Aulia Monica, M. Boby Renaldo, Salsyabilah Ramadani, Nurmuhammad
Ilham, Yogi Meilana
Jurusan Ilmu Kelautan, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Universitas Sriwijaya
auliamonica29@gmail.com
ABSTRAK
Salah satu kegiatan dasar yang dilakukan dilaboratorium yaitu pembuatan
larutan dan pengenceran. Kegiatan ini termasuk kegiatan yang hampir selalu dilakukan di dalam laboratorium. Untuk menyatakan kepekatan atau konsentrasi suatu larutan dapat dilakukan berbagai cara tergantung pada tujuan penggunaan. Adapun satuan yang digunakan untuk menentukan kepekaan larutan adalah dengan molaritas, normalitas, persen berat, persen volume, atau sebagainya. Untuk memperkecil konsentrasi suatu larutan maka dilakukan pengenceran, dengan cara menambahkan pelarut.
Kata kunci: Larutan, pencampuran, molaritas, volume, pengenceran.
I. PENDAHULUAN analitik. Kemudian, pengukuran
aquades sebagai pelarut bahan. Pembuatan larutan merupakan Adapun satuan yang digunakan untuk tahap awal untuk metode sol gel. menentukan kepekaan larutan adalah Proses pembuatan larutan dimulai molaritas, persen berat, persen dengan menimbang bahan – bahan volume, dan sebagainya. Selanjutnya, yang diperlukan menggunakan neraca melarutkan serbuk barium nitrat dan besi nitrat hidrat menggunakan Sriwijaya. Adapun alat dan bahan aquades dalam gelas. Contoh larutan yang digunakan pada praktikum kali yang sering dijumpai adalah padatan ini yaitu alat tulis seperti pena dan yang dilakukan dalam cairan, seperti buku untuk mencatat hal penting saat garam dan gula yang dilarutkan dalam praktikum, serta modul dan jurnal air (Agustianto dan Widyastuti, 2010). sebagai bahan acuan belajar. Larutan terdiri atas zat pelarut dan III. HASIL DAN PEMBAHASAN satu atau lebih zat terlarut. Pelarut adalah medium tempat suatu zat lain 3.1 Lembar Kerja 1 melarut. Pelarut dikenal juga sebagai 1. Diketahui : zat pendispersi, yaitu tempat Gram zat terlarut = 20 gram menyebarnya partikel-partikel zat Gram zat pelaru = 55 gram terlarut. Zat terlarut adalah zat yang Ditanya : yang terdispersi di dalam pelarut. Fase Persen Berat (%WW) = ….. ? larutan yaitu solvent atau solute dapat Jawab : berupa gas zat cair ataupun zat padat, gr zat terlarut %WW = × 100% semua gas dapat di campur dengan gr zat terlarut + gr pelarut 20 gr sesamanya. Oleh karena itu, semua = 20 gr+55 gr × 100% campuran gas adalah larutan. Cairan 20 gr = 75 gr × 100% pada umumya dapat melarutkan = 26,67 %WW berbagai macam padatan, cairan lain, dan gas membentuk larutan 2. Diketahui : (Sumardjo, 2009). Gram larutan NaCl = 500 gram %WW = 16% II. METODE Ditanya : Praktikum ini dilaksanakan pada Gram NaCl = ….. ? hari Jumat, tanggal 08 Februari 2019 Jawab : pukul 15.00 WIB di Laboratorium gr zat terlarut %WW = gr zat terlarut + gr pelarut × 100% Oseanografi dan Instrumentasi 𝑔𝑟 𝑧𝑎𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡 16% = 500 𝑔𝑟 × 100% Kelautan, Jurusan Ilmu Kelautan, 80 gr = gr zat terlarut Fakultas Matematika dan Ilmu Jadi, gr NaCl = 80 gr Pengetahuan Alam, Universitas 0,490 𝑚𝑜𝑙 Kemolalan = 0,192 𝑔𝑟 6. Diketahui : = 2,55 m Gram Na2SO4 = 1,90 gram Mr Na2SO4 = 142 3.2 Lembar Kerja II V larutan = 0,085 L 1. Diketahui : Ditanya : M1 = 0,25 M Keformalan (F) = ….. ? V1 = 10 ml Jawab : M2 = 0,01 M Jumlah massa rumus zat terlarut F= Ditanya : Liter larutan gr = Mr ×V V2 = ….. ? 1,9 = 12,07 Jawab : M1 x V1 = M2 x V2 = 0,1574 F 0,25 x 10 = 0,01 x V2 2,5 = 0,01 x V2 8. Diketahui : V2 = V1 + pelarut V H2SO4 = 200 ml = 10 ml + 250 ml %WW = 20% = 260 ml Kerapatan = 1,200 gr/ml Mr = 98 2. Diketahui : Ditanya : V1 = 100 ml Kemolalan (m) = …..? M1 = 0,1 M Jawab : V2 = 250 ml M2 = 0,5 m Berat larutan = 200 ml x 200gr/ml Ditanya : = 240 gr Mcampuran = ….. ? Berat H2SO4 = 20% x 240 Jawab : = 48 gr V1 M1 + V2 M2 48 𝑔𝑟 Mcampuran= V1 + V2 Jumlah mol H2SO4 = 98 100 ml x 0,1 M+250 ml x 0,5 M = = 0,490 mol 100 ml+250 ml 10 Mml+125 Mml Berat (pelarut) = (240 – 48) gr = 350 ml
= 192 gr = 0,385 M IV. KESIMPULAN
Dari praktikum kali ini, praktikan
belajar cara-cara penyelesaian suatu reaksi kimia. Memahami penjelasan tentang larutan dan solusinya melalui molaritas, persen berat, ppm dan lain sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA
Agustiantio R, Widyastuti. 2010.
Pengaruh dopan Co-Zn dengan variasi fraksi mol dan variasi Ph terhadap sifat magnetik dan struktur mikro barium heksaferrit dengan metode sol-gel auto combustion. Jurnal Teknik Pomits. Vol 3(1) : 108-112.
Sumardjo D. 2009. Pengantar Kimia
Buku Panduan Kuliah Mahasiswa Kedokteran dan Program Strata I Fakultas Bioeksakta. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran.