I. KAJIAN PUSTAKA
A. Definisi Materi
Materi merupakan penyusun segala macam benda. Materi adalah segala sesuatu
yang menempati ruang (memiliki volume) dan mempunyai massa. Massa suatu
materi tidak dipengaruhi oleh gaya gravitasi bumi. Materi di alam dapat berupa zat
Dalam kehidupan sehari-hari materi juga dikenal dengan nama zat dan bahan.
Zat merupakan sebutan untuk sejumlah materi yang sifatnya spesifik. Contohnya
seperti gula, garam, air, dan lain-lain. Bahan merupakan sebutan untuk sejumlah
materi yang kurang spesifik sifatnya. Contohnya antara lain kayu, besi, dan lain-lain.
Materi dapat berwujud padat, cair, dan gas. Materi berwujud padat mempunyai
bentuk tertentu. Materi berwujud cair memiliki bentuk mengikuti bentuk wadahnya.
1
2
B. Sifat-Sifat Materi
1. Sifat Ekstensif
Sifat ekstensif merupakan sifat materi yang tergantung pada jumlah atau ukuran
a. Volume, semakin besar ukuran suatu materi, maka semakin besar volume materi
tersebut.
b. Massa, semakin banyak jumlah materi, maka semakin besar pula massa materi
tersebut.
2. Sifat Intensif
Sifat intensif merupakan sifat materi yang tidak bergantung pada jumlah
maupun ukuran materi. Sifat intensif dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:
a. Sifat fisis suatu materi adalah sifat yang berhubungan dengan perubahan fisik
materi.
b. Sifat kimia suatu zat adalah sifat yang menunjukkan kemampuan suatu zat untuk
melakukan reaksi kimia, atau sifat yang menyatakan interaksi antar zat.
C. Perubahan Materi
Perubahan materi adalah perubahan sifat suatu zat atau materi menjadi zat yang
lain, baik yang menjadi zat baru maupun tidak. Perubahan materi terbagi menjadi dua
macam, yaitu:
1. Perubahan Fisika
terbentuknya suatu materi baru. Perubahan fisika merupakan perubahan yang bersifat
3
sementara. Pada perubahan fisika, komposisi zat tidak berubah, tetapi yang berubah
1) Mencair: peubahan wujud dari zat padat menjadi zat cair. Misalnya, lilin yang
2) Menguap: perubahan wujud dari zat cair menjadi gas. Misalnya, air menjadi uap
air.
3) Menyublim: perubahan wujud dari zat padat menjadi gas. Misalnya, kamper
1) Membeku: perubahan wujud dari zat cair menjadi zat padat. Misalnya, air
menjadi es.
2) Mengembun: perubahan wujud dari gas menjadi cair. Misalnya, uap air menjadi
embun.
3) Mengristal: perubahan wujud dari zat gas menjadi padat. Misalnya, gas nitrogen
2. Perubahan Kimia
materi baru. Perubahan kimia adalah perubahan yang bersifat kekal. Pada perubahan
kimia, susunan zat-zat yang menyusun materi akan mengalami perubahan, sehingga
komposisi penyusun materi awal akan berbeda dengan komposisi zat penyusun
materi akhir. Perubahan kimia sering juga disebut dengan reaksi kimia.
4
korosi. Ciri-ciri yang menyertai perubahan kimia antara lain, terjadinya perubahan
D. Penggolongan Materi
Selain berbeda, suatu materi juga mempunyai persamaan dengan materi lain,
1. Zat tunggal merupakan zat yang terdiri dari satu jenis saja. Contohnya yaitu air,
2. Zat campuran merupakan zat yang terdiri dari dua jenis atau lebih materi.
1. Alat
2. Bahan
a. Es kristal secukupnya.
b. Alkohol 70%.
c. Air.
3. Langkah Kerja
f. Membuat tabel hasil pengamatan dan kesimpulan tentang percobaan yang telah
dilakukan.
6
1. Alat
2. Bahan
3. Langkah kerja
1. Alat
a. Labu erlenmayer.
c. Sendok.
d. Pengaduk.
2. Bahan
a. Minyak secukupnya.
b. Air secukupnya.
3. Langkah kerja
e. Menuangkan masing-masing gelas kimia yang berisi pewarna pada gelas kimia
buah. Bahan berupa es kristal secukupnya, alkohol 70%, dan air. Pengamat kemudian
memasukkan air dan alkohol masing-masing bagian pada gelas kimia 200 ml.
Selanjutnya, pengamat memberi tanda atau lebel untuk membedakan gelas kimia
yang berisi air (gelas A) dengan gelas kimia yang berisi alkohol (gelas B). Setelah
pada dua gelas kimia tersebut. Dan mengamati es yang perlahan mulai mencair.
Hasil yang diperoleh yaitu, es yang dimasukkan ke dalam alkohol lebih cepat
mencair dan tenggelam. Sedangkan es yang dimasukkan ke dalam air lebih lambat
pengamat mengambil beberapa batang korek api yang kemudian dipatahkan tepat
beberapa batang korek api yang telah dipatahkan dan mengamati perubahan yang
terjadi.
Hasil yang diperoleh yaitu korek api yang dipatahkan akan patah. Dan korek
mengalami perubahan fisika, dan korek api yang dibakar mengalami perubahan kimia.
13
250 ml 3 buah, sedok, dan sebuah pengaduk. Bahan berupa minyak secukupnya, air
mengisi labu erlenmayer dengan air bagian. Dan mengisi ketiga gelas kimia
memasukkan beberapa tetes pewarna makanan, pada gelas kimia ke-1 (gelas A)
warna merah, gelas kimia ke-2 (gelas B) warna kuning, dan pada gelas ke-3 (gelas C)
warna hijau, dan mengaduknya dengan rata. Selanjutnya ke tiga gelas yang telah
diberi campuran minyak dan pewarna makanan tersebut disatukan pada gelas kimia
pertama (gelas yang telah di isi air) dan mengaduknya sampai rata. Pengamat
Hasil yang diperoleh adalah, gelas A (warna merah), gelas B (warna kuning),
dan gelas C (warna hijau). Minyak tidak menyatu dengan air dan pewarna menyatu
dengan air.
Berdasarkan pengamatan di atas, diketahui bahwa massa jenis air lebih besar
daripada massa jenis minyak. Dan pewarna akan cenderung untuk bersatu dengan air
V. KESIMPULAN
Massa jenis air lebih besar daripada alkohol, tetapi kalor jenis alkohol lebih
Suatu zat akan mengalami perubahan wujud baik perubahan fisika maupun
DAFTAR PUSTAKA
Fadhli, Syamlawi. 1997. Intisari Materi dan Pembahasan Soal-Soal Ebtanas Kimia
SMU. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Foster, Bob. 2004. Eksplorasi Sains Fisika SMP Kelas 1. Bandung: Penerbit Erlangga.
Kanginan, Marthen. 2004. Sains Fisika SMP Kelas 1. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Tim Dosen. 2015. Panduan Pratikum Konsep Dasar IPA 1 Kumpulan Percobaan
Menarik. Makassar: FIP UNM.