Anda di halaman 1dari 9

MENENTUKAN ASAM BASA DENGAN INDIKATOR

ALAMI

Laporan Penelitian

KELOMPOK 3

1. Aura Aulia Maharani (XI MIA 3/ 04)


2. Kertajaya Sakti Nugroho (XI MIA 3/ 12)
3. Raden roro Salma H.M (XI MIA 3/ 26)
4. Risman Fayes (X1 MIA 3/28)
5. Vega Wira (XI MIA 3/ 36)

SMA NEGERI 20 Surabaya.

Jl. Medokan Semampir Indah No.119, Medokan Semampir,


Sukolilo, Kota SBY, Jawa Timur 60119
A. Tujuan
Menentukan perubahan warna ekstrak kunyit, bunga
sepatu, daun pacar, kol ungu, bunga kana merah, kulit manggis,
bunga asokai , dan bougenvil sebagai indicator alami larutan asam
basa.

B. Dasar Teori
Indikator adalah suatu senyawa yang dapat memberikan
warna berbeda dalam suasana yang berbeda misalnya lakmus yang
dalam suasana asam berwarna merah sedangkan dalam suasana
basa berwarna biru. Disekitar kitaa terdapat beberapa zat warna
alaminya yang dapat digunakan sebagai indikator seperti kunyit,
ekstrak daun mahkota bunga berwarna dengan syarat dapat
mengalami perubahan warna dalam suasana yang berbeda.
Dengan indikator, kita dapat menentukan suatu larutan bersifat
asam, basa atau netral. 

Asam secara umum merupakan senyawa kimia yang bila


dilarutkan dalam air akan menghasilkan larutan denga pH lebih
kecil dari 7. asam adalah suatu zat yang dapat memberi proton(ion
H+) kepada zat lain (yang disebutbasa), atau dapat menerima
pasangan electron bebas dari suatu basa. Suatu asam bereaksi
dengan suatu basa dalam reaksi penetralan untuk membentuk
garam. Contoh asam adalah asam asetat. Secara umum, asam
memiliki sifat sebagai berikut:
1.      masam ketika dilarutkan dalam air.
2.      asam terasa menyengat bila disentuh, dan dapat merusak kulit,
teruma bila asamnya asam
pekat.
3.      asam bereaksi hebat dengan kebanyakan logam, yaitu korosif
terhadap logam.
4.      asam, walaupun tidak selalu ionic merupakan cairan elektrolit.

Basa adalah zat-zat yang dapat menetralkan asam. Secara


kimia, asam dan basa saling berlawanan. Basa yang larut dalam air
disebut alkali. Jika zat asam menghasilkan ion hidrogen (H+) yang
bermuatan positif, maka dalam hal ini basa mempunyai arti sebagai
berikut. maka ketika suatu senyawa basa di larutkan ke dalam air,

1
maka akan terbentuk ion hidroksida (OH-) dan ion positif menurut
reaksi sebagai berikut. Ion

1
hidroksida (OH-) terbentuk karena senyawa hidroksida
(OH) mengikat satu elektron saat dimasukkan ke dalam air. 
Secara umum, asam memiliki sifat sebagai berikut:
1. Kaustik
2. Rasanya pahit
3. Licin seperti sabun
4. Ph nya lebih dari air suling
5. Mengubah lakmus merah menjadi biru
6. Dapat menghantarkan arus listrik

Indikator asam dan basa


Dalam laboratorium kimia, indikator asam-basa yang biasa di
gunakan adalah indikator buatan dan indikator alami, Berikut ini
penjelasan tentang indikator asam-basa
buatan dan indikator asam-basa alami.

Indikator Buatan
Indikator buatan adalah indikator siap pakai yang sudah
dibuat di laboratorium atau pabrik alat-alat kimia. Contoh
indikator buatan adalah kertas lakmus yang terdiri dari lakmus
merah dan lakmus biru, kertas lakmus kertas yang diberi senyawa
kimia sehingga akan menunjukkan warna yang berbeda setelah
dimasukkan pada larutan asan maupun basa. Warna kertas lakmus
akan berubah sesuai dengan larutannya. Perubahan warna yang
mampu dihasilkan oleh kertas lakmus sebenarnya disebabkan
karena adanya orchein (ekstrak lichenes) yang berwarna biru di
dalam kertas lakmus.
kertas lakmus biru pada larutan yang bersifat basa akan tetap.
Apabila kertas lakmus merah dimasukkan kedalam larutan yang
bersifat asam, warnanya akan tetap merah karena lakmus merah
memang merupakan orchein dalam suasana asam. Sedangkan,
apabila kertas lakmus merah ditambahkan larutan yang bersifat
basa, maka orchein yang berwarna biru akan kembali terbentuk.
Begitu sebaliknya.

·   Indikator Alam
Indikator alam merupakan bahan-bahan alam yang dapat
berubah warnanya dalam larutan asam, basa, dan netral. Indikator
alam yang biasanya dilakukan dalam pengujian asam basa adalah

2
tumbuhan yang berwarna mencolok, berupa bunga-bungaan,
umbi-umbian, kulit buah, dan dedaunan.

2
Perubahan warna indikator bergantung pada warna jenis
tanamannya, misalnya kembang sepatu merah di dalam larutan
asam akan berwarna merah dan di dalam larutan basa akan
berwarna hijau, kol ungu di dalam larutan asam akan berwarna
merah keunguan dan di dalam larutan basa akan berwarna hijau
dan lain – lain.

C. Alat dan Bahan


1. Bunga Asoka
2. Kunyit
3. Bunga Mawar
4. Manggis
5. Daun Pacar
6. Bunga Bougenvil
7. Bunga Kana Merah
8. Kol Ungu
9. Bunga Sepatu
10. Mortal
11. Plat Tetes
12. Botol Semprot (Air Suling)
13. Pipet Tetes
14. Corong Kaca
15. Kertas Saring

D. Prosedur Kerja
1. Buatlah indicator alami dari kulit manggis dengan menumbuk
bahan tersebut dalam lumpang porselen menggunakan mortal,
lalu tambahkan air. Peras dan saring ekstrak kulit manggis yang
diperoleh menggunakan kertas saring dan corong kaca.
Tambahkan air agar larutan indikator tidak terlalu pekat.
2. Ulangi langkah 1 dengan mengganti bahan bunga sepatu.
Setelah bunga sepatu, ulangi dengan mengganti bahan yang
lain. Jangan lupa menyuci terlebih dahulu alat sebelum
digunakan.
3. Tambahkan 1-3 asam cuka 1-9 ke dalam plat tetes, lalu beri
label.

3
4. Tambahkan 3 tets ekstrak kulit manggis ke dalam tiap-tiap plat
tetes, lalu amati dan catat warna yang dihasilkan.
5. Ulangi langkah tersebut untuk ekstrak bahan yang lainnya.

E. Hasil Pengamatan

N Nama Bahan Larutan


o
Asam Basa
1. Kertas Lakmus Merah Tetap Merah Jadi Biru
2. Kertas Lakmus Biru Jadi Merah Tetap Biru
Tabel Pengamatan 1

No Nama Ekstak Warna awal Perubahan Warna


Asam Basa
1. Asoka Merah Coklat Kuning Coklat Tua
Merah muda Pudar
2. Kunyit Kuning Kuning Coklat
Pekat Kecoklat Kekuningan
3. Mawar Merah Merah Coklat tua Merah Bata
Marun Pekat Muda
4. Manggis Coklat Pekat Coklat Coklat Tua
5. Daun Pacar Hijau Hijau Kuning
Coklat Muda
6. Bougenvil Orange Oreng Orange tua
Muda
7. Kana Merah Merah Merah Kecoklatan
Kecoklatan Pudar
8. Kol Ungu Ungu Tua Merah Ungu Pekat
Delima
9. Bunga Sepatu Merah Pekat Merah Coklat
Peach Muda
Table Pengamatan 2

F. Pertanyaan dan Diskusi


1. Bagaimana perubahan warna dari hasil pengamatan?

Setelah selesai melakukan percobaan, dapat diskusikan hasil

Air bunga yang dapat digunakan sebagai indicator asam basa yang
  

baik adalah air bunga yang berwarna merah. Karena pada


percobaan bunga warna merah, air bunga memberikan warna yang
mencolok ketika diberi larutan asam dan basa.    Air bunga yang

4
berawal dari warna ungu, berubah menjadi warna merah ketika
diberi larutan cuka, dan berubah menjadi warna hijau ketika diberi
larutan air kapur.   Sedangkan warna air bunga kuning,putih, dan
hijau tidak memberikan perubahan warna yang mencolok ketika
diberi lautan asam dan basa.

G. Kesimpulan
Dari hasil percobaan diatas dapat disimpulkan bahwa masing-
masing ekstrak dari bahan alami yang telah diuji coba dapat
menunjukan sifat larutan yang ditetesi, hal ini dapat ditunjukan
dengan adanya perubahan warna dasar dari masing-masing ekstrak.
Perubahan warna:
·         Dari hasil uji coba diatas, umumnya larutan yang  bersifat asam
menghasilkan warna kuning, merah atau oranye atau warna yang
lebih muda dari warna awal.
·         Selain larutan yang bersifat basa umumnya menghasilkan warna
coklat tua atau hijau.
·         Sedangkan larutan garam tidak mengalami perubahan warna jika
ditetesi kedalam extract dari indikator alami.
Indikator cuka, tomat dan air jeruk merupakan asam dan indikator
sabun, shampoo dan air sunlight,kapur adalah basa. Ekstrak yang
cocok sebagai penguji indikator adalah  bunga yang berwarna
merah dan ungu karena mengalami perubahan warna yang
mencolok.

5
F. Lampiran

Gambar Perubahan Warna (Asam)

Gambar Perubahan Warna (Basa)

Anda mungkin juga menyukai