PENGELOMPOKKAN LARUTAN ASAM LEMAH, ASAM KUAT, BASA LEMAH DAN BASA KUAT
BERDASARKAN BESARNYA PH
GURU:RETNO KURNIANGSIH,S.Pd.Si
Disusun oleh:
Nama: Dinar Emanuella Aurora
Kelas: XI IPS 2 (11 IPS 2)
NISN: 0072707901
B. Landasan Teori
Asam secara umum merupakan senyawa kimia yang bila dilarutkan dalam air akan
menghasilkan larutan dengan pH lebih kecil dari 7. Asam adalah suatu zat yang dapat memberi
proton (ion H+ ) kepada zat lain (yang disebut basa), atau dapat menerima pasangan elektron
bebas dari suatu basa. Suatu asam bereaksi dengan suatu basa dalam reaksi penetralan untuk
membentuk garam. Contoh asam adalah asam asetat.
Secara umum, asam memiliki sifat sebagai berikut:
o masam ketika dilarutkan dalam air
o asam terasa menyengat bila disentuh, dan dapat merusak kulit
o asam breaksi hebat dengan kebanyakan logam, yaitu korosif terhadap logam
o walaupun tidak selalu ionik merupakan cairan elektrolit
Basa adalah zat-zat yang dapat menetralkan asam. Secara kimia, asam dan basa saling
berlawanan. Basa yang larut dalam air disebut alkali. Jika zat asam menghasilkan ion hidrogen
(H+) yang bermuatan positif, maka dalam hal ini basa mempunyai arti bahwa ketika suatu
senyawa basa di larutkan ke dalam air, maka akan terbentuk ion hidroksida (OH-) dan ion
positif menurut reaksi sebagai berikut. Ion hidroksida (OH-) terbentuk karena senyawa
hidroksida (OH) mengikat satu elektron saat dimasukkan ke dalam air.
Secara umum, basa memiliki sifat sebagai berikut:
o kaustik yaitu merusak kulit
o rasanya pahit
o licin seperti sabun
o nilai pH lebih dari air suling
o mengubah warna lakmus merah menjadi biru
o dapat menghantarkan arus listrikkarena bersifat non elektrolit
o mengalami reaksi dengan asam membentuk air dan garam
• Lakmus biru dibuat dengan menambahkan ektrak lamus yang berwarna biru ke dalam
kertas putih. Kertas akan menyerap ekstrak lakmus yang selanjutnya dikeringkandalam
udara terbuka, sehingga dihasilkan kertas nlakmus biru.kertas lakmus biru pada
larutan yang bersifat basa akan tetap biru , karena orchein merupakan anion, sehingga
tidak akan bereaksi dengan anion (OH- ).
• Kertas lakmus merah dibuat dengan proses yang sama dengan pembuatan kertas
lakmus biru, tetapi ditambahkan sedikit asam sulfat atau asam klorida agar warnanya
menjadi merah.
Sehingga mekanisme reaksi orchein pada suasana asam akan kembali terjadi. Apabila kertas
lakmus merah dimasukkan kedalam larutan yang bersifat asam, warnanya akan tetap merah
karena lakmus merah memang merupakan orchein dalam suasana asam. Sedangkan, apabila
kertas lakmus merah ditambahkan larutan yang bersifat basa, maka orchein yang berwarna
biru akan kembali terbentuk.
2. Indikator Alam
Indikator alam merupakan bahan-bahan alam yang dapat berubah warnanya dalam larutan
asam, basa, dan netral. Indikator alam yang biasanya dilakukan dalam pengujian asam basa
adalah tumbuhan yang berwarna mencolok, berupa bunga-bungaan, umbi-umbian, kulit
buah, dan dedaunan.
Perubahan warna indikator bergantung pada warna jenis tanamannya, misalnya:
• Bunga sepatu merah di dalam larutan asam akan berwarna merah dan di dalam larutan
basa akan berwarna hijau,
• bunga telang di dalam larutan asam akan berwarna ungu muda dan di dalam larutan
basa akan berwarna biru atau ungu tua.
Bahan :
Larutan yang di uji:
1. Jeruk nipis
2. Cuka dapur
3. Promag
4. Rinso (deterjen)
5. Garam
6. Kapur sirih
7. Belimbing wuluh
D. Cara Kerja
Langkah-langkah:
1. Menggambil cairan atau larutan di dalam buah jeruk nipis dengan cara di peras, di ulek
atau di tumbuk. Sampai air dari buah jeruk nipis keluar.
2. Masukkan air perasan jeruk nipis ke dalam tabung reaksi menggunakan pipet lalu di
aduk menggunakan pengaduk dan tabung di letakkan pada rak tabung reaksi.
3. Pindahkan cairan dari dalam tabung reaksi menggunakan pipet dan teteskan cairan ke
dalam plat tetes.
4. Lalu tes cairan tersebut dengan menggunakan kertas lakmus biru dan indokator
universal.
5. Jika kertas lakmus biru berubah warna menjadi merah, maka kandungan dari cairan
tersebut adalah asam. Dan jika kertas lakmus biru masih berwarna biru yang artinya
tetap dan tidak berubah warna, maka kandungan dari cairan tersebut adalah basa.
6. Kemudian tes menggunakan indikator universal, indikator ini memiliki angka serta
warna yang beragam. Semakin tinggi angka maka semakin basa begitu juga sebalik nya
semakin rendah angka maka akan semakin asam.
7. Ulangi langkah-langkah tersebut untuk menguji bahan-bahan selanjutnya.
E. Hasil Pengamatan
No Nama Larutan Kertas Lakmus Biru pH Jenis Larutan
1 Jeruk nipis Merah 2 Asam kuat
2 Cuka Merah 2 Asam kuat
3 Promag Biru 6 Basa lemah
4 Rinso Biru 11 Basa kuat
5 Garam Merah 3 Asam kuat
6 Kapur sirih Biru 12 Basa kuat
7 Belimbing wuluh Merah 2 Asam kuat
F. Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan pada tabel hasil pengamatan di dapat:
1. Jeruk nipis merubah kertas lakmus biru menjadi merah. Ketika di uji dengan indikator
universal, di dapat bahwa pH jeruk nipis adalah 2. Sehingga dapat di simpulkan bahwa
jeruk nipis bersifat asam kuat.
2. Cuka merubah kertas lakmus biru menjadi merah. Ketika di uji dengan indikator
universal, di dapat bahwa pH cuka adalah 2. Sehingga dapat di simpulkan bahwa cuka
bersifat asam kuat.
3. Promag tidak merubah kertas lakmus biru yang berarti tetap berwarna biru. Ketika di
uji dengan indikator universal, di dapat bahwa pH promag adalah 6. Sehingga dapat di
simpulkan bahwa promag bersifat basa lemah.
4. Rinso (deterjen) tidak merubah kertas lakmus biru yang berarti tetap berwarna biru.
Ketika di uji dengan indikator universal, di dapat bahwa pH rinso adalah 11. Sehingga
dapat di simpulkan bahwa rinso bersifat basa kuat.
5. Garam merubah kertas lakmus biru menjadi merah. Ketika di uji dengan indikator
universal, di dapat bahwa pH garam adalah 3. Sehingga dapat di simpulkan bahwa
garam bersifat asam kuat
6. Kapur sirih tidak merubah kertas lakmus biru yang berarti tetap berwarna biru. Ketika
di uji dengan indikator universal, di dapat bahwa pH kapur sirih adalah 12. Sehingga
dapat di simpulkan bahwa kapur sirih bersifat basa kuat.
7. Belimbing wuluh merubah kertas lakmus biru menjadi merah. Ketika di uji dengan
indikator universal, di dapat bahwa pH belimbing wuluh adalah 2. Sehingga dapat di
simpulkan bahwa belimbing wuluh bersifat asam kuat.
Saran:
Dengan selesainya laporan ini, ada beberapa saran yang ingin di sampaikan dan semoga dapat
bermanfaat bagi pembaca, yaitu:
1. Jika ingin menggunakan kertas lakmus, tangan harus benar-benar kering agar kertas
lakmus tidak hilang kegunaan nya
2. Dalam penggunaan indikator universal memerlukan ketelitian mata, maka
penggunaannya harus dilakukan dengan teliti dan dilakukan di tempat dengan cahaya
yang cukup agar dapat melihat dengan jelas
3. Jika jumlah kertas lakmus yang tersedia sangat terbatas, maka kita dapat memotong
ukuran kertas menjadi lebih kecil karena kertas lakmus tetap bisa di gunakan meski
ukurannya kecil.
H. Daftar Pustaka