Anda di halaman 1dari 7

Laporan Praktikum Kimia

Menentukan Indikator Asam-Basa Dari Bahan Alami

XI MIA 8

Disusun oleh :
Gede Diva Mahesa Saputra (07)
I Putu Artika Darma Yoga (13)
I Putu Mulia Dharmopadesa (14)
I Wayan Cahya Mahastya (15)
Kadek Andre Aditya Resa Putra (20)
Putu Bagus Krishna A.P (33)

SMAN 1 Denpasar
Tahun Ajaran 2018/2019
Menentukan Indikator Asam-Basa Dari Bahan Alami

A. Tujuan :
Mengenal dan mampu menganalisa bahan alami yang dapat digunakan sebagai
indikator asam basa.
B. Dasar Teori
Asam secara umum merupakan senyawa kimia yang bila dilarutkan dalam air
akan menghasilkan larutan dengan pH lebih kecil dari 7. Asam adalah suatu zat yang
dapat memberi proton (ion H+) kepada zat lain (yang disebut basa), atau dapat
menerima pasangan elektron bebas dari suatu basa. Suatu asam bereaksi dengan suatu
basa dalam reaksi penetralan untuk membentuk garam. Contoh asam adalah asam asetat
Secara umum, asam memiliki sifat sebagai berikut:
1. masam ketika dilarutkan dalam air.
2. asam terasa menyengat bila disentuh, dan dapat merusak kulit.
3. asam bereaksi hebat dengan kebanyakan logam, yaitu korosif
terhadap logam.
4. walaupun tidak selalu ionik merupakan cairan elektrolit.
Basa adalah zat-zat yang dapat menetralkan asam. Secara kimia, asam dan basa
saling berlawanan. Basa yang larut dalam air disebut alkali. Jika zat asam menghasilkan
ion hidrogen (H+) yang bermuatan positif, maka dalam hal ini basa mempunyai arti
bahwa ketika suatu senyawa basa di larutkan ke dalam air, maka akan terbentuk ion
hidroksida (OH-) dan ion positif menurut reaksi sebagai berikut. Ion hidroksida (OH-)
terbentuk karena senyawa hidroksida (OH) mengikat satu elektron saat dimasukkan ke
dalam air.
Secara umum, basa memiliki sifat sebagai berikut:
1. Kaustik
2. Rasanya pahit
3. Licin seperti sabun
4. Nilai pH lebih dari air suling
5. Mengubah warna lakmus merah menjadi biru
6. Dapat menghantarkan arus listrik
Dalam laboratorium kimia, indikator asam-basa yang biasa di gunakan adalah indikator
buatan dan indikator alami, Berikut ini penjelasan tentang indikator asam-basa buatan
dan indikator asam-basa alami.

1. Indikator Buatan
Indikator buatan adalah indikator siap pakai yang sudah dibuat di laboratorium
atau pabrik alat-alat kimia. Contoh indikator buatan adalah kertas lakmus yang terdiri
dari lakmus merah dan lakmus biru, kertas lakmus kertas yang diberi senyawa kimia
sehingga akan menunjukkan warna yang berbeda setelah dimasukkan pada larutan asan
maupun basa. Warna kertas lakmus akan berubah sesuai dengan larutannya. Perubahan
warna yang mampu dihasilkan oleh kertas lakmus sebenarnya disebabkan karena
adanya orchein (ekstrak lichenes) yang berwarna biru di dalam kertas lakmus.
Lakmus biru dibuat dengan menambahkan ektrak lamus yang berwarna biru ke
dalam kertas putih. Kertas akan menyerap ekstrak lakmus yang selanjutnya
dikeringkandalam udara terbuka, sehingga dihasilkan kertas nlakmus biru.kertas
lakmus biru pada larutan yang bersifat basa akan tetap biru , karena orchein merupakan
anion, sehingga tidak akan bereaksi dengan anion (OH-).
Kertas lakmus merah dibuat dengan proses yang sama dengan pembuatan kertas
lakmus biru, tetapi ditambahkan sedikit asam sulfat atau asam klorida agar warnanya
menjadi merah.
Sehingga mekanisme reaksi orchein pada suasana asam akan kembali terjadi.
Apabila kertas lakmus merah dimasukkan kedalam larutan yang bersifat asam,
warnanya akan tetap merah karena lakmus merah memang merupakan orchein dalam
suasana asam. Sedangkan, apabila kertas lakmus merah ditambahkan larutan yang
bersifat basa, maka orchein yang berwarna biru akan kembali terbentuk.

2. Indikator Alam
Indikator alam merupakan bahan-bahan alam yang dapat berubah warnanya
dalam larutan asam, basa, dan netral. Indikator alam yang biasanya dilakukan dalam
pengujian asam basa adalah tumbuhan yang berwarna mencolok, berupa bunga-
bungaan, umbi-umbian, kulit buah, dan dedaunan.
Perubahan warna indikator bergantung pada warna jenis tanamannya, misalnya
kembang sepatu merah di dalam larutan asam akan berwarna merah dan di dalam
larutan basa akan berwarna hijau, kol ungu di dalam larutan asam akan berwarna merah
keunguan dan di dalam larutan basa akan berwarna hijau.

C. Alat dan Bahan :


Bahan :
 Kulit manggis
 Bunga Sepatu
 Kulit jeruk
 Bunga Kana
 Bunga jepun
 Bunga telang
 Bunga kembang kertas
 Bunga mawar
 Buah pir
 Kentang
 Buah Plum
 Buah Naga
 Kiwi
 Tomat
 Semangka
 Kunyit
Alat :
 Pipet tetes
 Cobek
 Pisau
 Palet
 Gunting
 Kertas
 Pulpen
 Mangkuk
D. Prosedur kerja :
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Kupaslah manggis yang disiapkan dan ambil kulitnya.
3. Potonglah bahan menjadi kecil, lalu masukkan ke dalam Cobek.
4. Tumbuklah bahan dan tambahkan 1 ml air.
5. Ambil ekstrak bahan menggunakan pipet tetes.
6. Masukkan 2-3 tetes ekstrak bahan kedalam 2 lubang palet yang berbeda.
7. Masukkan 2 tetes air perasan jeruk ke dalam ekstrak kulit manggis lubang pertama
8. Masukkan 2 tetes air kapur sirih ke dalam ekstrak kulit manggis pada lubang
kedua.
9. Ulangi langkah 2, 3, 4, 5, 6, dan 7 untuk bahan-bahan lain yang sudah disiapkan.
10. Amati perubahan warna yang terjadi pada masing-masing indikator.
11. Catatlah hasil pengamatan anda.
E. Tabel Pengamatan :
No. Nama Larutan Air jeruk Dokumentasi
Indikator Kapur nipis
1. Kulit
manggis

2. Bunga
kembang
Sepatu
3. Kulit jeruk

4. Bunga
Mawar

5. Bunga jepun

6. Bunga Kana

7. Bunga
kembang
kertas
8. Bunga
Telang

9. Buah pir

10. Kentang

11 Buah Plum

12. Buah Naga


13. Kiwi

14. Tomat

15. Semangka

16. Kunyit

F. Pembahasan dan Kesimpulan


Tidak semua tumbuhan dapat menjadi indikator yang baik hanya tumbuhan
dengan warna yang mencolok yang dapat dijadikan sebagai indikator yang baik, karena
pada kelopak bunga tumbuhan memiliki pigmen sehingga ketika diekstrak
menghasilkan berbagai warna. Menggunakan bunga yang dari jenis yang sama belum
tentu sama dan bisa menjadi indikator asam-basa.
Indikator asam-basa yang baik dapat memperlihatkan warna berbeda dalam
larutan yang bersifat asam dan larutan yang bersifat basa.
Bahan alami yang dapat di gunakan menjadi indikator yang paling baik yaitu
bunga kembang sepatu (merah), buah plum (ungu), kunyit (kuning) karena saat di
campur larutan asam basa berubah warna dari warna asli bunga.
Bahan alami yang tidak dapat menjadi indikator asam-basa adalah buah
semangka (merah), kiwi (hijau), dan tomat (oren) karena saat di campur larutan asam
basa bunga tersebut tidak berubah atau menghasilkan warna yang mencolok.

Anda mungkin juga menyukai