Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA

JUDUL PERCOBAAN

: MENGAMATI PERBEDAAN SUSPENSI, KOLOID, dan


LARUTAN
TANGGAL PERCOBAAN : 7 OKTOBER 2015
KELOMPOK
: KELOMPOK 1
NAMA
: FARISA AINUN KHUSMAMULIA
(132110007)
ERI CAHYONO
(1321100 )
AINUN SETIA BUDI
(132110009)

PRAKTIKUM KIMIA FISIKA


LABORATORIUM KIMIA FISIKA
JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS WR. SUPRATMAN
2015

INTISARI
Laporan ini membahas tentang perbedaan suspensi, koloid, dan larutan. Koloid adalah
suatu campuran zat heterogen (dua fase) antara dua zat atau lebih di mana partikel-partikel
zat yang berukuran koloid (fase terdispersi/yang dipecah) tersebar secara merata di dalam zat
lain (medium pendispersi/ pemecah). Larutan adalah campuran homogen antara zat terlarut
dan pelarut. Suspensi adalah campuran heterogen yang terdiri dari partikel partikel kecil
padat atau cair yang terdispersi dalam zat cair atau gas.
Cara mengamati perbedaan suspensi, koloid, dan larutan dengan membuat berbagai
campuran air dengan beberapa zat yang berbeda. Hasil dari pengamatan tersebut dapat dilihat
setelah didiamkan beberapa meenit.
Berdasarkan pengamatan praktikum diperoleh data bahwa ada tiga campuran yang
termasuk larutan, 1 campuran yang termasuk koloid, dan 4 campuran yang termasuk
suspensi.

DAFTAR ISI
Halaman Judul
INTISARI .......................................................................................................................

DAFTAR ISI ..................................................................................................................

ii

DAFTAR TABEL ..........................................................................................................

iii

DAFTAR GAMBAR .....................................................................................................

iv

BAB I. PENDAHULUAN
I.1. Tujuan Percobaan ..........................................................................................

I.2. Dasar Teori ....................................................................................................

BAB II. METODOLOGI PERCOBAAN


II.1. Alat dan Bahan Percobaan ..........................................................................

II.2. Metodologi Percobaan .................................................................................

II.3. Hasil Percobaan ............................................................................................

BAB III. HASIL PEMBAHASAN ................................................................................

BAB IV. KESIMPULAN ...............................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................

ii

DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 : Sifat campuran air dengan gula, garam, terigu,
santan, pasir, dan kopi ..........................................................................................
Tabel 2.2 : Sifat campuran air dengan minyak dan juga larutan detergen .......................
Tabel 2.3 : Gambar pengamatan dan golongan campuran ...............................................

1
1
1

iii

DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 : Campuran aquades dan gula ......................................................................

Gambar 2.2 : Campuran aquades dan garam ...................................................................

Gambar 2.3 : Campuran aquades dan terigu ....................................................................

Gambar 2.4 : Campuran aquades dan santan ....................................................................

Gambar 2.5 : Campuran aquades dan pasir ......................................................................

Gambar 2.6 : Campuran aquades dan kopi .......................................................................

Gambar 2.7 : Campuran aquades dan minyak goreng ......................................................

Gambar 2.8 : Campuran aquades, minyak goreng dan detergen ......................................

iv

PENDAHULUAN
I.1. Tujuan Percobaan
Mengelompokkan larutan kedalam suspensi, koloid, dan larutan
I.2. Dasar Teori
Koloid adalah suatu campuran zat heterogen (dua fase) antara dua zat atau lebih di
mana partikel-partikel zat yang berukuran koloid (fase terdispersi/yang dipecah) tersebar
secara merata di dalam zat lain (medium pendispersi/ pemecah). Dimana di antara
campuran homogen dan heterogen terdapat sistem pencampuran yaitu koloid, atau bisa
juga disebut bentuk (fase) peralihan homogen menjadi heterogen. Campuran homogen
adalah campuran yang memiliki sifat sama pada setiap bagian campuran tersebut,
contohnya larutan gula dan hujan. Sedangkan campuran heterogen sendiri adalah
campuran yeng memiliki sifat tidak sama pada setiap bagian campuran, contohnya air
dan minyak, kemudian pasir dan semen. Ukuran partikel koloid berkisar antara 1-100
nm. Ukuran yang dimaksud dapat berupa diameter, panjang, lebar, maupun tebal dari
suatu partikel. Contoh lain dari sistem koloid adalah adalah tinta, yang terdiri dari
serbuk-serbuk warna (padat) dengan cairan (air). Selain tinta, masih terdapat banyak
sistem koloid yang lain, seperti mayones, hairspray, jelly, dll.
Larutan adalah campuran homogen antara zat terlarut dan pelarut. Zat terlarut
dinamakan juga dengan fasa terdispersi atau solut, sedangkan zat pelarut disebut dengan
fasa pendispersi atau solvent. Contohnya larutan gula atau larutan garam.
Suspensi adalah campuran heterogen yang terdiri dari partikel partikel kecil padat
atau cair yang terdispersi dalam zat cair atau gas. Misalnya, tepung beras dilarutkan
dalam air dan dikocok dengan kuat; Apabila campuran tersebut dibiarkan beberapa saat,
campuran tersebut akan mengendap ke bawah.

Ciri cirinya:
1. Larutan (Dispersi Molekuler)
1 fase
Jernih
Homogen
diameter partikel: <1 nm
tidak dapat disaring
tidak memisah jika didiamkan
1
2. Koloid (Dispersi Koloid)
2 fase
keruh
antara homogen dengan heterogen
diameter partikel: 1 nm<d<100 nm
tidak dapat disaring dengan penyaring biasa, melainkan dengan penyaring ultra
tidak memisahkan jika didiamkan
3. Suspensi(Dispersi Kasar)
2 fase
keruh
heterogen
diameter partikel: >100 nm
dapat disaring dengan kertas saring biasa
memisah jika didiamkan
Keadaan koloid atau sistem koloid atau suspensi koloid atau larutan koloid atau
suatu koloid adalah suatu campuran berfasa dua yaitu fasa terdispersi dan fasa
pendispersi dengan ukuran partikel terdispersi berkisar antara 10-7 sampai dengan 10-4
cm. Besaran partikel yang terdispersi, tidak menjelaskan keadaan partikel tersebut.
Partikel dapat terdiri atas atom, molekul kecil atau molekul yang sangat besar. Koloid
emas terdiri atas partikel-partikel dengan bebagai ukuran, yang masing-masing
mengandung jutaan atom emas atau lebih. Koloid belerang terdiri atas partikel-partikel
yang mengandung sekitar seribu molekul S8. Suatu contoh molekul yang sangat besar
(disebut juga molekul makro) ialah haemoglobin. Berat molekul dari molekul ini 66800
s.m.a dan mempunyai diameter sekitar 6 x 10-7.

METODOLOGI PERCOBAAN
II.1. Alat dan Bahan Percobaan
Alat-Alat :
- Gelas Kimia
- Tabung Reaksi

Spatula
Sendok Makan

Deterjen
Santan
Pasir
Terigu

Bahan-Bahan :
-

Aquades
Garam
Gula
Minyak
Kopi

II.2. Metodologi Percobaan


1. Memasukkan 50ml air kedalam gelas kimia.
2. Menambahkan satu sendok makan gula ke dalam gelas kimia tersebut.
3. Mengaduk selama kira-kira satu menit.
4. Mendiamkan larutan selama sepuluh menit dan menyatat apa yang terjadi.
5. Menyaring campuran yang terjadi menggunakan kertas saring dan mencatat apa yang
terjadi.
6. Mengulangi prosedur kerja 1 sampai 4 dengan menggunakan garam, terigu, santan,
pasir, dan kopi.
7. Campuran minyak dan air
Memasukkan 5ml air dan 2ml minyak goreng ke dalam tabung reaksi. Mengguncang
campuran itu beberapa saat, dan mendiamkan selama 10menit. Mencatat apa yang
terjadi.
7. Campuran minyak, air dan larutan deterjen
Memasukkan 5ml air, 2ml minyak goreng, dan 2ml larutan deterjen ke dalam tabung
reaksi. Mengguncangkan campuran itu beberapa saat, dan mendiamkan selama
10menit. Mencatat apa yang terjadi.

3
II.3. Hasil Percobaan
Sifat Campuran
Larut/tidak
Stabil/tidak
Bening/keruh
Mengendap/tidak

Gula
Larut
Stabil
Bening
Tidak

Garam
Larut
Stabil
Bening
Tidak

Campuran air dengan


Terigu
Santan
Pasir
Tidak
Larut
Tidak
Tidak
Stabil
Tidak
Keruh
Keruh
Keruh
Mengenda Tidak
Mengenda

Kopi
Tidak
Tidak
Keruh
Mengenda

p
p
p
Filtrat bening/tidak Bening Bening Keruh
Keruh
Keruh
Keruh
Tabel 2.1 : Sifat campuran air dengan gula, garam, terigu, santan, pasir, dan kopi

Komponen Campuran
Bercampur Tidak Bercampur
Air + Minyak

Air + Minyak + Larutan Detergen

Tabel 2.2 : Sifat campuran air dengan minyak dan juga larutan detergen
N
O

1.

CARA KERJA

GAMBAR

50ml aquades + 1sdm gula. Aduk,

KETERANGAN

Larutan

diamkan dan saring


Gambar 2.1 : Campuran
aquades dan gula

2.

50ml aquades + 1sdm garam. Aduk,

Larutan

diamkan dan saring


Gambar 2.2 : Campuran
aquades dan garam

3.

50ml aquades + 1sdm tepung

Suspensi

terigu. Aduk, diamkan dan saring


Gambar 2.3 : Campuran
aquades dan terigu

4.

50ml aquades + 1sdm santan.

Koloid

Aduk, diamkan dan saring


Gambar 2.4 : Campuran
aquades dan santan

4
5.

50ml aquades + 1sdm pasir. Aduk,

Suspensi

diamkan dan saring


Gambar 2.5 : Campuran
aquades dan pasir

6.

50ml aquades + 1sdm kopi. Aduk,

Suspensi

diamkan dan saring


Gambar 2.6 : Campuran
aquades dan kopi

7.

5ml aquades + 2ml minnyak goeng.

Suspensi

Guncang

Gambar 2.7 : Campuran


aquades dan minyak goreng

8.

5ml aquades + 2ml minyak goreng


+ 2ml larutan detergen. Guncang

Larutan

Gambar 2.8 : Campuran


aquades, minyak goreng dan
detergen
Tabel 2.3 : Gambar pengamatan dan golongan campuran

HASIL PEMBAHASAN
-

Pada saat menguji kopi, pasir, dan tepung terigu, masing-masing dicampur dengan air lalu
diaduk, air berubah menjadi warna yang bercampur. Namun setelah didiamkan beberapa
menit, campuran-campuran itu terlihat keruh dan mengendap. Setelah itu pada saat
disaring, hasilnya tampak bening, dan terdapat ampas. Ketiga campuran tersebut memiliki

sifat yang sama. Dari sini dapat dilihat bahwa campuran tersebut adalah suspense.
Pada saat menguji susu dan santa, masing-masing dicampur dengan air lalu diaduk, air
menjadi berwarna putih. Setelah beberapa menit didiamkan, campuran tersebut tidak
terjadi apa-apa atau tidak terjadi pengendapan. Setelah itu disaring, hasilnya tampak
keruh dan tidak terdapat apa-apa pada penyaring. Dua larutan ini juga memiliki sifat yang
sama. Dari sini dapat dilihat bahwa campuran tersebut adalah koloid.

Pada saat menguji garam, gula, serta teh, masing-masing dicampur dengan air lalu
diaduk, air tidak berubah dan zat-zat tersebut tidak tampak lagi. Setelah beberapa menit
didiamkan, campuran-campuran tersebut tidak mengalami perubahan atau tidak terjadi
pengendapan. Setelah itu disaring, hasilnya sama seperti kondisi awal. Campuran bening
dan tidak terdapat apa-apa. Ini berarti merupakan larutan.

KESIMPULAN
Dari percobaan yang dilakukan dapat disimpulkan bahawa campuran dapat dibedakan 3
jenis yaitu, suspensi, larutan, dan koloid. Campuran tersebut memiliki sifat yang mana dapat
digunakan untuk membedakan mana suspensi, larutan ataupun koloid. Cara membedakannya
dapat dilihat dari sifat yang mencolok yaitu, larut atau tidak, mengendap atau tidak
mengendap.

DAFTAR PUSTAKA
http://nuranimahabbah.wordpress.com/2009/05/16/koloid-suspensilarutan-kimia/

Anda mungkin juga menyukai