOH Berubah biru Tetap Basa
9 HCl Tetap Berubah merah Asam
10 H₂SO₄ Tetap Berubah merah Asam
11 Ca(OH) ₂ Berubah biru Tetap Basa
12 Cuka Tetap Berubah merah Asam

Perubahan warna jika ditetesi


No Larutan Larutan Larutan kulit Larutan bunga
kunyit manggis kembang sepatu
1. Cuka Tetap Berubah putih Berubah lebih
berwarna muda
2. NaOH Tetap Berubah jadi Berubah jadi hijau
kemerahan

No Larutan Perubahan Warna Indikator Universal Perkiraan pH


1. Cuka 3
2. NaOH 13

F. Simpulan
Berdasarkan hasil praktik yang kelompok kami lakukan, dapat ditarik beberapa
kesimpulan:
1. Asam dan basa dapat dilihat dari perubahan kertas lakmus.
2. Larutan bersifat asam jika lakmus merah tetap berwarna merah dan lakmus biru
berubah menjadi warna merah (semua kertas lakmus berwarna merah)
3. Larutan bersifat basa jika lakmus biru tetap berwarna biru dan lakmus merah
berubah menjadi warna biru (semua kertas lakmus berwarna biru)
4. Laruran yang bersifat asam yaitu, lemon, HCl, H₂SO₄, cuka
5. Larutan yang bersifat basa : gula, obat lambung, garam, alkohol, urea, sabun,
NaOH, Ca(OH) ₂

Pada pratikum kali ini kami tidak menemukan larutan yang bersifat netral. Mungkin
ada beberapa kesalahan yang dilakukan pada saat pratikum.

G. Pertanyaan
1. Suatu larutan tidak mengubah warna indikator kertas lakmus merah, apakah dapat
disimpulkan bahwa larutan tersebut bersifat asam?
Jawab : ya, karena larutan bisa bersifat asam apabila lakmus merah tetap berwarna
merah

2. Larutan apa saja yang termasuk :


a. Asam : lemon, HCl, H₂SO₄, cuka
b. Basa : gula, obat lambung, garam, alkohol, urea, sabun, NaOH, Ca(OH) ₂
c. Netral : berdasarkan pratikum kami tidak larutan yang bersifat netral

3. Larutan asam memiliki pH …….


Jawab : dibawah 7
Larutan basa memiliki pH ……
Jawab : lebih dari 7
Larutan netral memiliki pH……
Jawab : mempunyai pH 7

Anda mungkin juga menyukai