Anda di halaman 1dari 10

Laporan

Pengujian Asam, Basa, dan Garam


pada Indikator Alami

Disusun Oleh:

FARRELL ZALFANDRA SEPTA

XII-MIPA 3

SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) PASUNDAN 2 JALAN


CIHAMPELAS NO. 167 BANDUNG 2021
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Pengujian Asam, Basa, dan Garam


pada Indikator Alami

Disetujui dan disahkan pada :


hari/tanggal:
tempat:

Mengetahui,

Guru Mata Pelajaran Kimia

Heti Sulastri, S.Pd

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Swt, yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas yang berjudul “Laporan Praktikum Pengujian Asam, Basa, dan
Garam pada Indikator Alami” ini tepat pada waktunya.

Seperti kata pepatah, tiada gading yang tidak retak, kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari
kata sempurna dan masih memiliki banyak kekurangan. Apalagi pengetahuan penyusun juga masih belum
seberapa mengenai hal yang dibahas dalam laporan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang positif sangat
kami harapkan agar laporan ini menjadi lebih baik.

Adapun tujuan dari penulisan dari laporan ini adalah untuk memenuhi tugas ujian praktek,semoga
laporan ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi pembaca untuk saat ini dan dapat pula
dijadikan pedoman pada masa yang akan datang.

Bandung, 14 November 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan..............................................................................................i

Kata Pengantar......................................................................................................ii

Daftar Isi................................................................................................................iii

BAB I PENDAHUAN………………………………………………..…..…....1
A. Latar Belakang………………………………………………………...1
B. Rumusan Masalah…………………………………………………….1
C. Tujuan………………………………………………………………....1
D. Hipotesis……………………………………………………………....1

BAB II LANDASAN TEORI………………………………………….….......2


A. Pengertian Asam dan Basa ………………………………….……....2
B. Indikator Asam Basa…………………..……………………….……..2

BAB III METODE PENELITIAN………….………….……………..............3


A. Alat dan Bahan.................................................................................3
B. Prosedur………………………………………………………………..3

BAB IV HASIL PROJEK………………………………………………...........4


A. Data………………………………………………………………….....4
B. Hasil………………………………………………………………........4

BAB V PENUTUP……………………..………...……………………….........5
A. Kesimpulan………………………………………………………..…...5
B. Saran……………………………………………………………...…....5
Daftar Pustaka……………………………………………………………....….6

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari terdapat banyak bahan atau senyawa yang memiliki sifat asam,
basa, dan netral. Seperti hal nya kita memakan jeruk dan menggunakan cuka akan terasa masam
karena cuka dan jeruk memiliki atau mengandung sifat asam, lain hal nya dengan pasta gigi dan
obat mag yang terasa pahit sebab pasta gigi dan obat mag memiliki sifat basa.
Namun untuk mengetahui sifat asam dan basa suatu zat kita dapat mengetahuinya menggunakan
indikator. Indikator dapat berasal dari bahan alami (indikator alami) dan buatan (indikator
sintetis). Indikator yang biasa digunakan adalah kertas lakmus dan larutan indikator yang
keduanya termasuk dalam indikator tunggal, indikator universal, dan pH-meter. Indikator tunggal
hanya dapat membedakan larutan bersifat asam atau basa, namun tidak dapat mengetahui harga
pH dan POH, contohnya lakmus biru, lakmus merah, fenolftalein, metil jingga, dan lain
sebagainya. Sedangkan indikator universal dapat membedakan larutan asam atau basa dengan
mengetahui harga pH dari larutan tersebut. Dan terakhir pH-meter adalah alat yang digunakan
untuk mengukur pH larutan dengan mencelupkan elektrode ke dalam larutan.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah indikator alami dapat membedakan jelas sifat asam dan basa?
2. Bagaimana menggunakan tumbuhan sebagai indikator alami?
3. Apakah ekstrak tumbuhan yang berwarna putih dapat dijadikan sebagai indikator alami?.

C. Tujuan
Untuk menguji indikator alami dalam membedakan sifat asam dan basa, untuk mengetahui
perubahan warna yang terjadi pada beberapa ekstrak tumbuhan yang diteteskan larutan asam,
basa dan garam.

D. Hipotesis
Tidak hanya indikator sintetis yang dapat membedakan sifat asam atau basa, tetapi kita juga dapat
menggunakan indikator alami untuk membedakan sifat asam atau basa dengan melihat perbedaan
warna, biasanya sifat asam memunculkan warna yang lebih terang sedangkam basa biasanya
memunculkan warna yang lebih gelap. Kita dapat menggunakan tumbuhan sebagai indikator
alami dengan cara mengekstraknya. Indikator asam dan basa berasal dari tanaman yang
mempunyai warna selain putih dan dapat berubah warna pada suasana asam dan basa.

1
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Pengertian Asam dan Basa


Terdapat banyak bahan di sekitar kita yang dapat dikelompokan ke dalam asam dan basa. Seperti sabun,
obat mag, pasta gigi, dan soda kue merupakan bahan yang bersifat basa, sedangkan cuka dan jeruk
merupakan bahan yang bersifat asam.

Dikutip dari laman emodul Kemdikbud, pengertian asam menurut Svante August Arrhenius, seorang ahli
kimia asal Swedia yang hidup tahun 1859-1927 adalah semua zat yang dilarutkan dalam air akan terurai
menghasilkan ion H.

Dalam ilmu kimia saat ini, asam diartikan sebagai senyawa yang jika dilarutkan dalam air maka pH nya <
7 atau lebih kecil dari 7. Ada beberapa jenis asam yang bias dijumpai dan dimanfaatkan setiap hari.
Beberapa contoh benda bersifat asam yang kerap dimanfaatkan oleh manusia seperti asam asetat, asam
karbonat, asam sulfat, asam folat, dan lain sebagainya. Adapun ciri-ciri zat yang bersifat asam yaitu,
rasanya masam, bersifat korosif, dan mengubah lakmus biru menjadi merah.

Adapun pengertian basa menurut Arrhenius, basa adalah senyawa yang jika dilarutkan ke dalam air akan
memberikan ion hidrogen hidroksida (OH-) dalam suatu larutan. Adapun ciri-ciri zat yang bersifat basa
yaitu, rasanya pahit, memiliki pH>7, sifatnya kaustik (merusak jaringan kulit) jika kadarnya tinggi, dapat
menghantarkan listrik sebab mengandung elektrolit, dan mengubah lakmus merah menjadi biru.
Terdapat berbagai teori asam dan basa, yang pertama teori asam basa menurut Arrhenius yang berbunyi
asam adalah suatu senyawa yang jika dilarutkan ke dalam air akan memberikan ion hidrogen (H+) dalam
suatu larutan, basa adalah senyawa yang jika dilarutkan kedalam air akan memberikan ion hidrogen
hidroksida (OH-) dalam suatu larutan. Lalu yang kedua teori asam basa Bronsted-Lowry, menurut
Bronsted-Lowry asam adalah spesi yang dapat memberikan proton atau donor proton (H+), sedangkan
basa adalah spesi yang dapat menerima proton atau akseptor proton (OH-). Teori terakhir yaitu teori asam
basa Lewis, Lewis mendefinisikan asam basa sebagai berikut “ asam adalah spesi yang bertindak sebagai
penerima pasangan elektron (akseptor elektron), dan basa adalah spesi yang bertindak sebagai pemberi
pasangan elektron (donor elektron)”.

B. Indikator Asam Basa


Adapun cara yang tepat untuk menentukan sifat asam dan sifat basa dengan zat penunjuk yang disebut
indikator. Indikator adalah zat yang dapat digunakan untuk menunjukan sifat suatu zat melalui perubahan
warnanya yang khas. Indikator dapat berasal dari bahan alami (indikator alami) dan buatan (indikator
sintetis).
Di alam banyak ditemukan indikator asam basa yang berasal dari tumbuh-tumbuhan. Bagian tumbuhan
yang dapat digunakan di antaranya mahkota bunga, akar, dan daun. Bahan-bahan alami dapat digunakan
sebagai indikator harus dibuat dalam bentuk larutan dengan cara mengekstraknya, kemudian ke dalam
larutan indikator alami tersebut ditetesi larutan asam dan basa. Perubahan warna yang terjadi di setiap
indikator alami bermacam-macam.

2
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Alat dan Bahan


a) Alat
 Teh Celup
 Plat tetes
 Pipet tetes
 Tumbukan/lumpang alu
 Cup air mineral

b) Bahan
 Kunyit
 Kol ungu
 Air mineral
 Cuka
 Kapu
 Garam

B. Prosedur/Langkah Kerja

1. Siapkan alat dan bahan


2. Potong kunyit dan kol ungu menjadi bagian-bagian kecil
3. Haluskan kol ungu terlebih dahulu dan beri sedikit air mineral
4. Lalu masukan teh celup kepada kol ungu yg sudah diberi air
5. Lakukan hal yang sama pada kunyit
6. Buat larutan kapur, garam, dan cuka dengan cara menambahkan air pada kapur dan garam
7. Lalu celupkan teh tersebut pada ekstrak indikator alami pada pada cup air mineral
8. Lihat hasil uji coba tersebut apakah terjadi perubahan warna, apakah indikator alami tersebut
dapat membuktikan larutan bersifat asam atau basa.

Adapun link pengerjaan praktikum yang dapat diakses pada link di bawah ini.
(https://youtu.be/DdEe3nULrSo )

3
BAB IV  
BAB IV HASIL PROJEK
A. Data
Jenis Cuka Kapur Garam
Indikator Deskripsi
alami Awal Akhir Awal Akhir Awal Akhir
Setalah diberi
larutan asam
berwarna
Kol ungu Ungu Merah Ungu Biru Ungu Ungu muda,sedangkan
Muda diberi larutan basa
berwarna biru
Setelah diberi
asam berwarna
kuning terang,
Kunyit Kuning Kuning Kuning orange Kuning Kuning sedangkan diberi
Terang larutan basa
berwarna orange

B. Hasil
Adapun hasil dokumeniasi dari percobaan tersebut.

4
BAB V
PENUTUP

A. Simpulan
Dari hasil pengujian, kami dapat menyimpulkan bahwa beberapa tumbuhan dapat dijadikan sebagai
indikator (indikator alami) untuk membedakan atau melihat sifat asam, basa, dan netral dengan
terlihatnya perubahan warna yang terjadi pada indikator, menurut kami larutan yang mengandung sifat
asam akan mengubah warna sebelumnya menjadi warna cerah, sedangkan larutan yang mengandung sifat
basa mengubah warna menjadi warna gelap, dan warna tidak berubah (tepat) jika diberi larutan garam
(netral). Berdasarkan hasil percobaan, menurut kami ekstrak kol ungu lebih baik untuk digunakan sebagai
indikator asam basa dibandingkan kunyit karena menunjukan perubahan warna yang spesifik dan
mencolok, ketika diteteskan larutan air cuka menjadi warna merah muda, ketika diteteskan larutan air
sabun menjadi warna biru, dan ketika diberi larutan garam warna tetap ungu.

B. Saran
Dari kesimpulan yang kami tulis, kami memberikan saran untuk para pembaca atau masyarakat yang
ingin mencoba agar membersihkan terlebih dahulu alat-alat sebelum digunakan agar mendapat hasil yang
lebih maksimal dan tidak mempengaruhi warna yang dihasilkan. Dan kami memberikan saran untuk
menggunakan kol ungu agar menghasilkan warna yang lebih berbeda atau lebih mencolok.

5
DAFTAR PUSTAKA
Kurniawan, Bayu, Candra Kirana, Cinta Setya, Dewi Nugraheni, Endang Purwanti, Endang Puspitawati,
Fitri Wulandari, Idayu Ria Pramudyanti, Joko Waluyo, Kurniawati, Kurniawati Nur. R, Mangun
Darmawan, Mustika Tri Ariani, Noviana Rahmawati, Nuning Widyaningsih, Puji Hastuti, Purwanti
Wulandari, Saminu, Setiti, Siti Nurjanah, Sri Ambarwati, Sri Widiastuti, Untung Tri Haryanto. 2013.
Belajar Praktis Kimia Mata Pelajaran Peminatan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Untuk
SMA/MA Kelas XI Semester 2. Klaten: Viva Pakarindo.

Nahadi. 2008. Belajar Mudah Kimia SMA. Bandung: Pustaka Setia

Utami, Silmi Nurul. 2021. Teori Asam Basa: Pengertian Para Ahli dan Sifatnya.
https://www.kompas.com/skola/read/2021/06/03/120000169/teoriasam-basapengertian-para-ahli-dan-
sifatnya (diakses tanggal 14 November 2021)

Prinada, Yuda. 2021. Rangkuman Teori Asam Basa Menurut Arrhenius, BronstedLowry & Lewis.
https://tirto.id/rankuman-teori-asam-basa-menurutarrhenius-bronstedlowrylewis-giDR (diakses tanggaln
14 November 2021)

Anda mungkin juga menyukai